PORTOFOLIO Flipbook PDF

PORTOFOLIO arsitektur

51 downloads 103 Views 15MB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

S H E L L A S H E R I N A PORTOFOLIO A R S I T E K T U R PORTOFOLIO


02 DAFTAR ISI DAFTAR ISI TUGAS AKHIR OCEANARIUM 2022 STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTIR 6 - RAINFOREST ZOOABOUT ME SCHOOL PROJECT COVER STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 5 - TERAS ABYAKTA02 03 04 28 46


S H E L L A S H E R I N A PORTOFOLIO A R S I T E K T U R SHELLA SHERINA ABOUT ME 03 Email Nama Alamat Nomor telepon [email protected] 085156760892 Yogyakarta Shella Sherina Fresh Graduate dengan motivasi tinggi dari Universitas Teknologi Yogyakarta. Sangat berminat pada desain interior dan bersemangat dalam mempelajari banyak pengetahuan baru. Tujuan utama sekarang untuk mencari pengalaman nyata dalam pekerjaan. Sarjana Arsitektur Universitas Teknologi Yogyakarta, Yogyakarta 3.46/4.00 Autocad Berpengalaman Sketchup Berpengalaman Adobe Photoshop Menengah Corel Draw Pemula Pemula Enscape Lumion Adobe Premiere Autodesk Revit Terampil Berpengalaman Terampil Microsoft Office Specialist, TOEFL Score 483 PENDIDIKAN TERAKHIR SERTIFIKASI SHELLA SHERINA


S H E L L A S H E R I N A PORTOFOLIO A R S I T E K T U R PROJECT SCHOOL


NPM: 5180911040 TTL: Curup, 02 Februari 2001 Kontak: 082134803585 [email protected] e-mail: Lokasi : Gunung Kidul Luas Bangunan : 7.524 m2 Luas Site : 21.685 m2 Nama Mahasiswa: Shella Sherina Dosen Pembimbing: Hendro Trieddiantoro Putro, S.T., M.Sc. Pemanfaatan Suara alam Iconik Bangunan Modifikasi Tapak Mempertahankan Kemiringan Lahan Kenyamanan Sirkulasi Zonasi Saling Terhubung Pengolahan Massa Penyesuain Struktur Pencahayaan Alami Penghawaan Alami Ruang Terbuka Hijau Analogi Cangkang Hemat Energi ISSUE LOCAL ISSUE BUILDING ISSUE Arsitektur Biomorfik Oceanarium menjadi opsi pengembangan yang bagus yang berfokus pada penelitian dan konservasi satwa laut terhadapVisi Misi Gubernur DIY pada RPJMD 2017-2022 yaitu “Menyongsong Abad Samudera Hindia untuk Kemuliaan Martabat Manusia Jogja”. Tujuan 14 Ekosistem Lautan merupakan bagian dari pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi perancangan berada di pantai Wediombo, Gunung Kidul, D.I Yogyakarta, Indonesia. O ceanarium Yogyakarta ceano Park Arsitektur Biomorfik Area tapak yang berkontur mengarah ke pantai Fasad bangunan yang harus di tonjolkan Perancangan harus ramah lingkungan dan mengurangi dampak sekitar site Sirkulasi manusia yang nyaman Fungsi bangunan memerlukan beberapa area bentang lebar Form Follows Flow Buidling As Nature Of The People Of The Hill Living Music Pemanfaatan Suara Alam Iconik Bangunan Modifikasi Tapak Mempertahankan Kemiringan Lahan Kenyamanan Sirkulasi Zonasi Saling Terhubung Pengolahan Massa Penyesuain Struktur Pencahayaan Alami Penghawaan Alami Ruang Terbuka Hijau Analogi cangkang TUGAS AKHIR 04 PENGANTAR KONSEP TEMATIK 05


e-mail: Kontak: NPM: Curup, 02 Februari 2001 5180911040 TTL: 082134803585 [email protected] Lokasi : Gunung Kidul Luas Site : 21.685 m2 Luas Bangunan : 7.524 m2 Nama Mahasiswa: Shella Sherina Hendro Trieddiantoro Putro, S.T., M.Sc. Dosen Pembimbing: Pemanfaatan Suara alam Iconik Bangunan Modifikasi Tapak Mempertahankan Kemiringan Lahan Kenyamanan Sirkulasi Zonasi Saling Terhubung Pengolahan Massa Penyesuain Struktur Pencahayaan Alami Penghawaan Alami Ruang Terbuka Hijau Analogi Cangkang Hemat Energi ISSUE LOCAL ISSUE BUILDING ISSUE Arsitektur Biomorfik Oceanarium menjadi opsi pengembangan yang bagus yang berfokus pada penelitian dan konservasi satwa laut terhadapVisi Misi Gubernur DIY pada RPJMD 2017-2022 yaitu “Menyongsong Abad Samudera Hindia untuk Kemuliaan Martabat Manusia Jogja”. Tujuan 14 Ekosistem Lautan merupakan bagian dari pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi perancangan berada di pantai Wediombo, Gunung Kidul, D.I Yogyakarta, Indonesia. O ceanarium Yogyakarta ceano Park Arsitektur Biomorfik Area tapak yang berkontur mengarah ke pantai Fasad bangunan yang harus di tonjolkan Perancangan harus ramah lingkungan dan mengurangi dampak sekitar site Sirkulasi manusia yang nyaman Fungsi bangunan memerlukan beberapa area bentang lebar Form Follows Flow Buidling As Nature Of The People Of The Hill Living Music Pemanfaatan Suara Alam Iconik Bangunan Modifikasi Tapak Mempertahankan Kemiringan Lahan Kenyamanan Sirkulasi Zonasi Saling Terhubung Pengolahan Massa Penyesuain Struktur Pencahayaan Alami Penghawaan Alami Ruang Terbuka Hijau Analogi cangkang TUGAS AKHIR 04 PENGANTAR KONSEP TEMATIK 05


Pemanfaatan Suara alam Iconik Bangunan Modifikasi Tapak Mempertahankan Kemiringan Lahan Kenyamanan Sirkulasi Zonasi Saling Terhubung Pencahayaan Alami Penghawaan Alami Ruang Terbuka Hijau Analogi Cangkang Area zonasi enterance, rekreasi dan edukasi saling terhubung secara langsung untuk publik Menggunakan bentukan organic yang yang berfokus pada lengkungan untuk menimbulkan kesan dinamis dan menyesuaikan dengan bentukan site Bukaan jendela banyak terdapat di barat bangunan untuk memaksimalkan view menghadap laut dan juga karena bangunan bertingkat menurun ke arah barat Tapak sedikit di modifikasi untuk area pengerasan tanah, dan sebagian area site tetap di pertahankan kemiringannya. Untuk akses perlantai menggunakan eskalator disabilitas sekalian agar mempermudah semua pengguna. Lalu karena site menurun penyambung akses bangunan utama dengan amphitheater menggunakan travelator Dapat dinikmati ketika berada pada eskalator outdoor suara ombak laut terdengar jelas ditambah ketika keluar dari eskalator pengunjung dapat langsung menuju area pantai Mess Program Biomorfic consept 06 GUBAHAN MASSA & PENERAPAN GUBAHAN MASSA & PENERAPAN 07


Pemanfaatan Suara alam Iconik Bangunan Modifikasi Tapak Mempertahankan Kemiringan Lahan Kenyamanan Sirkulasi Zonasi Saling Terhubung Pencahayaan Alami Penghawaan Alami Ruang Terbuka Hijau Analogi Cangkang Area zonasi enterance, rekreasi dan edukasi saling terhubung secara langsung untuk publik Menggunakan bentukan organic yang yang berfokus pada lengkungan untuk menimbulkan kesan dinamis dan menyesuaikan dengan bentukan site Bukaan jendela banyak terdapat di barat bangunan untuk memaksimalkan view menghadap laut dan juga karena bangunan bertingkat menurun ke arah barat Tapak sedikit di modifikasi untuk area pengerasan tanah, dan sebagian area site tetap di pertahankan kemiringannya. Untuk akses perlantai menggunakan eskalator disabilitas sekalian agar mempermudah semua pengguna. Lalu karena site menurun penyambung akses bangunan utama dengan amphitheater menggunakan travelator Dapat dinikmati ketika berada pada eskalator outdoor suara ombak laut terdengar jelas ditambah ketika keluar dari eskalator pengunjung dapat langsung menuju area pantai Mess Program Biomorfic consept 06 GUBAHAN MASSA & PENERAPAN GUBAHAN MASSA & PENERAPAN 07


BUILDING SYSTEM Pondasi Borepile 2x2 m dengan 4 pile ukuran 30 cm untuk area darat Konstruksi Pondasi Kaison Untuk area bangunan di air laut, dengan penggunaan beton baja untuk konstruksinya. Kolom Baja Bulat Kolom Baja digunakan untuk membantu menstabilkan bangunan karena lahan miring dengan bentang yang lebar Pelat Lantai Double glass Balok Baja Rangka Baja Sky glass Struktur Spaceframe Double Layer Limas Fiber Reinforced Plastic (FRP) 08 BUILDING SYSTEM 09


BUILDING SYSTEM 2x2 m dengan 4 pile ukuran 30 cm untuk area darat Pondasi Borepile Konstruksi Pondasi Kaison Untuk area bangunan di air laut, dengan penggunaan beton baja untuk konstruksinya. Kolom Baja digunakan untuk membantu menstabilkan bangunan karena lahan miring dengan bentang yang lebar Kolom Baja Bulat Pelat Lantai Double glass Balok Baja Rangka Baja Sky glass Struktur Spaceframe Double Layer Limas Fiber Reinforced Plastic (FRP) 08 BUILDING SYSTEM 09


BUILDING PHYSICS Shaft Plumping Berisi pipa aliran air bersih, air kotor, dan kotoran padat. Berfungsi untuk mendistribusikan listrik kesegala titik dibangunan Shaft listrik Air Bersih - Sistem Downfeed Air Kotor Kotoran Padat mempermudah aliran pembuangan sampah bangunan, yang nantinya dilantai dasar akan diambil oleh truk sampah Shaft Sampah Shaft Ducting B e r f u n g s i membantu penyebaran penghawaan buatan dari AC-VRV PDAM Ÿ KESELURUH BAGIAN BANGUNAN TANDON AIR SUMUR PENAMPUNGAN AIR Ÿ DAPUR RESTAURANT Ÿ MUSHOLA Ÿ TOILET BAK KONTROL BAK LEMAK SALURAN KOTA PENYARINGAN TOILET SEPTITANK SALURAN KOTA AIR HUJAN PENAMPUNGAN AIR PENYARINGAN AIR PLN MDP GENSET AUTO SWITCH ATS ZONA REKREASI ZONA EDUKASI ZONA KONSERVASI STABILATOR MATAHARI Ÿ DRAINASE AIR HUJAN BAK KONTROL PENYARINGAN PENAMPUNGAN AIR UNTUK MENYIRAM TOILET SUMBER AIR LAUT POMPA SAND FILTERING CHLORINE CARBON FILTERING FILTERING PENYIMPANAN AIR LAUT BIOLOGICAL FILTERING UV FILTERING AQUARIUM SAND FILTERING Filtering Air Laut 10 BUILDING PHYSICS BUILDING PHYSICS 11


BUILDING PHYSICS Berisi pipa aliran air bersih, air kotor, dan kotoran padat. Shaft Plumping Shaft listrik Berfungsi untuk mendistribusikan listrik kesegala titik dibangunan Air Bersih - Sistem Downfeed Air Kotor Kotoran Padat mempermudah aliran pembuangan sampah bangunan, yang nantinya dilantai dasar akan diambil oleh truk sampah Shaft Sampah Shaft Ducting B e r f u n g s i membantu penyebaran penghawaan buatan dari AC-VRV PDAM Ÿ KESELURUH BAGIAN BANGUNAN TANDON AIR SUMUR PENAMPUNGAN AIR Ÿ DAPUR RESTAURANT Ÿ TOILET Ÿ MUSHOLA BAK KONTROL BAK LEMAK SALURAN KOTA PENYARINGAN TOILET SEPTITANK SALURAN KOTA AIR HUJAN PENAMPUNGAN AIR PENYARINGAN AIR PLN MDP GENSET AUTO SWITCH ATS ZONA REKREASI ZONA EDUKASI ZONA KONSERVASI STABILATOR MATAHARI Ÿ DRAINASE AIR HUJAN BAK KONTROL PENYARINGAN PENAMPUNGAN AIR UNTUK MENYIRAM TOILET SUMBER AIR LAUT POMPA SAND FILTERING CHLORINE CARBON FILTERING FILTERING PENYIMPANAN AIR LAUT BIOLOGICAL FILTERING UV FILTERING AQUARIUM SAND FILTERING Filtering Air Laut 10 BUILDING PHYSICS BUILDING PHYSICS 11


1 16 . 48 1 16 . 48 12 SITEPLAN DENAH 13


1 16 . 48 1 16 . 48 12 SITEPLAN DENAH 13


1 16 . 48 1 16 . 48 14 DENAH DENAH 15


1 16 . 48 1 16 . 48 14 DENAH DENAH 15


1 16 . 48 1 16 . 48 16 DENAH DENAH 17


1 16 . 48 1 16 . 48 16 DENAH DENAH 17


18 TAMPAK BANGUNAN TAMPAK KAWASAN 19


18 TAMPAK BANGUNAN TAMPAK KAWASAN 19


1:500 POTONGAN A-A 5E 4E 5F 4F G5 H4 H5 I4 I5 20 POTONGAN POTONGAN 21


PO TONGAN A - A 1:500 5E 4E 5F 4F G5 H4 H5 I4 I5 20 PO TONGAN PO TONGAN 21


1:500 PO TONGAN B-B 5G 4G 3G 2G 2T 3T 4T 5T 22 PO TONGAN PO TONGAN 23


PO TONGAN B-B 1:500 5G 4G 3G 2G 2T 3T 4T 5T 22 PO TONGAN PO TONGAN 23


GAGASAN 3D Pemanfaatan Suara alam Iconik Bangunan Modifikasi Tapak Mempertahankan Kemiringan Lahan Kenyamanan Sirkulasi Zonasi Saling Terhubung Pengolahan Massa Penyesuain Struktur Pencahayaan Alami Penghawaan Alami Ruang Terbuka Hijau Analogi Cangkang Hemat Energi Area zonasi enterance, rekreasi dan edukasi saling terhubung secara langsung untuk publik Terdapat area akses secara langsung antara 2 massa bangunan ke area pantai site Massa diolah secara dinamis dan disusun sesuai zonasi area bangunan Menggunakan bentukan organic yang banyak lengkungannya untuk menimbulkan kesan dinamis dan menyesuaikan dengan bentukan site Karena bangunan bertingkat, angin laut dapat melewati bangunan menuju area atas melalui bukaan alami (ventilasi) Bukaan jendela banyak terdapat di barat bangunan untuk memaksimalkan view menghadap laut dan juga karena bangunan bertingkat menurun ke arah barat Tapak sedikit di modifikasi untuk area pengerasan tanah, dan sebagian area site tetap di pertahankan kemiringannya. Pemakaian panel surya, beberapa area penghawaan alami, dan pencahayaan alami untuk membantu penghematan energi bangunan Strutur yang digunakan secara gabungan dari struktur rangka dan spaceframe untuk menyesuaikan area yang ada dan tujuan perancangan Untuk akses perlantai menggunakan eskalator disabilitas sekalian agar mempermudah semua pengguna. Lalu karena site menurun penyambung akses bangunan utama dengan amphitheater menggunakan eskalator Dapat dinikmati ketika berada pada eskalator outdoor suara ombak laut terdengar jelas ditambah ketika keluar dari eskalator pengunjung dapat langsung menuju area pantai AMPHITHEATER & TEROWONGAN AKUARIUM Area panggung dengan view lautan dan bebas pada pertunjukan rekreasi (live music ataupun akrobat) Dengan akses terowongan pengunjung dapat terasa seperti berada di bawah laut Terdapat juga rest area dengan suguhan area lepas pantai menuju lautan Area ini menggabungkan antara amphitheater publik dan terowongan bawah laut. Amphitheater berada di tengah area sehingga saat pengunjung mengaksesnya dapat menikmati nuansa bawah laut . Terdapat 3 eskalator yang terhubung membentuk jalur yang dapat membuat pengunjung dapat bersantai menikmati pemandangan laut dengan suara desiran pantai Eskalator berjalan untuk dapat digunakan semua golongan Titik temu antara massa bangunan dengan jalur penghubung, pengunjung dapat langsung mengakses pantai. 24 GAGASAN 3D 25


GAGASAN 3D Pemanfaatan Suara alam Iconik Bangunan Modifikasi Tapak Mempertahankan Kemiringan Lahan Kenyamanan Sirkulasi Zonasi Saling Terhubung Pengolahan Massa Penyesuain Struktur Pencahayaan Alami Penghawaan Alami Ruang Terbuka Hijau Analogi Cangkang Hemat Energi Area zonasi enterance, rekreasi dan edukasi saling terhubung secara langsung untuk publik Terdapat area akses secara langsung antara 2 massa bangunan ke area pantai site Massa diolah secara dinamis dan disusun sesuai zonasi area bangunan Menggunakan bentukan organic yang banyak lengkungannya untuk menimbulkan kesan dinamis dan menyesuaikan dengan bentukan site Karena bangunan bertingkat, angin laut dapat melewati bangunan menuju area atas melalui bukaan alami (ventilasi) Bukaan jendela banyak terdapat di barat bangunan untuk memaksimalkan view menghadap laut dan juga karena bangunan bertingkat menurun ke arah barat Tapak sedikit di modifikasi untuk area pengerasan tanah, dan sebagian area site tetap di pertahankan kemiringannya. Pemakaian panel surya, beberapa area penghawaan alami, dan pencahayaan alami untuk membantu penghematan energi bangunan Strutur yang digunakan secara gabungan dari struktur rangka dan spaceframe untuk menyesuaikan area yang ada dan tujuan perancangan Untuk akses perlantai menggunakan eskalator disabilitas sekalian agar mempermudah semua pengguna. Lalu karena site menurun penyambung akses bangunan utama dengan amphitheater menggunakan eskalator Dapat dinikmati ketika berada pada eskalator outdoor suara ombak laut terdengar jelas ditambah ketika keluar dari eskalator pengunjung dapat langsung menuju area pantai AMPHITHEATER & TEROWONGAN AKUARIUM Area panggung dengan view lautan dan bebas pada pertunjukan rekreasi (live music ataupun akrobat) Dengan akses terowongan pengunjung dapat terasa seperti berada di bawah laut Terdapat juga rest area dengan suguhan area lepas pantai menuju lautan Area ini menggabungkan antara amphitheater publik dan terowongan bawah laut. Amphitheater berada di tengah area sehingga saat pengunjung mengaksesnya dapat menikmati nuansa bawah laut . Terdapat 3 eskalator yang terhubung membentuk jalur yang dapat membuat pengunjung dapat bersantai menikmati pemandangan laut dengan suara desiran pantai Eskalator berjalan untuk dapat digunakan semua golongan Titik temu antara massa bangunan dengan jalur penghubung, pengunjung dapat langsung mengakses pantai. 24 GAGASAN 3D 25


26 INTERIOR 27


26 INTERIOR 27


28 PENGANTAR 29 TUJUAN PERANCANGAN Ÿ Membuat Konservasi & Enviromental Satwa Ÿ Mengedukas i pengunjung lokal maupun internasional mengenai satwa dan lingkungannya Ÿ Membangun area kebun binatang agar layak dan nyaman bagi pengunjung maupun satwa yang ada Ÿ Menciptakan ruang terbuka hijau Ÿ Membuat area yang menunjang pariwisata dan edukasi sekaligus guna meningkatkan ekonomi bagi wilayah sekitar Ÿ Melestarikan dan meningkatkan populasi satwa SASARAN PERANCANGAN Pelajar khalayak umum Wisatawan Lokal dan Internasional POTENSI Lokasi yang strategis Padatnya penduduk dan banyak wisatawan dan pelajar Area wisata yang sedikit Ekonomi masyarakat Berkembang PERENCANAAN Center Zona Pisces dan reptil Zona Primata Zona Children Zoo Zona herbivora Zona Karnivora Ÿ Penempatan area Kebun Binatang Terletak pada Yogyakarta, Indonesia. Saya memilih tema tempat akan HUTAN HUJAN TROPIS, Karena persebaran hutan hujan tropis di Indonesia berada di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua diharapkan pembuatan kebun binatang dengan bertemakan ‘hutan hujan tropis’ memberi edukasi kepada masyarakat yang tidak berkesempatan berkunjung ke area hutan hujan tropis yang sesungguhnya. Lalu untuk opsi jenis hewan akan disesuaikan dengan yang cocok dengan bioma hutan hujan tropis. Dan dengan alasan lain agar terciptanya area lingkungan hijau yang baik sebab area kebun binatang terdapat di area pemukiman. PEMILIHAN TEMA DASAR STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 6 Rainforest Zoo


28 PENGANTAR 29 TUJUAN PERANCANGAN Ÿ Membuat Konservasi & Enviromental Satwa Ÿ M e n g e d u k a s i p e n g u n j u n g lo k al maupun internasional mengenai satwa dan lingkungannya Ÿ Membangun area kebun binatang agar layak dan nyaman bagi pengunjung maupun satwa yang ada Ÿ Menciptakan ruang terbuka hijau Ÿ Melestarikan dan meningka t k an populasi satwa Ÿ M e m b u a t a r e a y a n g m e n u n j a ng pariwisata dan edukasi sekaligus guna meningkatkan ekonomi bagi wilayah sekitar SASARAN PERANCANGAN Pelajar khalayak umum Wisatawan Lokal dan Internasional POTENSI Lokasi yang strategis Padatnya penduduk dan banyak wisatawan dan pelajar Area wisata yang sedikit Ekonomi masyarakat Berkembang PERENCANAAN Center Zona Pisces dan reptil Zona Primata Zona Children Zoo Zona herbivora Zona Karnivora Ÿ Penempatan area Kebun Binatang Terletak pada Yogyakarta, Indonesia. Saya memilih tema tempat akan HUTAN HUJAN TROPIS, Karena persebaran hutan hujan tropis di Indonesia berada di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua diharapkan pembuatan kebun binatang dengan bertemakan ‘hutan hujan tropis’ memberi edukasi kepada masyarakat yang tidak berkesempatan berkunjung ke area hutan hujan tropis yang sesungguhnya. Lalu untuk opsi jenis hewan akan disesuaikan dengan yang cocok dengan bioma hutan hujan tropis. Dan dengan alasan lain agar terciptanya area lingkungan hijau yang baik sebab area kebun binatang terdapat di area pemukiman. PEMILIHAN TEMA DASAR STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 6 Rainforest Zoo


30 KONSEP TEMATIK GUBAHAN MASSA 31 Lanskap GSB Dari sisi jalan 10 m Lingkaran untuk memberi batasan area agar mudah untuk dirombak Garis melengkung ditambahkan untuk acuan sirkulasi dan juga dipilih karena menyesuaika n dengan bentukan lingkaran Area terbangun dibentuk menyesuaikan site, kebanyakan memakai dasar bentuk persegi agar Lalu penaikan bentuk dasar menjadi volumetrik yang disesuaikan dengan kebutuhan ruang & penggunaan material berdasarkan analisis site Insulasi atap Batu alam Kayu Double glass Dari pinggir site 6 m Area yang di letakan tadi diberi batas antar aren sehingga batasannya lebih jelas Garis dasar tadi disesuaikan lagi dengan arah area dan lebih dipersimpel Lalu hasil akhir pengaturan unsur air dan vegetasi pada landscape dan unsur pengerasan pendukung lainnya Pendekatan Psikologi Arsitektur Prilaku Arsitektur Prilaku Arsitektur perilaku adalah arsitektur yang dalam penerapannya selalu m e n y e rt a k a n p e rti m b a n g a n - p e rtimb a n g a n p e ri l a k u d a l am perancangan kaitan perilaku dengan desain arsitektur (sebagai lingkungan fisik) yaitu bahwa desain arsitektur dapat menjadi fasilitator terjadinya perilaku atau sebaliknya sebagai penghalang terjadinya perilaku (JB. Watson, 1878-1958). Alasan Pemilihan Arsitektur Prilaku T e m a A r s i t e k t u r p e r i l a k u menc ipt a k an l ingkungan y ang disesuaikan dengan perilaku manusia penggunanya, lalu selain menekankan pada aspek kenyamanan fisik, aspek psikologi juga ditekankan. Sehingga dapat menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan yang ada. untuk memenuhi Pendekatan Psikologi Mampu berkomunikasi Mewadahi aktivitas penghuninya dengan nyaman Memperhatikan kondisi dan perilaku pemakai Prinsip Arsitektur Perilaku Ÿ M e m b e r i pencerminan fungsi pada fasad bangunan Ÿ P e n g a t u r a n kenyamanan termal bangunan Ÿ F o k u s p a d a pengaturan ruang agar nyaman dengan m e n a m b a h u n s u r psikologis yang sesuai PENDEKATAN Ÿ Menunjukkan bahan d a n s t r u k t u r bersesuaian dengan keadaan bangunan sekitar Ÿ Menunjukkan skala dan proporsi Ÿ Lingkungan binaan yang sesuai dengan p e n g g u n a Ke b u n binatang Insulasi atap Pengaturan fasad sesuai area zona yang ada dan penggunaan simbol sesuai zona Pengaturan material dan warna sesuai dengan tema fungsi perzona Batu alam Genteng tanah liat Kayu Double glass Pe m b a g i a n a re a terbangun dan area h i j a u s e s u a i Kebutuhan ruang disesuaikan dengan analisis kebutuhan ruang & fasillitas disesuaikan dengan semua Pengunjung Penggunaan material yang dapat mengurangi panas Pengaturan landscape air d a n v e g e t a s i y a n g seimbang agar site lebih sejuk Pe n y e d i a a n f a s i l it a s didalam ruang atau area u n t u k m e n u n j a n g pengunjung Pemakaian furniture yang terbi lang nyaman dan v a ri a tif s e sua dengan pengguna P e n y e d i a a n a r e a konservatif , area istirahat, dan area penunjang lain untuk pengunjung Penyediaan sistem dan area ruang yang mendukung kenyaman hewan (dens, karantina dll) Stategi Desain


30 KONSEP TEMATIK GUBAHAN MASS A 31 Lanskap GSB Dari sisi jalan 10 m Lingkaran untuk memberi batasan area agar mudah untuk dirombak Garis melengkung ditambahkan untuk acuan sirkulasi dan juga dipilih karena menyesuaika n dengan bentukan lingkaran Area terbangun dibentuk menyesuaikan site, kebanyakan memakai dasar bentuk persegi agar Lalu penaikan bentuk dasar menjadi volumetrik yang disesuaikan dengan kebutuhan ruang & penggunaan material berdasarkan analisis site Insulasi atap Batu alam Kayu Double glass Dari pinggir site 6 m Area yang di letakan tadi diberi batas antar aren sehingga batasannya lebih jelas Garis dasar tadi disesuaikan lagi dengan arah area dan lebih dipersimpel Lalu hasil akhir pengaturan unsur air dan vegetasi pada landscape dan unsur pengerasan pendukung lainnya Pendekatan Psikologi Arsitektur Prilaku A r sit e k t u r p e rila k u a d ala h a r sit e k t ur y a n g d ala m p e n e r a p a n n y a s elalu m e n y e r t a k a n p e r ti m b a n g a n - p e r tim b a n g a n p e ri l a k u d a l am p e r a n c a n g a n k ait a n p e rila k u d e n g an desain arsitektur (sebagai lingkungan fisik) yaitu bahwa desain arsitektur dapat menjadi fasilitator terjadinya perilaku atau sebaliknya sebagai penghalang terjadinya perilaku (JB. Watson, 1878-1958). Arsitektur Prilaku untuk memenuhi Pendekatan Psikologi T e m a A r s i t e k t u r p e r i l a k u m e n c ip t a k a n l in g k u n g a n y a ng disesuaikan dengan perilaku manusia penggunanya, lalu selain menekankan pada aspek kenyamanan fisik, aspek p s iko l o g i j u g a dit e k a n k a n. S e hin g ga d a p a t m e n y ele s aik a n p e r m a s ala h an dan kebutuhan yang ada. Alasan Pemilihan Arsitektur Prilaku Mampu berkomunikasi Mewadahi aktivitas penghuninya dengan nyaman Memperhatikan kondisi dan perilaku pemakai Prinsip Arsitektur Perilaku Ÿ M e m b e r i p e n c e r min a n f u n g si pada fasad bangunan Ÿ P e n g a t u r a n k e n y a m a n a n t e r m al bangunan Ÿ F o k u s p a d a p e n g a t u r a n r u a ng agar nyaman dengan m e n a m b a h u n s u r psikologis yang sesuai PENDEKATAN Ÿ M e n u n j u k k a n b a h an d a n s t r u k t u r b e r s e s u aia n d e n g an k e a d a a n b a n g u n an sekitar Ÿ M e n u n j u k k a n s k ala dan proporsi Ÿ Lin g k u n g a n bin a an y a n g s e s u ai d e n g an p e n g g u n a K e b u n binatang Insulasi atap Pengaturan fasad sesuai area zona yang ada dan penggunaan simbol sesuai zona Pengaturan material dan warna sesuai dengan tema fungsi perzona Batu alam Genteng tanah liat Kayu Double glass P e m b a g i a n a r e a t e r b a n g u n d a n a r ea h i j a u s e s u a i K e b u t u h a n r u a n g dis e s u aik an dengan analisis kebutuhan ruang & f a sillit a s dis e s u aik a n d e n g an semua Pengunjung Penggunaan material yang dapat mengurangi panas P e n g a t u r a n la n d s c a p e air d a n v e g e t a s i y a n g s eim b a n g a g a r sit e le bih sejuk P e n y e d i a a n f a s i l it a s did ala m r u a n g a t a u a r ea u n t u k m e n u n j a n g pengunjung P e m a k aia n f u r nit u r e y a ng t e r bi la n g n y a m a n d an v a ri a tif s e s u a d e n g an pengguna P e n y e d i a a n a r e a konservatif , area istirahat, dan area penunjang lain untuk pengunjung Penyediaan sistem dan area ruang yang mendukung kenyaman hewan (dens, karantina dll) Stategi Desain


32 BUILDING SYSTEM SITEPLAN 33 3 Bangunan utama memakai sistem struktur yang sama yakni SISTEM RANGKA ditambah sistem SPACE FRAME untuk atap Penggunaan Fiber Reinforced Plastic (FRP) yang cocok dipadukan dengan struktur rangka. Dan berbahan resin dan serat kaca yang memungkinkan dibentuk dan diberi motif serta warna sesuai dengan keinginan. Di sisi luarnya dilapisi bahan khusus yang tahan ultra violet sehingga warna dan materialnya tetap awet. Struktur Atap menggunakan Rangka Space Frame ini ringan, kuat, indah dan fleksibel. Dan dapat digunakan pada bangunan bentang lebar. Di bangunan utama Memakai bahan Alumunium sedangkan di bangunan pendidikan & penelitian atapnya menggunakan space frame bahan Baja karena atap nya memakai lapisan kaca skywalk Kolom dan Pondasi Borpile. Ukuran Kolom 45 x 45 cm dengan 4 pile yang menompang Kanopi dengan Penahan Baja yang dilapis 2 ke arah atas agar dapat membentuk pola segienam. Bertutupkan kaca skywalk agar pencahaan tetap langsung masuk & dapat mengantisipasi hujan Sloof ukuran 20/40 cm dan balok ukuran 35/70 cm Penggunaan Pintu Otomatis & pintu Dorong agar memudahkan semua pengunjung diutamakan pengguna Disabilitas KETERANGAN 1 36 144 Siteplan U S Skala 1 1 1 2 3 4 4 5 6 7 8 8 9 10 11 Jalan Area Hijau Area Pemikiman Area Pemikiman Zona Herbivora Zona Carnivora Zona Pisces, Amfibi, & Reptil Zona Primata Zona Children Zoo Zona Animal Care Parkiran Enterance Loket tiket Ruang Antrian Ruang informasi Pos keamanan R. Penitipan barang Pos karcis Ruang CCTV Gudang Ruang Pompa Ruang Genset Ruang pengelola Ruang kantor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Restoran Penginapan Mushola Merchaindise Exit Wahana permainan Tempat bermain anak Food Court Area Istirahat


32 BUILDING SYSTEM SITEPLAN 33 3 Bangunan utama memakai sistem struktur yang sama yakni SISTEM RANGKA ditambah sistem SPACE FRAME untuk atap Penggunaan Fiber Reinforced Plastic (FRP) yang cocok dipadukan dengan struktur rangka. Dan berbahan resin dan serat kaca yang memungkinkan dibentuk dan diberi motif serta warna sesuai dengan keinginan. Di sisi luarnya dilapisi bahan khusus yang tahan ultra violet sehingga warna dan materialnya tetap awet. Struktur Atap menggunakan Rangka Space Frame ini ringan, kuat, indah dan fleksibel. Dan dapat digunakan pada bangunan bentang lebar. Di bangunan utama Memakai bahan Alumunium sedangkan di bangunan pendidikan & penelitian atapnya menggunakan space frame bahan Baja karena atap nya memakai lapisan kaca skywalk Kolom dan Pondasi Borpile. Ukuran Kolom 45 x 45 cm dengan 4 pile yang menompang Kanopi dengan Penahan Baja yang dilapis 2 ke arah atas agar dapat membentuk pola segienam. Bertutupkan kaca skywalk agar pencahaan tetap langsung masuk & dapat mengantisipasi hujan Sloof ukuran 20/40 cm dan balok ukuran 35/70 cm Penggunaan Pintu Otomatis & pintu Dorong agar memudahkan semua pengunjung diutamakan pengguna Disabilitas KETERANGAN 1 36 144 Siteplan U S Skala 1 1 1 2 3 4 4 5 6 7 8 8 9 10 11 Jalan Area Hijau Area Pemikiman Area Pemikiman Zona Herbivora Zona Carnivora Zona Pisces, Amfibi, & Reptil Zona Primata Zona Children Zoo Zona Animal Care Parkiran Enterance Loket tiket Ruang Antrian Ruang informasi Pos keamanan R. Penitipan barang Pos karcis Ruang CCTV Gudang Ruang Pompa Ruang Genset Ruang pengelola Ruang kantor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Restoran Penginapan Mushola Merchaindise Exit Wahana permainan Tempat bermain anak Food Court Area Istirahat


34 DENAH skala 1:600 DENAH skala 1:600 35


34 DENAH skala 1:600 DENAH skala 1:600 35


36 DENAH skala 1:600 DENAH skala 1:600 37


36 DENAH skala 1:600 DENAH skala 1:600 37


38 TAMPAK BANGUNAN TAMPAK KAWASAN 39 TAMPAK KAWASAN DEPAN TAMPAK KAWASAN SAMPING Tampak Bangunan Utama Tampak Depan Tampak Belakang Tampak Kanan Tampak Kiri Tampak Bangunan Pengelola Tampak Depan Tampak Belakang Tampak Kanan Tampak Kiri Tampak Bangunan Pendidikan & Penelitian Tampak Depan Tampak Belakang Tampak Kanan Tampak Kiri


TAMPAK KAWASAN 39 TAMPAK KAWASAN DEPAN TAMPAK KAWASAN SAMPING


21.00 Area Parkir Area Pengelola Area Pendidikan & Penelitian Exibit Kuda Nil Area Kebun Binatang


21.00 Area Parkir Area Pengelola Area Pendidikan & Penelitian Exibit Kuda Nil Area Kebun Binatang


DETAIL LANSEKAP 43 Atap dengan struktur space frame memberi bentukan khas untuk bangunan dengan penutup Fiber Reinforced Plastic (FRP) Atap dengan struktur space frame dan penutup kaca skywalk karena tempat penelitian, karantina, dan pengembangbiakan difokuskan agar satwa yang ada merasa nyaman dan dapat merasakan sinar matahari langsung Penggunaan kayu untuk dinding pada bangunan utama untuk menampilkan sisi nyaman dan selaras dengan tema site (hutan hujan tropis) Lalu penggunaan Kaca Double glass agar dapat membantu mengurangi panas matahari sekaligus agar view ke luar ruang tidak terhalang (jernih) Penggunaan Batu alam pada bangunan pengelola dan pendidikan & penelitian satwa berrtujuan agar dapat mengurangi kebisingan dari luar dan mengurangi panas Kanopi dengan Penahan Baja yang dilapis 2 ke arah atas agar dapat membentuk pola segi-enam. Bertutupkan kaca skywalk Penggunaan Pintu Otomatis & pintu Dorong agar menggunakan kusen alumunium dan pintu Kaca 42 DETAIL FASADE


DETAIL LANSEKAP 43


Pengaturan warna Chromatic digunakan agar suasana ruang tidak mencolok dan cocok dengan material Kayu (dinding) dengan tujuan pengunjung menikmati suasana di luar bangunan karena adanya penggunaan kaca double glass yang benih Lalu untuk lantai menggunakan lantai karpet dari nilon, digunakan agar nyaman untuk anak kecil maupun pengunjung lainnya lantai juga tidak licin sehingga aman caffe Untuk furniture dilebih banyakan desain meja caffe pada umumnya karena caffe ini dapat diakses pengunjung tanpa masuk ke area kebun binatang 44 DETAIL LANSEKAP Underground exhibit, tepat disebelah area kolam exhibit Area terbangun Dens & exhibit Area parkir motor, pengerasan jalan congcrete dan area parkirnya memakai grass block Area parkir bus, berada tepat disamping jalan raya agar mudah keluar masuknya Kawasan Area parkir pengelola Dens disamarkan agar hewan lebih nyaman. Untuk area exhibitnya selalu dilengkapi pohon peneduh, perbedaan ketinggian tanah, kolam, area hijau, dan pengerasan Area hijau ( dapat digunakan untuk area Area taman bermain istirahat) ada 5 area hijau di site Area parkir mobil, pengerasan jalan congcrete dan area parkirnya memakai grass block Area point exit, untuk area kumpul keluar dari kebun binatang DETAIL INTERIOR 45


Pengaturan warna Chromatic digunakan agar suasana ruang tidak mencolok dan cocok dengan material Kayu (dinding) dengan tujuan pengunjung menikmati suasana di luar bangunan karena adanya penggunaan kaca double glass yang benih Lalu untuk lantai menggunakan lantai karpet dari nilon, digunakan agar nyaman untuk anak kecil maupun pengunjung lainnya lantai juga tidak licin sehingga aman caffe Untuk furniture dilebih banyakan desain meja caffe pada umumnya karena caffe ini dapat diakses pengunjung tanpa masuk ke area kebun binatang DETAIL INTERIOR 45


46 PENGANTAR 47 Teras Abyakta STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 5 Jl. Janti Jl. Wonocatur, Wonocatur, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa P Seni dan Budaya endidikan Pariwisata Jumlah Museum D. I Yo g y a k a rt a t e r u s m e n i n g k a t k a n popularitasnya di bidang pariwi sata, pendidikan ataupun Seni dan Budaya. kota yang memiliki sejutawarisan budaya peninggalan dari nenek moyang sehingga dijuluki sebagai Kota Seni dan Budaya. Yogyakarta merupakan kota yang menjadi basis kelahiran dan pertumbuhan seni rupa modern atau kontemporer Dibutuhkan lebih banyak tempat untuk menampilkan Keistimewaan Kota Yogyakarta dan area berkumpul semua khalayak. Dengan memfokuskan Kota Budaya dan Seni pemilihan Tempat yang sesuai salah satunya Museum Seni Rupa Di area sekitar site tidak memiliki tempat yang memadai yang dapat digunakan sebagai ruang public kesenian dan tempat menyimpan jejak-jejak sejarah seni rupa. Issue = Site = Museum Seni banyaknya komunitas seni yang tidak diimbangi tempat mewadahinya Area rencana pembangunan museum seni rupa modern terbilang strategis karena berada di jalan dibutuhkannya tempat edukasi, rekreasi jika dilihat dari data wisatawan dan pelajar Background n issue Background Detail Fungsi UTAMA Museum Seni Rupa memberikan khalayak umum pengetahuan a k an pendidi k an , s eni dan buda y a da ri memamerkan karya-karya para seniman, sebab dari itulah dapat membuat suatu komitas yang berpaku pada perkembangan suatu seni, budaya dan lainnya yang berhubungan dengan rancangan Seni Rupa dari kota yogyakarta Wokshop diterapkan workshop tertutup dan terbuka, dimaksudkan dapat menambah keterampilan dan pengetahuan khalayak umum akan Seni Rupa yang dipamerkan di Museum Seni rupa ini. Datang Melihat Pulang Museum Resepsionis Datang Mengikuti Pulang Workshop Resepsionis sasaran perancangan Pelajar khalayak umum Wisatawan Tujuan perancangan 1. menciptakan Creative Hub dengan fungsi museum seni rupa modern 2. mencipkan tempat rekreasi sekaligus edukasi untuk wisatawan dan pelajar 3. menjadikannya landmark untuk daerah sekitar site 4. melestarikan dan memamerkan Budaya dan Seni Yogyakarta melalui Seni rupa 5. menjadikan tempat berkumpul dan bertukar aspirasi bagi seniman Potensi Lokasi yang strategis Banyaknya Komunitas Seni Padatnya penduduk dan banyak wisatawan dan pelajar Permasalahan Kebisingan dan Polusi adanya saingan (event Artjog dan museum seni lainnya) Panas ( tidak ada pepohonan didalam site ) Solusi Tata letak bangunan dan penanaman pohon pada area dekat jalan pemilihan dan penanaman tanaman hijau menyesuaikan jadwal dan tema yang berbeda


47 Jl. Janti Jl. Wonocatur, Wonocatur, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Di area sekitar site tidak memiliki tempat yang memadai yang dapat digunakan sebagai ruang public kesenian dan tempat menyimpan jejak-jejak sejarah seni rupa. Issue = Site = Museum Seni banyaknya komunitas seni yang tidak diimbangi tempat mewadahinya Area rencana pembangunan museum seni rupa modern terbilang strategis karena berada di jalan dibutuhkannya tempat edukasi, rekreasi jika dilihat dari data wisatawan dan pelajar Detail Fungsi UTAMA Museum Seni Rupa memberikan khalayak umum pengetahuan a k an pendidi k an , s eni dan buda y a da ri memamerkan karya-karya para seniman, sebab dari itulah dapat membuat suatu komitas yang berpaku pada perkembangan suatu seni, budaya dan lainnya yang berhubungan dengan rancangan Seni Rupa dari kota yogyakarta diterapkan workshop tertutup dan terbuka, dimaksudkan dapat menambah keterampilan dan pengetahuan khalayak umum akan Seni Rupa yang dipamerkan di Museum Seni rupa ini. Wokshop Datang Melihat Pulang Museum Resepsionis Datang Mengikuti Pulang Workshop Resepsionis sasaran perancangan Pelajar khalayak umum Wisatawan Tujuan perancangan 1. menciptakan Creative Hub dengan fungsi museum seni rupa modern 2. mencipkan tempat rekreasi sekaligus edukasi untuk wisatawan dan pelajar 4. melestarikan dan memamerkan Budaya dan Seni Yogyakarta melalui Seni rupa 5. menjadikan tempat berkumpul dan bertukar aspirasi bagi seniman 3. menjadikannya landmark untuk daerah sekitar site Potensi Lokasi yang strategis Banyaknya Komunitas Seni Padatnya penduduk dan banyak wisatawan dan pelajar Permasalahan Panas ( tidak ada pepohonan didalam site ) Kebisingan dan Polusi adanya saingan (event Artjog dan museum seni lainnya) Solusi menyesuaikan jadwal dan tema yang berbeda Tata letak bangunan dan penanaman pohon pada area dekat jalan pemilihan dan penanaman tanaman hijau


48 KONSEP TEMATIK KONSEP TEMATIK & GUBAHAN MASSA 49 Pendekatan Pendekatan Psikologi Arsitektur Prilaku Arsitektur Prilaku Arsitektur perilaku adalah arsitektur yang dalam penerapannya selalu menyertakan pertimbanganpertimbangan perilaku dalam perancangan kaitan perilaku dengan desain arsitektur (sebagai lingkungan fisik) yaitu bahwa desain arsitektur dapat menjadi fasilitator terjadinya perilaku atau sebaliknya sebagai penghalang terjadinya perilaku (JB. Watson, 1878-1958). Tema Arsitektur perilaku menciptakan lingkungan yang disesuaikan dengan perilaku manusia penggunanya, lalu selain menekankan pada aspek kenyamanan fisik, aspek psikologi juga ditekankan. Sehingga dapat menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan yang ada. untuk memenuhi Pendekatan Psikologi Alasan Pemilihan Arsitektur Prilaku Mampu berkomunikasi dengan manusia dan lingkungan Mewadahi aktivitas penghuninya dengan nyaman Memperhatikan kondisi dan perilaku pemakai Neighbourhood Lanscape Sun n wind Path Kebisingan Site Sensory Ÿ M e m b e r i pencerminan fungsi pada fasad bangunan (museum Seni rupa kontemporer) Ÿ Menunjukkan skala dan proporsi Ÿ Menunjukkan bahan dan struktur Ÿ Penyediaan ruang dan fasilitas yang m e n u n j a n g aktivitas Ÿ P e n g a t u r a n k e n y a m a n a n termal bangunan Ÿ F o k u s p a d a pengaturan ruang a g a r n y a m a n dengan menambah unsur psikologis yang sesuai Ÿ Lingkungan binaan yang sesuai dengan pengguna museum Strategi Kenyamanan dan keamanan Pengaturan warna interior dan eksterior Temperatur kontrol Pencahayaan Fasade tirai kaca Menarik minat Pengunjung Interactive Space Teknologi Moveabe Furniture Open Area Menarik minat Pengunjung Ruang workshop Lobby dan ruang publik lain Hijau Biru Merangsang kemampuan untuk berkomunikasi dan ekspresi artistik. Memberikan efek relaksasi dan ketenangan. Ruang social interactive space Warna putih berarti suci dan bersih. Warna putih memiliki arti kebebasan dan keterbukaan. Putih Ruang pameran Cokelat Warna Cokelat memberi kesan hangat, nyaman dan aman. Kaca double Glass SkyBlue Pemilihan kaca double ini agar mengurangi panas matahari dengan menyerapnya, tetapi cahaya matahri tetap masukdan view ke luar bangunan didapat Material kayu dipilih bentuk sederhana agar memberi kesan alami sekaligus sederhana Secondary Skin ( material kayu ) Bangunan merespon angin dengan bentuk dinamis lengkungan Fungsi Museum seni rupa kontemporer (berkembang mengikuti zaman) digambarkan dengan Bentuk bangunan y ang dinami s dit ambah dengan pemilihan Fasade yang futuristik dan modern. P e n g a t u r a n V e g e t a s i d a n peletakan unsur air a g a r memb a n t u mengurangi suhu di area site. Perbanyak bukaan pada area ruang publik, atau tempat bersantai agar angin dapat masuk kebangunan m e n j a g a kenyamanan termal Accent Light, d i m a n a p e l e t a k k a n l a m p u difokuskan ke a r e a b a r e n g berharga dan berkrmungkina n untuk dicuri Lalu pengaturan tema peruangan yang saling berkaitan tetapi memiliki perbedaan dengan dasar tema memakai lengkungan. Sehingga membe ri ke s a n di n ami s u n t u k p a r a pengunjung dan rasa semangat Rencana dasar penggunaan Letter-S sebagai dasar lengkung yang akan berkaitan terhadap beberapa ruang ( ruang pameran, dan caffe) Pengaturan warna dilakukan dari pemilihan unsur unsur pengerasan, air, sekaligus furniture outdoor dipilih agar seimbang dan lebih memberi kesan hijau yang dalam psikolgi hijau memberi kesan sejuk Penjabaran Strategi Kenyamanan dan Pengaturan warna Temperatur Pencahayaan Fasade tirai kaca SPengaturan warna Sumber kebisingan dan polusi, dengan Garis Sepadan jalan 12 m Batas dari area site 6 m, dan Area terbangun jauh dari kebisingan dan polusi Bangun dasar dari lingkaran ditambah dengan area titik grid untuk mempermudah pengurangan masa Peletakan Bentuk masa ke Site View diutamakan Kearah utara dan selatan sehingga dibuat banyak bukaan Vegetasi pohon berpusat pada area jalan utama, untuk mengurangi kebisingan dan polusi Tirai kaca dengan tujuan memaksimalkan pencahayaan yang masuk sekaligus untuk view keluar Secondary Skin Viber di area Timur dan Barat bangunan untuk mengurangi panas dan radiasi yang diterima bangunan Fasad Bangunan Penggunaan kaca Tinned glass (skycolor) untuk membantu menyerap panas Area ditutupi grass block agar dapat menyerap air hujan dan juga agar area dapat digunakan untuk event ataupun ruang berkumpul tanpa merusak rumput dan area Pertimbangan dari fungsi museum kontemporer yang terus mengikuti perkembangan zaman dan memberi kesan dinamis s e h i n g g a m e m i l i h pengurangan bentuk, p e n a m b a h a n u n s u r lengkung, dan lurus pada bangunan sehingga kesan dinamis didapat


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2023 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.