JAWABAN TUGAS 1 Flipbook PDF

JAWABAN TUGAS 1

44 downloads 106 Views 3MB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

TUGAS 1 Heri Murtomo, NIM: 530067524 Artikel: Kampus Mengajar Angkatan 1 tahun 2021, Upaya Kemendikbud Litbakan Mahasiswa dalam Penguatan Pembelajaran di Sekolah Dasar Pada Masa Pandemi. 1. Empat pokok penting: a. Program Kemendikbud Kampus Merdeka salah satunya adalah kegiatan Kampus Mengajar. Kebijakan program Merdeka Belajar tidak hanya dicanangkan pada tingkat pendidikan dasar saja, namun juga dicanangkan untuk tingkat perguruan tinggi. Program merdeka belajar untuk tingkat perguruan tinggi diberi nama Kampus Merdeka Belajar. Dalam program kampus merdeka belajar terdapat berbagai macam kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh para mahasiswa, salah satu contoh kegiatannya yakni program Kampus Mengajar. Kusumaryono (Yamin, 2020) menyatakan bahwa konsep merdeka belajar merupakan solusi atas masalah yang dihadapi guru, membantu guru dalam proses pembelajaran, membantu guru dalam menyelesaikan administrasi pembelajaran. Senada dengan pendapat tersebut menurut Siregar (2020) yang menyatakan bahwa esensi merdeka belajar adalah kebebasan dalam berpikir baik individu maupun kelompok sehingga akan memiliki kompetensi yang unggul, kritis, kreatif, kolaboratif, inovatif, serta partisipasi dan dalam proses pembelajaran terjadi peningkaatn keterlibatan peserta didik. Kegiatan Kampus Mengajar adalah salah satu dari program Merdeka Belajar: Kampus Merdeka. Program ini dimaksudkan untuk memberikan solusi atas permasalahan pembelajaran di SD karena dampak pandemi Covid-19, memperdayakan para mahasiswa yang berdomisili di sekitar wilayah sekolah dasar tersebut, membantu pelaksanaan pembelajaran di SD agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik, memiliki kesempatan dalam mengasah jiwa kepemimpinan dan karakter, serta mendapatkan pengalaman secara langsung dalam mengajar. b. Tujuan Kampus Mengajar untuk menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi. Kedua, membantu pembelajaran di masa pandemi, terutama untuk SD di daerah 3T. Adanya program Kampus Mengajar yang melibatkan mahasiswa untuk membantu proses pembelajaran karena dampak pandemi Covid-19 terutama literasi dan numerasi. Era 4.0 ini literasi dan numerasi merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki peserta didik agar berpikir kritis dalam memecahkan masalah, kreatif, memiliki skill dalam berkomunikasi, dan berkolaborasi. Walaupun masa pandemi Covid-19 kompetensi tersebut harus tetap dicapai dan proses pembelajaran harus terus berlangsung sehingga untuk mengatasi hal itu kampus mengajar memiliki peran yang sangat penting. Untuk daerah 3T yang jauh dari akses teknologi dengan diberlakukannya belajar dari rumah demi menjaga kesehatan maka itu akan menjadi persoalan dengan adanya kampus mengajar merupakan solusi agar proses pembelajaran dapat berlangsung terus. Mahasiswa dapat membantu guru untuk melakukan proses pembelajaran melalui offline atau datang langsung ke rumah anak-anak dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dengan demikian proses pembelajaran masih terus berlangsung. Menurut Rosita dan Damayanti (2021) program kampus mengajara memiliki tujuan: 1) Meningkatkan proses


pembelajaran selama pandemi, 2) Membantu penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran, 3) Membantu guru dalam proses pembelajaran daring maupun tatap muka khususnya literasi dan numerasi, 4) Memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap pentingnya protokol kesehatan di tengah pandemi c. Bagi mahasiswa kegiatan kampus mengajar merupakan sarana untuk beraksi, berkolaborasi, dan berkreasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar, terutama yang berada di daerah 3T, sekaligus mengasah kepemimpinan, kematangan emosional, dan kepekaan sosial serta mendapat pengalaman langusng di lapangan. Menurut Widiyono, dkk (2021) bahwa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di sekolah terutama di daerah 3T sangat terkendala dengan permasalahan logistik, akses/perangkat, dan jaringan, hal ini dapat terjadi risiko berhentinya proses pembelajaran apalagi pembelajaran yang efektif. Dengan adanya program Kampus Mengajar dapat membantu pelaksanaan pembelajaran di SD yang terdampak pandemi Covid-19 agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik. Selain itu, program kampus mengajar memberikan manfaat bagi mahasiswa yaitu memiliki kesempatan dalam mengasah jiwa kepemimpinan dan karakter, serta mendapatkan pengalaman secara langsung dalam mengajar. Mahasiswa yang terlibat program kampus mengajar dapat memberikan proses pembelajaran yang lebih bermakna sesuai dengan tuntutan zaman dan penggunaan teknologi yang lebih menyenangkan. Dari hal itu harapannya kualitas pendidikan akan meningkat. b. Kampus Mengajar dapat dijadikan sarana kolaborasi antara guru dan mahasiswa untuk menciptakan inovasi-inovasi pembelajaran, supaya adik-adik SD, terutama di daerah 3T bisa terbantu belajarnya selama masa pandemi. Menurut Widiyono, dkk (2021) bahwa Kampus Mengajar dilaksanakan agar ada keterkaitan antara perguruan tinggi dengan dunia nyata atau dunia kerja terutama bagi mahasiswa program pendidikan agar memiliki pengalaman di lapangan dalam proses pembelajaran, supaya mahasiswa menjadi agent of change yang mampu memberikan inspirasi di lingkungan masyarakat dan tentunya membantu sekolah untuk bisa bertahan melaksanakan pembelajarannya dengan transfer penerapan teknologi yang dikuasai oleh para mahasiswa. Kampus Mengajar dapat memberi manfaat yang saling menguntungkan antara sekolah dasar dan mahasiswa. Menurut Kemendikbud, dengan mengikuti program ini, mahasiswa mendapat kesempatan untuk mengasah kemampuan dibidang interpersonal, dan memperoleh pengalaman mengajar. Selain itu, siswa sekolah dasar mendapat kesempatan untuk berinteraksi dan terinspirasi oleh mahasiswa pengajar yang ikut dalam program Kampus Mengajar. Untuk daerah 3T program Kampus Mengajar sangat penitng artinya karena di saat pandemi Covid-19 proses pembelajaran harus terus berjalan. Mahasiswa dapat membantu guru untuk melakukan proses pembelajaran melalui offline atau datang langsung ke rumah anak-anak dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dengan demikian proses pembelajaran masih terus berlangsung. 2. Kebijakan pemerintah mengenai kampus mengajar sangat tepat sebagai solusi bagi sekolah yang terdampak pandemi Covid-19 agar terus melaksanakan pembelajaran, membantu pelaksanaan pembelajaran di SD agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik, disamping itu bagi mahasiswa sangat bermanfaat agar memiliki kesempatan dalam mengasah jiwa kepemimpinan dan karakter, serta mendapatkan pengalaman secara


langsung dalam mengajar. Hal ini diperkuat pendapat Rosita dan Damayanti (2021) program kampus mengajara memiliki tujuan: 1) Meningkatkan proses pembelajaran selama pandemi, 2) Membantu penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran, 3) Membantu guru dalam proses pembelajaran daring maupun tatap muka khususnya literasi dan numerasi, 4) Memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap pentingnya protokol kesehatan di tengah pandemi. Kampus Mengajar merupakan salah satu kegiatan untuk program Kampus Merdeka belajar. Dalam menghadapi era 4.0 untuk menyiapkan generasi yang unggul dan memiliki karakter maka perlu dilakukan program Merdeka Belajar. Tujuan dari merdeka belajar adalah menciptakan peserta didik yang kritis, kreatif, kolaboratif dan terampil untuk menghadapai era 4.0. Menurut Savitri (2020) bahwa gagasan Merdeka Belajar disusun oleh Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dengan mengutamakan implementasi nilai-nilai karakter supaya daya pikir, kreativitas setiap pelajar berkembang. Kampus Mengajar diharapkan dapat membantu sekolah yang terdampak pandmei Covid19 terutama daerah 3T agar dapat terus melaksanakan pembelajaran dan menerapkan program merdeka belajar yang telah dicanangkan oleh pemerintah, memberikan solusi bagi Sekolah Dasar yang ter dampak pandemi dengan memperdayakan para mahasiswa yang berdomisili di sekitar wilayah sekolah dasar tersebut, membantu pelaksanaan pembelajaran di SD agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik, memiliki kesempatan dalam mengasah jiwa kepemimpinan dan karakter, serta mendapatkan pengalaman secara langsung dalam mengajar. 3. Program Kampus Mengajar dapat meningkatkan pendidikan di daerah 3T. Kampus mengajar merupakan salah satu kegiatan untuk program Kampus Merdeka belajar. Kampus merdeka prinsipnya adalah perubahan paradigma pendidikan agar menjadi lebih otonom dengan kultur pembelajaran yang inovatif, mendorong proses pembelajaran di perguruan tinggi yang semakin otonom dan fleksibel. Hal ini bertujuan demi terciptanya kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing perguruan tinggi (Kemendikbud, 2020). Tujuan diadakannya program ini adalah agar para sekolah yang ter dampak Covid-19 dapat terus melaksanakan pembelajaran dan menerapkan program merdeka belajar yang telah dicanangkan oleh pemerintah, memberikan solusi bagi Sekolah Dasar yang ter dampak pandemi dengan memperdayakan para mahasiswa yang berdomisili di sekitar wilayah sekolah dasar tersebut, membantu pelaksanaan pembelajaran di SD agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik, memiliki kesempatan dalam mengasah jiwa kepemimpinan dan karakter, serta mendapatkan pengalaman secara langsung dalam mengajar. Daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) adalah daerah yang berada pada perbatasan dengan negara lain dengan karakteristik kurangnya sarana-prasarana, dan infrastruktur. Menurut Hasthoro (2016) bahwa daerah tertinggal diartikan berdasarkan kondisi sosial, budaya,, ekonomi, dan wilayah (geografis, manusia, dan sarana). Secara umum permasalahan pendidikan yang ada di daerah 3T antara lain adalah pendidik yaitu kurangnya jumlah pendidik, ketidaksesuain antara kompetensi pendidik dengan mata pelajaran yang diampu, rendahnya partisipasi orang tua, sarana dan prasarana belum memadai serta infrastruktur untuk kemudahan akses dalam mengikuti pendidikan masih sangat kurang.


Menurut Syafii (2018) bahwa di daerah 3T masih terjadi kesenjangan proses pendidikan dengan di daerah lainnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor yaitu sebagai berikut: 1) faktor sumber daya manusia, 2) faktor infrastruktur, 3) faktor kinerja dan kesejahteraan guru yang belum optimal, 4) faktor proses pembelajaran yang masih konvensional, 5) jumlah dan kualitas buku yang belum memadai, 6) masih terjadinya konflik di berbagai wilayah, 7) lemahnya kemampuan sistem pendidikan nasional, 8) keterbatasan anggaran yang dimiliki, 9) pendidikan yang belum berbasis pada masyarakat dan potensi daerah. Dari uraian di atas bahwa daerah 3T sangat membutuhkan tenaga dalam proses pendidikan agar daerah tersbeut memiliki kesetaraan mutu dengan daerah lain. Kampus Mengajar sangat penting untuk daerah 3T karena dengan program tersebut mahasiswa dapat membantu gur dalam proses pembelajaran terutama literasi dan numerasi. Proses pembelajaran yang diberikan mahasiswa merupakan energi positif baru dengan model dan metode yang sesuai dengan karakteristik dan perkembangan teknologi. Proses pembelajaran di sekolah terutama di daerah 3T sangat terkendala dengan permasalahan logistik, akses/perangkat, dan jaringan, hal ini dapat terjadi risiko berhentinya proses pembelajaran apalagi pembelajaran yang efektif. Dengan adanya program Kampus Mengajar dapat membantu pelaksanaan pembelajaran di SD agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik. Selain itu, program kampus mengajar memberikan manfaat bagi mahasiswa yaitu memiliki kesempatan dalam mengasah jiwa kepemimpinan dan karakter, serta mendapatkan pengalaman secara langsung dalam mengajar. 4. Analisis Program Kampus Mengajar Terhadap Prinsip Dasar Pendidikan. Program Kampus Mengajar merupakan terobosan di dunia pendidikan untuk mengatasi masalah pendidikan agar proses pembelajaran tetap berjalan karena dampak pandemi Covid-19 terutama di daerah 3T. Secara prinsip dasar pendidikan program Kampus Mengajar dapat dianalisis sebagai berikut: a. Prinsip Dasar Filosofis, sosiologis, dan anthropologis. Program Kampus Mengajar adalah solusi di tengah pandemi Covid-19 agar proses pembelajaran terus berjalan terutama daerah 3T. Sebagaimana tujuan pendidikan Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Secara sosiologis bahwa manusia Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan budaya serta secara anthropologis memiliki karakteristik, ciri khas, dan letak geografis yang berbeda. Dengan berbagai macam, suku, karakteristik, dan letak geografis yang berbeda proses pendidikan harus diberikan untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Program Kampus Mengajar adalah solusi untuk memberikan proses pendidikan agar pembelajaran tetap berlangsung untuk daerah 3T yang secara mutu dan infrastruktur sulit terjangkau. Dalam program Kampus Mengajar adalah menempatkan mahasiswa dari daerah terdekat sehingga dalam pelaksanaan proses pembelajaran para mahasiswa paham betul dengan raga, budaya, ciri khas, dan letak geografis daerah tersebut sehingga proses pembelajaran yang diberikan akan mendekatkan peserta didik dengan lingkungannya. b. Prinsip Dasar Psikologis dan Pedagogis. Dalam program Kampus Mengajar adalah menempatkan mahasiswa yang terdekat dengan daerahnya. Artinya mahasiswa jika ditempatkan dekat daerahnya maka mereka akan lebih mudah memahami karakteristik peserta didik daerah tersebut sehingga pelaksanaan proses pembelajaran yang lebih mudah. Prinsip dasar psikologis


ini sangat penting dalam proses pembelajaran karena dengan memahami karakteristik peserta didik maka mereka akan semkain terlibat lebih banyak dalam pembelajaran dan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Kampus Mengajar dilaksanakan agar ada keterkaitan antara perguruan tinggi dengan dunia nyata atau dunia kerja terutama bagi mahasiswa program pendidikan agar memiliki pengalaman di lapangan dalam proses pembelajaran, supaya mahasiswa menjadi agent of change yang mampu memberikan inspirasi di lingkungan masyarakat dan tentunya membantu sekolah untuk bisa bertahan melaksanakan pembelajarannya dengan transfer penerapan teknologi yang dikuasai oleh para mahasiswa. Adanya program Kampus Mengajar maka pembelajaran akan menjadi lebih efektif, bermakna, dan melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Secara prinsip dasar pedagogis maka pembelajaran akan membentuk peserta didik memiliki kompetensi berpikir kritis, memecahkan masalah, kreatif, memiliki skill komukiasi, dan kolaboarsi. Referensi: Hasthoro, A., H., dan Ambarwati, N. (2016). Analisis Sebaran Guru Dikdasmen di Wilayah 3 T (Terluar, Terdepan Dan Tertinggal): Tinjauan Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Pusat Data Dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Savitri, D. I. (2020). Peran Guru SD Di Kawasan Perbatasan Pada Era Pembelajaran 5.0 Dan Merdeka Belajar. Seminar Nasional Pendidikan Dasar, 2, 274–279. Sherly, Dharma, E., & Sihombing, H. B. (2020). Merdeka belajar: kajian literatur. Konferensi Nasional Pendidikan I. Siregar, N., Sahirah, R., & Harahap, A. A. (2020). Konsep Kampus Merdeka Belajar di Era Revolusi Industri 4.0. Fitrah: Journal of Islamic Education. Vol. 1. No. 1. Thn. 2020. Hal. 141–157. Suhartoyo, E., Wailissa, S. A., Jalarwati, S., Samsia, S., Wati, S., Qomariah, N., Dayanti, E., Maulani, I., Mukhlish, I., Rizki Azhari, M. H., Muhammad Isa, H., & Maulana Amin, I. (2020). Pembelajaran Kontekstual Dalam Mewujudkan Merdeka Belajar. Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M). Vol. 1 No. 3. Thn. 2020. Syafii, A. (2018). Perluasan dan Pemerataan Akses Kependidikan Daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Dirāsāt: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam. Vol. 4, No. 2, Desember 2018 Rosita, A, D. dan Damayanti, R. (2021). Pelaksanaan Program Kampus Mengajar Perintis Pada Sekolah Dasar Terdampak Pandemi Covid-19. Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan. Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 42-49. Widiyono, A., Irfana, S., Firdausia, K. (2021). Implementasi Merdeka Belajar Melalui Kampus Mengajar Perintis Di Sekolah Dasar. Jurnal Metodik Didaktik. Vol. 16 No. 2. Thn. Januari 2021. Hal. 102-107 .


Yamin, M., dan Syahrir (2020). Pembangunan Pendidikan Merdeka Belajar (Telaah Metode Pembelajaran). Jurnal Ilmiah Mandala Education. Vol. 6. No. 1. April 2020.


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.