Jurnal Dwi Mingguan Syarah Meilidiyyah Santoso, S.Pd Modul 1.4 CGP Angkatan - 7 Kab. Bandung

Model Six Thinking Hats

Model Six Thinking Hats Model Six Thinking Hats diperkenalkan oleh Edward de Bono pada tahun 1985. Model ini melatih kita melihat satu topik dari berbagai sudut pandang yang disimbolkan dengan enam warna topi. Setiap warna topi mewakili cara berpikir yang berbeda. Beberapa diantaranya terkadang mendominasi car akita berpikir. Karena itu dengan semakin sering melatih keenam warna topi, kita akan mendapatkan hasil refleksi yang lebih dalam.

Setelah saya mempelajari modul 1.4 tentang Budaya Positif pada LMS, yang dimulai dari mempelajari materi Mulai dari Diri sampai Eksplorasi Konsep yang saya lakukan secara mandiri. Selanjutnya melakukan diskusi di Ruang Kolaborasi Bersama dengan teman – teman CGP yang dipandu oleh fasilitator yang sama. Materi yang kami diskusikan mengenai analisis dari beberapa kasus dengan menggunakan segitiga restitusi, yang kemudian di lanjutkan di ruang kolaborasi hari kedua untuk mempresentasikan hasil diskusi dari setiap kelompok dengan kasus yang berbeda. Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui Google Meet di LMS. Kegiatan berikutnya yang saya ikuti dalam mempelajari modul ini adalah Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman yang di pandu oleh Instruktur dengan dihadiri oleh para guru hebat dari berbagai daerah, dan di tutup dengan Aksi Nyata yang dikerjakan secara mandiri di LMS. Topi Putih / Fact

Selama proses pembelajaran modul 1.4 mengenai Budaya Positif, yang saya rasakan yaitu menumbuhkan rasa kesadaran dari dalam diri yang membuat hati saya tergerak dan merasa senang dan bersemangat untuk melakukan perubahan dalam penanganan masalah yang terjadi terhadap peserta didik. Ternyata apa yang telah saya lakukan terjadi miskonsepsi mengenai teori control. Dengan mempelajari modul ini saya menjadi tahu tentang penerapan segitiga restitusi serta menjadi lebih paham mengenai masalah yang terjadi terhadap peserta didik dan cara penanganannya. Topi Merah / Fillings

Banyak pengalaman yang saya dapat dalam modul 1.4 mengenai budaya positif ini. Adapun yang saya dapat dari proses pembelajaran ini yakni apabila kita ingin melakukan perubahan menuju kemajuan yang lebih baik lakukanlah secara perlahan dan sedikit demi sedikit dan dimulai dari diri sendiri. Dimulai dari merubah cara – cara utama kita, dengan merubah kerangka acuan bagaimana kita berpikir, mengubah paradigma, skema pemahaman dan penjelasan aspek – aspek tertentu tentang realitas. Topi Kuning / Benefits

Topi Hitam / Cautions Dalam mempelajari modul 1.4 ini ada beberapa kendala yang ditemui diantaranya dalam penerapannya peserta didik masih belum terbiasa melaksanakan keyakinan kelas, dan dalam penerapan segitiga restitusi dalam penyelesaian masalah.

Topi Hijau / Creativity Setelah mempelajari modul 1.4 tentang budaya positif saya memiliki ide untuk membangun budaya positif baik di kelas maupun di lingkungan sekolah yaitu dengan cara membuat keyakinan kelas dan menerapkannya kepada rekan guru untuk ikut serta membangun budaya positif di kelasnya dan dilingkungan sekolah.

Topi Biru / Proses Saya akan menerapkan keyakinan kelas di sekolah dan juga melakukan upaya untuk menciptakan kebiasaan yang baik di lingkunan sekolah agar dapat mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid di sekolah. Keyakinan kelas merupakan nilai – nilai kebaikan yang murid yakini yang dapat diterapkan di kelas. Keyakinan murid akan suatu nilai inilah yang digunakan untuk mengontrol mereka sendiri agar lebih bertanggung jawab dan dapat menguatkan karakter mereka secara perlahan dan memunculkan motivasi intrinsik menuju standar kompetensi kelulusan yang menjadi tujuan pendidikan yaitu profil pelajar pancasila. Kedepannya saya juga akan menciptakan budaya positif yang berpihak pada murid menjadi mudah diterapkan di lingkungna sekolah jika adanya kolaborasi antar warga sekolah itu sendiri. Mulailah dari diri sendiri kemudian berusaha memotivasi orang lain untuk bergerak menciptakan suasana yang nyaman, aman dan menyenangkan.

Thank you! Tergerak, Bergerak, Menggerakkan!