UAS_MODUL IPA_RINI DWI YULIANI_KELOMPOK 1 Flipbook PDF

UAS_MODUL IPA_RINI DWI YULIANI_KELOMPOK 1

61 downloads 103 Views 4MB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

BAB I

TABEL KINERJA: No.

Nama Mahasiswa

1.

Rini Dwi Yuliani

1.

Mencari sumber bahan isi modul

(2018016001)

2.

Merancang modul

3.

Menyusun modul kegiatan 1

4.

Menyusun kegiatan 2

5.

Editing modul

6.

Finishing modul

Ariesca Wahyu

1.

Mencari sumber bahan isi modul

Pratama

2.

Merancang modul

(2018016009)

3.

Menyusun modul kegiatan 1

4.

Menyusun kegiatan 2

5.

Editing modul

6.

Finishing modul

Babtista Varani K, M.

1.

Mencari sumber bahan isi modul

(2018016012)

2.

Merancang modul

3.

Menyusun kegiatan 3

4.

Finishing modul

Indah Veta Novalia

1.

Mencari sumber bahan isi modul

(2017016038)

2.

Merancang modul

3.

Finishing modul

2.

3.

4.

Peran

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................1 Kata Pengantar ...............................................................................................................4 Daftar Isi ........................................................................................................................5 Peta Keterpaduan ............................................................................................................6 Bab I. Pendahuluan .........................................................................................................7 A. Deskripsi .............................................................................................................7 B. Prasyarat ..............................................................................................................7 C. Petunjuk Penggunaan Modul ..............................................................................7 D. Tujuan Akhir .......................................................................................................8 E. Kompetensi .........................................................................................................8 Bab II. Pembelajaran .......................................................................................................10 A. Kegiatan Pembelajaran 1 ....................................................................................10 B. Kegiatan Pembelajaran 2 ....................................................................................35 C. Kegiatan Pembelajaran 3 ....................................................................................53 Bab III Kunci Jawaban Evaluasi .....................................................................................68 Bab IV Penutup ...............................................................................................................74 Glosarium ........................................................................................................................75 Daftar Pustaka .................................................................................................................76

PETA KETERPADUAN

KD 3.2 Mengklasifikasikan

Klasifikasi Makhluk Hidup

makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati

Klasifikasi Materi Dan Perubahannya

Pencemaran Lingkungan KD 3. 8 Menganalisis

KD 3.3 Menjelaskankonsep campuran dan zat tunggal

Sungai Tercemar

terjadinya pencemaran lingkungan dan

(unsur dan senyawa), sifat

dampaknya bagi

fisika dan kimia,

ekosistem

perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN

A. Deskripsi Modul ini disusun sebagai bahan ajar siswa dengan tema “Sungai Tercemar”. Kegiatan pembelajaran dengan keterhubungan pada materi mengenai Klasifikasi makhluk hidup, Klasifikasi materi dan perubahnnya, dan pencemaran lingkungan. Modul ini merupakan salah satu dari rangkaiaan modul yang berisikan materi pembelajaran IPA SMP/MTs kelas VII, dengan adanya modul ini diharapkan dapat membantu siswa dalam belajar baik secara mandidri maupun terbimbing oleh guru, memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran dan membantu evalusi siswa, sehingga pada akhirnya siswa mampu mencapai kompetensi yang ditetapkan.

B. Persyaratan Prasyarat untuk mempelajari modul ini adalah siswa telah menguasai materi energi dalam sistem kehidupan.

C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Penjelasan Bagi Siswa a. Bacalah modul ini secara berurutan dari kata pengantar sampai penutup, cek kemampuan, pahami benar materi dari setiap bab-nya b. Setelah Anda mengisi cek kemampuan, apakah Anda termasuk kategori orang yang perlu mempelajari modul ini? Apakah ya! Maka pelajarilah modul ini. c. Kerjakan semua tugas agar dapat mencapai kompetensi yang sesuai standar d. Setelah Anda selesai mempelajari 3 kegiatan dalam modul, silahkan mengukur kemampuan Anda, dengan cara mengerjakan tes akhir modul yang dapat dilakukan secara offline maupun online

2. Peran Guru a. Guru memberikan arahan kepada siswa untuk mempelajari modul secara bertahap b. Guru mengarahkan agar siswa mempelajari modul ini secara mandiri atau kelompok baik di sekolah maupun diluar sekolah. c. Guru memberikan arahan kepada siswa untuk mencari referensi atau sumber lain yang sesuai dengan materi d. Guru memberikan bimbingan bagi siswa yang mendapatkan kesulitan dalam tahap belajar e. Guru membantu siswa dalam memahami konsep dan praktik baru serta menjawab pertanyaan mengenai proses belajar siswa f. Guru mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan g. Guru melakukan penilaian dan mencatat pencapaian kemajuan siswa

D. Tujuan Akhir Setelah mempelajari materi pada modul peserta didik dapat: 1. Menjelaskan konsep klasifikasi mahkluk hidup, klasifikasi materi dan perubahannya serta pencemaran lingkungan pada sungai tercemar dengan tepat. 2. Mengidentifikasi klasifikasi mahkluk hidup dan klasifikasi materi dan perubahannya serta pencemaran lingkungan pada sungai tercemar dengan cermat. 3. Mennganalisis pada sungai tercemar dengan dikaitkan materi klasifikasi makhluk hidup, klasifikasi materi dan perubahnnya serta pencemaran lingkungan dengan baik.

E. Kompetensi Dengan mempelajari modul pembelajaran ini, diharapkan siswa dapat mencapai kompetensi yang sudah disepakati yaitu: 1. Menjelaskan konsep klasifikasi makhluk hidup, klasifikasi materi dan perubahannya serta pencemaran lingkungan 2. Mengidentifikasi kelompok makhluk hidup, sifat asam dan basa, serta pencemaran air

3. Menjelaskan sungai tercemar dengan dikaitkan dengan kelompok makhluk hidup, sifat asam dan basa, serta pencemaran air 4. Membedakan kondisi sungai tercemar dengan sungai tidak tercemar. 5. Melakukan pengamatan permasalahan sungai tercemar melalui artikel dan video Kompetensi/Indikator Yang Sudah Dikuasi Dapatkah anda menjelaskan konsep klasifikasi makhluk hidup, klasifikasi materi dan perubahannya serta pencemaran lingkungan? Dapatkah anda mengidentifikasi kelompok makhluk hidup, sifat asam dan basa, serta pencemaran air? Dapatkah menjelaskan sungai tercemar dengan dikaitkan dengan kelompok makhluk hidup, sifat asam dan basa, serta pencemaran air Dapatkah anda membedakan kondisi sungai tercemar dengan sungai tidak tercemar? Dapatkah

anda

menyampaikan

permasalahan sungai tercemar?

hasil

pengamatan

Ya

Tidak

Kegiatan Pembelajaran 1

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP Tujuan Pembelajaran: Melalui mengkaji modul, peserta didik mampu mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup, menganalisis kelompok makhluk hidup pada perairan sungai yang yang tercemar dan mempresentasikannya hasil diskusi dengan baik Pokok Bahasan: •

• • •

Makhluk hidup dan benda tak hidup Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup Ciri-ciri Makhluk Hidup Kelompok Makhluk Hidup

Gambar 2.1 Sungai tercemar Sumber: https://youtu.be/ijnEstEvroo

Gambar 2.1 Menunjukkan sungai yang tercemar. Apakah di lingkungan sekitar rumah kalian terdapat sungai? Bagaimana kondisi sungai tersebut? Jika kondisi sungai tersebut tercemar, apakah kalian dapat menemukan kelompok makhluk hidup dan benda tak hidup yang ada disana? Semua jenis kelompok makhluk hidup yang ada pada sungai tercemar tersebut merupakan salah satu keankeragaman makhluk hidup yang masih bertahan hidup didalam sungai tersebut. Kita sebagai manusia yang berakal tentunya sangat prihatin melihat kondisi sungai yang ada lingkungan sekitar kita tercemar. Sehingga dalam hal ini tentunya menjadikan kita untuk lebih memperhatikan kondisi lingkungan sekitar khususnya sungai untuk menjaga ekosistem yang ada didalamnya.

PENDAHULUAN

Pernahkah kalian pergi memancing ke sungai? Apa yang kalian peroleh dari hasil memancing kalian? Pernahkah kalian memperhatikan dari hasil memancing kalian? Ada jenis hewan apa yang kalian peroleh saat memancing? Apakah didalam sungai kalian pernah mengetahui kelompok dari makhluk hidup didalamnya? Ternyata jika ketahui masih banyak kelompok makhluk hidup yang ada di sungai yang beragam jenis

sifat

serta

ciri-cirinya.

Untuk

mempermudah

dalam

mempelajari

keanekaragaman makhluk hidup tersebut, manusia perlu melakukan pengelompokan makhluk hidup. Pengelompokan makhluk hidup dinamakan klasifikasi.

Kalian tentu sudah mengetahui tentang apa makhluk hidup dan terdiri dari apa saja makhluk hidup itu? makhluk hidup adalah struktur biologi yang memiliki sifat-sifat tertentu sehingga dapat dikatakan “hidup”. Oleh karena itu, makhluk hidup terdiri dari manusia, hewan, dan tumbuhan. Tapi tahukah kalian mengapa manusia, hewan, dan tumbuhan digolongkan menjadi makhluk hidup? Kemudian coba kalian sebutkan apa saja ciri-ciri makhluk hidup? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan kalian peroleh jawabannya didalam modul ini.

Orientasi Bacalah artikel berikut ini!

Permasalahan

Jakarta - Selama dua bulan, Maret-April 2021, Ecological Observation and Wetlands Conservation - Ecoton berkolaborasi dengan komunitas Forkadas C (Forum Komunitas Daerah Aliran Sungai Citarum), Ciujung Institut, dan Ciliwung Institut melakukan investigasi di sungai-sungai di Pulau Jawa, dengan kegiatan inventarisasi keanekaragaman jenis ikan dan sumber-sumber pencemaran di Kali Surabaya, Sungai Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung. Menurut para peneliti, hasilnya menunjukkan sungai-sungai penting di Pulau Jawa, yang termasuk dalam sungai nasional, kondisinya sedang sakit. "Sungai-sungai berstatus sungai nasional seperti Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung menjadi tempat buangan limbah pabrik tekstil dan pabrik kertas, buangan limbah cair dari industri kertas yang tidak diolah dengan sempurna menyebabkan timbulnya substrat hitam yang berbau dan beracun," ungkap Andreas Agus Kristanto yang merupakan peneliti lapangan sungai nasional Ecoton. Lebih lanjut peneliti ini menjelaskan bahwa substrat hitam yang mengendap di dasar sungai menyebabkan turunnya kadar oksigen terlarut dalam air, yang pada akhirnya menghasilkan material toksik dan rusaknya habitat ikan. "Dalam proses reproduksinya, ikan membutuhkan permukaan dasar sungai yang kasar, berbatu atau kerikil, untuk menempelnya telur ikan, namun substrat limbah cair pabrik kertas menutupi dasar sungai sehingga membuat dasar sungai menjadi licin karena munculnya lapisan film yang beracun, dan menyebabkan telur ikan tidak bisa bertahan, mati dan hanyut," jelas Andreas Agus Kristanto. "Limbah cair industri cukup signifikan menimbulkan penurunan spesies ikan di sungai-sungai Pulau Jawa karena merusak rantai makanan di sungai. Satu rantai makanan hilang maka secara

sistemik akan mengganggu keutuhan ekosistem, awalnya merusak detritus kemudian benthos akan habis karena habitatnya ada di dasar sungai, detritus dan benthos adalah sumber pangan ikan, hilangnya detritus dan benthos akibat limbah cair industri pada gilirannya akan memusnahkan ikan air tawar yang hidup di sungai-sungai Pulau Jawa," papar Veryl Hasan, peneliti dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga "Limbah cair secara bertahap mempengaruhi hormon ikan, limbahnya kimia membuat genetical block yang memblokir sintesa protein terbentuknya kelamin jantan sehingga ikan di sungai didominasi ikan betina, padahal seharusnya sekitar 50%:50%, namun kondisi saat ini 80% ikan berkelamin betina," ungkap Veryl Hasan. Ketidakseimbangan komposisi kelamin ikan menyebabkan penurunan populasi dan toksitisitas limbah menyebabkan kematian ikan secara massal. Di Sungai Brantas, spesies ikan yang ditemukan telah menurun dari 60 spesies yang teridentifikasi pada tahun 1990 ke hanya 25 spesies. Di Bengawan Solo jumlah spesies ikan yang hilang mencapai 20 jenis dan menyisakan kurang dari 10 spesies. Tim peneliti menilai rusaknya sungai-sungai di Jawa dikarenakan pemerintah tidak menprioritaskan pengendalian pencemaran air. "Pengawasan pembuangan limbah cair industri tidak dilakukan dengan serius, sehingga industri tetap saja membuang limbah dengan pengolahan ala kadarnya," keluh Daru Setyorini, peneliti pencemaran sungai Ecoton. Dalam melakukan kerjanya, tim peneliti menceritakan sulitnya mendapatkan akses ke saluran pembuangan limbah cair. Peneliti menduga adanya kecenderungan industri membuang limbah dengan tidak diolah pada malam hingga dini hari. Tim peneliti menyayangkan lemahnya pengawasan pembuangan limbah cair oleh pemerintah yang menurut mereka mendorong industri membuang limbah tanpa diolah. Peneliti juga mengeluhkan tidak adanya sanksi yang tegas terhadap pelaku pembuang limbah cair yang merusak ekosistem sungai, sehingga perbuatan melawan hukum yang mengatasnamakan kestabilan ekonomi terus terjadi dan menurunkan kualitas lingkungan Daerah Aliran Sungai di Pulau Jawa. Terakhir yang menjadi kecemasan peneliti adalah ketidakjelasan kewenangan pengendalian pencemaran dan upaya pemulihan kualitas air. Sumber Artikel: https://news.detik.com/dw/d-5794635/tim-peneliti-ungkap-punahnya-jenis-ikan-ikan-sungaidi-pulau-jawa

Membimbing Penyelidikan

Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan artikel yang telah disajikan? 1. Berdasarkan artikel diatas, kelompokkan komponen hidup dan tak hidupyang ada di kawasan sungai tercemar tersebut! Jawab: Kelompok-komponen yang tak hidup terdiri dari:1. Tanah, 2. Air Sungai, 3. Sampah, 4. Kayu. Sedangkan komponen yang hidup terdiri dari: 1. Tumbuhan 2. ikan 3. mikroorganisme 2. Berikan analisismu terkait kelompok makhluk hidup seperti kelompok ikan yang hidup di sungai tercemar, apakah kelompok ikan tersebut memiliki bentuk adaptasi yang sama dengan kelompok ikan yang hidup disungai yang tidak tercemar? Jawab: Ikan yang hidup disungai tercemar akan berbeda cara beradaptasinya dengan sungai yang tidak tercemar karena ikan yang hidup disungai tercemar dengan kualitas air yang sangat buruk membuat tidak semua ikan dapat bertahan hidup didalam air sungai tersebut, ikan yang dapat bertahan hidup yaitu yang mampu beradaptasi, dan mengalami revolusi secara paksa. Sedangkan bentuk adaptasi ikan yang terdapat disungai tidak tercemar ikan dengan mudah dapat hidup disungai tersebut, dan jenis populasi didalam sungai tersebut sangat bervariasi.

Tahukah kamu?

Setelah membaca artikel 1, kita dapat mengetahui bahwa terkait kondisi ikan yang hidup di perairan sungai yang tercemar merupakan permasalahan yang tidak hanya terjadi di satu tempat wilayah saja, melainkan juga terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, sehingga dalam hal ini menjadikan perhatian khusus untuk kita dalam menyikapi permasalah tersebut. Kalau bukan kalian yang membantu merawat dan menjaga. Lalu siapa? lagi?

Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

I

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

A. Perbedaan Makhluk Hidup Dan Benda Tak Hidup a) Makhluk hidup memiliki kehidupan di sisi lain benda mati tidak memiliki kehidupan. b) Makhluk hidup dapat tumbuh atau menciptakan yang baru melalui proses reproduksi, tetapi makhluk tak hidup tumbuh melalui pertambahan. c) Makhluk hidup dapat berupa seluler tunggal atau multiseluler, sebaliknya makhluk tidak hidup tidak memiliki sel melainkan terdiri dari atom atau molekul. d) Makhluk hidup memiliki metabolisme dan sistem pencernaan sedangkan makhluk mati karena kekurangan Protoplasma tidak memiliki metabolisme. e) Makhluk hidup membutuhkan makanan, air, udara, dan oksigen untuk kelangsungan hidupnya. Di sisi lain, benda mati tidak membutuhkan apa pun seperti makanan, air, atau oksigen. f) Makhluk hidup bernafas untuk mempertahankan hidupnya sedangkan makhluk tak hidup tidak memiliki sistem pernapasan untuk mempertahankan hidupnya.

B. Ciri-Ciri Makhluk Hidup a) Bergerak Semua makhluk hidup dapat bergerak. Manusia dan hewan dapat bergerak dan pindah tempat. Untuk bergerak, manusia dan hewan memerlukan sarana yang membantu disebut alat gerak. b) Memerlukan nutrisi Makanan dan air merupakan kebutuhan semua makhluk hidup. Makanan berfungsi untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti sel tubuh yang rusak. Sedangkan, air berfungsi sebagai zat pelarut di dalam tubuh.

c) Peka terhadap rangsang Semua makhluk hidup dapat bereaksi terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya. Reaksi ini timbul jika ada rangsangan dari lingkungan. Rangsangan tersebut dapat berupa cahaya, panas, dingin, bau dari gas, sentuhan, gravitasi, rasa, dan lain-lain. Manusia dan hewan menggunakan indra untuk mengenali adanya rangsangan. Misalnya, mata peka terhadap rangsangan cahaya, telinga peka terhadap getaran suara, hidung peka terhadap bau, kulit peka terhadap sentuhan atau tekanan, dan lidah peka terhadap rasa zat. d) Bernapas Bernapas (respirasi) merupakan proses mengambil oksigen dari lingkungan dan mengeluarkan gas karbon dioksida dari tubuh. Oksigen digunakan untuk mengubah zat makanan menjadi energi secara kimiawi. Energi yang dihasilkan digunakan untuk berbagai aktivitas tubuh. e) Tumbuh Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan, mulai dari kecil hingga menjadi besar. Bayi yang kecil waktu baru lahir, akan tumbuh menjadi remaja, dan kemudian dewasa. Anak hewan yang semula kecil lambat laun tumbuh menjadi besar seperti induknya. Biji yang ditanam akan tumbuh menjadi kecambah dan kemudian menjadi tanaman yang lebih besar. f) Berkembangbiak Induk kucing melahirkan anak kucing. Dari individu berkembang menjadi banyak individu. Itulah yang disebut berkembang biak (reproduksi). Semua makhluk hidup dapat berkembang biak. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah melestarikan jenisnya. g) Beradaptasi Pohon jati akan menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan. Semua contoh tersebut adalah bukti bahwa makhluk hidup dapat menyesuaikan diri atau dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Kemampuan beradaptasi membuat makhluk hidup dapat bertahan hidup di lingkungannya. h) Mengeluarkan zat sisa (ekskresi) Setelah berolahraga, tubuhmu berkeringat. Demikian pula saat udara terasa panas, tubuhmu berkeringat. Sebaliknya, saat udara dingin, kamu lebih sering buang air kecil mengeluarkan urine. Keringat yang mengandung garam mineral dan urine merupakan

contoh zat sisa yang dikeluarkan makhluk hidup. Ada pula karbon dioksida dan uap air yang dikeluarkan sebagai zat sisa dari proses respirasi. Pengeluaran zat sisa oleh makhluk hidup disebut ekskresi. Ekskresi sangat diperlukan karena zat sisa bersifat racun sehingga jika tidak dikeluarkan akan mengganggu kinerja tubuh.

C. Makhluk Hidup Yang Bersifat Mikroskopis Berupa Monera Dan Protista 1. Monera a) Monera adalah makhluk hidup tingkat rendah yang bersifat mikroskopis. b) Ciri – ciri Monera yaitu bersel satu (uniseluler), tidak memiliki membran inti (prokariotik), dan berkembangbiak dengan membelah diri. Contoh dari Monera yaitu Bakteri dan Alga biru. c) Bakteri ada yang menguntungkan manusia seperti Eschericia Coli untuk memproduksi vitamin K pada proses pembusukan sisa makanan. d) Bakteri yang berbahaya bagi manusia seperti Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TBC (penyakit yang menyerang paru – paru). 2. Protista a) Protista adalah makhluk hidup tingkat rendah yang memiliki 2 sifat yaitu mikroskopis dan makroskopis. b) Ciri – ciri Protista yaitu bersel satu (uniseluler), memiliki membran inti (eukariotik), dan mampu berkembangbiak. c) Contoh dari Protista mikroskopis yaitu : jamur lendir (Dyctostelium discoideum), Blob (Physarium polycephalum), jamur penyebab penyakit pada kentang (Phytophtora infestans) dan sebagainya. d) Contoh dari Protista makroskopis yaitu : (a) Alga Merah (Euchema spinosum), (b) Alga hijau (Ulva sp), dan (c) Alga Coklat (Fucus sp).

https://pak.pandani.web.id/2015/10/peranan-algae-bagi-manusia.html

Gambar 1: Protista makroskopis gG

e) Protista ada juga yang menyerupai hewan, dinamakan Protozoa. Contoh dari Protozoa yaitu (a) Paramecium sp., (b) Entamoeba holystica yang terdapat pada

usus besar dan menyebabkan diare, dan (c) Plasmodium malariae yang terdapat pada sel darah merah dan menyebabkan penyakit malaria.

https://www.bukusekolah.net/2019/05/kelompok-monera-danGambar 2: Protista menyerupai hewan protista.html

D. Kelompok Fungi/Jamur a) Jamur merupakan makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara menguraikan bahan organik yang sudah mati. b) Ciri – ciri jamur: tidak memiliki akar, batang, daun, dan klorofil; memiliki spora; hidup ditempat lembab; terdiri atas benang – benang halus yang disebut hifa; ada yang bersifat saprorit dan parasit. c) Jamur saprofit adalah jamur yang hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati atau busuk. Jamur parasit adalah jamur yang hidup dan menghisap makanan dari makhluk yang ditempeli (inangnya). d) Jamur bersifat mikroskopis seperti ragi tape (Saccharomyces cereviciae), Rhizopus sp., Aspergillus sp. dan makroskopis contohnya jamur tiram, jamur kayu dan sebagainya. e) Jamur terdiri dari 6 Divisi yaitu: Cytridiomycota, Zygomicotina, Glomeromycota, Ascomycotina, Basidiomycotina dan Deuteromycotina. Jamur ada yang masuk kelompok Protista yang disebut Protista mirip jamur yaitu Divisi Myxomycota dan Oomycota.

https://www.mikirbae.com/2016/12/kelompok-jamur-atau-fungi.html

Gambar 3: Jenis Jamur E. Kelompok Tumbuhan/Plantae Kingdom Tumbuhan dibagi menjadi 3 Divisi yaitu: Lumut (Bryophyta), Paku – pakuan (Pterydophyta) dan Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta). Berdasarkan morfologinya, tumbuhan ada 2 jenis yaitu: a) Tumbuhan tidak berpembuluh (Tallophyta); tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Contoh: lumut 1) Ciri – ciri dari lumut yaitu memiliki struktur seperti akar yang disebut rizoid, berspora, dan berklorofil. 2) Contohnya:

Lumut

Hati

(Marchantia

polymorpha) yang bisa digunakan untuk obat penyakit hati (liver), Lumut daun (Bryopsida sp.) dan lumut tanduk (Anthecerotopsida sp). 3) Tumbuhan lumut dan bagian – bagiannya:

http://www.belajar.kemdikbud.go.id/ Gambar 4: Jenis Lumut

b) Tumbuhan berpembuluh (Traceophyta) disebut juga tumbuhan berkormus dapat dibedakan akar, batang, dan daunnya. 1) Contoh: Paku – pakuan dan tumbuhan berbiji seperti Spermatophyta.

2) Ciri – ciri dari tumbuhan paku yaitu memiliki akar, batang, daun, berspora, berklorofil, daun muda menggulung. Daun tumbuhan paku yang berspora disebut sporofil, yang tidak berspora disebut tropofil. 3) Contohnya: paku purba (Psilophytinae), paku kawat

(Liicopodinae),

paku

ekor

kuda

(Equisetinae) dan paku sejati (Filicinae). 4) Tumbuhan Paku dan bagian – bagiannya:

http://www.ebiologi.com/

Gambar 5 : Jenis Tumbuhan Paku

c) Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dibagi menjadi 2: d) Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) contohnya Melinjo (Gnetum gnemon), Pinus (Pinus contorta), ginko (Ginko biloba)

Gambar 6: Contoh Tumbuhan Biji Terbuka http://www.seputarpendidikan003.co.id/

Ciri – ciri Gymnospermae: 1) Biji tidak dibungkus dengan daun buah 2) Alat reproduksi berupa strobilus jantan dan strobilus betina 3) Batang besar dan berkambium 4) Berakar tunggang dan serabut 5) Daun selalu hijau, sempit, tebal, dan kaku

e) Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) contohnya pepaya (Carica papaya), kelapa (Cocos nucifera).

Gambar 7: Contoh Tumbuhan Biji Tertutup http://www.slideshare.net/

Ciri – ciri Angiospermae: 1) Biji dibungkus dengan daun buah 2) Memiliki bunga Angiospermae dibagi menjadi 2 yaitu: a) Tumbuhan dikotil (berkeping dua) contohnya kacang tanah, mangga. Ciri – ciri dikotil yaitu daun lembaga berkeping dua, berakar tunggang, tulang daun menyirip atau menjari, berkas pengangkut teratur dan kelopak bunga berkelipatan 4 atau 5. b) Tumbuhan Monokotil (berkeping satu) contohnya padi (Oriza sativa), jagung (Zea mays). Ciri – ciri monokotil yaitu daun lembaga berkeping satu, berakar serabut, tulang daun sejajar atau melengkung, berkas pengangkut menyebar, dan kelopak bunga berkelipatan 3. c) Perbedaan ciri tumbuhan monokotil dan dikotil

https://kumpulanilmu.com/ilmu-alam/perbedaan-monokotil-dan-dikotil/

Gambar 8: Perbedaan Tumbuhan monokotil dan dikotil

F. Kelompok Hewan/Animalia 1. Avertebrata Avertebrata merupakan hewan tak bertulang belakang. Avertebrata dibagi menjadi 8 yaitu : hewan berpori (Porifera), hewan berongga (Coelenterata), cacing pipih (Plathyhelminthes), cacing gilig (Nemathelminthes), cacing berbuku – buku (Annelida), hewan lunak (Mollusca), hewan beruas – ruas (Arthropoda) dan hewan berkulit duri (Echinodermata). a) Porifera adalah hewan berpori – pori dan tubuhnya seperti spons. Habitatnya di perairan dan tubuhnya berwarna seperti merah, hijau, atau kuning. Contoh porifera yaitu Spongilla, Euspongia, Poterion dan Scypha.

https://images.app.goo.gl/fBqzwZZ14G7dNyZ96 Gambar 9: Contoh Porifera b) Coelenterata adalah hewan berongga dan memiliki tentakel. Tentakel berfungsi untuk menangkap mangsa dan setiap tentakelnya mampu mengeluarkan racun. Tubuhnya berbentuk polip (menempel pada tempat hidupnya) atau medusa (melayang – layang di air). Contoh Coelenterata yaitu ubur – ubur (Aurelia aurita), bunga karang, obelia dan anemon laut.

https://images.app.goo.gl/N1thgkFiQjjm9Qb29 Gambar 10: Contoh Coelenterata

c) Cacing (Vermes) merupakan hewan bertubuh lunak, tak bercangkang dan tubuhnya simetris bilateral. Berdasarkan bentuk tubuhnya, cacing dibagi menjadi 3 yaitu cacing pipih (Platyhelminthes), cacing gilig (Nemathelminthes) dan cacing berbuku – buku (Annelida). Platyhelminthes contohnya cacing pita dan cacing hati. Nemathelminthes tubuhnya bulat dan tidak bersegmen, contohnya tambang, cacing kremi, dan cacing perut. Annelida tubuhnya beruas – ruas seperti cincin contohnya cacing tanah, lintah dan pacet. d) Mollusca adalah hewan bertubuh lunak dan terkadang ada yang memiliki cangkang. Habitatnya di darat atau di air. Contohnya udang, cumi – cumi, siput, kerang, tiram, dan sebagainya.

https://images.app.goo.gl/VW6vc2tqs8GysBRe6 Gambar 11: Contoh Mollusca e) Arthropoda adalah hewan berbuku – buku dan tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan perut. Tubuhnya terbungkus zat kitin yang keras, peka terhadap sentuhan dan bau, memiliki mata faset : mata majemuk terdiri atas ribuan mata

https://images.app.goo.gl/rGu5xiq34NpVsXsu8 Gambar 12: Contoh Arthropoda

2. ertebrata Vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Vertebrata ada 5 filum yaitu: a) Pisces (Ikan) merupakan hewan air yang memiliki tubuh streamline, memiliki rangka dalam dan luar (berupa sisik). Permukaan tubuhnya berlendir dan bernapas dengan insang. Ikan dibagi menjadi 3 yaitu: ikan tak ber rahang, ikan bertulang rawan dan ikan bertulang keras. Contoh yaitu ikan nila (Oreochromus niloticus).

https://slideplayer.info/slide/13037823/ Gambar 13: Contoh klasifikasi ikan b) Amphibia adalah hewan yang bisa hidup di darat dan di air. Hewan amphibia ketika masih kecebong hidupnya di air dan bernapas dengan insang, ketika dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paru – paru. Amphibia dibagi menjadi 3 yaitu : katak, kodok, dan salamander. Beda katak dengan kodok yaitu katak selalu hidup di tempat yang lembab dan basah, sedangkan kodok hidup di tempat kering. Contoh dari Amphibia yaitu katak sawah (Rana sp.).

https://slideplayer.info/slide/13037823/ Gambar 14: Contoh Amfibi c) Aves merupakan kelomok hewan unggas yang memiliki paruh dan bulu. Paruh hewan unggas bentuknya bermacam – macam menyesuaikan makanannya. Contoh Aves yaitu ayam (Galllus gallus).

https://dosenbiologi.com/hewan/contoh-hewan-aves Gambar 15: Contoh jenis Aves d) Reptilia reptilia adalah hewan yang memiliki kulit bersisik dari zat tanduk. Kulit bersisik tersebut untuk melindungi tubuhnya. Pada kura – kura dan penyu me miliki pelindung tubuh sangat keras yang disebut karapaks. Reptilia terdiri dari golongan kadal, ular, kura – kura dan buaya. Contoh Reptilia yaitu kadal (Mabouya multifasciata).

https://slideplayer.info/slide/13037823/ Gambar 16: Contoh Reptil

e) Mammalia adalah hewan yang memiliki kelenjar susu (mammae) dan berambut (bukan bulu). Semua hewan Mammalia hidup di darat kecuali ikan paus. Contoh Mammalia yaitu mencit (Mus musculus).

https://slideplayer.info/slide/13037823/ Gambar 17: Contoh Mamalia

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Topik

: Keanekaragaman Kelompok Makhluk Hidup pada Perairan Sungai

Identifikasi ciri-ciri Makhluk hidup yang ada pada perairan sungai yang tercemar dan tidak tercemar! Catat setiap ciri-ciri makhluk hidup yang ditemukan kedalam tabel!

Tabel. Macam-macam beserta ciri-ciri makhluk hidup pada peraiaran sungai tercemar dan tidak tercemar No

1.

Jenis makhluk

Ciri pada Air

Ciri pada Air

hidup

Sungai

Sungai tidak

Tercemar

Tercemar

Ikan

Keterangan

Warna ikan

Warna ikan

Karena sungai yang

gelap

lebih cerah

tercemar mengandung banyak zat-zat yang beracun

2.

Eceng gondok

Lebih subur

Lebih sedikit

Karena eceng

yang tumbuh

gondok dapat beradaptasi pada kondisi pada perubahan exstrim

dst

Ap

Rangkuman Materi

Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang membedakannya dengan benda mati. 2. Ciri–ciri kehidupan yang dimiliki oleh makhluk hidup antara lain: bernapas, bergerak, memerlukan nutrisi, peka terhadap rangsang, tumbuh dan berkembang, berkembangbiak, menyesuaikan diri dengan lingkungan, mengeluarkan zat sisa, dan melakukan metabolisme. Tujuan umum klasifikasi makhluk hidup adalah mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup Ciri-ciri Monera adalah: selnya tidak memiliki membran inti (prokariotik), bersel satu yang mampu untuk berkembang biak dengan membelah diri. Ciri-ciri hewan Protista adalah: selnya memiliki membran inti (eukariotik), bersel tunggal yang mampu berkembang biak. Beberapa contoh kelompok Protista: Amoeba, Euglena, Paramacium, Saprolegnia. Ciri-ciri jamur adalah: Tidak berklorofil, berspora, tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Jamur hidupnya di tempat yang lembab, bersifat saprofit Tumbuhan berpembuluh memiliki jaringan pengangkut (xylem dan floem). Memiliki struktur akar, batang, daun yang dapat dibedakan dengan jelas. Sedangkan tumbuhan tidak berpembuluh tidak memiliki jaringan pengangkut (xylem dan floem) memiliki struktur akar, batang, daun yang tidak dapat dibedakan dengan jelas. Ciri-ciri Avertebrata: Tidak memiliki tulang belakang, memiliki Eksoskeleton (exoskeleton) atau kerangka luar, memiliki Sistem peredaran darah terbuka dan mata majemuk, memiliki organ yang sederhana dan sistem saraf yang tidak terorganisasi. Ciriciri tubuh hewan yang bertulang belakang: mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor, mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, tubuh berbentuk simetris bilateral.

Penilaian

SOAL LATIHAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 Jawablah soal- soal Pilihan Ganda di bawah ini dengan tepat! 1. Bagas menangkap seekor belalang di sawah, kemudian ia memasukkannya ke dalam toples yang tertutup rapat. Dan keesokan harinya, belalang yang disimpan Bagas dalam toples tersebut mati. Dalam hal tersebut, menunjukkan bahwa ciri makhluk hidup yang dimiliki belalang tersbeut dan harus diketahui Bagas adalah a) Tumbuh b) Berkembangbiak c) Adaptasi d) Bernapas

2. Perhatikan pernyataan di bawah ini! 1. Peka terhadap rangsang 2. Membutuhkan nutrisi 3. Bergerak 4. Tumbuh dan berkembang 5. Bereproduksi Pernyataan di atas yang merupakan ciri-ciri makhluk biotik adalah nomer a) 1 dan 2 b) 2,3,4 c) 2 dan 5 d) Semua benar

3. Perhatikan gambar berikut!

Aktivitas yang ditunjukkan oleh makhluk hidup seperti pada gambar tersebut adalah a) Tumbuh dan berkembang b) Memerlukan makan/nutrisi c) Beradaptasi d) Berkembangbiak 4. Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah …. a) mempermudah pengenalan makhluk hidup b) memilih makhluk hidup yang dapat dimakan c) menentukan asal-usul makhluk hidup d) memberikan nama pada setiap makhluk hidup 5. Semakin dekat hubungan kekerabatan makhluk hidup, maka akan semakin banyak …. a) perbedaan sifat b) keragamannya c) persamaan sifat d) keunikannya

6. Apa perbedaan antara monera dengan kingdom yang lain... a) belum mempunyai membran sel b) sudah mempunyai membran sel c) sudah mempunyai inti sel d) belum mempunyai membran inti sel

7. Pada saat menggunakan mikroskop, setelah mendapatkan gambar yang diinginkan namun bayangannya belum jelas, dapat diatasi dengan menggunakan … a) Micrometer. b) Makrometer. c) Diafragma. d) Revolver. 8. Di bawah ini yang bukan merupakan ciri jamur adalah … a) sel eukariotik b) memiliki inti sel c) tidak memiliki dinding sel d) memiliki membran inti

9. Agus menemukan tumbuhan dengan ciri-ciri berikut ini: memiliki jaringan pengangkut (xylem dan floem). Memiliki struktur akar, batang, daun yang dapat dibedakan dengan jelas. Tumbuhan yang ditemukan Agus termasuk ke dalam tumbuhan …. a) Dikotil b) Monokotil c) Berpembuluh d) Tidak berpembuluh

10. Berikut ini yang bukan termasuk ciri-ciri tumbuhan monokotil… a) Akar tunggang b) Batang bercabang c) Daun menjari d) Berkeping dua

11. Perbedaan antar tumbuhan paku dan lumut yaitu... a) tumbuhan lumut memiliki rizoid, tumbuhan paku berupa akar serabut b) tumbuhan paku tidak berkrolofil, tumbuhan lumut berkrolofil

c) tumbuhan paku berbiji, tumbuhan lumut berspora d) habitat tumbuhan paku di darat, tumbuhan lumut adalah di air 12. Berikut ini yang termasuk dalam kelompok tumbuhan berbiji terbuka adalah… a) Kacang hijau, jagung, jambu mete b) Pakis haji, melinjo, pinus c) Kacang anah, melinjo, pinus d) Pakis haji, jambu mete, jagung 13. Di bawah ini yang temasuk dalam kelompok crustacea adalah …. a) udang dan belalang b) kepiting dan udang c) kutu dan kelabang d) belalang dan kelabang 14. Ikan pesut dan lumba-lumba merupakan fauna air yang termasuk hewan…. a) Aves b) Mamalia c) Amphibi d) Pisces 15. Ciri khas dari kelas mamalia adalah … a) Mempunyai glandula mammae. b) Bertulang belakang. c) Heterotrofik. d) Multiseluler.

Jawablah soal- soal Uraian di bawah ini dengan tepat! 1.

Jelaskan perbedaan makhluk hidup dan benda tak hidup yang ada dilingkungan sekitar kalian?

2.

Amati gambar dibawah ini!

Gambar diatas merupakan tumbuhan yang bernamakan putri malu. Setalah kalian amati gambar tersebut. Berikan penjelasan bagaimana aktivitas makhluk hidup putri malu tersebut?

3.

Kalian kemarin sudah mengenal dan mempelajari tentang mikroskop. Jelaskan cara menggunakan mikroskop dengan benar!

4.

Andi mengamati tumbuhan jambu air dilingkungan rumahnya. Dari tumbuhan yang di amati Andi termasuk jenis golongan tumbuhan monokotil. Jelaskan ciriciri dari tumbuhan monokotil tersebut dengan tepat?

5.

Kingdom animalia terdiri dari 2 kelompok yanitu kelompok Avertebrata dan kelompok vertebrata. Bandingkan masing-masing 3 ciri-ciri dari kelompok hewan Avertebrata dan vertebrata beserta berikan salah satu contohnya!

Kegiatan Pembelajaran 2

KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA Tujuan Pembelajaran: Melalui mengkaji modul, peserta didik mampu mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dan metode pemisahan campuran pada perairan sungai yang yang tercemar dan peserta didik mempresentasikannya hasil diskusi dengan baik dan teliti.

Pokok Bahasan: • • • • •

Karakteristik materi Sifat larutan asam dan basa Metode pemisahan campuran Sifat fisika dan sifat kimia Perubahan fisika dan perubahan kimia

Gambar 2.2 Kondisi air sungai tercemar Sumber: https://youtu.be/hbjWu1rQVgU

Gambar 2.2 Menunjukkan sungai yang tercemar. Apakah di lingkungan sekitar rumah kalian terdapat sungai? Bagaimana kondisi sungai tersebut? Jika kondisi sungai tersebut tercemar, apakah kalian masih dapat mengunakan air sungai tersebut untuk kebutuhan sehari-hari? Bagaimana kondisi air tersebut? Bagaimana dengan warna air sungai tersebut? Dan bagaimanakah rasa air sungai yang tercemar? Dalam kehidupan seharihari, makhluk hidup selalu membutuhkan air. Selain itu, sungai merupakan tempat hidup bagi beberapa makhluk hidup. Kita sebagai manusia yang berakal tentunya sangat prihatin melihat kondisi sungai yang ada lingkungan sekitar kita tercemar. Sehingga dalam hal ini tentunya menjadikan kita untuk lebih memperhatikan kondisi lingkungan sekitar khususnya sungai sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini.

PENDAHULUAN

Pernahkah kalian berenang di sungai? Apa yang kalian rasakan ketika berenang disungai?ketika kalian berenang disungai apa kalian mengetahui kondisi air sungai tersebut?apakah air sungainya bersih ataukah sudah tercemar? Dan bagaimana jika kalian berenang disungai tecemar apa yang kalian rasakan? Ternyata jelas berbeda kenikmatan jika kita berenang disungai yang airnya bersih dengan sungai yang tercemar. Jika kalian memilih untuk berenang tentu akan memilih pada air sungai yang bersih dan tidak tercemar.

Kalian tentu sudah mengetahui dan bisa membedakan mana sungai yang tercemar dengan sungai yang tidak tercemar. Lalu bagaimanakah dengan kondisi air jika sungai tersebut sudah tercemar. Apakah air tersebut masih layak untuk dipergunakan untuk kebutuhan makhluk hidup. Dan bagaimana kandungan air sungai yang tercemar apakah sama dengan kandungan air pada sungai yang bersih. Pertanyaanpertanyaan tersebut akan kalian peroleh jawabannya didalam modul ini.

Bacalah artikel berikut ini!

Orientasi Permasalahan

Akhir-akhir ini banyak terjadi kasus pencemaran air oleh berbagai bahan pencemar yang dapat mengurangi ketersediaan air bersih bagi makhluk hidup. Gambar diatas merupakan salah satu contoh air sungai yang sudah tercemar. Sebanyak 31 titik air sungai di Denpasar yang sudah dilakukan pemeriksaan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) kota Denpasar, hasilnya semua sungai dikategorikan tercemar ringan dan 28 sungai termasuk dalam air yang keruh. Hal ini disebabkan oleh ulah manusia yang membuang sampah dan cairan limbah ke sungai (Tribun Bali, 2019). Air dapat dikatakan tercemar jika mengandung mikro organisme penyebab penyakit dan bahan kimia yang membahayakan makhluk hidup lainnya. Air bersih berstandar 3B yaitu tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Air minum memiliki pH sebesar 7, yang dianggap netral karena tidak memilki kualitas asam atau basa.

Banyak

terjadi kasus pencemaran air maka diperlukan usaha untuk

menanggulangi hal tersebut. Salah satunya yaitu dengan cara penjernihan air sederhana yang bisa diterapkan di lingkungan rumah tangga Sumber Artikel: https://news.detik.com/dw/d-5794635/tim-peneliti-ungkap-punahnya-jenis-ikan-ikan-sungaidi-pulau-jawa

Membimbing Penyelidikan

Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan artikel yang telah disajikan? 1. Berdasarkan artikel diatas, bagaimana kita dapat mengetahui karakteristik dari sifat kandungan pada air sungai yang tercemar tersebut! Jawab: Untuk mengetahui karakteristik dari sifat kandungan pada air sungai yang tercemar dapat diidentifikasi diantaranya yaitu: adanya bahan pelarut dan endapan. Air yang berbau, derajat keasaman tidak netral pada air, terdapat mikroorganisme yang berlebih, air memiliki rasa, terdapat jumlah zat radioaktif air meningkat, suhu air mengalami perubahan, air memiliki warna bahkan mudah berubah warna,

2. Berikan analisismu terkait kelompok terkait cara yang dapat dilakukan untuk menjernihkan air sungai yang tercemar sehingga air sungai bisa digunakan untuk kebutuhan.?

Jawab: Cara yang dapat dilakukan untuk menjenihkan air sungai yang tercemar dapat dilakukan melalui alat penyaring dengan dibuat secara sederhana dengan menggunakan bahan-bahan alami yang mudah didapatkan. Alat penyaring tersebut terdiri atas ijuk, pasir silika, karbon aktif, zeolit aktif, kapas membran, dan spon penyaring. Bahan-bahan penyaring tersebut disusun didalam wadah yang terbuat dari pipa paralon yang sudah dibentuk. alat penyaring ini dapat membantu menyaring air sungai tercemar untuk menghasilkan air dalam kualitas kejernihan yang baik sehingga air tersebut dapat digunakan sesuai kebutuhan.

Tahukah kamu?

Setelah membaca artikel 2, kita dapat mengetahui bahwa terkait kondisi ikan yang hidup di perairan

sungai yang tercemar merupakan permasalahan yang tidak hanya terjadi di satu tempat wilayah saja, melainkan juga terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, sehingga dalam hal ini menjadikan perhatian khusus untuk kita dalam menyikapi Kalau bukan kalian yang membantu merawat dan menjaga. Lalu siapa?

Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

I

KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA

1. Klasifikasi materi Karakteristik materi Berdasarkan wujudnya, suatu materi dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu zat padat, cair, dan gas. Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati ruang. Contoh zat padat adalah beberapa jenis logam, seperti besi, emas, dan seng. Beberapa jenis larutan merupakan contoh wujud cair. Contoh zat berwujud gas adalah hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Tabel perbedaan zat padat, cair, dan gas:

https://images.app.goo.gl/BMSFHF7LwziTPhTA8

Unsur, senyawa, dan campuran Berdasarkan partikel penyusunnya, materi yang ada di alam semesta, dapat diklasifikasikan menjadi unsur, senyawa, dan campuran.

a. Unsur Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih sederhana di mana akan tetap mempertahankan karakteristik asli dari unsur tersebut. Unsur di alam dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu unsur logam dan non logam. Contoh unsur logam adalah besi, emas, seng, dan contoh unsur non logam adalah karbon, nitrogen, dan oksigen. Unsur logam dan non logam memiliki perbedaan sifat fisika dan kimia sebagai berikut:

https://images.app.goo.gl/z3gmj7CRSgujSS3m9

b. Senyawa Senyawa merupakan zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua jenis atau lebih zat yang lebih sederhana dengan cara kimia. Misalnya, air yang memiliki rumus H2O dapat diuraikan menjadi unsur hidrogen (H2) dan oksigen (O2). c. Campuran Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih dan masih mempunyai sifat zat asalnya. Ciri- ciri campuran adalah tersusun dari beberapa zat dan sifat campuran sama dengan sifat gabungan zat penyusunnya. Contoh campuran dalam kehidupan sehari-hari adalah teh dan kopi.

https://images.app.goo.gl/iorugMHS9fcGdbG97 Gambar 1: Contoh Campuran Teh dan Kopi

2. Ciri-Ciri Larutan Asam, Basa, Dan Garam a. Larutan Asam Ciri –ciri dari larutan asam: 1. Rasanya asam. 2. Dapat menimbulkan korosif. 3. Mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah. 4. Mempunyai Ph kurang dari 7. 5. Dalam air akan akan melepaskan ion H+ Penggunaan asam dalam kehidupan sehari-hari: 1) Asam asetat CH3COOH pada cuka; 2) Asam askorbat pada tomat; 3) Asam sitrat pada jeruk; 4) Asam benzoat pada pengawet makanan. Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu asam organik dan asam anorganik. Asam organik umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak terdapat di alam. Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif.

b. Larutan Basa Ciri – ciri dari larutan basa: 1. Terasa licin di kulit. 2. Bersifat Kaustik (merusak kulit) 3. Berasa agak pahit. 4. Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru. 5. Mempunyai pH lebih dari 7. 6. Dalam air akan akan melepaskan ion hidroksida (OH-) Penggunaan basa dalam kehidupan sehari-hari: 1) Natrium hidroksida NaOH : sabun; 2) Amonium hidroksida NH4OH : bahan baku pupuk urea; 3) Kalsium hidroksida Ca(OH)2 :gips c. Garam Garam adalah gabungan antara asam dan basa hasil dari reaksi netralisasi. Garam yang sering digunakan adalah garam dapur atau natrium klorida (NaCl). Contoh reaksi netralisasi yaitu :

Asam klorida + natrium hidroksida menjadi garam natrium klorida + air

Sifat garam tergantung pada asam basa pembentuknya, yaitu 1) Asam : Asam kuat direaksikan denga basa lemah 2) Basa : asam lemah direaksikan dengan basa kuat 3) Netral : asam kuat direaksikan dengan basa kuat Dalam kehidupan sehari-hari garam yang sering digunakan antara lain Natrium klorida NaCl : garam dapur dan Natrium bikarbonat NaHCO3 : soda kue sebagai pengembang roti

2) Identifikasi Asam, Basa dan Garam Cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat yaitu menggunakan indikator. Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan a)

Indikator buatan Salah satu jenis indikator buatan yang bukan dalam bentuk larutan cair adalah kertas lakmus. Ada 2 jenis kertas lakmus yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut. - Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru. - Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.

b)

Indikator alami Cara lain untuk mengidentifikasi sifat asam atau basa suatu zat dapat menggunakan indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa.

3. Metode pemisahan campuran Campuran terdiri atas dua zat atau lebih. Untuk memperoleh zat murni, penyusun campuran tersebut harus dipisahkan. Zat-zat dalam campuran tersebut dapat dipisahkan secara fisika. Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisis zat penyusunnya, seperti: wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dan lain sebagainya. a. Filtrasi (Penyaringan)

Salah satu metoda pemisahan yang paling sederhana adalah dengan menggunakan metoda filtrasi (penyaringan). Penyaringan dilakukan untuk memisahkan zat dari suatu campuran. Prinsip kerja penyaringan didasarkan pada perbedaan ukuran partikel zatzat yang bercampur, umumnya untuk memisahkan padatan dari cairan.

https://images.app.goo.gl/5ZW37egDdS1VDELy8 Gambar 2: Filtrasi

b. Sentrifugasi Metode jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi jika partikel padatan sangat halus dan jumlah campurannya lebih sedikit. Metode sentrifugasi digunakan secara luas untuk memisahkan sel-sel darah dan sel-sel darah putih dari plasma darah.

https://images.app.goo.gl/CwwaRithrJJzQPCHA Gambar 3: Sentrifugasi

c. Destilasi (Penyulingan) Pemisahan campuran dengan cara destilasi (penyulingan) banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan industri. Pemisahan campuran dengan cara penyulingan digunakan untuk memisahkan suatu zat cair dari campurannya.

https://images.app.goo.gl/dEJcwW7taXhWmRDT7 Gambar #: Destilasi

d. Kromatografi Pemisahan campuran dengan cara kromatografi pada umumnya digunakan untuk mengidentifikasi suatu zat yang berada dalam suatu campuran. Prinsip kerjanya didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel zat yang bercampur dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu medium gerak.

https://images.app.goo.gl/5X5QYgwvP7kLfAYb8 Gambar 4: Kromatografi

e. Sublimasi Prinsip kerja metode pemisahan campuran dengan cara sublimasi adalah didasarkan pada campuran zat yang memiliki satu zat yang dapat menyublim (perubahan wujud padat ke wujud gas), sedangkan zat yang lainnya tidak dapat menyublim. Contohnya, campuran iodin dengan garam dapat dipisahkan dengan cara sublimasi.

https://images.app.goo.gl/ComQyv6GL6ERorKy9 Gambar 5: Sublimasi

4. Sifat Fisika dan Sifat Kimia a. Sifat Fisika Sifat fisika merupakan sifat yang yang bekaitan dengan keadaan fisik suatu zat. Sifat fisika termasuk didalamnya bentuk, warna, bau, kekerasan, titik didih, titik beku, titik leleh, daya hantar, ukuran partikel dan massa jenis (densitas). Massa jenis merupakan hasil bagi antara massa dan volume sebuah benda. Yang dirumuskan :

Keterangan:

ρ

= massa jenis (satuannya kg/m3)

m = massa zat (dalam kg atau gram) V = volume zat (dalam m3) -

Benda dalam keadan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar di bandingkan massa jenis air.

-

Benda dalam keadan melayang jika massa jenis sama dengan massa jenis air.

-

Benda dalam keadan terapung: massa jenis benda lebih kecil di bandingkan massa jenis air.

https://images.app.goo.gl/jpgj2gyLaJJJmWgh9 Gambar 6: Contoh sifat fisika

b. Sifat Kimia Sifat kimia merupakan sifat zat yang berhubungan dengan mudah atau sukarnya zat untuk bereaksi kimia. Salah satu contohnya adalah besi. Besi sebelum berkarat adalah unsur Fe, tetapi besi setelah berkarat berubah menjadi senyawa Fe2O3. Yang menyebabkan besi itu berkarat adalah reaksi antara logam dan oksigen.

Ini

menunjukkan bahwa besi memilki sifat kimia yang sangat besar sehinga mudah

bereaksi kimia dengan benda yang ada disekitarnya. Sifat kimia yang di miliki suatu benda mudah terbakarbusuk dan asam berkarat mudah meledak beracun.

https://images.app.goo.gl/3Q3xLk7CEFR1LQF38 Gambar &: Contoh sifat kimia

Perbedaan sifat fisika dan sifat kimia:

https://images.app.goo.gl/cZC18ptKJLC8f3Za7

5. Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia a. Perubahan Fisika Perubahan zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru disebut perubahan fisika. Komposisi materi tersebut juga tidak akan berubah, misalnya es yang mencair. Baik dalam bentuk padat maupun dalam bentuk cair keduanya tetaplah air, yaitu H2O. Contoh

perubahan fisika antara lain menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim, melarut, serta perubahan bentuk lainnya. Contoh perubahan fisika:

https://www.ruangguru.com/blog/perubahan-fisika-dan-kimia Gambar 8: Contoh perubahan fisika

b. Perubahan Kimia Perubahan kimia adalah perubahan zat yang menghasilkan zat baru dengan sifat kimia yang berbeda dengan zat asalnya. Zat baru yang terbentuk dalam perubahan kimia disebabkan adanya perubahan komposisi materi. Perubahan tersebut dapat berupa penggabungan sejumlah zat atau peruraian suatu zat. Berlangsungnya perubahan kimia dapat diketahui dengan ciri-ciri sebagai berikut. (1) Terbentuknya zat baru. (2) Terbentuknya gas (3) Terbentuknya endapan. (4) Terjadinya perubahan warna. (5) Terjadinya perubahan suhu.

https://www.ruangguru.com/blog/perubahanfisika-dan-kimia

Berikut ini merupakan Gambar tabel perbedaan perubahankimia fisika dan kimia. 9: Contoh perubahan No

Perubahan Fisika

1

Tidak terbentuk zat baru

2

Komposisi berubah

materi

Perubahan Kimia Terbentuk zat baru

tidak Komposisi materi sebelum dan sesudah

reaksi

mengalami

perubahan atau perbedaan

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Topik

: Metode Pemisahan Campuran Pada Sungai Tercemar

Alat dan Bahan: a) Botol 1500ml 2 buah

g) Kapas secukupnya

b) Kertas lakmus

h) Arang secukupnya

c) Cutter/alat pemotong 1 buah

i) Daun kering secukupnya

d) Paku untuk membuat lubang 1 buah

j) Pasir secukupny

e) Palu 1 buah

k) Kerikil diameter 5-10mm

f) Air sungai 600ml

l) Kertas lakmus merah dan biru

Langkah-Langkah:

a) Potong bagian dasar botol 1 sekitar 2cm dari dari botol. Selanjutnya buatlah lubang 4-5 pada tutup botol 1 menggunakan paku. b) Hancurkan arang dengan menggunakan paku

c) Bersihkan daun kering, pasir, arang dan kerikil dengan air d) Susunlah bahan penyaring air di botol 1 dengan urutan dari bawah ke atas yaitu kapas (ditata hingga padat), pasir, kerikil, arang (dihancurkan lebih kecil sekitar 1 cm), daun kering (dipotong-potong berukuran sekitar 1 cm).

e) Siapkan botol 2 dan potong bagian ujung botol sekitar 9cm dari ujung botol sebagai tempat f)

hasil air penyaringan. Susunlah botol 1 diatas botol 2.

g) Tuangkan air sungai ke dalam botol 1 dan 2 secara perlahan. h) Amati kondisi air sebelum dan sesudah melewati penjernihan dan catat sifat asam basa (menggunakan kertas lakmus), bau, warna, kekeruhannya dan bandingkan kondisi air.

Rangkaian Alat Penyaring

Hasil Dari Penyaringan Air

Kriteri a

Sebelum

Sesudah

Warna

Kecoklatan

Tidak berwarna

Bau

Amis

Tidak berbau

Sifat asam/basa/netral

Basa/asam

Netral

Kekeruhan

Keruh

Tidak keruh

Rangkuman Materi

Berdasarkan wujudnya, suatu materi dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu zat padat, cair, dan gas. Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati ruang. Berdasarkan partikel penyusunnya, materi yang ada di alam semesta, dapat diklasifikasikan menjadi unsur, senyawa, dan campuran. Ciri –ciri dari larutan asam: Rasanya asam; Dapat menimbulkan korosif; Mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah; Mempunyai Ph kurang dari 7; Dalam air akan akan melepaskan ion H+. Ciri – ciri dari larutan basa: Terasa licin di kulit; Bersifat Kaustik (merusak kulit); Berasa agak pahit; Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru; Mempunyai pH lebih dari 7; Dalam air akan akan melepaskan ion hidroksida (OH-). Sedangkan garam adalah gabungan antara asam dan basa hasil dari reaksi netralisasi. Cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat yaitu menggunakan indikator. Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa dapat indikator buatan dan indikator alami. Zat-zat dalam campuran tersebut dapat dipisahkan secara fisika. Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisis zat penyusunnya, seperti: wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dan lain sebagainya. Metode pemisahan campuran terdiri atas: Filtrasi, Sentrifugasi, destilasi, kromatografi, dan sublimasi. Sifat fisika merupakan sifat yang yang bekaitan dengan keadaan fisik suatu zat. Sifat fisika termasuk didalamnya bentuk, warna, bau, kekerasan, titik didih, titik beku, titik leleh, daya hantar, ukuran partikel dan massa jenis (densitas). Sedangkan sifat kimia merupakan sifat zat yang berhubungan dengan mudah atau sukarnya zat untuk bereaksi kimia. Salah satu contohnya adalah besi. Perubahan zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru disebut perubahan fisika. Sedangkan perubahan kimia adalah perubahan zat yang menghasilkan zat baru dengan sifat kimia yang berbeda dengan zat asalnya.

Penilaian

SOAL LATIHAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 Jawablah soal- soal Uraian di bawah ini dengan tepat! 1.

Bandingkanlah sifat materi berdasarkan bentuk wujudnya!

2.

Perhatikan data di bawah ini: Data

Kelompok Penyusun

Alumunium Air Air Teh Gula Besi Kelompokkan manakah yang termasuk unsur, senyawa, campuran! 3. Jelaskan perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus untuk menguji sifat larutan! 4. Dari tayangan video yang sudah diamati maka sebutkan dan jelaskan metode pemisahan campuran! 5. Perhatikan gambar berikut!

Manakah yang merupakan perubahan kimia dan manakah yang merupakan perubahan fisika? Berikan alasannya.

Kegiatan Pembelajaran 3

PENCEMARAN LINGKUNGAN Tujuan Pembelajaran: Melalui mengkaji modul, peserta didik mampu menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan, dapat menganalisis penyebab dan dampak serta cara menanggulangi air yang tercemar dan mempresentasikannya hasil diskusi dengan baik dan teliti.

Pokok Bahasan: •

Faktor penyebab pencemaran air



Dampak pencemaran air



Upaya mengatasi pencemaran air

Gambar 2.3 Sungai tercemar Sumber: https://youtu.be/tRJIib02yMY

Gambar 2.3 Menunjukkan sungai yang tercemar. Apakah di lingkungan sekitar rumah kalian terdapat sungai? Bagaimana kondisi sungai tersebut? Jika kondisi sungai tersebut tercemar, apakah kalian masih dapat mengunakan air sungai tersebut untuk kebutuhan sehari-hari? Bagaimana kondisi air tersebut? Dalam kehidupan sehari-hari, makhluk hidup selalu membutuhkan air. Selain itu, sungai merupakan tempat hidup bagi beberapa makhluk hidup. Kita sebagai manusia yang berakal tentunya sangat prihatin melihat kondisi sungai yang ada lingkungan sekitar kita tercemar. Sehingga dalam hal ini tentunya menjadikan kita untuk lebih memperhatikan kondisi lingkungan sekitar khususnya sungai sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini.

PENDAHULUAN

Pernahkah kalian menggunakan air sungai untuk mandi? Apa yang kalian rasakan ketika menggunakan air tersebut? Pernahkah kalian memperhatikankondisi air tersebut? Bagaimana dengan warnanya? Apakahkalian dapat melihat permukaan dasar sungai? Ternyata jika kondisi air sungai yang baik dan tidak tercemar maka akan terasa lebih segar jika menggunakan air sungai tersebut untuk mandi dan dapat mudah kita melihat permukaan dsar sungai. Untuk mendapatkan sungai dengan kondisi baik dan tidak tercemar saat ini sudah mulai langkah, karena kebanyakan sungai sudah memiliki kondisi tercemar dan sangat meprihatinkan.

Kalian tentu sudah mengetahui tentang betapa pentingnya sungai untuk kebutuhan kehidupan makhluk hidup. Apakah kalian mengetahui apa penyebab sungai bisa tercemar? Dan kalian tentu bisa membedakan bagaimana kondisi yang baik dan tidak baik? Dan bagaimana jika sungai tersebut dibiarkan kondisinya tercemar, apa yang akan terjadi untuk generasi selanjutnya? Tentunya banyak hal yang perlu diperhatikan dan mendapatkan penanganan khusus dalam kondisi seperti ini. Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijawab setelah kalian mengkaji modul ini.

Bacalah artikel berikut ini!

Orientasi Permasalahan

Klaten - Sebanyak 13 sungai di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mengalami pencemaran. Hal itu diketahui setelah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Klaten menguji sampel baku mutu air di sungai-sungai tersebut. "Iya semua sungai (tercemar). Hasilnya ada beberapa parameter yang temuannya di atas baku mutu," ungkap Kabid Pengendalian Dampak Lingkungan DLHK Klaten Dwi Maryono pada detikcom, Kamis (7/10/2021) siang. Dwi mengatakan DLHK melakukan uji kualitas air di 13 sungai di Klaten tahun ini. Uji kualitas dilakukan dengan 27 parameter, termasuk biological oxygen demand (BOD), chemical oxygen demand (COD), uji fosfat, dan lainnya. "Semua di atas baku mutu. Ya ini artinya tercemar," sambung Dwi. Dengan hasil yang di atas baku mutu, ujar Dwi, air sungai menjadi berbahaya bagi biota di air tawar. Untuk itu, DLHK Klaten akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. "Langkah kita akan segera sosialisasi dan uji kualitas air kita lakukan setahun dua kali. Kegiatan dilakukan baik di hulu maupun di hilir," imbuh Dwi. Dwi mencontohkan uji kualitas Sungai Lunyu Kota Klaten dilakukan di kawasan hulu dekat kantor BPBD dan di hilir Desa Merbung. Kadar kualitas air di hulu dan hilir tentu berbeda, sehingga akan diketahui penyebabnya. "Baru kita ketahui antara titik pengambilan di hulu sampai ke hilir itu ada kegiatan apa yang menyebabkan pencemaran," sambung Dwi.

Dari pengujian itu, terang Dwi, didapatkan kandungan fosfat tinggi yang bisa disebabkan karena aktivitas rumah tangga dan pertanian. Bisa kegiatannya mencuci dengan sabun maupun obat pertanian. "Fosfat tinggi bisa dari laundry, aktivitas pertanian, ternak di atas atau hilir menyebabkan oksigen berkurang. Juga dari septic tank yang meresap ke tanah," jelas Dwi. Septic tank tersebut, ucap Dwi, menyebabkan kandungan bakteri e-coli tinggi di atas kadar maksimum 3000/100 ml air. Meskipun kebiasaan buang air di sungai (BABS) sudah semakin hilang. "Bakteri dari parameter coliform juga tinggi. Sebab meskipun kebiasaan BABS sudah hilang, septic tank masih ada yang meresap ke sungai," tambah Dwi. Dari 13 sungai itu, rinci Dwi, sebanyak 12 di antaranya ada di wilayah perkotaan dan satu di pedesaan dan mayoritas tercemar limbah domestik rumah tangga. Satu sungai di pedesaan itu adalah di sungai ke arah rawa Jombor. "Di Sungai Rawa Jombor hasil BOD-nya tinggi di atas baku mutu. Selain sosialisasi kita juga akan lihat apa aktivitas warganya dalam waktu dekat," tutur Dwi. Aktivis Sungai Glogok, Jalidin dan Lunyu (GOJALU), Supadi, tidak membantah kemungkinan pencemaran itu. Tapi bukan di sungai besarnya. "Sungai besarnya kondisinya sudah baik, tapi dulu masih ada dibuang di sungai kecilnya. Untuk ikan yang mati sejauh ini tidak ada, kalau terbawa banjir mungkin saja tapi setiap ada yang nikahan masih melepas ikan ke sungai," ungkap Supadi pada detikcom.

Sumber Artikel: https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5757233/duh-sungai-sungai-di-klaten-tercemarlimbah-begini-hasil-tesnya

Membimbing Penyelidikan

Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan artikel yang telah disajikan? 1. Berdasarkan artikel diatas, jelaskan sumber pencemaran yang terjadi pada sungai tersebut!

Jawab: Sumber pencemaran yang terjadi pada sungai tersebut yaitu disebabkan karena adanya limbah dan penumpukkan sampah yang berserakan karena tindsakan pembuangan bebas pada sampah. Selain itu, air sungai tercemar karena banyak limbah domestik rumah tangga yang sengaja dibuang pada wilayah sekitar sungai sehinga menjadikan sungai tersebut tercemar dibeberapa wilayah sungai yang ada di Klaten. 2. Berdasarkan artikel diatas, apakah yang perlu dilakukan untuk bisa mengetahui bahwa air sungai tersebut telah tercemar? Jelaskan! Jawab: Untuk mengetahui pada air sungai tersebut telah tercemar maka terlebih dahulu dilakukannya pengujian LAB untuk menentukan sifat-sifat air. Adapun sifat air yang diuji meliputi sifat fisika, sifat kimia, dan sifat biologis. Sifat fisika terdiri atas jumlah kepadatan, kekeruhan, warna, bau, rasa, dan suhu. Sifat kimia terdiri atas Nilai pH, keasaman, alkalintas, nilai DO, BOD, COD, adanya mengandung lemak, minyak, logam berat, dan bahan pencemar lainnya. Sifat biologis terdiri atas Rotifera, Krustacea, bakteri, jamur, ganggang, protozoa, dan virus.

Tahukah kamu?

Setelah membaca artikel 3, kita dapat mengetahui bahwa terkait kelestarian lingkungan di sekitar kita, khususnya sungai yang tercemar merupakan permasalahan yang tidak hanya terjadi di satu tempat wilayah saja, melainkan juga terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, sehingga dalam hal ini menjadikan perhatian khusus untuk kita dalam menyikapi permasalahan tersebut. Kalau bukan kalian yang membantu merawat dan menjaga. Lalu siapa? lagi?

Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

I

PENCEMARAN LINGKUNGAN

A. Pengertian Pencemaran Lingkungan Pencemaran adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan. Sedangkan pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya. Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Adapuan sifat fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman, konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air. Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut: 1) Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah) 2) Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan 3) Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida) 4) Limbah pengolahan kayu 5) Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut 6) Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran.

B. Faktor Penyebab Pencemaran Air Berdasarkan defisini dari pencemaran air, dapat diketahui bahwa penyebab pencemaran air dapat berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi ataupun komponen lain sehingga kualias air menurun dan air pun tercemar. Banyak penyebab pencemaran air, tetapi secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan langsung dan dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi efluen yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian. Tanah dan air mengandung sisa dari aktifitas pertanian seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam. C. Dampak Pencemaran Air Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun. Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok, yaitu: a) Dampak terhadap kehidupan biota air Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut

Kerusakan Ekosistem laut akibat bom ikan https://www.kanopiindonesia.org/2019/12/06/bijak-dalam-memilihdan-mengkonsumsi-ikan/

dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Panas dari

industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan terlebih dahulu. b) Dampak terhadap kualitas air tanah Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. c) Dampak terhadap kesehatan Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain: •

Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,



Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,



Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri,



Air sebaga media untuk hidup vector penyakit.

d) Dampak terhadap estetika lingkungan Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi

estetika

lingkungan.

Masalah limbah minyak atau lemak juga

dapat

mengurangi

estetika

lingkungan

Selokan yang kotor https://makassar.tribunnews.com/2013/11/02/produksi-sampahdi-kota-makassar-naik-jadi-600-ton-sehari

D. Upaya Mengatasi Pencemaran Air Pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahan-bahan tersuspensi dan terapung, menguraikan bahan organic biodegradable (yakni bahan organic yang dapat terurai oleh aktivitas makhluk hidup). Upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan penanggulangan pencemaran air yang dapat Ananda lakukan antara lain: a) Menggunakan deterjen yang ramah lingkungan dan tidak menggunakan deterjen

secara berlebihan. b) Menggunakan pupuk organik dan kompos sebagai pengganti pupuk buatan pabrik. Hal

ini merupakan alternatif tepat untuk mengurangi pencemaran air oleh nitrat dan

pospat. Kompos dan pupuk organik di samping dapat memulihkan kandungan mineral dalam tanah juga dapat memperbaikistruktur dan aerasi tanah serta mencegah eutrofikasi. Demikian juga pemanfaatan musuh alami dan parasitoid dalam pemberantasan hama lebih aman bagi lingkungan. Hama pengganggu populasinya berkurang, tetapi tidak menimbulkan residu pestisida dalam tanah dan dalam tubuh tanaman. Pertanian organik sudah dikembangkan di negara-negara maju. Di samping menghasilkan produk yang aman bagi lingkungan dan kesehatan, produk pertanian organik memiliki nilai jual yang lebih tinggi. c) Menghindari penggunaan racun dan bahan peledak ketika menangkap ikan. Dengan

demikian maka kelangsungan regenerasi ikan juga dapat berlangsung baik. d) Mengupayakan pencegahan kebocoran instalasi pengeboran minyak lepas pantai,

kebocoran tanker minyak yang dapat menimbulkan tumpahan minyak di laut. Limbah cair dari pabrik sebaiknya disaring, diencerkan, diendapkan dan dinetralkan dulu sebelum dibuang ke sungai. Demikian pula rumah sakit dan peternakan sebaiknya memiliki bak penampungan limbah (septick tank) untuk menampung limbah yang dihasilkan.

Unit pengelolaan limbah

Membersihkan tumpahan minyak

https://riauberita.com/environment/dlh-bersama-rsup-

http://beritatrans.com/2018/03/31/balik-papan-

jalin-kerjasama-pengolahan-limbah-dengan-

jelaskan-soal-kebakaran-ilr-kapal-mv-ever-judger-

bppt/attachment/project_127_18/

dan-tumpahan-minyak/

e) Melakukan gerakan penghijauan, reboisasi, pembuatan jalur hijau, mempertahankan

areal resapan air pada kawasan-kawasan penyangga untuk mencegah terjadinya banjir dan erosi lapisan tanah. Pembuatan sengkedan dan terasering pada lahan miring juga dapat memperkecil laju erosi, yang akhirnya dapat mengurangi tingkat pencemaran karena erosi lapisan tanah.

Ap

Topik : Pencemaran Lingkungan (Air) Perhatikan kedua gambar dibawah ini dengan seksama!

(1) Ikan sungai porong mati terkena limbah pabrik

(2) Perairan di sekitar pabrik

https://dunia.tempo.co/read/658640/ribuan-ikan-mati-

https://metro.tempo.co/read/1270267/pakar-ipb-hampir-

di-calon-lokasi-olimpiade-dayung

semua-sungai-di-jabodetabek-tercemar-deterjen

Tabel Pengamatan No

Aspek yang terkena

Dampak yang ditimbulkan

dampak 1

Makhluk hidup air

Akan kehilangan habitat dan mati karena tidak mampu beradaptasi pada air sungai yang sudah tercemar. Jika masih terdapat jenis ikan yang bertahan hidup disungai tersebut maka ikan tersebut tidak aman untuk dikonsumsi bagi manusia, karena sudah terkontaminasi dengan zatzat yang tercemar.

2

Manusia

Tidak dapat menggunakan air sungai sebagai konsumsi kebutuhan. Karena air sungai yag tercemar sudah terkontaminasi

dengan

zat-zat

yang

berbahaya

didalamnya, sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan munculnya penyakit jika digunakan dalam kebutuhannya.

Rangkuman Materi

1. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. 2. Sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut: a) Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah) b) Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan c) Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida) d) Limbah pengolahan kayu e) Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut f)

Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran.

3. Air limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak yang tidak menguntungkan bagi lingkungan, misalnya: terjadinya penurunan kualitas lingkungan, gangguan kesehatan, pemekatan hayati, mengganggu pemandangan, dan mempercepat kerusakan benda. 4. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran air

antara lain: mengurangi penggunaan detergen; menggunakan bahan organik dan ramah lingkungan untuk kegiatan pertanian, peternakan, dan perikanan; perencanaan AMDAL, serta gerakan penghijauan dan reboisasi.

Penilaian

SOAL LATIHAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

A. Jawablah soal- soal Pilihan Ganda di bawah ini dengan tepat! 1. Salah satu pencemaran lingkungan adalah pencemaran Air. Apa yang menyebabkan pencemaran Air? a. masuknya polutan zat cair dan padat ke dalam ekosistem air b. masuknya polutan zat cair dan padat ke dalam tanah c. pencemaran oleh gas-gas kendaraan bermotor d. rusaknya ekosistem air karena terlalu banyak ikan yang hidup 2. Limbah pertanian yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan adalah… a. detergen b. minyak c. pestisida d. sisa makanan 3. Berikut ini yang merupakan ulah manusia yang dapat menyebabkan pencemaran air adalah... a. menanam tumbuhan air dan membuang sabun disungai b. melakukan terasering, menjaga ekosistem dan biota sungai c. membuang sampah cair, padat ke sungai, menggunakan pestisida secara berlebihan d. tidak membuang sampah di sungai, menjaga kebersihan sungai 4. Perhatikan pernyataan di bawah ini.

i)

Ganguan kesehatan

ii)

Menimbulkan keindahan lingkungan

iii)

Penurunan kualitas lingkungan

iv)

Meningkatnya daya tahan tubuh

Dari pernyataan di atas, manakah yang merupakan dampak buruk dari air limbah… a. i dan ii b. ii dan iv c. i dan iii d. iii dan iv 5. Agar limbah rumah tangga yang mengalir ke sungai tidak mencemari ekosistem sungai maka usahaha yang dilakukan adalah ... a. melakukan penyaringan terlebih dahulu agar zat kimia yang terdapat dalam limbah tidak masuk ke sungai b. melakukan pembungan limbah sedikit demi sedikit namun terus menerus c. pembuangan dilakukan secara besar-besaran agar tidak terlalu sering melakukan pembuangan. d. pembuangan dilakukan malam hari agar tidak mengenai penduduk yang beraktifitas di sungai. B. Jawablah soal- soal Uraian di bawah ini dengan tepat! 1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran air? 2. Sebutkan 3 penyebab pencemaran air1 3. Sebutkan 3 contoh langkah/cara penting untuk mengurangi pencemaran air! 4. Usahan apa yang dapat anda lakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran air? 5. Sebutkan dampak pencemaran air bagi lingkungan!

BAB III KUNCI JAWABAN EVALUASI

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 Pilihan Ganda 1. C 2. D 3. B 4. A 5. C 6. D 7. D 8. C 9. C 10. C 11. A 12. B 13. B 14. C 15. A Essai 1. Jika makhluk hidup memiliki ciri-ciri seperti bernapas, bergerak, memerlukan nutrisi, pe terhadap rangsang, tumbuh dan berkembang, berkembangbiak, iritabilitas, dan adaptasi, sedangkan pada benda tak hidup tidak memiliki ciri-ciri tersebut 2. Tanaman putri malu merupakan salah satu tanaman yang memiliki ciri peka terhadap rangsang, karena saat disentuh putri malu tersebut akan menguncup 3. Penjelasan penggunaan mikroskop

4. ciri-ciri sebagai berikut: memiliki satu keping daun lembaga, berakar serabut, batang tidak bercabang, tidak berkambium, berkas pembuluh pengangkut tersebar, tulang daun sejajar atau melengkung, dan kelopak bunga pada umumnya kelipatan tiga. 5. Hewan avertebrta: Hewan jenis ini tidak memiliki tulang belakang, ukuran tubuh hewan invertebrta kecil, cara berpindah tempat cenderung lambat, sistem peredaran darahnya cenderung tertutup, contoh: cacing, ubur-ubur, dll. Hewan vertebrata: Hewan memiliki tulang belakang, ukuran tubuh iasanya besar, cara berjalan berpindah tempat cepat, sistem peredaran darahnya cenderung terbuka, contoh: ayam, ikan, sapi, dll

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 1.

Perbandingan sifat materi berdasarkan bentuk wujudnya

Padat

Cair

Gas

Mempunyai bentuk dan

Mempunyai volume tertentu, Tidak mempunyai

volume tertentu

tetapi tidak mempunyai

volume dan bentuk

bentuk tetap bergantung

yang tertentu.

pada media yang digunakan. Jarak antarpartikel zat

Jarak antarpartikel zat cair

Jarak antarpartikel

sangat rapat.

lebih renggang.

gas sangat renggang.

Partikel-partikel zat padat

Partikel-partikel zat cair

Partikel-partikel

tidak dapat bergerak

dapat bergerak bebas, namun gas dapat bergerak

bebas.

terbatas.

sangat bebas.

2. Perhatikan data di bawah ini:

Data

Kelompok Penyusun

Alumunium

Unsur

Air

Senyawa

Air Teh

Campuran

Gula

Senyawa

3. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.

4. Macam-macam metode pemisahan campuran: Filtrasi (Penyaringan)

Penyaringan dilakukan untuk memisahkan zat dari suatu campuran. Prinsip kerja penyaringan didasarkan pada perbedaan ukuran partikel zat-zat yang bercampur, umumnya untuk memisahkan padatan dari cairan. Sentrifugasi Metode sentrifugasi digunakan secara luas untuk memisahkan sel-sel darah dan sel-sel darah putih dari plasma darah. Destilasi (Penyulingan) Pemisahan campuran dengan cara penyulingan digunakan untuk memisahkan suatu zat cair dari campurannya. Kromatografi Pemisahan campuran dengan cara kromatografi pada umumnya digunakan untuk mengidentifikasi suatu zat yang berada dalam suatu campuran. Prinsip kerjanya didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel zat yang bercampur dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu medium gerak. Sublimasi Prinsip kerja metode pemisahan campuran dengan cara sublimasi adalah didasarkan pada campuran zat yang memiliki satu zat yang dapat menyublim (perubahan wujud padat ke wujud gas), sedangkan zat yang lainnya tidak dapat menyublim. Contohnya, campuran iodin dengan garam dapat dipisahkan dengan cara sublimasi

5. Bagian pertama adalah tali yang terdapat pada lilin. Saat lilin dinyalakan, maka tali tersebut akan terbakar. Tali yang terbakar merupakan perubahan kimia. Sedangkan bagian kedua adalah lilin itu sendiri. Lilin akan mencair apabila dinyalakan. Di sini yang terjadi hanya perubahan wujud dan tidak mempengaruhi sifat dari lilin itu sendiri. Maka dapat disimpulkan lilin yang mencair mengalami perubahan fisika

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

Pilihan Ganda 1. A 2. C 3. C 4. C 5. A Essai 1. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. 2. Bahan penyebab pencemaran air: limbah industry, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian. 3. Usaha mencegah pencemaran air akibat detergen: Pengurangan penggunaan detergen, tidak membuang sisa detergen di sembarang tempat, membuat tempat pembuangan sisa detergen sendiri 4. Usaha mencegah pencemaran air: Melestarikan hutan di hulu sungai, tidak buang air di sungai, tidak membuang sampah di sungai, dan tidak membuang limbah rumah tangga dan industri, serta lebih peduli akan kelestarian lingkungan khususnya air. 5. Dampak pencemaran air bagi lingkungan, diantaranya: 6. Terganggunya keseimbangan ekosistem di perairan, bahan rusak dan mati, mengancam kelangsungan hidup organisme air. berkurangnya pasokan oksigen kedalam air karena limbah logam berat, pedangkalan dasar perairan oleh sampah atau pencemar lainnya, menimbulkan bau yang tidak sedap, menjadi sarang

berbagai sumber penyakit (sungai di kota-kota besar), merusak estetika lingkungan karena air menjadi tidak jernih.

BAB IV PENUTUP

Demikian Modul IPA SMP/MTs Kelas VII dengan tema “Sungai Tercemar” ini telah selesai disusun dan dilengkapi dengan tugas mandiri, tugas kelompok, uji kompetensi, lembar kerja dan tes evaluasi. Selain itu, dalam modul ini terdapat tambahan pengetahuan berupa pengetahuan baru serta ada link artikel yang dapat membantu siswa dalam belajar. Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa mampu memahami konsep klasifikasi makhluk hidup, klasifikasi materi dan perubahannya serta pencemaran lingkungan. Gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi yang ada pada modul ini. 𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 =

𝑆𝑘𝑜𝑟 × 100% 100

Jika tingkat penguasaan Anda mencapai 75% ke atas, Anda dapat melanjutkan tes kompetensi berikutnya, tetapi jika penguasaan Anda masih di bawah 75% maka Anda harus mengulang untuk mengkaji modul ini dan mengerjakan kembali tes kompetensi.

GLOSARIUM

Abiotik

: Benda tak hidup

Asam

: Zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen.

Atom

: Partikel yang sangat kecil penyusun suatu benda.

Autotrof

: Organisme yang mampu membuat makanan sendiri

Basa

: Zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida dan dapat menetralisir asam.

Biotik Campuran

: Benda hidup/Makhluk hidup : Gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia.

Garam

: Senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa

Heterotrof

: Organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri

Kertas lakmus

: Kertas yang digunakan sebagai indikator asam basa.

Korosif

: Sifat suatu zat yang dapat menghasilkan zat baru berupa

perkaratan Lambang unsur

: Notasi yang digunakan untuk menunjukkan nama suatu zat.

Penetralan

: Reaksi antara dua zat asam dan basa yang menghasilkan zat netral

Senyawa

: Gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk melalui reaksi

kimia. Unsur

: Zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan reaksi kimia biasa.

Zat

: Sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII Semester 1. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII Semester 1. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Wahono, dkk. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5757233/duh-sungai-sungai-di-klatentercemar-limbah-begini-hasil-tesnya https://news.detik.com/dw/d-5794635/tim-peneliti-ungkap-punahnya-jenis-ikan-ikansungai-di-pulau-jawa https://news.detik.com/dw/d-5794635/tim-peneliti-ungkap-punahnya-jenis-ikan-ikansungai-di-pulau-jawa

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.