BAHAN AJAR HIV/AIDS Flipbook PDF

HIV/AIDS

61 downloads 117 Views 8MB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

BAHAN AJAR PENYAKIT INFEKSI DAN MENULAR HIV/AIDS DISUSUN OLEH : JOKO RIBUT SUTRISNO TAHUN 20222


BAHAN AJAR (PENYAKIT INFEKSI DAN MENULAR HIV/AIDS) Sekolah : SMK NEGERI 1 GONDANG SRGEN Mata Pelajaran : ILMU PENYAKIT PENUNJANG DIAGNOSTIK Tema : PENYAKIT INFEKSI MENULAR Subtema : HIV/AIDS Kelas/Semester : XII/GASAL A. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik (A) mampu Menganalisis (B) Setelah menyimak Power Point yang di tampilkan (C) Penyakit Infeksi Menular HIV/AIDS dari berbagai Litertur (D) 2. Peserta didik (A) mampu menganalisis Etiologi (B) Setelah menyimak Power Point yang di tampilkan (C) Terkait Penyakit Infeksi Menular HIV/AIDS (D) 3. Peserta didik (A) mampu menganalisis manifestasi klinis (tanda dan gejala) (B) setelah menyimak Power Point yang di tampilkan (C) Terkait Penyakit Infeksi Menular HIV/AIDS (D) 4. Peserta didik (A) mampu Menganalisis Media dan sumber penularan (B) setelah menyimak Power Point yang di tampilkan (C) terkai dengan Infeksi Menular HIV/AIDS (D) 5. Peserta didik (A) mampu Menganalisis (B) Setelah menyimak vidio (C) mengenai Patofisiologi Perjalanan Penyakit HIV/AIDS (D) 6. Peserta didik (A) mampu Menemukan Diangnosa keperawatan (B) Setelah menyimak Power Point (C) mengenai Penyakit Infeksi Menular HIV/AIDS (D) 7. Peserta didik (A) mampu Mebuat bagan (pathways) (B) Setelah menyimak Power Point dan Vidio (C) menegenai Penyakit Infeksi Menular HIV/AIDS (D) 8. Peserta didik (A) mampu Menguraikan kegunaan dan fungsi (B) Setelah menyimak Power Point yang di tampilkan (C) Mengenai Pemeriksaan Penujang Penyakit Infeksi Menular HIV/AIDS. 9. Peserta didik (A) mampu Menyusun Resume (B)Setelah menyimak Power Point yang di tampilkan (C ) Mengenai penyakit HIV/AIDS


B. URAIAN MATERI 1. PENGERTIAN HIV/AIDS HIV (Human Immunodeficiency virus) adalah jenis virus yang dapat menurunkan kekebalan tubuh, HIV Merupakan sejenis retrovirus-RNA yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS adalah singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome suatu kumpulan gejala penyakit yang didapat akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Sylvia & Wilson, 2019) Penyakit HIV menular melalui cairan genitalia (sperma dan cairan vagina penderita masuk keorang lain melalui jaringan epitel sekitar uretra, vagina dan anus akibat hubungan seksbebas tanpa kondom, heteroseksual atau homoseksual. Ibu yang menderita HIV sangat beresiko menularkan HIV ke bayi yang dikandung jika tida ditangani dengan kompeten (Nursalam 2018). Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah suatu kumpulam gejala penyakit kerusakan system kekebalan tubuh, penyakit ini bukan pada penyakit bawaan tetapi didapat dari hasil penularan. Penyakit ini disebabkan oleh Human immunodeficiency virus (HIV). Penyakit ini telah menjadi masalah internasional karena dalam waktu yang relatif singkat terjadi peningkatan jumlah pasien dan semakin melanda dibanyak Negara. Sampai saat ini belum ditemukan vaksin atau obat yang relatif efektif untuk AIDS sehingga menimbulkan keresahan di dunia (Widoyono, 2020). C. ETIOLOGI HIV/AIDS AIDS disebabkan oleh infeksi HIV, dimana retrovirus ini berada di cairan tubuh, seperti darah dan sperma. Virus masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui perantara darah, semen, dan sekret vagina. Setelah memasuki tubuh manusia, maka target utama HIV adalah limfosit CD 4 karena virus mempunyai afinitas terhadap molekul permukaan CD4. Virus ini akan mengubah informasi genetiknya ke dalam bentuk yang terintegrasi di dalam informasi genetik dari sel yang diserangnya, yaitu merubah bentuk RNA (ribonucleic acid) menjadi DNA (deoxyribonucleic acid) menggunakan enzim reverse transcriptase. DNA pro-virus tersebut kemudian diintegrasikan ke dalam sel hospes dan selanjutnya diprogramkan untuk membentuk gen virus. Setiap kali sel yang dimasuki retrovirus membelah diri, informasi genetik virus juga ikut diturunkan. Cepat lamanya waktu seseorang yang terinfeksi HIV mengembangkan AIDS dapat bervariasi antar individu. Dibiarkan tanpa pengobatan, mayoritas orang yang terinfeksi HIV akan mengembangkan tanda-tanda penyakit terkait HIV dalam 5-10 (Kemenkes RI (2020).


menurun dibawah 500 sel/μL. Setelah adanya gejala yang berubah-ubah, para pasien mengalami infeksi yang serius disebut dengan kondisi yang menentukan AIDS dan pasien yang bersangkutan dikatakan telah menderita AIDS yang sesungguhnya dan harus mendapatkan perawatan yang intensif.


F. MEDIA DAN CARA PENULARAN HIV/AID 1. Hubungan seksual dengan pengidap HIV/AIDS Hubungan sesual secara vaginal, anal dan oral dengan penderita HIV tanpa perlindungan bisa menularkan HIV. Selama hubungan seksual berlangsusng, air mani, cairan vagina, dan darah yang dapat mengenai selaput lendir, penis, dubur, atau muluh sehingga HIV yang tedapat dalam cairan tersebut masuk ke aliran darah dan akan mengakibatkan penularan, kemudian Selama berhubungan juga bisa terjadi lesi mikro pada dinding vagina, dubur dan mulut yang bisa menjadi jalan HIV untuk masuk ke aliran darah pasangan seksual 2. Ibu pada bayinya Penularan HIV dari ibu bisa terjadi pada saat kehamilan, Penularan virus dari ibu hamil positif HIV kepada anaknya dapat terjadi pada 3 waktu yang berbeda, yaitu saat janin masih dalam kandungan melalui tali pusat, saat persalinan (bayi terpapar cairan dari jalan lahir ibu) dan setelah bayi lahir melalui konsumsi ASI. 3. Darah dan produk darah yang tercemar HIV/AIDS Sangat cepat menular HIV karena virus langsung masuk ke pembuluh darah dan menyebar ke seluruh tubuh.


4. Pemakaian alat kesehatan yang tidak steril Alat pemeriksaan kandungan seperti spekulum, tenakulum, dan alat-alat lain yang menyentuh darah, cairan vagina atau air mani yang terinveksi HIV, dan langsung digunakan untuk orang lain yang tidak terinfeksi HIV, Poltekkes Kemenkes Padang dan langsung digunakan untuk orang lain yang tidak terinfeksi HIV bisa menular HIV 5. Alat-alat untuk menoreh kulit Alat tajam dan runcing seperti jarum, pisau, silet, menyunat seseorang, membuat tato, memotong rambut, dan sebagainya bisa menularkan HIV sebab alat tersebut mungkin dipakai tanpa disterilkan terlebih dahulu. 6. Menggunakan jarum suntik secara bergantian Jarum suntik yang digunakan di fasilitas kesehatan, maupun yang digunakan oleh para pengguna narkoba (Injecting Drug User-IDU) sangat berpotensi menularkan HIV. Selain jarun suntik, pada para pemakai IDU secara bersama-sama juga menggunakan tempat penyampur, pengaduk, dan gelas pengoplos obat, sehingga berpotensi tinggi untuk menularkan HIV. HIV tidak menular melalui peralatan makan, pakaian, handuk, sapu tangan, hidup serumah dengan penderita HIV/AIDS, gigitan nyamuk, dan hubungan sosial yang lain.


G. JENIS DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG SERING MUNCUL 1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehlangan cairan aktif diagnosa ini di angkat karena pasien mengatakan badan terasa lemah, pasien mengatakan sering haus, pasien mengatakan berat badan berkurang, pasien tampak lemah, bibir tampak kering, kulit tampak kering turgor kulit kembali lama > 2 detik, TD: 80/60 mmHg, N: 79x/i 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis diagnosa ini diangkat karena pasien mengatakan nyeri pada abdomen bagian atas dan punggung sebelah kanan nyeri terasa seperti mendesak pasien mengatakan skala nyeri berkisar antara 6 sampai 7 nyeri terasa hilang timmbul,pasien tamoak melindungi area nyeri, pasien mmengatakan posisi tidur lebih senang miring ke kiri, agar nyeri tidak terasa, pasien mengatakan tidak nafsu makan, terdapat nyeri tekan pada abdomen kuadran atas, TD : 80/60 mmHg, N: 79x/Menit 3. Diare berhubungan dengan proses infeksi, diagnosa ini diangkat karena pasien mengatakan diare sejak 1 minggu yang lalu, pasien mengatakan konsistensi BAB cair, pasien mengatakan frekuensi diare 3 kali sehari, bising usus 21x/i. 4. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis, diagnosa ini diangkat karenapasien mengatakan nafsu makan berkurang, pasien mengatakan berat badan berkurang, pasien mengalami diare, rambut pasien tampak rontok, bising usus 21x/i, porsi makan hanyaa habis 3 sendok makan, bibir kering dan pecah-pecah, tonus otot melemah 5. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan gangguan citra tubuh diagnosa ini diangkat karena pasien mengatakan malu dengan kondisinya saat ini, mengatakan tidak percaya diri, pasien mengatakan pasrah dengan penyakit yang di deritanya saat ini


6. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor imunologis Biasanya pasien menegeluhkan kulit gatal dan kemerahan, pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi, kulit tampak memerah pada bagian ekstremitas, kulit kering. 7. Ansietas berhuungan dengan kurang pengetahuan, diagnosa ini diangkat karena pasien mengatakan ada perasaan cemas, pasien mengatakan merasa cemas karena kodisinya belum juga membaik, pasien tidak mengerti dengan proses penyakitnya saat ini, ekpresi wajah tampak tegang Poltekkes Kemenkes Padang banyak diam dan sering menyendiri dikamar, pasien tampak murung, pasien tampak kurang bersengat dalam menjalani pengobatan, saat komunikasi pasien lebih banyak merunduk, saat bicara pasien sesekali melihat wajah pembicara H. KOMPLIKASI PENYAKIT HIV/AIDS 1. Oral Lesi Karena kandidiasis, herpes simplek, sarcoma Kaposi, 2. Neurologik Enselophaty akut, karena reaksi terapeutik, hipoksia, hipoglikemia, ketidakseimbangan elektrolit, meningitis / ensefalitis. Dengan efek : sakit kepala, malaise, demam, paralise, total / parsial. Neuropati karena imflamasi demielinasi oleh serangan Human Immunodeficienci Virus (HIV) 3. Gastrointestinal Diare karena bakteri dan virus, pertumbuhan cepat flora normal, limpoma, dan sarcoma Kaposi. Dengan efek, penurunan berat badan,anoreksia,demam,malabsorbsi, dan dehidrasi. Hepatitis karena bakteri dan virus, limpoma,sarcoma Kaposi, obat illegal, alkoholik. Dengan anoreksia, mual muntah, nyeri abdomen, ikterik,demam atritis. Penyakit Anorektal karena abses dan fistula, ulkus dan inflamasi perianal yang sebagai akibat infeksi, dengan efek inflamasi sulit dan sakit, nyeri rectal, gatal-gatal dan siare. 4. Respirasi Infeksi karena Pneumocystic dengan efek nafas pendek, batuk, nyeri, hipoksia, keletihan, gagal nafas. 5. Dermatologik Lesi kulit, virus herpes simpleks dan zoster, dermatitis karena xerosis, reaksi otot, lesi scabies/tuma, dan dekobitus dengan efek nyeri,gatal,rasa terbakar. 6. Sensorik Pandangan : berefek kebutaan


Pendengaran : kehilangan pendengaran dengan efek nyeri I. JENIS PEMERIKSAAN PENUNJANG PENYAKIT HIV/AIDS Menurut kemenkes RI (2020) pemeriksaan yang digunkan untuk mendeteksi penderita HIV/AIDS ada beberapa jenis diantaranya : 1. Tes antibodi Tes antibodi metode pemeriksaan HIV dan AIDS yang paling umum. Antibodi adalah protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh sebagai respon terhadap kehadiran zat asing, seperti virus. Cek HIV ini tujuannya bukan untuk mencari penyakit atau virus HIV, 2. Tes darah cepat Tes darah HIV/AIDS cepat dengan reagen (bahan kimia aktif) sudah dievaluasi dan direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan 3. Tes ELISA Pemeriksaan HIV ini mendeteksi antibodi untuk HIV-1 dan HIV-2 yang dilakukan dengan ELISA (enzyme-linked immunisorbent assay) atau dikenal juga dengan EIA (enzyme immunoassay) Untuk melakukan tes ELISA, sampel darah akan diambil dari permukaan kulit Anda kemudian dimasukkan ke dalam tabung khusuS 4. Tes Western blotes Western blot hanya dilakukan untuk menindaklanjuti tesskrining awal yang menunjukkan hasil positif HIV 5. Tes virologis dengan PCR Tes virologis adalah salah satu jenis pemeriksaan HIV dan AIDS yang dilakukan dengan metode polymerase chain reaction (PCR). 6. HIV DNA kualitatif (EID) Tes HIV/AIDS DNA kualitatif dari darah lengkap atau dried blood spot (DBS) adalah pemeriksaan yang fungsinya mendeteksi keberadaan virus HIV, bukan pada antibodi penangkalnya. 7. HIV RNA kuantitatif Tes HIV/AIDS RNA kuantitatif dilakukan dengan menggunakan plasma darah. J. PENCEGAHAN ENYAKIT TBC Lima cara untuk mencegah penularan HIV, dikenal konsep “ABCDE” sebagai berikut. 1. A (Abstinence): artinya Absen seks atau tidak melakukan hubungan seks bagi yang belum menikah. 2. B (Be faithful): artinya Bersikap saling setia kepada satu pasangan seks (tidak berganti-ganti pasangan).


3. C (Condom): artinya Cegah penularan HIV melalui hubungan seksual dengan menggunakan kondom. 4. D (Drug No): artinya Dilarang menggunakan narkoba. 5. E (Education): artinya pemberian Edukasi dan informasi yang benar mengenai HIV


K. LATIHAN DAN KUNCI JAWABAN Latihan soal BUTIR SOAL DAN JAWABAN Masalah ke : 1 (Satu) No Butir Instrumen (Soal-soal) Kunci Jawaban 1 apa saja jenis jenis penyakit infeksi menular, sebutkan 3 macam dan uraikanlah secara singkat penyakit infeksi menular diantara tuberkulosis, influenza, kolera, Muntaber, cacar air. Penjabaranya TBC merupakan penyakit yang disebakan oleh virus microbakterium tuberkolusis. Influenza merupakan penyakit menular yang umum dan hampir setiap orang pernah mengalaminya. Kolera merupakan penyakit infeksi saluran ususyang akut disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio Choelare. Muntaber Merupakan penyakit peradangan usus yang disebabkan oleh virus maupun bakteri atau parasit lain misalnya jamur, protozoa, dan cacing. Cacar air merupakan penyakit yang di sebabkan oleh infeksi virus varicella Zoster yang dapat menimbulkan bintik kemerahan pada kulit 2 apa hasil anailis dari Penyakit HIV/AIDS dari bebagai litertur dapat disimpulkan bahwa salah satu penyebab terjadinya penyakit Tuberkulosis adalah teradinya peradangan atau infeksi pada bagaian paru-paru yang mengakibatkan beberapa tanda gejala yang dapat menimbulkan kematian 3 Bagaimana etiologi dari penyakit TBC? disebabkan oleh spesies Mycobacterium, Tuberculosis, Yang juga dikenal sebagai bakteri tahan asam (BTA). Yang mempunyai sifat : basil berbentuk batang, bersifat aerob, mudah mati pada air mendidih (5 menit pada suhu 80°C), mudah mati terkena sinar ultra violet (matahari) serta tahan hidup berbulan-bulan pada suhu kamar dan ruangan yang lembab. 4 Bagaimana manifestasi klinis dari penyakit TBC? Gejala TBC biasanya batuk, nafsu makan menghilang, demam dan keringat dingin pada malam hari, batuk berdarah, kurang berenergi, rasa nyeri di dana, dan batuk berdahak dengan waktu yang berlangsung cukup lama yakni sekitar 21 hari 5 bagaiamana Media dan sumber penularan Penyakit HIV/AIDS media penularan penyakit TBC salah satunya melalui media lingkungan yang terkena paparan microbakterium Tuberkolusis oleh penderita, karena setelah terkena percikan batuk dari si pendertia akan menginfeksi semua ruangan maupun lingkungan yang telah di tempatnya, karena virus ini sisfatnya adalah menempel (drooplet), penularan tbc umumnya melalui udara, ketika pendrtita tbc aktif memercikan lendir atau dahak saat batuk atau bersin, bakteri TB akan ikut keluar melalui lendir tersebut dan terbawa ke udara, selanjutnya bakteri TB akan masuk ke tubuh orang lain melalui udara yang di hirupnya


LAMPIRAN BUTIR SOAL DAN JAWABAN Masalah ke 2 (Dua) No Butir Instrumen (Soalsoal) Kunci Jawaban 1 Bagaimana proses perjalanan penyakit TBC? Tahapan tersebut meliputi tahap paparan, paparan ini di pengaruhi oleh lingkungan yang buruk, kemudia adanya infeksi virus tuberkolusis yang menular melalui udara dan masuk ke dalam tubuh menginfeksi pada organ organ pernafsan atau paru, kemudian pasien akan muncul tanda dan gejala klins yang awalnya ringan dan lama kelemaaan tanpa pengobatan penyakit ini akan memberikan dampak yang bruk bagi sipenderita, tanpa disadari dan tanapa ada pengobtan yang patuh pasien dapat mengalami komplikasi dan bahkan bisa meninggal dunia. 2 Apa saja diangnosa keperawatan yang muncul pada Penyakit Infeksi Menular HIV/AIDS 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif 2. Gangguan pertukaran gas 3. Hipertermi berhubungan 4. Deficit pengetahuan 5. Deficit nutrisi kurang dari kebutuhan 6. Risiko infeksi berhubungan 3 Uraikan diangnosa keperawatan yang muncul pada Penyakit Infeksi Menular HIV/AIDS 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif : Ketidakmampuan memebersihkan sekret atau obstruksi jalan nafas untuk memepertahankan jalan nafas tetap paten 2. Gangguan pertukaran gas : suatu kondisi ketika individu mengalami penurunan aliran gas yang termasuk didalamnya meliputi oksigen dan karbondioksida 3. Deficit pengetahuan : ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang diberikan dengan topik tertentu dengan tidak menunjukan respons perubahan,atau pola fungsi manusia 4. Deficit nutrisi kurang dari kebutuhan : ketidakcukupan asupan zat gizi gizi dalam memenuhikebutuhan energi harian karena asupan makanan yang tidak memadai atau karena gangguan pencernaan 5. Risiko infeksi : masuknya mikroorganisme yang memperbanyak diri di jaringan tubuh yang menyebabkan peradangan 4 Apa saja Pemeriksaan Penujang Penyakit Infeksi Menular Tuberkulosis yang digunkan ? 1. Laboratorium darah rutin 2. Pemeriksaan sputum BTA 3. Tes Mantoux / Tuberkulin 5 Apa saja kegunaan dan fungsi Pemeriksaan Penujang Penyakit Infeksi Menular HIV/AIDS, uraikanlah? 1. Laboratorium darah rutin : suatu rangkaian tindakan pemeriksaan darah yang diambil menggunkan jarum suntik kecil di pembuluh darah pada bagian tubuh tertentu.


2. Pemeriksaan sputum BTA:mengumpulkan sputum atau dahak pasien yang di duga terinfeksi kuman mycrobakterium tuberkulosis 3. Tes Mantoux / Tuberkulin : pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya kuman penyebab penyakit tuberkulosis pada tubuh. Tes ini sangat disarankan bagi Anda yang kerap melakukan kontak langsung dengan penderita. L. RUBRIK PENILIAN a. Pengetahuan NAMA SISWA/KELOMPOK : : ............................................... KELAS : ............................................... rubrik peniliaa Jumlah skor Jawaban benar, lengkap dan jelas 4 Jumlah Skor yang di dapat x 20 = (Hasil Perolehan Nilai) Jawaban benar, tidak lengkap, jelas 3 Jawaban benar, tidak lengkap tidak jelas 2 Keterangan : Jawaban salah 1 Nilai : A = 86 – 100 (Baik Sekali) Tidak menjawab 0 : B = 70 – 85 (Baik) Jawaban benar, lengkap dan jelas 4 : C = 60 – 69 (Cukup) Jawaban benar, tidak lengkap, jelas 3 : D = 45 – 59 (Kurang) Jawaban benar, tidak lengkap tidak jelas 2 Jawaban salah 1 Tidak menjawab 0 Jawaban benar, lengkap dan jelas 4 Jawaban benar, tidak lengkap, jelas 3 Jawaban benar, tidak lengkap tidak jelas 2 Jawaban salah 1 Tidak menjawab 0 Jawaban benar, lengkap dan jelas 4 Jawaban benar, tidak lengkap, jelas 3 Jawaban benar, tidak lengkap tidak jelas 2 Jawaban salah 1 Tidak menjawab 0 Jawaban benar, lengkap dan jelas 4 Jawaban benar, tidak lengkap, jelas 3 Jawaban benar, tidak lengkap tidak jelas 2 Jawaban salah 1 Tidak menjawab 0 RUBRIK PENILAIYAN PENGETAHUAN Keterangan Cara Penskoran Nilai


b. Ketrampilan NAMA SISWA/KELOMPOK KELAS XI AK ....... XI AK ....... XI AK ....... XI AK ....... XI AK ....... N O BOBOT NILAI 1 20 20 20 2 20 20 3 10 4 10 ........................... Keterangan : Nilai : A = 86 – 100 (Baik Sekali) Gondang, .......................................... : B = 70 – 85 (Baik) Guru mapel : C = 60 – 69 (Cukup) : D = 45 – 59 (Kurang) ........................................................... ITEM PENILIAAN RUBRIK PENILIAN KETRAMPILAN PEMBUATAN RESUME KEPERAWATAN 1. .................. 2. .................. 3. .................. 4. .................. 5. .................. PENGKAJIAAN Ketepatan Dalam menuliskan Identitas Pasien Ketepatan dalam menuliskan keluhan dan Riwayat Penyakit Kelengkapan dalam menuliskan data subjektif dan Objektif pasien PERUMUSAN DIAGNOSA JUMLAH NILAI Ketapatan dalam menuliskan diagnosa Keperawatan Ketepatan dalam melakukan analisis diagnosa Keperawatan PELAKSANAAN Ketepatan dalam memilih perencanaan action ke pasien EVALUASI Ketepatan dalam menganalisis Respon pasien


NAMA SISWA/KELOMPOK KELAS 1. .................. XI AK ....... 2. .................. XI AK ....... 3. .................. XI AK ....... 4. .................. XI AK ....... 5. .................. XI AK ....... N O BOBOT NILAI 1 Kerapian dalam membuat bagan 20 20 2 Ketapatan dalam menentukan etiologi 20 ketepatan dalam menentukan manifestasi klinis 20 ketepatan dalam diagnosa keperawatan 20 ............... Keterangan : Gondang, .......................................... Nilai : A = 86 – 100 (Baik Sekali) Guru mapel : B = 70 – 85 (Baik) : C = 60 – 69 (Cukup) : D = 45 – 59 (Kurang) ........................................................... KERAPIAN KETEPATAN ITEM PENILIAAN kerapian dalam bagan JUMLAH RUBRIK PENILIAN KETRAMPILAN PEMBUATAN BAGAN


c. Sikap Kedisiplinan Kerjasama Inisiatif Kerajinan Tanggung Jawab Sikap Presensi Sopan Santun JUMLAH Rata-rata 1 4-121 JOKO XII AK 80 80 80 80 80 80 80 560 80 Baik 23456789 10 Keterangan : Nilai : A = 86 – 100 (Baik Sekali) Gondang, .......................................... : B = 70 – 85 (Baik) Guru mapel : C = 60 – 69 (Cukup) : D = 45 – 59 (Kurang) ........................................................... RUBRIK PENILAIAN SIKAP MATA PELAJARAN ILMU PENYAKIT DAN PENUNJANG DIAGNOSTIK TAHUN PELAJARAN 2022/2023 N O NIS NAMA SISWA KELAS INDIKATOR SIKAP KETERANGAN


MATERI FORMAT RESUME KEPERAWATAN Tgl/Jam masuk RS : .............................................................................. Tgl/Jam pengkajian : .............................................................................. Diagnosa Medis : .............................................................................. N0. RM : .............................................................................. A. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien a. Nama : .............................................................................. b. Alamat : .............................................................................. c. Umur : .............................................................................. d. Pendidikan : .............................................................................. e. Agama : .............................................................................. 2. Riwayat Keperawatan 1. Keluhan Utama ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ 2. Riwayat Penyakit Sekarang ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ ................................................................................................................................


B. RESUME ASUHAN KEPERAWATAN No Diagnosa Keperawatan DAR (Data, Action, Respon) 1 Diagnosa Keperawatan (contoh : Nyeri Akut b. d. Agen Cidera Biologis) DATA Tahap pengumpulan berupa data objektif dan subjektif yang mendukung masalah. Dilengkapi pula dengan data penunjang apabila ada(DS, DO) ACTION Tindakan keperawatan dan yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah RESPONSE Penjabaran response pasien terhadap tindakan keperawatan atau medis yang sudah dilakukan (S,O) M. DAFTAR PUSTAKA 1. Lestari D, Aprilianto D, Pramono J. (2018). Ilmu Penyakit Penunjang Diagnostik. Penerbit Andi : Yogyakarta 2. Nursalam dan Kurniawati,Ninuk Dian. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika 3. Widiyono, M. (2020). Penyakit Tropis Epiodemiologi, Penularan, Pencegahan & Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga. 4. Kumar, Cotran, & Robbins.(2018). Buku Ajar Patologi. Jakarta: EGC 5. Kemenkes RI (2018). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Konseling dan Tes HIV. 6. Kemenkes RI. (2020).Situasi Umum HIV/AIDS dan Tes HIV.


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.