2023

Hetiniah, S.Pd

Makalah dipresentasikan pada Forum Ilmiah APSI Pusat pada tanggal.....Maret 2023

2023

PENDAMPINGAN GURU DALAM MEREFLEKSIKAN FILOSOFIS

PENDIDIKAN NASIONAL KI HAJAR DEWANTARA

DI ERA MERDEKA BELAJAR

A. PENDAHULUAN

Merdeka Belajar merupakan terobosan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-ristek) Nadiem Makarim.

Konsep Merdeka Belajar berasal dari pemikiran Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara merupakan bapak pendidikan nasional, nama asli beliau adalah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat

Semboyan Ki Hajar Dewantara yaitu, Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Di depan memberi contoh atau menjadi panutan, di tengah membangun semangat atau ide, dari belakang memberikan dorongan.

Menurut Ki Hajar Dewantara , “ pendidikan diartikan sebagai tuntunan dalam hidup tumbuhnya murid, menuntun segala kodrat yang ada pada murid. Dalam proses ‘menuntun’ murid diberi kebebasan namun guru sebagai ‘pamong’ memberi tuntunan dan arahan agar murid tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar murid dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar dengan tetap mngedepankan sikap dan karakter yang mencerminkan sebagai seorang murid dengan nilai-nilai dan sifat-sifat kemanusian yang dimilinya.

Pendampingan Guru

B. MASALAH UTAMA DAN PEMBEHASAN 1. Masalah Masalah dalam makalah ini berkaitan dengan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada sekolah binaan. Pembelajaran masih banyak yang berpusat pada guru. Guru kurang menggali potensi yang ada pada diri murid sehingga murid kurang dapat berkembang sesuai dengan kodratnya. Murid belum diberi kemerdekaan untuk belajar.

Menurut DK Ainia (2021), “Merdeka belajar sebuah gagasan yang membebaskan para guru dan murid dalam menentukan sistem pembelajaran. Tujuan dari Merdeka Belajar yakni menciptakan pendidikan yang menyenangkan bagi murid dan guru karena selama ini pendidikan di Indonesia lebih menekankan pada aspek pengetahuan dari pada aspek keterampilan.

Menurut Agustinus Tanggu Daga (2021), “Merdeka Belajar meliputi merdeka berpikir, merdeka berinovasi, belajar mandiri dan kreatif, merdeka untuk kebahagiaan”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa Merdeka Belajar adalah mewujudkan pendidikan yang menyenangkan dengan memerdekakan manusia dari segala aspek kehidupan, baik secara fisik, mental, jasmani dan rohani. Memberi kebebasan kepada guru dan murid untuk merdeka berpikir, merdeka berinovasi, belajar mandiri dan kreatif, merdeka untuk kebahagiaan.

2. Pembahasan

RPA Koordinasi kepada kepala sekolah binaan Membuat jadwal pendampingan

Pendampingan terhadap guru pada sekolah binaan dilakukan selama 4 hari untuk masing - masing sekolah binaan dengan menggunakana ALUR MERDEKA. Hari pertama : Mulai dai diri dan Eskplorasi konsep (dipelajari oleh guru di rumah) Hari kedua

: Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual

Hari ketiga.

: Elaborasi Pemahaman dan Koneksi Antar materi

Hari keempat : Aksi nyata

Langkah-langkah pendampingan I Mulai dari Diri Mendengarkan youtube bersama tentang guru sebagai agen perubahan transformasi pendidikan di kelas dan di sekolah (sebagai motivasi). Pertanyaan pemantik : a.Pengalaman apa yang membuat anda menjadi rindu bersekolah, atau pengalaman yang membuat anda kehilangan motivasi untuk bersekolah (pilih salah satu) b.Peristiwa apa yang membuat anda merasa berkembang dan belajar sebagai seorang seorang pembelajar? c.Siapa sosok guru yang menginspirasi anda? d.Apa pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut? e.Pernahkah anda menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh guru tersebut i kelas yang anda ampu?

Link Google Form : a.Apa yang anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan dan pengajaran? b.Apakah anda merasa sudah melaksanakan pemikiran Ki Hajar Dewantara dan memberikan kemerdekaan kepada murid dalam pembelajaran

II Eksplorasi Konsep Guru bereksplorasi di rumah melalui google, youtube, dan lain-lain untuk mempelajari tentang filosofis pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara. Guru juga diberikan materi tentang dasar- dasar pendidikan a. Arti dan maksud pendidikan b. Hanya tuntunan dalam hidup c. Perlukanh tuntunan pendidikan itu? d. Dasar jiwa anak dan kekuasaan pendidikan e. Kodrat alam dan kodrat zaman f. Tabiat yang dapat dan tidak dapat dirubah

III. Ruang Kolaborasi (i) Apa kekuatan konteks sosio-kultural di Kota Tarakan yang sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara? (ii) Bagaimana pemikiran Ki Hajar Dewantara dapat dikontekstualkan sesuai dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya di Kota Tarakan yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat? (iii) Sepakati satu kekuatan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang menebalkan laku murid di kelas atau sekolah anda sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di Kota Tarakan yang dapat diterapkan.

IV. Demonstrasi Kontekstual Guru membuat suatu karya (karikatur, infografis, vidio pendek, komik, lagu, puisi, dan lain-lain untuk menggambarkan filosofis pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman baru yang diperoleh.Karya itu merupakan sebuah perumpamaan yang digunakan sebagai wujud kontekstual pemahaman tehadap pemikiran Ki Hajar Dewantara.

V. Elaborasi Pemahaman Guru diberi penguatan, merefleksi bersama dan berdiskusi bersama

VI. Koneksi Antar Materi Melalui link Google Form guru menghubungkan pengetahuan sebelum mempelajari filosofis pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan pengetahuan baru untuk melakukan perubahan diri yang dialami dan akan dipraktikkan di kelas atau sekolah dengan memperhatikan pertanyaan pemantik berikut kemudian didiskusikan bersama. 1. Apa yang anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum anda mempelajari filosofis pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara? 2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku anda setelah mempelajari filosofis pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara 3. Apa yang segera dapat anda terapkan lebih baik agar kelas anda mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara

VII. Aksi Nyata Guru menerapkan pengetahuan yang diperoleh dengan mempraktikkan di depan/di luar kelas dengan guru lainnya sebagai murid, yang diwakili oleh masing-masing guru mata pelajaran.

Evalusi dan Tindak Lanjut

C. PENUTUP Merdeka Belajar adalah konsep yang diperoleh dari pemikiran Ki Hajar Dewantara. Merdeka Belajar dapat diwujudkan dengan melakukan pendampingan guru dalam merefleksikan filosofis pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara. ALUR MERDEKA dapat digunakan untuk melakukan pendampingan guru merefleksikan filosofis pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara. Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan diharapkan dapat berdampak positif bagi guru binaan sehingga guru dapat melakukan perubahan untuk melaksanakan pembelajaran yang berpihak kepada murid, pembelajaran yang menyenangkan, menuntun murid untuk menggali potensinya, sehingga murid dapat berkembang sesuai dengan kodratnya.

QUOTE OF THE DAY