4. PANDUAN PRAKTIKUM Flipbook PDF


78 downloads 111 Views 1019KB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis kepada Allah SWT penulis panjatkan, karena atas rahmat Nya jualah penulis dapat menyelesaikan Panduan Praktikum “Kesuburan Tanah dan Pemupukan” ini. Panduan praktikum ini merupakan bagian dari bahan ajar mata kuliah Kesuburan Tanah dan Pemupukan (EAGR1151) yang dibuat dengan tujuan sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa dan penuntun dalam melaksanakan kegiatan praktikum. Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan panduan praktikum ini baik secara redaksional atau konsep materi yang ada. Kritik dan saran yang membangun akan sangat membantu dalam mengembangkan panduan praktikum ini menjadi lebik baik. Dengan adanya panduan praktikum ini diharapkan akan mempermudah mahasiswa dalam mengikuti kegiatan perkuliah “Kesuburan Tanah dan Pemupukan” khususnya dalam pelaksanaan kegiatan praktikum di lapangan.

Penulis

PENGARUH PEMUPUKAN LATAR BELAKANG Dalam pemupukan terdapat beberapa prinsip dasar yang harus dipertimbangkan yaitu: 1) jenis dan dosis pupuk yang akan diberikan; 2) waktu pemberian pupuk; dan 3) teknik pemberian pupuk. Jenis dan dosis pupuk akan menentukan jenis dan jumlah hara yang terkandung di dalam pupuk tersebut. Waktu pemberian pupuk akan menentukan ketepatan waktu antara ketersediaan pupuk dan penggunaan pupuk oleh tanaman, berarti menentukan efisiensi pemupukan. Teknik pemberian pupuk harus memungkinkan akar tanaman dapat dengan mudah menyerap pupuk yang diberikan, memperkecil tingkat kehilangan pupuk (oleh penguapan dan atau pencucian) sehingga pupuk lebih banyak tersedia bagi tanaman, dan mudah dikerjakan baik secara manual maupun mekanis. Pupuk sebagai pembawa hara bagi tanaman, tersedia di pasaran dengan berbagai nama dagang (Urea, ZA, TSP, SP-36, KCl, Phonska, GP20 dan aneka pupuk majemuk lainnya) yang memiliki jenis dan kandungan unsur hara berbeda. Akan tetapi, pupuk utama yang diberikan kepada tanaman pangan, termasuk jagung di daerah tropik adalah pupuk yang mengandung hara yang seringkali dijumpai mengalami kekahatan yaitu nitrogen (N), fosfor (P2O5), dan kalium (K2O). Dosis pupuk yang perlu diberikan kepada tanaman disesuaikan dengan kebutuhan tanaman agar mampu tumbuh dan berproduksi normal di lapangan, di awal dan menjelang akhir pertumbuhan vegetatif atau awal pertumbuhan generatif. Pupuk dapat diberikan kepada tanaman melalui lubang yang dibuat dengan tugal, dekat dengan lubang/batang tanaman; melalui alur di samping kiri atau kanan barisan tanaman; atau dengan disebar langsung secara merata pada kondisi tanah yang macak-macak, khususnya untuk padi sawah.

Kesuburan Tanah dan Pemupukan|2

Tujuan 1. Mahasiswa mendapat pengalaman menanam jagung dan/atau kedelai. 2. Mahasiswa dapat mempelajari kebutuhan unsur hara pada jagung dan/atau kedelai. 3. Mahasiswa dapat menentukan kebutuhan berbagai jenis pupuk untuk tanaman jagung dan/atau kedelai. 4. Mahasiswa dapat membandingkan pertumbuhan dan produksi jagung dan/atau kedelai yang dipupuk dengan komposisi unsur hara yang berbeda.

Alat dan Bahan Peralatan yang diperlukan berupa: cangkul, kored, tali rafia, tugal, meteran, ember, knapsack sprayer, timbangan, label percobaan dan ajir tanaman contoh. Bahan yang diperlukan adalah: benih jagung dan/atau kedelai; pupuk Urea (45% N), SP-36 (36% P2O5), KCl (60% K2O); insektisida butiran (Furadan 3G); insektisida cairan (Decis 25EC atau Matador 25EC), dan fungisida (Antracol 70 WP atau Dithane M-45 80 WP).

Perlakuan Terdapat 5 (lima) perlakuan dosis pemupukan (nitrogen : fosfor : kalium) pada percobaan ini, yaitu. P1 (0 : 0 : 0); P2 (1 : 1 : 1); P3 (0 : 1 : 1); P4 (1 : 0 : 1); dan P5 (1 : 1 : 0). Dosis pupuk yang digunankan mengacu pada rekomendasi pemupukan yang ada untuk masing-masing komoditas dan jenis lahan.

Metode Jagung Penanaman Ukuran petak untuk setiap perlakuan 7,5 m x 10 m dan jarak tanam 80 cm x 20 cm dengan satu tanaman per lubang. Kebutuhan benih jagung manis per hektar adalah 6-7 kg/ha.

Kesuburan Tanah dan Pemupukan|3

1. Barisan tanaman pertama dimulai setengah jarak tanam antar barisan dari pinggir petakan. Rentangkan dua tali yang telah ditandai setiap 80 cm pada sisi barat dan timur, sebagai acuan baris tanaman atau gunakan ajir sebagai acuan. 2. Tali yang telah diberi tanda setiap 20 cm diikat pada 2 ajir, digunakan sebagai acuan lubang tanam, digerakkan sesuai jarak antar baris (arah utara – selatan). 3. Buat alur pupuk pada jarak 7 cm dari tali; kedalaman alur sekitar 7 cm. 4. Campurkan setengah dosis pupuk Urea, dengan seluruh dosis pupuk SP-36 dan KCl secara merata. Setelah dicampur merata, bagilah menjadi beberapa bagian yang sama sesuai dengan jumlah barisan tanaman. 5. Taburlah pupuk ke dalam alur secara merata dari ujung ke ujung. 6. Buat lubang benih dengan tugal (kedalaman 3 – 4 cm) dan tanamkan 1 butir benih/lubang. 7. Berikan insektisida butiran kira-kira 5 – 6 butir ke dalam lubang benih (atau dosis 20 kg ha-1). 8. Setelah semua lubang ditanami benih dan diberi insektisida butiran, tutuplah alur pupuk dan lubang benih dengan baik. Usahakan lubang benih ditutup dengan tanah yang lembut dan gembur. 9. Pasang etiket/label di tiap petak sesuai perlakuan. 10. Siramkan air secukupnya hingga lembab, pada barisan lubang benih yang telah ditanam (apabila pada saat tanam tidak ada hujan atau tanah kering). Pemeliharaan Pemeliharaan selama pertumbuhan tanaman meliputi: 1. Penyulaman; penyulaman benih yang tidak tumbuh dilakukan pada umur 1 MST. Lubang tanam diperiksa, benih yang tidak tumbuh dibuang, diganti dengan benih yang baru. 2. Penyiangan dan penggemburan tanah; lakukan penyiangan gulma yang tumbuh dekat barisan tanaman dan di antara barisan tanaman,

Kesuburan Tanah dan Pemupukan|4

sekaligus untuk menggemburkan tanah. Kegiatan ini dilakukan secara manual dengan cangkul atau kored. Usahakan gulma tercabut sampai ke perakarannya. 3. Pemupukan II; dilakukan pada tanaman berumur 4 MST, dengan setengah dosis pupuk Urea. Buat alur pupuk ke-2 di sisi yang berbeda dengan alur pupuk sebelumnya. 4. Pembumbunan; merupakan tindakan menimbun akar dan bagian batang bawah jagung dengan cara menaikkan tanah di samping kanan dan kiri barisan tanaman (membentuk guludan); dilakukan bersamaan dengan pemupukan Urea kedua. 5. Pengendalian hama penyakit; lakukan penyemprotan insektisida dan fungisida apabila diperlukan, sesuai dosis dan volume semprot anjuran yang tertera pada label. Pada 3 atau 4 MS, taburkan Furadan 3G kirakira 5 butir melalui pucuk tanaman 6. Pemasukan dan pembuangan air; bila tanah terlalu kering, alirkan air masuk ke dalam petakan. Sebaliknya, apabila curah hujan tinggi, perbaiki saluran air sekeliling petakan sehingga pembuangan air lancar (Jagung menghendaki tanah lembab, bukan tanah basah atau tergenang). Pengamatan Selama pertumbuhan sampai panen jagung manis, lakukanlah pengamatan terhadap pubah-peubah di bawah ini. Peubah pertumbuhan yang diamati meliputi: 1. Daya tumbuh benih; pada saat 1 MST, hitunglah jumlah benih yang tumbuh dari seluruh lubang tanam, kemudian persentasekan, lalu amati tipe perkecambahannya. 2. Pada umur 2 MST, ambilah 10 tanaman contoh secara acak yang mewakili seluruh petakan (jangan dari barisan pinggir dan bukan tanaman pinggir). Amatilah tanaman contoh tersebut untuk peubah di bawah ini setiap minggu berikutnya sampai 75% populasi tanaman mengeluarkan bunga jantan (tassel); cara pengamatan dilakukan sebagai berikut:

Kesuburan Tanah dan Pemupukan|5

3. Tinggi tanaman (cm); diukur dari permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi, dengan meluruskan daun. 4. Jumlah daun (helai); hitunglah jumlah helaian daun yang telah membuka sempurna, daun di bagian atas yang masih menggulung tidak dihitung. 5. Lingkar batang (cm); ukurlah lingkar batang pada ketinggian 10 cm dari permukaan tanah, pada saat tanaman keluar malai jantan (tassel). 6. Luas daun per tanaman. Pada 6 MST tentukan luas daun dari 1 tanaman contoh kemudian hitunglah Indeks Luas Daun (ILD) nya. Luas daun ditentukan dengan metode gravimetri, yaitu menggambarkan semua daun pada kertas (koran) kemudian digunting dan ditimbang di laboratorium, timbang juga jenis kertas yang sama seluas 20 cm x 20 cm sebagai acuan bobot per satuan luas. 7. Hitung umur tanaman (hari) pada saat keluar bunga jantan 75% populasi (tasseling) 8. Hitung umur tanaman (hari) pada saat keluar bunga betina 75% populasi (silking) 9. Amati dan tentukan jenis hama penyakit yang menyerang tanaman Selanjutnya, ketika panen yang dilakukan pada kondisi jagung manis baik untuk konsumsi rebus (sekitar 10 MST), amatilah peubah-peubah berikut: 1. Pada 10 tanaman contoh, lakukanlah pengukuran komponen produksi sebagai berikut: a. Bobot tongkol berkelobot b. Bobot brangkasan tanaman contoh; cabut tanaman contoh yang telah diambil tongkolnya, bersihkan akar dari tanah yang melekat, lalu potong menjadi bagian akar dan bagian batang. Selanjutnya, timbang masing-masing bagian tersebut dan hitung rasio batang/akar. Hitung Indeks Panen (bobot tongkol berkelobot dibagi bobot total tanaman). c. Bobot tongkol siap dipasarkan (dipotong ujung tongkolnya)

Kesuburan Tanah dan Pemupukan|6

d. Bobot tongkol tanpa kelobot e. Lingkar tongkol (cm) tanpa kelobot f. Panjang tongkol (cm) tanpa kelobot g. Panjang tongkol berbiji (cm) 2. Bobot tongkol basah berkelobot per petak. Panenlah seluruh tongkol pada tanaman di petak Saudara, selain tanaman pinggir dan baris pinggir. Kemudian timbanglah sekaligus. Bobot tongkol basah berkelobot ini ditambah dengan bobot tongkol basah 10 tanaman contoh merupakan bobot tongkol basah per petak bersih, kemudian konversikan ke luasan ha.

Kedelai Penanaman Ukuran petak untuk setiap perlakuan 7,5 m x 10 m dan jarak tanam yang digunakan 40 cm x 10 cm. Kebutuhan benih kedelai per hektar adalah 30-50 kg/ha. 1. Barisan tanaman pertama dimulai setengah jarak tanam antar barisan dari pinggir petakan. Rentangkan dua tali yang telah ditandai setiap 40 cm pada sisi barat dan timur, sebagai acuan baris tanaman atau gunakan ajir sebagai acuan. 2. Tali yang telah diberi tanda setiap 10 cm diikat pada 2 ajir, digunakan sebagai acuan lubang tanam, digerakkan sesuai jarak antar baris (arah utara – selatan). 3. Buat alur tanam sedalam 4 - 5 cm di samping tali. 4. Buatlah alur pupuk pada jarak sekitar 7 cm dari alur tanam; kedalaman alur sekitar 7 cm. 5. Campurkan seluruh dosis pupuk Urea dengan SP-36 dan KCl secara merata. Kemudian, bagilah menjadi jumlah yang sama dengan barisan tanaman. 6. Taburlah jatah pupuk ke dalam alur secara merata dari ujung ke ujung. 7. Benih ditanam pada alur tanam sebanyak 1 benih per lubang sesuai jarak tanam dalam baris.

Kesuburan Tanah dan Pemupukan|7

8. Taburkan insektisida sistemik (Furadan 3G) ke dalam alur tanam benih dengan dosis 20 kg ha-1. 9. Setelah semua alur tanam ditanami benih dan diberi Furadan 3G, tutuplah alur pupuk dan alur tanam dengan baik. Usahakan alur tanam ditutup dengan tanah yang lembut dan gembur. 10. Pasang etiket/label pada petak perlakuan Saudara. 11. Siramkan air secukupnya, hingga lembab, pada barisan alur tanam (apabila pada saat tanam tidak ada hujan atau tanah kering). Pemeliharaan Pemeliharaan selama pertumbuhan tanaman meliputi: 1. Penyiangan dan penggemburan tanah; lakukan penyiangan pada gulma yang tumbuh dekat barisan tanaman dan di antara barisan tanaman sekaligus untuk menggemburkan tanah. Kegiatan ini dilakukan secara manual dengan cangkul atau kored. Usahakan gulma dicabut sampai ke perakarannya. 2. Pengendalian hama penyakit dilakukan dengan penyemprotan insektisida dan fungisida apabila diperlukan, sesuai dosis dan volume semprot anjuran yang tertera pada label. 3. Pemasukan dan pembuangan air; Bila tanah terlalu kering bagi tanaman, alirkan air masuk ke dalam petakan. Sebaliknya, apabila curah hujan tinggi, maka perbaikilah saluran air sekeliling petakan sehingga pembuangan air lancar (kalau perlu buat parit-parit antar barisan tanaman. Pengamatan Selama pertumbuhan sampai panen kedelai, lakukanlah pengamatan peubah pertumbuhan dan komponen hasil. Perubah pertumbuhan yang diamati adalah: 1. Daya tumbuh benih; hitung populasi tanaman per hektar dan per petak, pada 1 MST hitunglah jumlah benih yang tumbuh dari seluruh lubang tanam, kemudian persentasekan terhadap seluruh jumlah benih yang ditanam. Amati tipe perkecambahannya.

Kesuburan Tanah dan Pemupukan|8

2. Pada umur 2 MST, tentukanlah 10 tanaman contoh secara acak yang mewakili seluruh petakan (jangan dari barisan pinggir dan bukan tanaman pinggir). Amatilah tanaman contoh tersebut setiap minggu berikutnya untuk peubah-peubah di bawah ini dengan cara pengamatan sebagai berikut: a. Tinggi tanaman (cm); diukur dari buku pertama (tempat keping biji) sampai titik tumbuh tanaman. b. Jumlah daun (helai); hitunglah jumlah helaian daun yang telah membuka sempurna (jangan keliru dengan menghitung anak daun!). c. Jumlah cabang; hitung jumlah cabang termasuk batang utama (bedakan cabang dengan tangkai daun!). d. Luas daun per tanaman; pada 6 MST tentukan luas daun dari 1 tanaman contoh kemudian hitunglah Indeks Luas Daun. Luas daun ditentukan dengan metode gravimetri, yaitu menggambarkan semua daun pada kertas (koran) kemudian digunting dan ditimbang di laboratorium; timbang juga jenis kertas yang sama seluas 20 cm x 20 cm sebagai acuan. 3. Pada 3 MST dan 6 MST cabutlah satu tanaman pinggir dan amati apakah terdapat bintil akar? Amatilah apakah bintil akar tersebut aktif (bintil akar dibelah, jika berwarna merah muda berarti bintil akar tersebut sudah aktif memfiksasi nitrogen, jika berwarna hijau belum aktif, dan jika berwarna coklat kehitaman sudah tidak aktif. 4. Hitung umur tanaman berbunga (hari) pada saat keluar bunga 75% populasi. 5. Amati keragaan morfologi tanaman yang tampak seperti : bentuk dan warna daun, sudut tangkai daun, warna mahkota bunga dan keserempakan berbunga. Tentukan apakah tipe pembungaannya determinate, semi-determinate atau indeterminate. (Amati juga warna biji dan timbang bobot 100 butir benih pada awal praktikum!). 6. Amati dan tentukan jenis hama penyakit yang menyerang tanaman!

Kesuburan Tanah dan Pemupukan|9

Komponen produksi diamati pada saat panen, yaitu keika keadaan polong sudah terisi penuh namun biji masih lunak (panen sisil). 1. Pada saat panen, untuk 10 tanaman contoh, lakukanlah pengukuran komponen produksi sebagai berikut: a. Bobot brangkasan tanaman contoh; cabut tanaman contoh, bersihkan akar dari tanah yang melekat, lalu potong menjadi bagian akar dan bagian tajuk. Timbang masing-masing bagian tersebut dan hitung rasio tajuk/akar. b. Buang seluruh daun dan cabang tinggalkan polong kemudian ditimbang. Bagian ini merupakan bagian layak jual untuk kedelai panen rebus/sisil. Tentukan rendemen bagian layak jual dari total bobot tanaman. c. Bobot polong. Ambil semua polong dari batang tanaman contoh, kemudian ditimbang. Tentukan Indeks Panen (bobot polong dibagi bobot total tanaman). d. Hitung jumlah polong rata-rata per tanaman. Hitung pula jumlah polong yang bernas dan hampa dan cek jumlah biji per polong 2. Bobot per petak. Panen seluruh tanaman di petak Saudara, selain tanaman pinggir dan baris pinggir. Daun dan pangkal batang dibuang, lalu ditimbang. Bobot ini ditambah dengan bobot dari 10 tanaman contoh merupakan bobot hasil panen per petak bersih, kemudian konversikanlah ke luasan ha.

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.