Story Transcript
Fatimah Habe CGP Angkatan ke-3 UPT SDN 1 Benteng Kab. Sidenreng Rappang
3.2.a.9. Koneksi Antar Materi Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
Sebagai seorang pemimpin baik di kelas maupun di sekolah, kita harus mampu mengidentifikasi dan mengelola sumber daya (aset) yang dimiliki oleh sekolah untuk dapat dijadikan sebagai keunggulan sekolah dalam rangka mendukung perwujudan visi dan misi sekolah.
Sekolah sebagai sebuah ekosistem adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik/ unsur hidup dan faktor abiotik/unsur yang tidak hidup. Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling mempengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif seluruh komponen yang ada didalam ekosistem sekolah.
EKOSISTEM SEKOLAH Aset/ sekolah 1. Aset/Modal Manusia 2. Aset/Modal Sosial 3. Aset/modal Fisik 4. Aset/Modal Lingkungan 5. Aset/Modal Finansial 6. Aset/Modal Politik 7. Set/Modal Agama dan Budaya
Faktor-faktor biotik yang ada dalam Ekosistem Sekolah
1. Murid 2. Kepala Sekolah 3. Guru 4. Operator/Pustakawan 5. Pengawas Sekolah 6. Orang Tua/Wali Murid 8. Masyarakat
Ekosistem SekolahFaktorfaktor abiotik yang ada dalam Ekosistem Sekolah
1. Finansial/Keuangan
2. Sarana dan Prasarana
Pendekatan yang dapat dilakukan dalam pengelolaan sumber Daya Sekolah
Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-BasedThinking)
Pendekatan berbasis aset (AssetBased Thinking)
Pendekatan Berbasis Kekurangan/Masalah (DeficitBased-Thinking)
Pendekatan ini akan memusatkan perhatian kita pada apa yang menganggu, apa yang kurang dan apa yang tidak bekerja. Segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif. Kita harus bisa mengatasi semua kekurangan atau yang menghalangi tercapainya kesuksesan yang diraih. Semakin lama secara tidak sadar kita menjadi seseorang yang terbiasa untuk merasa tidak nyaman dan curiga yang dapat menjadikan kita buta terhadap potensi dan peluang yang ada disekoitar kita.
Pendekatan Berbasis Aset (AssetBased Thinking)
Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inpirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi positif.
Kesimpulan
Harapan
Setelah m u l e b Se Selama ini pola pikir yang berkembang dan digunakan selalu melihat dari kacamata maslah. Segala sesuatu yang disoroti hanya dari kekurangan. Sangat jarang melihat segala sesuatu dari segi kekuatan/asetnya.
Adanya perubahan salah satunya adalah mindset (pola pikir) dimana tadinya hanya berfokus dengan pendekatan berbasis kekurangan atau maslah ternyata disisi lain ada pendekatan yang jauh lebih efektif yaitu pendekatan berbasis aset serta mampu mengoragnisir kompetensi dan sumbr daya yang dimiliki sekolah
Setelah mempelajari modul ini dengan adanya perubahan mindset maka akan mejadi guru yang mampu menuntun murid, lebih kreatif mengelola emosi, memenuhi kebutuhan belajar murid yang beragam, memiliki skill coaching serta mampu melakukan pemetaan aset dan kekuatan baik yang dimiliki oleh diri sendiri maupun oleh sekolah dalam menciptakan ekositem belajar yang wellbeing sehingga terwujud pembelajaran yang berpihak pada murid dengan Merdeka belajar dan terwujudnya Profil Pelajar Pancasila
Kaitan dengan Modul Refleksi Filos0fis Ki Hajar Dewantara dan Nilai Guru Penggerak
Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah suatu proses memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebgai anggota masyarakat. Seorang pemimpin harus mampu mengelola aset yang dimilikinya dalam hal ini modal?aset manusia yaitu guru dan murid. Pemimpin harus memastikan para gurunya melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid dan dapat berkembang sesuai kodratnya (kodrat alam dan kodrat zaman). Dengan demikian maka murid akan dapat memaksimalkan minat, bakat dan potensi yang dimilikinya sebagai bekal mereka dalam menjalani kehidupannya. Seorang pemimpin harus mampu memastikan modal manusia yang dimiliki sekolah utamnya guru dapat menerapkan nilainilai guru penggerak dalam kesehariannya yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Dengan diterapkan nilai-nilai ini, maka sekolah akandapat mewujudkan murid yang memiliki Profil pelajar Pancasila yaitu Beriman , bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar Kritis, berkebhinekaan global, Gotong Royong dan Kreatif.
Kaitan dengan Visi Guru Penggerak serta Budaya Positif
Materi pada Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber daya) juga berkaitan dengan materi visi Guru Penggerak. Seorang pemimpin harus mampu menyusun visi dan misi yang jelas, terarah, dan tentunya visi yang disusun tersebut harus berpihak ada sumber daya yang dimiliki sekolah melalui penerapan Inkuiri Apresiatif dengan menggunakan tahapan BAGJA. Seorag pemimpin akan dapat melakukan perubahan sekolah berbasis sumber daya yang akan menggerakkan warga sekolah untuk melakukan perubahan positif. Perubahan positif yang dilakukan secara konsisten akan melahirkan Budaya Positif.
Kaitan dengan Pembelajaran Berdiferensiasi, Sosial Emosional dan Coaching
Dalam melaksanakan pembelajaran berdifernsiasi seorang pemimpin harus mampu melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan minat, bakat dan profil murid atau yang dikenal dengan pembelajaran berdiferensiasi. Untuk dapat melaksanakannya maka seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memetakan aset/sumber daya yang dimiliki sehingga pembelajaran yang dilaksanakannya akan bermakna gabi murid. Potensi-potensi dan kekuatan yang dimiliki murid dapat dikembangkan lebih jauh lagi dengan memperhatikan sisi sosial emosional murid. Sebagai seorang pemimpin kita harus memahami sisi sosial emosional muridnya sehingga ketika mereka mengami permasalahan maka kita akan dapat memberikan layanan berupa “coaching” Coaching bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk menemukan dan menggali potensi-potensi yang dimiliki murid untuk dapat dikembangkan.
Seorang pemimpin sudah mempelajari bagaimana caranya mengambil sebuah keputusan dengan sebaik-baiknya ketika berada dalam situasi dilema etika. Ada 9 langkah, 4 paradigma dan 3 Prinsip dalam pengambilan keputusan.
Dalam pengelolaan sumber daya/aset juga dibutuhkan kemampuan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan saat melaksanakan pengelolaan sumber daya yang dimiliki.
Kaitan dengan Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Menggunakan Tahapan BAGJA 1.Buat Pertanyaan Utama 2.Ambil Pelajaran 3.Gali Mimpi 4. Jabarkan Rencana 5.Atur Eksekusi
Buat Pertanyaan Utama Pertanyaan 1.Bagimana kepemimpinan pada murid yang ada di UPT SD Negeri 1 Benteng? 2.Berapa banyak murid yang memiliki Jiwa kepemimpinan? Bagaimana menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada murid?
Tindakan Prakarsa Semua guru melakukan riset kepada muridnya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Tukar informasi dengan semua guru. Menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid dengan menggunakan kekuatan kodrat pada anak (alam dan zaman)
Ambil Pelajaran Pertanyaan Metode pembelajaran seperti apa yang cocok untuk kepemimpinan murid?
Tindakan Prakarsa Menerapkan pada kegiatan pembelajaran dengan temwork (Kolaborasi Teamwork Learning) dengan menggunakan sumber daya yang ada dilingkungan sekolah
Gali Mimpi
Pertanyaan
Apakah menumbuhkan kepemimpinan pada murid wujud merdeka belajar?
Tindakan Prakarsa
Terus menggali potensi dengan memberdayakan pada setiap kegiatan pembelajaran yang dimulai dari lingkungan terkecil yatu kelas dengan memaksimalkan sumber daya yang ada.
Jabarkan Rencana Pertanyaan Kegiatan belajar seperti apa yang bis menumbuhkan jiawa kepemimpinan pada murid?
Tindakan Prakarsa Menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid dengan metode teawork dan membuat capaian untuk melihat progresnya.
Atur Eksekusi Pertanyaan Siapa yang terlibat dalam menumbuhkan kepemimpinan pada murid? Apa tolak ukur ketercapaian kepemimpinan pada murid?
Tindakan Prakarsa Seluruh guru dan murid yang ada di Upt SD Neger 1 Benteng dan dimulai pada kelas sebagai lingkungan terkecil. Memaksimalkan potensi dan kekuatan yang dimiliki Membuata catatan ketercapaian untuk melihat progres apakah yang mulai nampak dan sudah berkembang.
Salam dan Bahagia Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan