Materi Paparan Sosialisasi SPT Masa Unifikasi Flipbook PDF

Materi Paparan Sosialisasi SPT Masa Unifikasi

87 downloads 120 Views 2MB Size

Story Transcript

PER-

/PJ/2021

BENTUK DAN TATA CARA PEMBUATAN BUKTI PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN UNIFIKASI SERTA BENTUK, ISI, TATA CARA PENGISIAN, DAN PENYAMPAIAN SPT MASA PPh UNIFIKASI DIREKTORAT TRANSFORMASI PROSES BISNIS www.pajak.go.id

LATAR BELAKANG

KEMUDAHAN Memberikan kemudahan dan pelayanan bagi Pemotong/Pemung ut PPh untuk membuat dan melaporkan SPT Masa

KEPASTIAN HUKUM Memberikan kepastian hukum terkait status dan keandalan Bukti Potong

2

KEPATUHAN

Meningkatkan kepatuhan pembuatan bukti potong dan penyampaian SPT

AKURASI & VALIDASI Meningkatkan akurasi dan validasi kepada Pemotongan/ Pemungutan PPh

ONE-STOP APPLICATION Menghitung PPh Membuat Bukti Pemotongan dan Bukti Pemungutan Membuat Billing Membuat dan menyampaikan SPT Masa PPh

www.pajak.go.id

Road Map

KEP Implementasi e-Bupot Unifikasi Tahap II KEP 20/PJ/2021

Pengganti PER-23/PJ/2020 Implementasi Piloting 5 KPP

PER__/PJ/2021

START Implementasi Nasional SPT Masa PPh Unifikasi

Piloting 5 KPP: berdasarkan KPP Madya JakPus KEP-20/PJ/2021 KPP Madya Jaksel I KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga KPP Pratama Jakarta Gambir Empat KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Empat

Pengganti PER 20/PJ/2019

(Bagi WP Yang sudah memenuhi Treshold Elektronik berdasar PER-23/PJ/2020)

3

2022 Desember

PER 23/PJ/2020 KEP Implementasi e-Bupot Unifikasi Tahap I

2021

KEP 85/PJ/2020

PER 20/PJ/2019

2020 2019

www.pajak.go.id

Kewajiban Pemotong/Pemungut PPh

4

Membuat Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi dan menyerahkan Bukti Pemotongan/ Pemungutan Unifikasi kepada pihak yang dipotong dan/atau dipungut

Menyetorkan PPh yang telah dipotong, dipungut dan/atau disetor sendiri

Melaporkan Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi menggunakan SPT Masa PPh Unifikasi beserta lampiran paling lama 20 (dua puluh) hari setelah Masa Pajak berakhir

www.pajak.go.id

Pihak yang Dipotong/Dipungut

5

Harus memberikan informasi identitas kepada Pemotong/Pemungut PPh

WPDN

o Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), atau o Nomor Induk Kependudukan bagi Orang Pribadi yang tidak memiliki NPWP

WPLN WPLN

o Tax Identification Number (TIN), atau o SKD atau Tanda terima SKD bagi WPLN yang akan menerapkan P3B

www.pajak.go.id

Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi

6

Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi terdiri dari: 1. Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi Berformat Standar 2. Dokumen yang Dipersamakan dengan Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi

Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi Berformat Standar dibuat melalui Aplikasi e-Bupot Unifikasi, sedangkan Dokumen yang Dipersamakan dengan Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi dibuat menggunakan sarana yang dimiliki Pemotong/Pemungut PPh www.pajak.go.id

Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi Berformat Standar

7

Terdiri dari: o Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Pasal 4 ayat (2), PPh Pasal 15, PPh Pasal 22, serta PPh Pasal 23 (Formulir BPBS); dan o Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 dan 4 ayat (2) bagi Wajib Pajak luar negeri (Formulir BPNR).

Pembuatan Bukti Pemotongan/Pemungutan Berformat Standar dibuat melalui Aplikasi e-Bupot Unifikasi. Dengan cara: - Pengisian langsung pada Aplikasi e-Bupot Unifikasi (key-in); dan/atau - Impor data ke dalam Aplikasi e-Bupot Unifikasi www.pajak.go.id

Penomoran Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi Berformat Standar

Kode Dokumen

Keterangan

2

Berbentuk dokumen elektronik

Kode Seri

Nomor Seri

00 s.d. 99

0000001 s.d. 9999999 dalam 1 (satu) tahun kalender

8

Ketentuan Penomoran: o o o

Nomor Seri diberikan secara berurutan walaupun jenis PPh berbeda Satu Nomor Seri untuk Satu Wajib Pajak, Satu Kode Objek Pajak, dan Satu Masa Pajak Nomor Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi tidak berubah apabila terjadi perubahan (edit) atau Pembetulan dan tidak dapat digunakan kembali apabila terjadi penghapusan (delete) atau Pembatalan

www.pajak.go.id

Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi Berformat Standar

1

BUKTI

PEMOTONGAN/ PEMUNGUTAN

untuk…

9

1

Wajib Pajak, Kode Objek Pajak, dan Masa Pajak

Dalam hal pada suatu Masa Pajak terdapat 2 (dua) atau lebih transaksi pemotongan/pemungutan pajak atas pihak yang sama dan dengan kode objek pajak yang sama Pemotong/Pemungut PPh dapat membuat 1 (satu) Bukti

Pemotongan/Pemungutan Standar

Unifikasi

Berformat

www.pajak.go.id

Dokumen yang Dipersamakan dengan Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi

10

Dokumen yang digunakan oleh Pemotong/Pemungut PPh untuk melakukan pemotongan PPh atas transaksi: o o

o

o

PPh atas penghasilan berupa bunga deposito/tabungan, diskonto Sertifikat Bank Indonesia dan jasa giro; PPh atas penghasilan berupa diskonto Surat Perbendaharaan Negara dan bunga obligasi berupa surat utang, surat utang negara, dan obligasi daerah yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan, termasuk surat utang yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah; PPh atas penghasilan dari transaksi penjualan bukan saham pendiri di bursa efek, penjualan saham milik perusahaan modal ventura tidak di bursa efek dan tambahan PPh atas kepemilikan saham pendiri pada saat penawaran umum perdana; dan Penghasilan lain yang diatur dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak.

Contoh Dokumen: o o o o o

Buku tabungan Rekening koran Rekening kustodian Rekening efek Dokumen lain setara

Paling sedikit memuat: o Nama pihak yang dipotong o Nomor unik transaksi atas penghasilan yang dilakukan pemotongan/pemungutan o Jumlah PPh yang dipotong www.pajak.go.id

Pembuatan Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi Bukti Pemotongan/Pemungutan dalam hal:

Unifikasi

tetap

11

dibuat

o Jumlah PPh yang dipotong/dipungut Nihil karena ada SKB o Transaksi dengan WP yang memiliki Surat Keterangan PP No. 23 Tahun 2018 terkonfirmasi dengan syarat SSP harus tetap dibuat sesuai PP No. 23 Tahun 2018 o PPh Pasal 26 dipotong berdasarkan ketentuan P3B ditunjukkan dengan SKD WPLN o PPh terutang yang ditanggung Pemerintah (PPh DTP) o PPh yang dipotong, dipungut dan/atau disetor sendiri diberikan fasilitas PPh o Pemotongan/Pemungutan dengan SSP/BPN/sarana administrasi lain yang dipersamakan dengan SSP www.pajak.go.id

12

PERUBAHAN (EDIT) DAN PENGHAPUSAN (DELETE) BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PAJAK Dapat dilakukan sebelum SPT Masa PPh Unifikasi disampaikan.

www.pajak.go.id

Pembetulan, Pembatalan, dan Penambahan Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi

13

Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi yang telah dilaporkan dalam SPT Masa PPh Unifikasi dapat dilakukan: o Pembetulan, dalam hal terdapat kekeliruan dalam pengisian Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi atau terdapat transaksi retur Pembetulan dapat dilakukan atas setiap bagian kecuali; Nomor, Masa Pajak, dan Identitas pihak yang dipotong/dipungut o Pembatalan, dalam hal terdapat transaksi yang dibatalkan o Penambahan, dalam hal terdapat objek pajak yang belum dilaporkan dalam SPT Masa PPh Unifikasi

Sepanjang Direktur Jenderal Pajak belum melakukan pemeriksaan atau pemeriksaan bukti permulaan secara terbuka terhadap SPT Masa PPh Unifikasi yang bersangkutan www.pajak.go.id

Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi Berformat Standar PPh Pasal 4 ayat (2),PPh Pasal 15, PPh Pasal 22 dan PPh Pasal 23 (Formulir BPBS) o o o o o o o o o o o o

Nomor Bukti Pot/Put Unifikasi Berformat Standar Jenis Pemotongan/Pemungutan PPh Identitas pihak yang dipotong/dipungut (nama dan NPWP/Nomor Induk Kependudukan) Masa Pajak dan Tahun Pajak Kode Objek Pajak Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Tarif PPh yang dipotong/dipungut/ditanggung Pemerintah Dokumen sebagai dasar potput PPh Identitas pemotong/pemungut (nama dan NPWP Pemotong/Pemungut PPh serta nama penanda tangan. Tanggal bukti pemotongan/pemungutan ditandatangani Kode verifikasi (QR)

www.pajak.go.id

14

Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi Berformat Standar PPh Pasal 26 dan PPh Pasal 4 ayat (2) bagi WP luar negeri (Formulir BPNR) o o o o o o o o o o o o o o o

Nomor Bukti Pot/Put Unifikasi Berformat Standar Identitas pihak yang dipotong/dipungut (Nama ,Tax Identification Number/identitas perpajakan lainnya) Alamat Negara Tanggal/Bulan/Tahun lahir, Kota kelahiran, Nomor Paspor, Nomor KITAS/KITAP Masa Pajak dan Tahun Pajak Kode Objek Pajak Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Tarif PPh yang dipotong/dipungut/ditanggung Pemerintah Dokumen sebagai dasar potput PPh Identitas pemotong/pemungut (nama dan NPWP Pemotong/Pemungut PPh serta nama penanda tangan Tanggal bukti pemotongan/pemungutan ditandatangani Kode verifikasi (QR)

www.pajak.go.id

15

SPT Masa PPh Unifikasi

16

JENIS PPH

PPh Pasal 4 Ayat (2)

PPh Pasal 15

PPh Pasal 22

PPh Pasal 23

PPh Pasal 26

www.pajak.go.id

SPT Masa PPh Unifikasi 1 2 3 4

17

Induk SPT Masa PPh Unifikasi (Formulir SPT Masa PPh Unifikasi) Daftar Rincian Pajak Penghasilan yang Disetor Sendiri (Formulir DOSS) Daftar Objek Pemotongan/Pemungutan Pajak Penghasilan Pihak Lain (Formulir DOPP) Daftar Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi beserta Daftar Surat Setoran Pajak, Bukti Penerimaan Negara, Bukti Pemindahbukuan PPh Pasal 4 ayat (2), PPh Pasal 15, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23 dan/atau PPh Pasal 26 (Formulir DBP)

www.pajak.go.id

Pembetulan SPT Masa PPh Unifikasi Ketentuan mengenai Pembetulan SPT Masa PPh Unifikasi, yaitu: o Dapat dilakukan untuk 1 (satu) atau beberapa jenis PPh o Memberi tanda pada tempat yang disediakan dalam SPT Masa PPh Unifikasi

o Belum dilakukan pemeriksaan atau pemberiksaan bukti permulaan secara terbuka terhadap jenis pajak dan Masa Pajak yang bersangkutan o Bentuk SPT Masa PPh Unifikasi yang dibetulkan mengikuti bentuk semula (sebelum dibetulkan)

o Pembetulan SPT Masa PPh Unifikasi mengakibatkan: 1.

Pajak kurang disetor = Pemotong/Pemungut PPh melunasi pajak yang kurang disetor tersebut sebelum menyampaikan pembetulan

2.

Pajak lebih disetor = Pemotong/Pemungut PPh dapat mengajukan permohonan pengembalian atas kelebihan pembayaran pajak yang tidak seharusnya terutang / Pemindahbukuan (Pbk)

Sepanjang Direktur Jenderal Pajak belum melakukan pemeriksaan atau pemeriksaan bukti permulaan secara terbuka terhadap SPT Masa PPh Unifikasi yang bersangkutan

18

Keterlambatan Pelaporan dan Pembayaran

19

o SPT PPh Unifikasi yang tidak disampaikan dalam jangka waktu yang ditentukan dikenakan sanksi administrasi Pasal 7 UU KUP berupa denda sebesar : • Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) untuk jenis pajak PPh, yang dikenakan sebagai satu kesatuan dan tidak dihitung bagi tiap-tiap jenis PPh o Penyetoran jumlah pajak setelah tanggal jatuh tempo dikenai sanksi administrasi Pasal 9 ayat (2a) UU KUP berupa bunga.

o Penyetoran jumlah pajak yang kurang disetor akibat pembetulan SPT Masa PPh Unifikasi setelah tanggal jatuh tempo dikenai sanksi administrasi Pasal 8 ayat (2a) UU KUP berupa bunga.

www.pajak.go.id

Prasyarat Penggunaan Aplikasi e-Bupot Unifikasi

20

Pemotong/Pemungut harus: o Memiliki EFIN untuk menggunakan akun DJP Online; o Memiliki Sertifikat Elektronik untuk menandatangani SPT Masa PPh Unifikasi;

www.pajak.go.id

Induk SPT Masa PPh Unifikasi o o o o o o o o o o o

21

Masa Pajak dan Tahun Pajak; status SPT normal atau pembetulan; identitas Pemotong/Pemungut PPh; jenis PPh; jumlah dasar pengenaan pajak (ada di daftar rincian); jumlah nilai PPh yang dipotong, dipungut, ditanggung Pemerintah, dan/atau PPh yang disetor sendiri; jumlah total PPh atau jumlah total PPh yang disetor pada SPT yang dibetulkan; jumlah PPh yang kurang (lebih) disetor karena pembetulan; tanggal SPT Masa PPh Unifikasi dibuat; dan Nama penanda tangan atau kuasa WP; Kode verifikasi (QR)

www.pajak.go.id

Daftar Rincian Pajak Penghasilan yang Disetor Sendiri (Formulir DOSS) 1

22

2

www.pajak.go.id

Daftar Objek Pemotongan/Pemungutan Pajak Penghasilan Pihak Lain (Formulir DOPP) 1

23

2

www.pajak.go.id

Daftar Objek Pemotongan/Pemungutan Pajak Penghasilan Pihak Lain (Formulir DOPP)

24

1

2

www.pajak.go.id

Daftar Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi dan Daftar SSP, BPN, dan Bukti Pbk (Formulir DBP) 1

2

www.pajak.go.id

25

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.