Story Transcript
Menambang Mutiara
1
2
Ahmad Rofiq
Ahmad Rofiq
Menambang Mutiara dari perut
Penjara Sebuah Kumpulan Tulisan
press
Menambang Mutiara
3
Menambang Mutiara dari Perut Penjara Sebuah Kumpulan Tulisan Ahmad Rofiq Copyrights © Ahmad Rofiq 2023 All rights reserved Editor Desain Sampul Tata letak Pra cetak Distribusi
: Abu eL- Afifi : Team LT Press : Najib Classic : Iqbal : Saiful Fuad
Cetakan I, April 2023
Diterbitkan Oleh:
LT Press Jl. Kebun Jambu, No. 04 Peganden Manyar Gresik Jawa Timur Indonesia
Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
4
Ahmad Rofiq
Daftar Isi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Angkut Air dengan Keranjang Astronot dan Mudik Ruhani Cinta, Qurban dan Kemerdekaan Hilangkan Dahaga Jiwa dengan Mencecap Segarnya Agama Menambang Mutiara dari Perut Penjara Menangisi Kesuksesan, Mensyukuri Kegagalan Kesalahan Anak, Kelalaian Orangtua Keberanian When Silent is not Golden Anymore Menambang Mutiara
5
6
Ahmad Rofiq
Pengantar Penulis
Alhamdulillah , atas rahmat dan pertolongan Allah SWT buku ini akhirnya bisa terbit dan sekarang ada di tangan Anda. Sholawat dan salam semoga tercurah pada Baginda Nabi Muhammad SAW, manusia sempurna yang segala prilakunya menjadi suri tauladan bagi kita semua. Buku ini berisi tulisan-tulisan saya yang telah beredar di media massa, baik berupa surat kabar atau koran, majalah, buletin dan lain-lain. Pada mulanya saya tidak kepikiran untuk mengumpulkan dan menghimpun tulisan yang bercecer ini dan kemudian mencetaknya menjadi buku. Namun ketika saya buka-buka PC saya kemudian menemukan tulisan-tulisan ini, terlintas ide untuk mengumpulkan tulisan ini dalam sebuah Menambang Mutiara
7
buku. Siapa tahu, Anda mendapatkan sesuatu yang berharga di saat atau setelah membaca buku ini, baik berupa kemanfaatan, inspirasi ataupun lainnya. Jika seperti itu maka alangkah bahagia diri saya. Kalaupun toh Anda tidak mendapatkan apa-apa yang berharga dari buku ini, maka tidaklah mengapa. Anggap saja dengan membaca buku ini Anda telah berpartisipasi dalam menggalakkan gerakan literasi di negeri ini. Daripada duduk bengong atau menggunjing orang , saya kira masih jauh lebih bermanfaa saat Anda mengalokasikan waku Anda untuk membaca buku ini. Akhirnya, semoga buku kecil ini bisa menginspirasi Anda. Setidaknya menemani Anda dalam menghabiskan waktu senggang yang ada. Wallahu ‘Alam bisshowab
Gresik, April 2023 Penulis Ahmad Rofiq
8
Ahmad Rofiq
Angkut Air dengan Keranjang ( Evolusi Luar Dalam dengan Mendaras Al-Qur`an)
arangkali sebagian dari kita enggan
membaca
Al-Qur`an
sebab
merasa tidak paham dengan bahasanya, tidak
mengerti
artinya.
Padahal
membacanya saja, jika dihayati dengan sepenuh hati, akan memberi efek positif bagi kita. Untuk lebih jelasnya mari kita ikuti kisah nyata berikut ini. Menambang Mutiara
9
Seorang lelaki tua di Amerika yang sudah
masuk
islam
tinggal
bersama
cucunya. Di sebuah area perkebunan sebelah
timur
pegunungan
Kentucky.
Setiap pagi setelah subuh si kakek duduk di dekat perapian sambil membaca AlQur`an. Cucunya ingin seperti kakeknya. Bocah itu pun meniru dan meneladani apa yang rutin dilakukan kakeknya. Namun setelah beberapa hari, bocah itu mulai ragu sebab ia sama sekali tidak paham apa yang sedang dia baca. Bocah itu lalu menceritakan
kegundahannya
pada
kakeknya “Kek,
aku
sudah
mencoba
membaca Al-Qur`an sepertimu. Tapi aku sama sekali tidak paham apa yang saya baca. Jadi apa gunanya membaca AlQur`an
kalau
artinya?”
10 Ahmad Rofiq
kita
tidak
memahami
Dengan
tenang
menanggapi
kakek
cucunya.
mengeluarkan
batu-batu
itu Sambil
dari
sebuah
keranjang lalu meletakkannya di atas perapian dia berkata, “Cucuku, ambil keranjang ini dan bawa ke sungai. Isilah keranjang
ini
dengan
air
dan
bawa
kemari.” Tanpa berpikir panjang bocah itu melaksanakan titah kakeknya. Akan tetapi air yang dibawa selalu habis sebelum dia sampai ke rumah. Dia melapor pada kakeknya dan si kakek malah tertawa dan berkata, “Kamu harus lebih cepat lagi, Cucuku !.” Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai untuk mencoba lagi. Kali ini bocah itu mencoba berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum
sampai
terengah-engah
di dia
rumah.
Dengan
mengatakan
pada
Menambang Mutiara
11
kakeknya tidak mungkin untuk membawa sekeranjang air. Bocah itu lalu mencari sebuah
ember
namun
sang
kakek
melarangnya, “Aku tidak ingin seember air. Aku ingin sekeranjang air, kamu harus mencoba lebih keras lagi.” Bocah itu kembali ke sungai, tapi meskipun dia berlari secepat mungkin, air tetap akan habis sebelum dia sampai ke rumah. Akhirnya bocah itu sadar bahwa membawa air dengan keranjang memang tidak mungkin. Terakhir kali dia mencoba mencelupkan keranjang ke sungai, lalu berlari secepat mungkin.
Tapi saat
sampai di hadapan kakeknya keranjang itu sudah kosong. “Kek,
ini
tidak
ada
gunanya.
Secepat apapun aku berlari airnya pasti habis sebelum sampai ke rumah. Ini pekerjaan sia-sia, Kek.”
12 Ahmad Rofiq
“Cucuku”
kata
kakek
“mengapa
kamu berpikir ini tidak ada gunanya? Mengapa kau katakana sia-sia? Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu” Bocah
itu
memperhatikan
keranjang dengan seksama. Dia baru sadar
bahwa
berubah,
keranjangnya
berbeda
dari
sudah
sebelumnya.
Keranjang itu telah berubah dari sebuah keranjang tempat batu yang kotor menjadi sebuah keranjang yang bersih.” “Cucuku,
begitulah
jika
kamu
membaca Al-Qur`an. Boleh jadi kamu tidak mengerti atau tidak memahami sama sekali.
Tapi
ketika
kamu
terus
membacanya tanpa kamu sadari kamu akan berubah, luar dan dalam” jelas si kakek pada cucunya.
Indera Pendengar adalah Panglima Menambang Mutiara
13
Prof. Dr. Amin Syukur, MA, penulis buku Sufi Healing pernah divonis tim dokter
yang
mengoperasinya
bahwa
usianya tinggal 15 bulan lagi. Ia terkena kanker nasopharynk. Bicaranya gagap dan anggota badan bagian kanannya lumpuh. Sejak itu, Prof Amin Syukur tiada henti membaca Al-Qur’an dan berdzikir. Dia ingin
memaksimalkan
hari-hari
yang
tersisa dari hidupnya. Beberapa bulan kemudian, ia sembuh bahkan lebih sehat daripada sebelumnya. Sampai sekarang beliau masih aktif memberi kuliah di beberapa perguruan tinggi. Peristiwa yang dialami Amin Syukur itu adalah salah satu bukti dari kebenaran firman Allah dalam surah Al Isra` ayat 82:
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang14 Ahmad Rofiq
orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al Isra’ [17]:82) Memang, selain sebagai petunjuk, Al-Qur’an juga berfungsi sebagai obat dan rahmat Bukan
untuk
semua
dengan
orang mukmin.
cara
ayat-ayatnya
direndam dalam air lalu diminum, tapi yang dibaca dengan lagu yang merdu sampai menimbulkan rasa gembira dan optimisme kesembuhan. Amin Syukur membuktikan dzikir dengan nyaring dapat menenangkan jiwa sekaligus
merangsang
aktivasi
otak
melalui indera telinga, apalagi jika disertai dengan
pengaturan
pernafasan
dan
visualisasi. Inilah yang disebut sound
healing atau al ‘ilaj bis shawt atau penyembuhan melalui suara. Kate dan Richard Mucci melakukan sebuah
eksperimen
dengan
meminta
sejumlah penderita kanker ganas untuk Menambang Mutiara
15
menikmati
musik
dimainkannya. ternyata
Para
beberapa
harpa dokter bulan
yang terkejut,
berikutnya
mereka sembuh. Menurutnya, akan lebih dahsyat lagi pengaruh musik jika yang memainkannya adalah mereka sendiri. Musik bisa merangsang aktivasi otak dan menimbulkan senang
rasa
inilah
penyembuhan.
senang, yang
Kedua
dan
rasa
mempercepat peneliti
itu
melaporkan hasil penelitian mereka dalam buku berjudul The Healing Sound of Music (2002). Berdasarkan hasil penelitian, bacaan Al Qur’an dapat menurunkan ketegangan pikiran
sampai
65
persen
sekaligus
menguatkan kekebalan tubuh sehingga terhindar dari beberapa penyakit yang lama ataupun baru. Hasil penelitian ini senada dengan apa yang diunkapkan Alfred Tomatis, seorang musisi dan dokter 16 Ahmad Rofiq
asal Prancis.
Dia mengatakan
bahwa
pendengaran
adalah
paling
indera
penting. Pendengaran adalah panglima yang mengatur semua sistem syaraf. Telinga
bagian
dalam
berhubungan
dengan jantung, paru-paru, hati dan usus, sehingga
frekwensi
suara
dapat
memengaruhi semua organ tubuh. Suara juga dapat memengaruhi selsel, termasuk sel kanker. Dan suara yang paling dahsyat pengaruhnya adalah suara diri
sendiri.
Suara
memiliki
pengaruh
terhadap setiap sel dalam tubuh termasuk sel-sel darah, bahkan bisa meledakkan sel kanker dan dalam waktu yang sama mengaktifkan sel-sel dengan baik. Dalam
Teori
PNI
(Psiko-Neuro-
Endokrin-Imunologi), hati yang tenang akan
menyebabkan
mengeluarkan
hormon
kelenjar indokrin
yang
menguatkan imunitas dan kesehatan fisik. Menambang Mutiara
17
Dengan demikian, sel-sel radikal (kanker) akan terhenti dan hilang. Sebaliknya, jika hati seseorang gelisah dan marah maka cairan tubuhnya akan berubah menjadi racun dan imunitas tubuhnya menurun sehingga mudah terserang penyakit. Semua suara termasuk bacaan Al Qur’an adalah sebuah gelombang yang menyebar ke udara. Getaran frekwensi di udara
tersebut
gendang
lalu
telinga,
menggetarkan
lalu
ke
saraf
pendengaran kemudian berubah menjadi gelombang electromagnetic yang diterima otak. Otak selanjutnya melakukan analisis dan memberi perintah ke seluruh tubuh. Adz-Dzahaby
dalam
At Thibbun
Nabawy mengatakan, “Menyanyi adalah denyut
kesenangan
emosi,
memperlambat
mengusir
penyakit.”
yang menguatkan penuaan
Bacaan
dan
Al-Qur’an
yang merdu oleh imam shalat dapat 18 Ahmad Rofiq
menggerakkan
gelombang
electromagnetic yang menggetarkan kulit dan menenangkan hati makmum dan semua pendengarnya (QS. Al Zumar [39]: 23). Suara kalam ilahi itu juga dapat menggetarkan gunung dan bumi (QS. Al Ra’d [13]:31). Jika musik yang tanpa energi ilahi saja bisa menjadi media penyembuhan, maka
ayat-ayat
Al-Qur’an
pasti
lebih
dahsyat pengaruhnya. Sebab setiap huruf yang
masuk
mengandung
ke minimal
dalam
telinga
sepuluh
energi
positif. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa
membaca satu huruf dari kitab suci Allah, maka dia mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan berlipat sepuluh. Aku tidak menghitung alif lam mim satu huruf, melainkan alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf” (HR. At Tirmidzi).
Menambang Mutiara
19
Mulai sekarang, jangan lewatkan satu haripun rumah kita tanpa suara Al Qur’an. Keraskan bacaan kita dengan irama dan alunan yang membuat hati kita berbunga-bunga,
penuh
suka
cita.
Semoga kita secara bertahap juga akan memahami kandungan maknanya. Dari
sound healing therapy inilah kita bisa mengerti
mengapa
memerintahkan
Nabi
melagukan
SAW
Al-Qur’an,
“Bukanlah pengikutku orang yang tidak
melagukan Al-Qur’an” ( HR. Al Bukhari dari Abu Hurairah r.a). Selamat
menyambut
kesehatan,
ketenangan hati dan limpahan rahmat Allah melalui lagu-lagu Al-Qur’an. Selamat ber-evolusi luar dalam dengan banyak mendaras Al-Qur`an.
20 Ahmad Rofiq
Problem Solving di Segala Situasi
da
tiga
orang
lelaki
datang dan sowan ke tempat Syaikhona Kholil Bangkalan. Beliau adalah salah satu ulama besar yang merupakan murid dari Raden Rahmat alias Sunan Ampel. Ketiga orang yang dating ini masing-masing membawa persoalan yang hendak mereka komunikasikan
dengan
Kiai
Kholil
Menambang Mutiara
21
Bangkalan. Orang pertama berkata, “Kiai ! Bisnis saya hancur. Usaha yang selama ini saya geluti berantakan. Saya jatuh dalam kebangkrutan,
Kiai.
Hutang
saya
menumpuk. Untuk mengatasi persoalan ini, apa yang harus saya lakukan, Kiai?” “Perbaikilah Sholatmu” jawab kiai Kholil “sebab ketika kamu memperbaiki shalatmu
berarti
kamu
sedang
memperbaiki hubunganmu dengan Allah. Percayalah, Allah akan menjaga bisnismu. Dia akan kembali menata usahamu.” Giliran orang kedua menyampaikan masalah yang membelitnya, “Kalau saya persoalannya lain lagi kiai. Saya ini punya anak yang nakalnya minta ampun. Dia sangat bandel. Selalu menyusahkan orang tua dan tidak pernah menurut apa yang dikatakan orang tua. Apa yang harus saya lakukan untuk mengatasi maslaah ini, 22 Ahmad Rofiq
Kiai?” “Perbaikilah
Sholatmu.
Yakinlah
ketika kamu memperbaiki komunikasimu dengan
Allah,
maka
Allah
akan
menolongmu. Dia yang akan menata hidupmu.” Jawab Kiai Kholil pada orang kedua. “Kalau masalah saya berkenaan dengan istri, Kiai” kata lelaki ketiga “istri saya sungguh membuat seorang suami seperti saya jengkel. Dia sering keluar tanpa ijin dari saya, suaminya. Tingkah lakunya pun sering membuat saya marah. Apa yang harus saya lakukan kiai?” Sebagaimana pada lelaki pertama dan
kedua,
KH
Kholil
Bangkalan
menjawab, “Perbaikilah Sholatmu” Apa yang disampaikan Syaikhona Kholil Bangkalan itu ternyata berdasarkan sebuah hadits shahih yang ada di kitab at-
Targhib
wa
at-Tarhib.
Hadits
Menambang Mutiara
itu 23
menjelaskan
bahwa
solat
yang
yang
dilaksanakan seorang muslim akan naik dan melapor pada Allah. Solat akan melaporkan bagaimana ia dilaksanakan. Sehingga
jika
seseorang
meremehkan
atau menganggap tidak penting solatnya, dia akan melaporkan hal itu pada Allah, disertai permohon pada Allah agar orang itu juga diremehkan dan dilecehkan dalam kehidupannya. Sebaliknya, jika seseorang mementingkan
dan
memperbaiki
solatnya, maka solat akan
cara
naik dan
melapor pada Allah, “Ya Allah, orang ini mengutamakan
solatnya
dibanding
aktivitas lainnya. Dia juga memperbaiki dan menjaga syarat, rukun serta apapun yang berkaitan dengan shaat. Ya Allah, aku mohon prioritaskan dia, jaga dan perbaiki hidupnya.”
24 Ahmad Rofiq
Memperbaiki Shalat Dari kisah di atas dapat kita ambil satu sholat
kesimpulan, adalah
bahwa solusi
memperbaiki untuk
segala
persoalan hidup yang kita hadapi. Dan ini bersumber dari sebuah hadits shahih. Sholat bisa menjadi solusi untuk masalah keuangan,
kesehatan,
keluarga
dan
sebagainya. Bukan pergi ke dukun atau orang
pintar.
Lalu
apa
yang
harus
diperbaiki dalam solat? Inilah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam masalah memperbaiki dan membaguskan sholat. Pertama adalah masalah waktu. Tidak sedikit dari kita yang teledor dalam masalah waktu menjalankan solat. Ketika kita sedang melakukan suatu aktivitasapapun itu- dan suara muadzin telah memanggil-manggil kita untuk mendirikan solat, kita
tidak
langsung mengakhiri
aktivitas kita. Masih saja kita lanjutkan Menambang Mutiara
25
aktivitas
itu.
berhenti
Kadang
saat
berkumandang, mendengarkan
kita
memang
adzan tapi
Adzan
sedang
hanya
untuk
tersebut sampai
selesai. Ketika adzan sudah selesai, kita pun
melanjutkan
lagi
aktivitas
yang
sebelumnya terhenti. Menunda-nunda dan mengakhirkan solat adalah salah satu indikasi bahwa kita tidak memprioritaskan solat atas aktivitas lainnya.
Padahal
berkomunikasi
solat dengan
adalah Tuhan,
memperbaiki dan memprioritaskan solat adalah memperbaiki hubungan dengan Tuhan. Oleh karenanya, sebisa mungkin mari kita kerjakan solat di awal waktu. Jangan
sampai
mengerjakan
solat
di
waktu paling akhir sebab hal itu sama dengan meremehkan solat. Salah satu kebaikan yang akan didapatkan oleh mereka yang tepat waktu 26 Ahmad Rofiq
melaksankan
solat
adalah
mendapat
keberkahan waktu. Melaksanakan solat di awal waktu akan membuat pelakunya merasa selalu punya waktu yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan lainnya. Meski
secara
lahiriyah
menyelesaikan suatu
waktu
untuk
pekerjaan
tersita
beberapa menit untuk menjalankan solat, namun hakikatnya tidaklah demikian. Allah Swt justru akan memberi keberkahan pada waktu yang kita gunakan untuk menjalankan aktivitas lainnya. Sehingga terasa panjang dan pekerjaan semakin cepat terselesaikan. Berikutnya adalah Bacaan dalam Solat. Apa yang kita baca di dalam solat harus mendapat perhatian yang serius. Jangan sampai asal-asalan, terlebih saat membaca
Al-Qur`an
serta
surah
Al
Fatihah. Jangan sampai kita membaca alQur`an
dengan
tergesa-gesa.
Terlalu
Menambang Mutiara
27
cepat
sehingga
tidak
memperhatikan
tajwid dan ke-tartilan-nya. Sebagaimana yang difirmankan Allah dalam surah AlMuzammil, ‘Dan bacalah Al-Quran dengan
bacaan tartil’. Membaca
Al-Qur`an
adalah
bercakap-cakap dengan Tuhan. Kalau kita bercakap-cakap dengan seorang pejabat saja kita perlu sopan dan tidak boleh sembarangan,
apalagi
ini
percakapan
dengan Tuhan. Seharusnya mendapatkan perhatian lebih. Gerakan termasuk hal yang perlu diperbaiki dalam Solat. Jika diteliti, setiap gerakan dalam solat mengandung sebuah rahasia dan hikmah yang luar biasa. Khususnya berkaitan dengan kesehatan pelakunya. Dan semua itu akan kembali pada pelakunya. Oleh karenanya, sangat disayangkan
bila
kita
tidak
menaruh
perhatian sama sekali pada gerakan solat. 28 Ahmad Rofiq
Apalagi
menjalankan
gerakan
sangat
ketenangan
solat
cepat.
dengan Sehingga
(thuma`ninah)
tidak
diperhatikan sama sekali. Hati dan Pikiran dalam Solat. Dalam menjalankan solat, suasana hati dan pikiran haruslah fokus. Dengan kata lain sebisa mungkin kita harus bisa khusu` dalam
menjalankan
solat.
Kemudian
apakah yang disebut khusu`? apakah untuk khusu` harus lupa tentang apapun yang ada di sekitar atau tidak sadar? Bukan. Khusu` adalah adanya keyakinan dan kesadaran bahwa cepat atau lambat kita akan berjumpa dengan Allah. Orang yang khusu` adalah orang yang sadar dan yakin bahwa dia pasti akan bertemu dengan Tuhannya, dan kepada-Nya jua mereka akan kembali (Al Baqarah: )
Astronot dan Stasiun Pusat Menambang Mutiara
29
Manusia hidup di dunia ini tidak ubahya seperti seorang astronot yang sedang diorbitkan di suatu wilayah luar angkasa yang amsih asing. Agar tidak sampai tersesat atau hilang dia harus terus berkomunikasi dengan stasiun pusat. Agar
perjalanannya
mulus
dan
tidak
sampai terjadi sesuatu yang diinginkan dia harus selalu menjalin komunikasi dengan stasiun
pusat
yang
mengorbitkannya.
Stasiun pusat inilah yang akan menuntun dan mengarahkan perjalanan si astronot itu. Stasiun pusat lebih tahu tentang kondisinya daripada dirinya sendiri. Bila komunikasi dengan stasiun pusat terputus meskipun hanya beberapa saat, maka sebenarnya astronot ini berada dalam keadaan genting. Begitu juga manusia. Dia harus terus menjalin komunikasi dengan Allah Swt (stasiun pusat yang mengorbitkannya 30 Ahmad Rofiq
di dunia ini), dan itu dilakukan melalui shalat.
Selain
berkomunikasi
sebagai
dengan
media
Tuhan,
solat
adalah sebuah perjalanan mudik ruhani yang
dilakukan
seorang
mukmin.
Seharusnya, suasana hati seorang muslim saat menjalankan solat adalah bahagia. Sebab dia sedang melakukan mudik ke asalnya. Ketika seseorang sudah tidak berkomunikasi
lagi
dengan
Tuhannya,
hakikatnya dirinya berada dalam kondisi yang gawat. Dari uraian itu, dapat kita pahami bahwa sebenarnya apapun akibat yang kita alami, apapun masalah yang sedang kita hadapi hakikatnya bersumber dari ulah dan tindakan kita sendiri. Sebab sebagaimana kata orang bahwa hidup di dunia ini seperti sebuah gaung suara di pegunungan. Life is like an echo. Yang kita teriakan, itulah yang akan kita dengar. Menambang Mutiara
31
32 Ahmad Rofiq
Cinta, Qurban dan Kemerdekaan
inta,
Qurban
dan
kemerdekaan. Adakah hubungan antara ketiganya? Tentu saja ada. Oleh karena itu ketiga istilah tersebut kita jadikan bahan kajian dalam buletin edisi minggu ini. Yang namnya cinta -terhadap apapunmemerlukan Kesediaan
sebuah untuk
pengorbanan.
berkorban
adalah
indikator dari adanya cinta. Begitu pula Menambang Mutiara
33
cinta
kepada
Allah
memerlukan
dan
Rasul-Nya,
pembuktian-pembuktian
dalam bentuk tindakan nyata. Pembuktian yang menjadi semacam indikator bagi adanya cinta. Ketika
seseorang
sudah
rela
berkorban, rela mengorbankan sesuatu yang paling berharga baginya atau paling dia sukai semata-mata karena menuruti permintaan
yang
dia
cintai,
tanpa
bertanya mengapa, maka pada saat itulah orang
tersebut
hakikatnya
telah
memperoleh kemerdekaan sejati. Inilah yang harus kita teladani dari nabi Ibrahim a.s. Utusan Allah yang mendapat gelar
kholilullah itu adalah manusia merdeka yang
sebenarnya.
Ibrahim
a.s
telah
terbebas dari segala bentuk penjajahan, baik
penjajahan
harta,
akal,
nafsu
kepemilikan, egoisme dan sebagainya.
34 Ahmad Rofiq
Macam-macam
Kualitas
Cinta Sebagaimana memiliki demikian
kualitas juga
beras tinggi
halnya
ada dan
dengan
yang rendah, cinta.
Termasuk di dalamnya pengakuan cinta kepada Yang Maha Mencipta, Allah Swt. Cinta juga bermacam-macam dalam soal kualitas. Cinta memiliki beberapa ciri yang dapat digunakan sebagai indikator apakah dia ada atau tidak. Orang yang sedang jatuh cinta cenderung
selalu
mengingat
dan
menyebut obyek yang sedang dia cintai. Dia secara sadar atau tidak juga akan menjadi budaknya. Meski yang dia cintai berupa barang atau hewan, orang itu tetap akan menjadi budak dari apa yang dicintainya. Bisa jadi kecintaannya itu melalaikan diri sendiri. Para lelaki yang Menambang Mutiara
35
memiliki piaraan burung akan mencintai burung itu. Di pagi hari dia akan segera memandikan
burungnya.
Padahal
dia
sendiri belum sempat raup (membasuh wajah). Saya memiliki tetangga yang sangat mencintai kucing. Karena uangnya pas-pasan, sering dia membeli sebungkus nasi untuk kucing kesayangannya. Dia sendiri harus menahan lapar. Memang sulit mengetahui apakah seseorang sedang jatuh cinta atau tidak. Sebagaimana sulit mengetahui apakah pengajaran yang dilakukan seorang guru berhasil atau tidak. Namun ada hal yang bisa
diamati
untuk
mengetahui
ada
tidaknya cinta. Ada ciri-ciri wujud atau dalam
bahasa
lain
indikator.
Dengan
adanya indikator ini bisa menjadi penunjuk bahwa seseorang sedang menyimpan rasa cinta pada orang lain atau suatu obyek tertentu. 36 Ahmad Rofiq
Ciri atau indikator cinta antara lain:
pertama, orang yang mencinta akan lebih suka berbicara dengan dia yang dicintai daripada dengan yang lain. Dalam konteks cinta kepada Allah, orang itu lebih senang bercakap-cakap Tuhan
dan
daripada
berdialog dengan
dengan lain-Nya.
Bagaimana bercakap-cakap dengan Allah, yakni membaca Al-Quran. Seperti sebuah hadits
yang
disampaikan
Nabi
saw,
‘Barangsiapa ingin bercakap-cakap dengan Allah maka hendaknya dia membaca alQur`an.
Kedua, ia lebih suka berkumpul dengan yang dicintai daripada dengan yang lain, ketiga si pencinta akan lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai daripada kemauan yang lain. Maka jika ada orang yang lebih suka berkumpul dan bicara dengan teman-temannya dibanding istrinya,
kadar
cintanya
perlu
Menambang Mutiara
37
dipertanyakan. Benarkah dia mencintai istrinya lebih daripada teman-temannya. Jika ya, tidakkah indikasi itu menunjukkan bahwa cintanya kepada teman lebih besar dibanding cintanya pada sang istri/suami?.
Cinta Allah, Sumber Kebahagiaan Al-Ghazali
dalam
karya
ihya`ulumuddin
monumentalnya,
menyatakan bahwa ada empat tingkatan kualitas cinta. Pertama, cinta diri. Semua hal
yang
berhubungan
dengan
cinta
diukur dengan kesenangan diri sendiri. Seseorang
mencintai
sesuatu
sebab
sesuatu itu menyenangkan dirinya. Baik berupa benda, manusia ataupun lainnya.
Kedua adalah cinta transaksional, yaitu cinta kepada orang lain sepanjang orang
yang
38 Ahmad Rofiq
dicintainya
membawa
keuntungan bagi dirinya. Contoh untuk cinta kualitas ini adalah cintanya seorang pedagang pada pembeli. Ketiga adalah cinta kepada orang baik, meskipun tidak memperoleh keuntungan secara langsung, seperti cinta seseorang kepada ulama dan pemimpin. Ia bahkan –demi cintanyasanggup berkorban
demi orang yang
dicintanya. Adapun keempat adalah cinta kepada kebaikan an sich , terlepas dari siapa
yang
memiliki
atau
melakukan
kebaikan itu. Bahkan meski kebaikan itu ada pada diri musuhnya. Cinta jenis terakhir inilah yang bisa mengantar
manusia
ke
tingkat
cinta
kepada Allah Swt, dan cinta kepada Dia merupakan cinta yang paling luhur serta mampu
mendatangkan
kebahagiaan
puncak dan kedamaian spiritual. Cinta kepada Tuhan semestinya menjadi pijakan semua
tindakan
seorang
mukmin. Ia
Menambang Mutiara
39
merupakan
kekuatan
yang
mampu
mengarahkan prilaku manusia ke arah kebaikan. Orang yang mengaku cinta pada Allah harus rela menjadi budak. Juga harus
bersedia
menuruti
apa
yang
diperintahkan Allah meski belum tahu tujuan atau manfaatnya.
Ta`aqquli, Ta`abbudi Islam mengandung perintah dan ajaran yang tidak semuanya rasional. Tidak semua masuk akal. Sebab Islam adalah agama, bukan bangunan filsafat. Dalam ajaran Islam selalu ada wilayah yang tidak mungkin akal mampu untuk mencernanya.
Terkadang
masuk
akal
namun akal kita yang belum mampu mencernanya. Kalau semua ajaran agama masuk akal, maka sudah tidak agama lagi namanya, tapi filsafat. 40 Ahmad Rofiq
Memang tidak sedikit ayat Al-Quran yang menyuruh manusia untuk berpikir serta
mengembangkan
akal
dan
pikirannya. Namun obyek dari pemikiran kita harus tetap pada wilayah yang masuk katagori ta`aqquli (bisa dicerna akal). Dan perlu tetap disadari bahwa ada wilayah dalam agama yang tidak boleh dan tidak bisa
diotak-atik
dengan
akal.
Suatu
wilayah yang masuk katagori taabbudi. Untuk wilayah ini kesediaan kita untuk mengakui
kelemahan
diuji.
Kesadaran
bahwa Allah Maha Penyayang dan Maha Sempurna. tidak
logis
Setiap
perintah-Nya
pastilah
untuk
meski
kebaikan
manusia sendiri. Ketika
Allah
memerintahkan
Ibrahim a.s. untuk menyembelih putra kesayangannya kita yakin betapa banyak rasionalisasi dan alibi yang dimiliki Ibrahim a.s.
untuk
menolak
perintah
Menambang Mutiara
itu. 41
Umpamanya, “Itu perintah yang tidak logis
la
wong
anak
kok
disuruh
disembelih” atau “Ah, itu kan perintah lewat mimpi, pasti bukan dari Allah” atau sekian banyak alibi lainnya untuk menolak perintah itu. Tapi nabi Ibrahim a.s tidak melakukannya. Beliau menurut saja tanpa protes apapun yang diperintahkan Allah, meski perintah itu harus menyembelih putra yang sangat disayanginya. Inilah satu pembuktian cinta yang harus kita teladani dalam menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya. Ketika Allah memerintahkan kita untuk mendirikan solat, maka kita harus menjalankannya
tanpa
harus
protes.
Tanpa berusaha menemukan rasionalisasirasionalisasi
untuk
keengganan
kita
menjalankannya. Rasionalisasi yang dalam kadar tertentu menjadi alibi bagi kita. kesibukan untuk Ketika menjadi budak 42 Ahmad Rofiq
allah inilah kita akan merdeka dari apapun selain Allah. Kita benar-benar menjadi orang merdeka, sebab mampu terlepas dari jajahan apapun selain Dia. Baik berupa
harta,
keluarga,
jabatan
dan
sebagainya. Sehingga jika kita memang benar-benar
ingin
merdeka
secara
sebenarnya kita harus rela secara total menjadi budak Allah Swt.
Menambang Mutiara
43
44 Ahmad Rofiq
Hilangkan Dahaga Jiwa dengan Mencecap Segarnya Agama Dengan ilmu hidup jadi mudah, dengan agama hidup jadi terarah, dengan seni hidup jadi indah
ernah terlontar sebuah pertanyaan, ‘Saat ilmu pengetahuan dan
teknologi
telah
kemajuannya,
sampai
pada
bisakah
puncak Iptek
Menambang Mutiara
45
menggantikan
peran
agama
bagi
manusia?’ Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita cermati analogi berikut ini. Ilmu pengetahuan dan teknologi ibarat
kemampuan
seseorang
untuk
berenang. Agama seperti sebuah perahu. Kemampuan berenang akan berguna saat kita berada di dalam air yang tenang. Tidak ada badai dan gelombang yang menerjang, misalnya sebuah danau atau kolam renang. Namun saat kita berada di tengah
samudera,
yang
berombak,
bertabur badai dan gelombang, semua orang butuh perahu untuk bisa selamat. Mereka yang lihai berenang maupun tidak, sama-sama butuh perahu untuk melintasi samudera. Hidup di dunia ini akan lebih pas kalau tengah
dianalogikan samudera.
46 Ahmad Rofiq
seperti
berada
Tidak
ada
di
yang
membuat satu metafora bahwa hidup ini seperti berada di tengah danau yang airnya tenang, apalagi kolam renang. Masalah dan segala persoalan hidup yang silih ganti menerjang kita, itulah ombak, badai
serta
gelombang.
Allah
lalu
menganugerahi kita suatu hal yang dapat menolong kita melalui samudera. Untuk sampai ke pulau yang menjadi tujuan hakiki kita. Allah menganugerahi kita perahu bernama agama Islam. Singkat kata ringkas cerita, sampai kapanpun peran dan posisi agama tidak akan pernah tergantikan.
Islam dan Kebahagiaan Salah satu tujuan disyariatkannya Islam adalah membimbing dan memberi petunjuka manusia agar dapat mencapai kebahagiaan. Baik di dunia maupun di Menambang Mutiara
47
akhirat. Perlu kiranya kita memahami tentang apa itu kebahagiaan. Suatu hal yang
selalu
manusia.
menjadi Sebab
sasaran
utama
seringkali
kita
mencampur-adukkan antara ‘kebahagiaan’ dengan ‘kesenangan’. Padahal keduanya adalah dua hal yang berbeda. Ada yang malah
ekstrim
dengan
menganggap
bahwa hidup bahagia adalah hidup yang selalu
merasa
senang.
Tidak
pernah
menghadapi persoalan dan tidak pernah tertimpa kesulitan. Anggapan seperti ini jelas keliru, serta mustahil ada bentuk hidup semacam itu. Dalam kebahagiaan
perspektif sejati
ditemukannya dua faktor
adalah
Islam, saat
yang menjadi
penyebabnya. Pertama faktor penentu (determinant
factor),
kedua
faktor
penunjang. Di saat kedua faktor ini ada di dalam diri seseorang, saat itulah dia akan 48 Ahmad Rofiq
menemukan
apa
yang
disebut
kebahagiaan. Faktor utama dan dominan adalah ketenangan
(sakinatu
hati
al-Qolb).
Sedangkan faktor yang sifatnya penunjang adalah
kesenangan.
Ketenangan
hati
hanya bisa didapat dari kedekatan diri dengan
Allah
Swt.
(al-qurbu
ilallah).
Sedangkan kesenangan –yang merupakan faktor pendukung- bisa didapatkan dari beberapa
sumber.
Di
sinilah
terletak
kebenaran sebuah ungkapan la saadata
bila
sakinatin (tidak ada kebahagiaan
tanpa ketenangan). Al-Ghazali,
ulama
yang
berjasa
besar dalam mengharmonisasikan antara syariat dan hakikat (tasawuf) menyatakan, bahwa pencarian manusia di dunia ini pada akhirnya akan bermuara pada dua hal: kesenangan dan ketenangan.
Menambang Mutiara
49
Ada
empat
macam
sumber
kesenangan, yaitu: ilmu pengetahuan, keluarga, harta benda dan kedudukan/ status sosial. Dari keempat hal inilah orang
bisa
mendapatkan
kesenangan.
Orang yang mempunyai kedudukan atau status
sosial
tinggi
mendapatkan
lebih
banyak
berpeluang kesenangan
dibanding orang yang tidak memilikinya. Orang yang memiliki harta banyak lebih besar peluangnya untuk mendapatkan kesenangan
dibanding
mereka
yang
miskin. Sebab dengan hartanya dirinya bisa membeli bermacam kesenangan. Namun demikian, yang tidak boleh kita lupakan bahwa keempat sumber itu (ilmu,
keluarga,
hanyalah
harta
sumber-sumber
dan
jabatan)
kesenangan.
Keempatnya tidak bisa secara otomatis memberikan ketenangan pada seseorang. Padahal sebagaimana konsep Islam, justru 50 Ahmad Rofiq
ketenangan
adalah
modal
dasar
dan
utama dari kebahagiaan. Betapa banyak orang yang telah berhasil meraih banyak kesenangan, tapi justru gagal meraih ketenangan.
Apalagi
bila
ketenangan
dicari dari sumber yang keliru. Karena sumber ketenangan hati hanya ada satu. Sumber ketenangan hati adalah iman dan kedekatan dengan Allah Swt. Keyakinan seperti itulah yang merubah hidup tokoh sufi wanita sekaliber dunia, Rabiah
al-`Adawiyah.
Dia
rela
meninggalkan dunia artis yang telah lama dia geluti sekian tahun, kekayaan yang melimpah, popularitas serta teman dan relasi yang banyak. Sebagai artis populer dia justru melepas segala kemewahan itu demi
ber-khalwat
dan
munajat.
Mendekatkan diri pada Allah Swt. Dalam biografinya dia mengatakan justru pada saat berkhalwat dan melakukan pendakian Menambang Mutiara
51
spiritual
itulah
kebahagiaan rumah,
dia
mendapatkan
tiada
tara.
yang
popularitas
glamour
sebagai
selebriti,
kota
memang
kehidupan
membuatnya
Uang,
senang,
tetapi
tidak
membuat hatinya tenang. Berangkat spiritualitas
dari
tersebut,
pengalaman Ibnul
Qoyyim
menulis sebuah buku yang mengangkat masalah-masalah
Madarijus
itu
Salikin.
dengan Pada
judul waktu
membicarakan masalah kalbu (merujuk pada ayat al-Qur`an Ala bidzikri al-Lahi
tathmainnu
al-Qulub),
Ibnu
Qoyyim
menyatakan:
ُﻓﻲ ﺍﻟﻘﻠﺏ وﺧﺷﺔ ﻻﯾﺯﯾﻠﻬﺎ إﻻّ ﺍﻷﻧﺱ ْ وﻓﯾﻪ, �ﺑﺎ ُﺣُﺯن ﻻﯾُدھﺑ ُﻪ إﻻّ ﺍﻟ ّﺳ ُﺭوﺭ ّ وﻓﯾﻪ ﻗﻠق ﻻﯾﺳﻛﻧ ُﻪ إﻻ, ﺑﻣﻌﺭﻓﺔ ﷲ 52 Ahmad Rofiq
وﻓﯾﻪ ﻓﺎﻗﺔ,اﻹﺟﺗﻣﺎعُ إﻟﯾﻪ واﻟﻔرارُ إﻟﯾﻪ ﻻﯾﺳدھﺎ إﻻّ ﻣﺣﺑّﺗ ُﻪ واﻹﻧﺎﺑﺔ إﻟﯾﻪ واﻟ ّدوا ُم ت اﻟ ّد ْﻧﯾﺎ وﻣﺎ ﻓﯾﻬﺎ ﻟ ْم ﺗ ُﺳ ّد ِ وﻟو أُﻋْ طﯾ,ﺑﻪ ﺗﻠك اﻟﻔﺎﻗﺔ
“Di dalam hati selalu ada kegelisahan, dan hal itu tidak bisa dihilangkan kecuali seseorang sudah merasa cukup tenang berada di dekat Allah. Di dalam hati juga ada kesusahan dan kedukaan, dan duka itu tak dapat dihapus oleh apapun selain dengan kesenangan ma’rifat kepada Allah. Di dalam hati juga ada kegoncangan, dan kegoncangan itu tidak bisa ditenangkan kecuali pada saat merasa bertemu dengan Allah atau lari kepada-Nya. Dalam hati ada kebutuhan yang mendesak (kefakiran), dan kebutuhan itu tidak bisa ditutup kecuali memperoleh rasa cinta pada Allah serta selalu dapat melestarikan ingatan pada-Nya. Andaikan dunia dan seluruh isinya diberikan untuk menutup kebutuhan yang ada di dalam hati tersebut nisacaya hal itu tidak akan pernah cukup.”
Menambang Mutiara
53
Kini kita patut bertanya pada diri sendiri, sudahkah kita mempunyai faktor (dominant
dominan
factor)
dari
kebahagiaan sejati jika memang yang kita damba
dalam
hidup
ini
adalah
kebahagiaan sejati? Jangan-jangan kita termasuk dalam daftar orang yang disindir oleh pepatah Jawa yang berbunyi ‘Mburu
Uceng k`elangan Delek’ (memburu ikan kecil dengan taruhan kehilangan ikan besar). Dalam konteks ini kita mati-matian mengejar status sosial, uang, kedudukan tinggi dan sebagainya. Padahal semua itu hanyalah
faktor
penunjang
saja
dari
kebahagiaan hidup yang kita damba. Dan anehnya, demi meraih semua itu kita rela kehilangan
faktor
utama
kebahagiaan
yang tak lain adalah ketenangan hati. Begitulah,
islam
dengan
seperangkat aturannya ibarat perahu yang akan membawa kita menyeberangi lautan 54 Ahmad Rofiq
bergelombang. Menuju pulau akhirat yang kekal dan abadi. Mengandalkan keahlian berenang
semata
untuk
melewati
samudera lepas adalah tindakan over-
confident yang kelewat batas. Bahkan sudah masuk dalam katagori angkuh dan
ujub dengan sedikit ilmu pengetahuan yang
dimiliki.
seorang
membuat
ulama,
Seperti
ucapan
salah
‘Ilmu
kadang
malah
keruh hati pemiliknya, tapi
agama menjernihkannya’.
Menambang Mutiara
55
56 Ahmad Rofiq
emaksitan
yang
menyebabkan pelakunya merasa hina dan butuh (ampunan) jauh lebih baik dari ketaatan yang menyebabkan pelakunya dihinggapi perasaan mulia dan sombong (ma`siatun aurotsat failaha dzullan wa iftiqoron khoirun min thoatin aurotsat failaha `izzan wa is-tikbaaran), begitu tulis Ibnu Athaillah As-Sakandari dalam karya Menambang Mutiara
57
monumentalnya,
Al-Hikam.
Sehingga
orang orang yang berbuat salah dan merasa bersalah dan hina, lebih baik dari orang yang berbuat baik lalu merasa baik dan sombong. Perasaan hina dan butuh itulah yang bercokol di hati mayoritas orang yang ada di penjara. Pantulan perasaan rendah diri dan merasa berdosa karena suatu kekhilafan yang mereka lakukan inilah yang menyebabkan orang-orang di penjara istimewa. Setidaknya itulah yang dirasakan para petugas bimbingan rohani (Bimroh) MUI Gresik saat masuk ke pesantren At-Taubah di Lapas Cèrme. Sama-sama
menyebut
nama
Tuhan, tapi ada perbedaan antara di masjid,
musolla
atau
tempat-tempat
ibadah lain dengan di penjara dan rumah sakit. Di penjara dan rumah sakit nama Tuhan paling sering dipanggil dengan 58 Ahmad Rofiq
penuh kesedihan. Berbeda dengan di tempat ibadah atau majlis ta`lim, Tuhan lebih
sering
gembira.
dipanggil
Bahkan
tidak
dengan
nada
sedikit
yang
meneriakkan nama Tuhan justru untuk membungkus
kemunafikan
mereka.
Namun di penjara dan rumah sakit sangat berbeda. Di penjara atau rumah sakit Tuhan disebut dengan menangis. Seruan pada Tuhan benar-benar muncul dari tumpukan karang kesombongan yang telah ambruk. Rintihan pada Tuhan di penjara dan rumah sakit benar-benar tumbuh dari relung hati yang ada dalam cengkeram ketidak-berdayaan
yang
sebenarnya.
Bukan ketidak-berdayaan artifisial yang banyak dijumpai di alam bebas. Barangkali inilah yang menjadikan kedua tempat itu istimewa.
Dari sini
dapat
dimengerti,
ternyata vibrasi baik tidak hanya ada di Menambang Mutiara
59
tempat-tempat suci, tetapi juga ada di dalam penjara dan rumah sakit. Bahkan bisa jadi vibrasi baik ini getarannya lebih dahsyat dibanding tempat lainnya. Vibrasi kebaikan yang meluap-luap inilah yang dirasakan mayoritas petugas Bimroh dan para pendakwah yang dikirim MUI Gresik. Ketika mereka masuk ke dalam penjara dan bertatap muka serta melakukan perkenalan dengan para calon santri.
Beberapa
santri
tampak
menundukkan kepala sambil membekap mushaf Al-Qur`an saat mendengarkan uraian para petugas Bimroh. Ada yang tidak kuat menahan tumpahan airmata. Suasana emosional itulah yang langsung menyentil sisi kemanusiaan para petugas Bimroh, Anggapan
terlebih
yang
sebelumnya
perempuan.
bahwa
mereka
nanti akan bertemu orang-orang sangar dan menakutkan, berjumpa orang-orang 60 Ahmad Rofiq
yang susah diatur langsung menguap dan sirna. “Mungkin saya berlebihan dalam menilai, tapi jujur saja saya melihat hamper semua wajah santri yang ada di masjid tadi begitu bersih. Ada aura cahaya yang
terpancar.
Moga-moga
saja
itu
lintasan cahaya hidayah dari Allah Swt” ucap Endang Herawati S.Spi, salah satu petugas
Bimroh
yang
nantinya
akan
mengampu materi psikologi. Dia yang nantinya akan menerima segala curhat dan keluhan yang diutarakan para santri pesantren
At-Taubah,
lalu
menemani
mereka dalam usaha mereka menemukan solusi bagi setiap persoalan yang dihadapi. Endang yang nanti akan membantu para santri
putri
untuk
menemukan
sikap
terbaik dalam menerima setiap kenyataan hidup.
Menambang Mutiara
61
Hal
senada
Pesantren
diungkapkan
At-Taubah
Lapas
ketua Cerme,
Makmun M.Th.I. Bapak satu putra yang sehari-hari ngantor di kantor KPU itu merasa ada energi positif yang meluapluap saat bertatap muka dan berjabat tangan dengan para santri pesantren AtTaubah. “Semoga saja energi positif ini adalah
pantulan
dari keikhlasan para
petugas bimbingan rohani di sini, serta kemurnian niat dari para santri pesantren At-Taubah untuk bangkit lalu menata hidup
mereka
ke
depan.”
ungkap
Komisioner KPU Gresik yang juga lulusan Pon.Pes Mambaus Solihin Suci itu. Memang,
tidak
seperti
persepsi
banyak orang, di penjara, orang yang benar-benar penjahat itu nyatanya kurang dari 10 persen. Lebih dari 90 persen adalah
orang-orang
62 Ahmad Rofiq
innocent,
tidak
sengaja
melakukan
kesalahan.
Ibarat
orang yang melakukan sebuah perjalanan, mereka adalah orang-orang yang sedang
kesandung. Ada yang sampai terjatuh akibat
kesandung
ini.
Kita
sudah
seharusnya membantu mereka untuk bisa bangkit dan meneruskan perjalanan. Kita, terlebih para juru dakwah jangan sampai ikut-ikutan terjebak dalam persepsi keliru, bahwa mereka adalah orang-orang jahat yang harus dijauhi. Bahkan pembunuh pun membunuh karena khilaf. Misalnya ada
yang
sampai
membunuh
karena
keluarganya diganggu dan lain-lain. Target ideal yang hendak diraih dalam program yang digagas MUI itu adalah munculnya para hafidz Al-Qur`an dari dalam penjara. Ini memang target yang
ideal
yang
hendak
dituju
dari
program itu, namun seandainya tidak sampai seperti itu maka munculnya para Menambang Mutiara
63
penghafal Al-Qur`an meski beberapa juz sudah
sangat
baik.
Tidak
menutup
kemungkinan, apa yang diidealkan MUI bahwa
nantinya
akan
muncul
para
penghafal Al Qur`an dari pesantren At taubah itu menjadi kenyataan. Sebab keinginan kuat dari para santri didukung oleh situasi dan kondisi yang sedang mereka alami. Berbeda dengan para santri yang ada di luar penjara, para santri pesantren At
Taubah
relatif
minim
mendapat
gangguan sesuatu yang merusak fokus mereka dalam belajar. Tidak ada alat komunikasi dengan dunia luar seperti saat di luar penjara. Dan kondisi itu memaksa mereka untuk focus
pada apa
yang
mereka niatkan. Ketika di dalam penjara orang bisa benar-benar fokus pada apa yang sedang mereka kerjakan. Ketika mereka membersihkan ruangan misalnya 64 Ahmad Rofiq
mereka focus pada pekerjaan itu. Saat menulis pikiran dan tubuh mereka hadir dalam proses penulisan itu. Sehingga tidak heran karya-karya besar banyak yang lahir dari dalam penjara. Karya-karya monumental memang banyak
yang
ditulis
saat
penulisnya
berada di dalam penjara. Buku Indonesia
Menggugat
yang
berisi
surat-surat
Soekarno ditulis di penjara Sukamiskin Bandung. Sebuah buku yang membuat dunia
internasional
tersentak
dan
terbelalak, sadar tentang tingkah polah kumpeni di negeri jajahannya. Sehingga kondisi itu membuat penjajah Belanda merasa malu dan khawatir. Tafsir Al-Azhar karya HAMKA juga ditulis saat ulama sastrawan
itu
dipenjarakan
oleh
pemerintahan Soekarno. Karena ada yang menyebar fitnah bahwa Hamka adalah mata-mata Malaysia. Menambang Mutiara
65
Saat dipenjarakan oleh pemerintah Mesir pula sastrawan dan aktivis muslim, Sayyid Qutub melahirkan Tafsir Fi dhilali
Al-Qur`an (Di dalam Naungan Al-Qur`an). Sebuah kitab Tafsir yang terkenal dengan keindahan dari sisi bahasanya. Jika Tafsir
Al-Kassyaf tafsir
karya
Mafatihu
Fakhruddin
Ar
Az-Zamakhsyari
al-Ghoib-nya Razi
adalah
atau Imam tafsir
terlengkap dari segi isi dan kajiannya dibanding tafsir lain, maka tafsir Fi dhilali
al-Quran karya Sayyid Qutub adalah tafsir paling indah dari segi bahasanya. Hal itu tidak
mengherankan
karena
selain
seorang pemikir besar dan aktivis handal (Ikhwanul Muslimin), Sayyid Qutub adalah juga seorang sastrawan handal. Dalam dunia
sastra,
ulama
yang
digantung
pemerintah Mesir sebab mempertahankan keyakinannya itu sejajar dengan Naguib Mahfouzh, peraih Nobel Sastra asal Mesir. 66 Ahmad Rofiq
Pendirian Pesantren At Taubah di Lapas Cerme mendapat apresiasi dari banyak
kalangan.
Bukan
saja
dari
kalangan ulama dan umara`, tapi juga para tokoh masyarakat serta budayawan. Saat
ditanya
tentang
pendapatnya
mengenai bimbingan rohani di penjara yang
dianggit
menyatakan
MUI,
sangat
Mardi
salut
dan
Luhung setuju
dengan program tersebut “Nah, inilah program MUI yang saya juga sangat setuju. Saya sungguh respect terhadap program yang satu ini. Ini adalah program yang bila dilaksanakan dengan serius dan ikhlas akan menjadi salah satu bukti bahwa eksistensi MUI sangat
bermanfaat
bagi
masyarakat.”
ucap sastrawan yang kumpulan buku puisinya
pernah
meraih
Khatulistiwa
Literay Award itu.
Menambang Mutiara
67
Diakui atau tidak, pesantren AtTaubah adalah salah satu terobosan besar yang
dilakukan
MUI
Gresik.
Komisi
Dakwah dari Institusi yang dikomandani KH Mansur Shodiq M.Ag itu bertekad untuk melakukan dakwah transformatif. Model
dakwah
yang
tidak
sekedar
menunggu bola tapi menjemput bola. Mereka dengan program pesantren AtTaubah ini seperti para penambang batu permata di wilayah yang sering diabaikan banyak orang. Tidak mustahil para Dai ini -dalam proses penambangan yang mereka lakukan-
akan
menemukan
butir-butir
mutiara atau permata dari perut penjara. Meski seandainya program yang digagas MUI Gresik ini tidak menghasilkan apa-apa, atau tidak mampu sama sekali meraih target yang telah dicanangkan meski beberapa persen, para petugas Bimroh dan Juru Dakwah ini mengaku 68 Ahmad Rofiq
tidak akan merasa kecewa. Sebab tugas mereka sebagai muslim adalah menyapa dan menyampaikan. Ya, setiap
salah
muslim
satu
kewajiban
bagi
adalah
menyapa,
dan
kewajiban menyapa ini ada yang sifatnya vertical (arab: du`a), ada yang bersifat horizontal (da`wah). Doa adalah sapaan pada Tuhan. Masalah di dalam sapaan itu kita
menyelipkan
permintaan
adalah
masalah lain. Dan hal itu sah-sah saja. Sama sekali tidak dilarang. Dalam salah satu ayat Allah memang memerintahkan kita, umat Islam untuk selalu menyapaNya. Dalam setiap situasi dan kondisi.
Ud`uni astajib lakum (sapalah Aku maka Aku
akan
menjawab
sapaan
kalian),
demikian firman Allah Swt dalam kitab suci. Seperti halnya do`a, dakwah secara kebahasaan
juga
berarti
‘menyapa,
Menambang Mutiara
69
menyeru,
mengajak’.
Cuma
da`wah
bersifat horizontal. Bisa dikatakan, jika berdo`a adalah menyapa Tuhan maka berdakwah
adalah
manusia.
menyapa
sesama
dalam
proses
Persoalan
menyapa ini terselip permintaan untuk kembali ke jalan yang benar adalah pesoalan
lain.
mendapat
Layaknya
perintah
dari
orang
yang
Allah
untuk
menyapa saudara-saudaranya, maka umat Islam
–terlebih
selayaknya melakukan
lebih kerja
tokoh
dan
ulama-
proaktif
dalam
da`wah. Bukan
lagi
menunggu undangan untuk menyapa, tapi setiap
individu
muslim
selayaknya
berinisiatif dalam proses berda`wah. “Seperti kata orang bijak, seorang Dai tulen harus menjadi layaknya seorang tukang sapu. Seorang tukang sapu sejati tahu, esok hari daun-daun akan kembali jatuh dan mengotori halaman rumah. 70 Ahmad Rofiq
Namun dia tak pernah berhenti, karena dia juga tahu bahwa menyapu adalah bagian
dari
upaya
menggapai
keseimbangan hidup. Bersih dan kotor, dua
muka
kehidupan”
dalam kata
sekeping
salah
satu
logam petugas
Bimroh di Lapas Cerme yang tidak mau disebut namanya.
Menambang Mutiara
71
72 Ahmad Rofiq
Menangisi Kesuksesan, Mensyukuri Kegagalan ( Titik Temu Falsafah Petruk dan Abu Bakar As Shiddiq )
egagalan yang disikapi dengan
benar
lebih
baik
daripada
kesuksesan yang disikapi secara tidak benar. Sebab yang pertama melahirkan kesadaran, adapun
yang kedua akan
menjadikan pelakunya lupa daratan. Apakah Anda mengenal Petruk? Ya, dia adalah salah satu Punokawan dalam Menambang Mutiara
73
cerita pewayangan. Petruk memang salah satu putra Semar, sehingga dia masih saudara dengan Gareng dan Bagong. Namun di sini kita tidak akan membahas panjang lebar tentang silsilah keluarga Petruk, siapakah
istrinya, apakah
dia
termasuk generasi X atau generasi Z, berapa nomor pin BBMnya atau apakah dia sudah punya menantu atau belum. Tidak, bukan itu yang akan kita bahas. Kita Cuma akan menyinggung salah satu sikap
hidup
tokoh
berhidung
super
mancung itu dalam menjalani kehidupan. Saat Petruk memakai sebuah baju baru, atau mendapatkan sesuatu yang baru
maka
dia
akan
bersedih
lalu
menangis. Sebaliknya, saat dia memakai baju yang telah usang, atau berada di posisi yang menurut pandangan orang kebanyakan tidak nyaman, Petruk justru merasa
sangat
74 Ahmad Rofiq
bahagia.
Dia
banyak
tertawa
dan
senyumnya
semakin
bertambah lebar. Saat ditanya tentang keanehan sikap itu, dengan tegas Petruk menjawab, “Ketika memakai baju baru maka cepat atau lambat baju itu akan menjadi usang dan jelek. Oleh karena itu aku bersedih dan menangis. Namun ketika sedang memakai baju jelek, saya sadar bahwa itu hanya sementara. Dunia terus berputar. Artinya sebentar lagi baju itu akan berubah menjadi baru. Oleh sebab itu aku tetap merasa bahagia.” Sepintas sikap hidup yang dijalani Petruk
itu
memang
aneh.
Namun
hakikatnya, dibalik semua itu banyak pelajaran berharga yang dapat kita ambil. Dan itu memang harus kita ambil sebab ‘hikmah’ darimanapun datangnya tetap harus kita ambil karena merupakan harta seorang mukmin yang hilang. Sikap Petruk Menambang Mutiara
75
mengajarkan pada kita untuk selalu sadar dan
tidak
sampai
terjebak
dalam
keyakinan bahwa apa yang kita alami saat ini tidak akan berubah. Bahwa apapun yang kita dapatkan saat ini- sesuatu yang buruk maupun yang baik- akan segera berganti sebab kecuali Allah Swt tidak ada yang abadi. Hidup terus berputar seperti sebuah roda yang akan selalu bergulir. Maka bagi kita yang sekarang berada di posisi atas, jangan sampai menjadi lupa daratan sebab cepat atau lambat kita akan kembali berada di bawah. Begitu pula kita yang sedang berada di bawah, jangan sampai terperosok dalam sikap putus asa. Sebab cepat atau lambat kita akan berada di atas. Itulah hukum kehidupan.
76 Ahmad Rofiq
Kesedihan Abu Bakar As Siddiq Ketika ayat 03 surah Al-Maidah turun,
sebagian
besar
para
sahabat
bergembira. Hanya Abu Bakar As-Shiddiq yang justru bersedih dan menangis. Ayat yang oleh mayoritas ulama tafsir dianggap sebagai ayat terakhir dari Al-Qur`an itu menjelaskan bahwa sejak hari ini agama Islam telah disempurnakan oleh Allah Swt, Abu Bakar as Shiddiq menangis sedih. Ketika ditanya kenapa beliau
malah
menangis,
Abu
Bakar
menjawab, “Jika sesuatu telah sempurna maka yang akan muncul kemudian adalah kekurangannya (arab: idza tamma al amru
bada`a naqshuhu). Di masa mendatang, agama Islam tidak mungkin menjadi lebih baik atau lebih maju, tapi akan semakin tampak kekurangannya. Menambang Mutiara
77
Hal ini adalah sesuatu yang cukup masuk akal. Sebab ketika sesuatu telah sampai ke puncak pertumbuhannya, tidak ada lagi ruang untuk menjadi lebih baik. Karena telah mentok. Justru yang akan datang
kemudian
adalah
kekurangan-
kekurangan dari sesuatu itu. Begitu juga dengan
Islam.
Rasulullah
Kalau
SAW
sejak Islam
masa telah
disempurnakan oleh Allah, maka di masa sesudahnya atau masa yang akan datang sudah tidak akan ada lagi kemajuan atau kondisi semakin baik dari Islam di masa itu. Sebaliknya, di masa mendatang justru kekurangan-kekurangannya
yang
akan
muncul. Begitulah. kesuksesan
Keberhasilan
memang
penting,
atau tapi
nyatanya ada yang lebih penting lagi dari itu, yakni sikap kita menghadapinya. Hal itu karena kesuksesan dan kegagalan 78 Ahmad Rofiq
adalah dua hal yang relatif. Tolok ukurnya tidak sama antara satu orang dengan orang lainnya. Suatu keadaan yang oleh si A dinggap sebagai sebuah keberhasilan misalnya, tidak menutup kemungkinan oleh
si
B
kegagalan.
dianggap
sebagai
sebuah
Karena bukan sesuatu yang
amat sangat penting itulah, maka akan lebih bijak jika kita lebih fokus pada sikap dan penerimaan kita pada apa yang disebut kegagalan ataupun kesuksesan.
Sukses atau Gagal bukan Soal Kesuksesan atau kegagalan relative mirip
dengan
kebahagiaan
dan
penderitaan. Bisa jadi suatu peristiwa yang
dialami
seseorang
yang
dalam
pandangan kita membuat dia menderita nyatanya tidak demikian. Saat di jalanan Menambang Mutiara
79
pulang mudik ke kampug halaman kita melihat
begitu
banyak
orang
yang
bersepeda di bawah panas matahari. Dengan sepedanya dia membawa barang bawaan yang begitu banyak, berdesakdesakkan dengan anak serta istrinya. Sehingga dalam pandangan kita yang kebetulan berada di dalam mobil berAC kita menilai betapa sengsara orang itu dalam
perjalanan
benarkah
anggapan
mudiknya. kita
Tapi
bahwa
dia
memang merasa susah dan kesulitan dengan semua keadaan itu? Belum tentu, bisa jadi malah sebaliknya. Dia yang kita anggap menderita justru merasa bahagia sebab
sebentar
lagi
akan
berjumpa
dengan orang tua, sanak saudara dan teman-temannya di kampung halaman. Pernah ada seorang lelaki tua yang buta. Dia berjalan perlahan-lahan sambil meraba-raba. Saat itu ada seorang lelaki 80 Ahmad Rofiq
lain yang melihatnya, dan lelaki ini merasa sangat kasihan pada si kakek yang buta itu. “Betapa menderitanya lelaki tua itu” kata lelaki ini membatin. Namun saat dia berbincang-bincang dengan si kakek buta dan
hendak
mendoakan
untuk
kesembuhannya, si kakek malah menolak dengan tegas “Jangan ! jangan do`akan aku sembuh. Sebab saya justru merasa sangat bahagia dengan keadaan ini. Aku tidak ingin bisa melihat lagi seperti dulu. Sebab karena aku mampu melihat lah aku akhirnya
terjerumus
ke
dalam
kemaksiatan. Aku melakukan apa yang dilarang Allah dan semua itu berawal dari penglihatan ini.” Hidup adalah sebuah misi, bukan kompetisi. Ada satu misi mulia yang harus kita laksanakan dan itu merupakan alasan utama kenapa kita diciptakan Allah di Menambang Mutiara
81
dunia ini. Masa hidup ini terlalu berharga untuk kita habiskan demi berkompetisi dengan orang lain. Berkompetisi dalam jumlah harta kekayaan, anak, capaian duniawi dan sebagainya. Kalau memang harus berkompetisi maka berkompetisilah dalam hal berbuat baik dan memproduksi kebaikan (fastabiqul khoirot). Misi itulah alasan utama kenapa kita diciptakan Allah. Jadi mari berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Mari berjibaku dalam berbuat baik sebab bila yang kita lakukan baik, maka akibat baik
pula yang akan
kita terima. Namun jika kita melakukan sesuatu yang tidak baik, sambil berharap suatu saat kita akan mendapat akibat baik maka kita tak ubahnya orang yang sedang menanam biji jagung, tapi berharap suatu saat akan memanen padi dalam jumlah yang berlimpah.
82 Ahmad Rofiq
Bagi kita yang sedang berada di dalam kondisi terpuruk, yakinlah bahwa kondisi itu akan segera berlalu. Bisa jadi kondisi itu adalah cara Tuhan menjewer kita sebab kita terlalu jauh menyimpang dari garis yang telah Dia tentukan. Bagi yang merasa sukses, jangan sampai lupa daratan. Apalagi sampai terperosok dalam sikap
angkuh
dan
sombong.
Karena
kesuksesan ataupun kegagalan bukanlah yang terpenting dalam hidup ini. Tapi sikap kita dalam menghadapinya itulah yang penting.
Menambang Mutiara
83
84 Ahmad Rofiq
Kesalahan Anak, Kelalaian Orangtua
eorang
anak
menelpon
ayahnya yang -setelah bercerai dengan ibunya- tinggal di lain rumah dengan dirinya serta ibuunya. Pagi itu itu ibunya sedang sakit dan tidak bisa mengantarnya ke sekolah seperti biasanya. Jarak sekolah sekitar 1 KM dari rumahnya dan si anak bertubuh lemah. Jam 6 si anak menelpon ayahnya Menambang Mutiara
85
“Halo, ayah tolong antarkan aku ke sekolah” ucap si bocah “La ibumu kemana?” tanya si ayah “Ibu sakit, Yah. Ibu tidak bisa mengantar aku ke sekolah. Kali ini ayah saja yang mengantarkan aku ke sekolah” “Waduh, ayah tidak bisa. Ayah nanti bisa terlambat ke kantor. Kamu naik angkot saja atau ojek.” “Uang ibu tinggal 10 rb, ayah. Ibu sakit dan kami juga belum makan. Adik nanti makan apa kalau aku naik angkot atau ojek?” “Ya sudah kamu jalan kaki saja ke sekolah. Ayah dulu juga begitu, ke sekolah jalan kaki. Kamu anak laki-lak harus kuat. Tidak boleh manja” Beberapa saat sepi, kemudian si bocah berkata “Ya sudah, terima kasih ayah” si bocah menutup teleponnya. 86 Ahmad Rofiq
Dua tetes airmata menggelantung di sudut mata si bocah. Namun cepatcepat ia hapus sebelum dia masuk ke dalam
kamar.
Saat
ibunya
menatap
dirinya, bocah itu berusaha tersenyum “Apa kata ayahmu, Nak?” tanya si ibu “Kata ayah ya, Bu. Kali ini ayah yang akan ngantar aku ke sekolah” “O,
baguslah
kalau
begitu.
Sekolahmu jauh, kamu akan kelelahan kalau harus berjalan kaki. Doakan ibu lekas sembuh biar besok ibu bisa antar kamu lagi ke sekolah !” “Ya, Bu. Ibu tenang saja. Kali ini ayah yang akan ngantar aku. Ayah bilang akan menungguku di mulut gang.” “Berangkatlah, Nak. Belajar yang rajin dan tetap semangat” “Ya, Bu” Menambang Mutiara
87
Tahun
berganti
tahun,
benih
kenangan itu tertanam kuat di ingatan si bocah.
Bocah
pendidikannya
it
terus
sampai
pasca
menjalani sarjana.
Semuanya dengan beasiswa sebab bocah itu termasuk pilihan. Setelah lulus dia bekerja
sebagai
seorang
manajer,
penghasilannya lumayan tinggi. Dia sudah bisa membiayai ibu dan sekolah adikadiknya. Suatu hari saat sedang di kantor, seseorang
yang
tidak
lain
ayahnya
menelpon “Nak, ayah sedang sakit. Tidak ada yang
membantu
mengantar
ayah
ke
rumah sakit” “Memang istri ayah kemana?” tanya si bocah yang kini sudah jadi orang “Sudah pergi. Dia minggat sejak ayah sering sakit-sakitan” 88 Ahmad Rofiq
“Ayah, aku sedang bekerja. Ayah ke rumah sakit pakai taksi saja ya” “Loh, kenapa kamu begitu? Siapa yang akan mengurus pendaftaran serta administrasi di rumah sakit? Apa sopir Taxi. Kamu kan anak ayah, masa orang tua
sedang
sakit
kamu
tidak
mau
membantu mengurus?” ucap si ayah “Ayah,
bukankah
ayah
yang
mengajarkan aku untuk bisa mengurus diri sendiri? Bukankah ayah yang mengajarkan aku
bahwa
pekerjaan
lebih
penting
daripada istri sakit dan anak? Aku masih ingat ayah, suatu pagi aku menelpon ayah agar mau mengantarkan aku ke sekolah. Hari itu saja. Waktu itu ibu sakit, sebab biasanya ibu yang mengantarkan aku ke sekolah. Namun ayah katakan agar aku berjalan kaki saja. Saat itu tubuhku masih lemah, sekolahku jauh, namun ayah bilang anak laki-laki harus kuat. Tidak boleh Menambang Mutiara
89
manja. Dan ayah katakan dulu ayah juga begitu, berjalan kaki ke sekolah. maka aku belajar karena ayah melakukan itu maka aku pun harus melakukannya. Saat aku sakit pun hanya ibu yang mengurus diriku. Ketika aku membutuhkan ayah, ayah selalu bilang anak laki-laki harus kuat dan tidak boleh manja”. Suasana sepi. Hanya dengus nafas yang terdengar. Si bocah melanjutkan “Ayah
tahu?
Hari
itu
pertama
kalinya aku berbohong pada ibu. Aku katakan ya, ayah yang akan antarkan aku ke sekolah dan meminta aku menunggu di mulut gang. Namun ayah tahu, aku berjalan kaki seperti yang ayah suruh. Di tengah
jalan
ibu
ternyata
menyusul
dengan sepeda Ongkelnya. Enthalah, ibu ternyata bisa tahu bahwa aku berbohong. Maka dengan tubuhnya yang sakit, ibu
90 Ahmad Rofiq
mengayuh sepeda untuk mengantarkan aku ke sekolah.” “Ayah pekerjaan
mengajarkan
adalah
yang
utama.
bahwa Ayah
mengajarkan, bahwa kalau ayah saja bisa maka aku walau masih kecil dan lemah juga harus bisa. Dan jika ayah telah mengajarkan itu semua maka ayah juga harus bisa menjalankan itu semua.” Si ayah terdiam. Sepi menyeruak, dan lelaki yang sedang skait itu baru sadar, betapa dalam luka yang pernah dia goreskan di permukaan hati putranya. Si bocah berdosa? mungkin. Dia durhaka? Barangkali. Tapi yang pasti si ayah yang menjadikan anaknya begitu. Dan kelak setiap orang tua harus bertanggung-jawab pada Sang Pencipta yang telah menitipkan anak.
Menambang Mutiara
91
92 Ahmad Rofiq
Keberanian
ika kamu takut terhadap sesuatu maka masuklah ke dalamnya. Sebab ketakutanmu terhadapnya jauh lebih menyiksa daripada hakikat sesuatu itu sendiri. Itulah pesan Ali ibn Abi Thalib RA untuk menghadapi ketakutan. Untuk memahami pesan itu, mari kita simak ilustrasi berikut. Di sebuah perahu, seorang bijak melihat salah satu penumpang begitu Menambang Mutiara
93
tertekan.
Dia
bersembunyi
di
pojok
perahu. Tampak dirinya begitu menggigil ketakutan. Si bijak bertanya “Apa yang kamu takutkan, Kawan?” “Saya takut tenggelam. Saya takut masuk ke dalam air” jawab lelaki itu Si bijak langsung paham situasinya. Tanpa pikir panjang si bijak menarik tubuh lelaki tersebut lalu menceburkannya ke dalam air. Namun tangannya tetap dia pegangi agar lelaki itu
tidak sampai
tenggelam. Awalnya lelaki itu merontaronta, namun setelah beberapa saat dia lebih tenang. Si bijak lalu mengangkat tubuh lelaki itu. Setelah kembali berada di atas perahu, ketakutan lelaki itu ternyata sudah jauh berkurang. “Bagaimana sekarang, apa kamu sekarang masih takut air?”
94 Ahmad Rofiq
“Tidak. berada
di
semenakutkan
Ternyata
setelah
saya
dalamnya
air
tidak
yang
bayangkan”
saya
ucap lelaki itu. ** Begitulah, hidup yang kita jalani ini adalah sebuah anugerah. Nikmat besar dari Allah Swt. Karena itu, hidup terlalu penting
untuk
digunakan
merasakan
ketakutan yang sering kali tidak beralasan. Akan sia-sia bila kita menua dalam jerat kekhawatiran. Hari-hari yang kita jalani terlalu berharga bila kita lewatkan dalam takut, cemas serta rasa khawatir terhadap akibat buruk yang seringkali hanya rekaan imajinasi kita. Kita sangat ingin bisa berenang, tapi di saat yang sama ada ketakutan kalau kita tenggelam di dalam air. Kita ingin sukses dengan cara berdagang tapi khawatir serta cemas kalau merugi dalam Menambang Mutiara
95
perdagangan
yang
kita
rencanakan.
Sayangnya, dalam pertarungan itu rasa takut seringkali keluar sebagai pemenang. Kita urung melakukan apa yang telah kita niatkan
karena
bayangan-bayangan
ketakutan. Ingat, bahwa keberhasilan dan kesuksesan
lebih
bergantung
pada
‘keberanian’ daripada ‘kepintaran’. Kita tidak mungkin merasa pantas bagi kehidupan yang kuat, jika kita lebih patuh kepada ‘rasa takut gagal’ daripada kepada ketertarikan untuk berhasil. Orang yang
selalu
menganalisa
rencana-
rencananya dengan pikiran ‘takut gagal’ akan cenderung tidak bertindak. Padahal, siapa tahu tindakan itu adalah satusatunya syarat untuk turunnya rahmat dan rezeki. Sebaliknya, orang yang memeriksa rencana-rencananya dengan keberanian, dengan harapan baik akan cenderung bertindak. Meskipun seandainya tindakan 96 Ahmad Rofiq
itu diprediksi oleh para peramal sebagai tindakan yang pasti gagal. Kita akan sulit menjadi pribadi yang berani dan kreatif kalau kita terus terjebak dalam hal-hal biasa. Enggan mencoba halhal baru yang bisa jadi lebih baik. Jangan pernah lupakan bahwa ‘routines can be a
deadening
mind’
(rutinitas
dapat
mematikan otak). Cobalah
sesekali
keluar
dari
rutinitas keseharian kita. Jika biasanya kita makan sambil memelototi layar TV maka tidak ada salahnya menyantap makanan tanpa TV. Berfokus pada makanan dan minuman yang ada di hadapan kita. Bila biasanya anda mengenakan baju dalam kondisi mata terbuka, tak apa sesekali mencoba
mengenakan
baju
sambil
memejamkan mata. Kalau biasanya kita berangkat
kerja
melalui
jalan
besar,
sesekali kita coba lewat jalan sempit. Menambang Mutiara
97
Siapa tahu jalan baru itu lebih dekat atau lebih enjoyable daripada jalan yang biasa kita lewati. Keluar
dari
apa
yang
dalam
Psikologi disebut comfort zone bukanlah kebodohan, tapi keharusan. Hal berguna untuk
menghindarkan
stagnasi.
Mari
oak
bertindak
kita
dari
berani
dan
bukannya terus terjebak dalam hal-hal biasa. Karena
melakukan yang aman,
melakukan yang lebih terjamin, melakukan yang mudah, melakukan yang sudah pernah serta melakukan yang sudah bias dan biasa – tidak dapat disebut sebagai tindakan berani. Faktanya semua manusia punya rasa
takut.
Orang
yang
kelihatannya
paling berani pun menyimpan rasa takut di kedalaman
hatinya.
Bedanya,
mereka
yang berani adalah mereka yang telah mengalahkan rasa takut mereka. Bukan 98 Ahmad Rofiq
dengan
berlari
tapi
justru
dengan
melakukan apa yang dia takuti.
Menambang Mutiara
99
100 Ahmad Rofiq
Saat Diam Bukan lagi Emas ( When Silent is not Golden Anymore) Semakin banyaknya kemunkaran bukan karena semata-mata semakin banyaknya orang yang melakukan kemunkaran, tapi juga karena banyaknya orang mengerti yang diam saja melihat kemunkaran di hadapannya
emang baik menjadi orang penting, tapi lebih penting lagi adalah menjadi orang baik. Namun begitu, bagi seorang muslim menjadi orang baik Menambang Mutiara
101
saja nyatanya masih belum cukup. Apalagi jika kebaikannya masih terbatas untuk diri sendiri, belum memiliki implikasi positif terhadap orang lain. Allah Swt masih mempertanyakan keinginan kita masuk surga sebelum kita melakukan jihad di jalan-Nya.
Sebelum
Allah
Swt
tahu,
apakah kita termasuk orang yang sabar atau tidak (QS Ali Imron: 142). Sehingga bisa dipahami bahwa kita masih belum pantas masuk surga sebelum kita banyak melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Kita harus terus berusaha menaikkan derajat kita dari level sekedar ‘orang baik’ ke level ‘orang terbaik’. Dengan cara banyak
berbuat
baik
yang
memiliki
implikasi positif bagi masyarakat. Apalagi di bulan romadhon yang penuh berkah ini. Dimana satu amal kebaikan akan dilipatgandakan
pahalanya
102 Ahmad Rofiq
oleh
Allah.
Dan
sebagaimana sabda Nabi SAW, bahwa orang yang memiliki predikat ‘terbaik’ adalah orang yang paling banyak memberi kemanfaatan bagi orang lain (khoiru an-
nas anfauhum linnas ).
Amar Ma`ruf, Nahi Munkar Salah satu bagian dari jihad adalah tidak lelah melakukan seruan, himbauan serta ajakan kepada saudara-saudara kita sesama muslim untuk berbuat baik serta melarang dari berbuat kemunkaran (amar
ma`ruf nahi munkar). Sayangnya, yang terjadi selama ini masih timpang. Kita memang banyak melakukan amar ma`ruf, tapi sedikit dari kita yang juga konsisten melakukan nahi munkar. Padahal, sikap diam
kita
terhadap
satu
tindak
kemunkaran merupakan salah satu sebab
Menambang Mutiara
103
semakin meraja lelanya kemunkaran di sekitar kita. Memang, melakukan nahi munkar nyatanya
relatif
lebih
berat
daripada
melakukan amar ma`ruf. Sebab tindakan munkar
biasanya
berkaitan
dengan
kesenangan atau kebiasaan pelakunya. Sehingga
ketika
ada
orang
yang
melarangnya, seringkali pelakunya merasa terusik
dan
bahkan
tidak
menutup
kemungkinan merespon larangan tersebut dengan konfrontasi. Namun begitu, reaksi dari para pelaku kemunkaran yang tidak terima dengan seruan dan larangan kita perlu dipahami sebagai sebuah resiko perjuangan.
Jangan
sampai
karena
sebuah ketakutan dikatakan sebagai orang yang usil lalu kita meninggalkan perintah Allah untuk melakukan nahi munkar. Dalam referensi sejarah, kita bisa mengambil 104 Ahmad Rofiq
teladan
dari
apa
yang
dilakukan Abu Bakar r.a saat menjadi khalifah.
Abu
Bakar
selama
menjadi
khalifah pernah memaklumatkan perang terhadap
orang-orang
yang
enggan
membayar zakat (maniu` az-Zakat). Dari sini kita bisa tahu, bahwa mencegah kemunkaran
sama
pentingnya
dengan
menganjurkan kebaikan. Terus-menerus menganjurkan kebaikan tanpa disertai aksi melarang kemunkaran bisa dikatakan tidak ada gunanya. Sebab keduanya adalah satu
kesatuan
yang
tidak
boleh
dipisahkan. Tapi faktanya di lapangan, ada banyak ketimpangan dalam prakteknya. Terlebih akhir-akhir ini. Begitu banyak orang
yang
bersemangat
mengajak
kebaikan, tapi saat terjadi suatu tindak kemunkaran di hadapannya dia hanya diam saja. Dengan beralasan, dia tidak mau berurusan dengan urusan orang lain. Menambang Mutiara
105
Amar makriuf dan nahi munkar adalah satu kesatuan. Satu perintah yang diungkapkan dalam kitab suci, dan bukan satu dua kali Allah mengatakannya. Suatu indikasi betapa pentingnya tindakan Amar ma`riuf
nahi
munkar
tersebut.
Amar
makruf saja belum cukup, dengan kata lain, menjadi orang baik saja tanpa peduli dengan kebaikan orang lain masih belum cukup. Perlu suatu action yang biasa disebut jihad. Tapi jihad dalam konteks ini perlu dipahami secara proporsional, yakni jihad yang sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita. Juga di medan macam apa kita berada. Jangan sampai makna jihad direduksi sebagai sebuah perang atau
mengangkat
senjata
memerangi orang-orang kafir.
106 Ahmad Rofiq
saja untuk
Memahami Perintah Jihad Kata
‘jihad’
adalah
satu
bentuk
derivat dari sebuah kata dalam bahasa Arab yang terdiri dari tiga huruf ‘ja-ha-da’. Dan
kata
jihad
mempunyai
konotasi
kepada setiap amalan yang dilakukan secara bersungguh-sungguh dan biasanya bersifat
fisikal.
Sedang
usaha
dan
pencurahan kemampuan yang berkonotasi intelektual adalah ‘ijtihad’. Adapun yang merupakan amalan dan usaha spiritual secara sungguh-sungguh biasanya disebut ‘mujahadah ’. Ketiga kata itu, baik jihad, ijtihad maupun mujahadah mempunyai arti yang sama. Ketiganya merujuk pada upaya dan mencurahkan
segenap
kemampuan.
Hanya konotasinya saja yang berbeda. Jika kemampuan fisik yang dicurahkan Menambang Mutiara
107
maka disebut jihad. Bila dikatakan ijtihad berarti
yang
mencurahkan intelektual.
dimaksud
adalah
kemampuan mental dan
Dan
jika
diistilahkan
ber-
mujahadah maka arti yang dirujuk adalah mencurahkan
kemampuan
jiwa
dan
spiritual. Dengan kata lain melakukan ‘olah spiritual’. Di dalam hadits, jihad tidak selalu merujuk pada makna perang, tetapi juga ibadah haji. Perintah jihad ada yang ditujukan
mufrad) kepada
kepada dan
pribadi
(mukhatab
kebanyakan
kelompok
(mukhatab
ditujukan
jamak).
Perintah di dalam Islam untuk berjihad ada yang disebutkan obyeknya, kafir dan munafiq seperti yang disebut dalam surat at-Tahrim: 9
‘jahid
al-kuffar
wal
al-
munafiqin’, tetapi lebih banyak yang tidak menyebut obyeknya. Yang disebut justru
108 Ahmad Rofiq
maknanya, yaitu jihad di jalan Allah, fi
sabilillah. Di dalam kaidah penafsiran diajarkan bahwa jika suatu kata kerja transitif disebutkan
dalam
suatu
ayat
tanpa
disertai penyebutan obyeknya maka obyek kata kerja itu bersifat umum.
Dengan
demikian maka obyek jihad bukan hanya orang kafir dan munafik, tetapi segala hal yang tercakup dalam kalimat ‘fi sabilillah’, misalnya memberi makan fakir miskin, membebaskan perbudakan (al-Balad: 1316) dan sebagainya. Dengan demikian makna jihad tidak mesti menggunakan pedang, tapi juga pena atau tulisan. Membatasi makna jihad hanya dalam amalan
berbentuk
‘perang’
adalah
pembatasan yang terlalu menyempitkan. Sebab makna jihad nyatanya lebih luas daripada
itu.
Orang
melakukan
jihad
seyogyanya sesuai dengan posisi dan Menambang Mutiara
109
keahlian yang dia miliki. Seorang jutawan akan lebih pas dan relevan jika melakukan jihad dengan cara mengeluarkan harta bendanya
untuk
kemaslahatan
umat.
Misalnya membangun rumah sakit, panti asuhan, lembaga pendidikan Islam, masjid dan lain-lain. Jika dalam keadaan perang maka dengan menyediakan harta benda itu untuk keperluan perang. Seorang disamakan
ilmuwan dengan
tidak
seorang
boleh jutawan.
Begitu juga seorang tukang reparasi Tape Recorder tidak sama medan dan bentuk jihadnya
dengan
seorang
milyader.
Penjual nener sangat tidak pas bila bentuk jihadnya
disamakan
dengan
seorang
harus
berjihad
Triliuner. Seorang
ilmuwan
dalam konteks keilmuan yang dia miliki, yang
mana
dengan
usaha
sungguh-
sungguh dia bisa menelorkan satu produk 110 Ahmad Rofiq
yang bermanfaat bagi kemaslahatan hidup orang banyak. Atau dengan ilmu yang dia miliki
dia
bisa
mencerdaskan
berjihad
untuk
masyarakat
di
sekelilingnya. Kita, umat islam dalam posisi dan strata sosial apapun memiliki kewajiban untuk berjihad. Kita harus berjihad dengan apa saja yang menjadi milik kita. Harta, keahlian, ilmu pengetahuan dan bahkan nyawa kita demi tegaknya ajaran Islam. Demi kebaikan diri sendiri dan juga orang lain. Sebab hanya dengan melakukan “jihad” kita baru pantas berada di level ‘orang terbaik’. Berulangkali
Allah
Swt
memerintahkan kita untuk tidak lelah berusaha menjadi ‘orang terbaik’. Orang yang banyak melakukan kebaikan dan amal soleh dan juga memiliki kepedulian pada orang lain. Mengajak orang lain Menambang Mutiara
111
berbuat
baik
dan
mencegah
perbuatan munkar yang
suatu
dilakukan
di
hadapan kita (amar ma`ruf nahi munkar). Ketika
kita
menyaksikan
ada
saudara kita yang sedang melakukan satu kemunkaran,
kita
harus
melarangnya
sesuatu kemampuan dan posisi kita. Yang pasti,
mengabaikan
satu
tindak
kemunkaran dengan cara mendiamkannya bukanlah pilihan yang benar. Sebab dalam kondisi seperti ini pepatah Silent is Golden (diam itu emas) sudah kehilangan harga maupun relevansinya.
112 Ahmad Rofiq
Tentang Penulis Ahmad Rofiq, lahir pada 1978 di Desa Medalem Senori Tuban. Pertama kali belajar ilmu-ilmu agama di Pesantren Darut Ta’lim Al Azizy di desa kelahirannya. Lalu melanjutkan ke Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang. Lulus dari Jombang dia menjadi pengajar di Pesantren Raudlotul Quran Tlogoanyar Lamongan. Kemudian saat di Gresik pernah menjadi pengajar di Pesantren Mambaus Sholihin Suci Manyar Gresik. Pendidikan sarjana dia tempuh di Jurusan Bahasa Inggris UNISDA (Universitas Islam Darul Ulum Lamongan). Gelar Master bidang Pendidikan Islam dia peroleh dari STAI Qomaruddin Bungah Gresik. Saat ini dia adalah anggota Komisi Dakwah MUI Kabupatn Gresik, sekretaris Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama(LDNU) Cabang Gresik. Menambang Mutiara
113
Karya-karya tulisnya, khususnya yang berbentuk esai, artikel dan cerpen, telah dimuat di banyak media cetak nasional. Seperti cerpen berjudul Lidah (Kompas), Gadis
Berkerudung Biru (Seputar Indonesia/Sindo), Potongan Kepala (Batam Pos), Aku hanya Maling (Sumut Pos), Karena Aku adalah Rumput (Radar Bojonegoro) dan lain-lain. Buku yang ada di tangan anda ini adalah karya keempatnya. Sebelumnya dia telah menerbitkan sebuah novel berjudul Haji tak
Perlu lagi ke Mekah, beberapa karya tulis bersama Dukut Imam Widodo CS dalam buku
Sang Gresik Bercerita, dan buku yang merekam perjalanan dan perjuangan para tokoh spiritual Islam di Gresik, Jagat Kiai
Gresik.. Untuk keperluan kritik, saran dan lainlain, pnulis dapat dihubungi di Hp/WA. 082139536592
114 Ahmad Rofiq
This document was created with the Win2PDF “print to PDF” printer available at http://www.win2pdf.com This version of Win2PDF 10 is for evaluation and non-commercial use only. This page will not be added after purchasing Win2PDF. http://www.win2pdf.com/purchase/