Story Transcript
MAKALAH PENGOLAHAN SAMPAH ( Kompos Padat dan Cair )
Fasilitator : Wiwi Heriyani, M.Pd, dan Yuliana, S.Pd. Tema Projek : Gaya Hidup Berkelanjutan Sub Tema : Pengolahan Sampah dan Penataan Lingkungan Hidup ( Pengolahan Daun Pisang Menjadi Kompos )
Disusun Oleh : Ahmad Andre Kelompok : 1(Satu) Kelas : X.2 ( Sepuluh Dua )
SEKOLAH PENGGERAK
SMA NEGERI 12 PALEMBANG TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji dan Syukur kita Panjatkan atas kehadirat Allah swt. Karena atas Rahmat dan Ridho-Nya sehingga Makalah ini dapat tersusun dengan selesai. Sholawat serta salam selalu kita limpahkan kepada junjungan kita, panutan kita, suri tauladan kita. Nabi Muhammad saw yang kita rindukan dan kita harapkan untuk mendapatkan Syafa'at Beliau di hari Akhir. Tidak lupa kami ucapkan Terimakasih kepada Guru Pembimbing yang telah memberikan tugas sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan dapat menambah wawasan dalam PENGOLAHAN SAMPAH dan juga dapat lebih berpengalaman khususnya dalam pembuatan Makalah. Juga tidak lupa kami ucapkan Terimakasih terhadap bantuan dari berbagai pihak yang telah Berkontribusi dalam pembuatan makalah ini dengan memberikan Pikiran maupun Materi. Kami berharap makalah ini bermanfaat dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap agar pembaca juga praktikan isi dari makalah ini di kehidupan sehari-hari, mengigat judul dari makalah ini adalah PENGOLAHAN SAMPAH. Bagi kami sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dari penyusunan makalah ini sehingga kami berharap bagi pembaca untuk memberikan kritik, saran agar terciptanya Makalah yang jauh lebih Sempurna.
Palembang, 13 April 2023
Ahmad Andre
i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................................................i DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................2 1.3 Tujuan Pembuatan Kompos..................................................................................................2
1.4 Manfaat Pembuatan Kompos................................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pupuk Kompos Organik Padat dan Cair..............................................................4 2.2 Cara Membuat Pupuk Kompos Organik Padat dan Cair......................................................5-6 2.3 Pengolahan Daun Pisang Menjadi Kompos...........................................................................7 2.4 Cara MengAplikasikan Kompos.............................................................................................7 BAB III PENUTUPAN 3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................................8
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari limbah tanaman yang sangat bermaanfaat untuk memperbaiki unsur hara tanah, sebagian besar petani di Indonesia masih cenderung mengandalkan pupuk anorganik seperti Urea, Kalium Chlorida (KCL) dan Triple super Phosphate (TSP) untuk budidaya tanaman dikarenakan mampu memberikan efek yang lebih cepat. keadaan ini jika berlangsung secara terus menerus maka lama kelamaan keadaan tanah akan menjadi keras dan akar tanaman akan sulit berkembang yang berakibat pertumbuhan tanaman akan terganggu. Permasalahan ini dapat diatasi dengan penambahan bahan organik salah satunya kompos. Kompos dapat memperbaiki produktivitas dalam tanah, secara fisik, kimia, dan biologis. Secara fisik, kompos dapat menggemburkan tanah, memperbaiki aerasi dan drainasi. Secara kimia, kompos dapat meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK), ketersediaan unsur hara, ketersediaan asam humat, (Ida, 2013). Lamanya proses pengomposan membuat sebagian orang lebih memilih pupuk anorganik yang tersedia langsung dipasaran. Rasio C/N sangat berpengaruh terhadap waktu pengomposan semakin besar rasio C/N yang dimiliki suatu bahan maka semakin lama proses pengomposan dan sebalinya, Salah satu contoh limbah pertanian yang susah dikomposkan adalah sekam padi. Sekam padi memiliki C/N rasio cukup tinggi sekitar 39,5. Sekam padi sebagai pupuk kompos kurang dimanfaatkan secara maksimal. faktor rasio C/N yangdimiliki sekam padi cukup tinggi seringkali petani lebih memilih mengomposkan dedaunan yang rasio C/N lebih rendah sehingga proses pengomposan berlangsung cepat.
Sumber:http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/17254/E.%20BAB%20I.pdf? sequence=5&isAllowed=y Diakses Pada : Selasa, 25 April 2023
1 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa itu Pupuk Kompos? 2. Bagaimana Proses Pembuatannya? 3. Apa Saja Kandungannya? 4. Bagaimana MengAplikasikannya? 1.3 Tujuan Pembuatan Kompos 5. Mengetahui apa itu Pupuk Kompos. 6. Mengetahui Proses Pembuatannya. 7. Mengetahui Kandungan Unsur Hara nya. 8. Mampu MengAplikasikan dalam Kehidupan Sehari-hari. Sumber : https://www.slideshare.net/septianbarakati/makalah-pupuk-kompos-dari-42353072 Diakses Pada : Jum'at, 28 April 2023
2
1.4 Manfaat Pembuatan Kompos Kompos juga berguna untuk meningkatkan daya ikat tanah terhadap air sehingga dapat menyimpan air tanah lebih lama. Ketersediaan air di dalam tanah dapat mencegah lapisan kering pada tanah. Penggunaan kompos bermanfaat untuk menjaga kesehatan akar serta membuat akar tanaman mudah tumbuh. Kandungan hara pada kompos memang terbilang lebih sedikit dibandingkan pupuk anorganik. Oleh karena itu, penggunaannya harus dilakukan dengan volume yang sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman. Namun, dilihat dari keuntungan yang bisa diberikan kompos untuk tanah dan tanaman, rasanya tidak rugi harus menggunakannya meskipun harus dalam volume yang besar. Keuntungan yang diberikan kompos tidak hanya untuk saat ini, tetapi untuk jangka panjang hingga
berpuluh-puluh Tahun Kemudian. Saat ini sudah banyak masyarakat yang mulai beralih untuk menggunakan pupuk organik, salah satunya adalah kompos. Karena menggunakan bahan organik yang sudah dianggap sampah, harga pupuk kompos pun relatif murah. Sumber : https://dlh.palangkaraya.go.id/membuat-kompos-dari-sampahorganik/#:~:text=Penggunaan%20kompos%20bermanfaat%20untuk%20menjaga,untuk%20memen uhi%20kebutuhan%20hara%20tanaman. Diakses Pada : Jum'at, 28 April 2023
3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pupuk Kompos Organik Padat dan Cair 1. Kompos Padat Pupuk Organik Padat adalah Pupuk yang terbuat dari bahan Organik dengan hasil akhir berbentuk Padat. Pemakaian Pupuk Organik pada umumnya dengan cara ditaburkan atau dibenamkan dalam tanah tanpa perlu dilarutkan dalam air. Salah satu jenis Pupuk Kompos yang berbentuk Padat, biasanya berasal dari bahan Organik, misal dari Kotoran Kambing, Sapi, bahkan Limbah Rumah Tangga. Sumber : https://jombangkab.go.id/opd/mojoagung/berita/pupuk-organikpadat#:~:text=Pupuk%20organik%20padat%20adalah%20pupuk,tanpa%20perlu%20dilarutkan%20 dalam%20air. Diakses Pada : Juma'at , 28 April 2023 2. Kompos Cair Pupuk Kompos Cair adalah Larutan dari hasil pembusukan bahan-bahan Organik yang berasal dari Sisa Tanaman dan Kotoran Hewan yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Banyak keunggulan bila dibandingkan dengan Kompos Padat. Sumber : https://repository.ar-raniry.ac.id/2809/1/SIRATUL%20HATI.pdf Diakses Pada : Juma'at, 28 April 2023
4 2.2 Cara Membuat Pupuk Kompos Organik Padat dan Cair 1. Kompos Padat Cara membuat Pupuk Organik Padat sebagai berikut : Bahan-bahan : Pupuk kandang 1 karung, Daun-daunan/Bahan Organik Lainnya, Tanah dapuran bamboo 1 karung, Bekatul (± 1-2 kg), Nutrisi/EM4 secukupnya, Gula/tetes tebu, Air. Alat-alat : Karung, Cangkul, Ember.
Cara Pembuatannya : Campurkan pupuk kandang dan daun-daunan dengan tanah dapuran bamboo, taburi dengan bekatul hingga merata, Setelah itu campurkkan nutrisi yang telah dicampur air sedikit demi sedikit sampai tanah cepel (cemek-cemek) (bila diremas tidak berair, bila dilepas remah). Setelah tercampur rata, tutup campuran dengan karung/plastic. Aduk campuran pupuk tiap 3 hari sekali. Pupuk yang sudah jadi akan terlihat tumbuh jamur. Pupuk siap dipakai minimal 1-2 minggu setelah pembuatan. Manfaat : Tanah dapuran bamboo banyak mengandung Trichoderma yang berfungsi sebagaii musuh alami tanaman. Menambah unsure hara tanaman/menyuburkan tanah Sumber : http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/83106/Cara-Membuat-Pupuk-Organik-Padat/ Diakses Pada : Juma'at, 28 April 2023 2. Kompos Cair Cara membuat Pupuk Organik Cair sebagai berikut. Bahan-bahan : 1 karung kotoran ayam, setengah karung dedak, 30 kg hijauan (jerami, gedebong pisang, daun leguminosa), 100 gram gula merah, 50 ml bioaktivator (EM4), air bersih secukupnya.
5 Alat-alat : tong plastik kedap udara ukuran 100 liter sebagai media pembuatan pupuk, satu meter selang aerotor transparan (diameter kira-kira 0,5 cm), botol plastik bekas akua ukuran 1 liter. Lubangi tutup tong seukuran selang aerotor. Cara Pembuatannya : Potong atau rajang bahan-bahan organik yang akan dijadikan bahan baku. Masukkan kedalam tong dan tambahkan air, komposisinya: 2 bagian bahan organik, 1 bagian air. Kemudian aduk-aduk hingga merata. Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah 5 liter air aduk hingga merata. Kemudian tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk. Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang lewat tutup tong yang telah diberi lubang. Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung selang yang lain masuk kedalam botol yang telah diberi air. Pastikan benar-benar rapat, karena reaksinya akan berlangsung secara anaerob. Fungsi selang adalah untuk menyetabilkan suhu adonan dengan membuang gas yang dihasilkan tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong. Tunggu hingga 7-10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka penutup tong cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape, adonan sudah matang. Pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaringnya. Gunakan saringan kain. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk organik padat. Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup rapat. Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. Apabila dikemas baik, pupuk bisa digunakan sampai 6 bulan. Sumber : https://www.dinastph.lampungprov.go.id/detail-post/cara-membuat-pupuk-organik cair Diakses Pada : Juma'at, 28 April 2023
6
2.3 Pengolahan Daun Pisang Menjadi Kompos
Siapkan Ember yang sudah diisi Air, Lalu masukan Dedak Padi Setelah itu masukan Bio Aktivator ( Senyawa Bakteri yang bertugas untuk menguraikan bahan Organik untuk akhirnya menjadi kompos ). Aduk Semuanya hingga tercampur, Setelah tercampur Masukan Daun Pisang Kering kedalam Ember, Setelah itu biarkan satu hari satu malam dan tutup menggunakan plastik/Semacamnya. Lalu ambil Daun Pisang tersebut dan taruh kedalam karung/Semacamnya jangan lupa Ditutup rapat, dan biarkan Selama Tiga hari, Setalah Tiga hari Lalu dibuka dan Pastikan Kelembaban baik ( Basahi lagi dengan Air ) Kemudian Tutup lagi dan tunggu Selama Tujuh hari lalu di buka kembali dan apabila anda mencium bah khas kompos maka anda beri air kembali untuk menjaga kelembabannya ( Dalam kasus kalau di buka tidak ada bau khas kompos maka anda harus memberi air yang dibuat di awal tadi ). Dan jaga terus kelembaban Tiga hari sekali, Bio Aktivator akan tumbuh jamur. Tunggu Sampai Kompos Matang. Sumber Link : https://youtu.be/SF-HH_9iXYM 2.4 Cara MengAplikasikan Kompos Anda dapat menggunakan kompos dengan mencampurnya pada tanah di pot, menaburkannya di atas permukaan tanah, atau sebagai pengganti mulsa (bahan-bahan kering seperti jerami). Anda juga dapat merendam sedikit kompos selama 24-48 jam, kemudian menyemprotkan air saringannya untuk menyuburkan tanaman. Sumber : https://www.sehatq.com/artikel/cara-membuat-pupuk-kompos-yang-dapat-ilakukansiapasaja#:~:text=Anda%20dapat%20menggunakan%20kompos%20dengan,air%20saringannya%2 0untuk%20menyuburkan%20tanaman Diakses Pada : Juma'at, 28 April 2023
7
BAB III PENUTUPAN 3.1 Kesimpulan Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik. Sumber : https://repository.ummat.ac.id/459/3/BAB%20V-LAMPIRAN.pdf Diakses Pada : Juma'at, 28 April 2023
8
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.