BUKU KEARIFAN LOKAL KLPK 5.pdf Flipbook PDF

BUKU KEARIFAN LOKAL KLPK 5.pdf

102 downloads 126 Views 5MB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA KEARIFAN LOKAL

JUDUL : PERALATAN RUMAH TANGGA TRADISIONAL DI BUAT OLEH : GADING TARUNA DEWA / 10 HASNA AULIA NINGRUM / 12 QUEEN NATHA ANDILLA / 22 RONA AYU ANGRAINI / 30 YOLANDA NOVA SYAWALTI / 35

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...........................................................................................................................01

BAB 1 KEARIFAN LOKAL 1.1 Pengertian.......................................................................................................................................02 1.2 Karakteristik....................................................................................................................................02 1.3 Peran...............................................................................................................................................02 1.4 Bentuk – bentuk..............................................................................................................................02 1.5 Melestarikan...................................................................................................................................03 1.6 Macam – macam.............................................................................................................................03

BAB 2 PERALATAN RUMAH TANGGA TRADISIONAL 2.1 Pengertian.......................................................................................................................................04 2.2 Karakteristik....................................................................................................................................04 2.3 Peran...............................................................................................................................................04 2.4 Alasan harus melestarikan..............................................................................................................04 2.5 Macam – macam.............................................................................................................................05

KESIMPULAN......................................................................................................................................................19

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Maka, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat- Nya, yang telah melimpahkan rahmat hidayah dan karunia- Nya kepada kami. Sehingga, kami dapat menyusun buku P5 Kearifan Lokal tentang Peralatan Rumah Tangga Tradisional. Buku ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan atas kerja sama kelompok kami, sehingga dapat memperlancar pembuatan buku ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Bapak/Ibu guru pendamping projek beserta teman-teman semua. Terlepas dari itu semua kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun kata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki buru ini. Akhir kata kami berharap buku P5 Kearifan Lokal tentang Peralatan Rumah Tangga Tradisional memberikan manfaat dan wawasan inspirasi terhadap pembaca. Selain itu, kami berharap pembaca dapat melestarikan kearifan lokal terutama di bidang Peralatan Rumah Tangga Tradisional.

Kata Pengantar | 01

SMA N 5 SURAKARTA PENULIS : KELOMPOK 5 PROJEK KEARIFAN LOKAL X – E10

KEARIFAN LOKAL

BAB

1

PENDAHULAN

KEARIFAN LOKAL

A. PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL Kearifan lokal adalah bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri, kearifan lokal biasanya mewariskan turun-temurun dari satu generasi ke generasi melalui mulut ke mulut. Kearifan lokal juga disebut sebagai keunikan suatu daerah. Ada pula pengertian Kearifan Lokal menurut para ahli antara lain : • Menurut Sibarani kearifan lokal adalah kebijaksanaan atau pengetahuan asli suatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat. • Menurut Haryati Soebadio, Kearifan lokal adalah suatu identitas atau kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu untuk menyaring dan memiliki akan budaya yang masuk ke dalam diri dan watak dirinya. • Menurut Wibowo kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar/bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri.



B. KARAKTERISTIK KEARIFAN LOKAL Karakteristik dari kearifan lokal antara lain : 1. Mampu bertahan terhadap budaya luar, 2. Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar, 3. Mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli, 4. Mempunyai kemampuan mengendalikan, 5. Mampu memberi arah pada perkembangan budaya. C. PERAN KEARIFAN LOKAL Peran kearifan lokal yaitu : • Merefleksikan nilai-nilai budaya • Membantu masyarakat melakukan konservasi dan melestarikan Sumber Daya Alam • Nilai yang mengatur ketertiban dan keharmonisan di masyarakat • Bermakna sosial • Pengembangan Sumber Daya Alam • Pengembangan pengetahuan dan kebudayaan • Membantu perekonomian masyarakat D. BENTUK – BENTUK KEARIFAN LOKAL Bentuk – bentuk kearifan lokal dibagi menjadi dua yaitu kearifan lokal internal (tidak berwujud) dan kearifan lokal material (berwujud). 1. INTERNAL • Petuah: kata-kata bijak pemikiran abstrak yang bertujuan baik. • Nilai: hal yang masih dipertahankan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. • Etika: konsep penilaian sifat kebenaran atau kebaikan dari tindakan sosial berdasarkan tradisi yang dimiliki.

Kearifan Lokal | 02

• Norma: aturan yang mengikat. • Adat istiadat: kebiasaan turun-temurun. • Hukum adat: aturan yang dibuat oleh masyarakat setempat. • Aturan-aturan Khusus: aturan yang berlaku. • Kepercayaan: sikap menjunjung tinggi suatu keyakinan yang dianggap benar.



2. MATERIAL • Rumah adat: rumah yang memiliki ciri khas budaya atau gaya dari suatu wilayah. • Makanan adat makanan ciri khas budaya atau bahan tertentu dari suatu wilayah. • Pakaian adat: pakaian yang mengekspresikan identitas suatu wilayah.



E. MELESTARIKAN KEARIFAN LOKAL Kearifan lokal adalah bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri, kearifan lokal biasanya mewariskan turun-temurun dari satu generasi ke generasi melalui mulut ke mulut. Kita sebagai warga negara Indonesia harus mampu melestarikan budaya kita. Karena budaya Nusantara sebagai identitas bangsa jangan sampai luntur ataupun tergantikan oleh budaya luar. Contoh cara melestarikan kearifan lokal adalah sebagai berikut : 1. Memperhatikan dan mempelajari budaya daerah. 2. Menggunakan pakaian adat, sesuai dengan acara-acara tertentu 3. Mempelajari dan memakai bahasa daerah di lingkungan keluarga. 4. Mengadakan dan turut serta dalam kegiatan lomba atau pentas seni di daerah sekitar. 5. Mengenali budaya daerah sendiri. 6. Menggunakan produk buatan daerah. 7. Mengenalkan budaya daerah kepada orang lain. 8. Mendukung upaya pengembangan budaya daerah. 9. Mengajarkan atau mengenalkan budaya daerah ke generasi penerus. 10. Mengadakan festival kebudayaan secara rutin.

F. MACAM – MACAM KEARIFAN LOKAL 1. Makanan tradisional 2. Pakaian tradisional 3. Permainan tradisional 4. Upacara adat 5. Peralatan rumah tangga tradisional 6. Sastra dan kesenian daerah 7. Teknologi tradisional

Kearifan Lokal | 03

SMA N 5 SURAKARTA PENULIS : KELOMPOK 5 PROJEK KEARIFAN LOKAL X – E10

PERALATAN

RUMAH TANGGA

TRADISIONAL

BAB

2

UNIT 2 • •

PERALATAN RUMAH TANGGA TRADISIONAL A. PENGERTIAN PERALATAN RUMAH TANGGA TRADISIONAL Peralatan rumah tangga tradisional sudah ada sejak masyarakat prasejarah mulai mengenal bercocok tanam. Peralatan rumah tangga tradisional merupakan peralatan atau berbagai perkakas yang terdapat di rumah dan digunakan oleh masyarakat sesuai tradisinya masing-masing. Peralatan rumah tangga tradisional merupakan peralatan yang cara pembuatannya masih menggunakan teknik tradisional dan masih menggunakan bahan – bahan banyak di temui di alam sekitar. Tenik tradisional artinya adalah membuat sesuatu secara apa adanya sesuai apa adanya sesuai dengan standar yang diberikan alam contohnya : menganyam, menjahit, memahat, mencetak, mengukir, dan lain – lain. Sedangkan bahan tradisional artinya adalah bahan – bahan yang disediakan oleh alam sekitar contohnya : tanah liat, kayu, bambu, logam, batu, tempurung kelapa dan lain – lain Dan peralatan rumah tangga tradisional banyak dilestarikan secara turun – temurun. B. KARAKTERISTIK PERALATAN RUMAH TANGGA TRADISIONAL • Terbuat dari bahan yang terdapat pada alam seperti bambu, kayu, batu, tanah, dan lain-lainnya. • Alat yang digunakan dalam produksi masih menggunakan teknik dan alat yang tradisional. C. PERAN PERALATAN RUMAH TANGGA TRADISIONAL 1. Digunakan untuk alat memasak, seperti: cobek, talenan kayu, irus, keren, sutil kayu. 2. Digunakan tempat makan, seperti: piring lidi, bakul, klakat dimsum, besek. 3. Digunakan dalam profesi, seperti: caping yang digunakan oleh petani. 4. Digunakan untuk mengayah, seperti: seorang petani yang menggunakan tampah untuk memisahkan antara kulit padi dan beras, seorang pedagang toge yang menggunakan tampah untuk memisahkan toge yang layak di jual dan jual. 5. Membantu pedagang dan produsen peralatan rumah tangga dalam segi ekonomi. 6. Melestarikan budaya lokal. D. MELESTARIKAN PERALATAN RUMAH TANGGA TRADISIONAL Peralatan rumah tangga tradisional merupakan salah satu warisan turun – temurun budaya tradisional Indonesia. Namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penggunaan peralatan rumah tangga tradisional muai jarang digunakan maka dari itu kita harus terus melestarikannya. Contoh cara melestarikan peralatan rumah tangga tradisional : • Mengadakan festival budaya. • Membuat festival pasar tradisional. • Menggunakan peralatan tradisional. • Mengenali peralatan rumah tangga tradisional • Memperhatikan dan mempelajari tentang peralatan rumah tangga tradisional.

Peralatan Rumah Tangga Tradisional | 04

E. MACAM – MACAM PERALATAN RUMAH TANGGA TRADISIONAL Peralatan rumah tangga tradisional adalah peralatan yang masih dibuat dengan teknik dan bahan yang tradisional. Tenik tradisional artinya adalah membuat sesuatu secara apa adanya sesuai apa adanya sesuai dengan standar yang diberikan alam contohnya : menganyam, menjahit, memahat, mencetak, mengukir, dan lain – lain. Sedangkan bahan tradisional artinya adalah bahan – bahan yang disediakan oleh alam sekitar contohnya : tanah liat, kayu, bambu, logam, batu, tempurung kelapa dan lain – lain. Contoh peralatan rumah tangga tradisional yaitu : 1. Bakul. Bakul atau dalam bahasa sunda sering di sebut sebagai boboko adalah peralatan rumah tangga tradisional yang berupa sebuah wadah yang berbentuk seperti keranjang yang berguna sebagai wadah. Pada bagian atasnya bisa terbuka atau bisa ditutup dengan sebuah penutup. Bakul biasanya dibuat dengan bahan – bahan yang sering di temui di alam sekitar seperti : anyaman bambu serat – serat tumbuhan, kertas, atau daun kelapa yang dibuat sedemikian rupa. Bakul masih dibuat dengan teknik yang masih tradisional yaitu dengan cara dianyam. Maka dari itu alasan bakul masih di sebut sebagai peralatan rumah tangga tradisional adalah karena pembuatannya masih menggunakan teknik dan bahan – bahan yang tradisional. 2. Talenan. Talenan adalah landasan yang berbentuk seperti papan yang digunakan untuk memudahkan dalam memotong mencincang dsb. Talenan biasanya terbuat dari bahan dasar kayu yang di potong dan dihaluskan Contoh kayu yang sering digunakan untuk membuat talenan : kayu pinus, kayu nangka, kayu walnut, kayu jati, kayu maple, dll. kayu jati paling kuat tapi kayu maple lebih ringan. Teknik pembuatannya masih tradisional yaitu dengan di amplas atau di haluskan. Talenan berfungsi sebagai landasan untuk memotong, mencincang, dsb. Talenan banyak di produksi di daerah istimewa Yogyakarta. Maka dari itu alasan talenan disebut sebagai peralatan rumah tangga tradisional adalah karena masih dibuat menggunakan teknik dan bahan yang tradisional.

Peralatan Rumah Tangga Tradisional | 05

3. Klakat / Kukusan Bambu Klakat adalah kukusan atau dandang yang biasanya berbentuk kotak tahu bulat yang biasanya digunakan untuk mengkukus brownies, roti, dan makanan lainya yang membutuhkan sirkulasi panas yang cukup besar. Klakat berfungsi untuk menyerap banyak uap. Klakat terbuat dari bahan bambu baik kulit bambu maupun serat bagian dalamnya yang diserut tipis. Teknik pembuatannya dengan dianyam. Klakat / kukusan bambu ini juga menjadi ciri khas dari dimsum. Klakat / kukusan bambu ini banyak di produksi di daerah Istimewa Yogyakarta. Alasan kukusan bambu ini disebut sebagai peralatan rumah tangga tradisional adalah karena masih menggunakan bahan dan teknik yang tradisional yaitu bambu yang dianyam. 4. Piring Lidi Piring lidi adalah salah satu karya seni terapan berupa anyaman. Biasanya anyaman terbuat dari rotan, tetapi itu terbuat dari lidi daun kelapa. Lidi daun kelapa merupakan bahan yang elastis/lentur dan mudah untuk diatur atau dibuat pola. piring lidi berfungsi untuk tempat makanan di rumah-rumah makan, bisa juga dipergunakan untuk hiasan ataupun pajangan, selain itu pun bisa dipergunakan dalam prosesiprosesi sakral seperti prosesi upacara-upacara adat di daerah-daerah yang masih kental dengan adat istiadatnya. Piring lidi ini banyak di produksi di kota Banjarmasin. Alasan piring lidi ini masih disebut sebagai peralatan rumah tangga tradisional adalah karena masih kuno dan di buat dari bahan dan teknik yang tradisional. 5. Tampah Tampah adalah penampang yang berbentuk bulat dan lebar. Tampah terbuat dari anyaman belahan batang pohon bambu yang di belah yang dianyam berbentuk bundar seperti piring berdiameter antara 65-80 cm. Fungsi tampah adalah untuk menampah beras untuk memisahkan sekam beras dan kotoran lainnya pada beras. Di Indonesia tepatnya di daerah Aceh ada satu wilayah yang dikenal sebagai ikon tempat pembuatan tampah yaitu, Gampong Barieh Meunasah Lingkok , pemukiman Ujong Rimba, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie dimana hampir setiap keluarga di sana adalah pengrajin tampah. alasan mengapa di sebut peralatan tradisional:

Peralatan Rumah Tangga Tradisional | 06

Alat ini dikatakan tradisional, karena dibuat secara manual, menggunakan ketrampilan tangan tanpa bantuan mesin.

6. Besek Besek adalah wadah sejenis tumbu / wakul wujudnya kecil serta ada tutupnya. Besek terbuat dati bambu yang dianyam membentuk seperti wakul yang ada tutupnya. Besek biasa digunakan untuk menyimpan makanan atau bumbu dapur dan lain – lain. Desa Sendangmulyo, Kecamatan minggir, kabupaten Sleman adalah daerah yang terkenal sebagai daerah sentra penghasil besek karena sebagian besar warga desa Sendangmulyo merupakan pengrajin besek. Besek termasuk peralatan tradisional karena bahan dan proses pembuatan besek masih manual tampa menggunakan mesin.

7. Cobek Cobek adalah alat yang digunakan untuk menumbuk atau untuk mengulek yang terdiri dari dua bagian yaitu, layah atau sejenis mangkuk yang digunakan untuk alas kegiatan menumbuk atau mengulek dan munthu yaitu sejenis benda tumpuk memanjang seperti pentungan yang dapat digenggam oleh tangan untuk menumbuk atau mengulek suatu bahan. Cobek termasuk dalam alat masak kuno yang sudah dipakai oleh manusia purba sejak 35.000 tahun sebelum Masehi. Bahan pembuat cobek dibagi menjadi dua yaitu dari bahan lunak dan bahan keras dari bahan lunak contohnya adalah tanah liat dari bahan keras contohnya: kayu keras, batu, keramik, atau logam (kuningan atau baja antikarat). Cobek digunakan untuk menumbuk atau mengulek bahan atau bumbu. Beberapa daerah di Indonesia adalah sentra pengrajin cobek dan ulekan batu, salah satunya adalah daerah Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dekat Candi Borobudur.

Peralatan Rumah Tangga Tradisional | 07

satunya adalah daerah Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dekat Candi Borobudur. Alasan cobek disebut sebagai peralatan tradisional adalah karena cobek sudah dipakai sejak zaman purbakala dan bahan serta proses pembuatannya masih tradisional.

8. Sutil Kayu Sutil kayu adalah sutil yang dibuat untuk

menggantikan sutil stainless agar tidak merusak lapisan anti lengket pada wajan.

Sutil kayu berfungsi untuk membalikan

makanan atau mengaduk makanan yang

sedang di masak. Sutil kayu dibuat dari kayu,

kayu yang sering digunakan adalah kayu

sonokeling. Sutil kayu banyak diproduksi

didaerah istimewa Yogyakarta. Alasan sutil

kayu disebut sebagai peralatan tradisional

adalah karena bahan bakunya dapat

ditemukan di daerah sekitar. 9. Caping Caping adalah sejenis topi berbentuk kerucut yang umumnya terbuat dari anyaman bambu. Caping ter buat dari anyaman bambu, caping digunakan untuk alas penutup terik matahari atau hujan. Daerah yang banyak memproduksi caping salah satunya Desa Karanggebang, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo dikenal sebagai sentra kerajinan topi anyaman dari bambu, atau lebih dikenal dengan sebutan caping. Alasan caping disebut sebagai peralatan rumah tangga tradisional adalah karena masih menggunakan bahan dan teknik yang tradisional yaitu bambu yang dianyam. 10. Irus atau disebut sendok sayur dalam bahasa Indonesia adalah sebuah jenis dari sendok penyajian yang berbentuk cekung. Bagian irus yang cekung di buat dari baham batok kelapa yang dihaluskan sedangkan gagangnya terbuat dari kayu. Irus biasanya digunakan untuk mengambil

Peralatan Rumah Tangga Tradisional | 08

sup atau sayur. Pada saat ini irus masih banyak digunakan di Indonesia. Daerah yang banyak memproduksi irus di Indonesia adalah di Sulawesi Utara. Irus dari batok kelapa di sebut sebagai peralatan tradisional karena bahannya masih banyak ditemui di daerah sekitar serta alat dan proses pembuatannya masih tradisional.



11. Parutan parut adalah alat tradisional yang dirancang khusus untuk menghaluskan atau memperkecil partikel suatu benda yang dikategorikan benda lunak (amoh) tapi tidak lembek. Parut ini di buat dari bahan kayu dan kawat. Parut berfungsi untuk menghaluskan atau memperkecil partikel barang yang tidak terlalu keras tetapi tidak lembek seperti singkong. Parut ini banyak di produksi di daerah Istimewa Yogyakarta. Parut di sebut sebagai peralatan tradisional karena bahannya masih banyak ditemui di daerah sekitar serta alat dan proses pembuatannya masih tradisional.

12. Wajan pengertian dari Wok atau wajan adalah alat penggorengan dengan dasar bulat yang berasal dari Tiongkok. Peralatan dapur ini umum dipakai di Tiongkok. Selain wajan di daerah lain ada yang menyebutnya dengan priuk atau kuali khususnya bagi masyarakat melayu. Orang Mesir kuno sudah memasak makanan dengan cara menggunakan penggorengan sejak 2500 SM. Wajan 13.

Peralatan Rumah Tangga Tradisional | 09

penggorengan ini terbuat dari bahan logam dan proses pembuatannya masih dengan cara di pukul. Wajan ini memiliki banyak sekali fungsi, bukan hanya untuk menggoreng, tetapi juga untuk memanggang dan menumis. Biasanya, wajan ini berbentuk bulat dan memiliki bagian dasar yang rata. Wajan di sebut sebagai peralatan tradisional karena bahannya masih banyak ditemui di daerah sekitar serta alat dan proses pembuatannya masih tradisional



13. Gerabah

a) Pengertian Menurut The Concise Colombia Encyclopedia (1995), menyatakan bahwa istilah ‘keramik’ itu berasal dari Bahasa Yunani, yakni ‘keramikos’ yang menunjuk pada pengertian gerabah, sementara ‘keramos’ menunjuk pada pengertian tanah liat. Jadi gerabah merupakan hasil kerajinan yang terbuat dari tanah liat yang di bakar. Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), gerabah adalah alat-alat dapur (untuk memasak dan sebagainya) yang dibuat dari tanah liat dan kemudian dibakar. Gerabah juga di sebut sebagai keramik rakyat oleh sebagian masyarakat Indonesia, karena bahan utamanya adalah tanah liat bakaran rendah dan menggunakan teknik pembakaran secara sederhana. Kerajinan gerabah di perkirakan berasal dari Cina, yakni sekitar 4000 SM dan gerabah masuk ke Indonesia diperkirakan pada zaman Neolitikum atau zaman batu baru yaitu sekitar 3000 – 1100 SM. Beberapa daerah di Indonesia yang merupakan pusat pembuatan gerabah antara lain: Desa Wisata Anjun, Plered (Purwakarta) Desa Wisara Sitiwangun, Jamblang (Cirebon) Pedukuhan Kajen, Desa Bangunjiwo, Kasihan Bantul (Yogyakarta) atau sering disebut Kasongan (diambil dari nama jalan Kasongan), Desa wisata gerabah Melikan,, Bayat (Klaten).

Peralatan Rumah Tangga Tradisional | 10

a) Fungsi Gerabah umumnya berfungsi sebagai wadah atau perkakas rumah tangga. Maka dari itu, fungsi gerabah dapat digolongkan menjadi: • Fungsional, yakni dapat memberikan manfaat secara langsung kepada penggunanya. Biasanya memiliki wujud seperti kendi, asbak, peralatan dapur, pot bunga, tempat payung, dan lain-lain. • Non Fungsional, yakni hanya memberikan manfaat sebagai barang hiasan dan mengutamakan nilai keindahan (estetis). Biasanya memiliki wujud seperti guci. b) Jenis – jenis Dahulu gerabah hanya di buat untuk peralatan rumah tangga saja tetapi dengan berjalannya waktu dan perkembangan gerabah juga digunakan untuk hiasan. Pada zaman sekarang ini, dalam pembuatannya terutama pada bentuk, biasanya perajin akan memiliki desain khusus yang menyesuaikan kegunaan dari kerajinan. Dari adanya perkembangan itulah, masyarakat menggolongkan gerabah menjadi 2 jenis, yakni: • Yang mampu menyerap air: bata merah, celengan, bata merah, kuali, tungku, kendi, dan lain-lain. • Yang tidak mampu menyerap air (kerajinan keramik): tegel lantai, cangkir, guci, piring, dan lain-lain. c) Teknik – teknik Gerabah di buat dari bahan dasar tanah liat, sebelum masuk pada proses pembentukan tanah liat harus di olah terlebih dahulu. Tanah liat dicampur dengan air dan tanah merah sampai mencapai tekstur yang tidak terlalu lembek ataupun tidak terlalu keras karena jika terlalu lembek akan lengket dan jika terlalu keras akan sulit untuk di bentuk. Dalam membuat benda yang terbuat dari bahan tanah liat diperlukan teknik-teknik tertentu agar dalam prosesnya mudah dan efektif. Adapun teknik-teknik yang biasanya digunakan oleh pembuat gerabah atau keramik antara lain teknik lempeng, teknik pinching, teknik pilin, teknik putar, teknik cetak tekan, dan teknik tuang. • Teknik Lempeng (Slabing) Teknik lempeng (slabing) merupakan teknik yang digunakan untuk membuat benda gerabah berbentuk kubistis dengan permukaan rata. • Teknik (Pinching) Teknik (pinching) merupakan teknik membuat keramik dengan cara membuat tanah liat langsung menggunakan tangan. • Teknik Pilin (Coiling) Teknik pilin (coiling) adalah cara membentuk tanah liat dengan bentuk dasar tanah liat yang dipilin atau dibentuk seperti tali. Cara melakukan teknik ini adalah segumpal tanah liat dibentuk pilinan dengan kedua telapak tangan.

Peralatan Rumah Tangga Tradisional | 11



Teknik Putar (Throwing) Untuk membuat gerabah dengan teknik putar (throwing), Anda memerlukan alat bantu berupa subang pelarik atau alat putar elektrik. Cara melakukan teknik ini adalah dengan mengambil segumpal tanah liat yang plastis dan lumat. Setelah itu, taruhlah tanah liat di atas meja putar tepat di tengah- tengahnya. Lalu, tekan tanah liat dengan kedua tangan sambil diputar. Bentuk tanah liat sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

• Teknik Cetak Tekan (Press) Teknik cetak tekan dilakukan dengan menekan tanah liat yang bentuknya disesuaikan dengan cetakan. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dengan waktu yang cepat. • Teknik Cor atau Tuang Teknik cor atau tuang digunakan untuk membuat gerabah dengan menggunakan acuan alat cetak. Tanah liat yang digunakan untuk teknik ini adalah tanah liat cair. Cetakan ini biasanya terbuat dari gips. d) Daerah Pengrajin Gerabah Terbesar di Dunia Di Kabupaten Klaten terdapat tempat wisata yang sangat edukatif dan memberikan pengalaman yang menyenangkan dan tidak terlupakan. Di Kabupaten Klaten tepatnya di desa wisata gerabah Melikan yang terletak di Bayat. Meskipun secara administrasi desa wisata Melian masuk dalam Kecamatan Wedi tapi gerabah di sini lebih sering disebut sebagai gerabah Bayat. Desa Melikan ini diperkirakan sudah dibangun sejak tahun 1846 yaitu sejak datangnya Sunan Pangandaran ke Bayat. Sunan Pangandharan datang ke desa Melian dengan tujuan untuk menepati janjinya kepada Sang guru yaitu Sunan Kalijaga. Desa ini dinamakan Desa Melikan awal mulanya karena saat Sunan Pangandaran dan Nyai Ageng Kaliwungu naik ke bukit Jabalkat terlihat di atas bukit bagian

Peralatan Rumah Tangga Tradisional | 12

selatan terdapat seperti lampu menyala yaitu lampu minyak atau Melikan sejak saat itu sampai sekarang desa tersebut dikenal sebagai Desa Melikan. Hampir sebagian besar pengrajin gerabah di desa wisata balikan ini berada di Dusun pangenjurang. Dusun Pagerjurang merupakan satu dusun yang secara turun temurun menjadi sebuah kawasan sentra pengrajin gerabah dan keramik. Hampir semua warga Dusun Pagerjurang, Desa Melikan, Kecamatan Wedi, memiliki usaha pembuatan gerabah. Di Pagherjurang, industri-industri rumahan ini satu sama lain saling bersebelahan, berseberangan. Beberapa di antaranya hanya dipisahkan oleh gang atau pun pagar pekarangan. Uniknya, para perajin tidak menganggap satu sama lain sebagai pesaing. Gerabah asal dusun Pagerjurang di antaranya hanya dipisahkan oleh gang atau pun pagar pekarangan. Uniknya, para perajin tidak menganggap satu sama lain sebagai pesaing. Gerabah asal dusun Pagerjurang Klaten memang sejak dulu terkenal memiliki kualitas istimewa. Selain menggunakan bahan baku dari tanah pegunungan yang memiliki daya tahan lebih kuat dibanding tanah biasa, bahan baku produk gerabah Pagerjurang juga masih dicampur dengan bahan pelapis berupa tanah liat dari Wonogiri yang hampir tidak memiliki sedikit kandungan pasir sehingga lebih padat dan liat tanah liat dari Wonogiri yang hampir tidak memiliki sedikit kandungan pasir sehingga lebih padat dan liat. Kemarin kelompok kami berkesempatan untuk mengunjungi Desa Wisata Melikan di Bayat. Setelah memasuki gapura Dusun Pangenjurang kita akan melihat berbagai macam bentuk gerabah baik yang sudah jadi maupun yang masih dalam proses pembuatan. Kami di sana mengunjungi salah satu rumah produksi di desa Melikan, kami sedikit berbincang dengan bapak Triwiyono yaitu salah satu kepala keluarga rumah produksi gerabah di desa Melian ini. kata Pak Tri Wiyono di desa Melian ini kurang lebih hampir ada 400 KK keluarga yang pemproduksi gerabah. Pada zaman dahulu di desa Melikan ini hanya memproduksi peralatanperalatan rumah tangga tradisional sederhana saja tetapi sejak tahun 1998 atau 1999 di desa Melian ini mulai bergerak memproduksi gerabah-gerabah yang lebih berdesain dan modern. Pak Tri Wiyono sendiri sudah datang ke desa Melian ini sejak tahun 2000. Tanah liat yang digunakan oleh masyarakat di Desa Melikan ini diambil dari tanah sekitar yang memang disediakan pemerintah untuk membuat gerabah. Rumah produksi Pak Tri Wiyono ini hanya memproduksi ketika ada pesanan saja. Kami kemarin sedikit diajarkan cara proses pembuatan gerabah yaitu : 1. Ambil tanah liat lalu campur dengan tanah merah sampai merata dan sampai menghasilkan tekstur yang tidak lembek ataupun yang tidak keras karena jika tekstur tanah terlalu lembek maka akan lengket tetapi jika terlalu keras akan susah dibentuk. 2. Masuk ke dalam proses pembentukan, di rumah produksi Pak Triyono ini dalam proses

Peralatan Rumah Tangga Tradisional | 13

produksinya menggunakan tiga teknik yaitu teknik cetak, teknik putar tekan, dan teknik putar miring yang paling terkenal dari Teknik ini adalah teknik putar miring sejarah dari teknik putar miring itu sendiri adalah karena pada zaman dahulu pengrajin pengrajin gerabah kebanyakan adalah perempuan dan mayoritas menggunakan jarik dan karena masyarakat Jawa sangat mengedepankan kesopanan maka dibuatlah teknik miring ini untuk mempermudah perempuan-perempuan pada zaman itu dalam membuat gerabah. 3. Setelah tanah dibentuk lalu gerabah akan dikeringkan. 4. yang keempat setelah Proses pengeringan selesai maka masuk dalam proses penghalusan dalam proses penghalusan ini dilakukan bertujuan untuk agar gerabah terlihat lebih mengkilap. 5. Setelah dihaluskan maka masuk pada proses pembakaran. 6. Lalu setelah proses pembakaran maka akan dilakukanlah proses finishing. 7. Gerabah siap dijual. Produk-produk dari rumah produksi Pak Triyono sudah dijual sampai mancanegara seperti negara-negara Prancis Australia Jerman dan lain-lain. Pak Triyono mengatakan bahwa jika datang ke desa Melikan ini dan ingin mencoba membuat gerabah tarif per orangnya adalah Rp20.000 sampai Rp25.000 per orang datang ke desa Melian ini sangat memberikan banyak pengalaman yang sangat menyenangkan yang tak terlupakan. e) Macam – macam Gerabah Macam – macam gerabah menurut fungsinya dibagi menjadi dua yaitu, gerabah untuk peralatan rumah tangga dan gerabah untuk estetika 1. Kendi Kendi adalah kerajinan Gerabah terbuat dari tanah liat yang proses pembuatannya dengan cara di bakar dan di bentuk hingga membentuk sebuah Kendi dan dihias secara alami tanpa menggunakan alat modern. Meskipun kendi-kendi gerabah telah dibuat di banyak tempat di Indonesia sejak zaman prasejarah, tetapi kendi secara khusus sebagai wadah air yang menuang dari corotnya, baru dikenal pada abad ke-9 di Jawa. Hal ini dapat ditemukan pada relief-relief yang ada di Candi Borobudur pada teras

Peralatan Rumah Tangga Tradisional | 14

Kamadhatu. Di Candi Borobudur yang dibangun sekitar tahun 800 M, memperlihatkan kedua bentuk tersebut. Fungsi utama kendi gerabah adalah sebagai wadah penyimpanan air minum, agar air tetap dingin sepanjang hari. Karena kendinya berlubang, air langsung dapat dituang ke mulut melalui tanpa menyentuh mulut. Kendi juga dapat berguna sebagai wadah cairan seperti obat atau ramuan magis, seperti kendi di Jawa yang bertangkai panjang. Tangkai tersebut berfungsi untuk mencegah tutup terlepas dan airnya terbuang, bilamana digunakan seseorang yang terbaring di tempat tidur. Bentuk lain yang berfungsi sebagai wadah obat ialah kendi yang berlubang pada ujung lehernya dan berbentuk bawang.

2. Tempayan Tempayan merupakan gentong / wadah dari tanah liat yang biasa digunakan untuk menyimpan air, beras atau bahan lainnya. , Istilah tempayan kadang juga digunakan untuk menyebut alat batu martaban (bahasa Belanda: martavan), yang mulanya berasal dari Tiongkok Selatan dan Indochina. Tempayan sejenis itu digunakan utamanya untuk menyimpan makanan dan barang berharga selama pelayaran, tetapi juga merupakan barang dagangan yang bernilai tinggi. Martaban dapat menjadi benda pusaka dan lambang kekayaan dan derajat bagi banyak kebudayaan di kepulauan Asia Tenggara. Tempayan biasa digunakan untuk menyimpan air, beras atau bahan lainnya.

3. Gucci Gucci merupakan kerajinan tangan dari tanah liat yang sudah sangat tua usianya, guci tergolong dalam kerajinan gerabah atau karya keramik. Guci juga merupakan peninggalan budaya zaman dahulu yang senantiasa dan masih digunakan sampai saat sekarang. Gucci ini awalnya berasal dari cina dan masuk ke Indonesia pada zaman Neolitikum. Kegunaan guci sendiri untuk pajangan di rumah ataupun sebagai tempat barang lain yang dapat disesuaikan fungsinya seperti tempat payung, dll. Aksen guci dapat memberikan kesan pada sudut ruangan, sehingga memberikan aura yang kosong menjadi padat berisi dan cantik.

Peralatan Rumah Tangga Tradisional | 15

4. Anglo Anglo adalah tungku yang terbuat dari tanah liat. Prinsip pemakaian anglo sama seperti tungku batu sederhana, hanya saja dibuat ruang di bagian bawah untuk menampung abu sisa pembakaran bahan bakar padat, seperti arang atau batu bara. Di bagian atas anglo diberi tonjolan untuk meletakkan periuk, dandang, atau panci. Tungku anglo telah dikenal sejak lama di Nusantara. Kerajaan Majapahit, yang terkenal dengan penguasaan teknologi terakota yang tinggi, memiliki peninggalan berupa anglo yang berhias ukiran.

5. Pot pot bunga atau pot tanaman, adalah sebuah kontainer di mana bunga atau tanaman lain ditanam dan dibesarkan. Para arkeolog di Nation First Menominee Reservation, Wisconsin membuat penemuan kecil tapi menakjubkan. Siapa sangka, penemuan pot tanah liat kecil yang diklaim berusia 800 tahun ternyata mengubah sejarah. Ketika ahli secara hati-hati membukan pot titu, mereka menemukan benih yang diawetkan oleh alam. Pot tanah liat tersebut ternyata berisi biji jenis labu kuno yang telah punah. Mereka pun mencoba menanam bibit tersebut. Hasilnya, sejarah berubah. Tanaman yang telah punah tumbuh kembali di Bumi.pot berfungsi untuk menempatkan tanaman beserta media tanamnya. 6. Panci Panci merupakan alat masak yang terbuat dari gerabah yang biasanya digunakan untuk makanan yang berkuah. Panci dari gerabah banyak diproduksi di daerah Bayat, Klaten. Panci berfungsi untuk kegiatan di dapur seperti memasak, merebus, mengkukus.

Peralatan Rumah Tangga Tradisional | 16

Panci dari gerabah ini sampai sekarang masih banyak digunakan oleh masyarakat karena menambah daya tarik contohnya untuk menambah daya tarik pada tempat-tempat makan yang menggunakan konsep tradisional. Menggunakan panci ini memiliki keuntungan yaitu memberikan rasa yang khas pada makanan, mempertahankan nilai gizi makanan, membuat hidangan lebih harum. Tetapi panci ini juga memiliki kekurangan yaitu mudah pecah dan berat.

7. Celengan Celengan adalah tempat yang terbuat dari tanah liat yang biasanya digunakan untuk menabung atau menyimpan uang. celengan ini berasal dari abad ke-14. Istilah celengan dalam bahasa Jawa diambil dari kata "celeng" yang berarti babi hutan. Sebutan inilah yang kemudian digunakan untuk menamai piggy bank. Istilah lain yang memiliki makna serupa adalah "tabungan", yang berasal dari kata "tabung" atau "silinder".

f) Kelebihan Gerabah



• Bahannya mudah di dapat • Menambah daya tarik • Menambah nilai estetika • Bermanfaat untuk peralatan rumah tangga • Tahan air • Karena terbuat dari bahan tanah liat gerabah cenderung mudah dibentuk • Bentuknya bermacam-macam

Peralatan Rumah Tangga Tradisional | 17

g) Kekurangan Gerabah • Mudah berjamur dan berlumut • Proses pembuatannya lama dan membutuhkan ketrampilan • Berat • Mudah pecah • Harganya cukup mahal karena untuk saat ini sudah langka



























Peralatan Rumah Tangga Tradisional | 18

KESIMPULAN

KESIMPULAN

Kearifan lokal adalah bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri, kearifan lokal biasanya mewariskan turun-temurun dari satu generasi ke generasi melalui mulut ke mulut. Kearifan lokal juga disebut sebagai keunikan suatu daerah. Macam-macam kearifan lokal, antara lain: makanan tradisional, pakaian tradisional, permainan tradisional, upacara adat, peralatan rumah tangga tradisional, sastra dan kesenian daerah, teknologi tradisional. Peralatan rumah tangga tradisional sudah ada sejak masyarakat prasejarah mulai mengenal bercocok tanam. Peralatan rumah tangga tradisional merupakan peralatan atau berbagai perkakas yang terdapat di dan digunakan oleh masyarakat sesuai tradisinya masing – masing. Peralatan rumah tangga tradisional merupakan peralatan yang cara pembuatannya masih menggunakan teknik tradisional dan masih menggunakan bahanbahan banyak di temui di alam. Macam-macam peralatan rumah tangga tradisional, yaitu: bakul, talenan, klakat/kukusan bambu, piring lidi, tampah, besek, cobek, sutil kayu, caping, irus, parutan, wajan, dan gerabah. Kita sebagai warga negara Indonesia harus mampu melestarikan budaya kita. Karena budaya Nusantara sebagai identitas bangsa jangan sampai luntur ataupun tergantikan oleh budaya luar. Cara melestarikan kearifan lokal adalah sebagai berikut: memperhatikan dan mempelajari budaya daerah, menggunakan pakaian adat sesuai dengan acara-acara tertentu, mempelajari dan memakai bahasa daerah di lingkungan keluarga, mengadakan dan turut serta dalam kegiatan lomba atau pentas seni di daerah sekitar, mengenali budaya daerah sendiri, menggunakan produk buatan daerah, mengenalkan budaya daerah kepada orang lain, mendukung upaya pengembangan budaya daerah, mengajarkan atau mengenalkan budaya daerah ke generasi penerus, dan mengadakan festival kebudayaan secara rutin.















Peralatan Rumah Tangga Tradisional | 19

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia, Juli – 2022, Anglo, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Anglo Syarif Maulana, 16 – Des – 2020, Manfaat Menabung Tradisional dengan Menggunakan Celengan, https://benefits.bankmandiri.co.id/article/manfaat-menabung-tradisional-dengan-menggunakan-celenganuntuk-kamu Sulung Lahitani, 13 – Apr – 2017, Penemuan Pot 800 tahun yang menggubah sejarah, https://m.liputan6.com/citizen6/read/2918650/penemuan-pot-tanah-liat-800-tahun-yang-mengubahsejarah Cah samin, Tampah, http://www.artikelmateri.com/2016/10/alat-memasak-dapur-tradisional-dan-fungsinyagambar.html Tugu Jogja, 03 – Des – 2019 , Besek, https://m.kumparan.com/amp/tugujogja/besek-tempat-penyimpanantradisional-yang-ramah-lingkungan-1sN331QCEa2 Beny Ardy M, 1 – Januari – 2019, Produksi caping, https://mybest.id/136334.https://www.superradio.id/kerajinan-caping-bambu-upaya-warga-desa-karanggebangsmelestarikan-warisan-leluhur/ REDAKSI, 13 – Juni – 2013, Pengertian parutan, https://www.dermaji.desa.id/parut/ Handayani, 25 – Mei – 2014, Bahan parutan, https://kabarhandayani.com/kerajinan-parut-tradisonalbertahan-hingga-turun-temurun/?amp REDAKSI, 13 – Juni – 2013, Fungsi parutan, https://www.dermaji.desa.id/parut/ Wikipedia, Juli 2022, Kendi, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kendi Amir Syarif Siregar, Kamis, 28 Apr 2011, Guci China A la Desa Sakok, https://travel.detik.com/ceritaperjalanan/d-1512924/guci-china-a-la-desa-sakok Wikipedia, Juni 2022, Wok, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Wok Wikipedia, 9 – Februari – 2021, Bakul, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bakul Wikipedia, 2 – Juli – 2020, Talenan, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Talenan#:~:text=Talenan%20 Bosari, 16 – September – 2019, Kerajinan dari lidi salah sayu potensi masyarakat desa, https://gerbosarikulonprogo.desa.id/index.php/artikel/2019/9/16/kerajinan-dari-lidi-salah-satu-potensi-masyarakatdesa#:~:text=Piring%20lidi%20adalah%20salah%20satu,terbuat%20dari%20lidi%20daun%20kelapa Wikipedia, 15 – Juni – 2020, Klakat bambu, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Klakat_(kukusan_bambu) Hallowulandari, 16 – April – 2018, Tampah Jawa Tengah Peralatan Masak, https://budayaindonesia.org/Tampah-Jawa-Tengah-Jawa-Tengah-Peralatan-Masak

Peralatan Rumah Tangga Tradisional | 20

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.