Story Transcript
MODUL 3.2.A.9
KONEKSI ANTAR MATERI PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Calon Guru Penggerak Angkatan 3 Kab. Lampung Selatan
SRI ROHAYATI PENGAJAR PRAKTEK
ABAS HAEROKHMAT FASILITATOR
Yeti Yulianti SMAN 2 Kalianda
SEKOLAH SEBAGAI EKOSITEM
FAKTOR BIOTIK Menciptakan hubungan yang selaras
Sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup)
FAKTOR ABIOTIK
Pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran menjadi lebih berkualitas dan bermakna, dengan kata lan dengan mengetahui sumber daya yang tepat dapat membantu proses belajar murid dengan lebih menyenangkan, mengambil sisi positif dan menggunakannya sebagai kekuatan dan membentuk karakter yang kuat kreatif, mandiri dan berdaya guna bagi semuanya.
Pendekatan yang digunakan dalam mengelola sumber daya : PENDEKATAN BERBASIS KEKURANGAN / MASALAH (DEFICIT-BASED THINKING)
DAN PENDEKATAN BERBASIS ASET / KEKUATAN (ASSET-BASED THINKING).
Mengidentifikasi kebutuhan dan
Berpikir tentang kesuksesan yang
kekurangan dan selalu bertanya
telah diraih dan kekuatan untuk
apa yang kurang ?
mencapai kesuksesan tersebut.
Fokus mencari bantuan dari
Mengorganisasikan kompetensi dan
sponsor atau intitusi lan.
sumber daya (aset dan kekuatan).
Merancang program atau proyek
Merancang sebuah rencana
untuk menyelesaikan masalah.
berdasarkan visi dan kekuatan.
Mengatur kelompok yang dapat
Melaksanakan rencana aksi yang
melaksanakan proyek
sudah diprogramkan.
Modal Manusia
Modal Sosial
Modal Agana dan Budaya
Modal Politik
ASET SEKOLAH
Modal Finansial
Modal Fisik
Modal Lingkungan
Hubungan dengan Filosofi KHD Menurut KHD Menuntun segala kekuatan kodrat yang da pada anak agar dapat mencapai keselamatan yang setinggi-tinnginya baik sebagai manusia dan anggota masyarakat
Guru harus mampu dalam mengelola dan mengoptimalkan sumber daya yang ada serta dapat menggali potensi muridnya sesuai dengan kodratnya untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan dan berdampak positif terhadap masa depan murid.
Hubungan dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak
Menjadi nilai yang positif dalam mengidentifikasi, mengelola dan mengoptimalkan sumber daya untuk kemajuan sekolah
Profil pelajar ipancasila yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kebhinekaan global, bergotong royong, serta kreatif akan tercapai dan tertanam dalam jiwa dan prilaku peserta didik jika seluruh warga sekolah sebagai factor biotik sekaligus modal manusia bergerak bersama menanamkan serta membiasakan dalam tingkah laku mereka. Pemimpin mempunyai peran yang urgen untuk memaksimalkan modal manusia untuk menciptakan profil pelajar pancasila dengan mengimplementasikan nilai-nilai guru penggerak seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid. s
Visi guru penggerak menciptakan peserta didik yang merdeka dan sekolah yang berpihak pada pada murid terwujud di bawah pimpinan yang mampu menciptakan kondisi tersebut. Pemimpin harus mampu menyusun visi yang terukur, jelas dan mampu mengakomodir segala kepentingan serta menciptakan pendidikan yang berpihak pada murid dengan mengidentifikasi dan memanfaatkan segala sumber daya (asset) yang dimiliki sekolah. Pemimpin menerapkan inkuiri apresiatif dengan tahapan BAGJA untuk memaksimalkan sumber daya (asset) yang dimiliki untuk melakukan perubahan positif dengan menggerakkan seluruh warga sekolah. Perubahan positif yang diharapkan adalah terbiasanya penanaman Budaya positif sekolah.
Hubungan dengan Inkuiri Apresiatif (Tahapan Bagja) Tahapan Bagja merupakan langkah yang penting diambil oleh seorang pemimpin pembelajar agar dapat mengelola sumber daya sekolah dengan tepat dan cemat dalam mewujudkan visi dan program/ rencana aksi yang telah di buat dengan mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki sekolah maupun daerah.
Hubungan dengan Pembelajran yang berdampak pada murid Pembelajaran Berdiferensiasi Mengelola sumber daya berdasarkan pemetaan potensi, minat dan bakat murid sehingga tercipta pembelajaran yang bermakna dan berkualitas
Kompetensi Emosional Sosial (KSE) Dalam mengelola dan mengoptimalkan sumber daya diperlukan kestabilan emosional
Coaching Dalam menggali potensi yang dimiliki murid dalam diterapkan metode coaching model Tirta dimana chooche dapat menemukan kekuakatan yang dimiliki dalam menyelesaikan atau menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi .
Hubungan dengan Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajar Dalam mengelola sumber daya sebagai pemimpin pembelajar kita akan mengalami suatu / konsisi dilema etika senantiasa menerapkan 9 tahapan pengambilan dan pengujian keputusan
9 Tahapan Pengambilan dan Pengujian Keputusan : 1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini. 2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini. 3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini. 4. Pengujian benar atau salah ( Uji Legal, Uji Regulasi/Standar Profesional, Uji Instuisi, Uji Publik, Uji Panutan/Idola) 5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar 6. Melakukan Prinsip Resolusi 7. Investigasi Opsi Trilema 8. Buat Keputusan 9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan
Perubahan Mindset/pola Pikir Sebelum mempelajari materi Memusatkan perhatian terhadap apa yang menjadi masalah, mengapa tidak berjalan dengan baik, apa yang menjadi hambatannya dan bagaimana solusi dalam mengatasi permasalahan yang ada. Namun aset/kekuatan yang ada juga dimanfaatkan dalam mendukung program atau kegiatan di sekolah hanya saja tidak diidentifikasi/memetakan kekuatan/aset yang ada. Aset/kekuatan yang ada belum di manfaatkan secara maksimal.
Setelah mempelajari materi merubah mindset/ pola pikir saya dari pendekatan berbasis masalah menjadi pendekatan berbasis aset/kekuatan dengan mengindentifikasi terlebih dahulu aset/kekuatan yang dimiliki sekolah dan daerah sekitar sekolah yang dapat dimaksimalkan untuk kemajuan sekolah.
Harapan saya Setelah mempelajari modul ini harapannya dapat menerapkan dan mendesiminasikan ilmu yang dipelajari di sekolah, saya berusaha menjadi agen perubahan yang mampu menuntun segala kekuatan kodrat murid, menjalani peran dan nilai guru penggerak dengan baik, menggunakan tahapan BAGJA dalam merencanakan tindakan aksi nyata dalam mewujudkan visi, memenuhi kebutuhan murid yang beragam dengan pembelajaran berdiferensiasi, mampu menerapkan kompetensi sosial emosional (KSE), mempunyai skill choching dan menerapkan 9 langkap pengambilan keputusan dalam mengambil suatu solusi yang berkaitan dengan dilema etika, serta mampu mengelola dan memanfaatkan aset/kekuatan yang dimiliki sekolah untuk kemajuan sekolah.
Tahapan BAGJA
B B-uat pertanyaan (Define)
A
G
J
A-mbil
G-ali mimpi
J-abarkan
pelajaran
(Dream
rencana
(Discover)
(Design)
A A-tur eksekusi (Deliver)
Linimasa Tindakan yang akan dilakukan B-UAT PERTANYAAN: Bagaimana membuat lingkungan sekolah terlihat rapih dampak PJJ ? Bagaimana menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila melalui pelajaran Kewirausahaan terkait dengan lingkungan sekolah dan sarana apa saja yang dapat kita manfaatkan ?
TINDAKAN Berkolaborasi dengan sesama CGP untuk menemukan ide / gagasan
Linimasa Tindakan yang akan dilakukan A-MBIL PELAJARAN:
TINDAKAN
Sebelum masa pandemi covid.19 ,
berkolaborasi dengan sesama
SMAN 2 Kalianda memiliki kebun
CGP mengidentifikasi
sayuran yang dikelola oleh guru
kekuatan/ aset yang di miliki.
mata pelajaran Kewirausahaan,
mengajak guru kewirausahaan
namun sejak pandemi covid19,
untuk bersama memanfaatkan
kebun tersebut mati dan
lahan yang ada di sekolah dan
terbengkalai. Bagaimana
menghidupkan kembali kebun
menghidupkan kembali kebun
sayuran .
tersebut sebagai sarana untuk
Bersama membuat program
menumbuhkan profil pelajar
/renca aksi
Pancasila di SMAN 2 Kalianda dan lingkungan sekolah menjadi lebih rapih
Linimasa Tindakan yang akan dilakukan G-ALI MIMPI: Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan dalam untuk menjalankan rencana aksi
Dengan menghidupkan kembali kebun sayuran tersebut, tentu akan banyak manfaat yang kita dapatkan, selain tumbuhnya profil Pelajar Pancasila, sekolah kita akan menjadi lebih asri dan dapat dijadikan sarana untuk
TINDAKAN:
belajar kewirausahaan serta salah
Menggali potensi dengan
satu misi sekolah membuat
memberdayakan pada kegiatan di mulai dari lingkup yang terkecil kelas X terlebih dahulu.
lingkungan sekolah yang nyaman dan rapih dapat terwujud
Linimasa Tindakan yang akan dilakukan J-ABARKAN RENCANA:
CGP bersama 5 CGP lain mengadakan
Apakah program/aksi yang ini
rapat kecil membentuk panitia inti
dapat menumbuhkan propil
pembuatan Kebun Edukasi
pelajar pancasila dan
CGP bersama 5 CGP lain mengadakan
mewujudkan visi sekolah
rapat besar yang mengundang guruguru yang mengajar mata pelajaran
TINDAKAN: Berkolaborasi dengan CGP lainnya mengajukan program/rencana aksi yang di buat untuk mendapat izin dari Kepala Sekolah
Kewirausahaanuntuk berkolaborasi menumbuhkan kembali Kebun sayuran sekaligus dapat menumbuhkan profil pelajar Pancasila pada murid dan juga membuat lingkungan sekolah yang nyaman
Linimasa Tindakan yang akan dilakukan
A-TUR EKSEKUSI: Dukungan siapa saja yang diperlukan untuk dapat menjalankan rencana aksi ? Kapan mulai melaksanakan rencana aksi ? Apa tolok ukur keberhasilannya?
TINDAKAN: CGP bersama CGP lain, guru Kewirausahaan dan Pembina Pramuka menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan CGP memesan bibit terlebih dahulu sesuai jenis tanaman apa yang akan dibudidaya CGP bersama CGP lain, guru Kewirausahaan dan pembina pramuka mengumpulkan siswa kelas X secara bergilir perkelas untuk mempersiapkan lahan CGP bersama rekan CGP lain dalam satu sekolah menginventaris alat yang harus dibeli dan di persiapkan. Seperti mulsa, cangkul, polybag dll.
DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN: Dukungan dari Kepala Sekolah Dukungan dari Waka Sarana Prasarana Dukungan dari Bendahara Sekolah Dukungan dari Guru Pengampu Mata Pelajaran Kewirausahaan Dukungan dari siswa-siswi SMAN 2 Kalianda sebagai sasaran
TERIMA KASIH!
Salam Guru Penggerak Bergerak Tergerak Menggerakkan