Cerpen_Valent Flipbook PDF

Cerpen_Valent

85 downloads 114 Views 4MB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

Gerakan Literasi : Cerita Pendek Sekolah Putra Nirmala Disusun oleh : Valentina Ari Listiyani, S.Pd. JL. DR SUTOMO NO. 33 CIREBON 2022


Dilarang mengutip seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Sekolah Putra Nirmala. Dan dilarang untuk menerbitkan buku ini baik sebagian, maupun seluruhnya kedalam media apapun. Baik media cetak, maupun media elektronik/digital tanpa izin tertulis dari Perpustakaan Sekolah Putra Nirmala. Hak cipta dilindungi undangundang. Literasi_Sekolah Putra Nirmala Musim Panen Di Kampungku


Literasi_Sekolah Putra Nirmala Tya gadis kecil siswa kelas 3 SD di salah satu SD di Kampung Jitar. Ia bertubuh kecil dengan kulit sawo matang dan warna rambut coklat seperti biasanya pada pukul 11 siang ia sedang berjalan pulang dari sekolah menuju ke rumahnya sambil menggendong tas di punggungnya. Tya merupakan anak seorang petani dimana ibunya suka pergi ke sawah merawat sepenggal tanah miliknya yang ditanami padi untuk menyambung kehidupan mereka sekeluarga selain itu ayahnya kadang bekerja sebagai buruh bangunan selain menggarap sawah yang mereka miliki. Dengan keadaannya yang sederhana ia selalu melakukan rutinitas hariannya tanpa ia mengeluh mengenai kondisi keluarganya yang memang pas – pasan. Suatu hari di mana musim panen tiba, Tya sampai di rumah sesudah pulang sekolah ia kemudian membungkus beberapa makanan yang memang sudah disiapkan oleh ibunya untuk makan siang. “Aku akan membawa makanan ini ke sawah dan aku akan memakannya di bawah pohon di tengah sawah sambil menunggu ibuku memetik padi” kata Tya dalam hatinya.


Literasi_Sekolah Putra Nirmala Maka sesudah ia membungkus makanan yang cukup untuk ia makan akhirnya ia pun berjalan menuju ke sawah ya jarak sawah dengan rumahnya memang cukup jauh kurang lebih 3 km. Dalam perjalannya menuju ke sawah biasanya ia berpapasan dengan beberapa orang karena memang rute jalan menuju ke sawahnya melalui beberapa kampung. “ kog sepi ya di sini?” muncul pertanyaan dalam diri Tya karena sudah kurang lebih 500 m ia berjalan ia belum menemukan orang yang berpapasan dengannya. Ada rasa sedikit takut yang menyelimuti hati gadis kecil itu. Tak lama kemudian ia bertemu dengan Pak Tono yang sedang membawa rumput untuk kambingnya. “ Siang pakde……..” Sapa Tya ke Pak Tono yang membawa rumput di sepedanya. “Mau kemana nduk?” Tanya Pak Tono “ Mau ke sawah Pakde” sahut Tya dengan lugas. “Ya hati hati nduk…..” sahut Pak Tono “Iya baik Pakde, TerimaKasih” Jawab Tya


Literasi_Sekolah Putra Nirmala Dengan kaki kecilnya Tya melanjutkan perjalannya menuju ke sawah dan setelah melakukan perjalan kurang lebih 40 menit sampailah ia ke sawah milik orang tuanya dan dari jauh ia melihatibunya yang sedang memetik padi yang sudah menguning. “Buuuu………” teriak Tya Ibunya yang melihat Tya kemudian mengangkat kepalanya dan melambaikan tangan karena di daerah itu yang memetik padi bukan hanya 1 orang saja. Dengan pelan pelan Tya menyusuri pematang sawah dan sampai di dekatibunya. “ Bu.. sudah makan belum bu? Bekelnya masih tidak? Tya bawa makanan yang ada di rumah kesini bu” Tya menghujani pertanyaan ke ibunya. “Ibu sudah makan Tya, sana kamu ke bawah pohon yang di tengah sawah itu untuk kamu makan bekal kamu ya, kamu pasti juga belum makan pulang sekolah dan langsung ke sini kan?” kata ibu ke Tya. “Iya bu, baik Tya ke bawah pohon di tengah sawah ya mau makan dulu” kata Tya membalas perkataan ibunya. Sesudah Tya memakan habis bekal yang ia bawa, ia pun kembali mendekati ibunya yang sedang memetik padi.


Literasi_Sekolah Putra Nirmala “Bu boleh nanti jika ada orang jualan dawet aku beli?” Tanya Tya ke ibunya dengan polosnya. “Boleh” jawab ibunya. Pada musim panen di daerah itu ada orang yang berjualan dawet ( minuman dari bahan aci garut dengan kuah santan dan gula jawa) dengan cara “barter”. Jadi konsumen yang ingin membeli dawet mereka akan membayarnya dengan padi yang mereka petik. Beberapa saat kemudian muncul pedagang dawet yang memang dari beberapa saat yang lalu ditunggu tunggu oleh Tya. Mbok Sri nama penjual dawet itu, beliau sudah kurang lebih 2 tahunan setahu aku berjualan dawet di daerah persawahan sini. “ Mbok Sri………” teriak Tya Dan spontan ibunya pun menyahut “ jangan teriak teriak memanggil orang tua seperti itu tidak sopan Tya, cukup kamu melambaikan tangan pasti Mbok Sri akan menghampirimu” Dengan kepala tertunduk Tya pun menjawab “Baik ibu, maaf atas Tindakan Tya ya bu” Maka Tya pun melambaikan tangannya dan Mbok Sri pun menghampirinya. Dengan cuaca yang terik menambah kenikmatan Tya menikmati beberapa mangkok dawet yang ia beli dengan menukar segenggam padi yang dipetik ibunya dengan semangkuk dawet.


Literasi_Sekolah Putra Nirmala Tya kadang membantu ibunya merapikan padi yang dipetik ibunya ke dalam karung dan sesekali ia juga sambil bermain. Dari kejauhan tampak Cristin yang sama berada di sawah sama sama mengunjungi orang tuanya yang memetik padi di sawah. Cristin perlahan berjalan menuju ke sawah milik Tya. “Tya kamu daritadi ada di sawah?” sapa Cristin “Iyalah….aku pulang sekolah tadi langsung ambil bekal aku menyusul ibuku ke sawah, kamu baru sampai ya?” sahut Tya. Akhirnya kedua anak itu pun bermain sambil menunggu ibu mereka memotong padi. Dan tanpa terasa hari sudah menjelang sore, kurang lebih pukul 17.30 mereka Kembali ke tempat ibu mereka masing masing. Di tempat ibu Tya sudah terkumpul 2 karung besar hasil petikan padi yang dilakukan ibu Tya. Tidak lama kemudian ayah Tya datang menghampiri mereka. “Udah pulang ayo udah sore” kata ayah sambil mengangkat hasil petikan padi ibu. Ayah tya hari itu tidak ke sawah dikarenakan ia ada pekerjaan menjadi tukang dalam membangun rumah yang ada di kampung sebelah, maka ia ke sawah pada sore hari sepulang dari bekerja dan mengambil padi yang sudah dipetik ibu untuk hari itu. Ayah menaikkan karung padi di atas motor dan Tya pun naik di atas karung yang ada di atas motor dan ibu di belakang, mereka pun kemudian berjalan pulang dengan menaiki motor bersama dengan padi yang dipetik hari itu.


Literasi_Sekolah Putra Nirmala Tidak beberapa lama kemudian mereka pun tiba di rumah. “Tya ayo mandi cepetan biar badan bersih kan gantian mandinya trus makan” kata ibu. “Baik bu” sahut Tya. Setelah Tya melakukan aktifitas yang yang dibilang oleh ibunya ia kemudian membuka tas sekolahnya yang sudah tidak terlihat baru karena memang tas yang ia pakai merupakan tas yang dibelikan oleh ibunya dari ia masuk di kelas 1, akan tetapi Tya tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Ia kemudian belajar mempelajari materi yang ia terima di sekolah dengan bantuan lampu listrik yang masih terbatas. Keluarga Tya tidak memiliki televisi sehingga ia pun jarang menonton televisi jika mau menonton ia mesti pergi ke tetangga untuk menontonnya. Hal inilah yang membuat gadis kecil itu lebih mudah dalam belajar dan ia pun memiliki semangat untuk bisa menggapai harapan dan cita citanya. Jam dinding menunjukkan kurang lebih pk 21.00 dan sesekali Tya menguap tanda ia sudah mulai mengantuk, kemudian ia pun ke kamar dan tidur bersama dengan kedua orang tuanya. Karena memang rumah mereka masihlah sederhana jadi untuk tidur pun mereka masih bersama sama.Itulah keadaan keluarga Tya diKampungnya.


Literasi_Sekolah Putra Nirmala innovate for a better future www.putranirmala.sch.id


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.