PENERAPAN PENDEKATAN PROSES DAN TEKNIK MEMBACA SINTOPIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KAJIAN TEORI DALAM SKRIPSI Flipbook PDF

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES DAN TEKNIK MEMBACA SINTOPIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KAJIAN TEORI DALAM SKRIPSI

36 downloads 113 Views 88KB Size

Story Transcript

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES DAN TEKNIK MEMBACA SINTOPIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KAJIAN TEORI DALAM SKRIPSI MAHASISWA Oleh : Nisa Fatimatu Zahra (2108110053)

Membaca sintopis tingkatannya paling tinggi dari pada membaca kritis dan kreatif. Membaca sintopis merupakan jenis kegiatan membaca dengan tujuan membandingbandingkan ide mengenai topik yang sama pada beberapa feks atau bahan bacaan untuk memperoleh jawaban dan simpulan yang valid. Membaca sintopis bertujuan untuk memahami materi bacaan dengan topik yang sama untuk suatu pemecahan masalah yang dihadapi atau dirumuskan oleh pembaca, dari berbagai teks dan bahan bacaan. Secara umum, membaca sintopis terdiri dari tiga aktivitas, yaitu mendeskripsikan, menganalisis dan mengintesiskan. Membaca sintopis digunakan untuk menulis kajian teori dalam karya penelitian. Membaca sintopis artinya membaca dengan membanding-bandingkan ide atau masalah yang hampir sama pada/dari beberapa teks atau bahan bacaan. Menurut KBBI sintesis : paduan (campuran) berbagai pengertian atau hal sehingga merupakan kesatuan yang selaras. Sedangkan menurut (Cambridge dictonary) mengemukakan sintesis: the mixing of different ideas, influences or things to make a whole which is different or new. Ciri-ciri membaca sintopis : 1. Menganalisis beberapa sumber yang memiliki topik-topik yang sama 2. Studi atau kajian terhadap bahan bacaan dilakukan secara hati-hati, teliti, mendalam, dan menyeluruh 3. Kegiatan mendeskripsikan 4. Memecahkan masalah, membandingkan, serta mensistesis secara teoritas berdasarkan beberapa sumber. Kegiatan membaca sintopis dapat dibagi kedalam dua tahap, yaitu tahap persiapan membaca dan tahap kegiatan membaca. Beberapa aktivitas yang dilakukan pada tahap persiapan membaca adalah : •

Membuat blibliografi untuk sumber pustaka atau literatur yang akan dipakai yang tentu saja memiliki topik pokok yang sama menggunakan katalog perpustakaan, buku, dan sekarang lebih modern dengan program pencari menggunakan computer.



Membaca secara inspeksional semua sumber bacaan yang telah terkumpul untuk memperoleh ide yang lebih jelas tentang materi yang akan dipakai.



Aktivitas membaca sintopis harus dilakukan secara teliti, mendalam, dan komprehensif



Pembaca dituntut untuk melakukan studi komparasi yang detail dan dapat dipertanggung jawabkan.



Karena merupakan studi komparasi, maka masing-masing sumber referensiatau bahan bacaan seharusnya dicari persamaan dan perbedaannya yang terangka dalam beberapa aspek.



aspek-aspek tersebut ditentukan sendiri oleh pembaca sesuai dengan bahan bacaan yang digunakan dan tujuan dari aktivitas membacanya. Kemudian tahap membaca secara inspeksional bahan bacaan yang digunakan seperti

pada tahap pertama untuk menemukan bagian yang paling penting dan relavan. Lalu, pembaca diharuskan mendefinisikan isu atau ide baik cara besar maupun kecil, menganalisis topik dengan cara memberikan pertanyaan dan ide dengan beberapa cara untuk mendapat keterangan yang jelas tentang materi, membangun serangkaian proporsi netral untuk semua penulis dengan membuat kerangka pertanyaan untuk masing-masing ide dan yang terakhir merumuskan ide sendiri setelah membanding-bandingkan beberapa ide yang bertopik sama untuk memecahkan permasalahan atau menemukan formulasi baru. Ketika seseorang akan membahas sebuah topik, bisa dipastikan ia akan mengkajinya secara komprehensif melalui sudut pandang yang beragam. Keragaman sudut pandang atas sebuah topik yang sama merupakan kenyataan ilmiah di dunia akademik. Dalam konteks dan kenyataan inilah, membaca sintopis syntopikal reading dikembangakan. Membaca sintopis adalah membaca beberapa buku atau sumber dengan topik yang sama untuk memperoleh jawaban dan simpulan yang valid. Membaca sintopis merupakan tingkatan paling tinggi dari pada membaca kritis dan kreatif, karena itu membaca digunakan untuk menulis kajian teori dalam karya penelitian. Sedangkan menurut para ahli membaca sintopis merupakan jenis kegiatan membaca dengan tujuan membanding-bandingkan ide mengenai topik yang sama pada beberapa teks atau bahan bacaan. (Mortimer J. Adler 2007:373). Menempatkan membaca sintopis sebagai tingkatan yang keempat, setelah membaca dasar elementari reading, membaca tinjauan, inspectional reading, dan membaca simak urai analytical reading.

Aktivitas membaca sintopis harus dilakukan secara teliti, mendalam, dan komprehensif. Pembaca dituntut untuk melakukan studi komparasi, maka masing-masing sumber refernsi atau bahan bacaan seharusnya dicari persamaan da perbedaannya yang terangkum dalam beberapa aspek. Aspek- aspek tersebut ditentukan sendiri oleh pembaca sesuai dengan bahan bacaan yang digunakan dan tujuan dari aktivitas membacanya. Secara umum membaca sintopis, terdiri dari tiga aktivitas, yaitu mendeskripsikan memaparkan atau menguraikan dengan kata kata jelas atau teperinci, lalu menganalisis membedakan atau memilih sesuatu untuk digolongkan atau dikelompokkan, lalu campuran dari berbagai pengertian lalu disatukan dengan selaras. Pada dasarnya kegiatan membaca sintopis dapat dibagi kedalam 2 tahap, yaitu tahap membaca dan tahap persiapan membaca. Aktivitas yang dilakukan pada tahap persiapan membaca adalah membuat blibliografi untuk sumber pustaka atau literatur yang akan dipakai tentu saja memiliki topik-topik yang sama menggunakan katalog perpustakaan, buku, dan sekarang lebih modern dengan program pencari menggunakan komputer dan dua membaca secara inspeksional semua sumber bacaan yang telah terkumpul untuk memperoleh ide yang lebih jelas tentang materi yang dipakai. Manfaat membaca sendiri yaitu untuk memecahkan masalah dan memproduksi sesuatu dalam bentuk apapun (karya tulis, tingkah laku) untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Memecahkan masalah, membandingkan, serta mengintesis secara lua dan mendalam. Adapun langkah - langkah membaca sintopis yaitu : 1. Memeriksa buku yang akan dibaca, agar memperoleh gambaran yang jelas tentang buku dan membantu menetukan buku yang mana yang relavan digunakan sesuai keperluan. 2. Temukan bagian penting dari isi buku yang ada relavansinya atau bagian – bagian buku yang anda perlukan. 3. Pembaca harus menggunakan istilah sendiri untuk memahami beberapa istilah yang berbeda tetapi memaknai hal yang sama yang digunakan oleh penuli. 4. Menyiapkan beberapa pertanyaan yang anda butuhkan, ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi ketika anda membaca buku dan menvari jawaba dari permasalahan anda. 5. Pahami dengan baik pertayaan yang akan anda ajukan, ada baiknya anda memahami lebih dalam tentang pertanyaan yang diajukan. Penerapan syntopikal reading dapat meningkatkan kemampuan menulis kajian teori dalam skripsi mahasiswa ( proses dan produk). Objek penelitian adalah keterampilan menulis

kajian teori dalam skripsi yang ditandai secara proses (pembelajaran) menulisnya dan produk hasil tulisannya. Penelitian ini juga bertujuan untuk menemukan teknik pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan menulis kajian teori skripsi mahasiswa melalui penerapan pendekatan proses dan teknik membaca sintopis. Secara umum kajian teori yang ditulis mahasiswa hanya berupa kompilasi dan deskripsi teori dan belum menyertakan analisis serta sintesis gagasan. Sayangnya, kemampuan mahasiswa dalam karya ilmiah dan skripsi, belum menunjukan kualitas yang baik. Kualitas skripsi yang dihasilkan mahasiswa lebih banyak sebagai hasil mencatat dan kompilasi dari pada menulis ( wiedarti, 2005:58). Kondisi itu sangant memprihatinkan sebuah karya ilmiah (skripsi) tidak hanya mengandung kebenaran praktis, tetapi juga harus didukung oleh kebenaran teoretis. Jika mengacu pada kenyataan diatas, dapatlah dinyatakan bahwa keterlambatan dalam menempuh studi, secara umum ternyata lebih banyak disebabkan oleh dua hal yaitu lemahnya motifasiuntuk menulis, dan rendahnya kemampuan meulis. Upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis skripsi, terutama pada bagian kajian teori, harus dilakukan dengan mengedepankan pada proses penulisan. Tanpa mengabaikan produk tulisan, pendekatan proses lebih menekankan apa yang dialami, dipikirkan, dan dilakukan ketika mereka menulis (Tomkins & Hoskisson, 1995:211). Pendekatan proses lebih meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa dari pada pendekatan tradisional yang lebih menekankan produk tulisan. Melalui pendekatan ini, kemampuan mahasiswa akan dapat ditingkatkan secara bertahap. Proses membaca dan menulis memberikan beberapa manfaat praktis yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan menulis mahasiswa. Berdasarkan referensi, pendekatan membaca yang dianggap paling tepat untuk meningkatkan kemampuan menulis skripsi mahasiswa adalah membaca sintopis, merupakan aktivitas membanding bandingkan ide mengenai topik yang sama pada beberapa teks atau bahan bacaan. Jenis membaca ini dinilai paling sesuai untuk mendukung peningkatan kemampuan menulis skripsi mahasiswa. Hal ini disebakan karena membaca sintopis memberikan seperangkat tahapan untuk mengidentifikasikan dan menganalisis secara kritis beberapa teks atau bahan bacaan, dan membaca sintopis juga mengajari mahasiswa kemampuan untuk menyintesiska gagasan dari beberapa referensi atau membandingkannya. Berdasarkan penjelasan diatas, dibutuhkan penelitian tentang pembelajaran menulis yang menggabungkan pendekatan proses dengan teknik membaca sintopis ( syntopikal reading). Penelitian ini sekaligus menjadi tindakan nyala untuk meningkatkan kemampuan

mahasiswa dalam menulis skripsi. Teknik membaca sintopis memberikan tindakan nyata untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan menyintesiskan gagasan. Sementara itu, pendekatan proses dalam menulis menjadi tindakan nyata untuk meningkatkan kemampuan merumuskan topik dan tujuan menulis, menuangkan gagasan, dan sebagianya Proses keterlibatan mahasiswa dalam proses menulis, meliputi apa yang dipikirkan, dialami, dan dilakukan mahasiswa selama pembelajaran menulis dilakukan. Tidak sematamata produk tulisa yang menjadi penekanan, tetapi juga bagaimana mahasiswa berproses dan terlibat dalam menulis. Pendekatan ini lebih bersifat membimbing mahasiswa untuk dapat menghasilkan produk tulisan yang baik. Pendekatan ini berpusat pada mahasiswa, dan tidak hanya pada tulisan sebagai produk aktivitas menulis mahasiswa. Tahap pramenulis merupakan tahap persiapan yang harus dilakukan mahasiswa sebelum menulis. Tahapan ini sangat penting dan menentukan tahap-tahap selanjutnya. Beberapa hal yang dilakukan dalam tahap ini seperti memilih topik, mempertimbangkan tujuan, bentuk dan pembaca, dan mengidentifikasi dan menyusun ide-ide. Dengan demikian, mahasiswa yang menentukan sendiri topik yang akan ditulisnya. Tahap ini sangat membantu mahasiswa untuk mengidentifikasi ide dan gagasan dari skripsi mereka, langkah ini membantu untuk menentukan topik-topik yang akan dibahas. Pada tahap pembuatan draf, mahasiswa hanya diminta untuk mengekspresikan ide-ide mereka ke dalam bentuk tulisan kasar. Fokus utama dalam tahapan ini adalah pengungkapan ide-ide yang dimiliki mahasiswa, dengan sedikit atau secara keseluruhan mengabaikan aspek-aspek teknis menulis seperti ejaan, penggunaan istilah, atau struktur bahasanya. Karena fokus perhatiannya pada ide dan gagasan yang dimiliki mahasiswa. Cara demikian, diharapkan akan membuat aliran ide dan gagasan mahasiswa tidak tersumbat oleh aspek-aspek mekanik kebahasaan atau tulis menulis. Selama ini yang terjadi keadaan ide dalam menulis lebih sering disebabkan oleh kondisi mahasiswa yang bekerja dalam dua bagian sekaligus, konsentrasi mengungkap ide dan membenahi mekanik kebahasaan. Dosen berkonsentrasi pada aliran ide yang dituangkan mahasiswa dalam draf kasarnya. Beberapa indikator yang terlihat antara lain, yaitu mahasiswa tidak sekedar mendesk ripsikan teori yang diangkat, tetapi juga melakukan analisis dan sintesis, muncunya relevansi antara permasalahn penelitian penelitian dengan teori yang dipakai, dan adanya kemutakhiran dan keshahihan referensi yang dipakai mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa penerapan penddekatan proses dan teknis membaca sintopis mampu meningkatkan kemampuan menulis kajian teori pada skripsi mahasiswa. Hal ini tampak pada munculnya semangat dan antusiasme dalam mengikuti setiap proses penelitian.

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.