LKPD 2 Flipbook PDF


81 downloads 98 Views 4MB Size

Story Transcript

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BAHASA INDONESIA KELAS X SEMESTER 2 OLEH : EPI HERYANI, S.Pd MA NURUL HUDA NGENOL


tujuan • Menghubungkan permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak dan simpulan dari debat untuk menemukan esensi dari debat. • Mengonstruksi permasalahan/isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak, dan simpulan dari debat secara lisan untuk menunjukkan esensi dari debat.


MATERI PEMBELAJARAN MENGEMUKAKAN ARGUMENTASI MELALUI DEBAT 1. Pengertian Debat Menurut KBBI, debat adalah sebuah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masingmasing. 2. Tujuan Debat Bagaimana akhir dari debat? Apakah harus ada satu pendapat yang diakui sebagai kesepakatan? Rupanya enggak perlu ada kesepakatan di akhir sebuah perdebatan, Quipperian! Para pendebat yang terlibat dalam suatu perdebatan boleh saja tetap pada pendapat mereka semula. Alias, tidak akan didapatkan titik temu. Debat berbeda dengan diskusi yang harus mendapatkan kata sepakat. Inti dari kegiatan berdebat ialah bertukar pendapat dan mempertahankan pendapat masing-masing dengan alasan yang jelas. Dengan berdebat secara sehat, kamu bisa mendapatkan wawasan baru dari sudut pandang lawan debatmu. Saat berdebat, kemampuanmu dalam merespon suatu masalah akan diuji. Kamu harus melatih keberanianmu dalam mengemukakan pendapat dan mematahkan pendapat lawan. 3. Unsur-Unsur dalam Debat 1) Mosi Mosi adalah pernyataan atau penentuan tentang suatu topik yang menjadi bahan debat. Mosi dapat disampaikan sebelum ataupun pada saat debat berlangsung. Dalam menentukan mosi, pastikan mosi bersifat kontroversial, aktual, relevan, spesifik, dan bermanfaat. 2) Tim Afirmasi Tim ini adalah pihak yang setuju dengan topik yang diperdebatkan (tim pro). 3) Tim Oposisi Kebalikan dari tim afirmasi, tim ini adalah pihak yang tidak setuju dengan topik yang diperdebatkan (tim kontra). 4) Moderator Moderator akan berperan sebagai pihak yang memimpin, mengarahkan, dan mengatur jalannya debat. Moderator harus mampu menengahi kedua pihak. 5) Penonton/Juri Penonton/juri memiliki peran sebagai penentu pemenang debat. Karena itu, penonton/juri harus memiliki wawasan yang sesuai dan mampu bersikap adil, bukan mendasarkan keputusannya pada pendapatnya sendiri. 6) Penulis/Sekretaris Selama perdebatan berlangsung, penulis/sekretaris harus mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh kedua pihak.


4. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun teks debat 1) Menggunakan kalimat kompleks Teks debat umumnya menggunakan kalimat dengan lebih dari satu struktur serta kata kerja. 2) Menggunakan konjungsi Teks debat sering menggunakan konjungsi untuk menghubungkan kata-kata dan/atau kalimat. 3) Menggunakan kata rujukan Teks debat umumnya merujuk pemberi informasi dengan kata rujukan. 5. Tata Cara Debat 1) Pembukaan oleh moderator Pemimpin debat dan moderator memperenalan diri, menjelasan mosi atau topik yang akan diperdebatkan, memperkenalan tiap-tiap tim, dan membacakan tata tertib debat. 2) Penyampaian pernyataan tiap-tiap tim terhadap mosi Pembicara pertama tiap-tiap tim menyampaikan pendapatnya tentang mosi, apaah menentang atau menyetujui. Penyampaian pernyataan ini dilakukan secara bergantian tanpa adanya tanya jawab atau interupsi dari tim lawan. 3) Pelaksanaan inti debat Tim diberi mesempatan untuk menyampaikan argument atau pendapat. Selain itu, setiap tim juga diberi kesempatan menyanggah argument tim lawan. Tim yang didebat harus mempertahankan pendapatnya dengan menyampaikan argumen yang mndukung. 4) Simpulan Setiap tim yang menyampaikan simpulannya terkait argument-argumen yang telah disampaikan pembicara-pembicara sebelumnya. Simpulan biasanya disampaikan oleh pembicara keempat tiap-tiap tim.


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Lakukan kegiatan-kegiatan beriut! 1. Bacalah teks beriut! Pengaruh Sosial Media di Lingkungan Sekolah Moderator : Terima kasih atas kehadiran rekan-rekan pada siang ini. Hari ini, kita akan membahas pengaruh penggunaan media sosial di lingkungan sekolah. Grup A adalah tim yang mendukung penggunaan media sosial bagi pelajar dan grup B yang menolak hal tersebut. Afirmasi : Seperti yang kita ketahui bersama, di era yang serba digital ini, jarak dan waktu bukanlah sebuah halangan. Media sosial telah menjembatani perbedaan tersebut. Melalui media sosial, siswa dapat membangun komunitas belajar dengan mudah. Hal ini tentunya dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan siswa tanpa khawatir akan perbedaan jarak dan waktu. Oposisi : Saya kurang setuju dengan pendapat tim afirmasi. Pada kenyataannya, siswa akan dengan mudah teralih pada hal yang lain selain belajar. Contohnya saja menggunakan media sosial tersebut untuk berkomunikasi secara pribadi alih-alih belajar. Selain itu, media sosial akan melemahkan interaksi sosial para pelajar di dunia nyata. Mereka akan sibuk dengan gawai dan media sosial masing-masing, serta tidak memperhatikan lingkungan sekitar. Afirmasi : Saya kurang setuju dengan pendapat tim oposisi yang menyatakan bahwa media sosial melemahkan interaksi sosial para pelajar di dunia nyata. Justru media sosial dapat membangun kepercayaan diri para pelajar yang mungkin tidak mereka miliki di dunia nyata. Melalui media sosial, para pelajar tersebut bebas berargumentasi dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung pada media sosial. Hal tersebut tentu akan menambah kepercayaan diri mereka. Oposisi : Saya ingin menanggapi pernyataan dari tim afirmasi. Memang benar para pelajar yang cenderung kurang berani dalam mengemukakan pendapat akan dapat membangun kepercayaan diri di media sosial. Akan tetapi, hanya dalam lingkup media sosial. Sedangkan kita hidup di dunia nyata. Lalu, buat apa itu semua? Terlebih lagi jika pelajar tersebut menjadi bergantung pada media sosial yang pada akhirnya akan berimbas pada kecanduan terhadap media sosial. Hal ini tentu akan mengganggu pola interaksi antarindividu di dunia nyata. Afirmasi : Kecanduan terhadap media sosial dapat diatasi dengan menerapkan aturan yang tegas tentang waktu untuk mengakses media sosial. Bukan hanya media sosial yang berpotensi untuk membuat candu, banyak hal lain juga dapat membuat seseorang bisa kecanduan. Akan tetapi, hal tersebut dapat diminimalisasi. Singkatnya, tim kami percaya bahwa penggunaan media sosial memiliki banyak dampak positif jika digunakan secara tepat, seperti menumbuhkan rasa percaya diri seseorang, menambah pertemanan, dan membentuk suatu komunitas belajar. Hal ini dapat terwujud jika diimbangi dengan pengawasan dari orang tua dan guru secara bersinergi. Oposisi : Memang kecanduan terhadap media sosial dapat diatasi dengan penerapan aturan yang tegas. Akan tetapi, apakah Anda yakin aturan tersebut benar-benar akan berjalan sesuai harapan? Pada akhirnya, tim kami, yaitu tim oposisi tetap beranggapan bahwa penggunaan media sosial di lingkungan sekolah tidak membawa dampak yang baik karena para pelajar tersebut akan fokus pada dunia maya dan melupakan tujuan awal mereka menggunakan media sosial. Selain itu, media sosial juga dapat menimbulkan rasa candu. Para siswa akan merasa gelisah ketika tidak mengakses media sosial. Pada akhirnya, mereka akan sibuk dengan media sosial dan mulai lupa waktu, sehingga mereka melupakan tugas utama, yaitu belajar. 2. Bersama teman kelompokmu Identifiasi unsur-unsur debat dan pihak-pihak yang terlibat dalam tes tersebut secara terperinci! 3. Bersama kelompokmu simpulkan isi debat tersebut!


Bubuhkan tanda centang (v) pada salahsatu gambar yang dapat mewaili perasaan kalian setelah mempelajari materi ini! Isilah penilaian diri ini dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan perasaan alian ketika mengerjaan bahan materi ini! 1. 2. Apa yang sudah kalian pelajari? . 3. Apa yang kalian kuasai dari materi ini? 4. Bagian apa yang belum kalian kuasai? 5. Apa upaya kalian untuk menguasai yang belum kalian kuasai? REFLEKSI


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.