buku saku digital Flipbook PDF


64 downloads 115 Views 306KB Size

Recommend Stories

Story Transcript

BUKU SAKU DIGITAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN Catrine Putri, M. Zikri M., Salsabila Asma, Zaim Ihsanuddin

SEMESTER 1 KARYAWAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga kami pada akhirnya dapat menyelesaikan tugas Pengantar Teknologi Pendidikan dengan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada teladan seluruh makhluk, nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pengajaran kepada kita sehingga merubah dunia dari era kebodohan menjadi zaman pencerahan yang didasari iman dan akal. Adapun tujuan dari pembuatan Buku Saku Digital ini adalah untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester pada bidang studi “Pengantar Teknologi Pendidikan” Semester gasal (I), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Ibn Khaldun Bogor. Dan judul Buku Saku Digital ini adalah “Teknologi Pendidikan”. Selain itu, Buku Saku Digital ini bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kedepannya bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan. Kami menyadari bahwa Buku Saku Digital ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja telah kami lakukan. Kami juga sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun agar makalah ini dapat lebih baik dan bermanfaat kedepannya. Terima kasih.

Bogor, Januari 2023

Penulis

DAFTAR ISI TUJUAN

FUNGSI DAN MANFAAT

RUMUSAN DEFINISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN LANDASAN FALSAFAH TEKNOLOGI PENDIDIKAN LANDASAN TEORI PSIKOLOGI, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN LANDASAN TEORI DAN KONSEP SISTEM LANDASAN TEORI TEKNOLOGI KOMUNIKASI TEKNOLOGI INFORMASI

TEKNOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI BIDANG GARAPAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI PROFESI APLIKASI KONSEP TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM PENDIDIKAN JARAK JAUH MEDIA PEMBELAJARAN LANDASAN TEORI EKONOMI DAN MANAJEMEN

TUJUAN

a. Menghasilkan pengembang teknologi pendidikan/pembelajaran yang mampu merancang, mengembangkan, memanfaatkan, dan mengelola serta

mengevaluasi

program,

proses,

dan

produk

pendidikan/pembelajaran dan pelatihan di berbagai jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. b. Menghasilkan tenaga kependidikan sebagai pengembang kurikulum satuan pendidikan, pembelajaran dan pelatihan serta pengelola perpustakaan. c. Menghasilkan karya akademik melalui kegiatan penelitian dan pengembangan dalam bidang teknologi pendidikan/pembelajaran, memberdayakan masyarakat melalui penerapan berbagai hasil karya teknologi pendidikan/pembelajaran.

FUNGSI DAN MANFAAT

a. Teknologi Pendidikan sebagai peralatan untuk mendukung konstruksi pengetahuan b. Untuk mewakili gagasan pelajar pemahaman dan kepercayaan c. Untuk organisir produksi, multi media sebagai dasar pengetahuan pelajar. d. Teknologi pendidikan sebagai sarana informasi untuk menyelidiki pengetahuan yang mendukung pelajar e. Untuk mengakses informasi yang diperlukan. f. Untuk perbandingan perspektif, kepercayaan dan pandangan dunia. g. Teknologi pendidikan sebagai media sosial untuk mendukung pelajaran dengan berbicara h. Untuk berkolaborasi dengan orang lain. i. Untuk mendiskusikan, berpendapat dan membangun konsensus antara anggota sosial. j. Teknologi pendidikan sebagai mitra intelektual untuk mendukung pelajar k. Untuk membantu pelajar mengartikulasikan dan memprentasikan apa yang mereka ketahui.

RUMUSAN DEFINISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN A. Rumusan AECT (1963) Desain dan penggunaan pesan dalam proses pembelajaran yang dikendalikan(Departement of Audiovisual Instruction) B. Rumusan AECT (1972) Teknologi pendidikan sebagai bidang garapan yang terlibat dalam penyiapan fasilitas belajar (manusia) melalui penelusuran, pengembangan, organisasi, dan pemanfaatan sistematis seluruh sumber-sumber belajar; dan melalui pengelolaan seluruh proses ini (Prawiradilaga, 2012: 27) C. Rumusan AECT (1977) 1 Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi, untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan, mengevaluasi, serta mengelola solusi untuk masalah tersebut, yang terlibat dalam semua. D. Rumusan AECT (1977) 2 Teknologi pembelajaran adalah bagian teknologi pendidikan, didasarkan pada konsep bahwa pembelajaran adalah bagian dari pendidikan. Teknologi pembelajaran adalah proses yang kompleks melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi, dan mengelola solusi untuk masalah tersebut, dalam situasi belajar yang bertujuan dan dikendalikan. E. Rumusan AECT (1994) Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktekdesain, pengembangan, pemanfaatan, manajemen, dan evaluasi proses dan sumber-sumber untuk belajar. F. Rumusan AECT (2004) Teknologi Pendidikan adalah studi dan prakteketis untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja

dengan menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat. G. Rumusan Gagasan Reiser dan Dempsey (2012) Bidang desain pembelajaran dan teknologi (juga dikenal sebagai teknologi pembelajaran) pedoman analisis masalah kinerja, dan desain, pengembangan, implementasi, evaluasi, serta pengelolaan pembelajaran dan proses non-pembelajaran sertasumber-sumber yang ditujukan untuk meningkatkan pembelajaran dan kinerja dalam berbagai pengaturan, Lembaga pendidikan dan tempat kerja khususnya (Reiser dan Dempsey, 2012: 5) H. Rumusan Gagasan Molenda Teknologi pembelajaran merupakan seni sekaligus ilmu (pengetahuan) mengenai kegiatan merancang, memproduksi dan melaksanakannya dengan cara ekonomis namun canggih, pemecahan masalah pembelajaran dalam bentuk media cetak atau media pandang-dengar, kuliah, ataukeseluruhan sistem pembelajaran yang mengatur dan mempersiapkan proses belajar dengan efisien dan efektif (Prawiradilaga, 2012: 36) I. Rumusan Gagasan Gagne Teknologi pembelajaran menyangkut Teknik praktis dari penyampaian pembelajaran yang melibatkan penggunaan media. Tujuan utama bidang teknologi pembelajaran adalah meningkatkan dan memperkenalkan penerapan pengetahuan tadi dan memvalidasikan prosedur dalam rancangan dan penyampaian pembelajaran (Prawiradilaga, 2012: 36) J. Rumusan Gagasan Gentry Kombinasi pembelajaran, belajar, pengembangan, pengelolaan, dan teknologi lainnya yang diterapkan untuk solusi dari masalah pendidikan (Prawiradilaga, 2012: 36) K. Rumusan Gagasan Percival dan Ellington(Council for educational technology for the uk)

Teknologi Pendidikan adalah pengembangan, aplikasi, dan evaluasi sistem, teknik, dan alat bantu untuk meningkatkan proses belajar manusia (Prawiradilaga, 2012: 37) L. Rumusan Gagasan percival dan ellington (National centre for programmed learning) Teknologi pendidikan adalah penerapan pengetahuan ilmiah tentang belajar, dan kondisi belajar, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengajaran dan pelatihan. Dengan tidak adanya prinsip-prinsip ilmiah didirikan, teknologi Pendidikan menerapkan Teknik pengujian empiris untuk meningkatkan situasi belajar. (Prawiradilaga, 2012: 37)

KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN Makna dan Fungsi Kawasan Teknologi Pendidikan:  Realisasi dari definisi bidang teknologi Pendidikan  Memberikan rumusan praktik yang dapat dilakukan oleh praktisi  Sebagai panduan praktisi dan tenaga ahli di dalam bidang teknologi Pendidikan  Memberi penjelasan bagi professional dan praktisi tentang batasan perilaku dan ruang lingkup pekerjaan dan layanan A. Kawasan aect 1977(Teknologi pendidikan)  Fungsi manajemen Pendidikan contohnya, Manajemen organisasi, Manajemen personil  Fungsi pengembangan Pendidikan contohnya, Riset, Teori, Desain, Produksi, Evaluasi, Seleksi, Logistik, Pemanfaatan, penyebarluasan  Sumber-sumber belajar contohnya, Pesan, Orang, Bahan, Alat, Teknik, Lingkungan.  Peserta didik B. Kawasan aect 1994  Desain, meliputi : Desain sistem pembelajaran, Desainpesan, Strategi pembelajaran, Karakteristik pembelajar  Pengembangan, meliputi : Teknologi cetak, Teknologi Audiovisual, Teknologi berbasis computer, Teknologi terpadu  Pemanfaatan, meliputi : Pemanfaatan media, Difusi inovasi, Implementasi dan institusionalisasi,Kebijakan dan regulasi

 Pengelolaan, meliputi : Manajemen proyek, Manajemen sumber, Manajemen sistem pembelajaran, Manajemen informasi  Penilaian, meliputi : Analisis masalah, Pengukuran acuan patokan, Evaluasi formatif, Evaluasi Sumatif a) Kawasan Desain Proses untuk menentukan kondisi belajar. b) Kawasan Pengembngan Proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik yang mencakup variasi teknologi. c) Kawasan Pemanfaatan Aktifitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. d) Kawasan Pengelolaan Pengelolaan teknologi pendidikan melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan supervisi. e) Kawasan Penilaian Pengelolaan teknologi pendidikan melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan supervisi. C. Kawasan TP menurut Reiser dan Dempsey  Konteks teknologi pembelajaran Menemukan pemecahan masalah atau menentukan teknik peningkatan kinerja sesuai dengan kebutuhan dan situasi kerja.  Konteks desain pembelajaran Desain pembelajaran mengatur alur berpikir seorang teknolog pendidikan dalam memecahkan masalah peningkatan kinerja. D. Kawasan TP menurut davies  Pendekatan perangkat keras  Pendekatan perangkat lunak  Perpaduan

LANDASAN FALSAFAH TEKNOLOGI PENDIDIKAN A. Pengertian filsafat  Menurut Aristoteles : Ilmu yang meliputi kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu.  Menurut Alfarabi : Merupakan ilmu tentang hakikat bagaimana alam berwujud yang sebenarnya. B. Makna falsafah  Rangkaian pernyataan yang didasarkan pada keyakinan, konsepsi dan sikap seseorang yang menunjukkan arah atau dimana seseorang memberikan arti atas suatu gejala seobyektif mungkin. (Donald Ely dalam Miarso, 2011) C. Asumsi sebagai landasan filosofi teknologi pendidikan  Ilmu dan pengetahuan berkembang dengan pesat  Pertumbuhan penduduk akan senantiasa terjadi  Terjadinya perubahan mendasar dan menetap di bidang sosial, politik, ekonomi, dan industri  Penyebaran teknologi yang makin luas dalam kehidupan masyarakat  Sumber-sumber tradisional yang semakin terbatas D. Landasan Ontologi Teknologi Pendidikan Berkaitan dengan objek yang menjadi kajian teknologi pendidikan yaitu segala usaha untuk memecahkan masalah pendidikan (Zainal Abidin Arief) E. Landasan Epistemologi Teknologi Pendidikan Berkaitan dengan bagaimana teknologi pendidikan dikembangkan. (Zainal Abidin Arief) F. Landasan Aksiologi Teknologi Pendidikan Berkaitan dengan manfaat teknologi pendidikan

LANDASAN TEORI PSIKOLOGI, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN A. Pengertian psikologi Psikologi berasal dari kata Yunani “psyche” yang artinya jiwa. Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi berarti : “ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya”. Sedangkan menurut Woodworth dan Marquis Psikologi adalah ilmu tentang aktivitas-aktivitas individu mencakup aktivitas motorik, kognitif, maupun emosional. B. Pengaruh ilmu psikologi dalam teknologi pendidikan  Faktor psikologi yang mempengaruhi belajar seperti motivasi, minat, intelektual dan lainnya dijadikan patokan dalam desain pembelajaran.  Adanya model desain pembelajaran mikro yang menitikberatkan pada proses berpikir seseorang. C. Pengertian belajar menurut para ahli  Menurut Kemp dan Dayton : belajar sebagai suatu proses yang terjadi pada seseorang sebagai suatu pengalaman.  Menurut Smaldino : beajar merupakan adanya model desain pembelajaran mikro yang menitikberatkan pada proses berpikir seseorang. D. Prinsip belajar Menurut Dimyati & Mudjiono, (2002: 42) ada beberapa prinsip dari belajar yaitu,  Perhatian dan motivasi belajar peserta didik  Keaktifan belajar dan keterlibatan langsung dalam belajar  Pengulangan belajar  Tantangan semangat belajar

 Pemberian balikan dan penguatan belajar  Adanya perbedaan individual dalam perilaku belajar E. Teori belajar I. Teori humanism  Menekankan pada kebebasan individu  Berorientasi pada peserta didik  Guru berperan sebagai fasilitator II. Teori behaviorisme  Pengelolaan kondisi belajar untuk perubahan prilaku peserta didik  Perubahan prilaku belajar harus dapat diamati dan dapat diukur  Pembelajaran menggunakan reinforcement, feedback, behavioral objectives, pengukuran terhadap hasil belajar III. Teori kognitifisme Tingkat perkembangan berpikir peserta didik dipengaruhi oleh:  Kematangan intelektual  Interaksi dengan lingkungan  Transmisi sosial (belajar dari orang lain)  Pembelajaran menggunakan konsep learner characteristics, role of prior knowledge IV. Teori kontruktivisme  Memandang pengetahuan sebagai hasil dari pengalaman yang dimediasi oleh pengetahuan sebelumnya sendiri dan pengalaman orang lain  Peserta didik berpikir sendiri untuk memaknai suatu peristiwa  Berpikir kolaboratif untuk berbagai makna atas peristiwa

V.

 Menghubungkan pengalaman masa lalu dengan peristiwa belajar  Proses mengkonstruksi atau membuat sesuatu selama pembelajaran Teori cibernetifisme  Manusia sebagai pemroses informasi dan pembuat respon yang aktif  Manusia belajar secara sistematik & sistemik  Manusia mengorganisasikan apa yang telah diketahuinya

F. Analisis peserta didik a) Karakteristik umum Adalah analisis keadaan siswa dan latar belakangnya; tidak berkaitan dengan materi belajar, tetapi dapat membantu menentukan tingkat kesulitan pemilihan pesan (materi belajar). (Heinich, Molenda, dan Russel) b) Karakteristik akademik Berkaitan dengan kemampuan yang menjadi landasan bagi penguasaan materi yang akan dipelajari oleh peserta didik c) Gaya belajar Berkaitan dengan aspek psikologis berupa kebiasaan yang dilakukan oleh peserta didik dalam belajar. d) Persepsi Merupakan kemampuan seseorang dalam mencerna lingkungan (fisik) berdasarkan yang diterimanya melalui semua indera yang dimiliki. G. Teori pembelajaran I. Pendekatan modifikasi tingkah laku Menerapkan prinsip penguatan untuk mengidentifikasi aspek situasi pendidikan yang penting dan mengatur

kondisi sedemikian rupa sehingga memungkinkan peserta didik dapat mencapat tujuan pembelajaran. II. Konstruk kognitif Pembelajaran harus memperhatikan perubahan kondisi internal peserta didik yang terjadi selama pengalaman belajarnya. III. Berdasarkan prinsip-prinsip belajar Untuk belajar peserta didik harus mempunyai perhatian dan responsif terhadap materi yang akan dipelajari IV. Berdasarkan analisis tugas Dalam pembelajaran penting dilakukan analisis tugas secara sistematis mengenai tugas-tugas pengalaman belajar yang akan diberikan kepada peserta didik. H. Aplikasi teori pembelajaran dalam teknologi Pendidikan Dengan menganalisis kelebihan dan kelemahan teori belajar, desainer pembelajaran dapat mengoptimalkan ketepatan penyusunan desain pembelajaran pada strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

LANDASAN TEORI DAN KONSEP SISTEM A. Sistem Struktur atau pengaturan dari keseluruhan, menunjukkan keterkaitan antar bagian-bagiannya pada suatu proses dalam satu kerangka berpikir B. Ciri-Ciri Sistem  Tujuan  Fungsi-Fungsi  Komponen-komponen  Interaksi dan saling bergantung  Dikelilingi oleh sistem-sistem yang lain  Proses transformasi  Efek sinergestik  Mekanisme umpan balik  Bersifat relatif C. Subsistem Menurut Prawiradilaga : Unsur atau bagian yang terlibat di dalam sistem Menurut silvern : Dua atau lebih bagian yang tertata rapi, Bisa berbentuk komponen-komponen atau satu kelompok komponen bersama-sama melaksanakan pekerjaan dalam suatu sistem yang rumit D. Suprasistem Menurut Prawiradilaga : Sistem terbesar yang lebih rumit E. Jenis Sistem Dan Cara Kerja  Sistem Terbuka Dapat menerima masukan dari lingkungan dan mentransformasikan-nya ke dalam kegiatan-kegiatan dalam sistem sehingga menghasilkan keluaran untuk lingkungan berupa umpan balik.  Sistem Tertutup

Tidak dapat menerima masukan dari lingkungan (bersifat baku) F. Sistem Analisis Teknik yang menggabungkan dan mengaitkan komponenkomponen lama dan baru kemudian membentuk sistem baru, atau rancangan ulang sistem dengan maksud agar sistem baru bekerja lebih efektif lagi dalam mencapai tujuannya G. Sistem Pandang Penerapan pola berpikir sistem dalam menanggapi masalah H. Pendekatan sistem Suatu proses pencapaian hasil atau tujuan logis dari pemecahan masalah dengan cara efektif dan efisien, dan dianggap sebagai suatu metode ilmiah I. Sistem Pembelajaran Salah satu Penerapan Pendekatan Sistem Sebuah sistem pembelajaran terdiri dari satu set kerangka yang saling terkait untuk memberikan kegiatan belajar yang diperlukan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

LANDASAN TEORI TEKNOLOGI KOMUNIKASI Teknologi komunikasi dan informasi mempunyai pengertian dari dua aspek, yaitu teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Teknologi komunikasi mempunyai pengertian segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Teknologi informasi, mempunyai pengertian luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Karena itu, teknologi komunikasi dan informasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala aspek yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer atau pemindahan informasi antar media menggunakan teknologi tertentu. Menurut Eric Deeson, Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah kebutuhan manusia didalam mengambil dan memindahkan, mengolah dan memproses informasi dalam konteks sosial yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat secara keseluruhan. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi informasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan

kedua

teknologi

tersebut

berkembang

pesat

melampaui bidang teknologi lainnya. Pada hakikatnya teknologi

pembelajaran adalah suatu disiplin yang berkepentingan dengan pemecahan masalah belajar dengan berlandaskan pada serangkaian prinsip dan menggunakan berbagai macam pendekatan atau teori komunikasi dan teknologi komunikasi.

TEKNOLOGI INFORMASI Teknologi informasi (Information Technology, IT) adalah sama dengan teknologi lainnya, hanya informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi tersebut. Dalam hal ini, teknologi mengandung konotasi memiliki nilai ekonomi. Teknologi pengolah informasi ini memang memiliki nilai jual, seperti contohnya teknologi data base, dan security, kesemuanya dapat dijual. Bentuk dari teknologi adalah kumpulan pengetahuan (knowledge) yang diimplementasikan dalam tumpukan kertas (stacked of papers), atau sekarang dalam bentuk CDROM. Tumpukan kertas inilah yang didapatkan, jika seseorang membeli sebuah teknologi dalam bentuk patent lainnya (Rahardjo, 2000). Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah,

menafsirkan,

menyimpan,

mengorganisasikan

dan

menggunakan data secara bermakna. Oleh karena itu, teknologi informasi menyediakan begitu banyak kemudahan dalam mengelola informasi dalam arti menyimpan, mengambil kembali dan pemutahiran informasi. Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah, memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas (Wardiana, 2002). Landasan teori teknologi informasi

● Penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran diawali oleh Burrhus Frederic Skinner (1954) dengan konsep pembelajaran terprogram (programmed instructions). Tahun 1958 B.F Skinner membuat sebuah mesin pembelajaran (teaching machine). Mesin ini tidak mengajar, tetapi diprogram dengan logika tertentu sehingga mesin dapat menyajikan materi pelajaran dan seolah-olah berinteraksi

dengan

peserta

didik.

Mesin

pembelajaran

dikembangkan berdasarkan teori belajar tingkah laku (behaviorism theory). Menurut teori ini tujuan pembelajaran adalah untuk mengubah tingkahlaku peserta didik. Perubahan tingkahlaku harus tertanam dalam diri peserta didik sehingga menjadi suatu kebiasaan. Agar tingkah laku menjadi suatu kebiasaan, perlu diberikan penguatan (reinforcement) berupa pemberitahuan bahwa apa yang dilakukan adalah betul dalam setiap terjadinya perubahan perilaku positif ke arah tujuan yang dikehendaki. Aplikasi teori belajar ini dalam pengembangan sistem dan model pembelajaran berbasis teknologi informasi, terlebih dahulu perlu dilakukan pengkajian atas seluruh unsur dan aspek pemanfaatan teknologi informasi untuk pembelajaran, sehingga bisa didapatkan pegangan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam mengembangkan sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi. Kontribusi Teknologi Informasi Dalam Teknologi Pendidikan

● Dukungan atau kontribusi teori teknologi informasi dalam teknologi pendidikan ini mencakup aspek infrastruktur informasi dan telekomunikasi, sumber daya manusia dan acuan/produk hukum telematika sehingga dapat berperan untuk membelajarkan manusia dengan mengembangkan dan atau menggunakan aneka sumber belajar. ●

Pengembangan sistem pembelajaran dengan internet dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu sebagai berikut:

● a. Menggunakan sepenuhnya fasilitas internet yang telah ada, seperti e-mail, Internet Relay Chat (IRC), world wide web (WWW), search engine, milis (miling list) dan File Transfer Protocol (FTP). ● b. Menggunakan software pengembang program pembelajaran dengan internet yang dikenal dengan Web-Course Tools, yang di antaranya bisa didapat secara gratis ataupun dengan membelinya. Ada beberapa vendor yang mengembangkan Web-Course Tools seperti

WebCT,

Webfuse,

TopClass,

dan

lainlain.

c.

Mengembangkan sendiri program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan

(tailor-made),

dengan

menggunakan

bahasa

pemrograman seperti Active Server Pages (ASP) dan lain-lain. Perlu diingat masingmasing cara memiliki kelebihan dan

kelemahan masing-masing, maka perlu disesuaikan dengan kebutuhan

TEKNOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU Deskripsi Teknologi Pendidikan sebagai ilmu terapan Teknologi Pendidikan dikenal sebagai cara – cara yang sistemik dan sistematik dalam memecahkan masalah pembelajaran secara efektif dan efisien. Kalau definisi ini disimak di dalamnya ada beberapa pengertian: Pertama, teknologi Pendidikan menawarkan berbagai cara, bukan satu cara. Kedua, Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang sistemik ( bersistem ) bukan parsial, tetapi menyeluruh dan integratif dengan melibatkan semua komponen pembelajaran. Seperti uraian Suparman (2004) bahwa suatu sistem lebih sekedar gabungan dari bagian-bagian; ia harus mempunyai tujuan tertentu yang tidak dapat dicapai oleh fungsi dari satu atau beberapa bagian darinya. Ketiga, Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang runtut atau sistematik, tidak acak–acakan. Keempat, Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang terbukti efektif dan efisien, melalui uji coba dalam skala terbatas sebelum digunakan dalam skala nasional. Kelima cara–cara itu terfokus pada rangkaian interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar dalam skala luas, termasuk pengajar dan berbagai media sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya tercapai. Definisi itu menjanjikan terjadinya solusi dalam memecahkan masalah pembelajaran melalui lima konsep dasar yang sangat indah. Sehingga muncullah Teknologi Pendidikan

ini sebagai sang

Revolusioner untuk mengubah taraf pendidikan itu sendiri kearah yang lebih baik.

Perkembangan Teknologi Pendidikan sebagai disiplin ilmu Tumbuh dan berkembangnya suatu konsep tidak akan terlepas dari konteks dimana konsep itu akan tumbuh. Setiap konsep tentu memerlukan ’istilah’ atau ’nama’ yang diciptakan sebagai lambang untuk

mengidentifikasikan

konsep

yang

dimaksud

dan

untuk

mengkomunikasikan gagasan yang ada didalamnya. Teknologi pendidikan sebagai disiplin ilmu, pada awalnmya berkembang sebagai bidang kajian di Amerika Serikat. Kalau mengacu pada konsep teknologi sebagai cara, maka awal perkembangan teknologi pendidikan dapat dikatakan telah ada sejak awal peradaban. Usaha untuk merumuskan definisi Teknologi pendidikan secara terorganisasi dimulai sejak tahun 1960. definisi tersebut telah beberapa kali diperbaharui, dan tiap kali diberi arah baru bagi bidang tersebut. Hasil analisis bersama ini menghasilkan definisi bidang tahun 1994 yaitu : Teknologi

pembelajaran

adalah

teori

dan

praktek

dalam

desain,pengembangan,pemanfaatan, pengelolaan serta evaluasi proses dan sumber belajar.

Definisi 1994 mengenal baik tradisi bidang yang berlaku sekarang maupun kecenderungannya untuk masa depan. Definisi 1994 pun memberi tempat pada adanya keragaman dan spesialisasi seperti yang ada sekarang, selain juga menggabungkan unsur-unsur definisi dan kawasan bidang yang tradisonal. Tiap kawasan dari bidang memberikan sumbangan pada teori dan praktek yang menjadi landasan profesi.

KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN Menurut Barbara B. Seels, dan Rita C. Richey (1994) teknologi pendidikan dirumuskan dengan berlandaskan lima bidang garapangkan yaitu : Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan, dan Penilaian. Sedangkan menurut Miarso (2011:201) kawasan teknologi pendidikan meliputi Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan, Penilaian dan penelitian.  Kawasan Desain Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar. Tujuan desain adalah untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro, seperti program dan kurikulum, dan pada tingkat mikro, seperti pelajaran dan modul (Barbara B. Sells, Rita C. Richey, 1994). Bidang garapan desain meliputi studi mengenai desain sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran dan karakteristik pelajar. Menurut Barbara B. Seels, dan Rita C. Richey (1994:33-35) defenisi dan deskripsi dari masing-masing daerah liputan tersebut adalah sebagai berikut: a)

Desain Sistem Pembelajaran. Desain Sistem Pembelajaran (DSI)

adalah prosedur

yang terorganisasi yang meliputi langkah-langkah

penganalisaan,

perancangan,

pengembangan,

pengaplikasian

dan

penilaian pembelajaran. b)

Desain Pesan. Desain pesan meliputi “perencanaan untuk

merekayasa bentuk fisik dari pesan” (Grabowski, 1991 : 206). Hal tersebut mencakup prinsip-prinsip perhatian, persepsi dan daya serap yang mengatur penjabaran bentuk fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima. c)

Strategi Pembelajaran. Strategi Pembelajaran adalah spesifikasi

untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu pelajaran. d)

Karakteristik Pemelajar. Karakteristik pemelajar adalah segi-segi

latar belakang pengalaman pemelajar yang berpengaruh terhadap efektivitas proses belajarnya.  Kawasan Pengembangan Kawasan pengembangan berakar pada produksi media. Teknologi merupakan tenaga penggerak dari kawasan pengembangan, oleh karena itu kita dapat merumuskan berbagai jenis media pembelajaran dan karakteristiknya. Kawasan pengembangan dapat diorganisasikan dalam empat bidang garapan yaitu: teknologi cetak (yang menyediakan landasan untuk

kategori yang lain), teknologi audiovisual, teknologi berazaskan komputer, dan teknologi terpadu. (Barbara B. Sells, Rita C. Richey, 1994).  Kawasan Pemanfaatan Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan mempunyai tanggung jawab untuk mencocokan pemelajar dengan bahan dan aktivitas yang tertentu, menyiapkan pemelajar agar dapat berinteraksi dengan bahan dan aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan penilaian atas hasil yang dicapai pemelajar, serta memasukannya ke dalam prosedur organisasi yang berkelanjutan. Menurut Barbara B. Seels, dan Rita C. Richey (1994:50-51) terdapat empat kategori dalam kawasan pemanfaatan yaitu : Pemanfaatan media, difusi inovasi, implementasi dan institusionalisasi (pelembagaan), serta kebijakan dan regulasi.  Kawasan Pengelolaan Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi Pembelajaran melalui perencanaan,

pengorganisasian,

pengkoordinasian

dan

supervisi.

Pengelolaan biasanya merupakan hasil dari penerapan suatu sistem nilai. Kerumitan dalam mengelolah berbagai macam sumber, personil, usaha desain maupun pegembangan akan semakin meningkat dengan

membesarnya usaha dari sebuah sekolah. Terdapat empat kategori dalam kawasan pengelolaan yaitu : pengelolaan proyek, pengelolaan sumber, pengelolaan sistem penyampaian dan pengelolaan informasi.  Kawasan Penilaian Penilaian dalam pengertian yang paling luas adalah aktivitas manusia sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menakar nilai aktivitas atau kejadian berdasarkan kepada sistem penilaian tertentu. Penilaian ialah proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar. Penilaian mulai dengan analisis masalah. Ini adalah langkah yang penting dalam pengembangan dan penilaian pembelajaran karena tujuan dan hambatan dijelaskan pada langkah ini. (Barbara B. Sells, Rita C. Richey, 1994).

TEKNOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI BIDANG GARAPAN Teknologi Pendidikan sebagai bidang garapan merupakana aplikasi dari ide dan prinsip teoritik untuk memecahkan masalah kongkrit dalam bidang pendidikan dan pembelajaran ( teknik yang digunakan, aktivitas yang dikerjakan, informasi dan sumber yang digunakan dan klien yang dilayani ). Lingkungan kegiatan yang merangkum komponen konsep, ketrampilan dan prosedur serta memadukannya dalam bentuk aplikasi baru. Ada tiga persyaratan atau karakteristik tambahan pada bidang garapan yaitu : teknik intelektual, yaitu pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah, aplikasi praktis yaitu usaha untuk merealisasikan atau mengoperasionalkan pikiran, ide dan proses sehingga menghasilkan produk yang dapat dilihat, dan keunikan bidang garapan yaitu harus ada karakteristik khusus yang tidak dijumpai pada bidang lain Teknik Intelektual, adalah pendekatan yang digunakan oleh seseorang dalam mencari pemecahan masalah. Teknologi pendidikan memiliki

satu

cara

dalam

pemecahan

masalah.

Tiap

fungsi

pengembangan dan manajemen mempunyai teknik tersendiri yang berkaitan dengannya. Teknik tersendiri dari teknologi pendidikan adalah lebih dari jumlah bagian-bagiannya. Teknik itu melibatkan perpaduan

sistematik masing-masing teknologi dari fungsi-fungsi tersebut dan saling keterhubungannya dalam satu proses terpadu dan kompleks untuk mengadakan analisi keseluruhan masalah-masalah dan kemudian menciptakan

metode-metode

pemecahan

baru.

Teknologi

ini

menghasilkan suatu akibat sinergistik, dengan menghasilkan keluarankeluaran diluar dugaan berbeda jika didasarkan pada unsur-unsur yang bekerja secara terpisah dan sendiri-sendiri. Teknik intelektual yang asli itu merupakan suatu yang khas dari teknologi

pendidikan

dan

tidak

ada

bidang

lain

yang

mempergunakannya. Aplikasi

praktis,

mencakup

usaha

merealisasikan

atau

mengoperasionalkan fikiran, ide dan proses. Aplikasi itu menghasilkan produk yang dapat dilihat. Sebagai contoh seorang benar-benar melaksanakan

eksperimen

ilmiah

atau

melaksanakan

kegiatan

pengembangan instruksional sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan dalam mengaplikasikan teknik intelektual. Kecuali itu aplikasi praktis menunjukkan bagaimana teknik intelektual itu dioperasionalkan dalam konteks strutur organisasi dan institusi dimana bidang garapan itu beroperasi. Keunikan, berhubung definisi tersebut menunjukkan bahwa suatu bidang garapan memadukan teknik intelektual dan aplikasi praktis yang diidentifikasi oleh definisi tersebut haruslah merupakan hal unik bagi

bidang garapan tersebut. Haruslah tercermin karakteristik khusus yang tidak bisa dijumpai pada bidang lain. Jika definisi tersebut dapat mewujudkan adanya teknik intelektual dan aplikasi praktis yang unik, maka bidang garapan yang diidentifikasikan tersebut dengan sendirinya dapat dikatakan unik pula. Jadi, definisi teknologi pendidikan sebagai bidang garapan, pertama-tama harus mendefinisikannya sebagai konstruk teoritik, kemudian mengidentifikasi teknik intelektual dan aplikasi praktis, serta kesemuanya pendidikan.

menunjukkan

keunikan

bidang

garapan

teknologi

TEKNOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI PROFESI Untuk mendefinisikan teknologi pendidikan sebagai profesi, terlebih dulu harus dipenuhi syarat-syarat untuk mendefinisikan bangunan teoritik dan bidang garapan. Selanjutnya definisi tersebut harus mencerminkan semua karakteristik profesi lainnya. Latihan dan Sertifikasi. Latihan dalam waktu yang lama diperlukan untuk mengembangkan spesialisasi dan teknisi dalam profesi tersebut. Harus ada beberapa ketentuan tentang sifat-sifat latihan, baik melalui peraturan pemerintah maupun melalui suatu sistem akreditasi terhadap lembaga-lembaga latihan yang meliputi sifat dan isi pendidikan profesional, standar sertifikasi, standar dan ketentuan penerimaan calon peserta latihan, serta penempatan. Standar dan Etika. Perumusan etika menunjukkan bagaimana anggota profesi itu harus bertingkah laku. Seperangkat standar memberikan petunjuk mengenai bahan, peralatan, dan fasilitas yang digunakan oleh orang-orang dalam profesi tersebut. Namum demikian, publikasi kode etik dan buku petunjuk tentang standar itu sendiri tidaklah dapat memberi jaminan apa-apa. Profesionalisasi itu terjadi bilamana

dimungkinkan

melaksanakannya.

adanya

pemaksaan

yang

kuat

untuk

Kepemimpinan diperlukan untuk memanfaatkan setepat-tepatnya penemuan-penemuan yang ada sekarang dan melihat kecenderungan di masa mendatang. Namun demikian untuk menghindari keadaan banyaknya inovasi yang ada sekarang yang membuat pusing karena desakan dari luar kita, maka kepemimpinan ini harus datang dari profesi ini sendiri. Asosiasi dan Komunikasi. Organisasi profesi yang kuat diperlukan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan karakteristik lainnya terutama standar dan etika, kepemimpinan dan latihan. Hanya organisasi yang kuat yang dapat memaksakan dengan sungguh-sungguh aplikasi praktis, standar dan etika. Pengakuan sebagai profesi. Anggota profesi harus mempercayai adanya profesi dan bahwa mereka menjadi anggotanya. Eksistensi suatu profesi tidak dapat dipercayakan begitu saja kepada para pelaksana. Mereka harus menginginkan berdirinya dan mengakui pentingnya organisasi

profesi.

Mereka

harus

benar-benar

menyadari

akan

keanggotaanya dalam organisasi profesi tersebut. Kesadaran ini dimanifestasikan dalam bentuk berdirinya asosiasi, terjelmanya ciri-ciri profesi lainnya dan penghargaan masyarakat umum terhadap para pelaksana bahwa ada organisasi profesi di mana mereka menjadi anggotanya.

Tanggung Jawab Profesi. Tidaklah cukup bahwa suatu profesi itu hanya sekedar menggunakan teknik intelektual untuk diaplikasikan secara

praktis.

Profesi

harus

juga

mempertanggungjawabkan

penggunaan teknik intelektual tersebut. Profesi harus bertanggung jawab atas penggunaan teknik intelektual dalam bekerja di masyarakat. Hendaknya senantiasa diadakan pengkajian tentang nilai kegunaannya dan jika mungkin mengambil sikap yang pasti terhadap masalahmasalah sosial yang dipengaruhi oleh hasil pekerjaan profesi tersebut. Hubungan dengan profesi lain. Mungkin saja terdapat lebih dari satu profesi yang bekerja dalam bidang garapan teknologi pendidikan ini. Masing-masing profesi ini satu sama lain saling berhubungan baik secara eksplisit maupun implisit dalam beroperasi di bidang garapan tersebut.

Hubungan

dikembangkan.

ini

harus

diketahui,

diidentifikasi,

dan

APLIKASI KONSEP TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM PENDIDIKAN JARAK JAUH Teknologi Pendidikan tentunya sangat berkaitan dengan proses belajar yang menggunakan pengajaran audio, visual atau bisa memadukan keduanya menjadi audio visual. Seiring berkembangnya waktu dan peradaban, teknologi pendidikan sangat berkembang, hal ini tentunya sangat baik bagi dunia pendidikan dan dapat membantu mengatasi masalahmasalah yang terjadi dalam dunia pendidikan. Tidak hanya teknologi, guru yang memberikan materi juga memberikan sumbangsih yang besar bagi kemajuan pendidikan. Pendidikan merupakan proses dimana seorang manusia dibentuk karakternya serta membuat mereka menjadi manusia yang terdidik dan mempunyai keunggulan dalam dirinya. Dengan penggunaan teknologi ini lah yang akan membantu guru sebagai pengajar untuk mencapai hal-hal tersebut. Memang tidak mudah tetapi dengan dukungan semua pihak maka hal tersebut bisa dicapai. Di masa pandemi, teknologi dalam bidang pendidikan sangat berperan penting. Demi menjaga kesehatan bersama, seluruh masyarakat terutama Indonesia memilih proses pembelajaran melalui online. Pembelajaran secara daring memang bukan hal yang mudah untuk dilaksanakan namun hal ini harus dilaksanakan agar proses belajar mengajar tetap berjalan dengan baik walaupun terdapat banyak

kendala seperti susahnya jaringan, pembelajaran secara daring pun tetap berjalan dengan semestinya. Artinya teknologi pendidikan dapat membantu peserta didik untuk dapat mengerti atau memahami pelajaran sesuai materi-materi yang telah diberikan oleh pendidik. Tentunya saat ini teknologi pendidikan menjadi sorotan utama bagi peserta didik.

MEDIA PEMBELAJARAN Pada dasarnya, media berasal dari bahasa Latin medius yang dapat diartikan "tengah", "perantara" atau "pengantar". Lain dari itu, Dalam bahasa Arab menunjukkan bahwa media adalah suatu perantara ataupun pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.11 Dari kata tersebut maka bisa kita simpulkan bahwa media pembelajaran merupakan perantara atau alat bantu yang digunakan oleh seseorang agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik dimana pesan tersebut disampaikan pada saat proses belajar. Kita tentu sudah tidak asing dengan istilah media pembelajaran. Dalam dunia pendidikan khususnya pada saat pembelajaran tentunya terjadi interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa sehingga membutuhkan media belajar yang bisa membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran serta bisa memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Media pembelajaran disebut sebagai suatu alat bantu dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan maupun keterampilan pembelajar sehingga dapat memberikan dorongan demi terlaksananya proses belajar. Kriteria yang pertama dan utama dalam melakukan suatu pemilihan media, yaitu bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ada atau kompetensi yang hendak diwujudkan sehingga kemampuan siswa

dapat dikeluarkan seluruhnya dan hasil belajarnya pun menjadi maksimal. Terdapat berbagai media yang bisa dipakai dalam pembelajaran. Misalnya media pembelajaran berupa video, rekaman suara, gambar-gambar yang berkaitan dengan materi, serta buku-buku yang menunjang pembelajaran. Media pembelajaran dipilih dengan tepat akan membuat siswa semakin paham apa yang disampaikan oleh guru. Seorang pendidik juga dapat menciptakan media pembelajaran sendiri yang sekiranya akan menarik perhatian siswa. Semakin menarik dan kreatif media pembelajarannya tentu siswa akan lebih banyak memperhatikan guru saat sedang menjelaskan materi. Masa pandemi adalah masa dimana teknologi sangat berperan besar di berbagai bidang terutama bidang pendidikan. Demi melakukan upaya pemutusan mata rantai virus Corona maka pemerintah menerapkan kebijakan bahwa masyarakat dilarang untuk mengadakan kegiatan diluar rumah dengan jumlah orang yang banyak. Ketika pemerintah menerapkan Work From Home dan School From Home maka disitulah teknologi menjadi sangat penting. Hal ini tentunya memberikan pengalaman baru bagi siswa karena biasanya mereka melakukan pembelajaran secara tatap muka. Karena melakukan pembelajaran daring, maka guru harus mengubah media pembelajaran agar menyesuaikan keadaan.Guru dan siswa sadar bahwa meskipun sedang kondisi pandemi, kegiatan pembelajaran harus tetap berjalan. Penggunaan teknologi tentunya tidak terikat pada ruang dan waktu

sehingga pembelajaran bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja atau bisa dikatakan pembelajaran lebih fleksibel. Agar tetap bisa berinteraksi dengan siswa, guru dapat menggunakan video conference saat proses pembelajaran. Teknologi seperti ini sangat membantu guru untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Teknologi didalam lingkup pendidikan khususnya pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, seperti yang sering dilakukan oleh guru maupun dosen, yaitu mengkombinasikan alat teknologi di dalamnya. Artinya, dalam pengaplikasian media pembelajaran sekaligus teknologi dapat membantu peserta didik untuk paham akan materi pelajaran yang disampaikan oleh pendidik.14 Belakangan ini, tentunya teknologi sudah banyak digunakan di dunia pendidikan sebagai media belajar, dan apabila tidak mengikuti perkembangan teknologi maka bisa-bisa kita tertinggal informasi Peran media pembelajaran di masa pandemi: 1. Membantu guru ketika menyampaikan materi pembelajaran yang dirasa sulit dan rumit. 2. Media pembelajaran yang digunakan akan lebih memudahkan guru ketika menyampaikan materi yang sulit dipahami siswa. 3. Membuat waktu lebih efisien.

4. Ketika menggunakan media pembelajaran yang tepat maka waktu yang digunakan selama proses belajar akan lebih efektif dan efisien karena siswa lebih cepat menangkap materi yang diajarkan. 5. Membuat desain kegiatan sekolah daring tidak membosankan. 6. Membantu guru dalam menghemat tenaga. 7. Membuat pembelajaran daring semakin menarik dan interaktif Kreativitas guru dalam membuat media pembelajaran akan membuat proses belajar lebih menyenangkan dan akan terjadi interaksi antara guru dengan murid sehingga proses belajar berjalan dua arah. 8. Membantu siswa lebih memahami materi. Media pembelajaran berperan untuk memperjelas materi yang diajarkan. Saat materi sudah jelas maka siswa akan dengan mudah menangkap dan memahami materi. 9. Memudahkan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran Penggunaan media pembelajaran akan membuat siswa lebih paham materi, siswa tidak salah tafsir dengan materi yang diajarkan, pembelajaran lebih menarik dan lain-lain.

LANDASAN TEORI EKONOMI DAN MANAJEMEN Landasan teori ekonomi dalam teknologi Pendidikan Kata "ekonomi" secara etimologis berasal dari kata Yunani οĩκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Menurut Satmoko (1999: 109), peran ekonomi secara mikro dapat dibuktikan bahwa orang memandang kehidupan seseorang dapat meningkat atau menurun karena terkait eratdengan perekonomian. Teori ekonomi mikro mempelajari tingkah laku rumah tangga dan perusahaan dalam proses konsumsi, distribusi, pertukaran dan produksi. Landasan Manajemen Dalam Teknologi Pendidikan Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen adalah ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Pengertian efektif adalah tujuan dapat dicapai dalam waktu yang singkat, sedangkan efisien dapat diartikan pencapaian

dengan biaya yang rendah. Jadi efektif mengacu pada lamanya waktu untuk mencapai tujuan dan efisien mengacu pada biaya yang dikeluarkan lebih sedikit. Menurut James A.F. Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.  Peranan Manajemen Dalam Pendidikan Berdasarkan pada PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 49 bahwa pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah. Manajemen

Berbasis

Sekolah

(MBS)

atau

School

Based

Management dapat didefinisikan sebagai penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan mutu sekolah dalam pendidikan nasional.

Arti manajemen berbasis sekolah adalah pelimpahan wewenang pada lapis sekolah untuk mengambil keputusan mengenai alokasi dan pemanfaatan sumber-sumber berdasarkan aturan akuntabilitas yang berkaitan dengan sumber tersebut (Miarso: 2005; 728). Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah • Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber • Meningkatkan efektifitas sekolah melalui perbaikan mutu belajar dan pembelajaran • Lebih responsif terhadap kebutuhan dan kondisi pelanggan • Menambah

kesempatan

bagi

siapa

saja

untuk

mengikuti

pendidikan • Memberikan kesempatan kepada masyarakat, termasuk keluarga • untuk berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Kontribusi teori ekonomi dalam teknologi Pendidikan Ekonomi sebagai sumber pembiayaan pendidikan sangat penting karena hal ini akan mendorong, memicu, dam memacu etos bangsa menuju kualitas yang lebih baik. Ekonomi menentukan keberhasilan pendidikan, dengan ekonomi yang kuat maka prasarana,sarana,media, alat dipenuhi.

belajar, dan

sebagainya

dapat

Ekonomi juga mampu mendorong pendidikan berjalan secara efektif dan efisien sementara hasil pendidikan akan menciptakan manusia yang memiliki kualitas sehingga mampu menggali dan mengoptimalkan sumber-sumber ekonomi, sehingga laju pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik. Kontribusi atau dukungan teori ekonomi dalam teknologi pendidikan yaitu menekankan pada proses untuk memperoleh nilai tambah, yaitu belajar akan lebih berkualitas, lebih produktif, lebih efisien, lebih efektif, lebih banyak, lebih luas lebih cepat, dan sebagainya. kegunaan ekonomi dalam pendidikan adalah sebagai berikut : 1. Untuk membeli keperluan pendidikan yang tidak dapat dibuat sendiri 2. Membiayai segala perlengkapan Gedung 3. Membayar jasa segala kegiatan pendidikan 4. Untuk materi pelajaran pendidikan ekonomi sederhana, agar bisa mengembangkan individu yang berperilaku ekonomi, seperti hidup hemat 5. Untuk memenuhi kebutuhan dasar dan keamanan para personalia pendidikan 6. Meningkatkan motivasi kerja

7. Membuat para personalia pendidikan lebih bergairah bekerja. PENERAPAN

PRINSIP MANAJEMEN

DALAM

TEKNOLOGI

PENDIDIKAN Menurut Nanang Fattah (2001: 11) teori manajemen mempunyai peran (role) atau membantu menjelaskan perilaku organisasi yang berkaitan dengan

motivasi,

produktivitas,

dan

kepuasan

(satisfaction).

Karakteristik teori manajemen secara garis besar dapat dinyatakan: o Mengacu pada pengalaman empirik, o Adanya keterkaitan antara satu teori dengan dengan teori yang lain o Mengakui kemungkinan adanya penolakan Berdasarkan orientasinya, ada empat prisip manajemen, yaitu :  Manajemen berdasarkan sasaran  Manajemen berdasarkan orang  Manajemen berdasarka struktur  Manajemen berdasarkan informasi

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.