Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Karakter Anak Flipbook PDF

Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Karakter Anak

34 downloads 104 Views 149KB Size

Recommend Stories


POLA. management furniture
POLA management furniture POLA è una collezione di arredi per l’ufficio direzionale contemporaneo, dal design lineare, che si distingue per la scelta

BERDUCEDO Colegio Público de Berducedo. POLA DE ALLANDE C.P.E.B. de Pola de Allande
Gobierno del Principado de Asturias Consejería de Educación, Cultura y Deporte Relación de necesidades provisionales de profesorado por centro y espe

Story Transcript

Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Karakter Anak Oleh : (Joko AS, CGP SDN Mustikajaya VII)

Belakangan ini sering kita saksikan tindakan kriminal atau perilaku-perilaku menyimpang baik itu di siaran televisi, media sosial, radio, dan lain sebagainya. Sebagian besar pelakunya adalah dari kalangan remaja. Seperti kasus tawuran antar pelajar, miras, obat-obatan terlarang, bahkan pembunuhan bermotif dendam atau kecemburuan. Padahal anak itu masih dalam tahap perkembangan menjadi pubertas atau katakan saja masih bayi, bayi yang baru lahir ke dunia ini belum mengenal apapun, ia masih bersih dan murni dan belum terpengaruh sedikitpun oleh suatu hal. Bagaimana perkembangan bayi selanjutnya agar menjadi anak yang baik? Dalam hal ini orang tualah yang berperan penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dan yang lebih penting lagi adalah cara bagaimana orang tua mendidik anaknya. Apakah pola yang mereka gunakan itu tepat? Masalah ini harus benar-benar diperhatikan oleh orang tua, karena penerapan pola asuh terhadap anak sangat berpengaruh pada perkembangan pribadi anak. Pengertian Orang Tua Orang tua adalah ayah dan ibu yang melahirkan manusia baru (anak) serta mempunyai kewajiban untuk mengasuh, merawat dan mendidik anak tersebut agar menjadigenerasi yang baik. Orang tua mempunyai peran yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan mental spiritual anaknya seperti: a. Memberikan pengawasan dan pengendalian yang wajar agar anak tidak merasa tertekan. b. Mengajarkan kepada anak tentang dasar-dasar pola hidup pergaulan yang benar. c. Memberikan contoh perilaku yang baik dan pantas bagi anak-anaknya. Pengertian Anak Anak adalah hasil dari suatu proses tahapan yang bermla dari bertemunya sel kelamin jantan dan betina (pembuahan), lalu terbentuklah zigot yang bergerak ke uterus hingga terbentuklah embrio yang akan tumbuh menjadi janin. Janin tersebut akan tumbuh dan jika saatnya telah tiba maka akan lahir ke dunia menjadi seorang anak. Pola Asuh Anak Secara etimologi, pola berarti bentuk, tata cara, sedangkan asuh berarti menjaga, merawat dan mendidik. Sehingga pola asuh berarti bentuk atau system dalam menjaga, merawat dan mendidik. Jika ditinjau dari terminology, pola asuh anak adalah suatu pola atau system yang diterapkan dalam menjaga, merawat, dan mendidik seorang anak yang bersifat relative konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak dari segi negative atau positif. Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Menurut Baumrind (1967), pola asuh dikelompokkan menjadi 4 macam yaitu: a. Pola asuh secara demokratis Pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu dalam mengendalikan anak. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran- pemikiran. Orang tua type ini juga bersifat realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap melebihi batas kemampuan anak. Orang tua type ini juga memberikan kebebasan pada anak, dalam memlih dan melakukan suatu tindakan, dan pendekatannya terhadap anak bersifat hangat. b. Pola Asuh Otoriter Cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti. Biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman. Misalnya kalu tidak mau makan, maka anak tidak akan diajak bicara. Orang tua tipe ini juga cenderung memaksa, memerintah, dan menghukum apabila sang anak tidak mau melakukan apa yang diinginkan oleh orang tua. Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi dalam berkomunikasi biasanya bersifat satu arah. Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti dan mengenal anaknya. c. Pola Asuh Permisif Pola asuh permisif atau pemanja biasanya memberikan pengawasan yang sangat longgar, memberikan kesempatan pada anaknya untuk melaakukn sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya. Mereka cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan yang diberikan olaeh mereka. Namun oraang tu tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga seringkali disukai oleh anak. d. Pola Asuh Penelantar Pola asuh tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya. Waktu mereka banyak dignakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja. Dan kadangkala aamereka terlalu menghemat biaya untuk anak-anak mereka. Seorang ibu yang depresi adalah termasuk dalam kategori ini, mereka cenderung menelantarkan anak-anak mereka secar fisik dan psikis. Ibu yang depresi pada umumnya tidak mau memberikan perhatian fisik dan psikis pada anak-anaknya. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak Pola asuh terhadap anak akan berpengaruh terhadap karakteristik anak dikemudian hari, berikut adalah pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak; a. Pengaruh Pola Asuh Demokratis Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman-temannya, mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal yang baru. Dan kooperatif terhadap orang lain. b. Pengaruh Pola Asuh Otoriter Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, gemar menentang, suka melanggar norma-norma, berkepribadian lemah, cemas dan terkesan menarik diri. c. Pengaruh Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang impulsive, agresif, tidak patuh, manja, kurang mandiri, mau menang sendiri, kurang matang secara sosisal dan kuranag percaya diri. d. Pengaruh Pola Asuh Penelantar Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak yang moody, impulsive, agresif, kurang bertanggung jawab, tidak mau mengalah, self esteem (harga diri) yang rendah, sering bermasalah dengan teman-temannya. Faktor Utama yang Mempengaruhi Pola Asuh Faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua terhadap anak adalah; a. Budaya Orang tua mempertahankan konsep tradisional mengenai peran orang tua merasa bahwa orang tua mereka berhasil mendidik mereka dengan baik, maka mereka menggunakan teknik yang serupa dalam mendidik anak asuh mereka. b. Pendidikan Orang Tua Orang tua yang memiliki pengetahuan lebih banyak dalam mengasuh anak, maka akan mengerti kebutuhan anak. c. Status Sosial Ekonomi Orang tua dari kelas menengah rendah cenderung lebih keras/lebih permisif dalam mengasuh anak Pendekatan Orang Tua yang Berpotensi Mengganggu Kepribadian Anak Berikut adalah dua sisi pendekatan atau cara mengasuh orang tua yang mempunyai potensi mengganggu kepribadian anak, yaitu : a. Pendekatan orang tua yang negatif Ada orang tua yang menyikapi anak-anaknya dengan cara yang negative, bahkan ada yang sampai menjadikan anak-anak mereka objek kekerasan atau pelampiasan amarah. Ada pula sebagian anak yang terus-menerus dipandang sebagai anak kecil, akibatnya anak tersebut jadi merasa tak berarti dalam hidup, mereka merasa tak dihargai sebagai manusia, padahal mungkin ia sudah bisa memberi pandangan-pandangan yang bermanfaat bagi anggota keluarga yang lain. Jika anak sudah memasuki usia remaja namun masih saja disikapi atau diperlakukan seperti anak kecil maka akan muncul kekecewaan yang mendalam pada diri anak tersebut, dan akan sulit bagi dirinya untuk cepat menjadi dewasa, karena perbuatan yang ia lakukan selalu diremehkan oleh orang tuanya. Ada juga anak-anak yang disikapi secara tidak adil oleh orang tuanya, semua anggota keluarganya mendapar perlakuan yang baik, sementara ia sendiri diperlakukan secar berbeda, seolah ia bukan anak kandung dalam anggota keluarga tersebut. Hal ini tentu sangat menyakitkan si anak dan dapat menjadi faktor pendorong untuk melakukan hal-hal yang mnyimpang seperti mengkonsumsi narkoba, mendekati miras, pergaulan bebas, tawuran, dan lain sebagainya. b. Orang tua yang terlalu baik Selain orang tua yang bersikap negatif pada anak-anaknya, ada juga yang justru bersikap terlalu positif. Mereka sangat sayang terhadap anak-anaknya, tetapi mereka tidak tahu cara mendidiknya, sehingga akhirnya sang anak jadi manja. Hal yang perlu dituturkan disini karena pengalaman dilapangan menunjukkan betapa banyak anak-

anak yang dimanjakan dan memperoleh fasilitas yang lebih dari orang tua mereka, mereka ini cenderung akan bersikap arogan, malas dan merasa tidak perlu bekerja keras dalam hidup serta kurang memiliki tanggung jawab terhadap apa yang ia perbuat. Jadi pendekatan orang tua yang negative akan membawa dampak buruk pada perekembangan kepribadian anak-anaknya. Syarat Pola Asuh Efektif Pola asuh yang efektif itu bisa dilihat dari hasilnya anak jadi mampu memahami aturanaturan di masyarakat, syarat paling utama pola asuh yang efektif adalah landasan cinta dan kasih sayang. Berikut hal-hal yang dilakukan orang tua demi menuju pola asuh efektif : a. Pola Asuh harus dinamis Pola asuh harus sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebagai contoh, penerapan pola asuh untuk anak balita tentu berbeda dari pola asuh untuk anak usia sekolah. Pasalnya,kemampuan berfikir balita masih sederhana. Jadi pola asuh harus disertai komunikasi yag tidak bertele-tele dan bahasa yang mudah dimengerti. b. Pola asuh harus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak Ini perlu dilakukan karena kebutuhan dan kemampuan anak yang berbeda. Shanti memperkirakan saat usia satu tahun, potensi anak sudah mulai dapat terlihat seumpama jika mendengar alunan musik, dia lebih tertarik ketimbang anak seusianya, kalau orang tua sudah memiliki gambaran potensi anak, maka ia perlu diarahkan dan difasilitasi. c. Ayah ibu mesti kompak Ayah dan ibu sebaiknya menerapkan pola asuh yang sama. Dalam hal ini, kedua orang tua sebaiknya “berkompromi” dalam menetapkan nilai-nilai yang boleh dan tidak. d. Pola asuh mesti disertai perilaku positif dari orang tua Penerapan pola asuh juga membutuhkan sikap-sikap positif dari orang tua sehingga bisa dijadikan contoh/panutan bagi anaknya. Tanamkan nilai-nilai kebaikan dengan disertai penjelasan yang mudah dipahami. e. Komunikasi efektif Syarat untuk berkomunkasi efektif sederhana yaitu luangkan waktu untuk berbincangbincang dengan anak. Jadilah pendengar yang baik dan jangan meremehkan pendapat anak. Dalam setiap diskusi, orang tua dapat memberikan saran, masukan atau meluruskan pendapat anak yang keliru sehingga anak lebih terarah. f. Disiplin Penerapan disiplin juga menjadi bagian pola asuh, mulailah dari hal-hal kecil dan sederhana. Misal, membereskan kamar sebelum berangkat sekolah anak juga perlu diajarkan membuat jadwal harian sehingga bisa lebih teratur dan efektif mengelola kegiatannya. Namun penerapan disiplin mesti fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan / kondisi anak. g. Orang tua konsisten Orang tua juga bisa menerapkan konsistensi sikap, misalnya anak tidak boleh minum air dingin kalau sedang terserang batuk, tapi kalau anak dalam keadaan sehat ya bolehboleh saja. Dari situ ia belajar untuk konsisten terhadap sesuatu, sebaliknya orang tua juga harus konsisten, jangan sampai lain kata dengan perbuatan (Theresia S. Indira, 2008).

Penerapannya Di Sekolah Guru merupakan orang tua siswa di sekolah yang wajib memberikan pola asuh yang tepat terhadap siswa. Dengan pola asuh yang tepat, maka akan membentuk kepribadian siswa yang baik. Sebagai guru BK di Sekolah Dasar, juga berperan sebagai guru kelas, wali kelas, dan konselor sehingga guru BK harus bisa memilih pola asuh anak yang tepat. a. Layanan Dasar Bimbingan Untuk membentuk kepribadian siswa yang bertanggung jawab, guru BK sebaiknya menerapkan pola asuh secara demokratis di sekolah dalam membimbing dan mengasuh siswa. Karena pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman-temannya, mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal yang baru, dan kooperatif terhadap orang lain. b. Layanan Responsif Dengan diterapkannya poa asuh secara demokratis, sebagai guru BK harus mengetahui bagaimana respon siswa, terkait dengan sikap dan perilaku terhadap sekolah, serta hubungan dengan teman sebaya. Apakah pola asuh tersebut dapat meminimalisir munculnya masalah, baik antar siswa atau antar siswa dengan pihak sekolah. c. Sistem Perencanaan Individu Dengan diterapkannya pola asuh secara demokratis, guru telah berupaya membantu siswa dalam merencanakan masa depannya. Karena dengan pola asuh tersebut akan menjadikan siswa sebagai pribadi yang mandiri, sehingga siswa akan lebih mudah mempersiapkan pendididkan, karir, dan pengembangan social pribadinya. d. Pendukung Sistem Selain guru yang menerapkan pola asuh secara demokratis di sekolah, untuk mencapai hasil yang optimal dalam membentuk kepribadian siswa, hendaknya guru mensosialisasikan pada wali murid atau orang tua para siswa untuk menerapkan pola asuh secara demokratis dalam membimbing anak-anaknya dirumah. Dan diharapkan untuk tidak memberikan pola asuh yang otoriter, serta memberikan informasi tentang dampak dari pola asuh yang otoriter dalam perkembangan anak. Dari pembahasan yang telah terurai diatas dapat saya tarik kesimpulan, bahwa pola asuh orang tua mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan bagaimana bentuk pribadi anak dimasa depan, oleh sebab itu orang tua harus benar-benar mawas diri dan bersungguh-sungguh dalam menanamkan nilai-nilai kehidupan serta norma-norma yang baik kepada anak melalui pola asuh yang baik dan benar. Dari berbagai macam pola asuh yang tersebut diatas, dapat saya simpulkan bahwa pola asuh yang paling baik adalah pola asuh demokratis karena dapat menghasilkan karakteristik anak yang mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan temantemannya, mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal yang baru. Dan kooperatif terhadap orang lain.

Tentang Penulis: Nama

: Joko Awal Suroto, S.Pd

NIP.

: 19770107 202121 1 001

TTL

: Boyolali, 7 Januari 1977

Alamat

: Mutiara gading Timur Blok E.2 No. 28 Mustikajaya Kota Bekasi

Profesi

: Guru

Tempat mengajar

: SDN Mustikajaya VII Kota Bekasi

Email

: [email protected]

Facebook

: Wismen wae

WA

: 081281585021

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.