pdf_20230119_184759_0000 Flipbook PDF


45 downloads 116 Views 472KB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

INTERAKSI SOSIAL DISOASIATIF

Ela Nurhayati 11 / X-3

DAFTAR ISI

01

Pengertian Interaksi sosial

02

Interaksi Sosial Disosiatif

03

Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif

INTERAKSI SOSIAL Interaksi sosial berasal dari kata interaksi artinya tindakan yang terjadi secara dua orang atau lebih yang bereaksi akan timbal balik melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Sosial yang berarti mencakup saling berkesinambungan atau bekerja sama seperti halnya manusia

Contoh

interaksi

sosial

dalam

kehidupan :

merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan akan

–Menyapa

tetangga

saat

tidak

sengaja bertemu di jalan.

membutuhkan orang lain.

–Kepala sekolah berbicara dengan seluruh siswa dalam upacara bendera.

Secara sederhana, pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu maupun

–Guru

sedang

mengajar

murid-

muridnya. –Seorang murid yang bertanya pada

kelompok untuk menjalin hubungan pertemanan, diskusi, kerjasama yang

teman sebangkunya.

diterapkan dalam bermasyarakat.

kepada anak-anaknya.

–Ayah

kehidupan

pn

dan

ibu

memberi

nasihat

INTERAKSI SOSIAL DISOSIATIF Pengertian Proses sosial disosiatif adalah interaksi sosial yang mengarah pada perpecahan dan pertentangan. Namun pada dasarnya, proses sosial disosiatif merujuk kepada berbagai upaya manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidup.

Manfaat Sebagai salah satu bentuk interaksi sosial yang paling banyak diinginkan terjadi dalam kehidupan masyarakat, interaksi sosial asosiatif dalam kehidupan sehari-hari memiliki berbagai manfaat berikut ini:

Ketidaktertiban sosial (social disorder) memunculkan disintegrasi sosial akibat pertentangan antar-anggota masyarakat tersebut. Proses sosial disosiatif juga disebut proses sosial disintegratif atau disjungtif. Meski proses ini menghambat pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, ketidakhadiran disasosiatif berakibat stagnasi masyarakat.

Dapat mengarahkan masyarakat menuju pada persatuan dan kesatuan. Dapat mempersatukan dan menyelesaikan masalah yang terjadi dalam masyarakat tanpa harus terjadi perpecahan. Tidak terjadi perpecahan. Mencegah terjadinya konflik yang terjadi antara individu dengan individu lainnya dan antara satu kelompok atau lebih. Menjalin suatu kesatuan dan meningkatkan solidaritas kepada seluruh anggota kelompok.

Ringkasnya, pengertian disosiatif adalah interaksi sosial yang lebih menjurus ke hal negatif atau konflik. Walaupun proses disosiatif ini bisa menghambat perkembangan dan pertumbuhan masyarakat, tapi ada juga manfaatnya. Salah satunya, dengan adanya disosiatif ini masyarakat akan bisa berkembang karena memiliki keinginan untuk maju.

pn

01

Persaingan (Competition)

Persaingan bisa dikatakan berfungsi sebagai alat pengadaan seleksi sosial. Jika persaingan yang terjadi antar pihak dapat disadari dengan pemikiran-pemikiran sehat, persaingan yang terjadi akan berperan sebagai alat penyeleksi antara individu maupun kelompok yang mempunyai kualitas lebih baik. Hal ini dikarenakan dalam dunia marketing sendiri, yang mampu bertahan ialah produk-produk dengan kualitas terbaik dan harganya paling terjangkau. Ini bisa kita lihat berdasarkan kemenangan dari produk-produk impor yang berasal dari Korea dan Tiongkok. Ada beberapa fungsi persaingan, antara lain : Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang samasama menuntut dipenuhi, padahal sulit dipenuhi semuanya secara serentak. Menyalurkan kepentingan serta nilai-nilai dalam masyarakat, terutama kepentingan dan nilai yang menimbulkan konflik. Menyeleksi individu yang pantas memperoleh kedudukan serta peranan yang sesuai dengan kemampuannya. Sebagai jalan di mana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang ada pada suatu masa menjadi pusat perhatian tersalurkan dengan sebaik-baiknya. Sebagai alat untuk mengadalan seleksi atas dasar seks dan seleksi sosial. Sebagai alat untuk menyaring warga golongan-golongan karya untuk mengadakan pembagian kerja. Hasil suatu persaingan antara lain : Perubahan kepribadian seseorang. Kemajuan. Solidaritas kelompok. Disorganisasi. Contoh persaingan atau kompetisi: kompetisi sepakbola pada piala dunia. kompetisi untuk mendapatkan peringkat 1 di kelas.

BENTUK INTERAKSI SOSIAL DISOSIATIF

Kompetisi atau persaingan adalah bentuk interaksi sosial disosiatif, di mana orang-orang atau kelompok-kelompok berlomba meraih tujuan yang sama. Persaingan dilakukan secara sportif sesuai aturan tanpa adanya benturan fisik. Persaingan terjadi saat beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya sangat terbatas atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian umum.

02

Kontravensi

Menurut Leopold von Wise dan Howard Becker, bentuk kontravensi antara lain: Kontravensi umum, misal penolakan, mengancam pihak lain, dan perlawanan. Kontravensi sederhana, misal menyangkal pernyataan orang di depan umum. Kontravensi intensif, misal penghasutan atau penyebaran isu. Kontravensi rahasia, misal pembocoran rahasia. Kontravensi taktis, mengejutkan pihak lain, provokasi, dan intimidasi. Dampak negatif dari kontravensi adalah terjadinya perpecahan dalam suatu hubungan masyarakat. Ketika perselisihan dan pertikaian tidak dapat dikontrol, sudah dapat dipastikan terjadinya adalah perpecahan. Akan muncul berbagai konflik sosial yang akan mengganggu sistem tata kehidupan bermasyarakat dan proses mobilitas dalam menjalankan tugas dan fungsi masyarakat. Selain itu, kontravensi juga memiliki dampak positif yang tidak bisa diabaikan. Kontravensi dalam artian perbedaan pendapat dalam berbagai diskusi justru sangat diperlukan. Masyarakat akan menyadari keberadaan berbagai perbedaan yang ada sehinga rasa cinta atas indentitas diri akan semakin kuat. Contoh kontrovensi dalam kehidupan: Karyawan mengkhianati perusahaan dengan membocorkan rahasia dagang. Anak bertengkar dengan orangtuanya. Ketua kelas membuat peraturan dalam kelas yang kurang disetujui teman-teman. Maka diam-diam seluruh kelas tidak menyukainya. Menghasut dan menyebarkan berita bohong terkait isu sensitif secara luas di dunia maya yang dilakukan oleh sebuah kelompok atau sindikat tertentu.

BENTUK INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kontravensi berarti proses persaingan yang ditandai oleh gejala ketidakpastian mengenai pribadi seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan terhadap kepribadian seseorang. Secara umum, kontravensi adalah interaksi sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial disosiatif berupa sikap menentang dengan tersembunyi agar tidak adanya perselisihan atau konflik terbuka. Selain itu, kontravensi juga merupakan proses sosial dengan tanda ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka.

03

Konflik

Sebagai salah satu bentuk interaksi sosial, konflik lebih mengarah kepada kekerasan. Sebab, tujuan konflik yaitu untuk menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan kekerasan. Penyebab terjadinya konflik sebagai berikut. Adanya perbedaan antar individu. Adanya perbedaan kebudayaan. Adanya perbedaan kepentingan. Adanya perubahan sosial. Beberapa bentuk pertentangan yang sering dijumpai di kehidupan masyarakat antara lain: Pertentangan pribadi. Pertentangan rasial. Pertentangan antara kelas-kelas sosial. Pertentangan politik. Akibat-akibat dari bentuk konflik antara lain: Tambahnya solidaritas “in-group”. Goyah atau retaknya persatuan kelompok. Perubahan kepribadian. Akomodasi, dominasi, dan takluknya satu pihak tertentu. Perlu digarisbawahi, pertentangan tidak selalu berbentuk dan berdampak negatif. Contohnya adalah pada sebuah diskusi, pertentangan diharapkan membawa tiap pihak mencapai titik temu mengenai suatu fenomena sosial. Selama pertentangan itu tidak berlawanan dengan pola hubungan sosial yang sudah baku dalam struktur sosial tertentu, pertentangan dapat bermakna positif.

BENTUK INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF

Istilah konflik berasal dari bahasa Latin, configure yang berarti saling memukul. Pertentangan atau konflik adalah bentuk proses sosial antarperorangan atau kelompok tertentu akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan. Konflik menimbulkan jurang pemisah yang dapat mengganggu interaksi sosial. Umumnya, sebuah upaya dilakukan oleh masing-masing pihak dengan cara yang tidak wajar, sehingga menimbulkan pertikaian baik benturan fisik dan maupun kepentingan yang saling menjatuhkan.

04

Pertikaian Pertikaian merupakan bentuk lanjut kontravensi, artinya perselisihan sudah bersifat terbuka. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan antara kalangan tertentu dalam masyarakat semakin tajam. Pertikaian bisa muncul bila individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain dengan cara ancaman atau kekerasan.

Adapun untuk jenis pertikaian sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu: a. Pertikaian Individu Pertikaian ini dilakukan secara individu yang berarti didasarkan atas masalah pribadi dan dalam ruang lingkup kecil, sehingga pertikaian seperti ini jarang terjadi. b. Pertikaian Kelompok Pertikaian kelompok ruang lingkupnya cukup besar dibandingkan dengan pertikaian lainnya. Pertikaian kelompok biasanya dipicu oleh masalah sara, masalah sara ini termasuk agama, budaya, ras, atau adat istiadat yang riskan kepada perpecahan masyarakat. Akibat adanya pertikaian memberikan dampak negatif dalam menjalankan kehidupan, yaitu: Merusak kerukunan antar hidup manusia. Mendorong adanya konflik dalam kehidupan masyarakat. Merugikan kedua belah pihak, baik secara material ataupun non material. Memicu terjadinya disintegrasi masyarakat.

BENTUK INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF

Istilah pertikaian sejatinya termasuk dalam bagian daripada konflik sosial yang terjadi lantaran adanya perbedaan antara kepentingan dalam pemenuhan arti kebutuhan dalam masyarakat, sehingga realitas sosial ini dianggap merugikan secara langsung, bahkan memiliki dampak psikologis yang mendalam. Oleh karena itulah, setidaknya untuk mengindarinya diperlukan upaya penyelesaian konflik dalam masyarakat dengan tindakan preventif maupun represif.

TERIMA KASIH. Sumber saya peroleh dari gramedia.com

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.