Materi Pertemuan kedua Fakata Opini Flipbook PDF

Materi Pertemuan kedua Fakata Opini

50 downloads 101 Views 2MB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

Materi Pertemuan kedua Kaidah kebahasaan teks eksposisi yaitu kalimat fakta dan opini, serta penggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan perbandingan/pertentangan. 1. Membedakan Fakta dan Opini Dalam menyampaikan argumen, pembicara atau penulis dapat menggunakan fakta dan alasan-alasan yang logis. Fakta-fakta disajikan dalam kalimat fakta, sedangkan alasan yang logis disajikan dalam kalimat opini. Coba kamu contoh kalimat-kalimat berikut ini. Kalimat fakta: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia hingga tanggal 13 Mei 2013 mencatat ada 158.812 narapidana dan tahanan di Indonesia, yang 51.899 orang di antaranya terkait kasus narkoba. Kalimat opini: Sebagai generasi muda, calon penerus perjuangan bangsa, sudah seharusnya kita menyiapkan diri menjadi generasi yang berkualitas. Bacalah kembali teks eksposisi berjudul “Pembangunan dan Bencana Lingkungan”, kemudian datalah 3 kalimat fakta dan tiga kalimat opini. Kalimat fakta Kalimat opini Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Pada tahun 2005 - 2006 tercatat terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana Jika melihat perbedaan antara fakta dan opini, sebenarnya sangat jelas. Hanya saja terkadang orang mengabaikannya, alhasil informasi yang berupa opini malah dikategorikan sebagai sebuah fakta atau sebaliknya. Berikut ini, beberapa perbedaan yang perlu dipahami tentang kedua jenis informasi tersebut dalam sebuah teks eksposisi. Supaya, kamu tidak lagi bingung untuk mencernanya dan menyimpulkan apakah kalimat itu berupa sebuah fakta atau hanya sebatas opini penulis. 1. Sumber Kalimat yang berisi fakta, bersumber dari data tertentu. Bisa dipertanggungjawabkan keaslian datanya, kemudian sangat sulit untuk dibantah. Apalagi, jika berkaitan dengan peristiwa viral yang sangat sensitif dimana siapapun akan mendapatkan informasi akurat.


Kalimat opini, bersumber dari pendapat seseorang, bisa dari penulis teks eksposisi itu sendiri atau narasumber tertentu. Alhasil, beda penulis dan narasumber bisa saja beda penjelasannya tentang sebuah objek yang sama. 2. Cara Penulisan Untuk penulisan kalimat berisi fakta, biasanya lebih lugas dan tidak bertele-tele karena penulis akan menjabarkan sebuah kebenaran untuk diketahui orang banyak. Yang perlu digaris bawahi adalah, tulisan tersebut tidak melenceng dari sumber data akurat. Sedangkan untuk opini, penulisannya bisa sangat panjang lebar dimana penjabaran dilakukan untuk satu objek sesuai persepsi penulis atau narasumber. Ada yang bahasanya bisa mudah dimengerti, namun ada juga yang butuh pemahaman lebih lanjut untuk mengetahui intisari dari tulisan opini tersebut. 3. Cara Meyakinkan Teks eksposisi dengan fakta di dalamnya, akan mudah meyakinkan banyak orang. apalagi kalau kamu memberikan sumber data jelas. Sementara opini, diyakinkan berdasarkan pengetahuan dari pemberi opini meskipun terkadang tidak dilatarbelakangi fakta yang jelas. Karakteristik Teks Fakta Setelah bisa jelaskan perbedaan fakta dan opini pada teks eksposisi? Mari kita pahami satu persatu, mulai dari teks eksposisi berisikan fakta. Bagaimana karakteristiknya, mulai dari kebenaran di dalamnya hingga asal dari informasi yang diberikan. 1. Ada Data yang Akurat Biasanya informasi yang berisikan fakta, akan menjelaskan sebuah peristiwa dengan data pendukung yang jelas. Bahkan tidak jarang memberikan sebuah angka statistik pendukung, hingga kapan sebuah kejadian berlangsung. 2. Peristiwa yang Benar Terjadi Ketika ditelaah lebih dalam, penjelasan dari sebuah informasi fakta berdasarkan peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya. Kemudian diulas dengan menuangkan semua detail kejadian secara runtut, memudahkan orang untuk paham dan menarik kesimpulan dari peristiwa tersebut. 3. Objektif Maksudnya adalah, sudah diakui kebenarannya dan bukan berdasarkan sudut pandang seseorang atau kelompok saja. Bahkan, kebenaran tersebut diakui oleh berbagai pihak kompeten seperti lembaga terkait hingga pemerintah. 4. Menjawab Struktur 5W dan 1 H


Sebuah struktur kalimat atau paragraph yang sempurna, adalah yang dapat menjelskan konsep 5W1H. Yaitu, Who, What, Where, When, Why, dan How. Sehingga terdapat kepuasan dalam membaca sampai tuntas. Tanpa ada pertanyaan tambahan yang membuat penasaran, yang mengharuskan adanya penjelasan tambahan setelah kalimat atau paragraf tersebut. 5. Berasal dari Narasumber Terpercaya Biasanya, kalimat atau tulisan eksposisi yang menggunakan data fakta dibuat berdasarkan informasi dari narasumber terpercaya. Jadi, siapapun yang ingin mendapatkan penjelasan tentang sebuah data akan lebih nyaman membaca teks eksposisi fakta ketimbang opini. Karakteristik Teks Opini Selanjutnya pembahasan tentang karakteristik dari teks opini, yang terkadang membuat bingung pembaca. Alasannya, informasi yang diberikan mirip fakta tapi ternyata hanya sebuah pendapat saja. Lantas bagaimana sebenarnya karakteristik dari opini tersebut? 1. Ada Kandungan Pendapat Personal Hati-hati menyimpulkan kalimat opini, didalamnya ada pendapat personal dari penulis sendiri atau orang lain. Biasanya, untuk tulisan berisi informasi kasus maka pendapat personal berasal dari orang terkenal sesuai latar belakang kasus yang diangkat dalam tulisan. 2. Sifatnya Relatif Kebanyakan kalimat opini mengedepankan sebuah frasa, yang bisa berubah sesuai dengan siapa narasumbernya. Oleh karena itulah disebut relatif, tidak baku, dan sangat rentan berubah dalam waktu singkat. Salah satu tandanya adalah, masuknya kata-kata relatif seperti “lebih, paling, agak, biasanya”. 3. Subjektif Bertolak belakang dengan kalimat fakta dalam sebuah teks eksposisi opini, dimana sebuah informasi yang diberikan hanya berdasarkan sudut pandang satu orang saja. Alhasil, tidak bisa dijadikan sebuah informasi akurat sebagai upaya menjelaskan sebuah kondisi atau peristiwa. 4. Tidak Menggunakan Narasumber Ketika informasi fakta menggunakan berbagai narasumber atau informasi data yang jelas, berbeda dengan opini yang kebanyakan hanya merupakan informasi dari penulis. Kemudian dijabarkan menjadi sebuah teks untuk dibaca banyak orang. Memang, dalam pembuatannya tetap dilakukan kajian sehingga tidak memberikan informasi ambigu yang cenderung membingungkan pembaca.


5. Peristiwa Belum Pasti Peristiwa atau kasus yang menjadi objek informasi, belum tentu terjadi atau hanya sebatas prediksi dari penulis atau sumber informasi. Sehingga kebanyakan menggunakan kata-kata ketidakpastian. Contohnya “mungkin, sepertinya, sebaiknya, seharusnya”. Contoh Teks Fakta dan Opini Supaya kamu nantinya bisa jelaskan perbedaan fakta dan opini pada teks eksposisi? Akan lebih tepat, ketika memberikan beberapa contoh kalimat yang tepat. Berikut ini beberapa contoh sebagai panduan. 1. Contoh Kalimat Fakta Coba perhatikan lingkungan sekitarmu, akan banyak kalimat yang bisa dijadikan contoh sesuai fakta yang dilihat. Mamikos akan memberikan beberapa contoh mudah untuk kamu. 1. Kucing adalah hewan kaki empat berbulu dan punya banyak ras di seluruh dunia 2. Garam memberikan rasa asin pada makanan atau minuman 3. Fotosintesis yang dilakukan tumbuhan akan menghasilkan oksigen untuk digunakan manusia dan makhluk hidup bernafas 4. Harga HP Oppo A12 saat ini mencapai Rp. 2,1 juta 5. Ikan paus dan lumba-lumba adalah jenis ikan yang ternyata berkembang biak dengan melahirkan 6. Air putih akan membantu memenuhi cairan tubuh manusia, jika diminum dalam porsi cukup setiap hari 7. Ban motor berjumlah dua buah sedangkan ban mobil ada empat 8. Kacamata digunakan untuk membantu seseorang bisa melihat dengan jelas 9. Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober Contoh Kalimat Opini Untuk contoh kalimat opini, kamu bisa memasukkan pendapat sendiri terkait satu objek yang ingin diperbincangkan. 1. Makanan yang dibuat oleh kakak saya sangat enak kalau dibandingkan makanan warung nasi sebelah 2. Mobil itu sangat bagus dan mewah karena memiliki warna silver mengkilap 3. Tahun depan dia akan pergi ke luar negeri untuk liburan 4. Rumah tak berpenghuni yang terletak di ujung gang itu, sepertinya berhantu karena terdengar suara orang menangis setiap malam. 2. Konjungsi yang menyatakan pertentangan Pengertian Konjungsi yang menyatakan pertentangan Konjungsi pertentangan termasuk kata penghubung koordinatif. Adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama pentingnya. Kata penghubung koordinatif juga dapat menghubungkan dua unsur atau lebih yang memiliki kesamaan sintaksis (pengaturan hubungan antarkata atau dengan satuan yang lebih besar).


Dikutip dari buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018) karangan Taufiqur Rahman, contoh konjungsi pertentangan adalah tetapi, akan tetapi, melainkan, sebaliknya, sedangkan, padahal, dan namun. Supaya lebih memahaminya, Berikut 10 contoh kalimat konjungsi pertentangan: 1. Dia rajin belajar, tetapi sayang tidak lolos seleksi perguruan tinggi itu. 2. Anda boleh pulang sekarang, akan tetapi gajimu akan saya potong. 3. Nastiti bukannya membawa buku pelajaran, melainkan komik yang dibacanya tadi malam. 4. Ian bukannya tidak menyukaimu, sebaliknya ia sangat menghormati dan menghargai apa pun keputusanmu 5. Kakak dan adik itu sangat berbeda. Adiknya ramah kepada semua orang, sedangkan kakaknya sering cemberut dan ketus ketika berbicara. 6. Adiknya ramah kepada semua orang, sedangkan kakaknya sering cemberut dan ketus ketika berbicara. 7. Reno dan Rani telanjur pulang ke rumah mereka. Padahal aku baru saja sampai di toko buku. 8. Semasa kecilnya Dinda sangat rajin membantu ibu dan ayahnya di rumah. Namun ketika beranjak dewasa, ia berubah menjadi pemalas. 9. Saya setuju dengan pendapat dan pemikiranmu, tetapi jangan memaksakan kehendakmu kepada orang lain. 10. Gita tidak sedang sibuk mengerjakan tugas, melainkan bermain bersama adik dan keluarganya.


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.