Model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011). Model ini cocok untuk digunakan dalam merefleksikan materi pembelajaran.
Connection: Apa keterkaitan materi yang didapat dengan peran Anda sebagai Calon Guru Penggerak?
Materi Yang di dapat: Pada 2 Minggu ini, saya mempelajarai tentang modul Coaching Untuk Supervisi Akademi : Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi, Post-test Paket Modul 2 dan Pre-test Paket Modul 3
Keterkaitan: Mendukung Peran saya sebagai Guru Penggerak: 1. Menjadi coach guru lain 2. Mendorong kolaborasi antar guru
serta Nilai-nilai guru penggerak: Reflektif , Inovatif, Kolaboratif dan Mandiri
Challenge: Adakah ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik yang Anda jalankan selama ini? Modul ini memberikan kesan yang sangat berbeda dengan modul lainnya, karena saya baru pertama kali merasakan bagaimana menjadi seorang Coach, dan melakukan supervisi dikelas Guru lain.
Teacher Cia Rodriguez
Concept: Ceritakan konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan menurut Anda penting untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi Guru Penggerak?
TIRTA model coaching yang dapat membantu peran coach dalam membuat alur percakapan menjadi lebih efektif dan bermakna adalah model TIRTA. TIRTA kepanjangan dari T: Tujuan I: Identifikasi R: Rencana aksi TA: Tanggung jawab
Penerapan Alur TIRTA ini kami praktekkan dalam kegiatan Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi, dan Aksi Nyata
Change: Apa perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah mendapatkan materi pada hari ini?
Perubahan yang terjadi pada diri saya, saya mulai memahami konsep Coaching untuk Supervisi Akademik, dan mapu berperan sebagai Supervisor bagi rekan kerja lainnya melalui Aksi Nyata