ِض َا ه مَّلل َعْنْ م َما َأ هن َر مج ًال َسأَ َل َالنه ِ هِب صىل هللا عليه وسمل .69 َ ِ َع ْن َجا ِب ِر ْب ِن َ مس َر َة َر ن َ َع ْم َأخ َْر َج مه: َأت ََوضه أُ ِم ْن لم محو ِم َا ْْلب ِِل ؟ قَا َل: ا ْن ِشئْ َت قَا َل:َأت ََوضه أُ ِم ْن لم محو ِم َالْغ َ ََِن؟ قَا َل ِ ِ مم ْس ِمل Dari Jabir Ibnu Samurah Ra. bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW : Apakah aku harus berwudlu setelah makan daging kambing ؟Beliau menjawab: Jika engkau mau Orang itu bertanya lagi: Apakah aku harus berwudlu setelah memakan daging unta ؟Beliau menjawab: Ya Diriwayatkan oleh Muslim
3
Perawi Hadits Jabir bin Samurah bin Jinadah al-Suwaiy, sahabat Nabi s.a.w. yang tinggal di kufah. Meriwayat 146 hadits dari Nabi s.a.w., dan banyak tokoh kufah mengambil riwayat dari beliau salah satunya al-Sya’bi. Wafat di kufah tahun 73 HIjriyah, ada juga yang mengatakan wafatnya di tahun 66 Hijriyah. Makna Hadits Secara zahir hadits ini memberikan informasi tentang batalnya wudhu bagi orang yang memakan daging unta, sedangkan makan daging kambing, tidak ada perintah untuk berwudhu, yang ada hanya kebolehan. Dan hadits ini sejatinya bukan satu-satunya dalam masalah, ada hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud, Imam Tirmidzi dan juga Imam Ibnu Majah dari sahabat al-Barra’ bin ‘Azib.
Nabi s.a.w. bersabda: berwudhulah kalian dari makan daging unta akan tetapi tidak perlu berwudhu dari makan daging kambing. Imam Ibn Khuzaimah menyebut bahwa hadits ini hadits yang shahih, begitu juga hadits Jabir bin Samurah. Keduanya shahih secara penukilan dan sanad; karena memang para perawi dalam sanada kedua hadits ini ‘adil. Dengan hadits ini beberapa ulama menghukumi batalnya wuhdu sebab makan daging unta, diantaranya adalah imam Ahmad, imam Ibn Khuzaimah dan juga imam al-Baihaqi. Akan tetapi jumhur ulama tidak berpendapat sesuai isi hadits di atas, seperti Imam al-Syafi’I dan juga Imam Abu Hanifah, karena hadits tersebut dinilai sebagai hadits yang hukumnya sudah dinasakh atau dihapus oleh hadits yang diriwayatkan oleh 4 kitab sunan:
5
عَدَ َم مالوضم و ِء ِم ّما َم هس ْت النّ مار- ﷺ- اكن أ ِخ مر ا أل ْم َرْي ِن ِمن مه َ إان ّ مه Sesungguhnya salah satu dari 2 perkara terakhir yang Nabi s.a.w. hukumi adalah tidak batalnya wudhu sebab makan makanan yang dibakar oleh api. Karena itu, perintah wudhu pada hadits ini diartikan sebagai sebuah kesunahan. Dan kalaupun diwajibkan, kewajibannya bukanlah wudhu secara syariat akan tetapi wudhu dalam makna Bahasa; yakni membersihkan. Yaitu membersihkan tangan dan mulut (berkumur) sebab makan makanan yang berlemak. Fiqih Hadits 1. Batalnya wudhu sebab makan daging unta, ini pandangan imam Ahmad bin Hanbal.
6
2. Jumhur ulama tidak membatalkan wudhu sebab makan daging unta, serta makanan lain. Dan juga tidak batal wudhu sebab minuman. 3. Adanya kebolehan memperbaharui wudhu sebab makan daging kambing, serta makan makanan lain.