9.+Scalping+Trading+Saham Flipbook PDF

9.+Scalping+Trading+Saham

70 downloads 107 Views 296KB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

wasathiyyah Jurnal Pemikiran Fikih dan Usul Fikih

Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo https://journal.maalysitubondo.ac.id/index.php/Wasathiyah

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam Izzul Madid Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Situbondo email: [email protected]

Shabrian Hammam Fanesti Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Situbondo email: [email protected]

Abstract Many economists claim that in trading there is an element of speculation. The interpretation of speculation according to them is at least an activity to profit from price margins in a short time, either with or without analytical methods. In this way, a trader aims to profit from the transaction, not the stock itself. Meanwhile, the fluctuating nature of stock price trends allows a trader to lose because the stock price he predicts does not match expectations. This level of speculation is higher in scalping because the time frame used is very short, which is a matter of minutes or even seconds. The researcher focused on Bekti Sutikna’s version of scalping because according to the researcher he was already quite reliable and an expert in scalping problems. The researcher took Bekti Sutikna’s scalping technique from his book entitled “The Super Scalper.” In addition to scalping material, the researcher also includes trading, speculation and technical analysis material to be used as additional consideration regarding the main topic of this treatise. The results of this study, scalping uses technical analysis that only takes advantage of the natural situation of the legal market, not gambling. Meanwhile, scalping that takes advantage of manipulation situations or known as bandarmology is not legal because it takes advantage of other traders’ losses to make profits. Based on this, Bekti Sutikna’s scalping technique is free from gambling elements at all. Keywords: scalping, trading, technical analysis, Islamic law Abstrak Banyak pakar ekonomi yang mengklaim bahwa di dalam trading terdapat unsur spekulasi. Penafsiran spekulasi menurut mereka setidaknya adalah kegiatan meraup keuntungan dari margin harga dalam waktu singkat, baik dengan atau tanpa metode analisis. Dengan begini, seorang trader bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari transaksinya, bukan saham itu sendiri. Sementara, sifat trend harga saham yang fluktuatif memungkinkan seorang trader rugi karena harga saham yang diprediksinya tidak sesuai ekspektasi. Tingkat spekulasi ini semakin tinggi pada scalping karena frame time yang digunakan sangat singkat, yaitu hitungan menit bahkan detik. Peneliti memfokuskan scalping versi Bekti Sutikna karena menurut peneliti beliau sudah terbilang handal dan pakar dalam masalah scalping. Teknik scalping Bekti Sutikna peneliti ambil dari buku karangan beliau yang berjudul “The Super Scalper.” Selain materi scalping, peneliti juga mencantumkan materi trading, spekulasi dan analisis teknikal untuk dijadikan bahan pertimbangan tambahan terkait Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

111

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

topik utama risalah ini. Hasil dari penelitian ini, scalping menggunakan analisis teknikal yang hanya memanfaatkan situasi alami pasar hukumnya tidak judi. Sementara scalping yang memanfaatkan situasi manipulasi atau dikenal dengan istilah bandarmology hukumnya tidak boleh karena memanfaatkan kerugian trader lain untuk meraup keuntungan. Berdasarkan ini, teknik scalping Bekti Sutikna bebas dari unsur judi sama sekali. Kata Kunci: scalping, trading, analisis teknikal, hukum Islam Pendahuluan Saham adalah bagian kepemilikan atas suatu usaha atau perusahaan yang ditandai dengan adanya penanaman modal. Modal yang diberikan kemudian akan dikembangkan dan keuntungannya akan dibagi kepada para pemegang saham (investor) sesuai dengan bagiannya masing-masing. Namun, keuntungan itu tidak bisa didapatkan dengan jangka waktu yang singkat. Modal yang harus diinvestasikan juga besar agar keuntungan yang didapatkan memuaskan. Saat ini, saham menjadi suatu komoditas perdagangan yang dilelangkan oleh investor kepada investor lain. Tujuannya, untuk mendapatkan keuntungan lebih cepat. Modal yang digunakan dalam transaksi kali ini juga tidak harus besar. Terlebih lagi, pada zaman sekarang, setiap orang bisa menjadi

trader karena sarana dan media yang sudah praktis dan terjangkau. Keuntungan yang didapatkan dari pembagian hasil dalam investasi disebut dengan deviden. Sementara, keuntungan yang didapatkan dari trading adalah capital gain. Kegiatan untuk mendapatkan capital gain inilah yang sekarang dikenal dengan trading saham. Zaman sekarang banyak orang yang masuk ke dunia trading. Penyebab orangorang mulai menaruh perhatiannya kepada trading adalah karena keuntungan yang didapatkan lumayan besar dalam waktu singkat. Usaha yang dilakukan juga tidak sulit, terlebih lagi dengan perkembangan teknologi dan metode transaksi yang memudahkan proses trading. Hal ini ditandai dengan hadirnya broker (pialang) yang menengahi antara pembeli dan penjual saham, seperti Mirae Asset Sekuritas Indonesia (YP), Mandiri Sekuritas (CC) dan Indo Premier Sekuritas (PD). Para broker ini memberikan aplikasi bagi trader untuk melakukan transaksi saham. Broker ini selain menengahi transaksi saham juga bisa menjadi tempat konsultasi terkait trading yang baik dan menguntungkan. Saat ini, trading hampir bisa dikatakan tidak dapat dilakukan tanpa melalui seku-

ritas, seperti broker. Seperti disinggung sebelumnya, praktik trading ini memanfaatkan fluktuasi harga untuk mendapatkan keuntungan yang signifikan. Dengan kata lain, trader akan membeli saham pada saat harga saham turun dan menjualnya kembali pada saat harga 112

Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

naik. Jika tidak ada kenaikan harga saham, maka pihak pemegang saham tetap dapat menjual saham dengan mengambil keuntungan dari penetapan harga berdasarkan batasan harga lelang (auto rejection) atau negosiasi. Tetapi, itu tidak begitu signifikan karena rentang harga lelang atau negosiasi yang tidak begitu banyak bertambah dari harga awal. Dalam praktiknya, trading ini tidak lepas dari metode analisa untuk memprediksi harga saham ke depan. Tanpa metode analisa, seorang trader (pemain trading) akan rentan mengalami kerugian. Secara umum, metode analisa yang biasa dipakai

trader ada dua; yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental memanfaatkan informasi internal dan eksternal perusahaan untuk memprediksi harga saham. Sementara analisis teknikal memanfaatkan metode statistik dan rumus matematis dalam membaca grafik historis harga saham. Dalam melakukan trading, para trader memiliki kebiasaan yang berbeda-beda dalam teknik, jangka waktu dan kuantitas pembelian saham per waktunya. Di antaranya ada trader yang bermain dengan sangat cepat. Dalam hitungan menit dia bisa melakukan beberapa kali trading. Tipe ini dikenal dengan scalper. Scalping ini disebut juga dengan trading short term (jangka pendek). Banyak orang yang berusaha menggeluti model ini karena dapat menghasilkan profit dengan cepat. Dalam seharian, scalper akan menghabiskan waktunya untuk memantau indeks harga saham. Ketika suatu perusahaan memasang penawaran pada saat harga saham turun, maka trader ini akan membelinya. Beberapa saat kemudian saat harga saham naik, dia akan menjualnya. Tidak jarang saat trader ini membeli saham di harga turun, sesaat kemudian harga saham semakin anjlok. Ini membuat dia harus cut loss (menghentikan penahanan saham) dan segera menjualnya sebelum harga semakin anjlok. Jenis perusahaan yang dijadikan sasaran bukan perusahaan kelas atas, melainkan perusahaan lapis ketiga (Third Layer-

small cap) atau disebut juga saham tidur. Perusahaan jenis satu ini memiliki likuiditas rendah dan fundamental lemah. Perubahan harga saham kerap terjadi pada saham ini. Bekti Sutikna mengatakan bahwa scalping bisa saja dilakukan pada saham blue chip. Hanya saja, harganya yang stabil membuat sulit mendapatkan profit. Saham yang paling cocok untuk scalper adalah saham lapis tiga karena volatilitasnya yang rendah. Seorang scalper harus memiliki kemampuan yang mapan dalam menggunakan analisis teknikal sebagai analisis utama dan memadukannya dengan metode-metode analisis lainnya.

Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

113

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

Salah seorang trader yang ahli dalam menggunakan metode scalping adalah Bekti Sutikna. Bekti Sutikna adalah seorang full time trader atau scalper sekaligus pembicara mengenai teknik scalping, baik di dunia online (seperti IG live, Zoom Meeting, Youtube live atau konten youtube) mapun sejumlah TV ekonomi dan bisnis terkenal asal Bantul, DKI Yogyakarta. Ketenaran beliau sebagai scalper dimulai sejak beliau memperoleh juara satu di HOTS Championship season 3. Yaitu sebuah kompetisi trading yang digelar Mirae Asset Sekuritas. Beliau juga membuat sebuah buku mengenai tips-tips dan teknik bermain trading dengan pendekatan scalping, yaitu “The

Super Scalper.” Beliau mendapatkan gelar dari Mirae Asset Sekuritas dengan “Hidden Masters” karena berhasil membukukan transaksi (volume value) sebesar Rp. 2,4 triliun dalam sebulan. Tercatat juga bahwa beliau berhasil mencetak profit sebesar Rp.14,3 miliar dari modal Rp. 220 juta dalam rentang 6 bulan, yaitu mulai September 2020 hingga 10 Maret 2021. Beliau juga mendapatkan juara dua dalam HOTS Championship season 2 dan juara satu dalam HOTS Championship season 4. Setiap perlombaan atau aktifitas trading beliau setiap hari dilakukan dengan metode scalping.1 Dari praktik scalping ini, banyak masyarakat yang mempertanyakan hukum da-ri trading ketika keuntungan yang didapatkan terbilang besar dalam waktu singkat.

Trading yang merupakan transaksi saham yang bertujuan mendapatkan keuntungan dari margin harga (capital gain) sangat memanfaatkan fluktuasi harga yang tidak pasti. Dengan kata lain, tujuan dari trading adalah sesuatu yang tidak pasti didapatkan. Adanya ketidakjelasan dalam tujuan yang ingin dicapai ini mengindikasikan ada gharar pada trading. Sementara itu, gharar adalah sesuatu yang dilarang ada dalam akad. Berdasarkan pemaparan di atas peneliti tertarik untuk mengkaji metode scalp-

ing dalam trading menggunakan analisis teknikal menurut Hukum Islam. Sebagai bentuk upaya untuk menguak apakah trading dengan cara scalping adalah judi berkedok transaksi saham atau bukan. Dalam praktiknya, scalping dilakukan dengan teknik yang berbeda-beda oleh masing-masing scalper. Peneliti memilih scalping versi Bekti Sutikna. Alasan peneliti memilih teknik scalping Bekti Sutikna karena ketenaran beliau yang menjadikan tekniknya tersebar luas dan banyak diikuti oleh orang lain.

Metode Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library reasearch), yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca 1

114

Bekti Sutikna, Super Scalper (Jogjakarta: Media Pressindo, 2022), 3–6. Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

dan mencatat serta mengolah bahan penelitiannya.2 Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data primer dan data sekunder. Penelitian ini merupakan penelitian konsep, yaitu konsep scalping Bekti Sutikna. Berdasarkan sifatnya, penelitian ini bersifat dekriptif yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan gejala, peristiwa-peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung.3 Penelitian ini akan mendeskripsikan teknik scalping yang dilakukan Bekti Sutikna beserta materi-materi pendukungnya, yaitu materi trad-

ing, spekulasi, faktor pembentuk harga saham dan metode analisisnya. Hasil dan Pembahasan

Fluktuasi Harga dan Metode Analisisnya 1) Harga Saham dan Faktor Pembentuknya Harga saham adalah harga saham pada suatu pasar yang sedang berlang-sung. Ketika pasar modal tutup, maka harga pasar suatu saham adalah harga penu-tupnya (closing price). Bisa dikatakan bahwa harga pasar inilah yang menggam-barkan naik turunnya suatu saham. Harga saham bisa berfluktuasi naik dan turun. Hal ini disebabkan oleh pengaruh permintaan (demand) dan penawaran (supply) pe-laku pasar. Harga saham akan cenderung naik jika permintaan (demand) naik. Be-gitu pula harga akan turun jika mengalami kelebihan penawaran (supply). Harga saham terkadang dapat berubah naik dan turun dalam waktu yang cepat. Ada yang berubah dalam hitungan menit, bahkan dalam hitungan detik. Hal tersebut terjadi karena banyaknya pesanan investor yang diproses di floor trading ke dalam Jakarta Automated Trading

System (JATS).4 Terdapat banyak hal yang mempengaruhi penawaran dan permintaan. Contohnya seperti faktor mikro ekonomi, kinerja perusahaan, kinerja industri ketika perusahaan bergerak, manajemen perusahaan, produktivitas karyawan, perubahan harga material bahan baku, ketersediaan bahan baku dan prospek penjualan. Penye-bab lainnya juga dari faktor makro ekonomi seperti suku bunga, inflasi, nilai tukar rupiah dan kondisi ekonomi dunia. Faktor non-ekonomi juga bisa mempengaruhi seperti

Mustika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Nasional, 2004), 2–3. Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Jakarta: Kencana, 2010), 34. 4 Adisi Sharesia Rusena, “Analisis Fundamental Dan Teknikal Pada Saham Syariah Di Indonesia” (UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2015), 26–27. 2 3

Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

115

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

faktor potilik dan sosial.5 Dengan kata lain, pasar modal sangat dinamis dan tidak dapat diketahui pergerakannya ke depannya sebab banyak kemungkinan yang terjadi. Hal itu disebabkan faktor-faktor yang telah disebutkan. Selain faktor alami seperti yang disebutkan, pergerakan harga saham juga bisa disebabkan oleh faktor tidak normal atau faktor yang masuk dalam kategori Unusual

Market Activity (UMA). Faktor ini biasanya disebabkan oleh perbuatan bandar atau market maker. Bandar adalah orang/kelompok yang memiliki modal besar, informasi akurat dan analisis yang tajam. Bandar beraksi pada perusahaan kelas bawah karena volatilitas yang rendah. Bandar akan melakukan akumulasi atau membeli saham dalam jumlah banyak sehingga dengan jumlah permintaan (bid) yang besar akan menyebabkan harga saham yang dibeli juga naik. Dengan be-gitu, para investor ritel atau trader yang tidak begitu paham dengan metode analisis yang baik akan ikut membeli karena harga yang melonjak naik. Ketika banyak investor ritel yang ikut membeli tentu akan menyebabkan harga saham semakin naik. Ketika harga saham sudah mencapai puncak dan target bandar, dia akan menjual semua saham yang dimilikinya (distribusi) sehingga harga saham turun drastis dan investor ritel mengalami kerugian karena harga saham yang jatuh turun. Kondisi seperti ini disebut juga dengan goreng saham.6 Dalam teori Dow, berdasarkan tempo periodiknya terdapat tiga jenis trend dalam analisis teknikal.7 Trend ini menggambarkan arah pergerakan harga saham pada bursa efek. a) Primary Trend atau Major Tren

Trend primer adalah trend besar yang terjadi di pasar. Trend primer ini penting untuk diperhatikan karena sangat mempengaruhi semua pergerakan harga serta akan memberi pengaruh pada trend sekunder dan trend tersier. Menurut teori Dow, trend primer berlangsung sekitar setahun hingga tiga tahun. Sementara itu, Hamiltor berkeyakinan bahwa durasi dari trend ini tidak dapat ditentukan. b) Secondary Trend atau Medium Trend

5

Bima Pengestu, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Terjadinya Fluktuasi Harga Saham Dan Pengaruhnya Pada Perusahaan Perbankan,” Jurnal Hukum Islam V, no. 2 (2021): 154–155. 6 Robin Haryadi, Super Trader: Seni Trading Saham Untuk Profit Maksimal (Jakarta: PT.Elex Media Komputindo, 2021), 108–113. 7 Ibid., 180. 116

Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

Berbeda dengan trend primer yang merupakan arah utama pergerakan harga saham. Trend sekunder ini bergerak belawanan arah dengan trend primer atau dapat dikatakan sebagai koreksi dari trend primer (reaksioner). Trend sekunder dapat berlangsung satu hingga tiga bulan. Ketika trend utama menunjukkan pergerakan harga yang naik, maka trend sekunder menunjukkan arah yang sebaliknya. Setelah trend penurunan, biasanya akan ada pembalikan arah (rebound) dan kembali ke atas. c) Minor Trend atau Daily Fluctuation Trend ini biasanya berlangsung di bawa tiga minggu. Trend tersier ini menjadi koreksi bagi pergerakan trend sekunder. Penting memandang trend tersier ini bersamaan dengan memandang kedua trend yang lain, tidak berdiri sendiri. terlalu fokus kepada trend harian ini akan menyebabkan salah perkiraan dan meningkatkan kemungkinan rugi. Ibarat sebuah puzzel, seorang trader harus memperhatikan kepingan secara keseluruhan dan tidak memperhatikan potongan kecil saja. Salah satu indikator analisis teknikal yaitu moving average (MA). Moving average (MA) merupakan nilai rata-rata pergerakan harga dalam waktu tertentu. Ini digunakan untuk mengambil keputusan dalam menilai pergerakan harga. Dalam Moving average (MA) terdapat banyak periode, bisa 5 hari, 20 hari bahkan 60 hari. Semakin besar periode yang digunakan maka

Moving average (MA) akan melambat (lag), sehingga ia akan menjadi support dan resistance yang kuat dan sulit ditembus. Sementara semakin singkat periode yang digunakan akan bersifat fleksibel dan cepat dalam memberi sinyal. Sifatnya minor dan support serta resistance yang mudah ditembus. Moving

average (MA) yang mudah ditembus sangat sering terjadi noise. Noise sendiri adalah fluktuasi harga atau volume yang tidak memberikan informasi penting mengenai pergerakan harga di pasar. Noise menyebabkan trader tidak tepat dalam menilai harga suatu saham. Semakin tinggi tingkat noise akan memberikan nilai negatif bagi pasar.8

8 Kartini and Kurnia Yuspita, “Analisis Pergerakan Harga Saham Untuk Mendeteksi Adanya Noise Atau Kedatangan Informasi Di Bursa Efek Indonesia,” Jurnal Bisnis XV, no. 9 (2014): 19–25.

Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

117

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

Gambar.3.2. Contoh Ketiga Model Trend dalam Grafik 2) Metode Analisis Pergerakan Harga Saham Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analisis adalah penyeli-dikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaannya yang sebenarnya. Analisa dibutuhkan dalam setiap penelitian, termasuk penelitian pergerakan harga saham, karena kesimpulan yang diperoleh dari analisa adalah kesimpulan yang telah melalui tahap-tahap verifikasi. Pasar selalu berubah dari waktu ke waktu. Dengan begitu, seorang trader harus memiliki metode analisis untuk membaca pergerakan pasar tersebut. Ada dua jenis metode analisis yang menjadi dasar membaca pergerakan pasar, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Jika seorang investor ini mengetahui pergerakan harga maka analisis teknikal yang cocok untuk digunakan. Jika seorang investor ingin mengetahui informasi terkait perusahaan maka analisis fundamental yang tepat. Di samping dua metode analisis tersebut, terdapat beberapa metode analisis lain yang mendukung seperti analisis sentimen pasar dan analisis intermarket. Ada-nya ragam analisis pendukung ini disebabkan pergerakan harga yang disebabkan oleh banyak variabel sehingga membutuhkan instrument yang banyak pula untuk membaca dan memprediksinya. a) Analisis Fundamental Menurut Ellen May, “analisis fundamental mencakup informasi mengenai laporan keuangan dan kesehatan perusahaan, manajemen perusahaan, pesaing dan situasi pasar dari produk tersebut”. Analisis fundamental mencakup data historis dan juga data saat itu, untuk membuat prediksi finansial. Menurut Vibby, “Analisis fundamental adalah metode analisis yang menggunakan studi tentang keadaan ekonomi, industri dan kondisi perusahaan dengan tujuan untuk memperhitungkan nilai wajar dari saham suatu perusahaan.”9 Dari sini dapat dipahami bahwa analisis fundamental adalah suatu metode analisis yang memanfaatkan informasi dan fakta lapangan, baik dari internal perusahaan atau eksternal, seperti kondisi ekonomi dan politik suatu negara. 9 Armand Hermansyah, “Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham Untuk Mengambil Keputusan Investasi Pada Saham Sub Sektor Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” (UIN SUSKA, Riau, 2020), 14.

118

Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

b) Analisis Teknikal Menurut Ellen May, “Analisis teknikal merupakan metode dasar untuk membaca pergerakan harga dengan menggunakan data historis berupa kombinasi nilai harga pembukaan, penutupan, harga tertinggi dan harga terendah.” Menurut Ang (1997) “Analisis teknikal adalah analisis yang menggunakan grafik atau gambar yang menghasilkan pola-pola tertentu (pattern), dan pola-pola tersebut kemudian dianalisis dengan membandingkan dengan hasil observasi yang telah dilakukan sehingga pola-pola itu memberikan indikasi terhadap pergerakan harga saham.” Berdasarkan ini, analisis teknikal berfungsi untuk mempelajari karakteristik pergerakan harga suatu saham. Analisis teknikal tidak menjadikan seseorang menjadi seperti cenayang, tetapi membantu seorang investor untuk mengenali potensi pergerakan harga.10 Pada level teori yang sangat dasar, analisis teknikal membantu trader untuk menentukan level yang ideal untuk masuk pasar sebelum melakukan transaksi. Grafik menyediakan efek visual yang merepresentasikan harga sa-ham. Oleh karenanya, trader dapat melihat grafik dan mengetahui apakah dia membeli di harga yang wajar, menjual di harga tertinggi periodik atau melaku-kan transaksi ketika harga menyamping (sideway). Analisis teknikal memusat-kan perhatian pada indeks saham, harga atau statistik pasar lainnya dalam menemukan pola yang mungkin dapat memprediksikan dari gambaran yang telah dibuat. Analisis ini menganggap bahwa saham adalah komoditas perdaga-ngan yang pada gilirannya, permintaan dan penawarannya merupakan manifes-tasi kondisi psikologis dari pemodal.11

10

Kefi Miftachul Ulum, “Analisa Teknikal Dalam Jual Beli Saham Menurut Hukum Islam,”

Jurnal Hukum Islam IV, no. 4 (2020): 7, http://urj.uin-malang.ac.id/index.php/jibl. 11 Kamaruddin Ahmad, Dasar-Dasar Manajemen Investasi (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), 75. Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

119

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

3) Prinsip Dasar Analisis Teknikal Menurut Ellen May, analisis teknikal merupakan studi mengenai psikologi market yang diinterpretasikan melalui grafik dan pola-pola (pattern). Semua hal di balik analisis teknikal pada dasarnya mempelajari dua hal yang sangat mendasar, yaitu keserakahan (greed) dan kekhawatiran (fear). Ketika terjadi sebuah pola over-

bought/uptrend atau fase jenuh beli, maka dapat ditafsiri bahwa psikologis trader yang sedang serakah. Demikian juga ketika dalam pola oversold/downtrend atau fase jenuh jual, maka dapat ditafsiri bahwa psikologis trader sedang khawatir. Terkadang, kondisi pasar juga dapat mencerminkan keadaan konsolidasi (sideway) yang berarti ketidakpastian atau kebingungan pasar. Menurut teori Dow, bahwa dalam analisis teknikal terdapat tiga prinsip dasar: a) Price discount everithing

Price discount everithing ialah analisis teknikal tidak seterang analisis fundamental dalam memaparkan informasi. Tetapi, semua informasi itu sudah didiskon dan tercerminkan secara singkat dalam grafik dan pola-pola tertentu. b) Price fluctuates in trends

Price fluctuates in trends ialah harga saham akan selalu bergerak dalam sebuah trend (siklus pasar), yaitu uptrend (siklus pasar naik), downtrend (siklus pasar turun) dan sideway (siklus pasar tidak signifikan). Dalam analisis teknikal dipercayai bahwa harga saham akan selalu mengikuti trend hingga terjadi perubahan arah penawaran dan permintaan. c) History repeats itself

History repeats itself ialah pola tindakan trader yang terjadi di dalam market akan selalu berulang. 4) Asumsi Dasar Analisis Teknikal Dalam analisis teknikal, terdapat beberapa Asumsi Dasar. Asumsi-Asumsi tersebut meliputi; (1) Harga pasar ditentukan oleh penawaran dan permintaan, (2) Penawaran dan permintaan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik rasional atau irasional, (3) Harga saham bergerak dalam trend terus-menerus dan berlangsung cukup lama, meski ada fluktuasi kecil di pasar, (4) Perubahaan trend disebabkan perubahan penawaran dan permintaan, (5) Pergeseran penawaran dan permintaan dapat dideteksi cepat atau lambatnya dengan grafik (chart), (6) beberapa pola chart dapat berulang

120

Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

dengan sendirinya, (7) adanya support dan resistence disebabkan oleh kekuatan tarik menarik dari penawaran dan permintaan.12 5) Komponen dalam Mekanisme Analisis Teknikal Selain itu, terdapat beberapa komponen dasar bagi analisis teknikal agar grafik harga yang dipresentasikan dalam platform dapat diterjemahkan menjadi sebuah data untuk mengambil keputusan: a) Grafik (Chart)

Chart atau grafik adalah suatu simbol yang menggambarkan pola pergerakan harga. Selain alur pergerakan harga (trend), badan dari grafik ini sendiri memberikan sinyal dan informasi bagi trader. Ada banyak jenis grafik yang ditawarkan pada platform online sebuah sekuritas. Beberapa di antaranya seperti line chart (grafik dalam bentuk garis). Line chart ini hanya memuat harga penutupan. Contoh lainnya adalah bar chart (grafik dalam bentuk batang). Bar

chart memuat informasi lebih banyak, yaitu harga pembukaan, harga penutupan, harga terendah dan harga tertinggi. Grafik yang paling bagus untuk digunakan adalah candle chart (grafik dalam bentuk lilin). Candle chart ini memuat hal yang sama dengan bar chart, hanya saja lebih mudah untuk diamati secara visual. Dalam candle chart banyak lagi informasi yang diberikan berdasarkan bentuknya, seperti tubuh candle yang panjang dan pendek, long legged doji,

hammer, hanging man, inverted hammer, shooting star dan harami.

Gambar.3.3.Contoh Candlestick Chart

12 Ilham Syaiful Muchlisin, “Prediksi Harga Saham Dalam Perspektif Analisis Teknikal: Studi Pada Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2007-2011” (UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011), 26.

Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

121

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

b) Volume Volume saham adalah jumlah aset atau saham yang berpindah tangan dalam periode tertentu, biasanya dalam satu hari. Cara membaca volume saham sangat penting bagi pengguna analisis teknikal. Karena berguna untuk mengukur signifikansi relatif dai pergerakan harga saham. Semakin tinggi volume selama pergerakan harga, semakin tinggi signifikansi pergerakannya. Begitu pula sebaliknya. Jika dikombinasikan dengan harga saham, maka dapat memberikan informasi yang lebih akurat mengenai pergerakan harga saham. Menurut teori Dow, volume merupakan komponen penting dalam pergerakan harga market. Saat trend sedang bullish, maka biasanya ditunjang dengan peningkatan volume. Jika trend sedang mengalami koreksi, maka diikuti dengan penurunan volume. Volume dalam pergerakan harga menunjukkan partisipasi trader dan juga menggambarkan kepercayaan market pada suatu saham jika

trend naik dan diikuti volume yang juga naik. Jika trend naik sementara volume menurun berarti mengindikasikan terjadi pelemahan trend dan investor bersiap untuk take profit yang bisa membuat gerakan koreksi atau reversal pada waktu berikutnya. Volume juga digunakan untuk mengetahui tingkat demand dan sup-

ply suatu saham. Dow mengingatkan bahwa volume tidak digunakan untuk mengetahui arah trend, tetapi untuk mengonfirmasi pergerakan harga.13 c) Support dan Resistance

Support adalah level di mana banyak trader akan melakukan pembelian (buy). Support ini terletak di bagian bawah suatu grafik harga. Pada level ini dimungkinkan harga yang semula turun akan berbalik arah untuk naik dikarenakan adanya kekuatan demand yang kuat yang menahan harga untuk lebih turun. Jika harga berhasil menembus garis support maka itu disebut breakdown. Resistance adalah level di mana banyak trader akan melakukan penjualan (sell).

Resistance ini terletak di atas suatu grafik harga. Pada level ini dimungkinkan harga yang semulanya naik akan berbalik arah untuk turun dikarenakan adanya kekuatan supply yang kuat yang menahan harga untuk lebih naik. Jika harga berhasil menembus garis resistance maka itu disebut breakout. Support dan

resisntance ini berfungsi untuk memberikan sinyal bagi trader untuk menentukan masuk dan keluar pasar. Seorang trader dapat memanfaatkan level support 13 Hifni Zaini, “Analisa Teknikal Klasik Menggunakan Teori Dow Pada Pasar Valas,” Jurnal of Adoc (n.d.): 9, https://adoc.pub/analisa-teknikal-klasik-menggunakan-teori-dow-pada-pasar-val.html.

122

Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

untuk membeli saham dan level resistance untuk menjual saham. Artinya, jangan sampai harga saham melebihi dari batas support dan resistance.

Gambar.3.4. Ilustrasi Support dan Resistance

Scalping Bektimology 1) Scalping Menurut Bekti Sutikna14 Menjadi seorang scalper adalah pilihan Bekti Sutikna. Hal ini dikarenakan pendekatan scalping sesuai dengan karakternya yang agresif dan tidak suka me-nahan saham di portofolio terlalu lama. Scalper adalah tipe trader yang melakukan transaksi dalam waktu singkat, yaitu hitungan jam, menit bahkan detik. Untuk membantu

scalper dalam membuat keputusan, scalper menggunakan analisis tek-nikal dan analisis volume, dan jarang menggunakan analisis fundamental. Scalper memantau sentimen atau berita yang menggerakkan saham, memonitor volume saham yang ramai ditransaksikan dan menganalisis dengan metode tape reading. Seorang scalper menggunakan chart dengan time frame singkat. Sehingga, rentang level support dan resistance lebih kecil. Dengan begitu, rentang stop loss dan

take profit seorang scalper juga tidak terlalu besar, di bawah 10%. Salah satu keuntungan dari scalping adalah dapat menyelamatkan modal dengan cepat. Berbeda dengan tipe trader lain yang rentang transaksinya lebar. Dengan begitu, rentang

support dan resistance juga lebar. Meski keuntungan lebih besar, namun tidak jarang kerugian yang dialami lebih besar daripada scalping.

Scalping yang dilakukan Bekti Sutikna tidak pernah membiarkan saham mengendap di portofolio lebih dari semalam, kecuali jika ada indikasi harga ber-tahan hingga hari esok. Dalam sehari, transaksi yang dilakukan bisa puluhan kali. Namun,

14

Sutikna, Super Scalper, 81–92.

Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

123

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

tidak dengan banyak saham. Bekti Sutikna lebih memperbanyak frekuensi transaksi pada beberapa saham pilihan. Karena dengan banyaknya saham di porto-folio akan menyebabkan scalper bingung. Dengan tempo pengambilan keputusan yang cepat dan ketelitian dalam memantau grafik dan segala instrumennya me-nyebabkan tingkat stress scalping ini lebih tinggi daripada pendekatan trading yang lain. Bagi Bekti Sutikna, scalping bukan sistem yang cocok dipakai seorang pemu-la. Ini karena

scalping membutuhkan kelihaian dan kecermatan yang diasah dalam waktu yang lama. Seorang pemula harus bisa beradaptasi dan menemukan tipe yang cocok untuk dirinya sebelum memutuskan masuk ke dalam scalping. 2) Bektimology15 a) Take profit yang kecil dan disiplin Sebagaimana scalper pada umumnya yang mengandalkan saham perusahaan yang volatilitas tinggi agar fluktuasi cepat terjadi. Dalam hal merealisasikan profit, seorang scalper tidak boleh memasang target keuntungan dengan persentase tinggi. Bekti Sutikna biasanya memasang target profit 3-5%. Bahkan, terkadang ketika profit yang direalisasikan hanya 1%. Hal ini didasarkan pada prinsip penjagaan modal atau safety fund. Jika memang terjadi kenaikan harga setelah take profit maka beliau akan masuk lagi untuk membeli saham dan menjualnya pada perkiraan harga yang akan naik (in and out). Margin keuntungan yang sedikit dengan frekuensi transaksi yang banyak menjadi keharusan dalam scalping. b) Minimalisasi Lapak Saham Dengan melakukan in and out dalam transaksi, akan sangat berdampak pada konsentrasi seorang scalper. Maka, jumlah saham yang dibeli juga harus sedikit. Beliau biasanya hanya fokus pada dua atau tiga saham, bahkan satu saham yang bagus menurut beliau. dengan begitu, konsentrasi scalper tidak akan pecah dan berdampak pada kerugian. c) Memanfaatkan Keuntungan di Area Atas Saham yang mengalami auto rejection atas (ARA) adalah saham yang harga jualnya melebihi batasan maksimal yang ditetapkan oleh BEI. Harga maksimal yang dibatasi oleh BEI adalah persentase keuntungan yang boleh diambil dari harga penutupan hari sebelumnya berdasarkan jenis dan tingkat harganya. Seperti jika harga suatu saham berkisar Rp.50 – Rp.200, maka keun15

124

Ibid., 95–126. Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

tungan yang boleh diambil adalah 35%. Jika harga jual yang dipasang melebihi itu maka sistem JATS-G akan menolak semua order jual pada hari itu meski masih ada antrian order beli. Transaksi akan berjalan seperti biasa di keesokan harinya. Memanfaatkan keuntungan di area atas berarti membeli saham ketika suatu saham terjadi ARA. Ini disebabkan karena umumnya ARA terjadi karena minat suatu saham besar sehingga harga melonjak tinggi. Ketika memasang order beli dan membiarkannya semalam, pada hari berikutnya transaksi saham akan terjadi sesuai dengan harga yang dipasang dan keuntungan yang diprediksi. Biasanya, saham ARA yang masuk hari berikutnya akan mengalami harga yang meloncat naik. Namun, untuk memanfaatkan keadaan ini harus diperhatikan jumlah volume antrian dan informasi terkait saham yang sedang dimasuki. Jika volume antrian beli tidak banyak atau tidak ada informasi terkait saham yang sedang ditransaksikan dikhawatirkan merupakan jebakan bagi trader. d) Memanfaatkan Saham Yang Auto Rejection Bawah (ARB) Saham yang mengalami auto rejection bawah (ARB) adalah saham yang memasang harga beli kurang dari batasan minimal yang ditetapkan BEI. Batasan harga minimal yang ditetapkan BEI adalah 7%, sehingga, harga jual tidak boleh lebih kurang dari 7% dari harga penutupan hari sebelumnya. Jika terjadi ARB, maka semua order beli pada hari itu akan ditolak, meski masih ada antrian jual. Transaksi akan berjalan kembali di hari berikutnya. Memanfaatkan saham yang ARB atau turun drastis berarti memanfaatkan kepanikan pasar yang terjadi saat itu. Saat saham mengalami ARB dan harga semakin turun, para trader akan menjual saham yang mereka punya untuk meminimalisir kerugian. Di saat banyaknya antrian jual dengan harga rendah, scalper akan membelinya. Namun, agar saham yang sedang turun dapat membuahkan keuntungan tidak bisa hanya mengandalkan diri scalper sendiri. Seorang scalper harus melihat situasi saham yang memungkinkan untuk naik lagi atau melihat adanya sejumlah trader lain atau bandar yang mampu menaikkan harga saham. Jika tidak ada, maka berpotensi harga saham akan semakin turun dan menyebabkan kerugian.

Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

125

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

e) Mengejar Saham Yang Sedang “Manggung” Saham yang sedang “manggung adalah istilah populer dalam trading untuk saham yang sedang ramai disukai pasar. Saham seperti ini bisa dari saham yang kapitalisasi rendah maupun tinggi. Hanya saja, seorang scalper selalu mencari saham yang volatilitas tinggi agar fluktuasi harga dapat berubah dengan cepat dan itu adalah saham small cap. Saham LQ45 atau big cap terkadang juga bisa terjadi fluktuasi harga yang cepat karena “digoreng” atau dimanipulasi dengan sentimen-sentimen tertentu. Agar saham-saham yang “manggung” dapat menghasilkan keuntungan harus disertai dengan pemantauan volume transaksi saham tersebut. 3) Teknik dan Eksekusi Trading Bekti Sutikna16 a) Screening sebelum perdagangan

Screening saham adalah memfilter saham berdasarkan sejumlah kriteria yang sesuai dengan keinginan seorang trader atai investor. Bekti Sutikma melakukan screening saham dan me-review perdagangan di hari sebelumnya pada malam hari. Saat screening dan review, beliau memantau top gainer dan

top loser. Beliau akan mencari saham yang menarik dari sisi peningkatan volume, akumulasi broker asing dan news atau sentimen yang tengah ramai di kalangan pelaku pasar. Dari hasil screening dan review tersebut akan dicatat di daftar watchlist atau tanpa mencatat dan hanya menggunakan mental note jika sudah terbiasa. Dengan demikian, pada hari berikutnya seorang scalper sudah punya gambaran dan sudah siap dengan level-level harga krusial untuk cut loss dan take profit. Namun, meskipun sudah membuat watchlist dalam pelaksanaan tetap harus fleksibel dan adaptif dengan situasi pasar saat hari transaksi. Terkadang saham-saham yang ada di watchlist tidak direspon pelaku pasar. Sehingga, saham tersebut tidak dieksekusi dan harus mencari saham lain yang ramai direspon pasar. b) Screening saham saat market berjalan Saat jam aktif pasar reguler, seorang scalper harus aktif memantau run-

ning trade (papan transaksi) untuk mencari saham-saham yang ramai direspon pasar. Ciri-ciri saham tersebut adalah volume yang tinggi yang diikuti kenaikan persentase harga yang signifikan. Biasanya pada rentang 3-5% untuk memastikan arah kenaikan harga dalam frame time singkat. Setelah screening dilaku16

126

Ibid., 126–136. Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

kan harus dilanjutkan dengan membuka chart analisis teknikal untuk mempertimbangkan keputusan jual atau beli. Terkadang, adakalanya hanya dicukupkan dengan menganalisis bid dan offer. Hanya saja, penggunaan analisis bid dan

offer secara independen dilakukan oleh orang yang berpengalaman dengan insting trading yang tinggi. Penting untuk diingat bahwa saat screening saham di running trade seorang scalper mencari saham yang volatilitas tinggi karena pergerakannya lebih lincah. c) Alur eksekusi trading Sebagai seorang scalper, sangat penting untuk memantau running trade secara intens. Selain itu, juga menggunakan tape reading. Dengan tape reading, seorang scalper akan mampu memetakan supply dan demand di berbagai level harga. Sebab, jumlah lot saham yang antre di papan bid dan offer sangat mempengaruhi perilaku trader. Setidaknya, ada dua alur (flow) Bekti Sutikna dalam mengeksekusi saham incarannya. Pertama, adalah dengan memantau sentimen global dan domestik, harga komoditas serta agenda aksi korporasi sebagai sentimen pasar. Setelah opening bell, beliau akan memantau running trade dan melihat saham yang mendapat banyak respon pasar, yaitu kenaikan harga rentang 3-5%. Kemudian akan dicek volume transaksi untuk mengetahui lonjakan volume harian dibanding hari-hari sebelumnya. Kadang-kadang juga dikombinasikan dengan

chart analisis teknikal untuk mengetahui histori pergerakan harganya. Jika potensial, selanjutnya akan dilakukan pembacaan bid-offer untuk eksekusi transaksi. Kedua, selain dengan flow pertama juga dikombinasikan dengan data

done history, broker summary dan trade book pada aplikasi online trading. Berikut adalah penjelasan masing-masing tools: (1)

Done history adalah data yang berisi transaksi jual dan beli yang sudah match untuk satu jenis saham. Done history digunakan untuk melihat rincian transaksi.

(2)

Trade book adalah data yang digunakan untuk mengetahui harga transaksi paling banyak diminati.

(3)

Broker summary adalah data yang digunakan untuk mengetahui sekuritas yang mengambil saham paling banyak.

Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

127

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

Data-data tambahan ini tak berdiri sendiri, tapi digunakan untuk menambah pertimbangan. Selain teknik eksekusi, seorang scalper juga harus menghindari “modus-modus” yang biasanya digunakan untuk memancing investor ritel. Mengenai bandarmology, Bekti Sutina tidak merekomendasikan sama sekali karena resikonya lebih tinggi daripada potensi profitnya.17

Analisis Legalitas Scalping Versi Bekti Sutikna Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Tinjauan Hukum Islam Scalper adalah tipe trader yang melakukan transaksi dalam waktu singkat, yaitu hitungan jam, menit bahkan detik. Dalam sehari, scalper dapat melakukan transaksi sebanyak puluhan kali. Jumlah modal yang digunakan scalper juga besar agar keuntungan yang didapatkan signifkan. Untuk membantu dalam membuat keputusan, scalp-

er menggunakan analisis teknikal dan analisis volume, dan jarang menggunakan analisis fundamental. Scalper memantau sentimen atau berita yang menggerakkan saham, memonitor volume saham yang ramai ditransaksikan dan menganalisis dengan metode

tape reading. Seorang scalper menggunakan chart dengan time frame singkat. Sehingga, rentang level support dan resistance lebih kecil. Dengan tempo pengambilan keputusan yang cepat dan ketelitian dalam memantau grafik dan segala instrumennya menyebabkan tingkat stress scalping ini lebih tinggi daripada pendekatan trading yang lain.

Scalper biasanya melakukan transaksi pada saham-saham Third Liner/Small Cap. Ini karena saham jenis ini memiliki volatilitas yang tingi sehingga pergerakan harga saham berubah cepat pada saham ini. Pada saham jenis ini bandar banyak melakukan aksi manipulasinya. Terkadang saham blue chip dan second liner juga bisa menjadi saham yang dituju scalper. Namun, hal itu tergantun situasi yang sedang terjadi. Biasanya situasi itu adalah banyaknya sentimen atau isu besar yang menyebabkan

panic selling terhadap pelaku pasar. Keadaan ini dimanfaatkan scalper untuk mendapatkan keuntungan. Dengan frame time yang sangat singkat, scalper menggunakan analisis teknikal untuk memprediksi harga saham. Berdasarkan teori Dow mengenai minor trend atau

daily fluctuation, semakin kecil rentang waktu yang digunakan dalam grafik analisis teknikal akan menyebabkan salah perkiraan dan meningkatkan kemungkinan rugi. Salah satu indikator dalam analisis teknikal yang biasa digunakan adalah moving average 17

128

Ibid., 140. Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

(MA). Semakin singkat periode yang digunakan dalam moving average (MA) maka akan bersifat fleksibel dan cepat dalam memberi sinyal. Sifatnya minor dan support serta resistance yang mudah ditembus. Moving average (MA) yang mudah ditembus sangat sering terjadi noise. Noise sendiri adalah fluktuasi harga atau volume yang tidak memberikan informasi penting mengenai pergerakan harga di pasar. Noise menyebabkan trader tidak tepat dalam menilai harga suatu saham. Semakin tinggi tingkat noise akan memberikan nilai negatif bagi pasar. Oleh karena itu, Bekti Sutikna menanbahkan beberapa instrumen lainnya untuk membantu akurasi prediksinya. Instrumen itu di antaranya adalah tape reading, screening running trade dan beberapa alternatife tools di platform online sekuritas, yaitu done history, trade book dan broker summary. Ini semua digunakan untuk meminimalisir resiko. Selain bekal instrumen analisis, Bekti Sutikna juga melakukan beberapa teknik khusus dalam scalping-nya untuk memaksimalkan keuntungan. Yaitu take profit yang kecil dan disiplin, meminimalisir lapak saham, memanfaatkan saham Auto Rejection

Atas (ARA) dan Auto Rejection Bawah (ARB), membeli saham yang “manggung”, memanfaatkan sentimen pasar, memanfaatkan panic selling pada saham LQ45, memanfaatkan saham IPO dan waran. Dalam praktiknya, Bekti Sutikna sangat memprioritaskan perlindungan modal (safety fund) daripada mempertaruhkan modal untuk keuntungan besar. Bekti Sutikna juga mewanti-wanti agar tidak terperangkap dalam jebakan bandar. Menurut beliau, memanfaatkan situasi yang dibuat bandar memiliki dampak kerugian yang besar daripada keuntungan. Pertanyaan selanjutnya adalah tingkat legalitas spekulasi scalping yang lebih tinggi serta volume transaksi dan modal yang juga tinggi dalam praktiknya. Tingginya tingkat spekulasi scalping dikarenakan frame time analisis teknikal yang singkat dan jenis saham yang memiliki volatilitas tinggi. Dalam hal ini setidaknya ada dua hal yang menjadi pokok pertanyaan, yaitu legalitas spekulasi scalping dan legalitas transaksi dengan volume dan modal yang besar dalam keadaan spekulasi yang tinggi. Kedua pokok permasalahan ini bias dengan praktik judi. Perjudian adalah bagian dari gharar, sebagaimana dijelaskan ulama Ma>likiyyah,

gharar memiliki ketentuan agar dapat mempengaruhi keabsahan akad. Yaitu, tingkat gharar yang banyak, gharar terletak pada as}a>lah, tidak ada tuntutan hajat atau d}aru>ra>t dan terjadi pada akad mu‘a>wad{ah. Selain syarat-syarat ini, gharar yang dapat mempe-

Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

129

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

ngaruhi keabsahan akad terletak pada posisi tertentu di dalam suatu transaksi,18 yaitu pada s}ighah akad, pada mabi>’ (komoditi) dan pada s\aman (bayaran). Berdasarkan analisa dari ketentuan-ketentuan ini, tingkat spekulasi dalam

scalping yang tinggi tetap tidak termasuk gharar muas\s\ir. Alasannya sama dengan pembahasan analisis dari legalitas spekulasi trading pada umumnya. Tingginya tingkat spekulasi tidak disebabkan oleh zat fluktuasi harga tersebut, tetapi karena pembacaan grafik analisis teknikal yang lebih pendek. Tingkat spekulasi ini dapat diminimalisir dengan menyertakan pembacaan primary trend, secondary trend dan beberapa instrumen analisis pendukung lainnya. Ini menunjukkan permasalahan terjadi pada cara membaca tren harga, bukan pada diri fluktuasi harga. Dan cara membaca tren ini tidak masuk dalam kriteria gharar muas\s\ir. Dengan begitu, tingkat spekulasi scalping yang tinggi tetap tidak termasuk gharar muas\s\ir. Selanjutnya, dalam situasi tingginya stress scalping, praktik scalping dilakukan dengan volume transaksi dan modal yang tinggi. Dalam kondisi spekulasi yang tinggi dan praktik seperti demikian menyebabkan resiko rugi juga besar. Judi (qima>r) adalah adalah akad spekulatif (ih}tima>li>) yang memungkinkan salah satu pemainnya untung dan rugi. Dalam undang-undang Mesir, qima>r ini memiliki dua bentuk, yaitu muqa>ma-

rah dan mura>hanah. Perbedaan keduanya terletak pada usaha pemainnya. Muqa>marah mengharuskan pemainnya melakukan usaha untuk menang. Sementara mura>hanah tidak. Kedua bentuk ini dicakup di dalam pengertian qima>r menurut syariat.19

Qima>r juga memiliki beberapa ketentuan yakni keuntungan yang didapatkan salah satu pihak adalah akumulasi harta dari setiap pemain, akhir dari perjudian adalah keuntungan yang dimenangkan salah satu pihak dan kerugian dari pihak lain, perjudian dikemas dalam bentuk akad rid}a>‘i>. Akad rid}a>‘i> berarti akad yang hanya membutuhkan

i>ja>b dan qabu>l (kesepakatan) antara pemain tanpa harus ada bentuk khusus dari permainan tersebut, perjudian adalah akad ih}tima>li>. Akad ih}tima>li> artinya adalah akad

gharar atau tidak memiliki ketidakjelasan, perjudian bersifat mengikat bagi pemainnya, dan sifat perjudian sama seperti transaksi.20 Berdasarkan pemaparan kriteria judi ini, praktik scalping, khususnya versi Bekti Sutikna, tidak dapat dikatakan judi. Sebab, tidak semua kriteria dalam perjudian Ya>si>n Ah}mad Ibra>hi>m, Naz}ariyah Al-Gharar Fi> Al-Syari>‘ah Al-Isla>miyyah: Dira>sah Muqa>ranah, vol. 1 (Kairo, Mesir: Wiza>rah al-Auqa>f wa al-Syu‘u>n wa al-Muqaddasa>t al-Isla>miyyah, 18

1973), 126. 19 Ibra>hi>m bin Na>shir, “Al-Qima>r: Tajri>muhu>-‘Uqu>ba>tuhu>-As\aruhu> Al-Amni> Dira>sah Ta’S}i>liyyah Wa Muqa>ranah Tat}bi>qiyyah” (Naif Arab University for Security Sciences, Riyadh, 2009), 55. 20 Ibid., 57. 130

Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

ada pada scalping Bekti Sutikna. Beberapa hal yang tidak masuk tersebut adalah keuntungan yang didapat bukan akumulasi harta pemain dan tidak diakhiri dengan keuntungan dan kerugian bagi pelaku transaksi. Scalping tetap sama seperti trading pada umumnya, yaitu transaksi saham antara dua investor di pasar modal. Hanya saja, perbedaannya terletak pada frame time yang digunakan. Ketika terjadi transaksi, kedua investor mendapatkan timbal balik dari transaksi tersebut, yaitu saham dan uang. Kerugian yang ditimbulkan oleh turunnya harga saham karena salah prediksi tidak lantas berarti kerugian tersebut disebabkan oleh salah satu pihak. Tetapi, oleh faktor alami. Berbeda dengan yang dilakukan oleh bandar. Keuntungan yang didapatkan bandar berasal dari kerugian orang lain. Hal ini karena bandar memanipulasi sifat saham sehingga trader lain tertipu oleh faktor buatan, bukan faktor alami. Apa yang dilakukan oleh bandar selain gharar adalah judi. Bandarmology atau memanfaatkan situasi yang dibuat bandar menurut peneliti juga termasuk judi. Manipulasi sifat saham memang tidak dilakukan oleh trader itu sendiri. Tetapi, trader yang tahu bahwa situasi suatu saham adalah manipulatif sebab faktor abnormal tetapi dia memanfaatkan keadaaan tersebut untuk keuntungannya sama saja dengan mengambil keuntungan dari kerugian orang lain. Maka, bandarmology yang juga merupakan judi.

Khat}r atau transaksi serupa judi adalah mentransaksikan sesuatu yang tidak ada harapan untuk selamat, serta tidak ada petunjuk atau tanda-tanda bahwa barang itu akan selamat.21 Contoh dari khat}r adalah membeli barang hilang atau budak yang kabur. Barang yang ditransaksikan sudah jelas, hanya saja tidak pasti dalam perolehannya. Berbeda dengan qima>r dalam kasus bai’ al-muna>baz\ah, bai’ al-mula>masah dan bai’

al-h}as}a>h yang sejak awal tidak jelas barang yang akan didapatkan. Berdasarkan definisi ini, scalping yang normal tetap tidak masuk khat}r. Hal ini karena objek yang ditransaksikan di dalam trading dengan scalping tetap jelas, yaitu saham dan uang. Kedua objek itu jelas didapatkan.

21 Abu> Muh}ammad Al-Baghda>di, Al-Talqi>n Fi> Al-Fiqh Al-Ma>liki>, vol. II (Beirut, Lebanon: Dar al-Kutub al-’Ilmiyyah, 2004), 151.

Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

131

Online ISSN 2746-1904 | Print ISSN 2614-1183 | Izzul Madid dan Shabrian Hammam Fanesti

Metode Scalping dalam Trading Saham Menggunakan Analisis Teknikal Menurut Hukum Islam

Kesimpulan Berdasarkan pemaparan, scalping dalam praktiknya terbagi dua: Yaitu menggunakan analisis teknikal tanpa bandarmology dan analisis teknikal dengan bandarmo-

logy. Scalping, khususnya teknik Bekti Sutikna, menggunakan analisis teknikal tidak terkategori ke dalam judi atau serupa judi. Sementara, scalping dengan cara bandarmo-

logy atau memanfaatkan situasi manipulatif yang dibuat bandar termasuk judi. Daftar Pustaka Ahmad, Kamaruddin. Dasar-Dasar Manajemen Investasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996. Al-Baghda>di, Abu> Muh}ammad. Al-Talqi>n Fi> Al-Fiqh Al-Ma>liki>. Vol. II. Beirut, Lebanon: Dar al-Kutub al-’Ilmiyyah, 2004. Haryadi, Robin. Super Trader: Seni Trading Saham Untuk Profit Maksimal. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo, 2021. Hermansyah, Armand. “Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham Untuk Mengambil Keputusan Investasi Pada Saham Sub Sektor Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” UIN SUSKA, Riau, 2020. Ibra>hi>m, Ya>si>n Ah}mad. Naz}ariyah Al-Gharar Fi> Al-Syari>‘ah Al-Isla>miyyah: Dira>sah Muqa>ranah. Vol. 1. Kairo, Mesir: Wiza>rah al-Auqa>f wa al-Syu‘u>n wa alMuqaddasa>t al-Isla>miyyah, 1973. Kartini, and Kurnia Yuspita. “Analisis Pergerakan Harga Saham Untuk Mendeteksi Adanya Noise Atau Kedatangan Informasi Di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Bisnis XV, no. 9 (2014). Muchlisin, Ilham Syaiful. “Prediksi Harga Saham Dalam Perspektif Analisis Teknikal: Studi Pada Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2007-2011.” UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011. Na>shir, Ibra>hi>m bin. “Al-Qima>r: Tajri>muhu>-‘Uqu>ba>tuhu>-As\aruhu> Al-Amni> Dira>sah Ta’S}i>liyyah Wa Muqa>ranah Tat}bi>qiyyah.” Naif Arab University for Security Sciences, Riyadh, 2009. Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana, 2010. Pengestu, Bima. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Terjadinya Fluktuasi Harga Saham Dan Pengaruhnya Pada Perusahaan Perbankan.” Jurnal Hukum Islam V, no. 2 (2021). Rusena, Adisi Sharesia. “Analisis Fundamental Dan Teknikal Pada Saham Syariah Di Indonesia.” UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2015. Sutikna, Bekti. Super Scalper. Jogjakarta: Media Pressindo, 2022. Ulum, Kefi Miftachul. “Analisa Teknikal Dalam Jual Beli Saham Menurut Hukum Islam.” Jurnal Hukum Islam IV, no. 4 (2020). http://urj.uinmalang.ac.id/index.php/jibl. Zaini, Hifni. “Analisa Teknikal Klasik Menggunakan Teori Dow Pada Pasar Valas.” Jurnal of Adoc (n.d.). https://adoc.pub/analisa-teknikal-klasik-menggunakan-teoridow-pada-pasar-val.html. Zed, Mustika. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Nasional, 2004.

132

Wasathiyyah | Volume 4, Nomor 2, Agustus 2022

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.