Mini Book Flipbook PDF


40 downloads 104 Views 364KB Size

Recommend Stories


Review Cure Su Ciatica pdf book free download
Review Cure Su Ciatica pdf book free download >-- Click Here to Download Cure Su Ciatica Now --< >-- Click Here to Download Cure Su Ciatica Now --

BOOK REVIEWS
Asclepio. Revista de Historia de la Medicina y de la Ciencia 67 (2), julio-diciembre 2015, p118 ISSN-L:0210-4466 http://asclepio.revistas.csic.es RES

Story Transcript

A. Pengertian Perpustakaan Menurut UU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan. Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri. Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penimpanan dan/atau akses ke map, cetak atau hasil seni lainnya, mikrofilm, mikrofiche, tape audio, CD, LP, tape video dan DVD, dan menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data CD-ROM dan internet. Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia. Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan modern ini

selain

kumpulan

buku

tercetak,

sebagian

buku

dan

koleksinya

ada

dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer). B. Analisis Perpustakaan 1. Perpustakaan STIT Palapa Nusantara Perpustakaan STIT PN merupakan perpustakaan yang dikelola sendiri oleh lembaga pendidikan. Struktur organisasinya yang bisa dibilang menggunakan struktur organisasi mikro, yaitu kepengurusannya secara luas. Diukur dari belum terbentuk secara resmi kepungursannya. Perpustakaan STIT PN didirikan oleh ketua yayasan untuk memenuhi standar pendidikan dan fasilitas sarana prasarana pendidikan, agar memenuhi kriteria lembaga pendidikan dan membantu mahasiswa dalam mencari refrensi atau ilmu pengetahuan yang dibutuhkan, baik itu sebagai refrrensi karya ilmiah, proposal maupun skripsi yang akan dikerjakan oleh setiap mahasiswa.

Kelengkapan buku yang terbilang sangat kurang dan masih dalam tahap perbaikan menjadikan perpustakaan tidak bisa diakses oleh para mahasiswa. Fasalanya didalam perpustakaan stit pn tidak hanya terdapat buku-buku akan tetapi dijadikan

tempat

penyimpanan

karya

ilmiah

hasil

buatan

dari

para

mahasiswa/mahasiswi. 2. Standar Teknis dan Layanan Dikutip dari standar organisasi makro, yang garis organisasinya berpacu pada teknis dan layanan dapat kami rangkum sebagai berikut: a. Teknis 1) Pengadaan. Berdasarkan standar yang memang harus dipenuhi oleh setiap perpustakaan terlebih dalam bagian pengadaan. STIT PN masih belum memenuhi standar pengadaan tersebut. hal itu terlihat dari, masih kurangnya buku yang menjadi acuan pemenuhan standar pengadaan dalam perpustakaan. 2) Pengolahan Proses pengolahan bahan perpustakaan di STIT PN, masih terbilang kurang baik, walaupun perpustakaan tersebut terbilang memiliki cukup buku untuk memenuhi kegiatan pengolahan, akan tetapi masih jauh dari kata cukup. 3) Penyusunan Penyusunan buku di perpustakaan STIT PN, bisa dikatakan baik, hal itu terlihat dari penyusunan buku yang tertata rapi di masing-masing rak. Akan tetapi yang menjadi letak permasalahannya adalah, tata letak dan ukuran rak buku yang terbilang terlalu besar untuk ukuran buku pada umumnya. b. Layanan 1) Sirkulasi Sirkulasi merupakan salah satu bentuk kegiatan pelayanan didalam perpustakaan, yang melayani peminjaman, perpanjangan dan pengembalian buku. Perpustakaan STIT PN dalam kegiatan sirkulasi masih dalam tahap percobaan, dilihat dari masih belum dilakukannya proses lengkap beserta label-labelnya, seperti (kartu buku, kantong kartu, lidah buku, dan call numbernya)

2) Rujukan Perpustakaan STIT PN masih belum bisa melakukan kegiatan rujukan dalam pelayanan. Hal itu dilihat dari belum terbentuknya kepengurusan tetap dalam kepengurusan perpustakaannya. 3) Membaca Layanan membaca yang seharusnya ada didalam masing-masing perpustakaan, sayangnya masih belum bisa diterapkan dalam perpustakaan STIT PN. Fasalnya, belum adanya akses untuk pembaca memasuki perpustakaan tersebut, karena masih dalam tahap perbaikan/renovasi dari segi keseluruhan perpustakaan. 3. Perpustakaan SMPN 2 Sakra Barat SMPN 2 Sakra Barat merupakan lembaga pendidikan negri yang pada awalnya dinamakan SLTPN 6 Sakra dan diresmikan pada tanggal 17 juni 2002. SLTPN yang sekarang sudah resmi menjadi SMPN ini memiliki fasilitas yang cukup memadai dan menjamin pendidikan dari setiap peserta didik. Fasalnya dilihat dari ruang kelas, laboratorium, kantor, musholla dan perpustakaan membuat lembaga ini diakui oleh pemerintah dan diberikan label akreditas A. Fokus kami ketika mengunjungi sekolah ini adalah perpustakaannya, karna dari awal kami berkunjung mengatas namakan kampus dan untuk memenuhi praktik perkuliahan kami yaitu Manajemen Perpustakaan membuat kami hanya bisa meng eksplor perpustakaannya. Perpustakaan yang dibuat dan di biayai dari DAK (Dana Alokasi Khusu) tahun anggaran 2020 ini menyita perhatian kami. Fasalnya, buku-buku yang kami lihat lebih banyak dan lebih lengkap dibandingkan dengan perpustakan STIT PN. Dimulai dari buku LKS untuk setiap kelas, buku-buku dongeng, dan buku-buku tentang edukasi umum. Perpustakaan yang didominasi oleh buku-buku LKS untuk kelas VII-IX ini membuat siapa saja yang hobi membaca akan menyukai pemandangan ini. Hal itu dilihat dari buku-buku yang tersusun memenuhi rak perpustakaan terlihat sangat menarik walaupun belum dirapikan. Tugas kedatangan kami ke perpustakaan SMPN 6 Sakra Barat waktu itu adalah untuk menyusun kembali buku-buku yang berserakan maupun belum tertata rapi ke masing-masing rak yang sudah disediakan. Fasalnya, buku-buku yang berserakan bukan karna ketidak rapian masing-masing peserta didik yang memakai buku, tetapi

kebetulan diruang perpustakaan tersebut telah digunakan untuk keperluan dan kepentingan lembaga pendidikan. Dan kami diberikan kesempatan untuk membenahi dan menyusun kembali buku-buku tersebut, sesuai dengan teori dan aturan yang telah kami dapatkan ketika menerima materi perkuliahan tentang Manajemen Perpustakaan. 4. Perpustakaan Daerah Lombok Timur Perpusatakaan menjadi tempat yang paling utama untuk dikunjungi oleh pelajar, bahkan tidak hanya pelajar, melainkan masyarakat pada umumnya. Perpustakaan yang dijadikan alternatif untuk mencari refrensi, ilmu dan bahan pustaka. Pada hari Rabu tanggal 4 januari 2023 kemarin, kami diberikan kesempatan untuk berkunjung keDINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN daerah LOTIM yang terletak didaerah Pancor-Selong. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah telah mengalami 7 kali perubahan baik dari segi nama dan tempat pengadaanya. Hal itu disampaikan langsung oleh wakil sekretaris perpustakaan dalam pidatoo sambutan atas kedatangan kami. Perubahan nama dan perpindahan tempat dimulai dari tahun 1983 hingga saat ini. Secara garis besarnya siklus organisasi mikronya mencakup kedua bidang yaitu bidang pengarsipan dan perpustakaan. Sedangkan secara makro, masing-masing bidang memiliki struktur organisasi tersendiri. Dalam hal ini kedua bidang akan kami bahas secara singkat sebagai berikut: a. Bidang Arsif Arsip memiliki pengertian yaitu segala bentuk laporan, rekaman kegiatan, dokumentasi, atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyaraktan dan lain sebagainya. Kebetulan yang akan kami bahas kali ini adalah pengarsipan daerah yang terletak satu tempat dengan perpustakaan daerah Lombok Timur. Kearsipan daerah bertugas mengelolah arsip statis, selain untuk pembinaan kearsipan kesemia UPD yang ada di kabupaten lombok timur, arsip daerah juga mengelola arsip statis. Bisa dikatakan semua arsip yang dimiliki oleh UPD yang ada di kabupaten lombok timur. Ketika arsip tersebut sudah merupakan arsip aktif, maka harus di serahkan kepada LKD (Lembaga

Kearsipan Daerah) kemudia untuk disimpan. Ada dua pembagian arsip diantaranya adalah: 1) Arsip Dinamis (arsip yang baru tercipta). Biasanya yang sering digunakan adalah arsip dinamis aktif. Contoh: untuk tahun 2023 ketika ada arsip yang baru dibuat, bisa dinamakan arsip dinamis aktif, ketika frekuensi penggunaannya tinggi (baru) Arsip dinamis inaktif (prekuensi penggunaanya sudah menurun) dengan adanya arsip inaktif, maka kita bisa mengetahui apakah arsip tersebut adalah arsip statis yang harus dipermanenkan atau arsip yang bisa dimusnahkan. 2) Arsip statis dalah arsip yang memiliki nilai guna kesejarahan dan berketerangan permanen. Arsip sendiri tidak hanya berbentuk laporan, melainkan hal-hal yang bisa digunakan untuk dijadikan pertanggung jawaban bisa di katakan arsip contohnya: Lukisan, Peta, Akta Kelahiran dll Peta yang diarsipkan itu adalah peta wilayah lombok timur disaat masih zaman penjajahan. Selain itu juga kearsipan menyimpan statbalt sejarah lombok timur menggunakan bahasa belanda. Salah satu kegiatan yang dilakukan kearsipan adalah PENELUSURAN ARSIP CAGAR BUDAYA DAN BENDA BERSEJARAH. Tim kearsipan pergi menelusuri arsip cagar budaya dan benda bersejarah seperti bale belek dll. Dan dilakukan penelusuran lebih lanjut dan diarsip dalam bentuk tulisan, apa saja yang didapatkan, asal muasal dan sejarah terkait arsip benda bersejarah tersebut. setelah itu lalu dipublikasikan ke wibsite resmi pusda. b. Bidang Perpustakaan Komponen-komponen yang ada didalam perpustkaan daerah 1) Pelayanan (untuk bidang ini, hal pertama yang harus di miliki adalah kartu keanggotaan ketika pengunjung ingin meminjam buku. Selain itu, pada bagian ini juga langsung terhubung dengan ruang buku. Mulai dari refrensi, buku khusu, dan buku umum lainnya. Untuk pelayanan peminjaman buku, harus mengkomfirmasi kebagian sirkulasi, untuk dibuatkan notebook dibagian palinh belakang sampel buku. Selain ruang buku, ada juga ruang komputer untuk memfasilitasi mahasiswa

yang memiliki kebutuhan menggunakan komputer akan tetapi lupa atau tidak punya laptop pribadi) 2) Pengembangan (didalam bagian pengembangan ini, sudah ada planning untuk berkunjung ke desa-desa dan sekolah terpencil dalam kurun waktu kegiatan setiap 3 kali dalam 1 bulan) 3) Pengelolaan

(didalam

kegiatan

pengelolaan,

kami

diberikan

pemahaman sekaligus diajarkan cara membuat kartu anggota, tata letak buku yang harus sesuai dengan karakter dan penomeran buku dimulai dari 0-99, 100-199 dan seterusnya, dan masih banyak kegiatan yang berkaitan tentang pengolahan bahan pustaka) 4) Ruang baca anak (ada beberapa media pembelajaran dan fasilitas untuk membantu menunjang pengetahuan anak-anak khususnya anak usia dini. Akan tetapi dibidang tersebut tidak hanya untuk anak-anak normal saja. Terlebih juga di khususkan untuk anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus seperti anak-anak disabilitas, tuna netra, tuna rungu, dll. Jadi dibidang tersebut fasilitas pengembangan pengetahuan sangat diprioritaska. Seperti layar tv, tablet, alat peraba, bahasa isyarat dan lain sebagainya) C. Dokumentasi Kegiatan Kunjungan 1. Kunjungan Perpustakaan STIT PN

2. Kunjungan Perpustakaan SMPN 2 Sakra

3. Kunjungan Perpustakaan Daerah LOTIM

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.