Buku WIP Cat Pertamina Flipbook PDF

Buku WIP Cat Pertamina

50 downloads 106 Views 33MB Size

Recommend Stories


CAT 0 9LOGO DE PRODUCTOS CAT 0 9LOGO DE PRODUTOS
ye ar s 50 2013 CATÁLOGO DE PRODUCTOS CATÁLOGO DE PRODUTOS Ðáíüñáìá ðñïúüíôùí ɄȺɌȺɅɈȽɉɊɈȾɍɄɐɂɂ LA GAMA MÁS COMPLETA EN EUROPA A GAMA MAIS COMPL

Story Transcript

OPERATION & TECHNICIAN CERTIFICATIONMODUL 7 WATER INJECTION PUMP OCTOBER 2019


energy is at the heart of everything we do our success is driven by our people and their commitment the get results the right way by operating responsibly, executing with excellence, applying innovative technologies and capturing new opportunities for profitable growth Team Penyusun : Nugroho Syamsul Arifin Anton Fatoni Rahmad Demayuliawan Edisi I (pertama) HUMAN ENERGY Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat


Kata Pengantar Team O&MC Alhamdulillah akhirnya berkat usaha dan kerja keras semua anggota tim penyusun berhasil menyelesaikan modul 7 untuk pompa injeksi (Water Injection Pump) sesuai kebutuhan lapangan. Buku panduan ini disusun dengan harapan operator dan teknisi lapangan dapat lebih menguasai troubleshooting dan analisa agar proses pembelajaran yang direncanakan dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan. Melalui media ini kami mewakili tim penyusun dari Training Center juga menyapaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsih, dukungan dan dorongan kepada tim penyusun. Kami percaya dengan dukungan penuh semua pihak pelaksanaan program sertifikasi ini akan sukses dan mampu untuk meningkatkan kinerja teknisi dalam rangka menuju area globalisasi dengan mengutamakan keunggulan serta selalu menjunjung tinggi etika bisnis dan keselamatan kerja. Kami menghimbau untuk memanfaatkan peluang ini dengan baik dan tekun karena akan sangat membantu meningkatkan kompetensi anda Akhirnya kami mengucapkan selamat belajar dan sukses. Team Technical Training & Certification – O&MC MODUL 7 WIP O&TC


Kata Pengantar Penyusun Segala puji Syukur kehadirat Allah SWT dan salam sejahtera kami ucapkan kepada semua rekan-rekan kerja semoga Allah SWT Tuhan yang Maha Esa selalu melindungi kita disetiap langkah dan aktifitas yang kita jalani. Serta tidak lupa kita panjatkan doa agar kita selalu diberi keselamatan dan kesuksesan dalam setiap melaksanakan tugas di lingkungan kerja maupun aktifitas di luar pekerjaan. Dengan tidak mengurangi rasa hormat ijinkan kami menghadirkan buku ini sebagai lanjutan pembahasan mengenai trouble shooting water injection pump (WIP) yang sudah go live tahun 2018 lalu dalam format WEB base di link share point Functional Maintenance yang kami hadirkan sebagai tambahan informasi yang dapat digunakan dalam menyelsaikan permasalahan-permasalahan yang timbul dengan operasional water injection pump di sumatera operation. Adapun materi yang ada dalam buku ini adalah kumpulan dari beberapa sumber book, operating procedure (OP), standard Teknik (API 610), Process Flow Diagram informasi best practice dan temuan-temuan dari para executor di lapangan. Sumber informasi yang di kumpulkan adalah dari hasil kolaborasi dan sumbangan dari beberapa team baik diteam functional maintenance itu sendiri, team operation, facilities engineering yang selanjutnya di verifikasi oleh team Operator & Technician Certification (O&TC training center) Semoga dengan adanya buku ini dapat membuka wawasan kita lebih jauh berkenaan maintenance pompa sentrifugal,menambah skill dan kompetensi para teknisi di lapangan dalam melakukan trouble shooting dan analysis permasalahan pompa sentrifugal, sehingga dapat meningkatkan reliability dan availability khususnya untuk water injection pump di wilayah Sumatera Operation. Sebagai penutup dalam mukadimah ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua team yang terlibat baik dari team facility engineering, team operation Duri, North dan South, team O&TC dan juga team Functional Maintenance yang telah berkolaborasi dan memberikan yang terbaik sehingga tersusunlah buku ini Salam Penyusun MODUL 7 WIP O&TC yang ada di literature-literature di lingkungan. PT Pertamina baik itu berbentuk manual (PFD) referensi -referensi dari standard part-parts yang di tetapkan dan diterapkan oleh PT Pertamina, masukan dari para SME (Subject Mater Expert), leadership maupun


Kata Sambutan Management Karyawan dan mitra kerja yang saya hormati Dengan mengucap syukur alhamdulillah karena atas rahmat dan karunianNya kita masih diberi kesehatan dan keselamatan sehingga kita masih dapat berkumpul dengan keluarga dan orang-orang yang kita sayangi serta masih dapat melaksanakan tugas dan kewajiban kita baik sebagai karyawan maupun mitra kerja semua untuk meningkatkan awareness terhadap pentingnya keselamatan kerja dilingkungan kerja masing-masing dimanapun anda di tugaskan. Sejalan dengan kebijakan perusahaan untuk menunjang kehandalan operasi khususnya operasional pompa –pompa injeksi di wilayah Sumatera maka team Functional maintenance menghadirkan sebuah hasil kolaborasi berupa kajian dan tinjauan, dari beberapa referensi teknik yang dipakai dalam operasional PT panduan dalam melakukan perbaikan dan perawatan pompa-pompa injeksi. Maksud dan tujuan dari penyusunan buku ini tidak lain adalah agar dapat menambah literasi wawasan dan pengetahuan rekan-rekan semua untuk meningkatkan keahlian dan kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dilapangan terutama yang berhubungan dengan operasioanal pompa - pompa injeksi. Terimakasih saya ucapakan kepada semua team yang terlibat dan telah berkolaborasi dengan baik sehingga dapat menyelesaikan penyusunan buku Water Injection Pump O&TC modul 7. Semoga buku ini dapat membawa manfaat untuk perubahan ke arah yang lebih baik. Selamat membaca semoga sukses PT Pertamina Hulu Rokan Indonesia. Oleh karena itu saya selalu mengajak rekan-rekan Pertamina Hulu Rokan Indonesia untuk dikumpulkan dan disusun menjadi sebuah buku Gde Andi Indrayadi " Apa yang anda lakukan hari ini mengimprovisasi hari esok anda " Ralp Marston


DAFTAR ISI BAB I Pompa Sentrifugal Standart API 610 ......................................... 1 1.1 Pengertian Pompa Sentrifugal ........................................................ 1 1.2 Klasifikasi Pompa Sentrifugal menurut API 610 ........................... 1 1.2.1 Type Overhung (OH) ..................................................................... 1 1.2.2 Type Between Bearing (BB). ......................................................... 2 1.2.3 Type Vertical Suspended (VS). ...................................................... 2 1.3 Type Overhung (OH) 1.3.1 Type OH1. ...................................................................................... 3 1.3.2 TypeOH2. ....................................................................................... 3 1.3.3 Type OH3. ...................................................................................... 4 1.3.4 Type OH4 ....................................................................................... 4 1.3.5 Type OH5 ....................................................................................... 4 1.3.6 Type OH6. ...................................................................................... 5 1.4 Type Between Bearing (BB) 1.4.1 Type BB1 ....................................................................................... 5 1.4.2 Type BB2. ...................................................................................... 5 1.4.3 Type BB3. ...................................................................................... 6 1.4.4 Type BB4. ...................................................................................... 6 1.4.5 Type BB5. ...................................................................................... 6 1.5 Type Vertical Suspended (VS) 1.5.1 Type VS1. ....................................................................................... 7 1.5.2 Type VS2. ....................................................................................... 7 1.5.3 Type VS3. ....................................................................................... 7 1.5.4 Type VS4. ....................................................................................... 8 1.5.5 Type VS5. ....................................................................................... 8 1.5.6 Type VS6. ....................................................................................... 8 1.5.7 Type VS7 ........................................................................................ 9 1.6 Bagian-bagian Pompa Sentrifugal 1.6.1 Shaft Pompa. .................................................................................. 9 1.6.1.1 Pemeriksaan dimensi/ ukuran diameter luar shaft. ......................... 9 1.6.1.2 Pemeriksaan Kelurusan Sumbu. ................................................... 10 1.6.1.3 Pemeriksaan kekerasan dan kekasaran permukaan shaft. ............. 11 1.7 Impeller 1.7.1 Type impeller menurut API 610. .................................................. 11 1.8 Mechanical Seal 1.8.1 Pemeriksaan konsentrisitas dan defleksi. ..................................... 15 1.9 Bearing. ........................................................................................ 17 1.10 Bearing Housing. .......................................................................... 26 1.10.1 Standart bearing housing. ............................................................. 27


BAB II Pengenalan Proses Pompa Injeksi. 2.1 Pengertian pompa injeksi. .........................................................29 2.2 Flow proses pompa injeksi air terproduksi. ..............................30 2.2.1 Flow proses pompa injeksi area Sumatera Light North (SLN). 30 2.2.1.1 Petani Gathering Station (GS). .................................................30 2.2.1.2 Bekasap Gathering Station (GS) ...............................................31 2.2.1.3 Bangko Gathering Station (GS)................................................33 2.2.1.4 Balam Gathering Station (GS)..................................................35 2.2.1.5 Benar Gathering Station (GS)...................................................36 2.2.1.6 Pungut Gathering Station (GS). ................................................37 2.2.1.7 Pematang Gathering Station (GS).............................................38 2.2.1.8 Tandun Gathering Station (GS) ................................................39 2.2.2 Flow Proses Pompa Injeksi area Sumatera Light South (SLS) 2.2.2.1 Gathering Station (GS) 1 Minas ...............................................40 2.2.2.2 Gathering Station (GS) 2 Minas ...............................................42 2.2.2.3 Gathering Station (GS) 3 Minas ...............................................44 2.2.2.4 Gathering Station GS 4 Minas ..................................................46 2.2.2.5 Gathering Station GS 5 Minas ..................................................47 2.2.2.6 Gathering Station (GS) 6 Minas ...............................................49 2.2.2.7 Gathering Station (GS) Kota Batak ..........................................51 2.2.2.8 Gathering Station (GS) Petapahan ............................................51 2.2.3 Flow Proses Pompa Injeksi area Heavy Oil 2.2.3.1 Waste Water Injection Facilities CGS 10 ................................. 52 2.2.3.2 Disposal Injection Facilities area 5 ...........................................54 2.2.3.3 Central Injection Facilities area 10 ...........................................55 BAB III Perawatan Pompa Injeksi Air Terproduksi 3.1 Pemasangan Pompa Injeksi. .....................................................57 3.2 Pemeriksaan awal sebelum pompa dioperasikan . ....................58 3.3 Prosedur pengoperasian pompa injeksi .....................................59 3.4 Perawatan Pompa Injeksi ..........................................................61 3.4.1 Pemeriksaan Berkala ................................................................61 3.4.1.1 Pemeriksaan harian ...................................................................61 3.4.1.2 Pemeriksaan Mingguan .............................................................61 3.4.1.3 Pemeriksaan Bulanan ................................................................61 3.4.1.4 Pemeriksaan 6 Bulan ................................................................. 61 3.4.1.5 Pemeriksaan Tahunan ................................................................62 3.4.1.6 Pemeriksaan 3 Tahun ................................................................62 3.4.2 Perawatan untuk pompa standby. .............................................62 3.5 Perbaikan Pompa Injeksi ...........................................................63 3.5.1 Langkah pembongkaran pompa ................................................63 3.5.1.1 Langkah melepas mechanical seal ............................................63


3.5.1.2 Langkah membuka seperangkat rotating element ........................ 64 3.5.1.3 Langkah membuka thrust bearing ................................................ 65 3.5.1.4 Langkah membuka radial bearing ................................................ 67 3.5.1.5 Melepas komponen berputar /rotating element.. .......................... 68 3.5.1.6 Membuka /melepas impeller dari shaft......................................... 68 3.5.1.7 Pemeriksaan komponen ................................................................ 69 3.5.1.8 Penggantian impeller dan wear ring ............................................. 70 3.5.1.9 Penggantian throtle bushing ......................................................... 72 3.5.1.10 Perakitan kembali /reassembly ..................................................... 72 3.5.1.11 Perakitan rotating element ............................................................ 73 3.5.1.12 Pemasangan mechanical seal ........................................................ 74 3.5.1.13 Pemasangan doubleball thrust dan sleeve bearing ........................ 74 3.5.1.14 Alignment ..................................................................................... 74 3.5.1.15 Perakitan akhir / final assembly.................................................... 75 4.1 Prinsip Teknik ............................................................................. 76 4.1.1 Fundamental ................................................................................. 76 4.1.2 Head. ............................................................................................ 76 4.1.3 Kurva Pompa ................................................................................ 78 4.1.4 Operasi Seri dan Paralel dari Beberapa Pompa Sentrifugal .......... 84 4.1.5 Pengaruh Perubahan Kecepatan Pompa (“Hukum Afinitas”) ..... 87 4.1.6 Efek Mengubah Diameter Baling-Baling (“Hukum Afinitas”) .... 88 4.1.7 Titik Cut-off ................................................................................. 91 4.1.8 Kecepatan Spesifik ....................................................................... 91 4.1.9 Pengaruh Viskositas terhadap Kinerja Pompa Sentrifugal. .......... 93 4.2.1 Pertimbangan Hisap ..................................................................... 98 4.2.2 Cairan Pemompaan Dekat Titik Didihnya .................................... 98 4.2.3 Kavitasi ......................................................................................... 98 4.2.4 Net Suction Head Tersedia Bersih (NPSHA) ............................. 100 4.2.5 Wajib NPSH (NPSHR)............................................................... 100 4.2.6 Mencuri Hisap ............................................................................ 108 4.2.7 Tenaga Kuda............................................................................... 110 4.3.0 Aplikasi dan Kriteria Seleksi ...................................................... 110 4.3.1 Faktor dalam Pemilihan Pompa .................................................. 110 4.3.2 Efisiensi Energi untuk Pompa Sentrifugal .................................. 118 4.3.3 Pompa Layanan Khusus ............................................................. 122 4.3.4 Panduan Aplikasi ........................................................................ 124 4.4.0 Deskripsi Pompa Sentrifugal ..................................................... 124 4.5.0 Komponen Mekanik ................................................................... 139 4.5.1 Casing ......................................................................................... 140 4.5.2 Impeler ....................................................................................... 146 BAB IV Pompa Sentrifugal Standart Teknis PT Pertamina Hulu Rokan


4.5.3 Wear Ring ...............................................................................147 4.5.4 Shaft dan Shaft sleeve .............................................................150 4.5.5 Busing Throtle dan Lantern Ring ...........................................151 4.5.6 Gland ......................................................................................153 4.5.7 Balancing Drum dan Bearing .................................................153 4.5.8 Base Plate ...............................................................................156 4.5.9 Kopling dan Pelindung Kopling .............................................156 4.6.0 Subsistem Pompa Sentrifugal .................................................158 4.6.1 Persyaratan Khusus untuk Layanan Panas ..............................158 4.6.2 Pompa Turbin Vertikal ...........................................................159 4.7.0 Mempertahankan Laju Aliran Pompa Sentrifugal Dekat dengan (BEP) Best Efisiensi Point. .....................................................160 4.7.1 Umum .....................................................................................160 4.7.2 Pengukuran Daya ....................................................................168 4.7.3 Metode Kontrol Aliran............................................................168 4.7.4 Kontrol Aliran Proporsional ...................................................171 4.7.5 Katup Kontrol Aliran Mandiri ................................................171 4.7.6 Ekonomi Kontrol Aliran .........................................................172 4.7.7 Perangkat Kecepatan Variabel (VSD) ....................................172 BAB V Troubleshooting Pompa Injeksi 5.1 Pompa Type Multistage Axial Split Casing ...................................173 5.1.1 Waste water injection pump type IR 4x11 DA-D7 .......................173 5.1.1.1 Masalah kapasitas dan tekanan tidak tercapai ................................173 5.1.1.2 Pompa vibrasi ...................................................................................177 5.1.1.3 Beban motor berlebih .............................................................181 5.1.1.4 Pompa Noise ...........................................................................183 5.1.1.5 Mechanical seal bocor .....................................................................184 5.1.1.6 Masalah multilin .............................................................................189 5.1.1.7 Vibrasi motor ...................................................................................191 5.1.1.7 Masalah motor .................................................................................191 5.1.1.8 Masalah control ...............................................................................192 5.1.2 Pompa Type Horisontal Multistage. 5.1.2.1 Getaran di thrust chamber ................................................................193 5.1.2.2 Thrust chamber terlalu panas pada system yang tidak ada pendingin dan saringan ....................................................................195 5.1.2.3 Thrust chamber terlalu panas pada system yang mempunyai pendingin dan saringan. ...................................................................197 5.1.2.3 Kebocoran seal .................................................................................199 5.1.2.4 Analysa kebocoran mechanical seal dari jejak keausan. ...............201 5.1.2.4 Performa pompa rendah ...................................................................206 5.1.2.5 Masalah instrument ..........................................................................207


5.1.2.6 Masalah electrical ................................................................................. 208 5.1.2.7 Masalah multiline ................................................................................. 210 5.1.3 Pompa type Radial Split Casing (CIF area 10) 5.1.3.1 Tidak ada fluida yang terpompakan .................................................... 211 5.1.3.2 Vibrasi pompa ....................................................................................... 214 5.1.3.4 Bearing terlalu panas dan cepat aus ..................................................... 217 5.1.3.5 Kapasitas dan tekanan tidak tercapai ................................................... 221 5.1.3.6 Penggerak pompa overload .................................................................. 224 5.1.3.7 Mechanical seal bocor .......................................................................... 225 5.1.3.8 Masalah electrical ................................................................................. 229 5.1.3.9 Masalah motor ...................................................................................... 229 5.1.3.10 Masalah control .................................................................................... 230 5.1.3.11 Masalah multiline ................................................................................. 230 5.1.3.11 Masalah PLC ........................................................................................ 231 5.1.3.12 Kontrol level LALL 1801 (Instrument) ....................................... 233 5.1.3.13 Kontrol pressure .......................................................................... 233


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 1 BAB I POMPA SENTRIFUGAL STANDART API 610 1.1 Pengertian Pompa Sentrifugal Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran. Pompa sentrifugal adalah salah satu jenis pompa pemindah non positip atau zero displacement yang prinsip kerjanya mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar dalam casing. 1.2 Klasifikasi Pompa Sentrifugal Menurut API 610 Klasifikasi pompa sentrifugal sesuai API 610 di bagi menjadi 3 type yaitu Gbr1.1 Klasifikasi pompa sentrifugal 1.2.1 Type Overhung (OH) Pompa sentrifugal type overhung disini posisi impeller ditopang dengan cantilever shaft oleh bearing assemble sebagai dua titik tumpu yang berada dibelakangnya. Dua titik tumpu ini akan menahan gaya aksial radial serta masa impeller. Gbr1.2 Type pompa overhung


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 2 1.2.2 Type Between Bearing (BB) Pompa sentrifugal type between bearing ini posisi impeller tergantung di tengah di diantara dua titik tumpu yang menopangnya dalam bidang horizontal. Dua titik tumpu yang menopang shaft dalam hal ini adalah bearing yang menahan gaya axial dan radial dan masa impeller. Gbr1.3 Type pompa between bearing 1.2.3 Type Vertical Suspended (VS) Pengertian vertical suspended menurut difinisi dalam ketentuan API 610 adalah jika shaft pompa vertical dimana luquid end (rumah impeller) menggantung pada sebuah column dan mounting plate. Posisi liquid end (rumah impeller) biasanya terendam dalam fluida yang akan di pompakan. Arah gaya yang terjadi umumnya ke bawah pada bidang vertical. Gbr1.4 Type pompa vertical suspended


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 3 Untuk klasifikasi masing-masing type secara menyeluruh dapat di lihat pada table berikut: Gbr1.5 Klasifikasi pompa sentrifugal menurut API 610 Berikut adalah penjelasan dan contoh pompa untuk masing-masing type: 1.3 Model Over Hung (OH) 1.3.1 Type OH1: Gbr1.6 Pompa sentrifugal type OH1 Type OH1 mempunyai beberapa karakteristik antara lain: Type coupling flexible jenis rumah pompa volute casing, base pompa foot mounted, pipa saluran buang (discharge pipe) vertical. 1.3.2 Type OH2: Gbr1.7 Pompa sentrifugal type OH2


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 4 Type OH2 mempunyai beberapa karakteristik antara lain: Type coupling flexible, jenis rumah pompa volute casing, base pompa centerline mounted, single stage. 1.3.3 Type OH3: Gbr1.8 Pompa sentrifugal type OH3 Type OH3 mempunyai beberapa karakteristik antara lain: Vertical, single stage, bentuk rumah pompa volute, suction discharge segaris, type coupling flexible, bearing frame terpisah dari rumah pompa. 1.3.4 Type OH4: Gbr1.9 Pompa sentrifugal type OH4 Type OH4 mempunyai beberapa karakteristik antara lain: Vertical, in line, single stage, suction discharge segaris, type coupling rigid. 1.3.5 Type OH5 Type OH5 mempunyai beberapa karakteristik antara lain: Close couple, in line, single stage over hung pump, vertical, suction discharge segaris. Gbr1.10 Pompa sentrifugal type OH5 1.3.6 Type OH6


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 5 Gbr1.11 Pompa sentrifugal type OH6 Karakteristik pompa OH6 antara lain: Putaran tinggi, integral, gear driven, single stage, close couple (nothing coupling), impeller di pasang pada shaft gear box. 1.4 Model Between Bearing Untuk pompa sentrifugal type between bearing terdapat BB1 sampai BB5 berikut karakteristik masing-masing type 1.4.1 Type BB1 Gbr1.12 Pompa sentrifugal type BB1 Type BB1 mempunyai beberapa karakteristik antara lain: Between bearing, 1-2 stage, rumah pompa axial split casing, impeller double suction, foot mounted. 1.4.2 Type BB2: Gbr1.13 Pompa sentrifugal type BB2 Type BB2 mempunyai beberapa karakteristik antara lain:


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 6 Between bearing, 1-2 stage, rumah pompa typenya radial split casing, impeller double suction, centerline mounted. 1.4.3 Type BB3: Gbr1.14 Pompa sentrifugal type BB3 Type BB3 mempunyai beberapa karakteristik antara lain: Between bearing, multi stage axial split casing centerline mounted 1.4.4 Type BB4: Gbr1.15 Pompa sentrifugal type BB4 Type BB4 mempunyai beberapa karakteristik antara lain: Between bearing, multi stage single casing, radial split casing, foot mounted. 1.4.5 Type BB5: Gbr1.16 Pompa sentrifugal type BB5 Type BB5 mempunyai beberapa karakteristik antara lain: Between bearing, multi stage, double casing, radial split casing, centerline mounted.


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 7 1.5 Vertical Suspended Untuk pompa sentrifugal type vertical suspended terdapat VS1 sampai VS7 berikut karakteristik masing-masing type Type VS1: Gbr1.17 Pompa sentrifugal type VS1 Type VS1 mempunyai beberapa karakteristik antara lain: Tergantung vertikal, single casing, bentuk rumah pompa jenis bowl dilengkapi diffuser, discharge melalui kolom. Type VS2: Gbr1.18 Pompa sentrifugal type VS2(sumber yesyen.com) Type VS2 mempunyai beberapa karakteristik antara lain: Tergantung vertikal, single casing, bentuk rumah pompa volute, discharge melalui kolom. Type VS3: Gbr1.19 Pompa sentrifugal type VS3 Type VS3 mempunyai beberapa karakteristik antara lain: Tergantung vertikal, single casing, axial flow, discharge melalui kolom.


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 8 Type VS4: Gbr1.20 Pompa sentrifugal type VS4(sumber yesyen.com) Type VS4 mempunyai beberapa karakteristik antara lain: Tergantung vertikal, bentuk rumah pompa volute, single casing, axial flow, discharge terpisah tidak melalui kolom, suction dilengkapi dengan filter, line-shaft-driven sump pump. Type VS5: Gbr1.21 Pompa sentrifugal type VS5 Type VS5 mempunyai beberapa karakteristik antara lain: Tergantung vertikal, bentuk rumah pompa volute, single casing, discharge terpisah tidak melalui kolom, suction pipa tergantung dilengkapi dengan filter, cantilever sump pump. Type VS6: Gbr1.22 Pompa sentrifugal type VS6


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 9 Type VS6 mempunyai beberapa karakteristik antara lain: Tergantung vertikal, bentuk rumah pompa bowl dengan diffuser, double casing, discharge melalui kolom. Type VS7: Gbr1.23 Pompa sentrifugal type VS7 Type VS7 mempunyai beberapa karakteristik antara lain: Tergantung vertikal, bentuk rumah pompa volute, double casing 1.6 Bagian-bagian pompa sentrifugal Pada pembahasan bab ini akan mengulas mengenai ambang nilai toleransi, ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan dalam proses perakitan ataupun nilai-nilai kritikal lainnya yang diperlukan dalam melakukan inspeksi, pemasangan komponen maupun dalam perbaikan dan perawatan pompa khususnya jenis pompa sentrifugal sesuai dengan ketentuan dalam API 610 maupun standart lainnya. 1.6.1 Shaft pompa 1.6.1.1 Pemeriksaan dimensi / ukuran diameter luar shaft Pemeriksaan dimensi atau ukuran diameter shaft pompa, jika kita tidak mengetahui ukuran nominal diameter luar shaft pompa maka carilah bagian shaft yang masih utuh /tidak aus biasanya bagian yang jarang aus adalah bagian paling dekat dengan bahu shaft seperti gambar berikut. Ukuran diameter luar pada bagian ini dapat dijadikan sebagai ukuran acuan untuk mengetahui keausan pada bagian lainnya.


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 10 Bagian-bagian permukaan shaft yang perlu diperiksa keausannya adalah bagian permukaan shaft dimana permukaan shaft tersebuta bersinggungan langsung dengan komponen lainnya oleh karena itu maka lakukan pengukuran diameter luar permukaan shaft di mana tempat perkakas seperti impeller, sleeve dan lainnya diletakkan atau komponen lainnya yang mengalami kontak langsung dengan permukaan shaft. Toleransi keausan yang diijinkan sesuai standar industry 0.001 inch per 1 inch diameter luar shaft sebagai contoh jika diameter luar shaft 2 inch maka toleransi keausan maksimal 0.002 inch. 1.6.1.2 Pemeriksaan Kelurusan Sumbu Shaft dikatakan bengkok jika sumbu shaft dan sumbu putaran axialnya melebihi dari toleransi yang telah diijinkan. Agar tidak menimbulkan getaran yang berlebihan ketika shaft pompa berputar pada kecepatan tinggi maka perlu dilakukan pemeriksaan kelurusan sumbu shaft pompa. Letakkan shaft diantara dua support V block di kiri dan kanan. Kemudian pasang Dial Indicator dengan menempelkan ujung jarum plunger dial indicator pada permukaan shaft. Atur jarum penunjuk pada angka nol kemudian ukur kelurusan sumbu shaft dengan memutar shaft satu putaran lihat pergerakan jarum penunjuk dial indicator simpangan tidak boleh melebihi toleransi yang diijinkan yaitu 0.001 inch atau 25.4 micron


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 11 1.6.1.3 Pemeriksaan kekerasan dan kekasaran permukaan shaft Kekerasan permukaan shaft untuk menjaga kehandalan dari kebocoran pada seal minimal 45 HRC (normal kondisi), jika kondisi sekitar abrasive, kecepatan lebih dari 4m/detik 55 HRC. Untuk kekasaran permukaan shaft yang diijinkan Rt = 1 - 4 micrometer (Ra = 0.2 - 0.8 microinches). 1.7 Impeller Ada tiga type impeller menurut API 610: 1.Impeller tertutup: Tidak sensitive terhadap pergerakan axial di utamakan untuk di gunakan pada perakitan yang panjang dimana potensi axial displacement besar karena ekspansi panas atau pun adanya dorongan axial. 2.Impeller setengah terbuka: Dapat memberikan efisiensi yang lebih baik karena tidak ada gesekan pada salah satu selubung impellernya. Running clearance impeller setengah terbuka pada pompa vertical dapat diatur dari coupling atau di bagian atas electrical motor untuk memperbaiki efisiensi ataupun output pompa tanpa membongkar pompa


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 12 3. Impeller terbuka: Jenis impeller baling-baling untuk aliran axial yang dirancang untuk kapasitas yang besar namun head rendah.Jenis impeller ini digunakan juga untuk volute pompa kolam dengan saluran buang/discharge yang terpisah. Untuk pompa jenis overhung, impeller terpasang pada shaft pompa menggunakan pasak dan di kunci dengan cap screw atau cap nut yang dapat melindungi ulir shaft dari paparan fluida. Untuk pengaman panguncian dapat digunakan method liquid drag (penguncian sendiri ketika pompa beroperasi) atau mechanical locking Untuk impeller tertutup biasanya dipasang wear ring baik pada impeller maupun pada housing atau casing, besar running clearance wear ring menentukan performa operational pompa. Berikut ketentuan menurut API 610 mengenai besar running clearance wearing impeller:


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 13 A. Pompa-pompa dengan head lebih dari 200 m (650 ft) tiap stage dan lebih dari 225 KW (300 HP) per stage memerlukan ketentuan spesifik yaitu: Besar clearance radial antara diffuser vane atau lidah volute (volute tongue ) dengan diameter luar impeller adalah sebagai berikut P = 100 X (R3-R2)/R2 P = Clearance Radial R2 = Radius vane saluran masuk diffuser atau volute R3 = Radius luar impeller Fungsinya adalah untuk mengurangi vane passing frequency vibration dan low frequency vibration ketika flow rate dikurangi, (sumber API 610: 2.1.15) B. Wear ring yang di pasang pada impeller dan casing pompa fungsinya adalah sebagai guard agar impeller tetap berputar pada sumbunya dan menahan impeller dari pergerakan ke arah radial serta menjaga efisiensi performa pompa. Wearing dipasang pada impeller maupun casing pompa dengan suaian sesak dan dilock pin dengan set screw yang ditanam didalamnya kemudian lubang lock pin ditutup dengan tack weld. Besar running clearance antara wear ring casing pompa dan wear ring impeller menurut API 610 untuk material metal (cast iron, bronze, hardened martensit stainless steel, dan material sejenisnya adalah sebagai berikut:


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 14 Untuk pompa dengan operational temperature diatas 260 derajat Celcius maka clearance di tambah 125 micron. A. Untuk wear ring dengan material non metal clearance lebih kecil dari ketentuan wear ring dari bahan metal (table 6). Dari beberapa data yang telah dipubliksikan yang menunjukkan keberhasilan dalam penerapan running clearance wear ring non metal besarnya adalah 50 % dari running clearance wearing metal. Berikut macam-macam material wear ring dari material non metal:


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 15 1.8 Mechanical Seal Beberapa ketentuan pemeriksan yang perlu dilakukan sebelum pemasangan mechanical seal antara lain 1. Konsentrisitas gland atau seal chamber terhadap shaft Toleransi konsentrisitas yang diijinkan dari hasil pengukuran TIR (Total Indicator Recordable) maksimal adalah 125 micrometer (0.005 inch) 2. Defleksi seal chamber dengan permukaan shaft Toleransi defleksi permukaan seal chamber terhadap sumbu shaft maksimal adalah 5 micrometer


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 16 Selain itu pompa yang dilengkapi dengan mechanical seal harus sesuai dengan standart ISO 21049 dimana ketentuan dimensi dan seal interfacenya di atur seperti pada table berikut


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 17 1.9 Bearing Bearing yang di gunakan pada berbagai jenis rotating equipment secara garis besar dapat di kelompokkan sebagai berikut


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 18 Dalam API 610 dikenal dua jenis bearing sesuai fungsinya yaitu radial bearing dan thrust bearing. Tiap shaft di support oleh satu atau dua radial bearing dan satu double acting axial (thrust) bearing. Berikut jenis pemasangan bearing pada pompa API 610 1. Type rolling – element bearing dipasang untuk bagian radial maupun thrust. Jenis rolling element bearing 2. Type hydrodynamic bearing dipasang pada radial dan type rolling – element di bagian thrust


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 19 3. Type hydrodynamic bearing di pasang pada bagian radial maupun thrust Ketentuan dalam pemasangan kedua type bearing ini (rolling element dan hydrodynamic) untuk menahan pergerakan shaft dari gaya axial dan radial menurut API 610 adalah seperti di tabel 10.


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 20 Untuk single row deep groove ball bearing API 610 dalam normal operation mempunyai beberapa ketentuan antara lain • Single row deep grove bearing dianjurkan mempunyai radial internal clearance sesuai dengan ketentuan ISO 5753 group 3 (internal clearance lebih dari normal) Radial Internal clearance untuk deep groove ball bearing NTN bearing


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 21 Radial Internal clearance untuk cylindrical roller bearing NTN bearing • Single row atau double row yang digunakan non filling slot (tidak mempunyai filling slot) contoh bearing yang mempunyai filling slot. • API 610 tidak menganjurkan penggunaan bearing dengan non metallic cage seperti contoh berikut:


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 22 Contoh cage material metallic yang dianjurkan Penggunaan internal clearance bearing yang lebih besar dapat mencegah kenaikkan temperature operasional bearing namun rentan terhadap vibrasi, Untuk thrust ball bearing ketentuan yang dianjurkan oleh API 610: Jenis single row, type angular contact 40o (0.7 rad/ seri 7000), dipasang berpasangan (back to back jika tidak ada ketentuan dari customer) dengan cage machine brass.


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 23 Pemasangan bearing rolling element menurut ketentuan dalam API 610 di pasang pada shaft dengan suaian sesak (interference fit) dan suaian pas (fit ) pada housing bearing, bearing duduk shoulder shaft, collar, atau device yang lain.Tidak di anjurkan penggunaan spring washer ring atau snap ring pada pemasangan bearing.Penguncian thrust bearing dengan nut dan di lock dengan lock tongue washer. Rolling element bearing life Umur bearing jenis rolling element di kalkulasi sesuai dengan ISO 281 dan equivalent dengan: • Sekurang-kurangnya 25000 jam untuk kondisi rated operasi normal dan terus menerus • Sekurang-kurangnya 16000 jam untuk operasi beban maksimal axial dan radial. Umur bearing dapat juga di hitung dengan asumsi reliability R=90 % pada putaran normal. Dalam perhitungan umur bearing perlu diketahui beberapa istilah antara lain: Rating Life adalah jumlah putaran atau jumlah jam pada putaran konstan dimana 90 % dari bearing tersebut belum mengalami kegagalan (10 % yang mengalami kegagalan). Rating life identik dengan bearing life atau disebut juga dengan minimum life L10 Bearing Reliability adalah kemungkinan atau probabilitas bearing dalam mencapai umur tertentu. Reliability bearing yang memiliki rating life L10 adalah 90% atau dapat di tulis R=90%. Static load rating C0 adalah keadaan beban dimana beban terbesar yang diterima oleh rolling element sama dengan beban yang diijinkan sebelum terjadi deformasi plastis. Kalkulasi bearing life dalam satuan cycle: C : Basic load rating dynamic dalam N P : Equivalent Dynamic Load dalam N Jika di konversi dalam satuan jam maka kalkulasi umur bearing


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 24 Contoh perhitungan umur bearing: Sebuah bantalan type deep groove ball bearing 6304 memiliki dynamic load rating (C) sebesar 15900 newton .Bantalan menerima beban radial (Pr) sebesar 4000 newton dan beban axial (Pa) sebesar 2000 newton.Putaran operasional (nb)adalah 3000 rpm. Hitunglah umur bantalan dengan realiability (R) bantalan sebesar 90 %? Jawaban Diketahui: Type bantalan deep groove ball bearing 6304 C : 15900 N nb : 3000 rpm Pr : 4000 N Pa : 2000 N Ditanya L10H ? Dari table berikut basic rating static C0 untuk type deep groove ball bearing 6304 adalah 7800 N Sehingga: Pa/C0 =2000/7800 = 0.256 dan Pa/Pr = 2000/4000 = 0.5 Dari table berikut didapat e = 0.37 dan Pa/Pr > e maka didapat radial (X)=0.56 dan axial (Y)factor=1.2


(1.2) 2000 = 4640 N Maka umur bearing dalam jam: L10 = [106 /60 (3000)] [(15900/4640)3 ] = 223.5 jam Contoh soal 2 Dibutuhkan bantalan yang mampu bertahan selama 1800 jam dengan reliability R=99 %. Berapakah L10 dari bantalan tersebut Jawab Diketahui L = 1800 jam R = 99% Ditanya = L10


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 26 Artinya agar bantalan ini dapat bertahan hingga 1800 jam dengan reliability 99 % dalam operasinya maka rating life bearing (L 10) yang dipilih pada kalaog bearing adalah 13420 jam 1.10 Bearing Housing Standart bearing housing yang di anjurkan API 610 A. Standart pelumasan untuk pelumasan non pressurize: • Housing bearing dilengkapi dengan lubang pengisian lube oil dan lubang drain lube oil dan di tutup dengan plug ulir. • Dilengkapi dengan constant level sight glass oiler sekurangnya 1.2 dL (4 fl) lengkap dengan sight glass container dan wire cage pelindung glass container. • Dilengkapi dengan bulls eye (kaca pengintai level oli) atau lubang over fill oli yang di tutup dengan plug ulir. • Penunjuk permanen level oli yang di buat dengan permanen tag pada housing bearing atau tanda penunjuk yang menyatu dengan housing bearing (di cor) kecuali untuk housing system pelumasan oil mist • Dilengkapi dengan labyrinth type atau magnetic type end seal yang terbuat dari material spark resistance untuk mencegah kebocoran lube oil keluar dan mencegah masukknya material dari luar tidak di rekomendasikan penggunaan lip seal


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 27 • Jika housing bearing memerlukan pendinginan dengan air lebih maka di utamakan pendinginan jenis tubing coil yang terbuat dari non ferrous (dapat dari stainless steel atau sejenisnya). Sambungan yang bertekanan harus diluar housing bearing. Ketebalan tubing sekurangnya 1 mm dan sekurangnya diameter luar 12.5 mm • Dilengkapi lubang pengintai untuk memeriksa fungsi ring oil lubrication selama pompa beroperasi. B. Standart housing bearing untuk pelumasan oil mist Untuk pure oil mist sytem • Oil mist inlet connection 6 mm (1/4 inch) pada housing bearing atau pada end cover untuk tiap space antara rolling element bearing atau antara bearing set dan bearing housing end seal. • Oil mist fitting harus terletak sedemikian rupa sehingga oil mist dapat mengalir melalui rolling element bearing. • Oil ring atau flinger dan constant level oiler serta penunjuk level oli tidak diperlukan. • Lubang drain dan lubang lainnya harus ditutup • Sistem pendinginan dengan air di housing bearing tidak diperlukan Untuk purge oil mist system


Bab I – Pompa Sentrifugal Standart API 610 28 • Oil mist connection 6-12 mm yang di pasang di atas bearing housing yang berfungsi juga sebagai venting dan filling connection • Memerlukan constan level oiler penunjuk oil level Pelumasan bearing menggunakan konvensional oil bath memakai flinger atau oil ring. • Constant level sight feed oiler dilengkapi dengan over flow control untuk mengalirkan kelebihan level di sight glass ke drain bearing housing sehingga level oli di tampungan terkontrol • Constant level sight feed oiler dilengkapi pipa saluran sehingga dapat beroperasi dengan tekanan internal housing bearing. Tidak dianjurkan membuang (venting udara) berlebihan atau biarkan oli menetes di base plate. Temperature bearing housing: • Untuk pressurize lubrication temperature keluar di bawah 70o C (160 oF) dan temperature metal bearing pada sensor temperature tercatat di bawah 93 oC (200 oF) • Untuk ring oiled atau splash lubrication system temperature di oil sump (penampung oli) dibawah 82 oC (180 oF).


Bab II – Pengenalan Proses Pompa Injeksi 29 Gbr 2.1 Pompa BB-3 between bearing multistage axial split Gbr 2.2 Pompa BB-2 between bearing single stage radial split BAB II Pengenalan Proses Pompa Injeksi 2.1 Pengertian pompa injeksi Water Injection Pump adalah salah satu pompa yang berfungsi menginjeksikan air terproduksi ke dalam sumur injeksi. Air yang terproduksi (produced water) ini adalah hasil dari proses pengolahan minyak bumi dan gas yang mengandung mineral dan gas terlarut, senyawa kimia, padatan yang telah tersaring (filtering). Dengan metode penginjeksian air juga membantu mendorong minyak (di lokasi SLN/SLS) kearah sumur produksi sehingga proses pengambilan minyak mentah lebih efektif dan efisien. Berikut populasi pompa injeksi di wilayah operasi sumatera Tabel 1.1 Populasi pompa WIP di SMO Pompa WIP yang di operasikan semuanya adalah jenis pompa centrifugal ada beberapa type diantaranya adalah BB-3 between bearing multistage axial split dan BB-2 between bearing single stage radial split.


Bab II – Pengenalan Proses Pompa Injeksi 30 2.2 Flow proses pompa injeksi air terproduksi 2.2.1 Flow proses pompa injeksi area Sumatera Light North (SLN) Proses pengijeksian air sisa hasil produksi minyak di sumatera area north (SLN) menggunakan pompa injeksi yang di operasikan dibeberapa Gathering Station (GS) north antara lain: 2.2.1.1 Petani GS Proses injeksi air terproduksi di petani GS menggunakan pompa type BB-3 between bearing multi stage axial split. Dimana air terproduksi dari tangki balance T-1511 dipompakan melalui pompa WIP:P-0114/P-0115/P0116 menuju sumur injeksi petani #67 dan #85. Selain itu GS ini juga menginjeksikan air terproduksi dari tangki surge tank T-0301 melalui pompa WIP: P-1201/P-1202 menuju sumur injeksi yang sama yaitu petani #67 dan petani #85. PFD Petani GS dapat dilihat pada gambar berikut: Gbr 2.3 Proses flow diagram Petani GS Lihat Gbr 2.4


Bab II – Pengenalan Proses Pompa Injeksi 31 Gbr 2.4 Proses flow Petani GS Tabel 1.2 Karakterisitk aliran fluida di pompa injeksi Petani GS 2.2.1.2 Bekasap GS Bekasap GS & EOR salah satu GS yang mengoperasikan water injection pump di area north. Produced water (air terproduksi) dimana setelah melewati beberapa proses dipisahkan dari fluida minyak dan gas hasil proses pemisahan dengan minyak mentah dikumpulkan dalam balance tank (T 104) selanjutnya dari balance tank T 104 dipompakan menggunakan pompa centrifugal multi stage P-104 dan diinjeksikan ke bumi melalui beberapa sumur injeksi antara lain disumur injeksi aman, bekasap dan well B15#95. Serta fluida waste water dari tangki back wash T106 diinjeksikan dengan pompa P 105 ke sumur injeksi #32 dengan kapasitas kurang lebih 30600 BPD. Operating flow air terproduksi yang terkumpul pada balance tank T104 kurang lebih 259700 BPD, produced water inilah yang selanjutnya akan dipompakan ke well injection.


Bab II – Pengenalan Proses Pompa Injeksi 32 Gbr 2.5 Proses flow Bekasap GS Gbr 2.6 Proses flow pompa injeksi Bekasap GS Lihat Gbr 2.6


Bab II – Pengenalan Proses Pompa Injeksi 33 Tabel 1.3 Karakteristik aliran fluida pompa injeksi Bekasap GS 2.2.1.3 Bangko GS Bangko GS merupakan salah satu gathering station yang mengoperasikan water injection pump di area north. Produced water (air terproduksi) dimana setelah melewati beberapa proses dipisah kan dari fluida minyak dan gas, hasil proses pemisahan dengan minyak mentah dikumpulkan dalam balance tank (T 103), selanjutnya dari balance tank T 103 dipompakan menggunakan pompa centrifugal multi stage P-102 dan diinjeksikan kebumi melalui beberapa sumur injeksi. Serta fluida waste water dari tangki back wash T-103 diinjeksikan juga dengan pompa P 106 ke sumur injeksi lainnya. Pompa injeksi yang dioperasikan pada fasilitas ini dapat memompakan air terproduksi hingga 1000 GPM dengan tekanan 800-1000 psi Lihat Gbr 2.8


Bab II – Pengenalan Proses Pompa Injeksi 34 Gbr 2.7 Proses flow diagram Bangko GS Gbr 2.8 Proses flow pompa injeksi di Bangko GS Gbr 2.9 Proses flow Bangko GS Lihar Gbr 2.10


Bab II – Pengenalan Proses Pompa Injeksi 35 Gbr 2.10 Proses flow pompa injeksi di Bekasap GS 2.2.1.4 Balam GS Balam GS, EOR & TS Salah satu GS yang mengoperasikan water injection pump di area North. Produce water (air terproduksi dimana setelah melewati beberapa proses dipisahkan dari Fluida minyak dan Gas) hasil proses pemisahan dengan minyak mentah dikumpulkan dalam Suction Tank (T 103) selanjutnyadari suction Tank T 103 dipompakan menggunakan pompa centrifugal multi stage P-103 dan diinjeksikan ke bumi melalui beberapa sumur injeksi. Fasilitas ini mengoperasikan 10 pompa injeksi, Kapasitas air terproduksi yang diinjeksikan ke sumur injeksi dapat mencapai 201729 BWPD, dengan tekanan kurang lebih 739 psi (pada tahun 2013). Gbr 2.11 Proses flow Balam GS Lihat Gbr 2.12


Bab II – Pengenalan Proses Pompa Injeksi 36 Gbr 2.12 Proses flow pompa injeksi di Balam GS 2.2.1.5 Benar GS Benar GS merupakan salah satu GS yang mengoperasikan water inection pump di area north. Produce water (air terproduksi dimana setelah melewati beberapa proses pemisahan dari fluida minyak dan gas) hasil proses pemisahan dengan minyak mentah dikumpulkan dalam surge tank (T 1201) selanjutnya dari surge tank T 1201 dipompakan menggunakan pompa centrifugal multi stage P-101/02/03/04/05 dan diinjeksikan ke bumi melalui beberapa sumur injeksi. Fasilitas ini mengoperasikan 5 pompa injeksi, Kapasitas air terproduksi yang di injeksikan ke sumur injeksi dapat mencapai 117558 BWPD, dengan tekanan kurang lebih 900 psig. Lihat gbr 2.14


Bab II – Pengenalan Proses Pompa Injeksi 37 Lihat Tabel 1.4 Gbr 2.13 Proses flow Benar GS Gbr 2.14 Proses flow WIP Benar GS 2.2.1.6 Pungut GS Pungut GS merupakan salahsatu GS yang mengoperasikan water injeksion pump di area north. Produce water (air terproduksi dimana setelah melewati beberapa proses dipisahkan dari fluida minyak dan gas) hasil proses pemisahan dengan minyak mentah dikumpulkan dalam Balance Tank (T 1511) selanjutnya dari balance tank T 1511 dipompakan menggunakan pompa centrifugal multi stage P-0114/15-/16 dan di injeksikan ke bumi melalui beberapa sumur injeksi. Fasilitas ini mengoperasikan 3 pompa injeksi. Operasional pompa berkapasitas air terproduksi yang diinjeksikan ke sumur injeksi dapat mencapai 45000 BWPD, dengan tekanan kurang lebih 10125 psi. Selain itu produced water dari tangki surge tank T0301 di injeksikan juga ke well petani menggunakan pompa P-1201/02 dengan kapasitas 450 GPM dan tekanan 1350 PSIG Gbr 2.15 Proses flow Pungut GS


Bab II – Pengenalan Proses Pompa Injeksi 38 Tabel 1.4 Tabel flow rate WIP Pungut GS 2.2.1.7 Pematang GS Pematang GS merupakan salah satu GS yang mengoperasikan water injection pump di area north. Produce water (air terproduksi dimana setelah melewati beberapa proses dipisahkan dari fluida minyak dan gas) hasil proses pemisahan dengan minyak mentah dikumpulkan dalam balance tank (T 1506) selanjutnya dari balance tank T 1506 dipompakan menggunakan pompa centrifugal multi stage P-109/10-/11/12 dan diinjeksikan ke bumi melalui beberapa sumur injeksi. Fasilitas ini mengoperasikan 4 pompa injeksi. Operasional pompa berkapasitas air terproduksi yang di injeksikan ke sumur injeksi dapat mencapai 45000 BWPD, dengan tekanan kurang lebih 981 psi. Gbr 2.16 Proses flow Pematang GS Lihat Gbr 2.17


Bab II – Pengenalan Proses Pompa Injeksi 39 Gbr 2.17 Proses flow WIP Pematang GS 2.2.1.8 Tandun GS Tandun GS merupakan salah satu GS yang mengoperasikan water injection pump di area north. Produce water (air terproduksi dimana setelah melewati beberapa proses dipisahkan dari fluida minyak dan gas) hasil proses pemisahan dengan minyak mentah dikumpulkan dalam tangki disposal T-1301 selanjutnya dari tangki tersebut dipompakan menggunakan pompa centrifugal multi stage P 2501 dan P 2502, diinjeksikan ke bumi melalui sumur injeksi no 9. Fasilitas ini mengoperasikan 2 pompa injeksi. Operasional pompa berkapasitas air terproduksi yang diinjeksikan ke sumur injeksi dapat mencapai dari 12000 BWPD, dengan tekanan kurang lebih 730 psi Gbr 2.18 Proses flow Tandun GS Lihat Gbr 2.19


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.