Andalas Flipbook PDF

Andalas

82 downloads 100 Views 14MB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

Scanned by TapScanner


Scanned by TapScanner


Scanned by TapScanner


Scanned by TapScanner


Scanned by TapScanner


Scanned by TapScanner


Scanned by TapScanner


Scanned by TapScanner


P ANDALAS ada tahun 1912, di kota Medan terbit surat kabar Tionghoa-Melayu pertama bernama Andalas. Disebut surat kabar Tionghoa-Melayu karena surat kabar ini berbahasa Melayu yang diterbitkan oleh orang Tionghoa. Andalas terbit tiga kali seminggu. Pimpinan redaksi pertamanya adalah T.B. Choe, seorang Tionghoa beragama Kristen. Pada tahun 1914, Choe digantikan oleh Phoa Ban Leng. Satu tahun kemudian, Tjia Eng Koan diangkat menjadi pimpinan redaksi menggantikan Phoa Ban Leng. Akan tetapi, Tjia Eng Koan terkena kasus akibat berita yang menyinggung seorang hoofdagent polisi Belanda. Ia dijatuhi hukuman denda 5 gulden oleh pengadilan (Said, 1976). Pada tahun 1916, pimpinan redaksi Andalas dipegang oleh Tan Kwan Kheng, lulusan sekolah teknik B.A.S. Surabaya. Ia pernah dijatuhi hukuman oleh pengadilan di Semarang karena tulisannya yang berjudul “smeerlap”. Saat memimpin Andalas, Tan Kwan Kheng juga terkena delik pers. Ia dihadapkan ke pengadilan karena dua artikel Andalas yang berjudul “Indie toch boekan Roeslan” dan “Controleur Obdeijn yang manis”. Dua artikel itu dianggap menghina oleh kontrolir Deli, Obdeijn. Akibatnya, Tan Kwan Kheng dijatuhi hukuman denda sebesar 100 gulden.


Setelah Tan Kwan Kheng dijatuhui hukuman, posisi pimpinan redaksi Andalas terus-menurus mengalami pergantian, mulai dari Tjioe Peng Hong, kemudian Tjoejoeng Moh. Arief (putra Dja Endar Moeda), Thio Tjin Boen, Ung Ben Seng, Hie Fock Tjhoei, Radimin, dan terakhir Tjia Eng Koan. Pada akhir tahun 1924, pemilik baru percetakan surat kabar Andalas, Jap Tian Chan, dibawa ke muka pengadilan karena menjalankan perusahaan percetakan tanpa izin. Kasus ini muncul karena pergantian kepemilikan, karenanya kasus ini diselasaikan oleh Jap Tian Chan dengan mengurus izin baru dan mengganti nama surat kabar Andalas menjadi Pelita Andalas.


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.