Story Transcript
Pilih Jujur Atau Bohong Penulis : Santa Maria Purba, S.Pd. Apakah yang terlintas di benak anda saat mendengar kata jujur? Sudah sepenuhnyakah kita jujur dalam menjalani hidup ini? Anda bisa menjawab sendiri di dalam hati anda. Berbicara mengenai kejujuran tidak lepas dari apa yang kita perbuat dalam kehidupan kita sehari-hari,yaitu jujur dalam perkataan dan jujur dalam tindakan Kejujuran harus menjadi dasar dalam menjalankan segala aspek kehidupan, karena dari situlah terpancar kebaikan. Orang jujur tentunya memiliki sifat yang baik sementara orang yang kelihatannya baik belum tentu jujur. Seseorang akan dipercaya bila didalam dirinya terdapat kejujuran Sifat jujur sangat penting dan harus dimiliki oleh setiap individu. Wajib hukumnya bagi kita untuk selalu berusaha jujur dalam hal apapun baik lisan maupun perbuatan. Karena sikap jujur yang kita miliki maka, kita akan memilik banyak teman dan cenderung dipercaya di lingkungan kita tinggal. Sifat jujur ini menjadi dasar atau patokan sebuah kepercayaan untuk itu, saya sekedar mengingatkan dan memberitahukan kepada pembaca bahwa kejujuran itu adalah hal yang sering kita anggap sepele namun memiliki dampak yang sangat luar biasa. Setiap agama tentunya pasti mengajarkan kita untuk selalu berbuat jujur. Sikap jujur akan melahirkan ketenangan. Dengan bersikap Jujur menjadikan hidup kita lebih tenang, tentram dan damai. Hal ini bertolak belakang dengan sikap tidak jujur atau gemar berdusta. Orang yang sering berdusta hidupnya tidak akan bisa tenang karena selalu memikirkan kebohongannya. Selain itu, orang yang suka berbohong cenderung dijauhi teman-temannya atau dikucilkan. Hal ini akan membawa dampak buruk bagi kehidupannya , baik di lingkungan keluarga maupun di masyarakat. Memang kita ketahui bahwa hampir setiap orang pernah berkata bohong ataupun dibohongi. Namun apabila kebiasaan berbohong ini sulit dihentikan, atau sudah menjadi bagian dari ciri kepribadian seseorang, maka sering berbohong ini merupakan salah satu ciri gangguan psikologis.
Ada bermacam alasan seseorang berbohong, mulai dari menghindari perasaan tidak enak, merasa lebih dihargai, ataupun membuat orang lain merasa kagum. Ada pula jenis bohong yang sering kali disebut sebagai bohong untuk kebaikan (white lies). Secara umum, semua jenis kebohongan memiliki konsekuensi yang tidak baik. Seseorang yang sudah melakukan kesalahan dengan cara berbohong pastinya akan mendapat konsekuensi yang berat. Orang tersebut tidak akan bisa dipercaya lagi dalam memimpin suatu organisasi, baik itu organisasi kecil maupun besar. Sedangkan orang jujur tadi akan selalu mendapat kesempatan dan tawaran dalam memimpin suatu organisasi. untuk mencapai keberhasilan tentu saja dibutuhkan kejujuran, kerja keras, usaha,dan disiplin yang tinggi maka nasib baik akan berpihak padanya. Apa sih akibat yang timbul jika kita tidak jujur kepada teman, keluarga,atau orang lain? Dalam artikel kali ini saya akan membahas sedikit tentang akibat yang akan terjadi pada diri kita karena berbohong. Kecenderungan berbohong akan membuat seseorang melakukan hal yang sama. tidak peduli besar atau kecilnya kebohongan yang diucapkan, akan tetapi dampak yang ditimbulkan membuat kita menjadi seorang pecundang. Kebiasaan berbohong dalam kasus yang besar bisa menjadi suatu kriminalitas. Selain itu, berbohong juga memberikan dampak buruk bagi tubuh. Ketidakjujuran akan membuat otak selalu siaga sehingga menyebabkan stres. hal ini karena diri kita dipenuhi rasa bersalah. Saat berbohong detak jantung dan pernapasan seseorang akan meningkat. Selain itu, biasanya tubuh menjadi berkeringat dan suara menjadii bergetar. Dalam beberapa kasus, orang yang berbohong bahkan menjadi gagap dan tidak dapat berbicara. Sering Berbohong Dapat Mengganggu Kesehatan Ternyata berbohong tidak hanya memiliki dampak sosial, namun juga memengaruhi kondisi kesehatan. Peneliti menghubungkan, kebiasaan berbohong dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan, depresi, kecanduan judi, dan juga risiko kanker serta obesitas. Selain itu, berbohong juga dapat menurunkan kualitas hubungan interpersonal dan kepuasan kerja.
Bagaimana hal itu terjadi? Hal ini disebabkan karena meningkatnya stress pada seseorang saat berbohong. Ada beban emosional dan fisik yang dirasakan seorang pembohong. Apalagi, berbohong sering kali harus diikuti dengan kebohongan berikutnya. Sebuah studi lain menguatkan hal tersebut. Disebutkan bahwa seseorang
yang
berusaha berkata jujur, memiliki hubungan yang lebih baik dan makin sedikit mengalami gangguan kesehatan. Rupanya, perbaikan dalam hubungan dapat meningkatkan kondisi kesehatan. Berhati-hati pula berbohong jika Anda memiliki anak, sebab seorang peneliti meyakini, anak belajar hal tersebut dari orang tuanya. Ketika anak mendengar orang tua berbohong, maka ia akan menganggap hal itu diperbolehkan. Waspadai jika berbohong makin
menjadi
kebiasaan
yang
berbahaya.
Kejujuran
memang
tidak
selalu
menyenangkan, namun mengatakan atau mendengar kebohongan justru lebih menyakitkan. Ungkapkan hal sebenarnya sambil mengupayakan jalan keluar. Sedapat mungkin hindari berkata bohong untuk kondisi kesehatan dan hubungan sosial yang lebih baik. Apabila Anda atau orang yang Anda kenal memiliki kecenderungan untuk berbohong dan sulit untuk dihentikan, maka disarankan untuk menemui psikiater atau psikolog untuk menggali lebih lanjut apa alasan untuk kebiasaannya tersebut. Kemungkinan hal ini merupakan salah satu pertanda adanya gangguan mental.