Bestpractice_IMANIA DWY ANISSA S.Pd Flipbook PDF


68 downloads 113 Views 5MB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

TUGAS MANDIRI PPG DALAM JABATAN KATEGORI 2 UNIVERSITAS HAMZANWADI TAHUN 2022 Nama : IMANIA DWY ANISSA, S.Pd Nomor UKG : 201508925546 Kelas : C (Bimbingan Konseling) LK 3.1 Menyusun Best Practice Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Pesera didik Dalam Pembelajaran Lokasi SMK Negeri 2 Nganjuk Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Tujuan yang ingin dicapai AKSI 1 Tujuan umum yaitu Peserta didik mampu meningkatkan kepercayaan dirinya, Sedangkan tujuan khususnya peserta didik dapat menguraikan pengertian percaya diri, peserta didik dapat menelaah dampak kurang percaya diri, peserta didik dapat membangun kepercayaan dirinya AKSI 2 Membantu peserta didik menganalisa dan menanggulangi perilaku ketergantungan dari media sosial yang negatif dalam kehidupan sehari-hari melalui layanan konseling kelompok menggunakan strategi SFBC yaitu Solutions Focused Brief Counseling. Dalam strategi SFBC ini terdapat beberapa tahapan diantaranya pada scalling question peserta didik dapat mengungkapkan permasalahan berdasarkan skala dan mengidentifikasi permasalahan dengan menggunakan exception question serta dapat mengatasi permasalahan dengan menggunakan miracle question. Penulis Imania Dwy Anissa, S.Pd (No.UKG :201508925546) Tanggal PPL AKSI 1 :16 Desember 2022


PPL AKSI 2 : 5 Januari 2023 Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini. AKSI 1 Latar Belakang Percaya diri adalah suatu perasaan dan keyakinan terhadap kemampuan yang dimiliki untuk dapat meraih kesuksesan dengan berpijak pada usahanya sendiri dan mengembangkan penilaian yang positif bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya sehingga, seseorang dapat tampil dengan penuh keyakinan dan mampu menghadapi segala sesuatu dengan tenang (Angelis, 2003; McClelland (dalam Luxori, 2005) Berdasarkan hasil AKPD ditemukan masalah bidang pribadi yang sangat prioritas adalah kurangnya rasa percaya diri. Masalah kurangnya percaya diri peserta didik dikarenakan konsep diri peserta didik yang masih negatif dan merasa dirinya tidak mampu, kurangnya percaya diri pada peserta didik dikarenakan merasa dirinya kurang menarik, kurang mempersiapkan diri dalam menghadapai ujian, kurangnya dukungan orang tua, peserta didik yang tidak diberi pujian ketika melakukan hal positif.Sehingga menimbulkan efek negatif pada kegiatan belajar di sekolah seperti peserta didik tidak berani mengemukakan pendapatnya, tidak mau bersosialisasi dengan temannya, cenderung menyendiri, peserta didik Banyak yang pasif saat pembelajaran di kelas, peserta didik malu ketika presentasi dikelas. peserta didik Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas (tidak optimal). Praktik ini penting untuk dibagikan Aspek yang sangat berkontribusi dalam kepercayaan diri adalah optimis, rasa percaya diri merupakan sikap mental optimisme dari kesanggupan terhadap kemampuan diri dalam penyelesaian segala sesuatu, dan kemmpuan diri untuk penyesuaian diri pada situasi yang di hadapi, juga mengatasi rasa takut dan terus berusaha dan memikirkan masa depan yang lebih baik. Pemberian pemahaman tentang rasa percaya diri kepada peserta didik untuk mengatasi kurangnya percaya diri sehingga peserta didik dapat sedikit demi sedikit menumbuhkan rasa percaya dirinya sehingga peserta didik dapat mengembangkan potensinya, dan sukses dalam mecapai keinginannya untuk meraih masa depan yang lebih baik. Peran dan tanggung jawab Peran Guru BK sebagai fasilitator yaitu sebagai pembimbing dan memotivasi peserta didik tentang pentingnya rasa percaya diri , sehingga peserta didik


dapat menyimpulkan cara untuk meningkatkan rasa percaya diri di sekolah dan dalam kehidupan seharihari, dengan cara menayangkan contoh video seseorang yang pada awalnya tidak percaya diri kemudian dia berusaha keras untuk belajar dan mengembangkan potensi yang dimiliki. Hal ini dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan rasa percaya dirinya. Tanggung jawab guru BK yaitu memastikan peserta didik mendapatkan layanan konseling yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dan menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi peserta didik dilingkungan sekolah. Serta bekerjasama dengan wali kelas dan guru mapel membantu memantau perubahan perilaku percaya diri perserta didik dalam proses pembelajaran. AKSI 2 Latar Belakang Berdasarkan hasil analisis masalah yang teridentifikasi dari : 1. Hasil AKPD di kelas XI TB dengan persentase 94% (33 responden) item pertanyaan nomor 23 (merasa sulit mengendalikan ketergantungan pada medsos, WA, Instagram, FB, Tiktok dsb) 2. Hasil wawancara dengan guru mapel 3. Hasil wawancara dan observasi dengan peserta didik Dari 33 responden yang memilih pernyataan merasa sulit mengendalikan ketergantungan pada medsos terdapat 6 peserta didik yang paling menonjol untuk segera mendapatkan layanan konseling kelompok berdasarkan wawancara dengan guru mapel dan peserta didik. Setelah dilakukan kajian dan literatur wawancara maka dapat diketahui penyebab peserta didik sulit mengendalikan ketergantungan pada medsos adalah : a. Kurangnya kegiatan produktif b. Bingung dan bosan bila tidak pegang hp c. Takut ketinggalan berita viral d. Merasa kesepian e. Rasa ingin tahu yang tinggi Dapat disimpulkan bahwa akar penyebab masalah peserta didik merasa sulit mengendalikan ketergantungan pada medsos adalah mudah bosan


jika tidak memegang HP. Peserta didik yang mudah bosan jika tidak memegang HP akan mempengaruhi faktor penyebab masalah yang lain seperti merasa bingung bila tidak memegang hp, takut ketinggalan berita viral dan merasa kesepian jika tidak aktif di media sosial.Jika peserta didik tidak mudah merasa bosan dengan kegiatan belajar maka mereka akan lebih produktif, lebih banyak berdiskusi dengan temannya, sering bertanya pada guru dan aktif di kelas. Pendekatan yang digunakan dalam konseling kelompok adalah pendekatan postmoderen dan integratif, strategi yang digunakan yaitu solutions focused brief counseling (SFBC). SFBC merupakan salah satu pendekatan dengan mengedepankan keberdayaan konseli untuk mencari jalan keluar atau solusi sehingga konseli akan memilih sendiri tujuan yang hendak dicapainya (Corey, 2013; Capuzzi dan Gross, 2011). Penting untuk dibagikan Praktik ini penting untuk dibagikan kepada peserta didik karena ketergantungan medsos pada kalangan peserta didik semakin marak dan terjadi dan sangat sulit untuk dikendalikan. Dimana apabila peserta didik tidak dapat mengendalikan ketergantungannya pada medsos akan sangat berpengaruh pada kegiatan sehari-hari mereka dan tentunya akan sangat mempengaruhi kegiatan belajar mereka. Tidak ada batasan yang diberikan oleh orang tua mereka, membuat sebagian peserta didik sangat dengan mudah mengakses medsos tersebut sehingga mereka dengan leluasa menggunakan medsos hingga mengganggu jam belajar mereka bahkan juga menggangu jam tidur yang mengakibatkan kesehatan mereka munurun. Peran dan Tanggung jawab Dalam mengatasi permasalahan, ini tentunya guru Bk merupakan salah satu pihak yang juga bertanggung jawab untuk membantu peserta didik mengatasi dan mengurangi permasalahan sulitnya mengendalikan diri terhadap sosmed melalui kegiatan dalam layanan konseling kelompok dengan menggunakan pendekatan postmoderen dan


integratif, strategi yang digunakan yaitu Solutions Focused Brief Counseling (SFBC). Tanggung jawab guru Bk yaitu memastikan peserta didik mendapatkan layanan konseling sesuai dengan permasalahan yang dihadapi serta menciptakan rasa aman dan nyaman dalam proses konseling yang dilakukan. Serta terus membimbing mereka untuk bisa lebih mengendalikan permasalahan yang dihadapi peserta didik. Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat, AKSI 1 Tantangan untuk mencapai tujuan Tantangannya ada dalam diri peserta didik tersebut, peserta didik telah membuat Konsep diri negatif pada dirinya, Seperti Peserta didik merasa akan diterima teman sebayanya jika dia memiliki fisik menarik,wajah yang cantik/tampan,hanya fokus pada kelemahan diri tanpa mempedulikan kelebihan atau potensi diri dan memiliki perasaan takut gagal dan tertutup. Guru BK harus membantu peserta didik dalam mengubah pola pikir dan perilaku tentang permasalahn yang dihadapi peserta didik. Yang terlibat dalam kegiatan yaitu : 1.Peserta didik yang sebagai sentral dalam proses bimbingan layanan klasikal 2.Dosen pembimbing (fasilitator), Guru Pamong dan Rekan Sejawat yang berperan dalam membantu saya seperti memberikan solusi, membantu dan mendukung kegiatan bimbingan layanan klasikal,serta cameramen atau dokumentasi dalam kegiatan perekaman dalam pemberian layanan. AKSI 2 Tantangan dalam menghadapi permasalahan dan mencapai tujuan tersebut serta yang terlibat adalah: Selama proses pelaksanaan praktik baik yang menjadi tantangan kami adalah pada proses perencanaan, kami harus mempersiapkan dengan matang diantaranya adalah media layanan yang tepat dan menarik untuk permasalahan peserta didik yang digunakan selama proses kegiatan layanan konseling kelompok. Selain proses yang menjadi tantangan kami ada hal lain yang juga menjadi tantangan untuk melakukan proses kegiatan tersebut yaitu tempat yang kami


gunakan dalam proses kegiatan konseling kelompok belum memenuhi kriteria yang membuat peserta didik merasa lebih nyaman saat proses layanan. Dimana kegiatan konseling kelompok dilakukan secara lesehan sehingga pada proses kegiatan layanan yang membutuhkan aktivitas menulis membuat peserta didik merasa kurang nyaman. Tantangan lain dalam mengungkap permasalahan peserta didik adalah kesiapan serta keaktifan peserta didik mencari solusi bersama atas permasalahan yang diungkap berdasarkan teknik konseling yang digunakan agar peserta didik dapat mengurangi serta mengatasi dan mengendalikan permasalahan yang dialami. Hal ini menjadikan kami untuk harus bisa memahami permasalahan peserta didik dengan baik dan mencari solusi dengan tepat. Yang terlibat dalam kegiatan yaitu : 1. Peserta didik yang sebagai sentral dalam proses kegiatan layanan konseling kelompok 2. Guru Bk sebagai fasilitator Dosen pembimbing (fasilitator), Guru Pamong dan Rekan Sejawat yang berperan dalam membantu saya seperti memberikan solusi, membantu dan mendukung kegiatan bimbingan layanan klasikal,serta cameramen atau dokumentasi dalam kegiatan perekaman dalam pemberian layanan. Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini AKSI 1 Langkah-langkah Pelaksanaan Aksi 1. Guru BK menyiapkan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam bimbingan klasikal. 2. Merencanakan langka-langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan Bimbingan Klasikal. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan : Tahap awal • Guru BK membuka dengan salam dan doa • Guru BK membina hubungan baik dengan peserta didik. • Guru BK memastikan kehadiran peserta didik • Menanyakan kesiapan kepada peserta didik untuk melakukan layanan • Guru BK memberikan ice breaking singkat • Guru BK menyampaikan pengantar tujuan layanan bimbingan • Penjelasan tentang langkah- langkah kegiatan


• Mengarahkan kegiatan (Konsolidasi) • Tahapan Peralihan Tahap Inti • Guru BK membagi kelas menjadi kelompok diskusi • Guru BK menayangkan materi Percaya Diri berupa Power Point • Guru BK memutar video pendek terkait Percaya diri • Guru BK memberikan bahan tugas untuk di diskusikan, dan kemudian di presentasikan • Guru BK mengevaluasi hasil diskusi peserta didik • Guru BK memberikan sebuah permainan lempar Dadu, kemudian nomor yang tampil pada dadu tersebut, harus siap mempresentasikan hasil diskusinya.(melatih percaya diri peserta didik) • Guru BK meminta peserta didik mengerjakan LKPD Tahap Penutup • Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan. • Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan. • Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut. • Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik berdoa dan mengakhiri dengan salam 3. Guru perlu mencari narasumber atau informasi yang sesuai serta paham dengan permasalahan peserta didik agar layanan yang diberikan tersalurkan dengan tepat. 4. Guru membangun suasana yang menyenangkan serta membuat suasana aktif agar peserta didik tidak bosan dan jenuh. 5. Pemberian penguatan diakhir layanan untuk memastikan informasi yang diberikan diterima dan dipajami dengan baik oleh peserta didik. Strategi Aksi yang di gunakan : • Sebagai guru BK langkah dan strategi yang digunakan yaitu melakukan kajian literatur, pengembangan identifikasi masalah dan alternatif solusi serta guru BK mampu membuat layanan yang inovatif dan tepat sasaran.


• Adapun strategi yang digunakan adalah Metode diskusi dengan tehnik Ekspositori . • Diskusi kelompok dapat dikatakan sebagai suatu percakapan yang direncanakan antara 3 orang atau lebih, bertujuan untuk memperjelas ataupun memecahkan suatu masalah yang dihadapi di bawah pimpinan seorang pemimpin. • Teknik ekspositori merupakan konsep eksposisi yang berarti memberi penjelasan. Dalam konteks pembelajaran, eksposisi merupakan strategi yang dilakukan guru untuk mengatakan atau menjelaskan fakta-fakta, gagasan-gagasan dan informasi-informasi penting kepada peserta didik sehingga peserta didik memperoleh pemahaman tentang kepercayaan diri agar masalah dapat terselesaikan. • Peserta didik membuat strategi/ cara dan upaya meningkatkan kepercayaan dirinya. Kemudian hasilnya ditempel di ruang kelas. Peserta didik yang belum memahami terkait percaya diri, akan dirujuk ke RTL (rencana tindak lanjut) yaitu konseling kelompok maupun individu. • Guru perlu merancang instrumen penilaian untuk mengukur capaian layanan BK Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini Alat peraga : PPT, LCD, Laptop, tripod, speaker, kertas dan bolpoint, LKPD, lembar evaluasi proses dan hasil dan buku referensi lainnya. Media atau bahan ajar Materi percaya diri berbentuk powerpoint canva https://www.canva.com/design/DAFTYv3FCHQ/aR mpnYhocG6QXY64VvmfUQ/edit?utm_content=DAFT Yv3FCHQ&utm_campaign=designshare&utm_mediu m=link2&utm_source=sharebutton https://jurnal.univpgripalembang.ac.id/index.php/juang/article/view/209 8/1916


AKSI 2 Langkah pelaksanaan aksi Sebagai guru BK langkah-langkah/strategi yang dilakukan untuk mengahadapi permasalahan tersebut : 1. Guru Bk melakukan koordinasi dengan wali kelas dan guru mata pelajaran dalam rangka mengkomunikasikan permasalahan sulit mengendalikan ketergantungan pada sosmed pada peserta didik dan rencana pelaksanaan layanan konseling kelompok 2. Guru Bk melakukan kajian literatur dalam proses identifikasi permasalahan peserta didik 3. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) yang didalamnya terdapat media yang akan digunakan yaitu LKPD dengan media Canva 4. Mempersiapkan ruangan serta alat yang akan digunakan dalam layanan konseling kelompok 5. Menginformasikan kepada peserta didik kegiatan layanan dilaksanakan di ruang konselingg kelompok di ruang bimbingan konseling. Strategi Aksi yang digunakan : Adapun strategi yang digunakan pada layanan bimbingan konseling kelompok ini yaitu dengan menggunakan pendekatan postmoderen dan integratif, strategi yang digunakan yaitu solutions focused brief counseling (SFBC). SFBC merupakan salah satu pendekatan dengan mengedepankan keberdayaan konseli untuk mencari jalan keluar atau solusi sehingga konseli akan memilih sendiri tujuan yang hendak dicapainya (Corey, 2013; Capuzzi dan Gross, 2011). Bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat ➢ Untuk proses konseling, guru Bk menyesuaikan dengan tahapan yang ada pada teknik SFBC (Solutions Focused Brief Counseling) ➢ Pada layanan konseling kelompok ini SFBC setiap peserta didik diminta secara aktif untuk


menceritakan segala permasalahan yang dialami tanpa ada keraguan kemudian dari semua permasalahan yang sudah diungkap, diambil salah satu masalah yang paling urgent untuk segera bisa diselesaikan ➢ Selama proses layanan konseling kelompok, guru Bk mendorong peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam menerapkan teknik SFBC guna terpenuhinya solusi yang akan didapatkan ➢ Guru Bk memberikan LKPD untuk mengungkap permasalahan peserta didik dan mengukur ketercapaian layanan konseling kelompok serta evaluasi hasil layanan konseling kelompok ➢ Pada proses konseling kelompok yang terlibat didalamnya yaitu 6 peserta didik pada kelas XI TB dengan guru Bk. Sumber daya dan materi yang diperlukan Sumber daya yang yang ada pada konseling kelompok ini adalah guru Bk yang menguasai teknik konseling serta peserta didik yang mempunyai permasalahan. Materi yang diperlukan adalah literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diungkap, LKPD mengukur ketercapaian layanan konseling kelompok serta evaluasi proses dan hasil layanan konseling kelompok. Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut AKSI 1 Dampak dari Aksi Dari pelaksanaan pemberian informasi dan pemahaman Tentang upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta didik dengan metode diskusi kelompok teknik Ekspositori efektif dan dapat meningkatkan rasa percaya diri Peserta didik. Teknik ekspositori memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa rasa percaya diri sangat penting dalam meraih kesuksesan. Dan peserta didik mengetahui upaya apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rasa kepercayaan dirinya sehingga bisa mengembangkan potensi yang dimiliki. Efektif atau tidak Kegiatan pemberian layanan bimbingan klasikal dengan teknik ekspositori dalam pemberian informasi mengenai informasi tentang kepercayaan diri cukup efektif ini terlihat dari peserta didik mampu meningkatkan rasa percaya dirinya dalam proses


belajar,dengan berani tampil dalam setiap kesempatan, sering latihan berbicara di muka umum (public speaking), bersikap optimis dan yakin, menemukan keunggulan/kelebihan diri dan kemudian mengembangkannya dengan sungguhsungguh. Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan 1. Tanggapan dari peserta didik, layanan bimbingan dan konseling menyenangkan dan lebih menarik dengan media pembelajaran inovatif. 2. Guru dan rekan sejawat sangat positif dan antusias, tertarik dengan layanan yang sudah saya terapkan, sehingga mereka juga ingin melaksanakan model layanan yang telah saya laksanakan, karena berdampak besar terhadap proses layanan. Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu: Hal tersebut dilihat dari hasil nilai LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yang bernilai Baik sebagai instrumen penilaian capaian layanan BK, serta dilihat dari evaluasi proses dan evaluasi hasil layanan BK yang juga mendapatkan nilai Baik, dan juga dilihat dari Rencana Evaluasi yang telah disusun dalam melihat berbagai faktor baik jurnal refleksi peserta didik, jurnal refleksi Guru, Observasi, survey pemberian layanan, dan wawancara peserta didik. Dan pada kegiatan akhir peserta didik mampu membuat sebuah produk karya yang mendeskripsikan bagaimana peserta didik mampu menyusun cara meningkatkan rasa kepercayaan diri untuk merubah perilakunya menjadi lebih percaya diri agar bisa meraih kesuksesan di masa depan. Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut yaitu : 1. Dari proses aksi yaitu dilaksanakan sebagai guru BK dapat mengevaluasi teknik yang digunakan dalam pemberian layanan sudah tepat kah, dan apakah perlu adanya modifikasi agar selanjutnya pemberian layanan dapat lebih maksimal dengan masalah yang sama. 2. Peserta didik lebih aktif dan tertarik jika menggunakan media dan alat/bahan layanan inovatif. 3. Dalam pelaksanaan bimbingan klasikal, ice breaking sangat diperlukan untuk menambah semangat dan keakraban anggota kelompok. 4. Didapat hasil bimbingan klasikal dengan menggunakan teknik ekspositori dalam


meningkatkan kepercayaan diri sangat tepat dan efektif. 5. Sebagai seorang guru BK harus selalu mengembangkan dan menyesuaikan dirinya dengan kondisi terkini dan selalu membuat inovasi-inovasi terkini. AKSI 2 Dampak dari Aksi Dari langkah-langkah yang dilakukan guru Bk dalam layanan konseling kelompok terhadap peserta didik dapat dilihat dari evaluasi proses dan evaluasi hasil. Dari evaluasi proses dapat diperoleh hasil bahwa : 1. Peserta didik terlibat secara aktif pada proses layanan konseling kelompok 2. Peserta didik memiliki antusiasme tinggi pada kegiatan layanan Sedangkan dari evaluasi hasil : 1. Peserta didik merasa puas karena telah mengungkapkan segala permasalahan yang dihadapi 2. Peserta didik lebih terbuka mendapatkan saran dann solusi atas permasalahan yang dialaminya 3. Peserta didik merasa tergugah untuk melakukan perubahan dalam dirinya agar bisa keluar dari masalah yang dialami Efektif atau tidak Dilihat dari evaluasi proses dan hasil dapat disimpulkan bahawa konseling kelompok dengan strategi SFBC yang didalamnya terdapat Exception Question, Miracle Question, Scaling Question, Formula First Session Task, Umpan balik (feedback) itu sangat efektif. Pelaksanaan yang cukup singkat memungkinkan peserta didik untuk segera bisa mengatasi dan keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan


1. Tanggapan dari peserta didik, layanan bimbingan konseling dengan strategi SFBC sangat menarik dan menyenangkan 2. Guru dan rekan sejawat sangat positif dan antusias, tertarik dengan layanan yang sudah saya terapkan, sehingga mereka juga ingin melaksanakan model layanan yang telah saya laksanakan, karena berdampak besar terhadap proses layanan. Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu: Faktor keberhasilan dari kegiatan layanan konseling kelompok ini adalah dengan penerapan strategi Solutions Focused Brief Counseling (SFBC). Teknik yang ada pada SFBC bisa dengan mudah diterapkan pada permasalahan ini. Penguasaan teknik yang dilakukan guru Bk berhasil membuat peserta didik dengan nyaman untuk mengungkap masalah yang dialami. Keaktifan peserta didik selama layanan sangat membantu guru Bk untuk mengarahkan berbagai teknik yang dipakai dalam layanan ini. Faktor ketidakberhasilan dari kegiatan layanan ini adalah penggunaan ruangan yang dirasa kurang memadai serta persiapan yang cukup singkat membuat proses layanan sedikit mengalami beberapa hambatan. Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut yaitu : 1. Dari proses aksi yaitu dilaksanakan sebagai guru BK dapat mengevaluasi teknik yang digunakan dalam pemberian layanan sudah tepat kah, dan apakah perlu adanya modifikasi agar selanjutnya pemberian layanan dapat lebih maksimal dengan masalah yang sama. 2. Dapat melaksanakan layanan konseling kelompok lebih tertib dan terstruktur sesuai dengan RPL Peserta didik lebih aktif dan tertarik jika masalah yang ada diselesaikan dengan layanan konseling kelompok


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.