Ebook pdf Flipbook PDF


61 downloads 111 Views 291KB Size

Recommend Stories


Get Instant Access to ebook Magia Con Velas PDF at Our Huge Library MAGIA CON VELAS PDF. ==> Download: MAGIA CON VELAS PDF
Get Instant Access to eBook Magia Con Velas PDF at Our Huge Library MAGIA CON VELAS PDF ==> Download: MAGIA CON VELAS PDF MAGIA CON VELAS PDF - Are y

Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

Story Transcript

JELAJAHI KURIKULUM

Sejarah perkembangan kurikulum di indonesia MUHAMMAD DHIMAS DWI PRAMUDYA NIM : 232110004

MAKUL : TELA'AH KURIKULUM

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas EBook yang berjudul “Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia ” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Tela'a Kurikulum. Selain itu, Ebook ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Perkembangan Kurikulum di Indonesia bagi para pembaca dan juga saya sebagai penulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ferry Marlianto,S.Kom., M.Pd selaku dosen mata kuliah Tela'a Kurikulum, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya menyadari, bahwa makalah ini yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan EBook ini.

Pontianak, 12 Desember 2022



Penulis

ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................ i DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2 C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kurikulum ................................................................................. 3 B. Sejarah Perkembangan Kurikulum ............................................................ 4 KESIMPULAN .................................................................................................. 9 SARAN ............................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kurikulum merupakan suatu alat yang penting bagi pendidikan karena pendidikan dan kurikulum saling berkaitan. Jika diibaratkan, kurikulum laiknya jantung dalam tubuh manusia. Jika jantung masih berfungsi dengan baik, maka tubuh akan tetap hidup dan berfungsi dengan baik. Begitu pula dengan kurikulum dan pendidikan. Apabila kurikulum berjalan dengan baik dan didukung dengan komponenkomponen yang berjalan baik pula, maka proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan menghasilkan peserta didik yang baik pula. Kurikulum akan berubah secara terus menerus dan berkelanjutan. Perubahan kurikulum yang terus menerus dan berkelanjutan, semestinya juga diikuti dengan kesiapan untuk berubah dari seluruh pihak yang bersangkutan dengan pendidikan di Indonesia karena kurikulum bersifat dinamis, bukan statis. Jika kurikulum bersifat statis, maka kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang tidak baik karena tidak menyesuaikan dengan perkembangan-perkembangan yang ada di zamannya. Di sinilah peran guru sangat diperlukan. Menurut Kurinasih dan Sani (2014), salah satu hal yang krusial dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah masalah kesiapan para pendidik atau guru. Persoalan guru dirasakan krusial karena apabila guru tidak siap mengimplementasikan kurikulum baru, maka kurikulum sebaik apapun tidak akan membawa perubahan apapun pada dunia pendidikan nasional.

1

Dalam bukunya yang lain, Kurinasih dan Sani (2014) menyatakan bahwa “Kesiapan guru sangat urgen dalam pelaksanaan kurikulum ini. Kesiapan guru akan berdampak pada kegiatan guru dalam mendorong mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan apa yang telah mereka peroleh setelah menerima materi pelajaran.” Jadi, guru merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 ini, karena guru selain harus melaksanakan apa yang tertuang dalam kurikulum, juga harus memastikan materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswasiswanya. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah, ialah bagaimana sejarah perkembangan kurikulum di indonesia dan pengertian kurikulum C. Tujuan Penulisan EBook Tujuan dari pembuatan EBook ini adalah untuk mengetahui apa itu kurikulum dan dapat mengetahui sejarah perkembangan kurikulum di indonesia

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengetian Kurikulum Secara terminologi, kurikulum berarti suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistematika atas dasar norma-norma yang berlaku dan dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan (Dakir, 2004: 3). Kata kurikulum berasal dari bahasa Latin currere, yang berarti lapangan perlombaan lari. Kurikulum juga bisa berasal dari kata curriculum yang berarti a running course, dan dalam bahasa Prancis dikenal dengan carter berarti to run (berlari). Dalam perkembangannya (BMPM, 2005 : 1). Dalam dunia pendidikan, istilah kurikulum ditafsirkan dalam pengertian yang berbeda-beda oleh para ahli. Kurikulum dalam dunia pendidikan seperti kata Ronald C. Doll : “ Kurikulum sekolah adalah muatan proses, baik formal maupun informal yang diperuntukkan bagi pelajar untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman, mengembangkan keahlian dan mengubah apresiasi sikap dan nilai dengan bantuan sekolah”. Sedangkan Maurice Dulton mengatakan “Kurikulum dipahami sebagai pengalaman-pengalaman yang didapatkan oleh pembelajar di bawah naungan sekolah”. Pengertian kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik merupakan konsep kurikulum yang sampai saat ini banyak mewarnai teoriteori dan praktik pendidikan.

3

Dalam makna ini kurikulum sering dikaitkan dengan usaha untuk memperoleh ijazah, sedangkan ijazah itu sendiri adalah keterangan yang menggambarkan kemampuan seseorang yang mendapatkan ijazah tersebut. Pengertian kurikulum sebagai pengalaman belajar mengandung makna bahwa kurikulum adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh anak didik baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah, asalkan kegiatan tersebut di bawah tanggung jawab dan monitoring guru (sekolah). Kurikulum sebagai sebuah program / rencana pembelajaran, tidaklah hanya berisi tentang program kegiatan, tetapi juga berisi tentang tujuan yang harus ditempuh beserta alat evaluasi untuk mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, disamping itu juga berisi tentang alat atau media yang diharapkan mampu menunjang pencapaian tujuan tersebut. Kurikulum sebagai suatu rencana disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar dibawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. B. Sejarah Perkemabangan Kurikulum di Indonesia 1.Kurikulum 1947 Kurikulum 1947 merupakan kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan lebih tepatnya dua tahun setelah merdeka dengan menggunakan istilah dalam bahasa Belanda “leer plan” yang berarti “rencana pelajaran”. Pendidikan pada masa-masa awal kemerdekaan berada di bawah kendali Suryadi Suryaningrat yang menjabat sebagai Menteri Pengajaran dan menyusun kurikulum 1947. Kurikulum 1947 di Indonesia pada saat itu masih dipengaruhi oleh sistem pendidikan colonial Belanda dan Jepang, sehingga hanya meneruskan yang pernah digunakan sebelumnya. 4

Kurikulum 1947 yang berjalan saat itu dikenal dengan sebutan “Rentjana Pelajaran 1947”, dan yang baru dilaksanakan disekolahsekolah pada tahun 1950, Asas pendidikannya ditetapkan oleh Pancasila.Kurikulum pada saat itu meneruskan kurikulum yang sudah digunakan oleh belanda karena pada saat itu bangsa Indonesia sedang merasakan suasana kehidupan yang berbangsa dalam semangat juangnya untuk merebut kemerdekaan. Sehingga pendidikan sebagai development conformism atau ciri utama pada kurikulum ini menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan sejajar dengan bangsa lain di dunia. Kemudian kurikulum 1947 tidak mengutamakan pikiran, namun pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat. Di dalam kurikulum 1947 hanya memuat dua hal pokok saja, yaitu daftar mata pelajaran beserta jam pengajaran dan garis-garis besar pengajarannya. Materinya berhubungan dengan kejadian dalam kehidupan sehari-hari dan perhatiannya kepada kesenian dan pendidikan jasmani. Di masa itu terdapat 16 mata pelajaran untuk tingkat Sekolah Rakyat Antara lain, Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung,Ilmu Alam, Ilmu Hayat, Ilmu Bumi, Sejarah, Menggambar, Menulis, Seni Suara, Pekerjaan Tangan, Pekerjaan Keputrian, Gerak Badan, Kebersihan dan Kesehatan, Didikan Budi Pekerti, dan Pendidikan Agama. 2.Kurikulum 1952 Setelah rencana pembelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum Indonesia mengalami penyempurnaan dengan berganti nama menjadi “Rentjana Pelajaran Terurai 1952”. Ciri dalam kurikulum ini adalah setiap pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.

3

Rencana Pelajaran Terurai atau Kurikulum 1952 merupakan kurikulum di Indonesia yang berlaku sejak tahun 1952. Pembentukannya sebagai penyempurnaan dari Rencana Pelajaran 1947 atau Kurikulum 1947. Dalam kurikulum ini, Indonesia sudah mulai membentuk suatu sistem pendidikan nasional. 3.Kurikulum 1964 Usai tahun 1952, menjelang tahun 1964 pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum pendidikan di Indonesia. Kali ini diberi nama dengan “Rentjana Pendidikan 1964”. Ciri dari kurikulum ini adalah 15 pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional, keprigelan dan jasmani. 4.Kurikulum 1968 Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari kurikulum 1964, yaitu perubahan struktur pendiddikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar dan kecakapan khusus. Pembelajarannya diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta pengembangan fisik yang sehat dan kuat. 5.Kurikulum 1975 Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968 menekankan pada tujuan agar pendidikan lebih efisien dan efektif. Pembaruan kurikulum yang melahirkan Kurikulum 1975 dilatarbelakangi oleh pembangunan nasional. Kurikulum ini bersifat sentralistik dan sekolah tinggal menjalankan bentuk kurikulum yang disusun oleh pemerintah pusat.

4

Kurikulum 1975 mengarah pada pendidikan yang efektif dan efisien. Metode hingga materi pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) atau dikenal dengan satuan pelajaran. Inilah yang kemudian memunculkan sejumlah kritik dari pelaksana di lapangan. Sistem penilaian dalam Kurikulum 1975 dilakukan setiap akhir pelajaran atau akhir satuan pembelajaran. Inilah yang membedakan kurikulum ini dengan tahun sebelumnya. 6.Kurikulum 1984 Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut "Kurikulum 1975 yang disempurnakan". Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL). Konsep CBSA yang elok secara teoritis dan bagus hasilnya di sekolahsekolah yang diujicobakan, mengalami banyak deviasi dan reduksi saat diterapkan secara nasional. Sayangnya, banyak sekolah kurang mampu menafsirkan CBSA. Yang terlihat adalah suasana gaduh di ruang kelas lantaran siswa berdiskusi, di sana-sini ada tempelan gambar, dan yang menyolok guru tak lagi mengajar model berceramah. Akhiran penolakan CBSA bermunculan. 7.Kurikulum 1994 Kurikulum 1994 bergulir lebih pada upaya memadukan kurikulumkurikulum sebelumnya. Jiwanya ingin mengombinasikan antara Kurikulum 1975 dan Kurikulum 1984, antara pendekatan proses. Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan Kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 5

8.Kurikulum 2004 ( KBK ) Sebagai pengganti kurikulum 1994 adalah kurikulum 2004, yang disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)6. Suatu program pendidikan berbasis kompetensi harus mengandung tiga unsur pokok, yaitu: pemilihan kompetensi yang sesuai; spesifikasi indikatorindikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi; dan pengembangan pembelajaran. KBK memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.Kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi, sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. Struktur kompetensi dasar KBK ini dirinci dalam komponen aspek, kelas dan semester. Keterampilan dan pengetahuan dalam setiap mata pelajaran, disusun dan dibagi menurut aspek dari mata pelajaran tersebut. Pernyataan hasil belajar ditetapkan untuk setiap aspek rumpun pelajaran pada setiap level. Hasil belajar mencerminkan keluasan, kedalaman, dan kompleksitas kurikulum dinyatakan dengan kata kerja yang dapat diukur dengan berbagai teknik penilaian. Setiap hasil belajar memiliki seperangkat indikator. 9.Kurikulum 2006 ( KTSP ) Pelaksanaan KTSP masih dalam uji terbatas, namun pada awal tahun 2006, uji terbatas tersebut dihentikan. Dan selanjutnya dengan terbitnya peraturan menteri nomor 24 tahun 2006 yang mengatur pelaksanaan tentang kurikulum peraturan menteri nomor 22 tahun 2006

6

tentang standar isi kurikulum dan permen nomor 23 tahun 2006 tentang standar kelulusan, lahirlah kurikulum 2006 yang pada dasarnya sama dengan kurikulum 2004. Perbedaan yang menonjol terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu mengacu pada jiwa dari desentralisasi sistem pendidikan. Pada kurikulum 2006, pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, sedangkan sekolah dalam hal ini guru dituntut untuk mampu mengembangkan dalam bentuk silabus dan penilaiannya sesuai dengan kondisi sekolah dan daerahnya. Hasil pengembangan dari semua mata pelajaran, dihimpun menjadi sebuah perangkat yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penyusunan KTSP menjadi tanggung jawab sekolah di bawah binaan dan pemantauan dinas pendidikan daerah dan wilayah setempat. 10.Kurikulum 2013 ( K-13 ) Pemerintah melakukan pemetaan kurikulum berbasis kompetensi yang pernah diujicobakan pada tahun 2004 (curriculum based competency). Kompetensi dijadikan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai ranah pendidikan; pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah. Kurikulum 2013 berbasis kompetensi memfokuskan pada pemerolehan kompetensi-kompetensi tertentu oleh peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum ini mencakup sejumlah kompetensi dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa, sehingga pencapaianya dapat diamati dalam bentuk perilaku atau keterampilan peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan. Kegiatan pembelajaran perlu diarahkan untuk membantu peserta didik menguasai sekurangkurangnya tingkkat kompetensi minimal, 7

agar mereka dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sesuai dengan konsep belajar tuntas dan pengembangan bakat. Setiap peserta didik harus diberi kesempatan untuk mencapai tujuan sesuai dengan kemamapuan dan kecepatan belajar masing-masing. 7 Tema utama kurikulum 2013 adalah menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui pengamatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, dalam implementasi kurikulum, guru dituntut secara profesional merancang pembelajaran secara efektif dan bermakna, mengorganisir pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan. 11. Kurikulum Merdeka ( 2022 ) Sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah: Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

8

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan "Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Kurikulum memiliki lima komponen utama, yaitu : (1) tujuan; (2) isi/materi; (3) metode atau strategi pencapain tujuan pembelajaran; (4) organisasi kurikulum dan (5) evaluasi. B. Saran Demikian makalah ini penulis susun sesuai dengan apa yang penulis ketahui, penulis tetap mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan laporan ini.

9

DAFTAR PUSTAKA (adica, 2022) adica. (2022, December 12). silabus.web. Retrieved from silabus: https://www.silabus.web.id/pengertian-kurikulum/ (Yahoo, 2022) Yahoo. (2022, January 17). yahoo.com. Retrieved from yahoo: https://id.berita.yahoo.com/tujuan-kurikulum-pengaruh-dan-fungsi025030880.html (elisa, 2021) elisa, e. (2021, June 21). educhannel.com. Retrieved from educhannel: https://educhannel.id/blog/artikel/peranankurikulum.html#:~:text=Peran an%20kurikulum%20terdiri%20dari%20peranan,siswa%20sebagai%20g enerasi%20muda%20Indonesia. (kemdikbud, 2022) kemdikbud. (2022, october 13). kemdikbud.com. Retrieved from kemdikbud: https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id/hc/enus/articles/6824331505561-Tentang-Kurikulum-Merdeka

10

BIODATA

Nama : Muhammad Dhimas Dwi Pramudya NIM : 232110004 TTL : Pontianak,1 Juli 2003 Jenis Kelamin : Laki- Laki NO HP : 085754929706 Email : [email protected] Pendidikan : SD Mujahidin Pontianak SD 23 Singkawang Barat SMPN 1 Singkawang Barat SMKN 2 Singkawang Barat IKIP PGRI Pontianak

11

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.