1.9.MDL FEB113 Ekonomi Makro Flipbook PDF

1.9.MDL FEB113 Ekonomi Makro

87 downloads 102 Views 660KB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

FEB113

EKONOMI MAKRO

Sesi 9 Pengertian Nilai Tukar, Perdagangan Luar Negeri, Ekpor, Impor Keseimbangan Perek 3 Sektor Y=C+I+G+(X-M).

Disusun Oleh: Prof. Dr. Lia Amalia

UNIVERSITAS ESA UNGGUL | 2022 1

Pengertian Nilai Tukar, Perdagangan Luar Negeri, Ekpor, Impor Keseimbangan Perek 3 Sektor Y=C+I+G+(X-M)

Uraian dan Contoh Sub sub topik ke-9 1. Pengertian nilai tukar 2. Perdagangan luar negeri 3. Ekspor Impor 4. Keseimbangan perekonomian 3 sektor Y=C+I+G+(X-M)

Uraian dan contoh 1. Pengertian nilai tukar (atau dikenal sebagai kurs) adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian hari, antara dua mata uang masing-masing negara atau wilayah 2. Perdagangan luar negeri adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. 3. Kegiatan ekspor biasanya dilakukan suatu negara apabila negara menghasilkan produksi barang dalam jumlah besar dan kebutuhan akan barang tersebut sudah terpenuhi di dalam negerinya sehingga dikirimkanlah produksi barang tersebut ke negara yang tidak bisa memproduksi barang tersebut ataupun dikarenakan jumlah produksi barang di negara tujuan tidak terpenuhi. Impor merupakan kegiatan memasukan barang ke Daerah Pabean atau juga merupakan kegiatan pembelian barang atau jasa dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Misalnya, Indonesia tidak memiliki komoditas 2

gandum sehingga untuk memenuhi pasokan dan kebutuhan gandum dalam negeri perlu mendatangkan gandum dari negara produsen gandum ke Indonesia. Sama halnya dengan kegiatan ekspor, kegiatan pengiriman

barang

impor

dengan

skala

besar

memerlukan

pendampingan dari bea cukai. 4. Keseimbangan perekonomian 3 sektor Y=C+I+G+(X-M) Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi kegiatan dalam sektor perusahaan, rumah tangga dan pemerintah. Kegiatan pemerintah menimbulkan dua aliran pembayaran yaitu pajak yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan dan rumah tangga kepada pemrintah dan pengeluaran pemerintah.

Setelah menyelesaikan sesi perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa mampu: Sub topik 9 mengetahui pengertian nilai tukar, perdagangan luar negeri, ekpor, impor Keseimbangan perek 3 sektor Y=C+I+G+(X-M).

A. PENGERTIAN NILAI TUKAR Nilai tukar (atau dikenal sebagai kurs) adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian hari, antara dua mata uang masing-masing negara atau wilayah. Dalam sistem pertukaran dinyatakan oleh yang pernyataan besaran jumlah unit yaitu "mata uang" (atau "harga mata uang" atau "sarian mata uang") yang dapat dibeli dari 1 penggalan "unit mata uang" (disebut pula sebagai "dasar mata uang"). sebagai contoh, dalam penggalan disebutkan bahwa kurs EURUSD adalah 1,4320 (1,4320 USD per EUR) yang berarti bahwa penggalan mata uang adalah dalam USD dengan penggunaan penggalan nilai dasar tukar mata uang adalah EUR. Sistem nilai tukar mata uang bebas-apung merupakan nilai tukar yang dibolehkan untuk berbeda terhadap yang lain dan mata uang ditentukan berdasarkan kekuatan-kekuatan pasar atas dari 3

penawaran dan permintaan nilai tukar mata uang akan cenderung berubah hampir selalu seperti yang akan dikutip pada papan pasar keuangan, terutama oleh bank-bank di seluruh dunia sedangkan dalam penggunaan sistem pasak nilai tukar mata uang atau merupakan nilai tukar tetap dengan ketentuan berlakunya devaluasi dari nilai mata uang berdasarkan sistem Bretton Woods. Nominal nyata dan nilai tukar[sunting | sunting sumber] 

Nominal kurs pertukaran harga dalam mata uang asing dari satu penggalan dari ke mata uang lokal.



Nominal nyata atau real exchange rate ( RER ) Dinyatakan sebagai tingkat harga luar negeri dan dengan tingkat harga domestik, dan harus memiliki nilai yang sama dalam beberapa acak pilihan dengan dasar tahun. Oleh karena itu, dasar tahun adalah RER sebenarnya hanya ada pada teori ideal. Dalam praktik, terdapat banyak mata uang asing dan harga ke tingkat nilai yang dipertimbangkan. bersamaan dengan ini, model perhitungan semakin menjadi lebih rumit.

Selain itu, model ini didasarkan pada purchasing power parity (PPP) yang dapat berarti sebuah konstan dari RER. secara empiris dalam penentuan nilai konstan RER tidak akan bisa disadari, karena keterbatasan pada data. dalam PPP akan menyiratkan bahwa RER adalah tingkat di mana suatu organisasi dapat memperdagangkan barang dan jasa dari satuan ekonomi (misalnya negara) untuk orang perorang yang lain. Misalnya, jika harga yang meningkat 10% di Inggris dan pada mata uang Jepang akan sekaligus menghargai 10% terhadap mata uang Inggris serta harga barang akan tetap konstan untuk seseorang di Jepang. Sedangkan bagi orang di Inggris masih akan tetap berkaitan dengan kenaikan harga 10% di dalam negerinya. Ini juga menyebutkan bahwa harga atau nilai dasar tarif yang ditetapkan pemerintah dapat merupakan ikutan dalam memengaruhi nilai tukar, untuk membantu untuk mengurangi tekanan harga. PPP akan terus muncul hanya dalam jangka panjang (3-5 tahun), ketika harga akhir menjadi sama terhadap paritas daya beli.

4

Terdapat pendekatan baru dalam rancangan RER yang mempekerjakan penggalan set variabel ekonomi makro dikenal sebagai produktivitas relatif serta tingkat bunga nyata yang diferensial. Nilai tukar bilateral adalah melibatkan pasangan mata uang, sedangkan nilai tukar efektif adalah ratarata dari kelompok mata uang asing dan dapat dilihat sebagai sebuah ukuran keseluruhan dari daya saing terhadap luar negeri sedangkan dalam sebuah penggatan nominal efektif dalam nilai tukar atau nominal effective exchange rate (NEER) adalah bobot yang berbalik dengan bobot asimptotik perdagangan. sebuah penggatan dalam realitas efektif effective

exchange

nilai

tukar real

rate (REER) penyesuaian nominal efektif dalam nilai

tukar atau nominal effective exchange rate (NEER) oleh asing sesuai dengan tingkat harga dan deflasi oleh harga negara asal, berbanding dengan NEER dengan bobot produk domestik bruto (PDB) (gross domestic product (GDP) atau gross domestic income (GDI)) nilai tukar efektif mungkin lebih tepat bila dilihat dari fenomena investasi global.

Ketidakstabilan Ketidakstabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar dari waktu ke waktu menyebabkan

ketidakstabilan

harga

saham.

Kondisi

ini

cenderung

menimbulkan keragu-raguan bagi investor, sehingga kinerja bursa efek menjadi menurun. Hal ini dapat dilihat dari harga sekuritas atau harga saham yang sedang terjadi, baik indeks harga saham sektoral maupun Indeks Harga Saham Gabungan Fluktuasi Nilai tukar yang berdasarkan pada kekuatan pasar akan selalu berubah disetiap kali nilai- nilai salah satu dari dua komponen mata uang berubah. Sebuah mata uang akan cenderung menjadi lebih berharga bila permintaan menjadi lebih besar dari pasokan yang tersedia. nilai akan menjadi berkurang bila permintaan kurang dari suplai yang tersedia. Peningkatan permintaan terhadap mata uang adalah yang terbaik karena denganmeningkatnya permintaan untuk transaksi uang, atau mungkin adanya peningkatan permintaan uang yang spekulatif.

5

Transaksi permintaan uang akan sangat berhubungan dengan tingkat aktivitas bisnis negara berkaitan, produk domestik bruto (PDB) (gross domestic product (GDP) atau gross domestic income (GDI)) , dan tingkat permintaan pekerja. Semakin tinggi tingkat menganggur pada suatu negara akan semakin sedikit masyarakatnya yang secara keseluruhan akan dapat menghabiskan uang pada belanja pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa dan Bank Sentral, di Indonesia dalam hal ini dilakukan oleh Bank Indonesia biasanya akan sedikit kesulitan dalam melakukan penyesuaian pasokan uang yang dalam persediaan untuk mengakomodasi perubahan dalam permintaan uang berkaitan dengan transaksi bisnis.Dalam mengatasi permintaan uang dengan tujuan untuk spekulatif, Bank Sentral akan sangat sulit untuk mengakomodasinya akan tetapi akan selalu mencoba untuk melakukan dengan melakukan penyesuaian tingkat suku bunga agar seseorang Investor dapat memilih untuk membeli kembali mata uangnya bila (yaitu suku bunga) cukup tinggi, akan tetapi, dengan semakin tinggi sebuah negara menaikan suku bunganya maka kebutuhan untuk mata uangnya akan semakin besar pula.

Dalam hal perlakuan tindakan spekulasi terhadap realitas mata uang akan berkaitan dan dapat menghambat pada pertumbuhan perekonomian negara serta para pelaku spekulasi akan terus, terutama sejak mata uang secara sengaja dibuat agar bisa dalam bawah tekanan terhadap mata uang dalam rangka untuk memaksa agar Bank Sentral dapat menjual mata uangnya untuk tetap membuat stabilitas (bila hal ini terjadi maka para spekulan akan berusaha dapat membeli kembali mata uang tersebut dari bank dan pada harga yang lebih rendah atau selalu akan dekat dengan posisi harapan dengan demikian pengambilan keuntungan terjadi). Lihat pula 

Pasangan mata uang



Kurs efektif

6

B. PERDAGANGAN LUAR NEGERI Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan

bersama.

Penduduk

antarperorangan (individu

dengan

yang

dimaksud

individu),

dapat

antara

berupa

individu dengan

pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan.

Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.Teori perdagangan internasional, Menurut Amir M.S, bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor. Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.

Model Adam Smith Model Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Menurut teori ini jika harga barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan di berbagai negara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional.

Model Ricardian Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. 7

Dalam

Sebuah

model

Ricardian,

negara

mengkhususkan

dalam

memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi di mana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.

Model Heckscher-Ohlin Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional.Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang padat karya dibanding barang padat modal dan sebagainya.

Faktor spesifik Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengendalian atas imigrasi buruh.

8

Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan. Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisis yang lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik di antara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisis ekonometri. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini. Manfaat perdagangan internasional[sunting | sunting sumber] Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut. 

Menjalin Persahabatan Antar Negara



Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya: Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.



Memperoleh keuntungan dari spesialisasi Sebab

utama

kegiatan

perdagangan

luar

negeri

adalah

untuk

memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi adakalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri. 

Memperluas pasar dan menambah keuntungan Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka.

9

Dengan

adanya

perdagangan

internasional,

pengusaha

dapat

menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri. 

Transfer teknologi modern Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.

Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut: 

Faktor Alam/ Potensi Alam



Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri



Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara



Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi



Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.



Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.



Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.



Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.



Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri. Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi saja. Manfaatnya di bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin terasa. Bidang itu antara lain politik,sosial, dan pertahanan keamanan.

Di bidang ekonomi, perdagangan internasional dilakukan semua negara untuk memenuhikebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan manusia, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri, tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dengan negara, tidak ada negara yangbisa bertahan tanpa kerja sama 10

dengan negara lain. Negara yang dahulu menutup diri dariperdagangan internasional, sekarang sudah membuka pasarnya. Misalnya, Rusia, China, dan Vietnam. Perdagangan internasional juga memiliki fungsi sosial. Misalnya, ketika harga bahan pangan dunia sangat tinggi. Negara-negara penghasil beras berupaya untuk dapat mengekspornya. Di samping memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secarasosial. Jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat pada krisis ekonomi. Akibat berantainya akan melanda ke semua negara. Pada era globalisasi ini banyak muncul perusahaan multi nasional. Perusahaan sepertiini sahamnya dimiliki oleh beberapa orang dari beberapa negara. Misalnya, saham telkomsel dimiliki oleh beberapa orang dari Indonesia dan Singapura. Perusahaan multi nasional sepertiini dapat mempererat hubungan sosial antar bangsa. Di dalamnya banyak orang dari berbagainegara saling bekerja sama. Maka terjadilah persabatan di antara mereka. Perdagangan internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan antar negara bisa mempererat hubungan politik antar negara. Sebaliknya, hubungan politik juga bisa mempererat hubungan dagang. Perdagangan internasional juga berfungsi untuk pertahanan keamanan. Misalnya, suatunegara nonnuklir mau mengembangkan senjata nuklir. Negara ini dapat ditekan dengandikenai sanksi ekonomi. Artinya, negara lain tidak diperbolehkan menjalin hubungan dagangdengan negara tersebut. Biasanya upaya seperti ini harus dengan persetujuan PBB. Hal

ini

dilakukan

internasional

juga

demi

terciptanya

terkait

dengan

keamanan

pertahanan

dunia. suatu

Perdagangan

negara.

Setiap

negaratentu membutuhkan senjata untuk mempertahankan wilayahnya. Padahal, tidak semua negaramampu memproduksi senjata. Maka diperlukan impor

senjata.

membahayakan,

Untuk

mencegah

diperlukan

kerja

perdagangan sama

barang-barang

internasional.

Barang

yang yang

membahayakan tersebut misalnya senjata gelap, obat-obatanterlarang, hewan langka, ternak yang membawa penyakit menular, dsb. Untuk kepentinganinilah pemerintah semua negara memiliki bea cukai. Instansi ini dibentuk pemerintahsuatu negara untuk memeriksa barang-barang dan bagasi ketika memasuki suatu negara. Pemeriksaan ini diperlukan untuk melihat apakah pajaknya telah dibayar. Pemeriksaan juga untuk mengecek 11

barang-barang tersebut barang selundupan ataupun barang terlarang atau tidak. Cara yang dapat digunakan dalam pemeriksaan antara lain dengan melihat dokumen suatu barang,menggunakan alat detektor barang berbahaya, atau menggunakan

anjing

pelacak.

Peraturan

perdagangan

internasional

Umumnya perdagangan diregulasikan melalui perjanjian bilateral antara dua negara. Selama beberapa berabad-abad dibawah kepercayaan dalam Merkantilisme

kebanyakan

negara

memiliki

tarif

tinggi

dan

banyak

pembatasan dalam perdagangan internasional. pada abad ke 19, terutama di Britania, ada kepercayaan akan perdagangan bebas menjadi yang terpenting dan pandangan ini mendominasi pemikiran di antaranegara barat untuk beberapa waktu sejak itu di mana hal tersebut membawa mereka ke kemunduran besar Britania. Pada tahun-tahun sejak Perang Dunia II, perjanjian multilateral kontroversial seperti GATT dan WTO memberikan usaha untuk membuat regulasi global dalam perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan tersebut kadang-kadang berujung pada protes dan ketidakpuasan dengan klaim dari perdagangan yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara mutual. Perdagangan bebas biasanya didukung dengan kuat oleh sebagian besar negara yang berekonomi kuat, walaupun mereka kadang-kadang melakukan proteksi selektif untuk industri-industri yang

penting

secara

strategis

seperti proteksi tarif untuk agrikultur oleh

Amerika Serikat dan Eropa. Belanda dan Inggris Raya keduanya mendukung penuh perdagangan bebas di mana mereka secara ekonomis dominan, sekarang Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Jepang merupakan pendukung terbesarnya. Bagaimanapun, banyak negara lain (seperti India, Rusia, dan Tiongkok) menjadi pendukung perdagangan bebas karena telah menjadi kuat secara ekonomi. Karena tingkat tarif turun ada juga keinginan untuk menegosiasikan usaha non tarif, termasuk investasi luar negri langsung, pembelian, dan fasilitasi perdagangan. Wujud lain dari biaya transaksi dihubungkan dengan perdagangan pertemuan dan prosedur cukai.

Umumnya kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari perdagangan bebas dan sektor manufaktur seringnya didukung oleh proteksi. Ini telah berubah pada beberapa tahun terakhir, bagaimanapun. Faktanya, lobi 12

agrikultur, khususnya di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, merupakan penanggung jawab

utama untuk peraturan

tertentu

pada perjanjian

internasional besar yang memungkinkan proteksi lebih dalam agrikultur dibandingkan kebanyakan barang dan jasa lainnya. Selama resesi ada sering kali tekanan domestik untuk meningkatkan tarif dalam rangka memproteksi industri dalam negri. Ini terjadi di seluruh dunia selama Depresi Besar membuat kolapsnya perdagangan dunia yang dipercaya memperdalam depresi tersebut.

Regulasi dari perdagangan internasional diselesaikan melalui World Trade Organization pada level global, dan melalui beberapa kesepakatan regional seperti

MerCOSUR di

Amerika

Selatan, NAFTA

antara

Amerika

Serikat, Kanada dan Meksiko, dan Uni Eropa antara 27 negara mandiri. Pertemuan Buenos Aires tahun 2005 membicarakan pembuatan dari Free Trade Area of America (FTAA) gagal total karena penolakan dari populasi negara-negara Amerika Latin. Kesepakatan serupa seperti MAI (Multilateral Agreement on Invesment) juga gagal pada tahun-tahun terakhir.

C. EKSPOR DAN IMPOR Ekspor Ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean. Apa itu daerah pabean? Daerah pabean ini merupakan suatu bagian wilayah dari Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, wilayah perairan dan juga ruang udara di atasnya, juga meliputi tempat-tempat tertentu yang ada dalam Zona Ekonomi Eksklusif serta landas kontinen.

Secara sederhana, ekspor diartikan sebagai kegiatan mengeluarkan barang dari dalam negeri ke luar negeri dengan memenuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku.Kegiatan ekspor biasanya dilakukan suatu negara apabila negara menghasilkan produksi barang dalam jumlah besar dan kebutuhan akan barang tersebut sudah terpenuhi di dalam negerinya sehingga dikirimkanlah produksi barang tersebut ke

negara

yang tidak bisa

memproduksi barang tersebut ataupun dikarenakan jumlah produksi barang di negara tujuan tidak terpenuhi. 13

Eksportir merupakan orang perseorangan

atau

badan

hukum

yang

melakukan ekspor. Apabila kegiatan ekspor dalam skala yang besar, maka pengirimannya melibatkan Bea Cukai yang bertugas sebagai pengawas lalu lintas barang dalam suatu negara. Setiap barang yang akan diekspor memiliki ketentuan masing-masing tergantung dari jenis barangnya. Tidak semua orang dapat melakukan ekspor karena terdapat prosedur yang harus ditaati. Prosedur ekspor pada hakikatnya lebih mudah dibandingkan prosedur impor, dimana prosedur impor memiliki lebih banyak aturan di dalamnya, terutama terkait

pembayaran

pajak.

Beberapa

pajak

ekspor

yang

dikenakan

diantaranya pada ekspor kayu, rotan, dan crude palm oil (CPO).

Tujuan dan Manfaat Ekspor Berikut ini adalah tujuan dan manfaat yang didapatkan dari kegiatan ekspor barang dari dalam ke luar negeri: 1. Menumbuhkan Industri Dalam Negeri Ekspor

merupakan

suatu

bentuk

kegiatan

perdagangan

lingkup

internasional yang bertujuan untuk memberikan rangsangan terhadap permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya industri-industri pabrik besar. Permintaan yang meningkat akan ekspor suatu produk dapat berdampak pada perkembangan industri suatu negara. Hal ini tentunya dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif. Selain itu, dengan melakukan perdagangan internasional suatu negara bisa membiasakan diri untuk bersaing dalam pasar internasional serta terlatih dalam persaingan yang ketat. 2. Mengendalikan Harga Produk Dengan melakukan ekspor, negara bertujuan untuk memanfaatkan kelebihan kapasitas terpasang dari suatu produk. Tujuannya adalah untuk mengendalikan harga produk ekspor yang ada di dalam negeri. Ketika suatu produk melimpah produksinya maka harga produk tersebut di dalam negeri akan memiliki harga yang rendah karena sangat mudah didapatkan. Oleh karena itu, untuk mengendalikan harga supaya tetap

14

stabil, negara melakukan ekspor ke negara lainnya yang membutuhkan produk tersebut. 3. Menambah Devisa Negara Kegiatan ekspor tentunya berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi suatu negara. Manfaat dari kegiatan ekspor adalah membuka pasar baru di luar negeri sebagai perluasan pasar domestik, menumbuhkan investasi, dan menambah devisa suatu negara. Komoditas Ekspor Indonesia Indonesia mempunyai banyak komoditas ekspor, namun setidaknya terdapat 5 komoditas ekspor terbesar Indonesia, diantaranya adalah: 1. Komoditas Karet Indonesia merupakan negara produsen karet terbesar kedua di dunia sehingga tidak heran apabila karet dijadikan sebagai komoditas ekspor utama Indonesia. Ekspor karet Indonesia banyak dikirimkan ke Amerika Serikat, China dan Jepang. 2. Produk Tekstil Industri tekstil di Indonesia sangat banyak dan berhasil menambah devisa negara. 3. Kelapa Sawit Komoditas ini sebagian kecil dijadikan bahan baku minyak goreng, mentega, sabun dan produk kecantikan. Sedangkan sebagian besarnya diekspor dalam bentuk minyak sawit (CPO) dan minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil (PKO). Kelapa sawit ini banyak diekspor ke India, Cina dan Pakistan. 4. Produk Hasil Hutan Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki banyak hutan sehingga industri kayu di Indonesia pun sangat berkembang. Hasil hutan yang diekspor berupa kayu dan pulp kertas. 5. Kakao Tahukah anda bahwa Indonesia menjadi negara produsen kakao ketiga terbesar di dunia. Biji kakao ini sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan cokelat dan bahan makanan lainnya. Biasanya kakao yang

15

diekspor berupa kakao bubuk yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia.

Impor Impor merupakan kegiatan memasukan barang ke Daerah Pabean atau juga merupakan kegiatan pembelian barang atau jasa dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Misalnya, Indonesia tidak memiliki komoditas gandum sehingga untuk memenuhi pasokan dan kebutuhan gandum dalam negeri perlu mendatangkan gandum dari negara produsen gandum ke Indonesia. Sama halnya dengan kegiatan ekspor, kegiatan pengiriman barang impor dengan skala besar memerlukan pendampingan dari bea cukai. Biasanya, pemerintah akan menaikan tarif pajak terhadap produk impor kepada para importir. Hal ini menyebabkan barang impor memiliki harga yang lebih mahal karena di dalam harga tersebut telah dikenai pajak yang selanjutnya ditanggung oleh para konsumennya. Nah, maka dari itu jangan heran apabila barang impor cenderung lebih mahal apabila dibandingkan dengan harga produk lokal. Tidak sembarang produk barang yang dapat diperbolehkan masuk sebagai barang impor. Direktorat Bea Cukai memiliki peraturan yang jelas akan barang apa saja yang diperbolehkan dan dilarang untuk kegiatan impor. Beberapa diantaranya adalah hewan, ikan dan tumbuhan termasuk produk yang berasal dari tersebut, obat-obatan terlarang seperti narkotika, senjata api dan benda yang mengandung pornografi.

Tujuan dan Manfaat Impor Tujuan paling utama dari kegiatan impor adalah memenuhi kebutuhan dalam negeri. Aktivitas ekspor dan impor merupakan salah satu wujud dari interkonektivitas setiap negara. Tidak ada negara yang mampu hidup mandiri. Dalam memenuhi kebutuhannya, setidaknya pasti terdapat satu hal yang membuat negara tersebut harus membangun hubungan baik dengan negara lainnya. Salah satunya, dalam aktivitas perekonomian ini. Tujuan lainnya dari kegiatan

impor

adalah

untuk memperkuat

neraca

pembayaran

dan

mengurangi keluarnya devisa ke luar negeri. Manfaat dari kegiatan impor itu sendiri adalah memungkinkan suatu negara untuk memperoleh bahan baku, barang dan jasa suatu produk yang jumlahnya terbatas di dalam negeri 16

ataupun yang tidak bisa dihasilkan di dalam negeri. Hal ini secara tidak langsung mendukung stabilitas negara. Berikut ini adalah beberapa contoh produk yang banyak diimpor ke Indonesia, yang diantaranya adalah: 1. Bahan Baku Dalam kategori bahan baku, komoditas impor terbesar Indonesia adalah peralatan helikopter dan mesin pesawat mekanik, peralatan elektronik, besi dan baja. Suplai peralatan pesawat dan helikopter memang hingga saat ini masih impor dari negara lain karena PT Dirgantara Indonesia sendiri masih belum mampu memproduksi helikopter dan pesawat sendiri. 2. Sektor Pangan Sedangkan dalam sektor pangan, komoditas impor terbesar Indonesia adalah daging hewan beku, buah-buahan, beras hingga kedelai. Mengejutkan memang, walaupun Indonesia memiliki banyak ladang padi, namun ternyata kebutuhan beras di Indonesia masih belum mencukupi sehingga perlu impor dari negara lain, seperti Vietnam, Thailand dan India.

D. KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN 3 SEKTOR Y=C+I+G+(X-M) Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi kegiatan dalam sektor perusahaan, rumah tangga dan pemerintah. Kegiatan pemerintah menimbulkan dua aliran pembayaran yaitu pajak yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan

dan

rumah

tangga

kepada

pemrintah

dan

pengeluaran pemerintah. Kedua bentuk aliran pengeluaran atau pendapatan ini mengubah pola aliran pusingan dalam perekonimian. Dalam ekonomi tiga sektor belum terdapat kegiatan mengekspor dan mengimpor. Oleh karena itu, ekonoi tiga sektor dinamakn juga sebagai ekonoi tertutup. Dengan adanya pengeluaran pemerintah (G) maka pengeluaran agregat dalam perekonomian meliputi tiga komponen, yaitu AE = C + I +G. Dengan perubahan ini syarat untuk mencapai keseimbangan dalam ekonomi tiga sektor adalah Y = C + I + G. Pajak menyebabkan bocoran dua komponen, yaitu S + T, dan suntikan juga terdiri dari komponen, yaitu I + G. Maka, syarat lain untk mencapai keseimbangan dalam kegiatan ekonomi negara adalah S + T = I + G. Pajak akan mempengaruhi pengeluaran agregat melalui efeknya atas pengeluaran konsumsi rumah tangga. Pajak akan mengurangi konsumsi dan tabungan rumah tnagga. Dalam analisis dapat ditunjukkan dua bentuk efek 17

pajak atas konsumsi dan tabungan, yaitu efek yang diakibatkan oleh pajak tetap dan efek yang diakibatkan oleh pajak proposional : A. Efek pajak tetap T = ; dimisalkan fungsi konsumsi adalah C = a + b Fungsi konsumsi dan tabungan sebelum pajak : a. = a + bY b. = -a + (1 – b)Y B. Fungsi konsumsi dan tabumgam sesudah pajak : a. = a - + bY b. = -a – (1 – b) = -a + (1 - b)Y Kesimpulan : a. - = = MPC x Pajak b. - = (1 – b) = MPS x Pajak C. Efek pajak T = tY : dimisalkan fungsi konsumsi asal adalah

C=a +b

Fungsi konsumsi dan tabungan sebelum pajak a. = a + bY b. = -a + (1 – b)Y Fungsi konsumsi dan tabumgam sesudah pajak : a. = a + b. = -a – (1 – b) (1 - t)Y Kesimpulan : a. - = btY = MPC x Pajak b. - = (1 – b) tY = MPS x Pajak

Secara grafik efek pajak ke atas fungsi konsumsi, fungsi tabungan adalah ditunjukkan di bawah ini Keseimbangan pendapatan nasional dapat ditunjukkan melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran agregat penawaran agregat (atau Y = C + I +G), dan pendekatan suntikan-bocoran (I + G = S + T). Secara grafik keseimbangan tersebut adalah seperti yang ditunjukkan di atas (untuk pajak tetap dan proposional). Multiplier dlam ekonomi tiga sektor dapat dibedakan kepada dua jenis adalah multiplier dalam sistem pajak tetap dan multiplier dalam sistem pajak proposional. Dalam sistem pajak tetap, multiplier adalah sama dengan multiplier dalam ekonomi dua sektor, yaitu : Mtp = 1/1-b 18

Dalam sistem pajak proposional multiplier dapat dihitung dengan formula berikut : Mtp = 1/1-b (1-t) Apabila sepenuhnya diatur oleh pasaran bebas, perekonomian negara tidak akan dapat secara terus menerus mencapai kesempatan kerja penuh, tingkat naik-turun kegiatan ekonomi adalah besar atau tingkat ketidakstabilannya tinggi, dan tidak dapat mengalami pertumbuhan yang selalu teguh dalam jangka panjang. Dibandingkan dengan tingkat kesempatan kerja penuh, kegiatan ekonomi yang sebenarnya dapat mencapai salah satu dari tiga keadaan berikut : (i) pengeluaran agregat rendah dan pengangguran berlaku, (ii) pengeluaran agregat terlalu tinggi dan melebihi tingkat kesempatan kerja penuh sehingga menyebabkan inflasi, dan (iii) pengeluaran agregat adalah sama dengan yang diperlukan untuk mencapai kesempatan kerja penuh dan pengangguran hanya meliputi pengangguran normal.

Pemerintah dapat menimbulkan pengaruh yang penting ke atas pencapaian kegiatan ekonomi. Melalui kebijakan pemerintah, pengeluaran agregat dapat dipengaruhinya, yaitu: meningkatkan pengeluaran agregat pada waktu pengangguran atau mengurangi pengeluaran agregat pada waktu inflasi, usaha dalam akan menyebabkan perubahan kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu menjadi lebih stabil dan dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi akan berjalan dengan lebih pesat. Salah satu cara untuk mempengaruhi pengeluaran agregat adalah dengan melaksanakan kebijakan fiskal, yaitu langkah-langkah pemerintah dalam perpajakan dan pengelurannya untuk mempengaruhi tingkat kegitan ekonomi. Dasar fiskal dibedakan kepada penstabil otomatik dan daar fiskal diskresioner. Jenis-jenis penstabil otomatik yang utama adalah : a. Pajak proposional dan pajak progresif b. Program asuransi pengangguran c. Sistem harga minimum

19

Kerjakanlah latihan berikut untuk mengetahui pemahamanmu! 1. Sebutkan dan jelaskan pengertian nilai tukar ? 2. Sebutkan dan jelaskan perdagangan luar negeri? 3. Sebutkan dan jelaskan ekspor dan impor ? 4. Sebutkan dan jelaskan keseimbangan perekonomian 3 sektor Y=C+I+G+(XM)

Kunci Jawaban a. Pengertian nilai tukar (atau dikenal sebagai kurs) adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian hari, antara dua mata uang masing-masing negara atau wilayah b. Perdagangan luar negeri adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. c. Kegiatan

ekspor

biasanya

dilakukan

suatu

negara

apabila

negara

menghasilkan produksi barang dalam jumlah besar dan kebutuhan akan barang tersebut sudah terpenuhi di dalam negerinya sehingga dikirimkanlah produksi barang tersebut ke negara yang tidak bisa memproduksi barang tersebut ataupun dikarenakan jumlah produksi barang di negara tujuan tidak terpenuhi. Impor merupakan kegiatan memasukan barang ke Daerah Pabean atau juga merupakan kegiatan pembelian barang atau jasa dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Misalnya, Indonesia tidak memiliki komoditas gandum sehingga untuk memenuhi pasokan dan kebutuhan gandum dalam negeri perlu mendatangkan gandum dari negara produsen gandum ke Indonesia. Sama halnya dengan kegiatan ekspor, kegiatan pengiriman barang impor dengan skala besar memerlukan pendampingan dari bea cukai. 20

d. Keseimbangan perekonomian 3 sektor Y=C+I+G+(X-M) Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi kegiatan dalam sektor perusahaan, rumah tangga dan pemerintah. Kegiatan pemerintah menimbulkan dua aliran pembayaran yaitu pajak yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan

dan

rumah

tangga

kepada

pemrintah

dan

pengeluaran pemerintah.



Cambridge University Press, 2002, ISBN 0-521-48584-3 ISBN 978-0-52148584-



Lucio Sarno, Mark P. Taylor, Jeffery A. Frankel, The economics of exchange rates,



Laurence S. Copeland, Exchange rates and international finance, Financial Times



Prentice Hall, 2005, ISBN 0-273-68306-3 ISBN 978-0-273-68306-3



Jeffrey A Frankel, On Exchange Rates, MIT Press, 1997, ISBN 0-26206154-6 ISBN 978-0-262-06154-4



Stanford University - Department of Economics



Warner Max Corden, Economic Policy, Exchange Rates, and the International System, Oxford University Press US, 1994, ISBN 0-19877409-5 ISBN 978-0-19-877409-9

21

6

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.