Dokumen (11) Flipbook PDF

Dokumen (11)

89 downloads 112 Views 159KB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

Pengelolaan Sampah

D I S U S U N Oleh: Kelas: X.4 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Adjie Agus Setia Budi Rachmadani Sopi Apriliani Nikita M.Fikram Al-Wahid Putri Kayla Intan Aldo Syahputra Rahma Davinza

Kata Pengantar Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahrabbilalamin. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Pengelolaan Lingkungan melalui sistim 3R (Reuse, Reduce dan Recyclej” terimakasih pada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik materi maupun spiritual dalam menyelesaikan makalah ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Guru pembimbing Berkelanjutan yaitu Ria Mariestina yang telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah ini. Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempumaan baik materi Kami mengucapkan maupun cara penulisannya. Namun, demikian kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Untuk kesempumaan penulisan di masa yang akan datang, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangatlah diharapkan. Dan kami berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi seluruh pembaca. Agar menciptakan lingkungan yang bebas dari sampah, Terimakasih.

Daftar Isi Kata Pengantar....................................................................................................................... 2 Daftar Isi................................................................................................................................. 3 Bab 1 Pendahuluan................................................................................................................ 4 1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 4 1.2 Tujuan Penulisan................................................................................................... 4 1.3 Rumusan Masalah................................................................................................. 4 Bab 2 Isi................................................................................................................................. 5 2.1 Pengertian Sampah............................................................................................... 5 Bab 3 Penutup...................................................................................................................... 9 3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 9 3.2 Saran....................................................................................................................

9

Daftar Pustaka...................................................................................................................... 10

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Kondisi kebersihan lingkungan, terutama mengenai pengeolahan sampah di SMA Negeri 12 Palembang masih kurang stabil, karena sebagian masyarakat sekolah kurang berpatisipasi dalam mengeolah sampah atau membuang sampah pada tempatnya. Selain membuang sampah pada tempatnya, pemilahan sampah organik dan sampah anorganik juga termasuk hal penting yang harus dilakukan. Namun demikian kesadaran warga sekolah masih kurang, padahal SMA Negeri 12 Palembang telah menyediakan tempat sampah khusus anorganik dan organic di berbagai titik sudut ruangan yang strategis hal ini bertujuan untuk warga sekolah dapat dengan mudah membuang sampah pada tempatnya dan menciptakan lingkungan yang bersih, asri dan nyaman.Kesadaran dari warga sekolah, sangat di perlukan dalam kedisiplinan membuang sampah pada tempatnya. Memasang poster tentang betapa dan membuat undang-undang serta sangsi tentang kebersihan lingkungan merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan kesadaran warga sekolah dalam membuang sampah pada tempatnya. Untuk mengurangi pencemaran lingkungan atau limbah sampah, yang sudah dipilah dapat diolah menjadi sesuatu yang bernilai mengeolah limbah sampah yang tepat sehingga bernilai ekonomis yaitu memakai sistem Reduce (mengurangi sampah), Recyle (mendaur ulang sampah),Reuse (menggunakan kembali).

1.2 Tujuan Penulisan Penyusunan makalah ini bertujuan sebagai pembelajaran mengenai situasi dan kondisi pengeolahan sampah di lingkungan sekitar SMA Negeri 12 Palembang. Dan makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas.

1.3 Rumusan Masalah 1) Bagaimana menumbuhkan kesadaran siswa atas lingkungan? 2) Bagaimana cara mengelola limbah dengan tepat sehingga bernilai ekonomis ?

Bab 2 Isi

2.1 Pengertian Sampah

Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan [manusia] yang berwujud padat [baik berupa zat organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak terurai] dan dianggap sudah tidak berguna lagi [sehingga dibuang ke lingkungan]. Alam tidak mengenal sampah, yang ada hanyalah daur materi dan energi. Hanya manusia yang menyampah [mengakibatkan munculnya sampah]. Segala macam organisme yang ada di alam ini selalu menghasilkan bahan buangan, karena tidak ada proses konversi yang memiliki efisiensi 100%. Sebagian besar bahan buangan yang dihasilkan oleh organisme yang ada di alam ini bersifat organik [memiliki ikatan CHO, bagian tubuh makhluk hidup]. Sampah yang berasal dari aktivitas manusia yang dapat bersifat organik maupun anorganik. Contoh sampah organik adalah: sisa-sisa bahan makanan, kertas, kayu dan bambu. Sedangkan sampah anorganik [hasil dari proses pabrik] misalnya: plastik, logam, gelas, dan karet. Ditinjau dari kepentingan kelestarian lingkungan, sampah yang bersifat organik tidak begitu bermasalah karena dengan mudah dapat dirombak oleh mikrobia menjadi bahan yang mudah menyatu kembali dengan alam. Sebaliknya sampah anorganik sukar terombak dan menjadi bahan pencemar. Pencemaran lingkungan umumnya berasal dari sampah yang melonggok pada suatu tempat penampungan atau pembuangan. Perombakan sampah organik dalam suasana anaerob [miskin oksigen] akan menimbulkan bau tak sedap. Makin tinggi kandungan protein dalam sampah, makin tak sedap bau yang ditimbulkan. Dampak lain karena timbunan sampah dalam jumlah besar adalah lingkungan yang kotor dan pemandangan yang kumuh. Timbunan sampah menjadi sarang bagi vektor dan penyakit. Tikus, lalat, nyamuk akan berkembang biak dengan pesat. Ruang yang ada dicelah-celah sampah dapat berupa ban, kaleng bekas, kardus, dan lain-lain merupakan hunian yang ideal bagi tikus. Lalat pada umumnya berkembangbiak pada sampah organik, terutama pada sampah yang banyak mengandung protein, seperti sisa makanan. Suasana yang lembab dan hangat sangat cocok untuk habitat nyamuk. Sampah organik menyediakan sumber makanan yang melimpah bagi mereka. Pengelolaan sampah di SMAN 12 Palembang

1. Pemilahanmisahkan menjadi kelompok sampah organik dan non organik dan ditempatkan dalam wadah yang berbeda. 2. Pengolahan dengan menerapkan konsep 3R yaitu: (penggunaan kembali) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu yang masih memungkinkan untuk dipakai [penggunaan kembali botol-botol bekas]. Reduce (pengurangan) yaitu berusaha mengurangi segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah serta mengurangi sampah-sampah yang sudah ada. Recycle (daur ulang) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu untuk diolah menjadi barang yang lebih berguna [daur ulang sampah organik menjadi kompos]. 3. Untuk yang tidak dapat ditangani dalam lingkup sekolah, dikumpulkan ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang telah disediakan untuk selanjutnya diangkut oleh petugas kebersihan ke Tempat Pembuangan Akhir(TPA). Sampah yang dibuang ke TPS ditempatkan berdasarkan pemilahan sampah yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan karena sampah organik cepat membusuk sementara sampah non organik membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membusuk sehingga memerlukan perlakuan khusus. Untuk TPS yang sengaja disediakan oleh pihak sekolah sebaiknya TPS tersebut berupa lubang yang dilengkapi dengan sistem penutup sehingga tikus, serangga, dan hewan-hewan tertentu tidak masuk ke dalamnya dan juga untuk menghindari bau dari sampah yang bisa mengganggu. 1. penggolahan kertas dengan membuat bubur kertas yang akan dijadikan peta. 2. Sisa botol yang sudah tidak dipakai oleh siswa (setiap kelas) dikumpulkan dan ditimbang untuk di jual. Kondisi kebersihan lingkungan terutama mengenai pengolahan sampah di SMAN 12 Palembang masih kurang stabil, karena sebagian masyarakat sekolah kurang berpatisipasi dalam mengolah sampah atau tidak membuang sampah pada tempatnya. Selain membuang sampah pada tempatnya, pemilihan sampah orgaink dan juga hal penting yang harus dilakukan, namun tingkat kesadaran warga sekolah masih kurang, padahal sekolah SMAN 12 Palembang telah menyediakan tempat sampah khusus organik dan anorganik. Kesadaran siswa terhadap lingkungan sekolah sangat kurang peka dan kurang peduli kepada sampah yang berserkan di sekitar sekolah, sehingga sampah kecil sekalipun berserakan dimana-mana, misalnya sedotan, sobekan kertas, plastik kecil dan lain sebagainya. Padahal setiap kelas sudah disiapkan tempat sampah, apa kenyataannya? Masih banyak siswa yang membuang sampah sembarangan, oleh karena itu dapat menyebabkan lingkungan di sekitar kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah. Tentu kita sebagai warga sekolah tidak mau hal demikian terjadi maka dari itu perlu sekali diadakan tindakan yang mengatasi masalah tersebut. Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Dimohon kesadaran dari siswa untuk membuang sampah pada tempatnya. 2. Mentaati peraturan sekolah agar sekolah kita bersih. 3. Petugas piket harus membersihkan kelas dan lingkungan di luar kelas. 4. Memberi sanksi tersendiri bagi siswa yang membuang sampah sembarangan.

Bagaimana menumbuhkan kesadaran siswa atas lingkungan sekitar sekolah? Sikap peduli terhadap lingkungan ditanamkam melalui proses belajar. Penanaman sikap ini dilakukan dengan berulang-ulang dengan konteks yang berbeda agar tidak terjadi suatu pengulangan materi dan disertai dengan bukti hasil perlakuan manusia terhadap lingkungannya, sehingga siswa sebagai penerima materi seperti pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) akan merasa memiliki kewajiban untuk memelihara lingkungan agar tidak berakibat buruk terhadap manusia lain. Sikap peduli terhadap lingkungan akan muncul apabila ada motivasi. Motivasi akan muncul dengan hadirnya minat dan perhatian terhadap adanya bukti-bukti yang jelas dari perlakuan manusia terhadap lingkungan, setelah siswa melihat, mendengar, mengamati bukti tersebut, baik dalam bentuk gambar, klipping maupun pengalaman pengajaran di luar kelas.

Guru sebagai pendidik dituntut kreatif dalam mengolah materi pelajaran dengan memasukkan unsur-unsur lingkungan ke dalamnya, sedangkan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keseimbangan lingkungan pada siswa dapat dilakukan melalui pengajaran geografi di luar kelas, dengan membawa siswa ke tempat-tempat yang berhubungan dengan hasil perlakuan buruk manusia terhadap lingkungan. Jika hal ini tidak dapat dilakukan, maka guru dapat memberikan tugas-tugas pada siswa untuk membuat kliping yang berhubungan dengan pencemaran lingkungan, pemanfaatan sumber daya yang berlebihan, bencana alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan. Untuk mengetahui hasil penanaman sikap, dapat dilakukan test yang paling sederhana, seperti essay dan siswa menjawab secara ideal dalam menghadapi kerusakan lingkungan dan pengukuran skala sikap.

Penanaman sikap juga banyak dipengaruhi oleh guru dan lingkungan sekolah sebagai tempat utama kegiatan belajar mengajar. Perilaku guru akan dilihat oleh siswa yang kemungkinan akan dijadikan contoh dalam menghadapi masalah lingkungan. Oleh karena itu, guru harus hati-hati dalam bertindak dan mengajar, seperti membuang sampah sembarangan, cara berpakaian dan lain-lain. Keadaan kelas yang bersih sebelum guru

mengajar akan memberikan semangat untuk belajar, karena kelas merupakan contoh yang paling awal dalam menanamkan kesadaran akan kepedulian lingkungan. Dengan demikian, motivasi kesadaran terhadap lingkungan akan muncul dari keadaan lingkungan sendiri, karena motivasi merupakan segi dinamis untuk mencapai tujuan, yaitu peduli terhadap lingkungan, maka guru mutlak untuk mengembangkan motivasi terhadap lingkungan dari masing-masing siswanya

Pengajaran Pendidikan Lingkungan Hidup yang diberikan di kelas, tidak akan cukup untuk membentuk kesadaran terhadap lingkungan apabila tidak disertai dengan kesediaan dan kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan pengetahuan geografi. Oleh karenanya, tugas guru geografi tidak saja menyampaikan aspek kognitif dari materi pelajaran, namun juga aspek afektif, sehingga dapat membentuk sikap peduli terhadap lingkungan. Usaha ini merupakan jalan membentuk individu yang bertanggungjawab atas keseimbangan lingkungan, yang dimulai dari lingkungan yang terdekat.

Pembelajaran geografi di setiap jenjang pendidikan dapat mengenalkan dan memberi pemahaman bahwa geografi bukanlah mata pelajaran yang semata-mata ilmu pengetahuan berdasarkan buku dan kegiatan motorik belaka, tetapi dapat membangkitkan motivasi untuk peduli terhadap lingkungan pada setiap orang yang mempelajarinya. Menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan melibatkan siswa sebagai bagian dari lingkungan dan berperan dalam ekosistem, diharapkan tumbuh kesadaran terhadap lingkungan, sehingga ia dapat menyadari setiap perbuatannya terhadap lingkungan sebagai pemelihara lingkungan.

Bab 3 Penutup

3.1 Kesimpulan Pada dasarnya SMA Negeri 12 Palembang telah menyediakan tempat pemilihan sampah dan SMA Negeri 12 Palembang menggunakan konsep 3R. Hal itu berguna untuk mengurangi limbah sampah dilingkungan sekolah, seperti penggunaan kembali botol-botol bekas ( REUSE ), mengurangi segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah serta mengurangi sampah-sampah yang sudah ada ( REDUCE ), daur ulang sampah organik menjadi kompos ( RECYCLE ).

3.2 Saran Kami menyarankan kepada pembaca agar dapat ikut berpatisipasi dalam Pengeolahan sampah organik dan anorganik dengan baik dan dapat mengeolah limbah sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Karena hal itu sangat berguna bagi kepentingan warga sekolah juga. Kami menganjurkan kepada pembaca agar menggunakan 3R dalam kehidupan sehari-hari, karena membawa dampak baik dalam kehidupan sehari-hari.

Daftar Pustaka http://nasih.wordpress.com/2011/05/15/pengelolaan-sampah-yang-ramahlingkungan-di-sekolah-2/ http://id.workpres.com/lingkungan http://id.wikipedia.org/sampah/lingkungan/sehat

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.