E-Modul Piutang Dagang Kelas XI Flipbook PDF

E-Modul Piutang Dagang Kelas XI

20 downloads 104 Views 2MB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

E-MODUL

PIUTANG

DA AG GA AN NG G D MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN KELAS XI

Kata Pengantar Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga E-Modul Piutang Dagang mata pelajaran Akuntansi Keuangan untuk peserta didik kelas XI SMK Islam 1 Durenan Trenggalek ini dapat diselesaikan dengan sebaikbaiknya. E-Modul Piutang Dagang mata pelajaran Akuntansi Keuangan ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan Pembelajaran Akuntansi Keuangan yang ada di SMK Islam 1 Durenan Trenggalek. E-Modul ini diharapkan dapat membantu peserta didik dalam mempelajari dan memahami dengan lebih baik, terarah, dan terencana. Pada setiap topik telah ditetapkan tujuan pembelajaran dan semua kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik serta teori singkat untuk memperdalam pemahaman peserta didik mengenai materi yang dibahas. Penyempurnaan maupun perubahan E-modul di masa mendatang senantiasa terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan ilmu pendidikan, informasi, kebijakan dan peraturan yang terus menerus terjadi. Harapan kami tidak lain E-modul ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Tulungagung, 30 September 2021

PENULIS

1

Daftar Isi 01

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ 1

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ 2 TUJUAN PEMBELAJARAN ......................................................................................................... 3 PETA KONSEP ................................................................................................................................. 4 MATERI PEMBELAJARAN ........................................................................................................... 5 A.

Pengelompokan Piutang .................................................................................................. 6 1.

Berdasarkan Jangka Waktu ................................................................................. 7

2.

Berdasarkan Transaksi ........................................................................................... 7

3.

Berdasarkan Ada Tidaknya Dokumen-Dokumen Tertulis yang Mendukung Tagihan Tersebut .................................................................. 9

B.

C.

Pencatatan Data Mutasi Piutang Ke Kartu Pelanggan ........................................ 11 1.

Tugas Pokok Bagian Piutang ............................................................................... 11

2.

Tugas Bagian Kartu Piutang ............................................................................... 12

Surat Konfirmasi Saldo Piutang .................................................................................... 18 a.

Konfirmasi Positif .................................................................................................... 18

b.

Konfirmasi Negatif ................................................................................................... 19

D.

Pelaporan Rekapitulasi Piutang .................................................................................... 24

E.

Metode Penghapusan Piutang Tidak Tertagih ........................................................ 28 1.

Metode Langsung (Direct Write-Off Method) .............................................. 29

2.

Metode Tidak Langsung atau Metode Penyisihan (Allowance Method) ................................................................................................ 32

F.

Taksiran Piutang Tidak Tertagih ................................................................................... 33 1.

Taksiran piutang tak tertagih dengan pendekatan neraca ..................... 34

2.

Taksiran piutang tak tertagih berdasarkan analisa umur piutang ............................................................................................................. 35

3.

Taksiran piutang tak tertagih berdasarkan analisa Pendekatan Laba Rugi ........................................................................................... 36

UJI KOMPETENSI ........................................................................................................................... 38 PROFIL PENGEMBANG ................................................................................................................. 46

2

Tujuan Pembelajaran

1 2 3 4 5 6

Setelah menggunakan media e-modul, peserta didik dapat menjelaskan pengertian dan ruang lingkup piutang dagang. Setelah menggunakan media e-modul, peserta didik dapat menjelaskan secara luas mengenai penilaian piutang dagang. Setelah menggunakan media e-modul, peserta didik dapat membuat kajian mengenai pengakuan piutang, penilaian piutang dan penyajian piutang. Setelah menggunakan media e-modul, peserta didik dapat melakukan pencatatan metode langsung dan metode cadangan untuk piutang tidak tertagih. Setelah menggunakan media e-modul, peserta didik dapat menganalisis kartu piutang. Setelah menggunakan media e-modul, peserta didik dapat melakukan pencatatan kartu piutang.

3

Peta Konsep Pengelompokan Piutang

Pencatatan Data Mutasi Ke Kartu Pelanggan

Mengelola Kartu Piutang

Surat Konfirmasi Saldo Piutang

Pelaporan Rekapitulasi Piutang

Metode Penghapusan Piutang Tidak Tertagih

4

Materi Pembelajaran Piutang atau tagihan merupakan klaim perusahaan atas uang atau barang dan jasa terhadap pihak lain, yang biasanya akan dilunasi dengan uang atau aktiva non-kas. Dalam transaksi jual beli yang bersifat kecil, sebagian besar penjualan barang dilakukan secara tunai, sehingga besarnya uang yang diterima pada hari itu sama besarnya dengan volume penjualan pada hari itu juga. Ada suatu permasalahan yaitu bagi pembeli yang mempunyai uang pas-pasan tetapi sebenarnya memerlukan barang yang besar. Hal ini sebenarnya merugikan pihak penjual karena omzet penjualannya dibatasi oleh uang tunai yang dimiliki para pembeli.



Menurut Mulyadi (2008:87) “Piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang atau jasa dalam kegiatan normal perusahaan”. Pendapat lain dikemukakan oleh Simamora (2002:228) “Piutang (receivable) merupakan klaim yang muncul dari penjualan barang dagangan, penyerahan jasa, pemberian pinjaman dana, atau jenis transaksi yang membentuk suatu hubungan di mana satu pihak berutang kepada lainnya”.

5

A.

Pengelompokan Piutang Didalam sebuah perusahaan dalam meningkatkan penjualannya yang sering dilakukan adalah dengan pembayaran secara kredit sehingga akan menimbulkan pos piutang dalam perusahaan. Dan didalam sebuah perusahaan piutang tidak hanya piutang dagang saja, tapi piutang sendiri ada penggolongannya masing-masing. Didalam akuntansi, penggolongan atau klasifikasi piutang memegang peranan yang sangat penting. Dengan adanya penggolongan atau pengelompokan tersebut akan membawa pembaca laporan keuangan lebih memahami unsur-unsur yang disajikan dalam neraca. Ikatan Akuntan Indonesia dalam buku Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) menyatakan, menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori yaitu piutang usaha dan piutang lain-lain. Piutang usaha meliputi piutang yang timbul karena penjualan produk atau penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan. Piutang yang timbul dari transaksi di luar kegiatan usaha normal perusahaan digolongkan sebagai piutang lain-lain. Pada dasarnya piutang dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

6

1.

Berdasarkan Jangka Waktu

Berdasarkan jangka waktu, piutang dapat digolongkan menjadi dua yaitu :

a.

Piutang lancar atau piutang jangka pendek (current receivables) Piutang lancar atau piutang jangka pendek meliputi semua piutang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu satu periode akuntansi atau kurang, terhitung sejak tanggal neraca yang bersangkutan.

b.

Piutang jangka panjang (Non-current receivables) Piutang jangka panjang meliputi semua piutang yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih satu periode akuntansi terhitung sejak tanggal yang bersangkutan.

2.

Berdasarkan Transaksi

Penyebab terjadinya atas dasar transaksi yang menyebabkan timbulnya piutang, maka piutang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

a.

Piutang dagang atau piutang usaha Piutang dagang adalah tagihan kepada pihak lain (debitur) sebagai akibat dari penjualan barang secara kredit. Piutang dagang ini diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang relatif pendek, seperti 30 atau 60 hari. Piutang dagang atau piutang usaha (trade receivables) meliputi semua piutang yang timbul karena:

7

b.

1.

Penjualan barang dagangan secara kredit

2.

Penjualan kredit jasa yang merupakan produk utama perusahaan

b. Piutang non dagang atau piutang di luar usaha Piutang non dagang yaitu piutang yang tidak berasal dari bidang usaha utama. Contoh: 1.

Biaya Dibayar di Muka (Prepaid Expenses) Biaya dibayar di muka adalah biaya-biaya yang belum merupakan kewajiban perusahaan untuk membayarnya pada periode yang bersangkutan, tapi perusahaan sudah membayarnya terlebih dahulu. Karena jumlah yang dibayarkan tersebut belum merupakan beban perusahaan untuk periode yang bersangkutan, maka jumlah yang telah dibayarkan tersebut merupakan uang muka dan termasuk dalam Aktiva Lancar (Current Asets). Yang termasuk dalam biaya dibayar di muka adalah Sewa dibayar di muka, asuransi dibayar di muka, uang muka pegawai.

2.

Pendapatan yang Masih Harus Diterima (Accrual Receivable) Adalah penerimaan di masa yang akan datang (dalam waktu 1 tahun) yang telah diakui dan dicatat sebagai pendapatan perusahaan pada periode berjalan, karena manfaat atas aktiva, barang, dan/atau jasa perusahaan telah diterima oleh pihak lainnya. Yang termasuk dalam pendapatan yang masih harus diterima adalah piutang bunga, piutang sewa dan piutang jasa.

3.

8

Uang Muka Pembelian (Purchases Prepayment) Yang dimaksud dengan prepayment adalah harga pembelian kredit yang dibayar terlebih dahulu oleh perusahaan sebagai pembeli piutang kepada pihak klien sebagai penjual piutang. Prepayment atau pembayaran awal ini tidak sama dengan “tanda jadi” atau down payment dari suatu transaksi biasa. Sebab prepayment dalam transaksi factoring biasanya sudah mencakup antara 80% sampai 90% dari harga jual. Jadi memang sudah merupakan bagian substansial dari harga beli. Sedangkan sisa selebihnya akan dibayar begitu tagihannya lunas ditarik dari customer. Tentunya setelah dipotong biaya untuk perusahaan. Justru yang merupakan andalan dan sekaligus yang menyebabkan factoring dianggap sebagai suatu transaksi pembiayaan, adalah karena eksistensi unsur prepayment itu. Sebab, dengan adanya

pembayaran prepayment yang meliputi 80% sampai 90% dari harga beli tersebut, padahal pada waktu itu tagihan belum tertagih atau belum jatuh tempo untuk ditagih, maka ini berarti perusahaan memberikan dana pihak lain. . Dimana klien dapat menggunakan dana tersebut untuk kepentingan bisnisnya, seperti untuk pembiayaan pengembangan volume bisnis, pembiayaan rutin, pembelian barang modal, dan lain-lain. 4.

Piutang Pajak Piutang pajak adalah piutang yang timbul atas pendapatan pajak sebagaimana diatur dalam undang-undang perpajakan, yang belum dilunasi sampai dengan akhir periode laporan keuangan dan merupakan pajak penghasilan yang dipotong oleh pihak lain atau kelebihan-kelebihan bayar pajak.

5.

Piutang Lain-lain (Other Account Receivable) Yaitu piutang kepada pihak lain karena adanya hal-hal khusus, meliputi uang muka pembelian saham (Advance stockholder), uang muka menjamin kontrak (Deposits on contract guarantee), uang muka kepada anak perusahaan (Advance to affiliated companies). Piutang deviden (Devidens Receivable). Tagihan terhadap pelanggan untuk pengembalian tempat barang, tuntutan kerugian kepada perusahaan asuransi (Claim off losses or damage), tuntutan atas pengurangan pajak (Claims for Rebate and Tax Refunds).

3.

Berdasarkan Ada Tidaknya Dokumen -Dokumen Tertulis yang Mendukung Tagihan Tersebut

Berdasarkan ada tidaknya dokumen-dokumen tertulis yang mendukung tagihan tersebut, piutang digolongkan menjadi dua yaitu:

a.

Piutang Wesel atau wesel tagih (Notes receivable)

9

1.

Adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam bentuk wesel yang diatur dalam undang-undang (suatu utang formal piutang wesel ini juga berarti piutang berupa perjanjian tertulis dari debitur kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat perjanjian tersebut pada waktu tertentu di masa yang akan datang). Umumnya jangka wesel berjangka tersebut lebih dari 60 hari. Apabila jangka waktunya kurang dari satu tahun maka piutang wesel tersebut didalam neraca dilaporkan sebagai aktiva lancar. Sedangkan untuk piutang wesel yang berjangka waktu lebih dari satu tahun maka dilaporkan sebagai piutang jangka panjang.

2.

Beberapa istilah terkait dengan wesel : A. Wesel yaitu perintah dari kreditur kepada debitur untuk membayar sejumlah uang pada waktu dan tempat yang telah ditentukan dalam surat tersebut. B. Wesel berbunga yaitu wesel yang nilai nominalnya merupakan nilai pada saat penarikan, sedangkan nilai tunai pada saat jatuh tempo adalah nilai nominal ditambah dengan bunga. C. Wesel tidak berbunga yaitu wesel yang nilai tunai saat jatuh tempo sama dengan nilai nominalnya, sedangkan nilai tunai jika saat dijualbelikan berkurang sebesar bunga diskonto yang diperhitungkan.

b.

Piutang Non - Wesel timbul dari transaksi selain penjualan barang dan jasa kepada pihak luar.

10

B.

Pencatatan Data Mutasi Piutang Ke Kartu Pelanggan

1. Tugas Pokok Bagian Piutang Kegiatan bagian akuntansi yang menyangkut piutang adalah kegiatan administrasi piutang yang dilaksanakan oleh bagian piutang. Administrasi piutang merupakan pencatatan data dan informasi yang menyangkut piutang pada setiap debitur secara individual. Kegiatan bagian piutang dituntut dapat menghasilkan informasi mengenai tingkat kelancaran pembayaran dan usia piutang pada setiap debitur. Tugas pokok bagian piutang diantaranya adalah sebagai berikut:

1.

Mencatat transaksi keuangan yang mengakibatkan perubahan piutang pada setiap debitur transaksi penjualan kredit, retur penjualan kredit, atau pengurangan harga faktur dan penghapusan piutang yang tidak mungkin dapat ditagih.

11

2.

Melakukan pengawasan terhadap ditaatinya syaratsyarat pembayaran. Artinya pengawasan terhadap apakah debitur membayar tepat pada tanggal jatuh tempo sesuai dengan syarat pembayaran yang telah ditetapkan.

3.

Melakukan pengawasan terhadap maksimum kredit yang diberikan, dalam arti apakah penjualan yang dilakukan bagian penjualan sama dengan maksimum kredit yang ditetapkan oleh bagian kredit, sehingga pada tiap bagian dalam perusahaan terjadi pengecekan terhadap suatu transaksi yang dilakukan.

Setelah tugas bagian piutang selanjutnya yang berperan dalam mutasi piutang adalah bagian kartu piutang. Kartu piutang merupakan tagihan bisnis pada pelanggan akibat transaksi penjualan produk, baik barang maupun jasa, secara kredit. Transaksi penjualan kredit ini tidak disertai dengan surat perjanjian formal seperti surat promes yang menyatakan janji kesanggupan bayar oleh pelanggan. Kartu piutang dijadikan bukti tagihan atas penjualan kredit berdasarkan unsur rasa kepercayaan dan kebijakan bisnis dengan menetapkan syarat penjualan yang disepakati kedua belah pihak.

2. Tugas Bagian Kartu Piutang Bagian kartu piutang ini berada dibawah departemen akuntansi yang tugas kesehariannya adalah mencatatat mutasi piutang untuk setiap debitur. Kegiatan tersebut menghasilkan hal-hal sebagai

12

berikut:

1.

Surat pernyataan piutang untuk dikirim kepada debitur. Pengiriman surat pernyataan piutang bertujuan untuk konfirmasi piutang kepada debitur, dalam arti untuk penugasan apakah besarnya piutang menurut catatan perusahaan sama dengan besarnya piutang menurut catatan debitur sehingga berfungsi juga sebagai alat pengawasan.

2.

Daftar saldo piutang memuat informasi mengenai saldo piutang kepada tiap debitur pada tanggal tertentu. Penyusunan daftar saldo piutang disamping bertujuan untuk mengetahui saldo piutang debitur juga diperlukan untuk pengujian ketelitian pencatatan piutang, yaitu dengan pengecekan atas kesamaan total saldo piutang menurut kartu piutang dengan saldo akun piutang pada tanggal yang sama.

3.

Daftar umur piutang yang memuat informasi mengenai piutang pada tiap debitur yang dikelompokkan berdasarkan usia piutang. Daftar usia piutang sangat diperlukan untuk menganalisis bonafiditas tiap debitur sehingga status kredit masing-masing dapat diketahui.

Dalam mengidentifikasi data mutasi piutang ke kartu pelanggan untuk mengklaim hak bisnis yang memegang kartu tersebut ada tiga tahap utama yang harus dilakukan, yaitu:

13

1.

Menghitung Dana Mutasi Piutang

a. Dalam penghitungan dana mutasi piutang saat ini yang kita bahas adalah dana piutang dagang, bukan piutang wesel. Piutang dagang tidak disertai dengan surat resmi yang menyatakan kesanggupan bayar pelanggan, tidak seperti piutang wesel. Maka dari itu, hal pertama yang harus dilakukan dalam memutasikan dana piutang tersebut adalah mencari saldo piutang dagang akhir. Untuk mendapatkan angka tepatnya, rumus yang biasa digunakan adalah sebagai berikut: Piutang Dagang Akhir

=

Piutang Dagang Awal tahun + Penjualan Kredit + Piutang Dagang yang dihapus tetap dilunasi – Retur – Potongan Penjualan – Piutang Dagang Dihapus – Pelunasan Piutang Dagang.

b. Semua transaksi yang terkait dengan piutang dagang ini dimasukkan dalam kolomnya masing-masing. Akun-akun piutang dagang yang bersifat menambah piutang dagang tersebut dimasukkan dalam kolom debit dan akun-akun piutang dagang yang bersifat mengurangi dimasukkan dalam kolom kredit. Pada kolom saldo, baik saldo awal maupun saldo akhir piutang dagang selalu diletakkan di kolom debit.

2.

Membukukan Data Piutang ke Masing-masing Kartu Piutang a. Piutang memiliki arti yang sempit yaitu klaim yang diharapkan akan diselesaikan melalui penerimaan uang piutang harus disajikan sebesar jumlah yang benar-benar akan diterima pelunasannya b. Penetapan saldo piutang didasarkan pada catatan-catatan yang telah dibuat untuk masing-masig debitur setelah di verifikasi tingkat kehandalannya, yaitu catatan yang diselenggarakan pada biro departemen keuangan c. Mutasi piutang harus didukung dan dilengkapi bukti menjadi dokumen transaksi tersebut dan menjadi sumber pencatatan dalam buku-buku yang terkait dengan piutang, antara lain:

14

1.

Faktur Penjualan Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang dari penjualan kredit. Dokumen ini biasanya dilampiri dengan surat muat (bill of loading) dan surat order pengiriman sebagai dokumen pendukung untuk mencatat transaksi penjualan kredit.

(Sumber: http://ebayuzuki.blogspot.com/2012/09/jurnalpenjualan-dan-faktur-penjualan.html)

2.

Bukti Kas Masuk Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang dari transaksi pelunasan piutang oleh debitur. Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara tunai, dan digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan uang tunai. Semua transaksi perusahaan, termasuk penerimaan uang tunai memiliki bukti transaksi seperti kuitansi. Bukti kas masuk dibuat berdasarkan bukti transaksi tersebut, sedangkan salinannya digunakan sebagai lampiran.

15

(Sumber: https://www.slideshare.net/miuletha/kd-3)

3.

Memo Kredit

Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan yang biasanya dikeluarkan oleh bagian order penjualan dan dokumen yang digunakan perusahaan untuk menginformasikan kepada pelanggan bahwa saldo hutang dagangnya telah dikurangi atau dikreditkan senilai barang dagang yang dikembalikan dan juga memo kredit adalah tempat mencatat hutang.

(Sumber: https://simakpro.files.wordpress.com/2014/01/kredit-memo.jpg)

16

4.

Bukti Memorial (Journal Voucher) Bukti memorial merupakan dokumen sumber pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum yang biasanya digunakan untuk dasar pencatatan penghapusan piutang. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kredit yang memberikan otorisasi penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih lagi.

(Sumber: https://dininurindah.files.wordpress.com/2015/06/129.png)

a. Kartu piutang disusun berdasarkan siapa saja pelanggannya. Jadi kartu piutang ini bukan hanya ada satu lembar dan untuk merangkum semua transaksi yang terkait dengan piutang dagang perusahaan, namun mencatat transaksi yang terkait dengan piutang dagang per pelanggan. Aktivitas kedua ini akan menghasilkan tiga poin penting, yaitu: surat pernyataan piutang, daftar saldo piutang, dan daftar umur piutang. b. Surat pernyataan piutang nantinya akan dikirim ke debitur guna keperluan konfirmasi piutang. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan jumlah utang dan piutang sudah sama. File daftar saldo piutang akan memuat informasi saldo piutang per pelanggan dan daftar umur piutang akan memuat informasi tentang piutang per pelanggan yang dikelompokkan dalam usia piutang.

3.

Konfirmasi Saldo Piutang Pada tahap kedua, akan dikirimkan surat pernyataan piutang kepada debitur untuk memastikan bahwa dana utang yang dimiliki pelanggan dan dana piutang yang dimiliki perusahaan bersangkutan telah sama.

17

C.

Surat Konfirmasi Saldo Piutang Konfirmasi adalah surat pernyataan yang berasal dari perusahaan kepada debitur untuk memberitahukan secara langsung kepada akuntan publik yang memeriksa ikhtisar keuangannya mengenai benar atau tidaknya saldo piutang pada tanggal tertentu seperti yang disebutkan pada surat tersebut. Konfirmasi piutang adalah surat pernyataan yang menyajikan rincian jumlah kewajiban yang harus dibayar oleh debitur pada waktu tertentu.

Jenis Konfirmasi Piutang :

a.

Konfirmasi Positif

yaitu surat konfirmasi yang dikirim oleh akuntan publik yang berisi permintaan agar debitur mengirim surat balasan kepada akuntan publik, baik jika setuju maupun tidak setuju tentang saldo dalam surat konfirmasi. Ciri Debitur yang perlu dikirimi surat konfirmasi jenis ini

18

adalah:

1. Tidak ada kepastian tentang kesalahan/ketidakberesan dari akibat hasil penilaian Sistem Pengendali Intern (SPI) lemah 2. Debitur merupakan perusahaan bukan orang pribadi 3. Jumlah saldo debitur sangat besar dari seluruh piutang 4. Piutang berasal dari penjualan kredit

(Sumber: https://slideplayer.info/slide/2773527/10/images/ 42/Rp+%2C00+%28tiga+ratus+juta+rupiah%29.jpg)

b.

Konfirmasi Negatif

Yaitu surat konfirmasi yang dikirim oleh akuntan publik kepada debitur dimana pihak debitur meminta mengirim balasannya langsung kepada akuntan publik jika tidak setuju atas saldo dalam surat konfirmasi. Ciri debitur yang perlu dikirimi surat konfirmasi negatif: 1. Hasil penilaian sistem penggendalian intern sangat baik 2. Debitur banyak jumlahnya tapi saldonya relatif kecil 3. Debitur terdiri atas orang pribadi

19

(Sumber: https://slideplayer.info/slide/2773527/10/images/ 44/Contoh+Konfirmasi+Negatif.jpg)

Apabila perusahaan mendapatkan surat konfirmasi negatif, maka perusahaan harus melakukan pengecekan ulang dan verifikasi terhadap saldo piutang yang mereka miliki pada pelanggan yang mengirimkan surat konfirmasi negatif tersebut. Jika sudah dilakukan rekap ulang, perusahaan harus melakukan konfirmasi kembali kepada pelanggan untuk menginformasikan piutangnya. Dalam konfirmasi ulang ini, perusahaan akan menyertakan tiga informasi penting yang terkait, yaitu:

1.

Surat konfirmasi piutang akhir tahun Dalam konfirmasi ini yang diinformasikan kepada pelanggan hanya saldo akhir bulan tertentu saja. Konfirmasi ini memiliki kelemahan, yaitu apabila saldo piutang tidak sesuai dengan catatan debitur, apabila debitur tidak mempunyai catatan, debitur akan mengalami kesulitan karena tidak dapat menelusuri ketidaksesuaian saldo piutang.

20

2.

Surat konfirmasi satuan piutang Dalam konfirmasi ini berbentuk satuan piutang yang dikirimkan kepada pelanggan adalah saldo awal satu bulan. Isi konfirmasi adalah saldo awal bulan , mutasi debit, dan kredit selama satu bulan dan saldo akhir bulan.

3.

Surat konfirmasi faktur yang belum terbayar Dalam konfirmasi ini yang diinformasikan kepada pelanggan hanya faktur yang belum dibayar sampai tanggal tertentu.

Apabila dalam surat konfirmasi disertakan pula maksud menagih sisa piutang, maka surat balasannya dapat berupa penangguhan pembayaran. Surat balasan kemudian dianalisis dengan melakukan pengecekan bukti transaksi dan menganalisis pengunduran jangka waktu pembayaran piutang.

Contoh Kasus 1 Kartu piutang PT Andya untuk debitur CV Venny Jaya pada bulan Februari 2018 adalah sebagai berikut:

21

Berdasarkan kartu piutang diatas, maka dapat dibuat surat konfirmasi sebagai berikut: a. Surat Konfirmasi Piutang Akhir Bulan

b. Surat Konfirmasi Satuan Piutang

c. Surat Konfirmasi Elemen Terbuka

22

23

D.

Pelaporan Rekapitulasi Piutang Setiap transaksi yang terjadi di perusahaan dan dicatat di dalam pembukuan, maka harus dilaporkan setiap periodenya. Di mana piutang yang dimiliki oleh perusahaan juga harus dilaporkan agar dapat diketahui jumlah piutang yang masih harus diterima dan yang tidak mungkin lagi untuk dilunasi. Oleh karenanya perusahaan membuat rekapitulasi piutang. Menurut PSAK menyebutkan bahwa jumlah bruto piutang harus tetap disajikan pada neraca, diikuti dengan penyisihan untuk piutang yang diragukan atau taksiran jumlah yang tidak dapat diterima. Sistem penyajian piutang dan cadangan kerugian piutang di neraca seperti halnya penyajian aktiva tetap dengan akumulasi penyusutannya. Adapun kerugian piutang tak tertagih merupakan unsur laporan rugi laba.

24

Pembuatan laporan piutang ini ditujukan untuk memberikan informasi mengenai posisi piutang perusahaan dalam periode laporan. Data yang diinformasikan dalam laporan piutang tergantung keperluan manajemen terkait. umber data penyusunan laporan piutang adalah kartu piutang dan hasil analisis piutang.

(Sumber: https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-piutang-dagangatau-accounts-receivable/3615)

Contoh Kasus Penyusunan laporan mutasi piutang yang disusun PT Nusantara Sakti dalam bulan Oktober 2017

25

(Sumber: https://www.muttaqin.id/2018/09/konfirmasi-saldopiutang-contoh-soal-jenis-konfirmasi.html)

26

(Sumber: Buku Akuntansi Keuangan Untuk SMK/MAK Kelas XI, Erlangga)

27

E.

Metode Penghapusan Piutang Tidak Tertagih

Berdasarkan ketetapan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tentang plutang, nilai piutang yang terdapat dalam neraca adalah sebesar piutang yang jatuh tempo dikurangi dengan jumlah yang tidak dapat ditagih. Piutang dihapuskan berdasarkan keputusan kepala bagian keuangan setelah dinyatakan tidak mungkin dapat ditagih berdasarkan alasan yang sudah diverifikasi keberadaannya. Setelah mendapat persetujuan kepala bagian keuangan, bagian kredit membuat bukti memorial penghapusan piutang sebanyak 3 (tiga) lembar. Lembar pertama diserahkan kepada bagian kartu piutang untuk dicatat dalam kartu piutang, lembar kedua diserahkan kepada bagian jurnal untuk dicatat dalam jurnai umum, dan lembar ketiga diarsipkan di bagian kredit.

28

Berdasarkan ketetapan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tentang plutang, nilai piutang yang terdapat dalam neraca adalah sebesar piutang yang jatuh tempo dikurangi dengan jumlah yang tidak dapat ditagih. Piutang dihapuskan berdasarkan keputusan kepala bagian keuangan setelah dinyatakan tidak mungkin dapat ditagih berdasarkan alasan yang sudah diverifikasi keberadaannya. Setelah mendapat persetujuan kepala bagian keuangan, bagian kredit membuat bukti memorial penghapusan piutang sebanyak 3 (tiga) lembar. Lembar pertama diserahkan kepada bagian kartu piutang untuk dicatat dalam kartu piutang, lembar kedua diserahkan kepada bagian jurnal untuk dicatat dalam jurnai umum, dan lembar ketiga diarsipkan di bagian kredit. Piutang yang diberikan kepada debitur oleh kreditur kadang kala tidak dilunasi tepat pada waktunya atau bahkan karena suatu hal, maka debitur tidak dapat melunasi utangnya, sehingga perusahaan harus dapat mengantisipasinya dan melakukan pencatatan terhadap piutang yang diberikannya. Jika pada periode yang telah ditetapkan perusahaan, piutang yang dimiliki oleh debitur tidak dapat dilunasi, maka perusahaan harus melakukan penghapusan piutang. Adapun metode yang dilakukan untuk mencatat penghapusan piutang dilakukan dengan dua metode yaitu metode langsung (Direct write-off method) dan metode tidak langsung atau metode penyisihan (Allowance method). Metode mana yang digunakan, biasanya ditetapkan dengan memperhatikan jangka waktu pembayaran (syarat pembayaran) yang telah ditetapkan perusahaan.

1.

Metode Langsung (Direct Write-Off Method) 29

Dalam penerapan metode langsung, kerugian akibat piutang yang tidak dapat ditagih dicatat langsung sebagai beban pada periode saat terjadinya penghapusan plutang. Penerapan metode langsung memungkinkan adanya beban penghapusan piutang yang tidak relevan dengan periode terjadinya piutang. Metode langsung biasa digunakan dalam perusahaan kecil atau perusahaan yang tidak banyak melakukan penjualan kredit. Dokumen transaksi penghapusan piutang yang menjadi sumber pencatatan dalam jurnal dan dalam kartu piutang, yaitu bukti memorial. Transaksi penghapusan piutang dicatat dalam jurnal umum dengan mendebit akun kerugian plutang dagang (Bad Debts Expense) dan mengkredit akun piutang dagang (Accounts Receivable). Dalam kartu piutang debitur yang bersangkutan, dicatat sebagai mutasi kredit.

Pencatatan Cadangan Kerugian Piutang Contoh: Tanggal 10 Februari 2018, PD Amira menghapuskan piutang pada debitur Tiara sebesar Rp 1.150.00.00. Bukti memorial No. 018. Maka baglan jurnal mencatat transaksi tersebut dalam jurnal umum sebagai berikut: Kerugian Piutang Dagang

Rp 1.150.000,00

Piutang Dagang

Rp 1.150.000,00

Pada akhir periode, saldo akun kerugian piutang dagang dipindahkan ke dalam akun ikhtisar laba rugi. Ada beberapa istilah yang digunakan untuk mencatat beban penghapusan plutang ini, di antaranya akun kerugian piutang dagang, atau beban kerugian tak tertagih atau beban piutang ragu-ragu.

Pencatatan Penerimaan Piutang yang Telah Dihapuskan Jika debitur yang bersangkutan menyatakan kesanggupan membayar utangnya, piutang yang telah dihapuskan harus dimunculkan kembali dalam catatan, yaitu dengan mendebit akun piutang dagang, dan kredit piutang piutang dalam kartu plutang debitur yang dicatat dalam mutasi debit.

30

Adakalanya, piutang yang telah dihapuskan ternyata diterima pembayarannya, atau debitur yang bersangkutan menyatakan kesanggupan untuk membayar. Apabila piutang yang telah dihapuskan diterima pembayarannya pada periode yang sama, jumlah uang atau nilai barang yang diterima dicatat debit oleh akun aktiva yang bersangkutan dan kredit akun beban penghapusan piutang. Contoh: Pada Tanggal 10 Februari 2018, PD PD Amira menghapuskan piutang pada debitur Tiara sebesar Rp 1.150.00.00. Pada Tanggal 15 Maret 2018 PD Amira menerima uang tunai dari Tiara untuk melunasi utangnya sebesar Rp 1.150.000,00. Jurnal penerimaan kas yang harus dicatat adalah sebagai berikut: Kas

Rp 1.150.000,00

Kerugian Piutang Dagang

Rp 1.150.000,00

Transaksi penerimaan piutang dari Tiara tidak perlu dicatat di dalam kartu piutang. karena sudah dicatat dalam mutasi kredit dalam kartu piutang Tiara saat dihapuskan pada tanggal 10 Februari 2018.

Pencatatan penghapusan debitur bersedia membayar utangnya Contoh: Tanggal 15 maret 2018, Tiara datang tetapi hanya menyatakan kesanggupan melunasi utang pada tanggal 05 April 2018. Peristiwa tersebut dicatat dalam kartu plutang Tiara sebagai mutasi debit. Di bagian jurnal dicatat dalam buku jurnal umum sebagai berikut: Piutang Dagang

Rp 1.150.000,00

Kerugian Piutang Dagang

Rp 1.150.000,00

31 29

2.

Metode Tidak Langsung / Metode Penyisihan (Allowance Method)

Di dalam metode ini, kerugian plutang yang menjadi beban suatu periode akuntansi digabungkan dengan plutang yang terjadi dalam periode yang bersangkutan. Besarnya kerugian piutang ditetapkan berdasarkan taksiran besarnya plutang yang tidak dapat ditagih Taksiran kerugian plutang dicatat pada tiap akhir periode bukan pada saat terjadi penghapusan plutang. Metode ini biasa digunakan perusahaan yang melakukan penjualan dengan pembayaran kredit. Taksiran kerugian piutang dapat berdasarkan bukti memorial yang dikeluarkan oleh bagian kredit. Pada akhir periode, besarnya piutang yang ditaksir tidak dapat diterima pembayarannya, dicatat dalam jurnal umum dengan medebit akun beban penghapusan piutang (Bad Debt Expence) dan kredit akun penyisihan kerugian piutang (Allowance for Bad Debts).

32

F.

Taksiran Piutang Tidak Tertagih Perusahaan melakukan penjualan secara kredit untuk meningkatkan penjualannya Di mana dengan adanya penjualan kredit tersebut, maka akan timbul piutang dari debitur kepada kreditur. Piutang yang diberikan oleh kreditur akan memiliki dua kemungkinan, yaitu dapat dibayar tepat pada waktunya atau mungkin tidak tertagih sama sekali. Adapun untuk mengantisipasi piutang yang mungkin tidak dapat ditagih, maka perusahaan melakukan penyisihan piutang. Adapun pendekatan penaksiran jumlah penyisihan piutang tak tertagih dapat dilakukan dengan tiga pendekatan s ebagai berikut:

33

1.

Taksiran piutang tak tertagih dengan pendekatan neraca

Kerugian piutang tak tertagih ditentukan jumlahnya melalui taksiran dan dibandingkan atau (matched) dengan penjualan pada periode akuntansi yang sama dengan periode terjadinya penjualan. Jumlah piutang yang ditaksir tidak akan dapat diterima dicatat dengan mendebit akun kerugian piutang dan mengkredit akun cadangan kerugian piutang. Kerugian piutang yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan mendebit akun cadangan kerugian piutang dan mengkredit akun piutang dagang pada saat suatu plutang dihapus dari pembukuan. Jumlah taksiran kerugian piutang ditetapkan berdasarkan jumlah saldo piutang dagang akhir periode dikalikan persentase tertentu tanpa memperhatikan periode terjadinya piutang. Kerugian piutang ini dihitung berdasarkan saldo piutang dengan cara menyisihkan piutang tak tertagih/cadangan antara lain: a.

Dinaikkan sampai presentase tertentu dari saldo piutang

b.

Ditambah dengan presentase tertentu dari saldo piutang

c.

Dihitung berdasarkan analisis umur piutang

d.

Penentuan Taksiran Kerugian Piutang Berdasarkan Analisis Umur Piutang

34 34

2.

Taksiran piutang tak tertagih berdasarkan analisa umur piutang

Piutang dagang dikelompokkan menjadi plutang yang belum jatuh tempo dan piutang yang jatuh tempo. Piutang yang jatuh tempo dikelompokkan lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan lamanya menunggak. Besarnya persentase taksiran kerugian piutang ditetapkan berdasarkan usia tiap kelompok. Contoh: Pada buku besar PD Nusantara tanggal 31 Oktober 2018 antara lain terdapat akun sebagai berikut : 112

Piutang Dagang

Rp 250.000.000,00

112.1

Usulan Rugi Piutang

Rp

2.000.000,00

Rincian Nama Debitur:

Persentase taksiran kerugian piutang ditetapkan sebagai berikut:

Berdasarkan data tersebut dibuat analisa usia piutang sebagai berikut: PD Nusantara Analisis Usia Piutang Tanggal 31 Oktober 2018 (Dalam ribuan Rupiah)

35

Beban kerugian piutang oktober 2018 dihitung sebagai berikut:

Berdasarkan data tersebut maka besarnya cadangan kerugian piutang dapat dihitung : Taksiran kerugian piutang

= Rp 29.490.000,00

Saldo kredit akun Cadangan Kerugian Piutang

= Rp 2.000.000,00

Kerugian piutang yang menjadi Beban Tahun 2018

= Rp 31.490.000,00

Cadangan Kerugian Piutang

3.

Taksiran piutang tak tertagih berdasarkan analisa Pendekatan Laba Rugi

Kerugian piutang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan. Jumlah taksiran kerugian piutang ditetapkan berdasarkan jumlah penjualan

36

dikalikan presentase tertentu.

Besarnya presentase ditetapkan dengan cara membandingkan kerugian piutang yang sebenarnya terjadi dengan total penjualan selama periode yang bersangkutan lalu dimodifikasi dengan mempertimbangkan kemungkinan di masa yang akan datang. Pada buku besar PD American Tanggal 31 Desember 2018 terdapat akun sebagai berikut : 112. Piutang Dagang

Rp

250.000.000,00

112.1 Cad. Kerugian piutang saldo kredit

Rp

2.000.000,00

411

Rp 1.500.000.000,00

Penjualan Kredit

Taksiran kerugian piutang ditetapkan sebesar 0,5% dari total penjualan kredit. Berdasarkan data tersebut maka besarnya taksiran kerugian piutang dapat dihitung : 0,5% x Rp 1.500.000.000,00 = Rp 7.500.000,00 Jurnal yang harus dibuat pada tanggal 31 Desember 2018 adalah: Beban Kerugian Piutang

Rp 7.500.000,00

Cadangan Kerugian Piutang Rp 7.500.000,00 Akun: Cadangan Kerugian Piutang

37

Uji Kompetensi A. Pilihlah jawaban yang paling benar!

1.

Tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai akibat terjadinya penjualan barang atau jasa secara kredit, pada umumnya berjangka waktu kurang dari 1 tahun dicatat dalam akun.....

2.

a.

Accounts Receivable

d. Purchase Payment

b.

Notes Receivable

e. Advance to Employes

c.

Other Accounts Receivable

Tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai akibat terjadinya penjualan barang atau jasa secara kredit, pada umumnya berjangka waktu kurang dari 1 tahun dicatat dalam akun.....

3.

4.

a.

Accounts Receivable

d. Purchase Payment

b.

Notes Receivable

e. Advance to Employes

c.

Other Accounts Receivable

Pendapatan ini telah diakui sebagai pendapatan, walaupun uang belum diterima secara tunai. Hal ini merupakan piutang yang dicatat dalam akun...... a.

Notes Receivable

d. Accruals Receivable

b.

Accounts Receivable

e. Other Receivable

c.

Other Accounts Receivable

Mutasi piutang harus didukung dilengkapi bukti yang menjadi dokumen transaksi terjadinya piutang. Bukti yang digunakan sebagai jumal untuk mencatat transaksi dengan mendebit kas dan mengkredit piutang dagang adalah.....

5.

a.

Faktur Penjualan Kredit

d. Bukti Pengeluaran Kas

b.

Bukti Penerimaan Kas

e. Memo Kredit dari Bank

c.

Faktur Pembelian Kredit

Pada tanggal 05 Januari 2018, PD Sumber Makmur menerima uang tunai dari Toko Aji Jaya sebesar Rp 750.0000,00 sebagai pelunasan utangnya Putang atas nama Toko Aji sebesar Rp 750.000.000,00 telah dihapuskan tanggal

38

14 Desember 2017.

Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal penerimaan kas masing-masing Rp 750.000.000,00 dengan mendebit tunai dengan mengkredit.....

6.

a.

Piutang Dagang

b.

Piutang Tak Tertagih

c.

Cadangan Piutang Tak Tertagih

d.

Kerugian Piutang Dagang

e.

Penerimaan Kembali Piutang yang telah dihapuskan

Beban piutang tak tertagih diakui pada akhir periode, yaitu saat akan menyusun laporan keuangan untuk menghitung cadangan kerugian piutang. Pencatatan beban piutang tak tertagih merupakan metode......

7.

a.

Direct write-off method

d. Other accounts receivable

b.

Allowance method

e. Bad debt expense

c.

Accounts receivable

PD Langgeng Jaya pada tangal 02 Januari 2017 membeli barang dagang dari PT. Rajawali 200 karton supermi dengan harga Rp 76.000.000,00 Syarat 2/10,n/30, berikut transaksi yang benar adalah..... a. b. c. d. e.

8.

Utang dagang

Rp 15.200.000,00

Pembelian

Rp 15.200.000,00

Pembelian

Rp 15.200.000,00

Utang dagang

Rp 15.200.000,00

Pembelian

Rp 15.200.000,00

Piutang dagang

Rp 15.200.000,00

Utang dagang

Rp 15.200.000,00

Penjualan

Rp 15.200.000,00

Penjualan

Rp 15.200.000,00

Utang dagang

Rp 15.200.000,00

Beban piutang tidak tertagih diakui pada saat penghapusan piutang benarbenar terjadi. Dalam hal ini dilakukan pencatatan beban piutang tak tertagih menggunakan metode........ a.

Direct write-off method

d. Accounts receivable

b.

Allowance method

e. Other accounts receivable

c.

Notes receivable

39

9.

Beban piutang tak tertagih diakui pada akhir periode, yaitu saat akan menyusun laporan keuangan untuk menghitung cadangan kerugian piutang. Pencatatan beban piutang tak tertagih menggunakan metode.....

10.

a.

Direct write-off method

d. Other accounts receivable

b.

Allowance method

e. Bad debts expense

c.

Accounts receivable

Pada tanggal 05 januari 2018, PD Sumber Makmur menerima uang tunai dari Toko Adi Jaya sebesar Rp. 750.000,00 sebagai pelunasan utangnya. Piutang atas nama Toko Adi sebesar Rp. 750.000,00 telah dihapuskan pada tanggal 14 Desember 2017. Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal penerimaan kas masing-masing Rp. 750.000,00 dengan mendebit kas dan mengkredit.....

11.

a.

Piutang dagang

b.

Piutang tak tertagih

c.

Cadangan piutang tak tertagih

d.

Kerugian piutang dagang

e.

Penerimaan kembali piutang yang telah dihapuskan

Tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai akibat terjadinya penjualan barang atas jasa secara kredit, pada umumnya berjangka waktu kurang dari 1 tahun dicatat dalam akun.....

12.

a.

Accounts receivable

d. Purchase payment

b.

Notes receivable

e. Advance to Employes

c.

Other accounts receivable

Yang termasuk ciri-ciri debitur yang perlu dikirim surat konfirmasi negatif adalah..... a.

Hasil penilaian sistem pengendalian intern sangat baik

b.

Tidak ada kepastian tentang kesalahan atau ketidakberesan dari akibat hasil penilaian sistem pengendalian intern (SP1) lemah

13.

40

c.

Debitur merupakan perusahaan bukan orang pribadi

d.

Jumlah saldo debitur sangat besar dari seluruh piutang

e.

Piutang berasal dari penjualan kredit

Berikut ini pernyataan yang tepat mengenai konfirmasi negatif adalah..... a.

Surat konfirmasi yang dikirim oleh akuntan publik kepada debitur di mana

pihak debitur meminta mengirim balasannya langsung kepada akuntan publik jika tidak setuju atas saldo dalam surat konfirmasi b.

Surat konfirmasi yang dikirim oleh akuntan publik di mana debitur diminta mengirim balasannya kepada akuntan publik, baik jika setuju maupun tidak setuju atas saldo dalam surat konfirmasi

c.

Konfirmasi yang mengirimkan kepada pelanggan hanya faktur yang belum dibayar

d.

Surat pernyataan yang berasal dari perusahaan kepada debitur untuk memberitahukan langsung kepada akuntan publik yang memriksa ikhtisar keuangannya

e.

Daftar yang memuat informasi mengenai piutang pada tiap debitur yang dikelompokkan berdasar piutang

14.

15.

Fungsi dari jurnal penerimaan kas yang tepat dalam kaitannya dengan piutang yaitu untuk mencatat..... a.

Pengurangan piutang karena adanya pelunasan piutang

b.

Pengurangan piutang karena adanya piutang yang dihapus

c.

Pengurangan piutang karena adanya retur penjualan

d.

Timbulnya piutang karena adanya penjualan kredit

e.

Adanya penjualan tunai

Pada buku besar PD Arsita tanggal 31 Desember 2018 terdapat akun sebagai berikut: 112 Piutang Dagang

Rp 200.000.000,00

112.1 Cad. Kerugian Piutang Saldo debit

Rp 200.000.000,00

Taksiran kerugian piutang ditetapkan 2% dari saldo piutang 31 Desember 2018. Berdasarkan data tersebut, maka besarnya cadangan kerugian piutang adalah...

16.

a.

Rp 1.980.000,00

b.

Rp 2.000.000,00

c.

Rp 2.200.000,00

d.

Rp 2.400.000,00

e.

Rp 2.600.000,00

Pada buku besar UD Mentari tanggal 31 November 2018 terdapat akun sebagai berikut:

41

112

Piutang Dagang

Rp 125.000.000,00

112.1 Cad. Kerugian Piutang saldo kredit

Rp

411

Rp 900.000.000,00

Penjualan Kredit

2.000.000,00

Jika kerugian piutang ditetapkan 0,5% dari penjualan kredit, maka jurnal yang harus dibuat adalah ... a. b. c. d. e.

17.

Kerugian Piutang

Rp 4.500.000,00

Cadangan Kerugian Piutang

Rp 4.500.000,00

Cadangan Kerugian Piutang

Rp 4.500.000,00

Piutang

Rp 4.500.000,00

Piutang

Rp 4.500.000,00

Kerugian Piutang

Rp 4.500.000,00

Kas

Rp 4.500.000,00

Piutang

Rp 4.500.000,00

Kas

Rp 4.500.000,00

Cadangan Kerugian Piutang

Rp 4.500.000,00

Kerugian piutang dihitung berdasarkan saldo piutang dengan cara menyisihkan piutang tak tertagih/cadangan, merupakan penaksiran jumlah penyisihan piutang tidak tertagih dengan melakukan pendekatan..

18.

a.

Neraca

d. Arus Kas

b.

Laporan Rugi laba

e. Personal

c.

Pendapatan

Prosedur pencatatan piutang dilakukan dengan cara memposting ke dalam kartu piutang berdasar masing-masing jurnal dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 1)

Penjualan kredit dicatat dalam jurnal penjualan atas dasar faktur penjualan disertai dengan order pengiriman barang

2)

Retur penjualan dicatat dalam jurnal retur penjualan berdasarkan memo kredit yang disertai dengan laporan penerimaan barang

3)

Penghapusan piutang dicatat dalam jurnal umum dengan bukti memorial yang dibuat oleh bagian kredit

4)

Penjualan kredit dicatat dalam jurnal penjualan atas dasar faktur penjualan disertal dengan order penerimaan barang

5)

Retur pembelian dicatat dalam jurnal retur pembelian berdasarkan memo kredit yang disertai dengan laporan penerimaan barang

42

Dari pernyataan tersebut yang merupakan ketentuan yang benar adalah...

19.

20.

a.

1,2,3

d. 5,1,2

b.

2,3,4

e. 4,5,1

c.

3,4,5

Piutang kepada pihak lain karena adanya uang muka menjamin kontrak termasuk dalam other accounts receivable. Piutang ini dicatat dalam akun..... a.

Advance Stockholder

b.

Advance toaffiliated companies

c.

Deposits on contract guarantee

d.

Claims of loses or damage

e.

Claims of rebate and tax refunds

Piutang kepada pihak lain karena adanya uang muka pembelian saham termasuk dalam other accounts receivable. Piutang ini dicatat dalam akun..... a.

Advance Stockholder

b.

Advance toaffiliated companies

c.

Account Receivable

d.

Accrual Receivable

e.

Other Receivable

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1.

Dalam buku besar PT. Sanjaya rekening cadangan kerugian piutang mempunyai saldo debit sebesar Rp 2.000.000,00. Taksiran kerugian piutang yang dilakukan atas dasar persentase dari penjualan adalah Rp 4.100.000,00 dan jumlah taksiran kerugian piutang atas dasar persentase dari piutang adalah Rp 5.800.000,00. Buatlah jurnal penjualan untuk masing-masing dasar penaksiran di atas!

2.

Berikut ini transaksi yang terjadi pda PT. Kaya Mukti selama Bulan Januari tahun 2019: a)

Jan 01

: Dijual barang dagangan harga Rp 600.000.000,00 secara kredit.

b)

Jan 10

: Diterima pelunasan piutang dagang Rp 570.000.000,00

c)

Jan 12

: Dihapus piutang kepada Tuan Amir sebesar Rp 2.400.000,00

43

d)

Jan 20

: Dihapus piutang kepada Tuan Sirun sebesar Rp 4.200.000,00

e)

Jan 25

: Tuan Arsa melunasi piutang yang sudah dihapus sebesar Rp 1.800.000,00

Diminta: 1)

Buatlah jumal yang diperlukan, apabila perusahaan menggunakan metode langsung untuk mencatat penghapusan piutang!

2)

Apabila perusahaan menggunakan metode cadangan dan menaksir piutang yang tak tertagih sebesar 1,5% dari total pejualan, hitunglah selisih kerugian piutang yang dihitung dengan menggunakan kedua metode tersebut!

3.

Berikut ini perkiraan plutang dagang dan penyisihan pada neraca saldo 31 Desember 2018 a)

Piutang dagang Rp 62.500.000 di sisi debit

b)

Penyesuaian piutang tak tertagih Rp. 500.000 di sisi kredit

c)

Berikut ini rincian plutang tak tertagih berdasarkan golongan umur piutang:

Diminta:

4.

1)

Buatlah daftar umur piutang!

2)

Buatlah ayat jurnal penyesuaian piutang tak tertagih!

PT. Alam Sari meminjam uang dari Bank Amara sebesar Rp 18.000.000,00 dengan memberikan piutang sebagai jaminan senilai Rp 24.000.000,00. Biaya pinjaman yang diperhitungkan bank Rp 250.000,00. Pada saat pinjaman disepakati 25 April 2010 ditetapkan tingkat suku bunga 12%. Pada setiap penerimaan piutang yang dijaminkan langsung digunakan untuk membayarkan angsuran hutang dan bunga atas saldo pinjaman sampai saat pelunasan. a)

Pada tanggal 05 Juni diterima pelunasan piutang yang dijaminkan sebesar Rp 8.000.000,00. Atas penerimaan tersebut dibayar angsuran hutang ke bank beserta bunganya

44

b)

Tanggal 15 Juli diterima pembayaran pelunasan piutang yang dijaminkan sebesar Rp 9.000.000,00. Hasil penerimaan ini digunakan untuk membayar angsuran hutang kepada bank beserta bunganya

c)

5.

Berdasarkan keterangan di atas, buatlah jurnal untuk: 1) Tanggal 25 April 2010

3) Tanggal 15 Juli 2010

2) Tanggal 05 Juni 2010

4) Tanggal 10 September 2010

Pada tanggal 31 Desember 2010, dalam pembukuan PT. Vilia terdapat beserta saldonya sebagai berikut: a)

Piutang Rp 15.000.000,00 Cadangan Piutang Tak Tertagih Rp 150.000,00

b)

Penjualan (60% penjualan kredit) Rp 25.000.000,00

c)

Retur Penjualan (dari penjualan kredit) Rp 3.000.000,00

d)

Potongan Penjualan Rp 250.000,00

Buatlah Jurnal penyesuaian 31 Desember 2010 untuk mencatat transaksi berikut: 1)

Besarnya kerugian piutang tak tertagih ditaksir sebesar 5% dari penjualan bersih.

2)

Jika diketahui ada seorang debitur pailit sehingga tidak dapat membayar utangnya sebesar Rp 2.000.000,00

3)

Piutang yang telah dihapuskan sebesar Rp 2.000.000,00 (poin 2) ternyata diterima pelunasannya sebesar Rp 1.000.000,00

45

PROFIL. Pengembang



Isnaini Mardyatus Sofia lahir di Tulungagung, tanggal 21 Oktober 1999. Saat ini berdomisili di kabupaten Tulungagung, desa Keboireng kecamatan Besuki. Telah menyelesaikan Pendidikan formal di SMK Negeri 1 Boyolangu, Tulungagung dan saat ini menempuh Studi S1 Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya. Pengembangan e-modul pembelajaran pada materi piutang dagang diharapkan media e-modul ini dapat bermanfaat untuk proses pembelajaran dan dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran khususnya materi piutang dagang.

46

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2025 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.