Kisah seorang penjual koran Flipbook PDF

Kisah seorang penjual koran

9 downloads 110 Views 5MB Size

Story Transcript

Kisah Seorang Penjual Koran Oleh : Yaumil Ainin Pradina, S.Pd


Udara pada pagi hari terasa dingin. Seorang anak mengayuh sepedahnya di tengah jalan yang masih sepi, ia adalah temanku seorang penjual koran yang bernama Doni.


Menjelang pukul lima pagi, Doni telah sampai di tempat agen Koran dari beberapa penerbit . “Ambil berapa Doni?” tanya Bang Karno “Seperti biasa Bang,” jawab Doni. Bang Karno mengambil sejumlah Koran dan majalah yang biasa dibawa Doni untuk langganannya


Doni anakyangrajin dansenang dalam bekerja membantu orangtuanya, setiaphari Doni mendatangipelangganpelanggansetianya. Dari saturumahkerumahlainnya. Begitulahpekerjaan Doni setiapharinya. Menyampaikan Korankepadaparapelanggannya. Semua itu dikerjakannya dengangembira, ikhlas, danrasapenuhtanggungjawab. Ketika Doni sedang mengacusepedanya, tiba-tiba ia dikejutkan dengansebuah benda.


“Wah, apa isinya ini?” tanyanya dalam hati. Doni segera membuka bungkusan dengan hati-hati. Alangkah terkejutnya ia, karena di dalamnya terdapat kalung emas dan perhiasan lainnya. “Wah, apa ini?”tanyanya dalam hati. “Milik siapa, ya?” Doni membolakbalik cincin dan kalung yang ada di dalam kardus. Ia makin terperanjat lagi karena ada kartu kredit di dalamnya. “Lho, ... ini kan milik Pak Alif. Kasihan sekali Pak Alif, rupanya ia telah kecurian.”gumamnya dalam hati. Benda tersebut adalah sebuah bungkusan plastik berwarna hitam. Doni menjadi gemetaran. Benda apakah itu?. Tampak di dalam bungkusan itu terdapat sebuah kardus


Apa yang diperkirakan Doni itu memang benar. Rumah Pak Alif telah kemasukan maling, tadi malam. Karena pencuri tersebut terburu-buru, bungkusan perhiasan yang telah dikumpulkannya terjatuh. Doni dengan segera memberitahukan Pak Alif. Ia menceritakan apa yang terjadi dan ia temukan


KIOS DONI Betapa senangnya Pak Alif karena perhiasan milik istrinya telah kembali. Ia sangat bersyukur, perhiasan itu jatuh ke tangan orang yang jujur. Sebagai ucapan terima kasihnya, Pak Alif memberikan modal kepada Doni untuk membuka kios di rumahnya.


Kini Doni tidak lagi harus mengayuh sepedanya untuk menjajakan koran. Ia cukup untuk menunggu pembeli datang untuk berbelanja. Sedangkan untuk mengirim koran dan majalah kepada pelanggannya, Doni digantikan oleh saudaranya yang kebetulan belum mempunyai pekerjaan. Itulah akhir dari sebuah kejujuran yang akan mendatangkan kebahagiaan di kehidupan kelak.


Peserta Didik Lembar Kerja!


DAFTAR PUSTAKA Buku siswa Bahasa Indonesia kelas X Google.com Canva


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.