Kritik Sastra dan Esai Flipbook PDF


88 downloads 104 Views 129KB Size

Story Transcript

Kritik Sastra dan Esai: Pengertian, Ciri, Struktur, Contoh & Perbedaan | Bahasa Indonesia Kelas 12 Pengertian Kritik Sastra dan Esai Terlebih dahulu, kita akan membahas kritik sastra. Kritik sastra adalah analisis terhadap suatu karya sastra untuk mengamati atau menilai baik dan buruknya suatu karya secara objektif. Adapun esai diartikan sebagai karangan singkat yang membahas suatu masalah dari sudut pandang pribadi penulisnya. Masalah yang dibahas dalam esai merupakan masalah yang aktual dari berbagai bidang, seperti kesusastraan, kebudayaan, iptek, atau politik. Kamu pastinya sudah tahu dong ya tentang sejarah esai. Lebih luasnya, Widyamartaya dan Sudiati berpendapat bahwa kritik sastra adalah pengamatan yang teliti, perbandingan yang tepat, dan pertimbangan yang adil terhadap baik dan buruknya kualitas, nilai, serta kebenaran suatu karya sastra. Nantinya, kritik yang sudah diberikan terhadap karya sastra dan esai dapat menjadi panduan yang memadai kepada pembaca tentang kualitas sebuah karya. Di samping itu, penulis karya tersebut akan memperoleh masukan yang bersifat membangun karya tersebut Baca Juga: Jenis-Jenis Puisi Kontemporer dan Contohnya

Perbedaan Kritik Sastra dan Esai Berdasarkan isi dan pandangan si penulis, kritik sastra dan esai memiliki beberapa perbedaan. Di antaranya sebagai berikut:

Prinsip Penulisan Kritik dan Esai 1. Pokok persoalan yang dibahas harus layak untuk diulas. Hasil ulasannya pun harus memberikan keterangan atau memperlihatkan sebab-musabab yang berkaitan dengan

suatu peristiwa yang nyata. Jadi, yang terpenting bukan apa yang diulas, tetapi bagaimana cara penulis memberikan ulasannya. 2. Pendekatan yang digunakan harus jelas, apakah persoalan didekati dengan pendekatan faktual atau imajinatif. 3. Ulasan yang menggunakan pendekatan faktual harus didukung oleh fakta yang nyata dan objektif. Penulis tidak boleh mengubah fakta untuk mendukung pandangannya. 4. Pernyataan yang diungkapkan harus jelas, tidak samar-samar, harus dapat dipercaya, tidak disangsikan atau disangkal, dan dapat dibuktikan kebenarannya.

Struktur Kritik Sastra dan Esai Dalam penulisan kritik sastra maupun esai, ada beberapa struktur atau sistematika yang harus dipenuhi. Ada 3 hal penting dalam struktur kritik dan esai, yakni pernyataan pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang atau reiterasi. Pembahasan secara detailnya antara lain: 1. Pernyataan Pendapat

Dalam esai, pendapat atau tesis menyajikan pandangan penulis terhadap objek atau fenomena yang disoroti. 2. Argumentasi

Argumen atau pendapat yang disajikan berupa alasan yang logis serta bersifat subjektif. Penegasan Ulang 3. Reiterasi

Penegasan ulang dalam esai, juga berupa ringkasan atau pengulangan kembali hal yang sudah disampaikan dan menjadi penegasan dari bagian argumentasi.

Kaidah Kebahasaan Kritik Sastra dan Esai Dari segi kebahasaan, kritik sastra dan esai dapat dilihat dari hal berikut:

1. Pernyataan Persuasif

Pernyataan persuasif pada teks berbentuk kritik sastra dan esai, kalimat yang digunakan tidak secara jelas mencirikan kalimat persuasif secara umum. Pernyataan yang disampaikan penulis, mengulas hal dengan data atau kalimat yang logis bertujuan agar menggugah pemikiran pembaca sehingga akhirnya pembaca setuju dengan ide yang disampaikan penulis. 2. Pernyataan Fakta

Dalam kritik dan esai, pendapat penulis disajikan berdasarkan interpretasi ataupun penafsiran dari sudut pandang tertentu dengan disertai fakta-fakta pendukung. Kehadiran fakta berfungsi sebagai sarana untuk memperjelas pendapat. 3. Pernyataan Menilai

Pernyataan yang bersifat menilai atau mengomentari sangat diperlukan untuk mengetahui kurang dan lebihnya suatu karya, yang nantinya akan menjadi bahan evaluasi bagi penulis. 4. Istilah Teknis

Istilah teknis merupakan kosakata yang berkaitan pada bidang ilmu pengetahuan tertentu. Hal ini terkadang perlu dilakukan agar penulis dan pembaca dapat sepaham pada suatu pembahasan tertentu yang perlu dijelaskan secara detail. 5. Kata Kerja Mental

Kata kerja mental adalah kata kerja yang melibatkan perasaan atau respons terhadap suatu tindakan atau kejadian, bukan berupa tindakan atau aksi yang bisa diamati secara fisik. Contoh: mengingat, merasakan, memikirkan. Baca Juga: Mengenal Teks Cerita Sejarah: Pengertian, Struktur, Ciri, dan Contohnya

Ciri-Ciri Kritik Sastra dan Esai Seperti jenis teks lainnya, teks kritik sastra memiliki ciri, agar kamu dapat mengidentifikasi, apakah sebuah teks disebut sebagai kritik sastra.

a. Ciri-Ciri Kritik Sastra • • • • • • •

Memberikan tanggapan terhadap hasil karya. Memberikan pertimbangan baik dan buruk (kelebihan dan kekurangan) sebuah karya sastra. Pertimbangan bersifat objektif. Memaparkan kesan pribadi kritikus terhadap sebuah karya sastra. Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan. Tidak berprasangka. Tidak terpengaruh siapa penulisnya.

b. Ciri-Ciri Esai • • • • • •

Berbentuk prosa. Singkat, dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam. Memiliki gaya pembeda. Selalu tidak utuh. Memenuhi keutuhan penulisan. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal.

Contoh Kritik Sastra dan Esai Bagaimana? Sampai disini sudah lumayan paham, ‘kan mengenai kritik sastra dan esai. Supaya lebih memahami, yuk kita lihat satu contoh dari kritik sastra dan esai.

Contoh Kritik Sastra

Mimpi Anak Belitung pada Novel Sang Pemimpi

Sebuah Kritik Sastra

Mimpi adalah bagian kehidupan. Tanpa mimpi kita akan kurang bersemangat untuk menjalani kehidupan. Novel Sang Pemimpi adalah sebuah novel kedua karya Andrea Hirata yang merupakan bagian tetralogi Laskar Pelangi. Sang Pemimpi adalah judul yang tepat untuk novel ini karena memang kisah yang disajikan membuat pembaca yakin akan kekuatan mimpi. Tentunya, dengan cinta, pengorbanan, dan rahmat Tuhan, kita akan dapat mewujudkan mimpi yang kita miliki. Tiga tokohnya, Arai, Ikal, dan Jimbron, yang digambarkan sebagai pemimpi telah menamatkan SMP dan akan melanjutkan ke SMA. Dari sinilah perjuangan dan mimpi mereka dimulai. Tidak tanggung-tanggung, Arai dan Ikal bermimpi untuk kuliah ke Perancis, sedangkan Jimbron memutuskan untuk menetap di Belitung. Demi impian tersebut, apapun mereka lakukan. Impian Arai dan Ikal untuk kuliah di Prancis terwujud, Namun, ini barulah awal perjuangan yang sesungguhnya. Kekuatan novel ini terdapat dalam nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pembaca diajarkan agar menjadi orang yang senantiasa bersyukur. Walaupun di tengah kekurangan, jangan mengeluh dan tetap berusaha serta berdoa. Selain itu, dengan kekuatan mimpi, jangan pernah menyerah dan larut dalam kesedihan. Selain itu, penulis mengajarkan tentang nilai-nilai untuk path pada perkataan orang tua. Dalam novel Sang Pemimpi, juga terdapat kekurangan yang dapat menjadi masukan bagi penulis. Pembaca dapat mengalami kesulitan dalam memahami bahasa yang digunakan karena ada penggunaan bahasa daerah dan bahasa Inggris yang tidak dijelaskan di glosarium. Sebaiknya penulis melengkapi kosakata berbahasa daerah dan asing pada glosarium sehingga pembaca tidak bingung dengan istilah-istilah tersebut. Hal yang digambarkan lewat kata-kata dari kutipan.

"Lalu kami beralih menjadi part time office boy di kompleks kantor pemerintah. (hal. 69), Baca Juga: Membahas Paragraf: Jenis, Unsur, dan Syarat

Contoh Esai

CANDU. Sebuah kata yang tepat untuk menggambarkan keterikatan masyarakat kita pada media sosial. Semua kalangan seakan "terjerat" dalam rutinitas yang sama setiap harinya. Terlebih lagi kaum remaja. Remaja larut dalam aktivitas yang satu ini hampir sepanjang hari. Tentunya ada keasikan tersendiri sehingga remaja betah berlama-lama dalam menggunakannya. Salah satunya, sebagai wadah menuangkan berekspresinya. Penggunaan media sosial di kalangan remaja akan memberikan dampak bagi penggunanya. Remaja yang tentunya masih dalam usia belajar, sering terganggu waktu belajarnya. Ditambah lagi, sebaran informasi melalui media sosial dapat membentuk opini di kalangan remaja. Misalnya tentang standar kecantikan di kalangan remaja perempuan. Hal lainnya yang sangat berbahaya dari media sosial adalah pornografi dan kejahatan melalui internet. Walaupun demikian, kita tidak menampik bahwa media sosial pun memiliki dampak positif, di antaranya untuk menjaga silaturahmi dengan keluarga ataupun saudara yang jauh jarak tempat tinggalnya, mendapatkan ilmu pengetahuan baru, sebagai sumber penyebaran informasi, memperluas jaringan pertemanan, dan sebagai media media promosi bisnis. Penggunaan teknologi modern tentunya tidak lepas dari pengaruh positif dan negatif. Tentu saja hal ini bergantung dari penggunanya, Remaja diharapkan dapat membatasi diri sendiri serta control dari orang tua sangat diperlukan. Baca Juga: Ciri-Ciri dan Struktur Esai yang Baik dan Benar

Nah, sekarang kamu sudah tahu kan, bagaimana proses dalam melakukan kritik sastra dan karya esai? Supaya kritik yang disusun tidak subjektif, maka harus benarbenar dipahami prinsip-prinsip serta cirinya terlebih dahulu ya. Ciri-ciri dan struktur esai bisa kalian baca kok di blog ini juga. Ingin coba menjawab beberapa contoh soal dan menyimak video pembahasan materi bahasa Indonesia lainnya? Yuk langsung aja cek di ruangbelajar! Ada banyak

Ciri-ciri dan Struktur Esai yang Baik dan Benar | Bahasa Indonesia Kelas 12 Siapa diantara RG Squad yang suka menulis esai nih? Sekarang ini mulai banyak lho kompetisi menulis esai dengan tema yang beragam. Nah, kalau kalian tertarik untuk mengikuti lomba esai dan ingin tulisannya menjadi pemenang, penting untuk kalian perhatikan struktur esai dan juga seperti apa ciri-ciri esai itu. Terdapat 6 ciri-ciri esai yang perlu di perhatikan, yakni 1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif. 2. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain. 3. Selalu tidak utuh. Penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca. 4. Memenuhi keutuhan kriteria penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang. 5. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam. 6. Mempunyai ciri pribadi, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.

Pada dasarnya, sebuah esai terbagi dalam minimal lima paragraf, RG Squad: Paragraf Pertama. Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut dengan esainya. Esai ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas ya RG Squad, sedapat mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan esai tersebut dalam beberapa sub topik. Paragraf Kedua, ketiga, dan keempat. Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung esai dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik. Paragraf Kelima (terakhir). Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali esai dan sub topik yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk meyakinkan pembaca.

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.