Laporan kegiatan Eco-Bhinneka_With Cover Flipbook PDF

Laporan kegiatan Eco-Bhinneka_With Cover

86 downloads 101 Views 7MB Size

Recommend Stories


[inside front cover]
[inside front cover] DICCIONARIO BILINGÜE KOREGUAJE–ESPAÑOL ESPAÑOL–KOREGUAJE Dorothy M. Cook Frances L. Gralow Introducción El koreguaje es habl

ACCIDENTES Markel Top Cover
ACCIDENTES Markel Top Cover Este seguro de accidentes protege a los asegurados ante situaciones de invalidez o incapacidad por accidentes de cualquier

IDEXX Literature Cover Sheet
IDEXX Literature Cover Sheet IDEXX Library #: 5W Topic: Chilean Approval of Colilert Title: '' Agua Potable - Metodo de determinacion simultanea de b

Story Transcript

LAPORAN KEGIATAN LOKAKARYA FAITH – INSPIRED CHANGE MAKING INITIATIVE (FICI) “We Faith for Sustainable Livelihood and Environment atau BIJAK (Bersama Kita Menjaga Kehidupan)” Bogor, 26-30 Agustus 2022 KEMITRAAN BERSAMA JISRA - ECO BHINNEKA MUHAMMADIYAH


LAPORAN KEGIATAN LOKAKARYA FAITH – INSPIRED CHANGE MAKING INITIATIVE (FICI) MASTERCLASS INDONESIA “We Faith for Sustainable Livelihood and Environment atau BIJAK (Bersama Kita Menjaga Kehidupan)” Bogor, 26-30 Agustus 2022 LATAR BELAKANG Indonesia memiliki masyarakat majemuk dengan keragaman suku, etnis, agama dan kepercayaan. Keberagaman masyarakat menjadikan Indonesia negara yang menjunjung tinggi toleransi dan sikap saling menghargai satu dengan yang lain. Dengan berbagai perbedaan yang ada, organisasi berbasis keagamaan dan kepercayaan mempunyai peran penting, bukan hanya dalam menjaga perdamaian tetapi juga dalam upaya membangun Indonesia menjadi lebih baik dari berbagai aspek kehidupan. Dalam sejarahnya, organisasi keagamaan dan kepercayaan telah melahirkan para pemimpin yang membawa umat dan pengikutnya melakukan gerakan perubahan dan pembaharu (changemaking) di berbagai bidang. Salah satu kekuatan yang mengubah dunia adalah keyakinan yang kuat (Strong Believe, Faith) termasuk keyakinan pada tatanan agama, kepercayaan, adat dan tatanan sosial budaya lainnya. Para pembawa pesan "keyakinan" ini memiliki peran signifikan dalam menjawab masalahmasalah yang dihadapi manusia dan dunia seperti krisis perubahan lingkungan, krisis pangan dan krisis energi. Tanpa perubahan sistemik, pranata sosial dan perilaku individu, krisis dunia semakin meluas dan pada gilirannya akan membuat kehidupan semakin sengsara. Tidak dapat dipungkiri bahwa di Indonesia agama dan kepercayaan merupakan salah satu fondasi yang penting bagi seorang individu untuk melakukan pembaharuan di masyarakat. Dapat dibayangkan jika organisasi keagamaan dan kepercayaan menghimpun kekuatan bersama membuat gerakan pembaharu, maka Indonesia akan dapat mengatasai berbagia tantangan zaman yang semakin pesat perubahannya. Ashoka Asia Tenggara yang memiliki kredo "Setiap orang adalah pembaharu atau everyone is a changemaker” bekerja sama dengan Eco Bhineka Muhammadiyah, ingin berkolaborasi dengan berbagai organisasi, menginisiasi gerakan pembaharu sebagai upaya membangun gerakan Everyone a changemaker di lingkungan organisasi dan komunitas berbasis keagamaan dan kepercayaan. Inisiatif ini akan dimulai dengan sebuah lokakarya Faith Inspired Changemaking Initiative Indonesia (FICI), 2022 dengan tema “Bersama Kita Menjaga Kehidupan (BIJAK) atau WISE (We Faith for Sustainable Livelihood and Environemnt ”. TUJUAN ACARA Secara umum lokakarya ini merupakan salah satu langkah membangun gerakan “Setiap orang yang memiliki keyakinan baik agama atau kepercayaan adalah Pembaharu atau everyone a changemaker”. Secara khusus lokakarya bertujuan untuk: 1. Menciptakan ruang bertemunya pemimpin dari berbagai organisasi keagamaan dan kepercayaan, Fellow Ashoka, Ashoka Young Changemaker, dan organisasi strategis lainnya untuk memahami potensi dan kekuatan diri sebagai pemimpin pembaharu di masyarakat.


2. Membangun pemahaman bersama tentang gerakan pembaharu dalam meningkatkan empati, kolaborasi, kepemimpinan dan praktek “changemaking” di lingkungan komunitas keagamaan dan kepercayaan. 3. Mengidentifikasi berbagai krisis kehidupan khususnya terkait kerusakan alam dan lingkungan yang akan mempengaruhi keberlanjutan kehidupan. 4. Memahami gerakan lingkungan hidup dan perubahan iklim dalam perspektif keberagaman serta solusi bersama 5. Mendiskusikan peran pemimpin dan komunitas berbasis keagamaan dan kepercayaan dalam memimpin gerakan pembaharu untuk merespon krisis lingkungan dan alam. 6. Merancang kerjasama dan startegi “interfaith dan intergenerasi” untuk memulai langkah awal gerakan pembaharu dalam mengatasi krisis lingkungan dan alam. PARTISIPAN Lokakarya ini diharapkan dapat diikuti oleh para pemimpin and perwakilan komunitas berbasis agama dan kepercayaan, serta inovator sosial yang aktif menjalankan inisiatif sosial, lingkungan, dan perdamaian. WAKTU DAN TEMPAT Lokakarya diselenggarakan selama 3 hari efektif pada: ▪ Hari dan Tanggal :Jumat-Selasa, 26-30 Agustus 2022 (Termasuk kedatangan dan kepulangan) ▪ Waktu : 08.00 – 18.00 WIB ▪ Lokasi : Villa Marcolina 57, Bogor, Jawa Barat AGENDA ▪ Jumat, 26 Agustus 2022 : Kedatangan Peserta dan Pembukaan Acara ▪ Sabtu, 27 Agustus 2022 : Mamahami Gerakan Lingkungan dan Dampak Perubahan Iklim dalam Keberagaman serta Gerakan mengambil peran untuk Solusi Lingkungan di Nasional dan Global. ▪ Minggu, 28 Agustus 2022: Menjadi Changemaker untuk Kehidupan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup ▪ Senin, 29 Agustus 2022 : Berbagi Gagasan Pembaruan - Festival Bijak 2022 ▪ Selasa, 30 Agustus 2022 : Kepulangan Peserta PEMATERI/FASILITATOR: 1. Dhani Wahyu Munggoro 2. Pak Soerya Adi Wibowo PENYELENGGARA Ashoka Asia Tenggara bekerjasama dengan Eco-Bhinneka PP Muhammadiyah Kontak: Twitter: @ecobhinneka Instagram: @ecobhinneka @ashoka.id Facebook : Eco Bhinneka


Fanspage: Eco Bhinneka Website: ecobhinnekamuhammadiyah.org NOTULENSI KEGIATAN Hari pertama, Jumat 26 Agustus 2022 1. Perkenalan Peserta dan Penyelenggara 2. Sambutan Mbak Neni (Direktur Ashoka Asia Tenggara) “Saya memiliki motto: “Everone is changemaker”. Sebagai orang yang berasal dari Ketapang, Kalbar, sejak kecil Mbak Neni melihat nenek mengangkut air di panggul, seolah jd tugas perempuan ngangkut air. Lalu pindah ke Pontianak usia 5 tahun; jauh dari sungai Kapuas. Masa kecil saya dibayang2i ambil air tengah malam ketika musim kemarau yg sudah terperdiksi. Di kampung itu khusus perempuan bangun tengah malam untuk ambil air dari Kapuas. Air menjadi bagian kehidupan. Ketika di IPB ambil manajemen sumber perairan, utk memastikan air terus mengalir dan ada. Penelitian saya waktu itu kondisi eksteruarin th 84 (pertemuan air antara Kapuas dan laut). Tercemar oleh limbah kayu. Padahal masa kecil ada ikan galah yang sekarang sudah tidak ada. Yang terdampak adalah perempuan yang pencahariannya adalah mencari ikan. Tugasnya adalah mengembangkan kerajinan bambu di sukabumi; yang kekurangan air bersih. Ada sumber di hutan bambu, akibatnya gagal mengorganisir kerajinan bambu. Tapi bangga krn mendekatkan sumber air melalui pipanisasi. Persoalannya adalah bagaimana perempuan berjuang mendapatan air. Di aceh, NTT (flores), Buton selteng dan jawa barat mencoba mengatasi air bersih yg harus dihadapi oleh kaum perempuan. Persoalan lebih pada air dihadapi kaum perempuan kepala keluarga. Paling parah adalah bencana yang dihadapinya. Saya menyaksikan betul perubahan alam yg harus disadari oleh masyarakat sehingga sumber penghasilannya ngacak krn iklim/cuaca. Sampai sekarang di NTT yang komunitasnya paling kuat dan solid di ulau adonara dan tembatam, di sana ada daerah kering dan subur; tapi air masih bermasalah. Sebagai seorang feminis; saya percaya pengalaman hidup perempuan adalah sumber paling penting sebagai basis upaya menggerakkan perubahan. Persoalannya di ind perempuan tidak dilibatkan dalam membeuat kebijakan terutama masalah lingkungan. Saya bergerak tidak di hardcore nya lingkungan, tapi lebih kepada soft core sbg akar perubahan yg mendasar. Di negara lain, kita membincang peace building lebih pada alam agar lebih universal. Apapun agama dan ras kita akan merasakan hal yang sama jika alam kita rusak. Maka perlu kita bekerjasama melakukan perubahan. Semoga pengalaman perempuan sprit nenek saya dan perempuan yg bermasalah dg air bersih bisa menikmati fasilitas air bersih karena lingkungan terjaga. Bagaimana kita sbg komunitas yg memiliki basis keagamaan yang kuat mampu bekerjasama. Terimakasih pada prigi yang sudah melakukan pembersihan sungai di beberapa wilayah di Indonesia; saya percaya bahwa dalam PEKA (perempuan kepala keluarga) terdapat best practice yg bisa disharekan.


Mudah mengkoordinir Peka, karena mereka telah merasakan hal2 yg menjadi problemnya. Ibu2 peka umumnya prinsipinya “tanam apa yang kamu makan, makan yang kamu tanam” sbg upaya mengembalikan kehidupan pada alam. Karena terbiasa dg kesulitan dlm pengfelolaan sama ir bagaimana berdampak pada orang lain, yakni empati pada orang lain agar sama2 merasakan manfaat lingkungan yang sehat. Tidak ada pilihan lain; selain merecicle hal2 yang bisa mereka lakukan. Misalnya masalah plastic yang susah untuk didaur ulang; Gerakan zero plastic di pasar2. Kemudian menghidupkan kembali barter di NTT sehingga produknya bisa terpakai/terbeli orang lain. Paling basis adalah perubahan mind set dan perilaku masyarakat bahwa apapun yg kita lakukan adalah saling mengait satu sama lain, sehingga kesadaran dan empati perlu ditularkan kepada banyak komunitas”. Hari Kedua, Sabtu 27 Agustus 2022 Pemaparan Materi oleh Pak Soerya Adi Wibowo (Dosen Fakultas ekologi manusia IPB) “Ekologi politik dalam mendorong perubahan “ Sejatinya adalah lingkungan manusia. Namun ada beberapa problem mengenai; 1. Keterkaitan 2. Kompleksitas 3. Non-linier 4. Ketidakpastian Ekologi; persoalan manusia dengan lingkungannya. Yang harus dibongkar adalah persoalan sains dikaitkan dengan agama dan keyakinannya. Namun yang menjadi PR adalah bahwa Fisika bisa menciptakan teknologi, tapi belum bisa memecahkan masalah lingkungan yang disebabkannya. Maka, Siapa yang melawan diversity akan tergilas oleh hukum alam (sunnatullah). Kita bisa melihat kamboja yang melawan diversity hanya bertahan 7 tahun. Karena memaksanakn semua warga negaranya hanya Bertani saja, tidak ada diversity pengetahuan dan profesi. Di German dan New Zealand yang terkenal adalah partai hijau sejak 80an. Bagaimana di Indonesia? Ciri pengethauan (Fisika kuantum): 1. Reduksi (menyederhanakan) 2. Dualisme (sains yang dibetuk sec mekanistik = subjek dan objek) 3. Empiric (terukur dan objektif) Prinsip dalam fisika kuantum: - Subjek dan objek tidak independent (antara positif dan negative tergantung kuanta-nya ) - Saling terkait (krn kita adalah kuanta/kuantim, jika persepsi positif, maka positif. Begitupun sebaliknya). - Non-linier (kita bisa jadi kuanta yang positif) Ciptakan kita sebagai makhluk yang kuanta sehingga menjadi kuantum positif. Saling terkait, tidak hanya sesame manusia, tapi juga dengan hewan, tumbuhan, dan lingkungan.


Isaac Asimov: “pengetahuan/sains itu sangat cepat, tapi wisdomnya sangat lamban”. Maka sudah seharusnya agama dijadikan pandu, sebagaimana yang terjadi di palu di mana semua agama ada untuk memecahkan masalah kemanusiaan. Sharing Session (Ashika Fellow) 1. Mas Dani Kalau bicara lokakarya; kita semacam masuk bengkel kerja utk saling cari tahu dan share satu sama lain, untuk dibawa pulang agar lebih kaya dan bisa diimplementasikan kembali. Maka Faith menjadi inspirasi utk isu lingkungan; aCiptakan komunitas lebih baik melalui aktivitas lingkungan masing-masing Adapun Tujuan lokakarya antara lain: 1. Berbagi gagasan tentang lingkungan 2. Menjadikan setiap orang adalah change maker melalui inovasi dan kolaborasi 3. Berbagi gagasan inovasi social yg berkelanjutan berbasis pada faith Cara belajar: Berbagi pengalaman (pend orang dewasa) 2. Masnu’ah (puspita bahari_demak) Ia Memberdayakan ekonomi terhadap perempuan di pesisir melalui advokasi hak-hak perempuan . ia memiliki pengalaman berjuang advokasi perempuan nelayan, karena selama ini hanya laki-laki yang dianggap sebagai nelayan, sementara 32 perempuan di desa tersebut tidak diakui sebagai profesi nelayan. Padahal dalam UU no 7 2016 tentang perlindungan pembedayaan budidaya ikan disebutkan bahwa yang dimaksud nelayan di situ tidak disebutkan gendernya, namun pemerintah seolah menutup mata tentang hal tersebut. Terlebih lagi menurut tokoh agama bahwa perempuan tidak pantas jadi nelayan. Padahal akses satu-satunya sebagaia nelayan itu yang dipilih perempuan. Dampak krisis iklim, di demak banyak desa pesisir tenggelam krn krisis ini, maka perempuan dirugikan. Ibu sebagaia ibu yang memberikan kehidupan hanya mampu dilakukan sebagai nelayan saja. Maka setelah 3 tahun berjuang untuk profesi perempuan nelayan, tantangannya besar. Bahkan ada kata2 yg tidak pantas dari anggota DPRD jateng. Pemerintah kesannya mengabaikan desa-desa yang tenggelam bahkan tidak dipulihkan. Yang kami lakukan swadaya dengan open donasi bagi warga yang hidup di irob yg setiap saat bisa menenggelamkan pemukiman. Kami membangun jalan panggung di atas airob dan rumah panggung. Ini swadaya murni masyarakat. Selain karena perubahan iklim, Dampak juga ditimbulkan dari pembangunan yang salah (tol tanggul laut demak-jateng). Perlu dukungan Ashoka berupa advokasi pengakuan nelayan perempuan seluruh Indonesia. 3. Prigi (Upaya melestarikan Sungai) Limbah pabrik dibuang ke sungai di Surabaya, maka Ikan banyak mati karena tidak ada oksigen. Maka penting untuk advokasi masyarakat. Media diajak utk kolaborasi tentang advokasi lingkungan ini. kami menamai Professor ikan kepada para nelayan karena peran mereka dibutuhkan karena tahu bagaimana ikan berkembang biak. Ikan bisa berkembang biak ditempat yang memadai (tidak tercemar).


Kegiatan lainnya adalah dengan sensus ikan (pentingnya menyelamatkan ikan) menjadi isu untuk mendorong pemerintah dan media agar kampanyenya bisa lebih efektif. Pada tahun 2005 Prigi membuat Kawasan perlindungan ikan agar bisa berkembang biak. Hal lain yang dilakukan adalah dengan membentuk Brigadier evakuasi popok (ada 70 popok per-30 menit). Artinya ini menjadi keprihatinan Bersama. Berdasarkan program yang telah dijalankan, pada tahun 2017-2020 khofifah terinspirasi untuk melakukan susur sungai dengan membersihkan popok di sungai yang ada di Surabaya. Kebijakannya juga menggandeng 25 kampus di jawa timur untuk melakukan KKN di sungai utk menyusursungai dalam rangka membersihkan popok. Selain itu, Prigi juga membuat Citizen sains (alat utk menguji mendeteksi sampah plastic melalui koleganya. Aksi itu penting supaya agar anak menyadari pentingnya menjaga lingkungan. Maka usia yang pas ketika melakukan edukasi pada anak sejak dini, yakni saat Umur 13 (SMP) sebagai usia yang cocok untuk diintervensi; dengan cara rutin dilakukan kampanye pada anak-anak seusia tersebut. Program lainnya adalah Brantas zozo berupa pameran botol plastic. Program ini didasarkan pada Survei 1 anak menghabiskan 3 botol dalam sehari. Maka, Kita harus bisa memproduksi narasi agar kita bisa mengedukasi lebih banyak masyarakat dengan cara; Mendeteksi Kesehatan, menjaga sungai, syiar lingkungan sungai, dan mengajak orang sebanyak mungkin untuk menjaga sungai. 4. Ninin Karlina (Eco-Bhinneka) Saat ini Ulama perempuan focus pada perdamaian, maka kami membuat sekolah cerdas (ceria, damai, dan siaga) yang dikerjakan anak2 muda lintas sekolah, budaya dan agamasebagai Relawan Muhammadiyah. Kegiatan lainnya adalah melalui Board game for peace (BGFP), yakni dengan membuat game yang berisi pesan-pesan perdamaian. Selanjutnya hal yang telah dikerjakan adalah Breaking down the walls berupa parade tauhid dan parade salib dengan cara merobohkan tembok2 prasangka dengan dialog. Hal lain yang telah dilakukan adalah Peacesantren (pesertanya bisa dari luar islam); di mana kita mengenalkan anak-anak lintas agama. Kemudian, Nini juga menfasilitasi di bawah imparsial utk anak muda lintas agama. Pendekatan yang dilakukan kepada santri-muhammadiyah yakni menggunakan teks2 dan panduan kemuhammadiyahan maka akan lebih efektif, serta melalui Fiqh kebencanaan. 5. Umi Hanisah (Pesantren Ekologi Aceh) Pada tahun 2014 bergabung di Ashoka. Pengalamannya pernah menangani kekerasan anak dan perempuan di dayah. Di Dayah diniyah Darussalam terdapat program eko pesantren dengan cara berkebun tanpa pupuk kimia tapi dengan pupuk kompos untuk keperluan anak2 korban Tsunami, Korban GAM, anak-anak yatim dan lain sebagainya. Untuk biayanya, ada Sebagian pengurus dan anak-anak yang bertugas mencari dana untuk menanggung kebutuhan anak2 korban GAM, yatim, dan korban Tsunami. Umi juga menggunakan bantuan dari fellow Ashoka untuk tetap membantu anak-anak tersebut. Dalam eco pesantren, Anak-anak diajarkan bagaimana membuat pupuk kompos dan cair untuk menghasilkan biaya sekolah mereka. Sampai saat ini, anak-anak ketika lulus sekolah di Aceh, banyak yang mendapatkan beasiswa ke luar negeri, alhamdulillah. Salah satu upaya berkebun tanpa pupuk kimia itu bisa menghasilkan rambutan dan air yang bisa mengobati. Selain itu, Umi juga mencoba menyembuhkan trauma korban kekerasan seksual melalui pendekatan spiritual serta penumbuhan minat masing-masing mereka di pesantren. Selain itu, umi juga menggunakan pendekatan personal yang digunakan kepada ulama yang mayoritas laki-laki agar mendukung program-program dan pendampingan kekerasan seksual terhadap perempuan. Dalam pesantren, umi selalu menggaungkan kemandirian terutama kepada


santri perempuan, bahwa Ekonomi perempuan harus Tangguh agar bisa melakukan banyak hal untuk kehidupan. 6. RJ Rava Ja’far (Change Maker dalam Bidang Sampah Elektronik) Selama ini ia membuild sebuah Yayasan secara holistic sebagai sebuah Program inovasi sebagai anak muda yang peduli terhadap lingkugan. Latar belakangnya adalah ketika ia pernah memiliki lemari yang tersimpan elektronik jadul (sampah elektronik) di dalamnya. Maka semenjak itu ia Bersama ibunya memiliki tekad untuk membuat bank sampah elektronik. Pada usia 11 tahun menulis buku tentang sampah elektronik. Hal tersebut karena ia memiliki Role modelnya, yakni kakeknya sebagai seorang penulis juga. Gerakan yang ia lakukan adalaha mengumpulkan sampah elektronik melalui box yang disediakan bekerjasama dengan sekolah-sekolah dan komunitas yang ia bentuk. Selain ibunya, RJ dibantu oleh Bu Yuyun selaku mentor limbah 3D untuk melakukan edukasi ke anak-anak dan remaja. Ia namakan komunitasnya sebagai E-waste RJ untuk menjawab persoalan sampah elektronik yang selama ini dihadapi masyarakat, terutama perkotaan. Pada tahun 2018, Ia menulis buku kedua tentang sampah baterai. Menurutnya, Keluarga (ibu) adalah pendorong yang sangat luar biasa. Ia membayangkan bagaimana ia bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak sebab E waste di indonesia sangat besar, hampir 100 Ton pertahunnya. Sedangkan e-waste RJ baru menampung sekitar 10 ton selama 5 tahun terakhir. Jadi belum memenuhi target. Kegiatan utama e-waste RJ adalah “aCampanye, collect, and reduce”. 7. Laili Khaimur (Connected Borneo) Sebuah Gerakan untuk menyelamatkan Kalimantan dari ilegal liar serta pengrusakan hutan yang menjadi asset Kalimantan. Ia memulai dengan menghibahkan kebun milik keluarganya di sambas kepada desa agar dipergunakan untuk ketahanan pangan warga desa. Ia mengandaikan program analog forest di indonesia yakni imitasi hutan di lahan yang kita punya. Ia percaya bahwa agama mampu mempromosikan isu lingkungan. Salah satunya adalah islam. Mujahidin adalah tokoh agama yg mempromosikan islam sebagai kekuatan dunia yg ada di sambas Kalimantan. Ia memamparkan bahwa kitab isa belajar kepada Ibunya yang seorang petani banyak mengajarkan bahwa untuk mendapatkan uang dengan cara menjual hasil pertanian; maka literasi uang perlu dikenalkan pada anak0anak zaman sekarang juga. Bapaknya yang seorang guru memperkenalkan bagaimana ia dididik di pesantren ketika SMP-SMA sebagai cara agar dirinya bisa mandiri dan memahami ilmu agam dengan luas. Hal inilah yang ia sadari saat ini, bahwa pengetahuan agama yang ia dapatkan di pesantren melahirkan kesadaran tentang pentingnya pemberdayaan terutama mengenai hutan dan air di sungai sambas yang saat ini semakin tercemar. Selain itu, sebagai perempuan, dirinya menyadari bahwa alam dan perempuan nyatu tidak bisa dipisahkan. Meski sebagai perempuan desa, ia melalui komunitasnya (Gamawan) pernah presentasi di parlemen eropa sebagai protes karena banyak lahan di sambas di caplok perusahaan asing. Sejak saat itu, dunia eropa merubah konsep investasinya di hutan Indonesia. Selain itu, Gamawan juga mencoba menggandeng Kitabisa.com untuk bisa mendistribusikan bantuan kemanusiaan ke berbagai tempat yang ada di Kalimantan, khususnya Kalimantan Barat. 8. David (Eco-Literasi) Ia mendirikan komunitas (perpusatkaan jalanan) di alun-alun kidul Yogyakarta. Dalam perpustakaannya, semua orang boleh pinjam buku tanpa syarat. Maka kegiatannya adalah membagi-bagikan buku ke mana-mana. Melalui perpustakaan jalanan ini, Ia mempromosikan agenda-agenda kemanusiaan antar agama dan antar iman yg mau belajar dengan Motto: “Membaca, Menulis, dan Menanam”. Promosi ini cukup berhasil di mana pengetahuan tidak


Rawat Tugas kelompok: - Saling bertukar cerita tentang cerita pribadi


- Ambil 10 energi positif dari akumulasi cerita2 pribadi tsb; Mimpi Besar, Dedikasi, Tekad, mencintai diri sendiri, Supporting system, dsb. - Buat potongan gambar dari majalah (bekas), sesuai dengan mimpi masing2 individu kelompok - Lalu presentasikan di kelompok; dari hasil diskusi tsb pilih satu yang mewakili utk presentasi di depan MATERI DESAIN THINKING (Dhani Wahyu Munggoro ) Tahapannya: - Empati (wawancara dan diskusi) utk siapa - Define (Menemukan masalah) - Solusi Kreatif Narasi tentang HP: desainnya disesuaikan kebutuhan manusia. Tujuannya adalah orang tertentu sebagai pengguna. Misalnya orang beli merk tertentu karena desain/tujuan tertentu. Sama halnya dengan desain change makin, semakin spesifik orang yang kita sasar, maka desainnya harus spesifik. Seperti halnya Toyota bikin lomba membuat mobil masa depan. Maka, kita sbg social development, harus membayangkan siapa sasaran kita. Dalam Change maker, desain thinking; boleh salah tapi harus segera diperbaiki (belajar cepat), jika menyadari kesalahan. Selanjutnya adalah Challenge sebagai tugas individu; rancanglah sebuah kondisi social menjadi suatu kondisi yang diimpikan berisi ide, Problem, dan solusi: 1. Buat ide perubahan berdasarkan persoalan yg ada. Simple tapi jadi minat individu. Energi apay g kita tawarkan pada orang lain agar mereka bantu kita. 2. Apa problem yg akan kita pecahkan 3. Solusi kretifnya apa (5 ide) dari perspektif baru. Hari keempat, Minggu 29 Agustus 2022: Setiap peserta ditugaskan membuat tugas Individu dengan menuliskan di atas kerta beberapa hal terkait: 1. Masalah yang ingin dijawab 2. Impian Pribadi 3. Kekuatan diri 4. Nama Inovasi 5. Elemen Inovasi 6. Target Utama 7. Cara menjangkau target 8. Kegiatan Utama Inovasi 9. Mitra Utama 10. Manfaat Inovasi Didesain melalui sticky note dan ditempel, Lanjut didiskusikan dalam kelompok kecil dan besar Sesi Memuji


Bentuk lingkaran besar, kemudian setiap peserta menyebutkan nama sendiri kemudian melakukan Gerakan sabagai ciri khas, lakukan secara bergantian. Setelah itu lakukan itu lagi seraya diikuti seluruh teman yg lain. Terkahir saling memuji dg teman sebelah kanan dan kiri dalam 30 detik. Open space technology (Kolaborasi) Basis kolaborasi adalah minat yang sama, missal: 1). Sampah, 2) Tambang, 3). Pertanian, 4). Air, 5). Media Literasi Ekologi Bikin kolaborasi dalam 3 strategi dalam beberapa tahun ke depan Cabang ekologi: 1. deep ecology 2. Fragmentalis 3. Alam untuk manusia 4. Konservationis Diskusi sesuai minat masing-masing; Hasil dari kolaborasi dipresentasikan dalam bentuk fashion show dan teatrikhal. Kolaborasi ini dibentuk sebagaimana minat dan dilakukan oleh kelompok tersebut dalam satu hingga tiga tahun yang akan dating untuk berkolaborasi menciptakan ekologi yang lebih baik di Indonesia. Sesi terakhir, Panitia meminta setiap peserta untuk menuliskan kesan tentang kegiatan, konsep yang ditangkap dalam pelatihan, Hal konkrit yang akan dilakukan, dan ide baru yang akan dilaksanakan.


DOKUMENTASI


DOKUMENTASI


DOKUMENTASI


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.