ilovepdf_merged (2) Flipbook PDF


89 downloads 113 Views 3MB Size

Story Transcript

MEMAHAMI FENOMENA DI SURABAYA MELALUI TEKS EKSPLANASI UNTUK SMP/MTS

PRESENTASI OLEH : NIR MAWADDAH LARAS NUR FAUZIAH ABDURAHMAN NAFIS

VII

SMP/MTS

MODUL BAHASA INDONESIA UNTUK SMP/MTS SEDERAJAT SMP KELAS VII

Penyusun

LARAS NUR FAUZIAH ( 20201110006 ) NIR MAWADDAH ( 20201110002 ) ABDURRAHMAN NAFIS ( 20201110038 )

Desain Sampul

NIR MAWADDAH

Layout

NIR MAWADDAH

Editor

LARAS NUR FAUZIAH

Reviewer Idhoofiyatul Fatin, S.Pd., M.Pd

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan modul Pembelajaran Teks Eksplanasi untuk siswa kelas VII SMP (Sekolah Menengah Pertama). Modul ini disusun untuk mambantu siswa dalam melakukan pembelajaran mandiri mengenai memahami dan menulis teks eksplanasi .Modul ini juga dilengkapi dengan latihan soal untuk menguji pemahaman siswa terkait dengan materi yang terdapat pada modul. Dalam modul Pembelajaran Teks Eksplanasi ini akan dibahas tentang “Mengidentifikasi Informasi Teks Eksplanasi dan Mengidentifaksi Struktur Ciri Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi”. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan modul ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyelesain modul ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya para peserta didik. SURABAYA, 9 DESEMBER 2022

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... .ii DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii CAPAIAN PEMBELAJARAN ....................................................................................................................IV KEGIATAN PEMBELAJARAN I ......................................................................................................... 1 A. Uraian Materi ................................................................................................................................ 2 B. Tujuan Pembelajaran ...................................................................................................................... 2 C. Contoh Teks Eksplanasi. ................................................................................................................ 3 D. Latihan ........................................................................................................................................... 4 KEGIATAN PEMBELAJARAN II ........................................................................................................ 6 A. Jenis Teks Eksplanasi..................................................................................................................... 6 B. Struktur ......................................................................................................................................... 11 C. Ayo Membaca ............................................................................................................................. 13 KEGIATAN PEMBELAJARAN III .................................................................................................... 16 A. Ciri- Ciri Teks Eksplanasi ........................................................................................................... 16 B. Kaidah Kebahasaan ..................................................................................................................... 17 KEGIATAN PEMBELAJARAN IV .................................................................................................... 23 A. Bekerja Sama ............................................................................................................................... 23 B. Soal Latihan ................................................................................................................................. 24 C. Soal Uraian .................................................................................................................................. 29 D. Refleksi diri .................................................................................................................................. 31 E. Kunci Jawaban.............................................................................................................................. 33

GLOSARIUM ....................................................................................................................... ..36 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................37

iii

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Fase D Menyimak

Peserta didik mampu menganalisis dan memaknai informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang tepat dari berbagai jenis teks eksplanasi. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai informasi dari topik aktual yang di dengar.

Membaca dan Memirsa

Peserta didik memahami informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan arahan atau pesan dari teks eksplanasi misalanya unsur teks eksplanasi, jenis teks eksplanasi , contoh teks eksplanasi untuk menemukan makna tersurat

dan

tersirat.

menginterprestasikan

Peserta

informasi

didik untuk

mengungkapkan simpati, kepedulian dan empati. Peserta didik mampu mengeksplirais dan mengevaluasi berbagai topik aktual yang di baca dan dipirsa.

iv

Berbicara dan Mempresentasikan

Peserta didik mampu menyampaikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan untuk tujuan pengajuan usul, pemecahan masalah, dan pemberian solusi secara lisan dalam bentuk monolog dan dialog logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu menggunakan dan memaknai kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk berbicara dan menyajikan gagasannya. Peserta didik mampu menggunakan ungkapan sesuai dengan

norma

berkomunikasi.

kesopanan Peserta

didik

dalam mampu

berdiskusi secara aktif, kontributif, efektif, dan santun.

v

Peserta didik mampu mempresentasikan berbagai

topik

aktual

secara

kritis.menuturkan dan menyajikan ungkapan simpati, empati, peduli, perasaan, dan penghargaan dalam bentuk teks informatif dan fiksi melalui teks multimoda. Peserta didik

mampu

mengungkapkan

dan

mempresentasikan berbagai topik aktual secara kritis. Menulis

Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik juga menuliskan hasil penelitian

menggunakan

metodologi

sederhana dengan mengutip sumber rujukan secara etis. Menyampaikan ungkapan rasa simpati,

empati,

peduli,

dan

pendapat

pro/kontra secara etis dalam memberikan penghargaan secara tertulis dalam teks multimodal.

Peserta

didik

mampu

menggunakan dan mengembangkan kosakata baru sesuai dengan kaidah kebahasaan untuk menulis.

Peserta didik menyampaikan

tulisan berdasarkan fakta dalam bentuk lampiran dan sesuai dengan struktur dari teks eksplanasi.

vi

KEGIATAN PEMBELAJARAN I MENGINDENTIFIKASI INFORMASI TEKS EKSPLANASI

Cuaca Tak Menentu, Kehidupan Nelayan Terganggu

Cuaca tak menentu yang terjadi belakangan ini membuat nelayan di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya, Jawa Timur resah. Mereka tidak bisa menangkap ikan di laut untuk dijual, sementara beban ekonomitidak bisa diajak kompromi. Sarmuin, nelayan Bulak mengatakan, cuaca dan kondisi laut yang tidak menentu menyebabkan tangkapan ikannya menurun.Pastinya, berpengaruh pada pendapatan kesehariannya. Bila cuaca bersahabat, Sarmuin mampu membawa pulang uang antara Rp100 hingga Rp200 ribu. Saat musim panen tiba, penghasilannya meningkat hingga Rp300 ribu. Namun, saat cuaca buruk seperti sekarang, seharinya dia hanya bisa memberikan uang Rp50 ribu untuk istrinya.

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menjelaskan, antisipasi ekonomi menghadapi dampak perubahan iklim dapat dilakukan dengan mensiasati penjualan ikan hasil tangkapan. Nelayan diminta untuk tidak menjual seluruh hasil tangkapan, menyisihkannya untuk dijadikan produk hasil olahan ikan yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi. Saifullah juga mempertimbangkan membangun cold storage untuk penyimpanan ikan, sebagai antisipasi cuaca yang tidak menentu. “Penyimpanan ikan beku akan dapat memperpanjang nafas nelayan,” tuturnya. Bantuan untuk nelayan kami berikan berupa alat tangkap ramah lingkungan, mesin tempel untuk melaut, juga GPS untuk melihat keberadaan ikan. “Termasuk, mesin pengolahan ikan,” pungkas Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono.

oleh Petrus Riski, Surabaya di 14 February 2017

1

a. Apakah teks diatas termasuk teks eksplanasi ? b. Apakah teks eksplanasi menyajikan sebuah informasi fakta? c. Apakah teks eksplanasi membutuhkan objek?

A

Uraian Materi

.

Setelah membaca teks pada bab sebelumnya apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi? Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi. Suatu kejadian baik itu kejadian alam maupun kejadian sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab akibat dan proses. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di sekitar kita pantasnya tidak hanya kita amati serta dirasakan saja, tetapi sekaligus digunakan sebagai pembelajaran, seperti mengapa peristiwa seperti itu bisa terjadi seperti itu.

B

Tujuan Teks Eksplanasi

Setelah memahami pengertian dari teks eksplanasi, kita berganti memahami apa tujuan dari teks eksplanasi tersebut, berikut adalah tujuan dari teks eksplanasi : 1. menjelaskan tentang bagaimana bisa fenomena alam tersebut bisa terjadi 2. Menjelaskan mengenai sebab dan akibat dari suatu peristiwa fenomena alam

2

C c c C

Contoh Teks

Berikut adalah contoh dari teks eksplanasi fenomena alam

Kemarau Musim kemarau identik dengan musim kering dan langka air. Negara Indonesia memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau merupakan musim antara bulan April – Oktober. Kemarau tahun ini terpantau lebih kering dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya akibat adanya ElNino, el nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Situasi itu juga meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan, kelangkaan sumber air, serta memperparah polusi udara di sejumlah kota besar. Sejumlah daerah terpantau mengalami kekeringan parah, padahal musim kemarau belum mencapai puncak. Namun sejak bulan Juni, kekeringan sudah melanda sejumlah daerah. Penduduk sulit mencari sumber air bersih, sawah kering, serta debit air sungai dan waduk pun surut. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah yang telah mengalami kekeringan, yaitu sejumlah wilayah di Jawa dan Madura bagian selatan. “Masyarakat diimbau waspada dan berhati-hati terhadap kekeringan yang bisa berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, berkurangnya ketersediaan air tanah dan kebakaran lahan,” kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal. Kebakaran hutan dan lahan telah terjadi di sejumlah daerah di Sumatera dan Kalimantan. Cuaca yang panas membuat proses pemadaman kian sulit. Di Aceh

3

Misalnya, sedikitnya 39,5 hektar lahan terbakar, beberapa diantaranya adalah lahan gambut yang telah ditanami sawit warga. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad mengatakan, angin yang berhembus kencang juga mempercepat pergerakan api. Dari data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Provinsi Kalteng menunjukkan sedikitnya terjadi 64 kejadian kebakaran sejak Januari. Dari 64 kejadian itu terdapat 112,4 hektar hutan dan lahan terbakar. Di Desa Sungai Segajah Jaya, Rokan Hilir, Riau, lahan seluas 60 hektar terbakar. Di Jambi, lebih dari 45 hektar lahan terbakar dan lebih dari 77 persen di kebun masyarakat serta sisanya di hutan. Ancaman kebakaran, terutama di Kabupaten Merangin dan Batanghari, meningkat. “Daerah-daerah itu tidak diguyur hujan selama 21-30 hari,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Sultan Thaha Jambi Kurnianingsih. Badan Nasional Penanggulangan Bencana memfokuskan upaya antisipasi kebakaran lahan di enam provinsi dengan kawasan gambut yang luas. Provinsi tersebut adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

D. .

Latihan

Isilah latihan soal dibawah ini sesuai dengan teks diatas! 1. Di indonesia ada berapa musim? Sebutkan !

...................................................................................................................................... ....

2. Apa saja dampak dari musim kemarau untuk masyarakat ?

...................................................................................................................................... ....

3. kebakaran di hutan telah terjadi di sejumlah daerah, di daerah manasajakah itu ?

..................................................................................................................................... .....

4

4. Bagaimana bisa terjadi kebakaran hutan ?

.................................................................................................................................... ......

5. Mengapa musim kemarau tahun ini jauh lebih kering ?

................................................................................................................................... .......

BONUS!!

https://youtu.be/EknmZkPZacg

5

KEGIATAN PEMBELAJARAN II Mengidentifikasi struktur dan Jenis Teks Eksplanasi

Tujuan

Dengan mempelajari struktur dan Macam jenis teks eksplanasi siswa diharapkan lebih bisa menganalisis teks sesuai dengan strukturnya dan sehingga siswa dapat memproduksi teks eksplanasi secara lisan atau tulis dengan memerhatikan struktur dan jenis teksnya.

A

..

Jenis Teks

Teks Eksplanasi terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis teks eksplanasi dibedakan berdasarkan proses penjabaran serta tema yang akan dibahas didalam teks eksplanasi tersebut, berikut adalah jenis –jenis teks eksplanasi :

1. Teks Eksplanasi Teoritis Teks eksplanasi teoritis adalah jenis teks eksplanasi yang ditulis dengan menjabarkan suatu kemungkinan yang akan mungkin terjadi di balik fenomena alam itu bisa terjadi. Contoh dari teks eksplanasi teoritis ini yaitu kemungkinan musim kemarau tahun ini terpantau lebih kering akibat adanya EL-Nino .

6

Kemarau Musim kemarau identik dengan musim kering dan langka air. Negara Indonesia memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau merupakan musim antara bulan April – Oktober. Kemarau tahun ini terpantau lebih kering dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya akibat adanya El-Nino. El nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah Situasi itu juga meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan, kelangkaan sumber air, serta memperparah polusi udara di sejumlah kota besar. Sejumlah daerah terpantau mengalami kekeringan parah, padahal musim kemarau belum mencapai puncak. Namun sejak bulan Juni, kekeringan sudah melanda sejumlah daerah. Penduduk sulit mencari sumber air bersih, sawah kering, serta debit air sungai dan waduk pun surut. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah yang telah mengalami kekeringan, yaitu sejumlah wilayah di Jawa dan Madura bagian selatan. “Masyarakat diimbau waspada dan berhati-hati terhadap kekeringan yang bisa berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, berkurangnya ketersediaan air tanah dan kebakaran lahan,” kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal. Kebakaran hutan dan lahan telah terjadi di sejumlah daerah di Sumatera dan Kalimantan. Cuaca yang panas membuat proses pemadaman kian sulit. Di Aceh misalnya, sedikitnya 39,5 hektar lahan terbakar, beberapa diantaranya adalah lahan gambut yang telah ditanami sawit warga. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad mengatakan, angin yang berhembus kencang juga mempercepat pergerakan api. Dari data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Provinsi Kalteng menunjukkan sedikitnya terjadi 64 kejadian kebakaran sejak Januari. Dari 64 kejadian itu terdapat 112,4 hektar hutan dan lahan terbakar. Di Desa Sungai Segajah Jaya, Rokan Hilir, Riau, lahan seluas 60 hektar terbakar. Di Jambi, lebih dari 45 hektar lahan terbakar dan lebih dari 77 persen di kebun masyarakat serta sisanya di hutan. Ancaman kebakaran, terutama di Kabupaten Merangin dan Batanghari, meningkat. “Daerahdaerah itu tidak diguyur hujan selama 21-30 hari,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Sultan Thaha Jambi Kurnianingsih. Badan Nasional Penanggulangan Bencana memfokuskan upaya antisipasi kebakaran lahan di enam provinsi dengan kawasan gambut yang luas. Provinsi tersebut adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan

7

2. Teks Eksplanasi Kausal Teks Eksplanasi Kausal ialah jenis Teks Eksplanasi yang penjabaranya berupa penyebab asal usul secara bertahap, mengapa sebuah peristiwa dapat terjadi. Contoh dari Teks Eksplanasi Kausal adalah penyebab terjadinya banjir di Ciwedey Kabupaten Bandung. duBanjir Musim hujan sudah mulai tiba. Beberapa titik wilayah di Surabaya pun sudah mengantisipasi tamu langganannya. Antisipasi terhadap datangnya musim hujan sudah mulai dilakukan Pemkot Surabaya. Koordinasi antarlembaga dilaksanakan. Hal itu dimaksudkan untuk meminimalkan kerugian akibat bencana yang dihadapi. Beberapa titik di Surabaya memang masih berpotensi menimbulkan masalah genangan hingga banjir. Penyebabnya banyak, mulai endapan saluran yang tinggi hingga penyumbatan oleh sampah. Karena itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta semua pihak bisa bergerak untuk menanggulangi masalah tersebut. Eri mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan banyak hal sejak jauh hari untuk mengantisipasi musim hujan ini. Seperti mencegah pohon tumbang dengan perantingan serta mengantisipasi terjadinya banjir dengan mengecek seluruh saluran air. Ada beberapa wilayah, sebut Eri, yang menjadi perhatian pemkot. Antara lain kawasan Kali Lamong dan Kenjeran. Titik tersebut masih rawan akan genangan dan rob.Antisipasi yang sudah dilakukan adalah pembangunan tanggul. Lalu, pihaknya bakal melakukan penyisiran untuk mencari titik rawan lain. ”Pantai-pantai akan kita sisir untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gelombang tinggi. Koordinasi dengan BMKG kami lakukan intensif untuk mengetahui wilayah mana saja yang berpotensi lebih besar terjadi bencana alam. Bila sudah diketahui, kita fokuskan di titik yang rawan bencana,” ucapnya. Surabaya Raya, 31 Oktober 2021, 15:48:55 WIB

8

3. Teks Eksplanasi Faktorial Teks eksplanasi faktorial ini merupakan jenis teks eksplanasi yang ditulis dengan dijabarkan hasil terjadinya dalam suatu proses fenomena alam. Contoh dari teks eksplanasi faktorial ialah Gempa Bumi

Gempa Bumi

Gempa bumi adalah suatu guncangan yang disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi. Guncangan tersebut berasal dari dasar bumi. Ada beberapa daerah tertentu yang rentan mengalami bencana alam gempa bumi. Daerah tersebut merupakan daerah-daerah di sekitar gunung merapi aktif dan daerah di sekitar lautan luas. Pergeseran atau gerakan lapisan dasar bumi dan letusan gunung merapi yang sangat kuat merupakan penyebab mengapa gempa bumi terjadi. Tidak hanya itu, gempa bumi juga berlangsung dalam waktu yang sangat singkat namun efeknya sangat besar terhadap lingkungan sekitar. Getaran penyebab gempa bumi tersebut kemudian menyebar ke segala penjuru dan meruntuhkan banyak bangunan. Kejadian seperti ini juga banyak memakan korban jiwa. Gempa bumi dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu gempa bumi vulkanik dan tektonik. Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Sementara gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh pergerakan lapisan kerak bumi sehingga bumi mengalami pergeseran. Berdasarkan teori tektonik Plate, terdapat beberapa lapisan batuan yang ada di dalam bumi. Kebanyakan kawasan yang berlapiskan kerak tersebut bisa hanyut sewaktu-waktu sampai mengapung ke sebuah lapisan yang mirip salju. Lapisan itu kemudian mengalami pergerakan yang sangat pelan. Sehingga menyebabkan pecahan atau tabrakan antar lapisan. Inilah penyebab terjadinya gempa bumi. Bencana alam gempa bumi tidak mengenal musim. Bisa terjadi kapan saja. Walau demikian, bisanya gempa hanya terjadi di wilayah-wilayah tertentu saja. Misalnya seperti di perbatasan

9

plat pacific karena area tersebut sebagian besar dikelilingi gunung berapi. Sebab hal tersebut, area itu terkenal dengan sebutan “lingkaran api”.

4. Teks Eksplanasi Sequential Dalam penulisan teks Eksplanasi Sequintal, penulisan menjelaskan tahapan terjadinya sebuah fenomena secara rinci. Contoh teks eksplanasi sequential Kebakaran Hutan Kebakaran Hutan Hutan adalah merupakan wilayah yang luas dan ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan sehingga memiliki daya serap karbon dioksida yang tinggi. Hutan juga merupakan penghasil oksigen terbesar di bumi. Oksigen yang dihasilkan oleh hutan sangat bermanfaat bagi manusia dan hewan untuk bernafas. Itulah sebabnya hutan mendapat julukan sebagai paru-paru dunia. Luas hutan dunia semakin hari semakin berkurang. Salah satunya disebabkan oleh faktor manusia yang merusak hutan tanpa memikirkan akibat yang ditimbulkan. Kebutuhan manusia untuk membuka lahan pertanian dan perkebunan membutuhkan biaya yang tinggi dalam persiapan lahan. Lalu, mereka kemudian mengambil jalan pintas dengan membakar hutan karena murah dari segi biaya dan efektif dari segi waktu. Banyak orang-orang melakukan penebangan liar dan membakar hutan untuk bercocok tanam. Setelah tanah tidak subur lagi, mereka akan berpindah tempat mencari lahan baru dengan membakar hutan kembali. Sangat banyak sekali dampak kebakaran hutan bagi manusia. Hutan yang terbakar akan sulit dipulihkan seperti semula. Hilangnya tumbuhtumbuhan menyebabkan lahan terbuka, sehingga mudah erosi, dan tidak kuat menahan banjir. Pohon-pohon hutan hujan tropis membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk tumbuh kembali. Manusia harus saling bantu-membantu dalam menjaga kelestarian alam. Hutan yang diberikan sang Pencipta harus dijaga dan dimanfaatkan tanpa merusak hutan tersebut. Hutan yang terjaga kelestariannya akan berguna untuk kelangsungan hidup manusia.

10

B

Jenis Struktur

. Salah satu ciri dari teks eksplanasi ialah memiliki susunan struktur yang rapi, dengan demikian struktur teks eksplanasi dimulai dengan pernyataan umum, berlanjut dengan urutan sebab dan akibat suatu peristiwa kemudian diikuti dengan intrepestasi atau laporan penulis. Berikut adalah urutan dari struktur teks eksplanasi :

PERNYATAAN UMUM URUTA SEBAB DAN AKIBAT INTERPRETASI

1. Pernyataan umum

Dibagian ini, sebuah teks eksplanasi menjelaskan tentang gambaran umum fenomena/peristiwa alam yang akan dibahas. Poinnya bisa mengangkat tentang proses bagaimana fenomena alam tersebut bisa terjadi. 2. Urutan Sebab Akibat Setelah mengetahui secara umum fenomena yang akan dibahas, pada bagian ini dijelaskan tentang penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari fenomena tersebut. Kamu bisa melakukan deskripsi dalam beberapa paragraf terkait sebab dan akibatnya. Bagian ini disebut juga dengan deretan penjelas. 3. Interpretasi Interpretasi dalam teks eksplanasi dapat dikatakan sebagai ulasan atau penarikan kesimpulan. Kamu bisa memberikan tanggapan atau pernyataan terkait fenomena yang diangkat dalam teks tersebut.Berikut adalah contoh teks eksplanasi beserta penempatan strukturnya.

11

Kemarau -Pernyataan Umum Musim kemarau identik dengan musim kering dan langka air. Negara Indonesia memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau merupakan musim antara bulan April – Oktober. Kemarau tahun ini terpantau lebih kering dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya akibat adanya El-Nino. El nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah Situasi itu juga meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan, kelangkaan sumber air, serta memperparah polusi udara di sejumlah kota besar. Sejumlah daerah terpantau mengalami kekeringan parah, padahal musim kemarau belum mencapai puncak. Namun sejak bulan Juni, kekeringan sudah melanda sejumlah daerah. - Urutan Sebab Akibat Penduduk sulit mencari sumber air bersih, sawah kering, serta debit air sungai dan waduk pun surut. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah yang telah mengalami kekeringan, yaitu sejumlah wilayah di Jawa dan Madura bagian selatan. “Masyarakat diimbau waspada dan berhati-hati terhadap kekeringan yang bisa berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, berkurangnya ketersediaan air tanah dan kebakaran lahan,” kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal. Kebakaran hutan dan lahan telah terjadi di sejumlah daerah di Sumatera dan Kalimantan. Cuaca yang panas membuat proses pemadaman kian sulit. Di Aceh misalnya, sedikitnya 39,5 hektar lahan terbakar, beberapa diantaranya adalah lahan gambut yang telah ditanami sawit warga. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, 12

Zakaria Ahmad mengatakan, angin yang berhembus kencang juga mempercepat pergerakan api. Dari data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Provinsi Kalteng menunjukkan sedikitnya terjadi 64 kejadian kebakaran sejak Januari. Dari 64 kejadian itu terdapat 112,4 hektar hutan dan lahan terbakar. Di Desa Sungai Segajah Jaya, Rokan Hilir, Riau, lahan seluas 60 hektar terbakar. Di Jambi, lebih dari 45 hektar lahan terbakar dan lebih dari 77 persen di kebun masyarakat serta sisanya di hutan.

- Interpretasi Ancaman kebakaran, terutama di Kabupaten Merangin dan Batanghari, meningkat. “Daerahdaerah itu tidak diguyur hujan selama 21-30 hari,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Sultan Thaha Jambi Kurnianingsih. Badan Nasional Penanggulangan Bencana memfokuskan upaya antisipasi kebakaran lahan di enam provinsi dengan kawasan gambut yang luas. Provinsi tersebut adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. C

Ayo Membaca!

Di kegiatan dua ini siswa akan menganalisis teks eksplanasi dan mengelompokkan teks sesuai dengan unsur teks eksplanasi! Perhatikan Teks Artikel di bawah ini! Tsunami Tsunami adalah istilah yang berasal dari Jepang, terdiri atas dua kata tsu dan name yang berarti ‘pelabuhan’ dan ‘gelombang’. Para ilmuwan mengartikannya sebagai gelombang pasang atau gelombang laut akibat gempa. Tsunami adalah gelombang laut besar yang datang dengan cepat dan tiba-tiba menerjang kawasan pantai.Gelombang tersebut terbentuk akibat dari aktivitas gempa atau gunung merapi yang meletus di bawah laut. Besarnya gelombang tsunami menyebabkan banjir dan kerusakan ketika menghantam daratan pantai Pembentukan tsunami terjadi saat dasar laut permukaannya naik turun di sepanjang patahan selama gempa berlangsung.

13

Patahan tersebut mengakibatkan terganggunya keseimbangan air laut. Patahan yang besar akan menghasilkan tenaga gelombang yang besar pula. Beberapa saat setelah terjadi gempa, air laut akan surut. Setelah surut, air laut kembali ke arah daratan dalam bentuk gelombang besar. Selain itu, pembentukan tsunami juga disebabkan oleh letusan gunung merapi di dasar lautan. Letusan tersebut menyebabkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di sekitarnya. Semakin besar tsunami, makin besar pula banjir atau kerusakan yang terjadi saat menghantam pantai. Tsunami memang telah menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar terjadi saat tsunami tersebut menghantam pemukiman penduduk sehingga menyeret apa saja yang dilaluinya.. Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi bencana ini. Namun, kita tidak perlu terlalu khawatir karena tidak semua tsunami membentuk gelombang besar. Selain itu, tidak semua letusan gunung berapi atau gempa yang terjadi diikuti dengan tsunami

Isilah Tabel di Bawah, Golongkan teks di atas sesuai dengan unsur teks eksplansi`

No

Unsur

1.

Pernyataan Umum

2.

Urutan Sebab Akibat

Isi Teks

14

3.

Interpretasi

BONUS !!!

https://youtu.be/0BIn48Bz3p8

15

KEGIATAN PEMBELAJARAN III Mengidentifikasi Ciri- Ciri dan Kaidah Kebahasaan dari Teks Esplanasi

Tujuan

Dengan mempelajari bab ini siswa diharapkan dapat memahami ciri dan kaidah kebahasaan teks sehingga siswa dapat memproduksi teks eksplanasi secara lisan atau tulis dengan memerhatikan ciri dan kaidah kebahasaan nya.

A

Ciri Teks Eksplanasi

Seperti yang sudah dijelaskan di bab sebelumnya bahwa teks eksplanasi ini ialah teks yang membahas mengenai sebuah proses terjadinya fenomena alam. Adapun tujuan utama dari sebuah teks eksplanasi yaitu memberikan informasi yang detail dan juga akurat mengenai kejadian fenomena alam tersebut. Dalam membedakan dan menyusun teks eksplanasi dibutuhkan sebuah struktur yang secara runtun dan jelas agar pembaca dapat memahami secara detail selain dari struktur kita dapat mengenali teks eksplanasi ini melalui ciri- ciri. Sebab setiap teks memiliki jenis masing-masing, sehingga terdapat ciri-ciri khusus untuk mengenalinya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari teks eksplanasi : 1. Informasi Faktual Informasi yang terkandung di dalamnya merupakan sebuah fakta atau benar terjadi dan umumnya bersifat faktual. Artinya, kejadian tersebut benar adanya, tidak dikarang, atau ditulis berdasarkan opini penulis.

16

2. Bersifat Ilmiah Isi yang di muat dalam teks eksplanasi biasanya berhubungan dengan sebuah keilmuan dan ilmu pengetahuan. Sehingga berbagai objek yang akan dibahas dapat di pertanggung jawabkan secara lisan. 3. Bersifat Informatif Isi dari teks eksplanasi merupakan sebuah informasi yang bersifat informatif, yang hendak disampaikan kepada para pembaca. Bukan persuasif atau berusaha untuk mempengaruhi para pembaca. 4. Fokus pada Hal-hal Umum Fokus isi teks eksplanasi yaitu hal-hal yang generik atau umum, seperti banjir, longsor, badai, tsunami, gempa bumi, hujan, atau gunung meletus, bukan partisipan manusia. Teks eksplanasi juga dijelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami dan detail. 5. Memakai Sequence Makers Dalam teks eksplanasi akan memakai urutan kejadian atau sequence makers. Seperti penggunaan kata pertama, kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya.

B

Kaidah Kebahasaan

Di dalam teks eksplanasi ini juga biasanya mengandung sebuah ciri kaidah kebahasaan diantaranya sebagai berikut: a)

Fokus pada hal umum, bukan berfokus partisipan manusia Contoh seperti: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, serta juga kemarau.

b)

Dimungkinkan untuk menggunakan istilah ilmiah.

c)

Lebih banyak menggunakan verba material serta juga verba relasional (kata kerja aktif).

d)

Menggunakan konjungsi waktu serta juga kausal. Contohnya seperti: sehingga, pertama, jika, bila, sebelum, dan kemudian.

e)

Menggunakan kalimat pasif.

17

f)

Eksplanasi itu ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan itu dengan secara kausal itu benar adanya.

Tentu saja dalam menyusun teks eksplanasi, tak hanya ciri-ciri saja yang diperhatikan. Penggunaan kaidah kebahasaan dalam teks eksplanasi juga harus diperhatikan berikut adalah beberapa macam kaidah kebahasaan teks eksplanasi 1. Konjungsi kausalitas Dalam teks eksplanasi, kebahasaan yang diusung harus sesuai dengan kaidah konjungsi kausalitas. Konjungsi kausalitas pada teks eksplanasi di antaranya ada sebab, karena dan sehingga. 2. Konjungsi kronologis Dalam teks eksplanasi juga menggunakan konjungsi kronologis yakni hubungan waktu terjadinya suatu peristiwa, seperti kemudian, lalu, atau setelah itu. 3. Kata benda jenis fenomena Dalam menyusun teks eksplanasi, penulis juga harus menggunakan kaidah kebahasaan yakni menggunakan kata benda jenis fenomena. 4. Penggunaan kata teknis Selain kata benda jenis fenomena, teks eksplanasi juga harus menggunakan kata teknis. Contoh kata teknis antara lain ekosistem, fotosintesis, ekologi, dan masih banyak lagi. Berikut adalah contoh teks eksplanasi sesuai dengan ciri kaidah kebahasaanya.

18

Kemarau Musim kemarau identik dengan musim kering dan langka air. Negara Indonesia memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau merupakan musim antara bulan April – Oktober. Kemarau tahun ini terpantau lebih kering dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya akibat adanya El-Nino. El nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah Situasi itu juga meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan, kelangkaan sumber air, serta memperparah polusi udara di sejumlah kota besar. Sejumlah daerah terpantau mengalami kekeringan parah, padahal musim kemarau belum mencapai puncak. Namun sejak bulan Juni, kekeringan sudah melanda sejumlah daerah. Penduduk sulit mencari sumber air bersih, sawah kering, serta debit air sungai dan waduk pun surut. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah yang telah mengalami kekeringan, yaitu sejumlah wilayah di Jawa dan Madura bagian selatan. “Masyarakat diimbau waspada dan berhati-hati terhadap kekeringan yang bisa berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, berkurangnya ketersediaan air tanah dan kebakaran lahan,” kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal. Kebakaran hutan dan lahan telah terjadi di sejumlah daerah di Sumatera dan Kalimantan. Cuaca yang panas membuat proses pemadaman kian sulit. Di Aceh misalnya, sedikitnya 39,5 hektar lahan terbakar, beberapa diantaranya adalah lahan gambut yang telah ditanami sawit warga. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad mengatakan, angin yang berhembus kencang juga mempercepat pergerakan api. Dari data Pusat Pengendalian Operasi

19

Penanggulangan Bencana Provinsi Kalteng menunjukkan sedikitnya terjadi 64 kejadian kebakaran sejak Januari. Dari 64 kejadian itu terdapat 112,4 hektar hutan dan lahan terbakar. Di Desa Sungai Segajah Jaya, Rokan Hilir, Riau, lahan seluas 60 hektar terbakar. Di Jambi, lebih dari 45 hektar lahan terbakar dan lebih dari 77 persen di kebun masyarakat serta sisanya di hutan. Ancaman kebakaran, terutama di Kabupaten Merangin dan Batanghari, meningkat. “Daerahdaerah itu tidak diguyur hujan selama 21-30 hari,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Sultan Thaha Jambi Kurnianingsih. Badan Nasional Penanggulangan Bencana memfokuskan upaya antisipasi kebakaran lahan di enam provinsi dengan kawasan gambut yang luas. Provinsi tersebut adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Penjelasan : Menurut kaidah kebahasaan yang sudah tersaji diatas, maka Teks Eksplanasi yang berjudul kemarau akan kami kupas kaidah kebahasaannnya dengan menyertakan kalimat yang ada dalam teks tersebut.

Kaidah Kebahasaan

Contoh Kalimat - Musim kemarau identik dengan musim kering dan langka air. (paragraf 1 kalimat 1) kalimat tersebut

Fokus pada hal umum

menimbulkan kalimat lain yang bersifat berfokus pada musim kemarau baik dari menjabarkan penyebab terjadinya hingga kapan terjadinya musim kemarau

20

Menggunakan

istilah

ilmiah

Kemarau tahun ini terpantau lebih kering dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya

atau

akibat El-Nino.

penggunaan kata teknis -

Berdasarkan

data

Badan

Meteorologi,

Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Konjungsi Kausal - Tambahin sendiri yaa (pokok teks mu ada kata sebab, karena, dan sehingga) Meggunakan konjungsi kausal dan kronologis

Konjungsi Kronologis - Tambahin sendiri yaa (pokok teks mu ada kata kemudian, lalu, dan setelah itu)

- Ancaman kebakaran, terutama di Kabupaten Merangin dan Batanghari, meningkat. “Daerahdaerah itu tidak diguyur hujan selama 21-30 hari,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Membuat justifikasi

Sultan Thaha Jambi Kurnianingsih. (paragraf 3 kalimat 1) kalimat tersebut menjadi bukti bahwa sesuatu yang diterangkan (kemarau) itu benar adanya.

21

Menggunakan kata kerja aktif (verba material Verba material adalah kata kerja yang digunakan dan relasional)

untuk menunjukkan suatu perbuatan fisik atau terjadinya peristiwa. -

Sejumlah daerah terpantau mengalami kekeringan parah, padahal musim kemarau belum mencapai puncak.

-

Namun sejak bulan Juni, kekeringan sudah melanda sejumlah daerah.

-

Penduduk sulit mencari sumber air bersih, sawah kering, serta debit air sungai dan waduk pun surut.

-

Provinsi Kalteng menunjukkan sedikitnya terjadi 64 kejadian kebakaran sejak Januari.

-

wilayah yang telah mengalami kekeringan, yaitu sejumlah wilayah di Jawa dan Madura bagian selatan.

Verba Rasional adalah kata kerja yang menjadi penghubung antara subjek dan pelengkap. Contoh katanya yakni merupakan, termasuk, disebut, terdiri atas, digolongkan, ialah, dan sebagainya.

BONUS!!

https://youtu.be/h9d5TQ8g0zw

22

KEGIATAN PEMBELAJARAN IV EVALUASI KELOMPOK DAN MANDIRI

Tujuan

Setelah mempelajari bab 1-3 kali ini siswa diharapkan dapat menyusun dan mengerjakan kegaiatan evaluasi diri secara kelompok dan mandiri.

Bekerja Sama

A

Di bab ini siswa diharapkan membentuk kelompok untuk menyelesaikan latihan soal secara bersama-sama. Bekerjasamalah dengan teman temanmu untuk melakukan kegiatan berikut : 1. Carilah artikel fenomena alam 2. Amatilah dan diskusikan dengan kelompok masing-masing 3. Menganalisis teks eksplanasi sesuai dengan struktur dan kebahasaan 4. Menyusun teks eksplanasi dengan memerhatikan struktur dan kaidah kebahasaan.

5. Mempresentasikan hasil tulisan teks eskplanasi dengan menggunakan media pembelajaran video ataupun ppt.

23

B

Soal Latihan!

Isilah soal pilihan ganda dibawah ini!! 1. Langkah pertama dalam menyusun teks eksplanasi adalah ... a. menentukan tujuan penulis b. mengembangkan kerangka karangan c. menentukan topik d. menentukan objek gambar 2. Teks yang berisikan tentang berupa penjelasan sebuah proses terjadinya peristiwa alam ialah disebut teks... a. cerita ulang b. prosedur c. argumentasi d. eksplanasi 3. Apa yang dimaksud dari teks eksplanasi ... a. teks yang berisikan sebuah penjelasan mnegenai fenomena alam, sosial dan budaya b. teks yang berisikan sebuah pendapat c. teks yang berisikan menceritakan sebuah kejadian d. teks yang membahas tentang urutan mengerjakan sesuatu 4. Musim kemarau adalah ketika curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia mengalami penurunan. Selain itu, tingkat kelembaban udara juga menurun. Kondisi iini sering memicu kekeringan di beberapa wilayah di Indonesia. Kondisi kekeringan mengancam ketersediaan air bersih untuk kehidupan sehari-hari. Para petani juga banyak yang gagal panen akibat kurangnya pasokan air untuk irigasi ladang pertanian mereka. Apa informasi yang disampaikan dalam paragraf tersebut ? a. a.akibat musim kemarau para petani gagal panen.

24

b. musim kemarau adalah ketika curah hujan di sebagian besar wilayah indonesia mengalami penurunan. c. kurangnya air mengakibatkan para petani gagal panen.

d. musim kemarau sangat berdampak untuk para penduduk indonesia khususnya petani. 5. Inti teks eksplanasi terdapat pada bagian .. a. argumen. b. pernyataan umum. c. aspek yang dilaporkan. d. sebab-akibat. 6. Aspek sebab-akibat berisikan hal sebagai berikut ini, kecuali... a. runtutan peristiwa. b. akibat terjadinya peristiwa. c. tanggapan penulis. d. penyebab terjadinya peristiwa. 7. Bacalah paragraf berikut! Teks dibawah ini akan digunakan menjawab soal no 8-9 ! Pandemi Covid-19 menjadi perhatian dunia. Selama beberapa tahun terakhir, jutaan orang di seluruh dunia terjangkit virus menular ini. Jumlah kasus pasien penderita virus ini pun terus meningkat. Virus ini dapat menular dari satu manusia ke manusia lainnya melalui droplet (tetesan air) yang umumnya tersebar ketika batuk, bersin, atau berbicara. Virus Covid-19 dapat menyebabkan masalah pernapasan hingga kematian. Untuk menghadapi pandemi ini, masyarakat diminta untuk mengikuti protokol kesehatan. Contohnya, masyarakat harus menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, serta menggunakan masker. Teks di atas termasuk jenis teks... a. teks cerita ulang. b. teks cerpen. c. teks eksplanasi. d. teks prosedur

25

8. Pernyataan umum dari teks di atas ialah ... a. Pandemi Covid-19 menjadi perhatian dunia. Selama beberapa tahun terakhir, jutaan orang di seluruh dunia terjangkit virus menular ini. Jumlah kasus pasien penderita virus ini pun terus meningkat. b. masyarakat harus menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, serta menggunakan masker. c. Virus ini dapat menular dari satu manusia ke manusia lainnya melalui droplet (tetesan air) yang umumnya tersebar ketika batuk, bersin, atau berbicara. d. Untuk menghadapi pandemi ini, masyarakat diminta untuk mengikuti protokol kesehatan. 9. Carilah sebab – akibat dari teks di atash ini... a. Untuk menghadapi pandemi ini, masyarakat diminta untuk mengikuti protokol kesehatan. b. Virus ini dapat menular dari satu manusia ke manusia lainnya melalui droplet (tetesan air) yang umumnya tersebar ketika batuk, bersin, atau berbicara. Virus Covid-19 dapat menyebabkan masalah pernapasan hingga kematian. c. Virus Covid-19 dapat menyebabkan masalah pernapasan hingga kematian. Untuk menghadapi pandemi ini, masyarakat diminta untuk mengikuti protokol kesehatan. Contohnya, masyarakat harus menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, serta menggunakan masker. d. Pandemi Covid-19 menjadi perhatian dunia. 10. Di bawah ini yang termasuk dalam struktur teks eksplanasi ialah ... a. pernyataan umum dan intrepretasi. b. tesis. c. argumentasi. d. abastraksi. 11. Karakteristik atau ciri dari teks eksplanasi ialah … a. Isinya memuat fakta b. Muatannya didasarkan pada pendapat / opini

26

c. Adanya langkah prosedur d. Memuat unsur kekonyolan 12. Teks eksplanasi ditulis untuk menjawab pertanyaan …. a. apa dan siapa b. kapan dan dimana c. bagaimana dan mengapa d. berapa dan bagaimana 13. Berikut ini ciri-ciri teks eksplanasi, kecuali …. a. struktur terdiri atas pernyataan umum, deretan penjelas, dan penutup b. memuat informasi sesungguhnya/fakta c. memuat informasi yang bersifat keilmuan d. berisi langkah-langkah kerja 14. Kutipan berikut akan menjawab soal nomor 4 dan 5 Korean Pop atau yang disebut K-Pop adalah jenis musik populer yang berasl dari Korea Selatan. Demam K-Pop pun kini sudah mendunia, termasuk di Indonesia. Demam K-Pop di Indonesia dilatarbelakangi fenomena Piala Dunia Korea – Jepang 2002 yang berakhir dengan masuknya Korea Selatan sebagai kekuatan empat besar dunia. Jadi, K-Pop telah dikenal di Indonesia lebih kurang 10 tahun terakhir. Paragraf tersebut termasuk struktur teks eksplanasi bagian …. a. pernyataan umum b. deretan penjelas c. proses d. penutup 15. Apa Istilah arti dari kata populer …. a. tidak disukai oleh khalayak luas b. banyak dibicarakan orang

27

c. mendapat perhatian orang banyak d. dikenal dan disukai orang banyak 16. Di dalam teks eksplanasi secara umum membahas tentang berbagai fenomena sebagai berikut, kecuali … a. Fenomena alam b. Fenomena sosial c. Fenomena ekonomi kerakyatan d. Fenomena kawin cerai artis 17. Bagian akhir / penutup dari sebuah teks eskplanasi disebut sebagai … a. Reorientasi b. Koda c. Konklusi d. Interpretasi 18. Dibawah ini yang termasuk ke dalam struktur teks eksplanasi ialah … a. Abstraksi b. Tesis c. Argumentasi d. Pernyataan umum 19. Karakteristik atau ciri dari teks eksplanasi ialah … a. Isinya memuat fakta b. Muatannya didasarkan pada pendapat / opini c. Adanya langkah prosedur d. Memuat unsur kekonyolan 20. Di bawah ini yang tidak termasuk ke dalam isi dari sebuah teks eksplanasi adalah … a. Kesimpulan / intisari dari gagasan yang dibahas b. Konflik pada tokoh-tokoh dalam novel c. Pernyataan tantang topik yang sedang dibahas 28

d. Informasi yang didasarkan pada fakta berkaitan dengan topik

C

Soal Uraian

Bacalah teks dibawah ini dengan teliti dan cermat !

Yuk, Kenali Proses Terjadinya Hujan Hujan adalah peristiwa turunnya butir-butir air dari langit ke permukaan bumi. Hujan sangat bermanfaat bagi petani, terutama petani yang menggarap sawah tadah hujan. Mereka baru bisa menggarap sawahnya saat ada hujan. Namun, bagaimana hujan bisa terjadinya, ya? Proses terjadinya hujan diawali dengan evaporasi. Evaporasi adalah peristiwa menguapnya air yang ada di Bumi. Sinar matahari yang panas membuat air yang ada di permukaan bumi menguap. Air itu bisa berasal dari sungai, danau, permukaan tanah, kolam, sawah, dan yang paling besar tentunya dari laut. Air yang menguap dari Bumi naik dan mengalami kondensasi. Kondensasi membuat uap air dari Bumi berubah menjadi embun. Suhu sekitar awan lebih rendah daripada panas Matahari sehingga membentuk titik embun air. Suhu udara yang semakin tinggi membuat titik-titik embun semakin banyak dan memadat, kemudian membentuk awan.

29

Awan yang tidak bisa menampung titik-titik embun akan jatuh dalam bentuk titik air. Proses ini disebut presipitasi atau secara umum disebut sebagai hujan. Jika awan sangat banyak dan besar bisa menyebabkan hujan deras. Kecepatan hujan turun tergantung dari wilayahnya. Daerah gurun kering akan lebih lambat dibandingkan hutan hujan tropis. Hujan tidak serta merta terjadi begitu saja. Ada proses ilmiah di dalamnya yang berkaitan dengan siklus air di Bumi. Dengan memahami proses terjadinya hujan, kita bisa menjadi lebih bijak dalam menjaga alam. Jika kita menjaga alam, kita pun turut serta menjaga keseimbangan alam agar siklus hujan tidak terganggu

Isilah latihan soal dibawah ini sesuai dengan teks diatas!

1. Berdasarkan teks di atas, terjadinya hujan melalui beberapa proses secara berurutan, yaitu ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Apa yang dimaksud kondensasi menurut teks di atas? ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Gagasan umum paragraf ketiga teks di atas adalah …. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

30

4. Deretan penjelas atau rangkaian kejadian dalam teks eksplanasi di atas terdapat pada paragraf

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

5. Bagian ulasan dalam teks eksplanasi di atas terdapat dalam paragraf ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“ Di bawah ini terdapat link kuis yang nanti akan bisa kalian kerjakan secara online” Dengan cara : Klik link di bawah dengan menggunakan gawai atau komputer kalian setelah itu akan muncul bebarapa soal kuis yang siap untuk dikerjakan, selamat mengerjakan 

Klik link dibawah ini !

https://quizizz.com/join/game/U2FsdGVkX1%252B%252BDBK9yI9Qh5NXiX STSU9LGDxv6zS6JazD6z3mDFXHi4n%252BvzkWeJod?gameType=solo

31

D

Refleksi Diri

Setelah kalian belajar melalui kegiatan pembelajaran satu, berikut diberikan lembar untuk mengukur diri kalian terhdap materi yang sudah kalian pelajari jawablah sejujurnya terkait penguasaan materi, dan isilah lembar refleksi diri terhadap pemahaman materi di lembar berikut dan centanglah. No. 1.

Apakah

Pernyataan kalian

telah

Ya memahami

pengertian teks eksplanasi ? 2.

Apakah kalian telah ,memahami tujuan teks eksplanasi ?

3.

Dapatkah

kalian

menemukan

pernyataan umum dalam sebuah teks eksplanasi ?

4.

Dapatkah kalian menentukan topik sebuah teks eksplanasi ?

5.

Dapatkah

kalian

merancang

pernyataan umum untuk sebuah teks eksplanasi ?

32

Tidak

Kunci Jawaban

E

Ayo Membaca : No

Unsur

Isi Teks

1.

Pernyataan Umum

Tsunami adalah istilah yang berasal dari bahasa Jepang, terdiri dari dua kata “tsu” dan “nami”, yang masing-masing berarti “pelabuhan” dan “gelombang”.

Sedangkan,

ilmuwan

mengartikannya sebagai “gelombang pasang” (tidal wave) atau gelombang laut akibat gempa. Tsunami adalah gelombang laut besar yang datang dengan cepat dan tiba-tiba menerjang kawasan pantai. Gelombang tersebut terbentuk akibat dari aktvitas gempa atau gunung merapi yang meletus di bawah laut. Besarnya gelombang tsunami menyebabkan

banjir

dan

kerusakan

ketika

menghantam daratan pantai.

2.

Urutan Sebab Akibat

Pembentukan tsunami terjadi saat dasar laut permukaannya naik turun di sepanjang patahan selama gempa berlangsung. Patahan tersebut mengakibatkan terganggunya keseimbangan air laut. Patahan yang besar akan menghasilkan tenaga gelombang yang besar pula. Beberapa saat setelah terjadi gempa, air lalu surut. Setelah surut, air laut kembali ke arah daratan dalam bentuk gelombang besar. Selain

itu, pembentukan

tsunami juga disebabkan oleh letusan gunung merapi

di

dasar

lautan.

Letusan

tersebut

menyebabkan tingginya pergerakan air laut atau 33

perairan disekitarnya. Semakin besar tsunami, makin besar pula banjir atau kerusakan yang terjadi saat menghantam pantai. 3.

Interpretasi

Tsunami memang telah menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar terjadi saat tsunami tersebut menghantam permukiman penduduk sehingga menyeret apa saja yang dilaluinya. Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi bencana ini. Namun, kita tidak perlu terlalu khawatir karena tidak semua tsunami membentuk gelombang besar. Selain itu, tidak semua letusan gunung merapi atau gempa yang terjadi diikuti dengan tsunami.

Soal Latihan : 1. C. Menentukan topik 2. D. Eksplanasi 3. A. Teks yang berisikan sebuah penjelasan mengenai fenomena alam sosial dan budaya 4. B. Musim kemarau adalah ketika curah hujan di sebaguan besar wilayah Indonesia mengalami penurunan 5. D. Sebab akibat 6. C. Tanggapan penulis 7. C. Teks eksplanasi 8. A. Pandemi Covid-19 menjadi perhatian dunia. Selama beberapa tahun terakhir, jutaan orang di seluruh dunia terjangkit virus menular ini. Jumlah kasus pasien penderita virus ini pun terus meningkat.

9. B. Virus ini dapat menular dari satu manusia ke manusia lainnya melalui droplet (tetesan air) yang umumnya tersebar ketika batuk, bersin, atau berbicara. Virus Covid-19 dapat menyebabkan masalah pernapasan hingga kematian. 34

10. A. Pernyataan umum dan interpretasi 11. A. Isinya memuat fakta 12. C. Bagaimana dan mengapa 13. D. Berisi langkah-langkah kerja 14. A. Pernyataan umum 15. D. Dikenal dan disukai orang banyak 16. D. Fenomena kawin cerai artis 17. D. Interpretasi 18. D. Pernyataan umum 19. A. Isinya memuat fakta 20. B. Konflik pada tokoh-tokoh dalam novel Soal Uraian : 1. Evaporasi, kondensasi, presipitasi 2. Perubahan uap air dari bumi menjadi embun 3. Proses kondensasi dalam tahap terjadinya hujan 4. Kedua, ketiga, dan keempat 5. Kelima

35

GLOSARIUM

Banjir : Keadaan dimana suatu daerah tergenang air

Cuaca : Keadaan udara dan suhu Eksplanasi : Menjelaskan sebuah informasi bedasarkan fenomena alam yang ada di Surabaya

Fenomena : Hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah

Jenis : Macam – macam atau lebih dari satu Kemarau : Musim kering, kekurangan air Kaidah : Suatu pedoman atau aturan manusia dalam berbahasa dengan baik

36

DAFTAR PUSTAKA

Ananda Bertold7 “ Contoh Teks Eksplanasi Singkat tentang Banjir 2022 “ diakses https://www.celebrities.id/read/contoh-teks-eksplanasi-banjir-60x9DJ pada tanggal 05 Agustus 2022 Abdul

Yusuf

2021

“Pengertian

Teks

Eksplanasi:

Ciri,

Kaidah

Kebahasaan,

Contoh

https://deepublishstore.com/materi/teks-eksplanasi/ pada tanggal 23 September, 2021 Brainly. 2019 “ kaidah kebahasaan teks eksplanasi” diakses https://brainly.co.id/tugas/21387132

pada tanggal 31.01 Hardi

M

“Memahami

Ciri-ciri

dan

Contoh

Teks

Eksplanasi



diakses

https://www.gramedia.com/literasi/ciri-ciri-dan-contoh-teks-eksplanasi/ Kelas Pintar

2022 “10 Contoh Teks

Eksplanasi tentang Fenomena

Alam “

diakses

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/10-contoh-teks-eksplanasi-tentang-fenomena-alam-1524/ Pada tanggal 1 November 2022 Mubarok

Zaki

Maulana,

DKK



e-Modul

Teks

Eksplanasi



diakses

https://repositori.kemdikbud.go.id/19504/1/Kelas%20XI_Bahasa%20Indonesia_KD%203.4.pdf pada tanggal 2018 Nurainianit, DKK “MODUL BAHASA INDONESIA Kelas XI” diakses https://anyflip.com/wbvjy/ojtd/basic pada tanggal januari 2022 Pahlephi Desthian Rully 2022 “ Teks Eksplanasi: pengertian, ciri struktur, contoh dan cara membuatnya “ diakses https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6380413/struktur-teks-eksplanasi-jenis-dan-contohbeserta-penjelasannya pada tanggal 30 Agustus Salsabila Furaida Salsabila “7 Contoh Teks Eksplanasi Gempa Bumi dan Strukturnya Lengkap” diakses https://www.celebrities.id/read/7-contoh-teks-eksplanasi-gempa-bumi-dan-strukturnya-lengkapV49aV9 pada tanggal 05 September 2022

37

38

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.