Story Transcript
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
Modul 2.3
Koneksi Antar Materi Oleh: Asmali, S.Kom. CGP Angkatan 7 Kabupaten Sidoarjo
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
APA ITU CHOACHING??? Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999).
Intro
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
PENTINGNYA KETERAMPILAN CHOACHING BAGI GURU Choaching sangat penting sebagai salah satu alat untuk memaksimalkan potensi murid. Apabila proses choaching berhasil dengan baik, maka masalah-masalah pembelajaran atau masalah eksternal yang menganggu proses pembelajaran dapat diatasi. Proses choaching dapat membantu anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya secara maksimal
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
PERBEDAAN MENTORING, KONSELING DAN COACHING
MENTORING
Mentor menggunakan pengalamnnya untuk membantu mentee mengembangkan dirinya dan membantunya mengatasi permasalahan
KONSELING Koselor membantu seseorang mengatasi permasalahnnya dengan secara langsung memberikan solusi
COACHIN Coach mengarahkan coachee untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dengan pertanyaanpertanyaan pemantik
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
KOMPETENSI DASAR BAGI SEORANG COACH
01
03
Keterampilan membangun dasar coaching
Keterampilan berkomunikasi Keterampilan
02
04
Keterampilan membangun hubungan baik
Keterampilan memfasilitasi pembelajaran
Contents
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
PARADIGMA BERPIKIR COACHING
01
Fokus pada coachee / rekan yang akan dikembangkan
02
03
Bersikap terbuka dan ingin tahu
Memiliki kesadaran diri yang kuat
04
Mampu melihat peluang baru dan masa depan
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
PRINSIP COACHING Kemitraan Dalam coaching, posisi coach terhadap coachee-nya adalah mitra. Itu berarti setara, tidak ada yang lebih tinggi maupun lebih rendah.
01
02
03
Proses Kreatif Proses kreatif ini dilakukan melalui percakapan, yang dua arah, memicu proses berpikir coachee, memetakan dan menggali situasi coachee untuk menghasilkan ide-ide baru
Memaksimalkan Potensi Untuk memaksimalkan potensi dan memberdayakan rekan sejawat, percakapan perlu diakhiri dengan suatu rencana tindak lanjut yang diputuskan oleh rekan yang dikembangkan,
) ) ) ) ) ) ) ) )
FILOSOFI KHD Proses coaching sebagai komunikasi pembelajaran antara guru dan murid. Murid diberikan kebebasan untuk menemukan kekuatan dirinya dan peran pendidikan sebagai "Pamong" dalam memberikan tuntutan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak kehilangan arah dan menemukan kekuatan dirinya tanpa membahayakan dirinya
) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
COACHING DALAM KONTEKS PENDIDIKAN SISTEM AMONG Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karsa, dan Tut wuri handayani menjadi semangat yang menguatkan keterampilan komunikasi guru dan murid dengan menggunakan pendekatan coaching TUT WURI HANDAYANI menjadi kekuatan dalam pendekatan proses coaching dengan memberdayakan semua kekuatan diri pada murid
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
KOMPETENSI INTI COACHING Kehadiran Penuh/Presence kemampuan untuk bisa hadir utuh bagi coachee, sehingga badan, pikiran, hati selaras saat sedang melakukan percakapan coaching.
Mendengarkan Aktif
Mengajukan Pertanyaan Berbobot
Pertanyaan Seorang coach yang diajukan dapat yang baik akan mendengarkan lebih menggugah orang untuk berpikir dan menstimulasi banyak dan lebih pemikiran coachee, sedikit berbicara. memunculkan hal-hal yang fokus dan pusat mungkin belum komunikasi adalah terpikirkan sebelumnya, pada diri mitra mengungkapkan emosi bicara.
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
ALUR TIRTA IDENTIFIKASI
TUJUAN
01
Coach perlu mengetahui apa tujuan yang hendak dicapai coachee dari sesi coaching ini
02
RENCANA AKSI
03 Coach membantu coachee dalam memilah dan memilih rancangan aksi yang akan dilakukan
Keterampilan
04
Proses menggali semua hal yang terjadi pada diri coachee TANGGUNG JAWAB
Komitmen coachee dalam membuat sebuah rencana aksi dan menjalankannya
Contents
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
SUPERVISI AKADEMIK DENGAN PARADIGMA BERPIKIR COACHING
Supervisi akademik sebagai kegiatan berkelanjutan yang meningkatkan kompetensi guru sebagai pemimpin pembelajar dalam mencapai tujuan pembelajaran yang berpihak pada anak
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
SUPERVISI AKADEMIK DENGAN PARADIGMA BERPIKIR COACHING Prinsip supervisi akademik dengan paradigma berpikir coaching meliputi: kemitraan, konstruktif, terencana, reflektif, obyektif, berkesinambungan, dan komprehensif. Siklus dalam supervisi klinis meliputi 3 tahap yaitu: pra observasi, observasi, dan pasca observasi
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
KONEKSI ANTAR MATERI COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK PEMBELAJARAN BERDFERENSIASI
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
Dalam pembelajaran berdiferensiasi diadakan pemetaan berdasarkan kebutuhan belajar murid, yaitu minat belajar, kesiapan belajar dan profil murid. Pemetaan ini digunakan seorang coachee sebagai data dalam proses coaching, sehingga murid mampu mengoptimalkan potensi yang ada dalam dirinya untuk menemukan solusi terbaik
Hal yang perlu dipahami dalam kompetensi sosial dan emosional yaitu: kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. KSE digunakan pendidik sebagai acuan dalam proses coaching , agar terjadi pengendalian diri dan emosi serta timbul rasa empati dan pengambilan keputusan yang tepat
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
Thank You Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan