Kata pengantar-WPS Office Flipbook PDF


89 downloads 110 Views 776KB Size

Story Transcript

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Baturetno, 12 Januari 2023

Penulis

Program kerja presiden Susilo Bambang Yudhoyono Ada enam prioritas pembangunan yang ditetapkan Presiden dalam rapat kabinet tersebut; 1. pertamapertumbuhan ekonomi 2. kedua penciptaan lapangan pekerjaan 3. ketiga stabilitas harga 4. keempat pengentasan kemiskinan 5. Kelima ketahanan pangan 6. keenam ketahanan energi.

Keberhasilan pada pemerintahan SBY 1)SBY yaitu membawa RI cetak pertumbuhan ekonomi rata-rata di kisaran 5-6 persen. 2), peran investasi meningkat dari 23 persen menjadi 31 persen. 3)Ketiga, kinerja perbankan terus membaik, perkembangan aset rata-rata tumbuh 16,44 persen, dana pihak ketiga (DPK) 15,88 persen, dan kredit 21,62 persen. 4)presentase angka kemiskinan menurun dan pekerja formal naik dari 16 pe,66 persen menjadi 11,25 persen di tahun 2014. 5)Kelima, tingkat pengangguran terbuka menurun, dan pekerjaan formal naik dari 29,38 persen menjadi 39,90 persen di 2013. 6)indeks pembangunan manusia (IPM) meningkat 7,45 persen menjadi 68,7 persen dan pada 2013 menjadi 73,45 persen.

Kegagalan pada pemerintahan SBY 1) Ketimpangan melebar, gini ratio naik 0,5. 2) Deindustrialisasi dengan rendahnya kontribusi sektor industri terhadap PDB.

3) Neraca perdagangan dari surplus US$ 25,06 miliar menjadi defisit US$ 4,06 miliar. 4) Pertumbuhan ekonomi tinggi, tapi tidak menciptakan lapangan kerja. Elastisitas 1%pertumbuhan dalam membuka lapangan kerja turun dari 436.000 menjadi 164.000. 5) Efisiensi ekonomi semakin memburuk. Tercatat ICOR melonjak dari 4,17 menjadi 4,5. 6) Tax ratio turun sebesar 1,4%. 7) Kesejahteraan petani menurun 0,92%. 8) Utang per kapita naik dari US$ 531,29 menjadi US$ 1.002,69 (2013). Pembayaran bunga utang menyedot 13,6% dari anggaran pemerintah pusat. 9) APBN naik, namun disertai defisit keseimbangan primer. Pada 2004, keseimbangan primer surplus 1,83% dari PDB. Tahun 2013 defisit 1,19% 10)Postur APBN semakin tidak proporsional, boros, dan semakin didominasi pengeluaran rutin dan birokrasi.

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.