GERAKAN JALIJATI BERANTAS BULLYING DI SEKOLAH PROYEK P5 KELOMPOK 1 FASE E.5 Eva Anggraeni Nurlaela Nanda Saputri Riva Salsabila Syauqhinah Azzahra' Umi Risnawati Zahra Dewi Maharani Anggota: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
i LAPORAN PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Gerakan “JALIJATI” Berantas Bullying di Sekolah DISUSUN OLEH: NO NIS NAMA JABATAN 1. 12813 Zahra Dewi Maharani Ketua 2. 12784 Eva Anggraeni Anggota 3. 12803 Nurlaela Nanda Saputri Anggota 4. 12806 Riva Salsabila Anggota 5. 12809 Syauqinah Azzahra Anggota 6. 12810 Umi Risnawati Anggota PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 MUNTILAN Jalan Ngadiretno Nomor 1 Tamanagung Muntilan Telepon (0293) 587267 Fax: (0293) 587267 Website: sman1-muntilan.sch.id
iii KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat-Nyalah sehingga Laporan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan judul “Gerakan JALIJATI Berantas Bullying di Sekolah” dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Laporan ini ditulis sebagai salah satu bukti pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada pihakpihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila hingga penyelesaian laporan ini. Oleh karena itu, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada : 1. Bapak Marjono, S.Pd., M. Pd., Kepala SMA Negeri 1 Muntilan atas bantuan, motivasi, dan insiprasinya. 2. Bapak/Ibu guru koordinator dan fasilitator Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMA Negeri 1 Muntilan yang senantiasa mendukung dan membimbing selama pelaksanaan proyek di sekolah. Kami menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna, serta memiliki kesalahan yang kami yakini di luar batas kemampuan kami.
iv Maka dari itu, kami dengan senang hati menerima kritik dan juga saran yang membangun dari para pembaca. Kami harap, karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Wassalamualaikum Wr.Wb Magelang, 9 Februari 2023 Tim Penyusun
v DAFTAR ISI Halaman Judul………………………………………………………………i Kata Pengantar…………………………………………………………...…iii Daftar Isi…………………………………………………………………......v Daftar Tabel………………………………………………………………...vii Daftar Gambar…………………………………………………………...…vii Daftar Diagram……………………………………………………………..vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang..…………………………………….…………………………………1 B. Rumusan Masalah…………….…………………………………….…………………2 C. Tujuan ……………..………………………………………………………………….2 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Bullying ………………………………………………………………………………5 B. Sekolah ……………………………………………………………………………….5 C. Gerakan ………………………………………………………………………………6 D. Jalijati ………………………………………………………………………………...6 E. Gerakan Jalijati. ……………….……………………………………………………..7 BAB III PERENCANAAN PROYEK A. Waktu dan Tempat …………………………………………………............................8 B. Desain Penelitian ……………………………………………………………………...8 C. Bahan, Alat, dan Pembiayaan …………………….……………….…………………..8
vi D. Tahapan dan Langkah-langkah Kegiatan Proyek …………………………………….9 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Sebelum Perlakuan…………………………...…………………………….......11 B. Sosialisasi………………………………………………………..…………………..14 C. Data Sesudah Perlakuan………………………………………………………..……15 D. Perbandingan Data Sebelum dan Sesudah…………………………………………...18 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………………………...………..23 B. Saran………………………………………………………………………………...23 DAFTAR PUSTAKA DOKUMENTASI KEGIATAN
vii DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Alat dan bahan pembiayaan…………………………………………………………….8 DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Diagram Data Verbal Bullying Sebeum Sosialisasi………………………………..11 Gambar 4.2 Diagram Data Perasaan Sebelum Sosialisasi……………………………………….12 Gambar 4.3 Diagram Data Reaksi Sebelum Sosialisasi…………………………………………12 Gambar 4.4 Diagram Data Pengetahuan Gerakan “JALIJATI” Sebelum Sosialisasi……………………………………………………………………………………..…13 Gambar 4.5 Sosialisasi Online…………………………………………………………………………………………….15 Gambar 4.6 Diagram Data Verbal Bullying Sesudah Sosialisasi………………………………………………………………………………………...16 Gambar 4.7 Diagram Data Perasaan Sesudah Sosialisasi………………………………………………………………………………………...16 Gambar 4.8 Diagram Data Reaksi Sesudah Sosialisasi………………………………………………………………………………………...17 Gambar 4.9 Diagram Data Pengetahuan “Gerakan JALIJATI “Sesudah Sosialisasi…………………………………………………..…………………………………….17 DAFTAR DIAGRAM Diagram 4.1 Data Perbandingan Verbal Bullying Sesudah dan Sebelum Sosialisasi……………..………………………………………………………………………….18 Diagram 4.2 Data Perbandingan Perasaan Sesudah dan Sebelum Sosialisasi………………………………………………………………………………….…….19
viii Diagram 4.3 Data Perbandingan Reaksi Sesudah dan Sebelum Sosialisasi……………………………………………………………………………………….20 Diagram 4.4 Data Perbandingan Pemahaman Gerakan JALIJATI Sesudah dan Sebelum Sosialisasi………………….…………………………………………………………………….21
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bullying merupakan suatu tindakan tidak bermoral yang dilakukan oleh pihak perseorangan maupun kelompok terhadap pihak lain berupa kekerasan baik fisik maupun mental yang merugikan. Umumnya bullying dilakukan oleh pihak yang berkuasa kepada pihak yang lemah. Macam-macam bentuk bullying yaitu bullying secara fisik, bullying secara verbal (perkataan), bullying secara sosial, dan cyberbullying (dilakukan di media sosial). Verbal bullying adalah tindakan bully yang biasanya dilakukan dalam bentuk perkataan, secara langsung dan secara tidak langsung. Hal inilah yang sering tidak disadari oleh seseorang, karena dianggap remeh. Berawal dari ucapan, ketikan, dan komentar yang dianggap remeh justru dapat membuat seseorang merasa dibully. Bullying verbal ini tidak terbatas usia, dari mulai anak-anak hingga orang dewasa justru tanpa disadari bisa menjadi pelaku bullying verbal. Bullying verbal ini, membuat seseorang merasa terintimidasi oleh perkataan yang terlontar dari pihak pelaku bullying. Dunia pendidikan menjadi sasaran awal yang rentan akan pembullyan baik secara verbal maupun nonverbal. Tindakan seperti menghina sesama teman tentu tidaklah mencerminkan perilaku sebagai seorang pelajar. Bullying verbal secara langsung yang sering terjadi dilingkungan sekolah adalah memanggil teman dengan nama samaran. Seperti yang kita ketahui rata-rata nama samaran yang
2 dibuat oleh seorang teman tentang sesuatu yang kurang baik, dan terus dilontarkan sebagai penanda bahwa itu adalah nama samaran, yang lambat laun membuat orang di sekitar kita pun ikut memanggil dengan nama samaran tersebut. Selain itu juga, penggunaan kata-kata yang tidak pantas dalam bermedia sosial dapat masuk dalam kategori bullying. Inilah yang membuat korban merasa tidak nyaman, banyak kasus pembullyan berawal dari candaan yang berlebihan. Sehingga menumbuhkan perasaan terhina bagi sang korban bahkan mengganggu kesehatan mentalnya. Dari permasalahan tersebut, diperlukan upaya menjaga ucapan dengan memilah kata-kata yang pantas untuk diucapkan. Oleh karena itu, kelompok kami akan melakukan sebuah program yang bertujuan untuk mencegah adanya kasus pembullyan terutama dalam dunia pendidikan, yaitu gerakan "JALIJATI" di sekolah, yang akan diterapkan khususnya pada kelas Fase E. B. Rumusan Masalah Apakah Gerakan “JALIJATI” dapat berperan dalam memberantas bullying di sekolah? C. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui peran Gerakan “JALIJATI” dalam memberantas bullying di sekolah 2. Edukasi jaga lisan
3 3. Untuk mengembangkan profil P5 yaitu: a. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak mulia Pelajar Indonesia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Setiap manusia memiliki kesetaraan yang sama di mata Tuhan Yang Maha Esa. Bullying merupakan salah satu perbuatan yang mengarah pada ketidaksetaraan derajat antar manusia. Hal tersebut melanggar salah satu elemen profil P5 yang mengarah pada akhlak kepada manusia. b. Gotong Royong Kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan serta dapat mewujudkan kemampuan kolaborasi yaitu kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain disertai perasaan senang ketika berada bersama dengan orang lain dan menunjukan sikap positif terhadap orang lain serta kepedulian terhadap kondisi lingkungan fisik dan sosial. c. Mandiri Mampu bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Serta mampu mewujudkan pemahaman diri dan situasi yang dihadapi yaitu mampu mewujudkan pemahaman diri dan situasi
4 yang dihadapi, yaitu senantiasa melakukan refleksi terhadap kondisi dirinya dan situasi yang dihadapi. dan juga regulasi diri, yaitu mampu mengatur pikiran perasaan dan perilaku dirinya untuk mencapai tujuan belajar dan pengembangan dirinya baik dari bidang akademik maupun non-akademik.
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Bullying Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya. Selain itu, bullying merupakan salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada perilaku yang dilakukan secara berulang ulang dengan tujuan mengganggu pihak lain atau korban yang lebih lemah darinya. Kata bullying sendiri berasal dari Bahasa Inggris, yaitu dari kata bull yang berarti banteng yang senang merunduk kesana kemari. Victorian Departement of Education and Early Childhood Development mendefinisikan bullying terjadi jika seseorang atau sekelompok orang mengganggu atau mengancam keselamatan dan kesehatan seseorang baik secara fisik maupun psikologis, mengancam properti, reputasi atau penerimaan social seseorang serta dilakukan secara berulang dan terus-menerus. (sumberIndoPositive) B. Sekolah Sekolah adalah lembaga pendidikan yang sifatnya formal, non formal dan informal, dimana pendiriannya dilakukan oleh negara maupun swasta dengan tujuan untuk memberikan pengajaran, mengelola dan mendidik para murid melalui bimbingan yang diberikan oleh para pendidik atau guru. Ada juga yang menyebutkan definisi sekolah ialah suatu lembaga pendidikan yang dirancang
6 secara khusus untuk mendidik siswa/murid dalam pengawasan para pengajar atau guru. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “KBBI” definisi sekolah ialah lembaga atau bangunan yang dipakai untuk aktivitas belajar dan mengajar sesuai dengan jenjang pendidikannya “SD, SLTP, SLTA”. (Dosen Pendidikan) C. Gerakan Gerakan adalah pergerakan usaha atau kegiatan dalam lapangan sosial (politik dan sebagainya). Gerakan merupakan tindakan terencana yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat disertai program terencana dan ditujukan pada suatu perubahan atau sebagai gerakan perlawanan untuk melestarikan pola-pola dan lembagalembaga. (Jagokata) D. JALIJATI Begitu banyak korban pembullyan berawal dari cacian dan kata-kata yang tidak pantas. Hal tersebut memicu adanya pembullyan yang lebih parah dan tentunya memberikan dampak yang besar pula kepada sang korban terutama menurunnya perkembangan psikis. Bila parah dapat memberikan trauma yang berkepanjangan bahkan hingga bertahun-tahun. Untuk itu gerakan “JALIJATI” menjadi salah satu antisipasi mengurangi pembullyan. “JALIJATI” dengan kepanjangan “Jaga Lisan Jaga Hati” ini mengajak masyarakat khususnya dalam lingkup sekolah untuk menerapkan aturan menjaga ucapan sehingga tidak melukai hati oleh kata-kata yang terucap yang berujung pada pembullyan.
7 E. Gerakan “JALIJATI” Gerakan “JALIJATI” merupakan gerakan yang kami laksanakan untuk membantu memberantas bullying di lingkugan sekolah. Kami menggunakan produk ini bertujuan untuk mengurangi tindakan bullying terhadap siswa di lingkungan sekolah. Kami juga berusaha mengajak masyarakat khususnya orangorang yang berada di dalam lingkungan sekolah untuk menerapkan “JALIJATI” untuk menjaga lisan dan perasaan seseorang atau lebih, agar tidak melukai perasaan orang tersebut dengan perkataan yang kita ucapkan.
8 BAB III PERENCANAAN PROYEK A. Waktu dan Tempat 1. Waktu : 24 s.d 10 Februari 2023 2. Tempat : SMA Negeri 1 MUNTILAN B. Desain Penelitian Keterangan : A = Bullying verbal sebelum Gerakan “KALIJATI” X = Gerakan “JALIJATI” B = Bullying verbal setelah Gerakan “JALIJATI” C. Bahan Alat dan Pembiayaan Bahan & Alat Pembiayaan Kalimba Rp. 167.000,00 Handphone Sudah tersedia A X B
9 Microphone Sudah tersedia Tripod Sudah tersedia Laptop Sudah tersedia Pelaporan & jilid Rp. 20.000,00 Tabel 3.1 Bahan dan Alat Pembiayaan D. Tahap dan Langkah-langkah Kegiatan Proyek Pelaksanaan proyek dimulai pada minggu pertama Selasa, 24 Januari 2023 kami mulai dengan pembentukan kelompok dan menentukan sub tema dari proyek yang akan kami jalankan. Setelah semua anggota sepakat dengan sub tema yang diambil, kami pun mulai melanjutkan pada tahap berikutnya, yakni perancangan proposal. Tahap ini kami lakukan dari hari Rabu s.d. Kamis, tanggal 25-26 Januari 2023. Di sini, kami banyak mencari informasi mengenai sub tema yang kami pilih yaitu anti Bullying hingga sampai pada penulisan proposal. Minggu pertama proyek kami akhiri di hari Jum’at, 27 Januari 2023 yaitu pengesahan proposal. Setelah seminggu penuh berkutat dengan proposal, tibalah waktu di mana kami dapat merasakan liburan akhir pekan untuk merefresh otak. Dan bertemu kembali pada minggu kedua proyek dengan jadwal yang berbeda. Di minggu ini pada hari Senin, 30 Januari 2023 kami mengumpulkan informasi mengenai verbal bullying yang terjadi di SMA Negeri 1 Muntilan dan pengolahan data. Pada hari Selasa 31 Januari 2023 kami membuat scenario video dan mulai mencicil membuat
10 video. Di hari berikutnya, Rabu 1 Februari 2023 kami melanjutkan membuat video dan mulai masuk ke tahap pengeditan video produk tersebut. Karena pengeditan video belum selesai maka pada hari Kamis, 2 Februari 2023 kami melanjutkan pengeditan video tersebut. Setelah pengeditan video selesai, kami melakukan sosialisasi online kepada seluruh siswa Fase E SMA Negeri 1 Muntilan mengenai Gerakan JALIJATI Berantas Bullying di Sekolah. Di hari terakhir minggu kedua, Jum’at 3 Februari 2023 kami mengumpulkan informasi setelah sosialisasi mengenai verbal bullying yang terjadi pada siswa SMA Negeri 1 Muntilan dan merencanakan laporan. Tibalah di minggu ketiga proyek, Senin s.d. Selasa 6-7 Februari 2023 kami memulai menyusun laporan penelitian. Kemudian di hari berikutnya Rabu, 8 Februari 2023 kami mengajukan laporan penelitian tersebut ke fasilitator. Kamis, 9 Februari 2023, kami mulai mempersiapkan pameran virtual. Semua anggota bekerja sama dan melakukannya dengan penuh tanggung jawab. Hingga tibalah saat yang ditunggu tunggu selama 3 minggu, hari dimana kami akan menunjukkan pada semua orang hasil kerja keras kami. Kegiatan proyek di tahun 2023 ini ditutup dengan adanya pameran virtual pada hari Jum’at, 10 Februari 2023. Wajah gembira terpampang jelas di wajah semua orang, pameran yang begitu menarik dan memberikan edukasi. Hari dimana semua merasa telah melepas segala rasa penat selama 3 minggu penuh berkutat dengan proposal, akhirnya semua dapat selesai dengan baik.
11 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Sebelum Perlakuan Data yang didapat sebelum dilakukan sosialisasi tentang Gerakan “JALIJATI” Berantas Bullying di Sekolah Gambar 4.1 Diagram Data Verbal Bullying Sebeum Sosialisasi Berdasarkan data tersebut, diperoleh sebagian besar siswa Fase E di SMA Negeri 1 Muntilan sering mendapatkan kata kata yang menyakiti hati. Keterangan: 1. 14,9% (7 orang) sangat sering 2. 53,2% (25 orang) sering 3. 2,1% (1 orang) jarang 4. 29,8% (14 orang) tidak pernah Keterangan: 1. 19,1% (9 orang) sakit hati 2. 14,9% (7 orang) biasa saja 3. 6,4% (3 orang) cuek 4. 59,6% (28 orang) tergantung suasana
12 Gambar 4.2 Diagram Data Perasaan Sebelum Sosialisasi Berdasarkan data tersebut, diperoleh sebagian besar perasaan siswa Fase E SMA Negeri 1 Muntilan ketika mendapat kata kata menyakiti tergantung suasana. Gambar 4.3 Diagram Data Reaksi Sebelum Sosialisasi Berdasarkan data yang didapat, sebagian besar reaksi siswa Fase E SMA Negeri 1 Muntilan ketika mendapat verbal bullying adalah diam. Keterangan: 1. 19,1% (9 orang) sakit hati 2. 14,9% (7 orang) biasa saja 3. 6,4% (3 orang) cuek 4. 59,6% (28 orang) tergantung suasana Keterangan : 1. 8,5% (4 orang) marah 2. 36,2% (17 orang) tidak peduli 3. 12,8% (6 orang) menangis 4. 42,6% (20 orang) diam
13 Gambar 4.4 Diagram Data Pengetahuan Gerakan “JALIJATI” Sebelum Sosialisasi Berdasarkan data yang didapat, hanya sekitar 14,9% anak yang mengetahui gerakan “JALIJATI” dari 47 siswa Fase E yang mengisi angket. Sebelum dilakukan penelitian dan pengambilan data tentang bullying verbal. Kami tidak menyadari bahwa tutur kata yang terucap berdampak pada perkembangan psikis dan ketidakstabilan emosi. Hal tersebut menyalahi tujuan pertama kami yang berdasar pada profil pelajar Pancasila beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia dengan melukai perasaan sesama melalui bullying verbal. Karenanya kami berkerjasama dan berdiskusi untuk mengatasi hal tersebut dengan berpikir kritis mencari solusi yang sederhana namun berdampak besar berupa Gerakan “JALIJATI” dan dengan kreatif membuat produk untuk mengkampanyekan kegiatan proyek tersebut. Kami menyadari bahwa diperlukan kemandirian untuk menyelesaikan Keterangan : 1. 14,9% (7 orang) orang sudah mengetahui gerakan JALIJATI 2. 85,1% (40 orang) orang belum mengetahui gerakan JALIJATI
14 proyek ini, tidak hanya sekedar mencari data sesuai fakta di lapangan, kami juga berpikir kritis secara mandiri untuk mencari solusi mengurangi angka bullying terutama di lingkungan sekolah dengan menyesuaikan kasus pembullyan yang ada. B. Sosialisasi Penyebaran angket ke grup siswa angkatan 2022 SMA Negeri 1 Muntilan mendapatkan data bahwa sebagian besar pernah menerima katakata tidak pantas yang dapat membuat sakit hati. Untuk itu kelompok kami melakukan sosialisasi lewat media sosial whatsapp dengan materi: 1. Drama mengenai bullying verbal dan dampaknya 2. Pengertian gerakan “JALIJATI”
15 Gambar 4.5 Sosialisasi Online A. Data Sesudah Perlakuan Data yang didapat setelah dilakukan sosialisasi tentang Gerakan “JALIJATI” Berantas Bullying di Sekolah
16 Gambar 4.6 Diagram Data Verbal Bullying Sesudah Sosialisasi Berdasarkan data tersebut, diperoleh penurunan tingkat bullying verbal sesudah sosialisasi. Dengan jumlah data yang diperoleh 66% siswa Fase E di SMA Negeri 1 Muntilan jarang mendapatkan kata-kata yang menyakiti hati. Gambar 4.7 Diagram Data Perasaan Sesudah Sosialisasi Berdasarkan data tersebut, diperoleh sebagian besar perasaan siswa Fase E SMA Negeri 1 Muntilan ketika mendapat kata kata menyakiti tergantung suasana. Keterangan : 1. 8,5% (4 orang) sangat sering 2. 10,6% (5 orang) sering 3. 66% (31 orang) jarang 4. 14,9% (7 orang) tidak pernah Keterangan : 1. 23,4% (11 orang) sakit hati 2. 14,9% (7 orang) 3. 25,5% (12 orang) cuek 4. 36,2% (17 orang) tergantung suasana
17 Gambar 4.8 Diagram Data Reaksi Sesudah Sosialisasi Berdasarkan data yang didapat, sebagian besar reaksi siswa Fase E SMA Negeri 1 Muntilan ketika mendapat verbal bullying adalah diam. Gambar 4.9 Diagram Data Pengetahuan “Gerakan JALIJATI “Sesudah Sosialisasi Berdasarkan data yang didapat, sekitar 95,7% siswa Fase E SMA Negeri 1 Muntilan sudah mengetahui Gerakan “JALIJATI” B. Perbandingan Data Sebelum dan Sesudah Perlakuan Keterangan : 1. 2,1% (1 orang) marah 2. 36,2% (17 orang ) tidak peduli 3. 8,5% (4 orang) menangis 4. 53,2% (25 orang) diam Keterangan : 1. 95,7% (45 orang) orang mengetahui gerakan JALIJATI 2. 4,3% (2 orang) tidak mengetahui gerakan JALIJATI
18 Diagram 4.1 Data Perbandingan Verbal Bullying Sesudah dan Sebelum Sosialisasi Berdasarkan data di atas, sebagian besar siswa Fase E SMA Negeri 1 Muntilan sering mendapat bullying secara verbal dengan presentase 53,2% atau sekitar 25 anak. Setelah sosialisasi siswa yang sering mendapat bullying secara verbal menurun menjadi 10,6% atau sekitar 5 siswa. Sebelum sosialisasi sekitar 14,9% atau 7 siswa sangat sering mendapat bullying verbal, sisanya sekitar 2,1% atau seorang siswa jarang mendapat bullying verbal, dan 29,8% atau 14 siswa tidak pernah mendapat bullying secara verbal. Setelah sosialisasi terjadi perubahan sebagai berikut. Siswa yang sangat sering mendapat bullying secara verbal menurun menjadi 8,5% atau sekitar 4 orang. Siswa yang sering mendapat bullying secara verbal menurun menjadi 10,6% atau 5 orang. Siswa yang jarang mendapat bullying secara verbal meningkat menjadi 66% atau sekitar 31 siswa. Dan siswa yang tidak pernah mendapat bullying secara verbal meningkat menjadi 14,9% atau sekitar 7 orang.
19 Diagram 4.2 Data Perbandingan Perasaan Sesudah dan Sebelum Sosialisasi Berdasarkan data diatas, sebagian besar siswa SMA Negri 1 Muntilan perasaan mereka saat mendengar verbal bullying yaitu tergantung suasan pada saat itu dengan persentase 59,6% atau sekitar 28 anak. Setelah sosialisasi perasaan siswa yang tergantung suasana pada saat itu menjadi 36,2% atau sekitar 17 anak. Sebelum sosialisasi 19,1% atau sekitar 9 orang mereka merasa sakit hati saat mendapat verbal bullying, sisanya sekitar 14,9% atau sekitar 7 orang mereka biasa saja saat mendapat verbal bullying, dan 6,4% atau sekitar 3 anak mereka cuek terhadap verbal bullying tersebut. Setelah sosialisasi terjadi perubahan yaitu siswa yang sakit hati mendapat verbal bullying bertambah menjadi 23,4% atau sekitar 11 orang. siswa yang biasa saja saat mendapat verbal bullying tidak berubah yaitu tetap sekitar 14,9% atau sekitar 7 orang, dan mereka yang cuek terhadap verbal bullying bertambah menjadi 25,5% atau sekitar 12 orang. Dari perubahan tersebut siswa yang merasa sakit hati bertambah karena mereka mengetahui dampak dari bullying verbal setelah sosialisasi, serta mereka menyadari perasaan mereka sebagai korban
20 bullying setelah sosialisasi. Diagram 4.3 Data Perbandingan Reaksi Sesudah dan Sebelum Sosialisasi Berdasarkan data diatas, sebagian besar reaksi siswa SMA Negri 1 Muntilan saat mendapat verbal bullying yaitu diam, dengan persentase 42,6% atau sekitar 20 orang, setelah sosialisasi persentase reaksi orang yang diam saja saat mendapat verbal bullying bertambah menjadi 53,2% atau sekitar 25 orang. Sebelum sosialisasi 8,5% atau sekitar 4 orang mereka marah saat mendapat verbal bullying itu, sisanya 36,2% atau sekitar 17 orang mereka tidak mempedulikan verbal bullying dan 12,8% atau sekitar 6 orang mereka menangis saat mendapat verbal bullying. Setelah adanya sosialisasi terjadi perubahan persentase yaitu sekitar 2,1% atau 1 orang masih marah saat mendapat verbal bullying dan sisanya tetap 36,2% atau sekitar 17 orang mereka tidak peduli dengan verbal bullying serta 8,5% atau 4 orang masih menangis saat mendapat verbal bullying.
21 Diagram 4.4 Data Perbandingan Pemahaman Gerakan JALIJATI Sesudah dan Sebelum Sosialisasi Berdasarkan data di atas, sebagian besar siswa Fase E SMA Negeri 1 Muntilan tidak mengetahui mengenai gerakan “JALIJATI” sebelum sosialisasi dengan peresentase 14,9% atau 7 orang mengetahui gerakan “JALIJATI” dan sisanya sekitar 85,1% atau 40 orang belum mengetahui gerakan “JALIJATI”. Setelah sosialisasi siswa yang mengetahui gerakan “JALIJATI” meningkat menjadi 95,7% atau sekitar 45 siswa dan yang tidak mengetahui gerakan ini menurun menjadi 4,3% atau sekitar 2 siswa. Penelitian ini juga meningkatkan Profil Pelajar Pancasila kami berupa: a. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia Setelah dilakukan proyek ini kami menyadari bahwa menjaga lisan merupakan salah satu bentuk memberantas bullying. Karenanya
22 kami mengajak orang lain untuk menjaga lisan melalui gerakan “JALIJATI” b. Gotong Royong Setelah dilakukan proyek ini kami menyadari bahwa gotongroyong sangat penting dalam menyelesaikan masalah sehingga dalam proyek ini sikap gotong royong meningkat. c. Mandiri Setelah dilakukan proyek ini kelompok kami menyadari pentingnya berkontribusi dalam memberantas bullying dengan mencari ide kreatif yang dapat dilakukan oleh semua orang dan mempertanggungjawabkan hasil yang didapat sesuai dengan data yang ada.
23 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1) Hasil dari penelitian tentang gerakan “JALIJATI” berantas bullying di sekolah kami menunjukkan bahwa gerakan menjaga lisan mendapat respon yang baik di lingkungan Fase E serta memiliki dampak yang bagus dengan perubahan jumlah penggunaan kata-kata menyakitkan yang signifikan. Sebelum sosialisasi didapatkan data bullying secara verbal pada siswa Fase E SMA Negeri 1 Muntilan mencapai angka % dengan keterangan sering mendapat kata-kata yang menyakiti hati. Setelah dilakukan sosialisasi tentang Gerakan “JALIJATI” terjadi pemunuran jumlah bullying verbal menjadi 53,9% dengan keterangan jarang mendapat bullying secara verbal. 2) Kegiatan penelitian meningkatkan profil pelajar Pancasila sebagai mana bertujuan dari P5 berupa, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, gotong-royong, dan mandiri. B. Saran Dalam laporan proyek ini kami memiliki saran berupa : Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan terkait dengan adanya Gerakan “JALIJATI” dapat memberantas bullying di sekolah, sehingga diharapkan sosialisasi yang lebih luas di
24 ligkungan sekolah. 2) Dengan ini kami mengharapkan agar seluruh warga sekolah dapat menyadari pentingnya menjaga lisan dan menjaga perasaan orang lain dan menerapkan Gerakan “JALIJATI” agar membantu mengurangi angka bullying di sekolah. 3) Diharapkan penelitian ini bisa digunakan untuk acuan penelitian penelitian kedepannya. peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi yang terkait dengan sektor penyumbang angka bullying agar hasil penelitiannya dapat lebih baik dan lebih lengkap lagi. 4) Tentunya penelitian ini masih jauh dari kata sempurna jadi kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penelitian ini.
25 DAFTAR PUSTAKA IndoPositive, 2019, Bullying: Pengertian, Peran, Faktor dan Jenis-Jenisnya. https://www.indopositive.org/2019/09/bullying-pengertian-peran-faktordan.html?m=1 Diakses 25 Januari 2023 pukul 10.35 WIB Nandy, 2021, Pengertian Bullying dan Cara Mengatasi Bullying di Sekolah. https://www.gramedia.com/best-seller/bullying-di-sekolah/ Diakses 25 Januari 2023 pukul 11.09 WIB Dosen Pendidikan 2, Sekolah Adalah. https://www.dosenpendidikan.co.id/sekolah-adalah/ Diakses 26 Januari 2023 pukul 14.17 WIB Jagokata, Arti Kata Gerakan Menurut KBBI https://jagokata.com/arti-kata/gerakan.html Diakses 26 Januari 2023 pukul 14.28 WIB Sandro Gatra, 2022, Maraknya Kasus Perundungan di Lingkungan Sekolah, Mari Lakukan Pencegahan! https://www.kompas.com/edu/read/2022/11/25/102907871/maraknya-kasusperundungan-di-lingkungan-sekolah-mari-lakukan-pencegahan?page=all Diakses 26 Januari 2023 pukul 26 Januari pukul 09.22 WIB
26 DOKUMENTASI KEGIATAN
© Copyright 2013 - 2025 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.