PErsiapan Pemintalan Serat Stapel Flipbook PDF

Modul Persiapan Pemintalan Serat Staple bidang keahlian teknologi dan rekayasa program keahlian teknologi tekstil

23 downloads 102 Views 38MB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

2019 Adi Hermawan Jumanto Darta program keahlian Teknologi Tekstil bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa Persiapan Pemintalan Serat Stapel SMK/MAK


iii PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL REDAKSIONAL Pengarah: Direktur Pembinaan SMK Kepala Sub Direktorat Kurikulum Kepala Seksi Penilaian Kepala Seksi Pembelajaran Penulis: Adi Hermawan Jumanto Darta Pengendali Mutu: Winih Wicaksono Penyunting: Rais Setiawan Erna Fauziah Editor: Nur Aini Farida Desain Sampul Sonny Rasdianto Layout/Editing: Apfi Anna Krismonita Rifda Ayu Satriyana Indah Mustika Ar Ruum


iv PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL KATA PENGANTAR Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta didik di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen Dikdasmen Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/ MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D. DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 ten tang Struktur Kurikulum SMK/MAK. Bah an ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi secara tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat interaktifdengan penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas pernahaman individu yang menggunakannya. Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh para guru kejuruan di SMK yang telah berpengalalaman menyelenggarakan proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena itu, diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu mata pelajaran yang sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia. Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan karya terakhir, namun seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya, sehingga SMK rnempunyai guru-guru yang procluktif dan kreatif dalam menyumbangkan pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan pernbelajaran di SMK. SMK Bisa! SMK Hebat!


v PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan petunjuk, kesehatan, ketabahan, dan kesabaran kepada penulis sehingga penulisan buku Persiapan Pemintalan Serat Stapel Teknologi Pemintalan Benang ini dapat diselesaikan. Buku ini disusun dengan tujuan menyediakan bahan ajar mata pelajaran Pemintalan Serat Stapel untuk kelas XII SMK Jurusan Teknologi Tekstil dengan acuan Standar Kurikulum. Bahan ajar ini dirancang untuk digunakan secara nasional dan oleh karena itu guru di seluruh Indonesia dapat menggunakannya langsung di kelas atau dengan melakukan adaptasi seperlunya, menyesuaikan kurikulum masing-masing. Materi dan tugas pembelajaran dikembangkan dengan prinsip-prinsip Pendekatan Komunikatif untuk mengembangkan kompetensi siswa. Berkaitan dengan selesainya penulisan buku ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan selama proses penyusunannya. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada istri, anak, ayah, ibu, saudara-saudara, dan tim yang telah dengan sabar menyemangati langkah demi langkah dalam penulisan buku ini. Mohon maaf atas hari-hari libur dan akhir pekan yang tidak bisa kita lewatkan bersama dan terima kasih atas pengertiannya. Penulis menyadari bahwa buku ini masih memiliki kekurangan-kekurangan. Masukan dari berbagai pihak, terutama guru dan siswa pengguna bahan ajar ini sangat kami harapkan demi perbaikan buku ini. Semoga bahan ajar ini memberikan manfaat bagi pembelajaran Pemintalan Serat Stapel di tanah air. Adi Hermawan Jumanto Darta


vi PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv PRAKATA .............................................................................................................. v DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ ix DAFTAR TABEL .................................................................................................. xiv PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU ......................................................................... xv PETA KONSEP BUKU .......................................................................................... xvi BAB I MESIN BLOWING..........................................................................................1 A. Fungsi Mesin Blowing ...........................................................................................3 B. Urutan pada Mesin Blowing.................................................................................3 C. Jenis – jenis Rangkaian Mesin Blowing.............................................................4 D. Sistem Penyuapan Bahan Baku ke Mesin Carding ...................................... 27 BAB II KESELAMATAN KERJA DAN PROSEDUR PENGOPERASIAN MESIN BLOWING 34 A. Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan (K3L) ............................... 35 B. Prosedur Mengoperasikan Mesin Blowing.................................................... 39 BAB III JENIS, PENYEBAB DAN PERBAIKAN GANGGUAN MESIN BLOWING .............43 A. Lapping Detacher di Mesin Auto Bale Plucker ............................................. 44 B. Gumpalan serat mengumpul (fluff of truck)................................................. 45 C. Light Barriers...................................................................................... 47 D. Macet kondensor................................................................................................. 49 E. Material atau serat tidak turun di mesin Bale Opener ............................... 50 F. Deteksi Low Material (kurang material)......................................................... 51 BAB IV EVALUASI HASIL PRODUKSI MESIN BLOWING...........................................55 A. Penimbangan Berat Lap..................................................................................... 56 B. Pengujian nomor lap .......................................................................................... 56 C. Pengujian Persentase Limbah.......................................................................... 56 D. Perhitungan Produksi dan Efisiensi ................................................................ 57 BAB V RUANG LINGKUP MESIN CARDING.............................................................61 A. Fungsi Carding .................................................................................................... 63 B. Tujuan penggunaan mesin Carding................................................................. 63 C. Prinsip Kerja Mesin Carding ............................................................................ 64 D. Gerakan-gerakan pada Mesin Carding ........................................................... 64 E. Pergerakan roll lap (lap roll)............................................................................. 64 F. Pergerakan roll penggilas pada coiler (callender roll)............................... 67 G. Tetapan Regangan (TR) atau Draft Constant (DC)........................................ 67 H. Regangan Mekanik (RM) .................................................................................... 68 I. Regangan Nyata (RN).......................................................................................... 68


vii PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL DAFTAR ISI BAB VI PROSEDUR PENGOPERASIAN DAN KESELAMATAN KERJA MESIN CARDING71 A. Proses Bekerjanya Mesin Carding ................................................................... 74 B. Bagian Penyuapan............................................................................................... 77 C. Rol Pengambil (Taker in/Licker in)................................................................... 82 D. Pisau Pembersih (Mote Knife) dan Saringan Bawah (Under Grid) ........... 83 E. Mekanisme Pemisahan Kotoran dari Serat pada Taker-in ......................... 85 F. Bagian Penguraian .............................................................................................. 87 G. Gerakan Pengelupasan (Stripping Action) .................................................... 90 H. Gerakan Penguraian (Carding Action) ............................................................ 91 I. Pemisahan Serat Pendek dari Serat Panjang ................................................ 92 J. Bagian Pembentukan dan Penampungan Sliver.......................................... 92 K. Mengoperasikan Mesin Carding....................................................................100 BAB VII PENYEBAB JENIS DAN PERBAIKAN GANGGUAN MESIN CARDING ...........103 A. Setting Pada Mesin Carding............................................................................104 B. Pemeliharaan mesin Carding..........................................................................106 C. Masalah / Gangguan pada mesin Carding...................................................106 D. Instruksi Kerja Mekanik Carding ....................................................................109 BAB VIII EVALUASI HASIL PRODUKSI MESIN CARDING .......................................115 A. Pengujian Kerataan Sliver Carding................................................................118 B. Pengujian Persentase Waste ..........................................................................118 C. Instruksi Kerja Audit mesin Carding .............................................................119 D. Wrapping (pengujian nomor sliver)..............................................................119 BAB IX PERHITUNGAN PRODUKSI MESIN CARDING............................................122 A. Produksi Teoritis................................................................................................123 B. Produksi Nyata...................................................................................................124 C. Efisiensi ...............................................................................................................124 D. Pergantian Roda Gigi........................................................................................125 E. Roda Gigi Pengganti Regangan......................................................................125 F. Roda Gigi Pengganti Produksi........................................................................126 G. Menghitung hasil produksi mesin Carding .................................................127 BAB X MESIN DRAWING ....................................................................................130 A. Fungsi Mesin Drawing......................................................................................132 B. Prinsip Kerja Mesin Drawing...........................................................................133 C. Jenis – jenis Proses Peregangan Mesin Drawing .......................................135 D. Distribusi Regangan pada Mesin Drawing ..................................................141 E. Penyetelan Jarak antar Pasangan Rol Peregang ........................................144 F. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Penyetelan Jarak antar Rol Peregang .............................................................................................................146 G. Bagian – bagian Mesin Drawing.....................................................................148 H. Gearing Diagram Mesin Drawing..................................................................170 BAB XI KESELAMATAN KERJA DAN PROSEDUR PENGOPERASIAN MESIN DRAWING 176 A. Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) ..............................177 B. Prosedur Pengoperasian Mesin Drawing .....................................................182


viii PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL BAB XII JENIS, PENYEBAB DAN PERBAIKAN GANGGUAN MESIN BLOWING..........190 A. Sliver Putus.........................................................................................................191 B. Lapping di Rol Peregang Atas........................................................................194 C. Lapping Di Rol Peregang Bawah....................................................................197 D. Macet di Coiler..................................................................................................198 BAB XIII EVALUASI HASIL PRODUKSI MESIN DRAWING ......................................204 A. Pengujian Nomor Sliver Drawing ..................................................................205 B. Pengujian ketidakrataan sliver ......................................................................207 C. Produksi Teoritis................................................................................................209 D. Produksi Nyata...................................................................................................209 E. Efisiensi ..............................................................................................................210 GLOSARIUM......................................................................................................213 BIODATA PENULIS.............................................................................................219 DAFTAR ISI


ix PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Mesin Auto Bale Plucker Dan Multi Mixer ......................................................2 Gambar 1.2 Skema Blowing Lines untuk serat alam.......................................................3 Gambar 1.3 Skema Blowing Lines untuk Serat Buatan ..................................................4 Gambar 1.4 Skema Mesin Loftex Charger.........................................................................5 Gambar 1.5 Skema Mesin Hopper Feeder ............................................................................6 Gambar 1.6 Skema Mesin Hopper Feeder Cleaner ...........................................................6 Gambar 1.7 Alur Gerakan antara permukaan berpaku...................................................8 Gambar 1.8 Skema Mesin Pre Opener Cleaner ..................................................................9 Gambar 1.9 Skema Rol Pemukul dan Batang Saringan ................................................. 10 Gambar 1.10 Skema Rol Pemukul Mesin Pre Opener Cleaner ................................. 11 Gambar 1.11 Skema Mesin Condensor at Cleaner .......................................................... 12 Gambar 1.12 Skema Pemisah Kotoran Mesin Condensor at Cleaner ......................... 12 Gambar 1.13 Skema Mesin Opener Cleaner...................................................................... 13 Gambar 1.14 Skema Rol Pemukul dan Batang Saringan............................................... 14 Gambar 1.15 Skema Mesin Condensor at Picker ............................................................ 14 Gambar 1.16 Skema Mesin Micro Even Feeder ............................................................... 15 Gambar 1.17 Skema Mesin Scutcher ............................................................................... 16 Gambar 1.18 Pengatur Penyuapan..................................................................................... 17 Gambar 1.19 Pengatur Penyuapan (Feed Regulator) .................................................. 18 Gambar 1.20 Pergerakan Pedal dan Perpindahan Belt ............................................... 19 Gambar 1.21 Bagian Penyuapan Mesin Scutcher ........................................................ 21 Gambar 1.22 Pemisahan Kotoran di Mesin Scutcher..................................................... 21 Gambar 1.23 Mesin Auto Bale Plucker ........................................................................... 23 Gambar 1.24 Skema Bagian-bagian Utama Mesin Bale Opener............................... 23 Gambar 1.25 Mesin Multi Mixer........................................................................................ 25 Gambar 1.26 Skema Mesin Super Cleaner...................................................................... 26 Gambar 1.27 Skema Sistem Penyuapan Chute Feed Seksi Tunggal........................... 28 Gambar 1.28 Penyuapan Bahan Baku Sistem Chute Feed Seksi Ganda ................... 28 Gambar 1.29 Skema Sistem Penyuapan Chute Feed Seksi Ganda........................... 29 Gambar 1.30 Gearing Diagram Mesin Scutcher............................................................... 30 Gambar 2.1 Topi Kerja ........................................................................................................ 35 Gambar 2.2 Masker Kain ..................................................................................................... 35 Gambar 2.3 Earplug (penutup telinga)............................................................................ 36 Gambar 2.4 Sepatu Safety .................................................................................................. 36 Gambar 2.5 Tombol Emergency Dan Saklar Power di Mesin BOE ............................. 36 Gambar 2.6 Tombol START-STOP di Mesin BOE ............................................................ 37 Gambar 2.7 Sensor dan Limit Switch di Mesin Autobale Plucker................................. 38 Gambar 2.8 Rangkaian Sensor dan Reflector Kaca di Mesin Autobale Plucker....... 38 Gambar 2.9 Tombol START – STOP di Mesin Autobale Plucker..................................... 39 Gambar 3.1 Lapping di detacher mesin auto bale plucker......................................... 45 Gambar 3.2 Gumpalan serat-serat yang jatuh di lantai.............................................. 46 Gambar 3.3 Limit Swicth cover berayun ......................................................................... 47 Gambar 3.4 Gangguan masalah Light Barriers............................................................... 47 Gambar 3.5 Lampu alarm panel menyala saat terjadi “light barries”..................... 48 Gambar 3.6 Letak sensor dan kaca reflektor di daerah dekat tatanan bal serat... 48 Gambar 3.7 Posisi kunci panel mesin di angka “ 0 “ .................................................... 49


x PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL DAFTAR GAMBAR Gambar 3.8 Kondensor Mesin BOE................................................................................... 49 Gambar 3.9 Kumpulan serat dalam wadah penampungan / tangki Mesin Bale Opener.............................................................................................................. 50 Gambar 3.10 Pengaturan kecepatan Mesin Autobale Plucker.................................. 51 Gambar 3.11 Pengaturan kecepatan Mesin Bale Opener di panel ........................... 51 Gambar 3.12 Pengaturan kecepatan Mesin Bale Opener............................................ 52 Gambar 5.1 Mesin Carding Trutzschler DK 740 buatan tahun 1990........................ 62 Gambar 5.2 Mesin Carding Trutzschler TC 11 buatan tahun 2013 ........................... 62 Gambar 5.3 Susunan Roda Gigi Mesin Carding (Gearing Diagram mesin Carding)65 Gambar 5.4 Susunan mesin Carding Trutzschler DK 740............................................ 66 Gambar 6.1 Sepatu safety (pelindung kaki)................................................................... 73 Gambar 6.3 Masker (pelindung hidung dan mulut)...................................................... 73 Gambar 6.2 Apok (tempat waste sementara)................................................................. 73 Gambar 6.4 Kaca mata (pelindung mata dari debu)..................................................... 73 Gambar 6.5 Ear plug (pelindung telinga)........................................................................ 74 Gambar 6.7 Skema mesin carding .................................................................................... 74 Gambar 6.6 Tutup Kepala / Pelindung Kepala (topi) .................................................... 74 Gambar 6.8 Mesin Carding Trutzschler TC 7 sebelah kanan....................................... 75 Gambar 6.9 Mesin Carding Trutzschler TC 7 sebelah kiri............................................ 76 Gambar 6.10 Gulungan Lap................................................................................................ 77 Gambar 6.11 Lap Rol............................................................................................................ 77 Gambar 6.13 Lap Cadangan ............................................................................................... 78 Gambar 6.12 Lap Stand....................................................................................................... 78 Gambar 6.14 Pelat Penyuap............................................................................................... 80 Gambar 6.16 Sistem Pembebanan dengan Bandul pada Rol Penyuap.................... 81 Gambar 6.15 Daerah Penyuapan ..................................................................................... 81 Gambar 6.18 Bentuk gigi-gigi pada taker-in.................................................................. 83 Gambar 6.17 Rol Pengambil dan Silinder....................................................................... 83 Gambar 6.19 Rol Pengambil, Pisau Pembersih dan saringan..................................... 84 Gambar 6.20 Bagian dari Rol Pengambil......................................................................... 85 Gambar 6.21 Gaya-gaya yang bekerja pada kotoran dan kapas................................ 86 Gambar 6.22 Penampang Melintang dan Memanjang dari Flat Carding ................. 89 Gambar 6.23 Saringan Silinder (Cylinder Screen) ........................................................ 90 Gambar 6.24 Stripping Action ........................................................................................... 91 Gambar 6.25 Carding Action.............................................................................................. 91 Gambar 6.26 Sisir Doffer (Doffer Comb)......................................................................... 96 Gambar 6.27 Rol Penggilas (Callender Roll) .................................................................. 97 Gambar 6.28 Letak Sliver didalam Can............................................................................ 98 Gambar 6.29 Penampungan Sliver dalam Can............................................................... 99 Gambar 6.30 Menyuapkan web mesin Carding...........................................................101 Gambar 6.31 Menyambung sliver mesin Carding.......................................................101 Gambar 7.1 Daerah Setting Mesin Carding...................................................................104 Gambar 7.2 Leaf Gauge.....................................................................................................105 Gambar 7.3 Leaf Gauge Khusus Top Flate.....................................................................106 Gambar 7.4 Loading / serat yang lengket (menempel) pada wire Doffer.............107


xi PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL Gambar 7.5 Serat menggulung di squeeze roll (lapping)..........................................107 Gambar 7.6 Menangani gangguan dibagian coiler mesin Carding .........................108 Gambar 7.7 Perbaikan sensor feed roll mesin carding..............................................108 Gambar 7.8 Menangani gangguan mekanik mesin Carding .....................................113 Pengujian Nomor Sliver Carding .....................................................................................116 Gambar 8.1 Warp Block.....................................................................................................116 Gambar 8.2 Neraca (Timbangan).....................................................................................117 Gambar 8.3 pengujian Nomor Sliver..............................................................................117 Gambar 8.4 Pengujian Kerataan Sliver (Uster unevenes tester)..............................118 Gambar 8.5 Memperbaiki hasil produksi mesin carding...........................................120 Gambar 10.1 Mesin Drawing............................................................................................131 Gambar 10.2 Skema Mesin Drawing ..............................................................................133 Gambar 10.3 Pasangan – pasangan Rol Peregang Pada Proses Peregangan........134 Gambar 10.4. Mesin Drawing Breaker ( Tampak Depan ) ..........................................135 Gambar 10.5 Bagian Menyeluruh Mesin Drawing Breaker (Tampak Belakang) ...136 Gambar 10.6. Arah dan bentuk serat Sliver Carding ..................................................137 Gambar 10.7 Sistem Randomization Can di Mesin Drawing Breaker.....................137 Gambar 10.8 Arah dan bentuk serat Sliver Drawing Breaker...................................138 Gambar 10.9 Arah dan bentuk serat Sliver Drawing Finisher.................................139 Gambar 10.10 Mesin Drawing Finisher........................................................................139 Gambar 10.11 Pasangan Rol Pada Proses Peregangan.............................................140 Gambar 10.12. Dua Pasang Rol Pada Proses Peregangan ........................................141 Gambar 10.13 Empat Daerah Peregangan...................................................................142 Gambar 10.14 Tiga Daerah Peregangan.......................................................................143 Gambar 10.15 Pengaruh Jarak antar Rol dengan Ketidakrataan dari Sliver yang dihasilkan.......................................................................................144 Gambar 10.16 Roller Gauge............................................................................................145 Gambar 10.17 Kedudukan Serat Antara Dua Pasangan Rol Penarik......................146 Gambar 10.18 Sliver Yang Melalui Rol Dengan Ukuran Yang Berbeda.................147 Gambar 10.19 Skema Can Penyuap ...............................................................................148 Gambar 10.20 Can Penyuap Mesin Drawing Breaker ( Can Sliver Carding )........148 Gambar 10.21 Can Penyuap Mesin Drawing Finisher ( Can Sliver Drawing Breaker) ..............................................................149 Gambar 10.22. Lubang Penyuapan Mesin Drawing Breaker.....................................149 Gambar 10.23 Pengantar Sliver ......................................................................................150 Gambar 10.24. Separator dan Pasangan Rol Penyuap ( Drawing Breaker) ...........151 Gambar 10.25 Separator, Pasangan Rol Penyuap dan Scanning Roll.....................151 Gambar 10.26 Skema Pasangan Rol-rol Penarik .........................................................152 Gambar 10.27 Daerah Peregangan Mesin Drawing Breaker.....................................153 Gambar 10.28 Daerah Peregangan Mesin Drawing Finisher....................................153 Gambar 10.29 Rol Bawah Mesin Drawing Breaker......................................................154 Gambar 10.30 Rol Bawah Mesin Drawing Finisher.....................................................155 Gambar 10.31 Skema Rol Atas.........................................................................................156 Gambar 10.32 Rol Atas Drawing Beaker .......................................................................157 Gambar 10.33 Rol Atas Drawing Finisher.....................................................................157 DAFTAR GAMBAR


xii PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL Gambar 10.34 Alur Pada Penampang Rol Atas Dan Rol Bawah Dari Logam .........158 Gambar 10.35. Pembebanan Sendiri ............................................................................158 Gambar 10.36 Pembebanan Mati / Bandul..................................................................159 Gambar 10.37 Pembebanan Pelana ..............................................................................159 Gambar 10.38 Pembebanan Dengan Tuas...................................................................160 Gambar 10.39 Pembebanan Dengan Per.....................................................................160 Gambar 10.40 Peralatan Pembersih Rol Bawah Konvensional................................161 Gambar 10.41 Peralatan Pembersih Rol Atas ..............................................................161 Gambar 10.42 Peralatan Pembersih (Penghisap) Kotoran Rol Atas Drawing Breaker ......................................................................................................162 Gambar 10.43 Peralatan Pembersih (Penghisap) Kotoran Rol Atas Drawing Finisher......................................................................................................162 Gambar 10.44 Saringan kotoran .....................................................................................163 Gambar 10.45 Skema Penampang Terumpet...............................................................164 Gambar 10.46 Terumpet Di Mesin Drawing Breaker..................................................164 Gambar 10.47 Terumpet di Mesin Drawing Finisher..................................................165 Gambar 10.48 Calendar Rol (Rol Penggilas atau Rol Penarik) Mesin Drawing Breaker.......................................................................................................165 Gambar 10.49 Calendar Rol (Rol Penggilas atau Rol Penarik) Mesin Drawing Finisher......................................................................................................166 Gambar 10.50 Skema Coiler Drawing............................................................................166 Gambar 10.51 Unit Coiler Drawing ................................................................................167 Gambar 10.52 Can Plate Drawing ..................................................................................167 Gambar 10.53 Letak Sliver Dalam Can ..........................................................................168 Gambar 10.54 Penggantian Can di Mesin Drawing Breaker.....................................169 Gambar 10.55 Gearing Diagram Mesin Drawing ........................................................170 Gambar 11.1 Sepatu Kerja...............................................................................................177 Gambar 11.2 Berbagai Tombol di Mesin Drawing......................................................178 Gambar 11.3 Berbagai Tombol di Creel Mesin Drawing...........................................179 Gambar 11.4 Sensor Creel di Mesin Drawing .............................................................179 Gambar 11.5 Sensor Coiler di Mesin Drawing ............................................................180 Gambar 11.6 Limit Switch Creel Mesin Drawing........................................................181 Gambar 11.7 Limit Switch Daerah Peregangan Mesin Drawing .............................181 Gambar 11.8 Limit Switch Cadangan Can Kosong .....................................................182 Gambar 11.9 Menyuapkan Sliver di Lubang Penyuapan Creel Mesin Drawing ...183 Gambar 11.10 Tarik Sliver Sampai Ke Coiler................................................................183 Gambar 11.11 Berikan Puntiran Pada Sliver Agar Bisa Masuk Coiler.....................184 Gambar 11.12 Memasukkan Ujung Sliver Ke Coiler...................................................184 Gambar 11.13 Menekan Tombol Inciing Dan Start.....................................................185 Gambar 11.14 Cadangan CAN PENAMPUNG ................................................................186 Gambar 12.1 Contoh salah tidak menggunakan Alat Pelindung Diri saat perbaikan ....................................................................................................191 Gambar 12.2 Sliver Putus ................................................................................................191 Gambar 12.3 Bagian Tengah Sliver Yang Akan Disambung Dibuka .......................192 Gambar 12.4 Kedua Bagian Yang Akan Disambungkan Didekatkan......................192 DAFTAR GAMBAR


xiii PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL Gambar 12.5 Kedua Bagian Ujung Sliver Disambungkan..........................................193 Gambar 12.6 Sambungan Dipelintir..............................................................................193 Gambar 12.7 Sambungan Yang Sudah Terpelintir .....................................................194 Gambar 12.8 Lapping di Rol Peregang Atas ................................................................194 Gambar 12.9 Bedak Untuk Mesin...................................................................................195 Gambar 12.10 Rol Atas Ditaburi Bedak .........................................................................195 Gambar 12.11 Contoh Jadwal Perputaran Posisi Rol Atas .......................................196 Gambar 12.12 Lapping Di Rol Peregang Bawah.........................................................197 Gambar 12.13 Pisau Lapping..........................................................................................197 Gambar 12.14 Macet Di Coiler...........................................................................................198 Gambar 12.15 Alat Pembersih Coiler Yang Sudah Dibasahi Alkohol Dimasukkan ke Coiler...............................................................................198 Gambar 12.16. Peralatan Pembersih Ditarik Naik-Turun Beberapa Kali................199 Gambar 12.17 Peralatan Pembersih Yang Ujungnya Diolesi Bedak ......................199 Gambar 12.18 Bagian Luar Pelat Bawah Coiler Diolesi Bedak.................................200 Gambar 13.1 Pengujian Nomor Sliver...........................................................................205 Gambar 13.2 Contoh Data Pengujian Nomor Sliver ...................................................206 Gambar 13.3 Memasukkan Nilai Hasil Pengujian Nomor Sliver.............................207 Gambar 13.4 Alat Penguji Ketidakrataan Sliver, Roving Dan Benang....................208 Gambar 13.5 Contoh Data Hasil Pengujian Kerataan Sliver Drawing....................208 DAFTAR GAMBAR


xiv PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Proses Pengerjaan Tugas Projek...................................................................... 40 Tabel 3.1 Proses Pengerjaan Tugas Projek...................................................................... 53 Tabel 4.1 Proses Pengerjaan Tugas Projek...................................................................... 59 Tabel 7.1 Setting / Penyetelan Mesin Carding.............................................................105 Tabel 10.1 Proses Pengerjaan Tugas Projek .................................................................173 Tabel 11.1 Proses Pengerjaan Tugas Projek .................................................................187 Tabel 12.1 Proses Pengerjaan Tugas Projek .................................................................201 Tabel 13 .1 Proses Pengerjaan Tugas Projek ................................................................211


xv PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga dapat menyelesaian buku ini. Buku ini merupakan buku pelajaran Persiapan Pemintalan Serat Stapel yang diharapkan dapat menjadi panduan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan bagi peserta didik. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan mmemperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1. Bacalah Tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan materi. 2. Bacalah buku ini dengan teliti dan seksama, serta bila ada yang kurang jelas bisa ditanyakan kepada guru. 3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk memperluas wawasanmu. 4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan untuk mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini. Untuk membantu anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam buku ini dapat kamu cermati tahap demi tahap. Jangan memaksakan diri sebelum benar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini, karena masing-masing saling berkaitan. Pada akhir bab dilegkapi dengan Penilaian Akhir Bab. Jika anda belum menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka anda dapat mengulangi untuk mempelajari materi yang tersedia dalam buku ini. Apabila anda masih mengalami kesulitan memahami materi yang ada dalam bab ini, silahkan diskusikan dengan teman atau guru anda. Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebuut adalah: Contoh Soal Digunakan untuk memberikan gambaran soal yang akan ditanyakan dan cara menyelesaikannya. Praktikum Lembar acuan yang digunakan untuk melatih keterampilan peserta didik sesuai kompetensi keahlianya. Jelajah Internet Fitur yang dapat digunakan peserta didik untuk menambah sumber belajar dan wawasan. Menampilkan link sumber belajar dan QR code yang dapat diakses melalui QR code scanner yang terdapat pada smartphone. Cakrawala Berisi tentang wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu yang sedang dipelajari. Tugas Mandiri Kegiatan yang bertujan untuk melatih peserta didik dalam memahami suatu materi dan dikerjakan secara individu. Rangkuman Berisi ringkasan pokok materi dalam satu bab. Penilaian Akhir Bab Digunakan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang sudah dicapai peserta didik setelah mempelajari satu bab. Penilaian Akhir Semester Digunakan untuk mengevaluasi kompetensi peserta didik setelah mempelajari materi dalam satu semester. Refleksi Kegiatan yang dapat dilakukan oleh peserta didik maupun guru di akhir kegiatan pembelajaran guna mengevaluasi kegiatan belajar mengajar.


xvi PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL PETA KONSEP BUKU PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL SEMESTER GASAL Ruang lingkup Mesin Blowing Prosedur Pengoprasian dan Keselamatan Kerja Mesin Blowing Penyebab Jenis dan Perbaikan Gangguan Mesin Blowing SEMESTER GENAP Prosedur Pengoperasian dan Keselamatan Kerja Mesin Carding Penyebab Jenis dan Perbaikan Gangguan Mesin Carding Perhitungan Produksi Mesin Carding Evaluasi Hasil Produksi Mesin Carding Evaluasi Hasil Produksi Mesin Blowing Perhitungan Produksi Mesin Blowing Ruang lingkup Mesin Carding Prosedur Pengoprasian dan Keselamatan Kerja Mesin Drawing Evaluasi Hasil Produksi Mesin Drawing Penyebab Jenis dan Perbaikan Gangguan Mesin Drawing Perhitungan Produksi Mesin Blowing


1 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL KATA KUNCI a. Kognitif 1) Peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan fungsi mesin blowing 2) Peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan urutan mesin blowing 3) Peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan urutan proses di mesin blowing. b. Afektif 1) Peserta didik dapat mengikuti kegiatan belajar dengan tertib 2) Peserta didik dapat mendengarkan penjelasan guru dengan seksama c. Kognitif 1) Peserta didik dapat menggambar skema rangkaian mesin blowing berdasarkan urutan proses. 2) Peserta didik dapat mengklasifikasikan jenis – jenis urutan mesin blowing sesuai dengan kebutuhan proses. Mesin blowing, rangkaian mesin blowing, sistem penyuapan bahan baku BAB I MESIN BLOWING TUJUAN PEMBELAJARAN BAB I MESIN BLOWING PETA KONSEP MESIN BLOWING Fungsi Mesin Blowing Urutan pada Mesin Blowing Jenis – jenis Rangkaian Mesin Blowing Sistem Penyuapan Bahan Baku ke Mesin Carding


2 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL PENDAHULUAN Gambar 1.1 Mesin Auto Bale Plucker Dan Multi Mixer Bahan baku blowing berupa bal serat dalam bentuk serat-serat yang dikemas secara padat, perlu dibuka sehingga serat-serat yang ada di dalamnya terurai dan terbuka. Dengan terurainya serat-serat tersebut maka serat-serat bahan baku akan mudah untuk dibersihkan. Mengingat hal tersebut maka proses utama yang terjadi pada blowing adalah proses pembukaan dan pembersihan serat. Proses-proses tersebut sangat dibutuhkan dalam menjamin kelancaran dan mutu produksi pada proses selanjutnya dalam pemintalan. Walaupun proses pembukaan dan pembersihan hanya sekitar 5 – 10 % dari total biaya pemintalan benang, tetapi hal ini sangat berpengaruh secara tidak langsung terhadap besarnya bahan baku yang hilang dan mutu benang yang diproduksi pada pemintalan. Selain proses pembukaan dan pembersihan dalam proses blowing juga terjadi proses pencampuran yang biasa disebut dengan blending. Proses pencampuran pada blowing dilakukan untuk mencampur bagian-bagian serat yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga memiliki sifat yang homogen. Serat yang berada diatas bagian bal perlu dicampur dengan serat yang berada dibawah bal, dan juga untuk posisi-posisi yang lainnya.


3 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN A. Fungsi Mesin Blowing Tiga fungsi utama blowing yaitu pembukaan, pembersihan dan pencampuran dilakukan oleh susunan mesin-mesin blowing (blowing lines) yang terdiri dari beberapa jenis mesin sehingga tiga fungsi utama tersebut dapat berjalan dengan baik sesuai dengan bahan baku yang sedang diproses. Besarnya komposisi/ perbandingan ketiga fungsi utama tersebut tergantung dari karakteristik bahan baku yang diproses. Dalam proses blowing, dilakukan pembukaan gumpalan-gumpalan serat hingga menjadi gumpalan yang lebih kecil (terurai). Dengan terbuka/terurainya serat maka akan terjadi proses pembersihan serat dari kotoran-kotoran. Jumlah pembukaan dan pembersihan biasa disebut dengan opening point dan cleaning point, sangat tergantung pada keadaan bahan baku yang sedang diproses. Jika bahan baku yang diproses memiliki kotoran yang banyak maka besarnya proses pembersihan (cleaning point) akan lebih besar dari dua fungsi yang lainnya sehingga mesin-mesin pembersih yang digunakan akan lebih banyak. Namun jika serat yang diproses telah bersih dan bersifat homogen dan terkemas dalam bal yang sangat padat seperti serat-serat buatan maka besarnya proses pembukaan (opening point) akan lebih besar dari fungsi-fungsi yang lainnya. B. Urutan pada Mesin Blowing Berikut ini adalah contoh blowing lines yang biasa diterapkan dalam industri pemintalan benang : 1. Blowing lines untuk serat alam Blowing lines untuk serat alam dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 1.2 Skema Blowing Lines untuk serat alam Keterangan: 1. Susunan bal serat bahan baku 6. Bale Opener 2. Auto Bale Plucke (Blendomat) 7. Multi mixer II 3. Kondenser 8. Pembersih debu (deduster) 5. Multi mixer I 9. Mesin Carding


4 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN Blowing lines untuk serat alam menggunakan 2 buah mixer (5 dan 7) dan 2 buah opener cleaner (6). Susunan seperti ini digunakan untuk mengolah seratserat alam seperti kapas. 2. Blowing lines untuk serat buatan Susunan mesin-mesin blowing untuk serat buatan dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 1.3 Skema Blowing Lines untuk Serat Buatan Keterangan: 1. Susunan bal serat bahan baku 6. Bale Opener 2. Auto Bale Plucker (blendomat) 8. Pembersih debu (deduster) 4. Pemisah logam (metal separator) 9. Mesin Carding 5. Multi mixer Blowing lines untuk serat buatan lebih pendek, pada susunan ini terdapat pemisah logam (4) untuk memisahkan logam dari serat-serat yang mungkin terbawa pada saat serat dibuat sedangkan pencampuran, pembukaan dan pembersihan lebih sedikit jika dibandingkan dengan blowing lines untuk serat buatan. C. Jenis – jenis Rangkaian Mesin Blowing Berikut ini akan disajikan rangkaian Mesin Blowing jenis lama yang saat ini sudah banyak yang tidak digunakan bahkan hampir sudah tidak ada lagi :


5 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN 1. Jenis Lama a. Mesin Loftex Charger Gambar 1.4 Skema Mesin Loftex Charger Keterangan : 1. lembaran kapas 2. lattice 3. pawl penyuap (feed pawl) & Rachet 4. eksentrik / modulator / regulator Mesin ini merupakan peralatan penyuap lembaran-lembaran serat kapas (1), yang akan diteruskan ke mesin Hopper. Pada peralatan ini terdapat tiga sekatan sehingga dapat digunakan untuk menempatkan empat lembaran serat kapas bersama-sama. Biasanya sekatan ini diisi dengan lembaran-lembaran serat kapas yang berasal dari empat bal serat. Lattice (2) pada mesin ini digerakkan oleh peralatan penggerak yang sederhana dengan kecepatan yang dapat diubah-ubah, sehingga dapat memeriksa dengan teliti jumlah kapas yang terdapat pada mesin Hopper. Dengan demikian diperoleh penyuapan yang rata


6 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN b. Mesin Hopper Feeder Gambar 1.5 Skema Mesin Hopper Feeder Keterangan : 1. Gumpalan kapas 2. Pelat penahan 3. Apron/lattice Proses di mesin Hopper Feeder, gumpalan serat yang berasal dari mesin Loftex Charger jatuh pada lattice (3) dan diteruskan ke depan. Mesin ini sama dengan Loftex Charger yang merupakan peralatan penyuapan ke mesin berikutnya. c. Mesin Hopper Feeder Cleaner Gambar 1.6 Skema Mesin Hopper Feeder Cleaner


7 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN Keterangan : 1. Sisir kapas 2. Apron berpaku (spike lattice) 3. Rol pengambil Proses di Mesin Hopper Feeder Cleaner. Mesin ini masih sama dengan mesin Loftex Charger, yaitu merupakan peralatan penyuapan ke mesin berikutnya. Kapas dibawa ke atas oleh apron berpaku (2) dan diratakan oleh sisir perata (1). Jarak antara sisir perata (1) dengan apron berpaku (2) diatur sedemikian rupa sehingga hanya gumpalan kapas yang masih besar, akan jatuh ke bawah oleh pukulan sisir perata (1). Gumpalangumpalan kapas yang jatuh tersebut akan mengalami proses seperti di atas berulang kali sampai gumpalan menjadi kecil, sehingga dapat lewat melalui jarak antara sisir perata (1) dengan apron berpaku (2). Kemudian kapas dipukul oleh rol pengambil (3) dan jatuh pada mesin Pre Opener Cleaner. Rol pengambil (3) berbentuk silinder dan dapat digunakan untuk mengolah serat kapas atau serat buatan. Gerakan berpaku juga dikenal di area ini. Gerakan-gerakan ini dijumpai pada mesin-mesin pencabik bal kapas (Hopper Bale Breaker), pembuka bal kapas (Hopper Bale Opener) dan mesin penyuap (Hopper Feeder). Prinsip bekerjanya mesin-mesin tersebut pada hakikatnya sama, hanya berbeda dalam hal ukuran paku-paku pada lattice dan rol perata. Apabila jarak rol perata terhadap lattice makin dekat maka gumpalan-gumpalan kapas yang lewat diantaranya makin kecil. Dengan demikian tingkat pembukaan kapas dapat diatur oleh pengaturan jarak tersebut. Semakin dekat penyetelan jaraknya, semakin terbuka kapasnya tetapi produksi per satuan waktu semakin rendah. Hal ini disebabkan karena sebagian besar kapas akan dipukul dan kembali jatuh. Akibat dikembalikannya sebagian dari gumpalan kapas tersebut maka terjadi proses pencampuran yang lebih baik. Untuk mendapatkan tingkat pembukaan yang baik tanpa mengurangi jumlah produksi, dapat ditempuh dengan cara mempercepat putaran lattice. Mengenai kecepatan lattice ini tidak ada pedoman tertentu, yang pokok adalah jarak antara lattice dan rol peratanya.


8 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN Gambar 1.7 Alur Gerakan antara permukaan berpaku Pada dasarnya harus dijaga supaya setting diusahakan sedekat mungkin. Hanya saja perlu diperhatikan bahwa semakin dekat settingnya kemungkinan timbul bahaya kebakaran semakin besar. Apabila kecepatan perata dan pemukul tidak sebanding peningkatannya maka gumpalangumpalan kapas besar yang relatif belum terbuka dapat lewat diantaranya meskipun settingnya sudah dekat. Hal ini dapat dijalankan sebagai berikut : Pada gambar di atas misalnya kecepatan permukaan lattice berpaku dari suatu pembuka kapas 6.000 cm/menit dan kecepatan putaran rol perata 250 rpm sedangkan jumlah paku pada rol perata ada 4, maka setiap menit akan ada paku sebanyak 4 x 250 = 1.000 buah lewat titik R. Kecepatan permukaan lattice antara titik P dan Q ialah 6.000 cm/menit tetapi antara titik Q dan S kecepatan ujung-ujung pakunya ± 9.000 cm/menit karena adanya perubahan arah paku yang menyebabkan jarak antar ujung-ujung paku bertambah besar. Jika jarak semula ujung paku antara titik P dan Q sama dengan 1,25 cm maka antara titik Q dan S menurut perhitungan, jarak tersebut menjadi 12,5 20 x 11,25 cm = 18 cm. Apabila kecepatan ujungujung paku antara titik Q dan S dibagi dengan jumlah paku rol perata yang lewat di titik R (jumlah pukulan paku per menit) akan didapat hasil : 1.000 9.000 = 9 cm/paku rol perata. Hal ini berarti bahwa untuk setiap kali paku rol perata melewati titik R, maka ujung-ujung paku pada lattice antara titik Q dan S bergerak sejauh 9 cm. Jadi setiap paku pada lattice akan mengalami 9 18 = 2 kali pukulan oleh paku Rol perata. Tempat kedudukan pukulan tersebut tidak tepat pada titik R, dengan setting antar ujungujung paku pada posisi paling dekat sehingga terjadi dua kali pemukulan.


9 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN Apabila kecepatan lattice ditingkatkan dua kali tanpa mempercepat kecepatan rol perata, gumpalan-gumpalan yang besar kapas akan diteruskan melewatinya, sebab perata hanya mempunyai kesempatan memukul sekali saja. Usaha-usaha untuk memperbaiki pembukaan tanpa memengaruhi jumlah produksi tidak dapat dicapai hanya dengan mempercepat lattice. d. Mesin Pre Opener Cleaner Gambar 1.8 Skema Mesin Pre Opener Cleaner Keterangan : 1. Penggerak (driver) 2. Penahan (baffles) 3. Silinder pemukul berpaku 4. Pelat pembersih 5. Batang saringan (gridbars) 6. Peghisap (breather) 7. Saluran pneumatic (pneumatic line) 8. Pelat penahan hisapan (air gap dis) Proses di Pre Opener Cleaner. Kapas yang berasal dari mesin Blending Feeder jatuh pada permukaan silinder pemukul yang berpaku (3) pada bagian yang pertama


10 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN dari susunan tiga silinder. Kemudian kapas diteruskan pada mesin Pre Opener Cleaner pada ketiga silinder pemukul berpaku (3). Ketiga silinder tersebut meneruskan kapas melalui pelat pembersih (4) dan batang saringan (5). Jarak batang saringan dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan kapas yang diolah. Udara dikeluarkan dari celah sehingga dengan demikian sebagian besar debu, serat-serat yang beterbangan, dihisap sedangkan pecahan-pecahan biji dan kotoran serta limbah dapat ditampung di bawah gridbars. Kemudian kapas dikeluarkan melalui silinder saluran pneumatis (7) dan diteruskan ke mesin berikutnya. Mesin ini dapat juga digunakan untuk mengolah serat buatan yang biasanya dalam keadaan yang sangat padat tanpa mengakibatkan kerusakan pada seratnya. Pemisahan Kotoran di Mesin Pre Opener Cleaner : Gumpalan serat yang jatuh ke rol pemukul (1) akan langsung mendapat pukulan sehingga terjadi proses pembukaan serat menjadi lebih terurai karena berat jenis kotoran (biji, batang, daun, pasir/logam) lebih berat dari pada berat jenis serat, maka cenderung akan jatuh ke bawah membentur dindingdinding batang saringan (2) untuk masuk melalui celahcelah batang jaringan (3) dan bertumpuk di under cassing. Gambar 1.9 Skema Rol Pemukul dan Batang Saringan Keterangan: 1. Rol Pemukul (Pined beater) 2. Batang Sarigan (Gridbars) 3. Celah Batang Saringan


11 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN Pada daerah ini juga terdapat gerakan memukul. Gambar 1.10 Skema Rol Pemukul Mesin Pre Opener Cleaner Keterangan : 1. Pelat pemisah 2. Rol pemukul 3. Batang saringan . Gumpalan serat yang jatuh ke permukaan rol pemukul (2) A langsung dipukul dan terlempar ke rol pemukul (2) B karena ada pelat pemisah maka gumpalan serat kembali jatuh pada permukaan antara rol pemukul (2) A dan rol pemukul (2) B. Dengan gambar di atas maka ada 2 kali proses pembukaan di daerah x dan y. Agar gumpalan serat dapat lebih terbuka ada yang menggunakan 5 buah rol pemukul, karena akan terjadi 4 kali proses pembukaan.


12 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN e. Mesin Condensor at Cleaner Gambar 1.11 Skema Mesin Condensor at Cleaner Keterangan : 1. Silinder penampung (condensor) 2. Rol pemukul / pengambil Proses di Mesin Condensor at Cleaner . Gumpalan serat yang jatuh ke permukaan condensor (1) akan terhisap oleh fan sehingga kotoran dan serat pendek akan terhisap oleh fan akan masuk melalui celah-celah condensor untuk ditampung pada air filter condensor at cleaner. Serat-serat panjang yang menempel pada permukaan condenser akan tergaruk oleh rol pemukul/pengambil (karena permukaan rol pemukul/ pengambil terbuat dari kulit) untuk diteruskan ke mesin opener cleaner. Gambar 1.12 Skema Pemisah Kotoran Mesin Condensor at Cleaner Keterangan : 1. Batang saringan (Condensor) 2. Saluran fan penghisap 3. Fan penghisap Proses di mesin Condensor at Cleaner.


13 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN Gumpalan serat akan menempel pada permukaan Condensor karena hisapan fan. Kotoran-kotoran berupa biji, batang daun, pasir atau logam cenderung berada di bagian bawah gumpalan serat dan serat-serat pendek karena hisapan fan juga cenderung berada pada lapisan gumpalan serat di atas permukaan condensor. Karena gerakan rol pengambil akan membantu kotorankotoran dan serat pendek terhisap oleh fan melalui celah-celah condensor dan saluran fan untuk ditampung pada air filter for Condensor at Cleaner. f. Mesin Condensor at Cleaner Gambar 1.13 Skema Mesin Opener Cleaner Keterangan : 1. Gumpalan kapas 2. Penggerak 3. Penahan (baffles) 4. Pemukul (beater) 5. Batang saringan (gridbars) 6. Pintu pembersih 7. Penghisap (fan) 8. Saluran pneumatis Proses di Mesin Opener Cleaner. Karena putaran pemukul maka gumpalan kapas akan masuk ke depan secara bertahap. Kotoran-kotoran akan berjatuhan melalui celah-celah batang saringan. Kapas yang keluar dari mesin ini, kemudian diteruskan ke mesin Picker/Scutcher.


14 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN Pemisahan Kotoran di Mesin Opener Cleaner : Gambar 1.14 Skema Rol Pemukul dan Batang Saringan Keterangan : 1. Rol Pemukul (Pined beater) 2. Batang Saringan (Gridbars) 3. Celah Batang Saringan g. Mesin Condensor at Picker Gambar 1.15 Skema Mesin Condensor at Picker


15 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN Keterangan : 1. Saluran in let 2. Saluran out let 3. Condensor 4. Rol pemukul Proses di Mesin Condensor at Picker: Gumpalan kapas masuk melalui saluran in let (1) karena hisapan fan jatuh ke permukaan condensor (3). Kotoran-kotoran (batang, biji, daun, pasir, logam) akan masuk ke lubang condensor untuk ditampung pada air filter for Condensor at Picker melalui saluran out let (2). Sedang gumpalan kapas yang masih menempel pada permukaan Condensor akan digaruk/ diambil oleh rol pemukul untuk disuapkan ke mesin berikutnya. Gumpalan serat akan menempel pada permukaan Condensor karena hisapan fan. Kotoran-kotoran berupa biji, batang daun, pasir atau logam cenderung berada di bagian bawah gumpalan serat dan serat-serat pendek karena hisapan fan juga cenderung berada pada lapisan gumpalan serat di atas permukaan condensor. Karena gerakan rol pengambil akan membantu kotoran-kotoran dan serat pendek terhisap oleh fan melalui celahcelah condensor dan saluran fan untuk ditampung pada air filter for Condensor at Cleaner. h. Mesin Micro Even Feeder Gambar 1.16 Skema Mesin Micro Even Feeder


16 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN Keterangan : 1. Condensor 2. Rol pemukul 3. Gumpalan kapas 4. Rol pemukul 5. Pintu pengontrol isi 6. Apron berpaku 7. Rol pengontrol 8. Kick rol Proses di Mesin Micro Even Feeder Gumpalan serat (3) yang diambil rol pemukul (2) dari Condensor (1) akan jatuh ke pasangan rol pemukul (4) untuk mendapatkan pukulan (proses pembukaan) yang selanjutnya akan dibawa ke atas oleh apron berpaku (6) dan akan diambil oleh rol pengambil (7) untuk diteruskan ke mesin berikutnya. Sedangkan volume kapas dikendalikan oleh kick rol (8) dan pintu berayun (5) yang akan menghentikan mesin apabila penuh dan menjalankan mesin kembali secara otomatis. i. Mesin Scutcher Gambar 1.17 Skema Mesin Scutcher Keterangan : 1. Silinder penampung (condensor) 2. Saluran penyuap 3. Pemukul (beater) 4. Pelat penaha (buffle rack)


17 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN 5. Apron berpaku (spike lattice) 6. Pembersih (stripper) 7. Saluran penyuap 8. Pemukul (beater) 9. Penghisap (fan) 10. Rol pembersih (stripping rolls) 11. Rol penggilas (calender rolls) 12. Gulungan lap 13. Batang penggulung (lap arbor) Proses di Mesin Scutcher baru Jika dibandingkan dengan mesin Scutcher model lama maka mesin Scutcher model baru ini konstruksinya lebih kuat. Mesin ini dapat digunakan untuk mengolah kapas atau serat-serat buatan dengan produksi yang tinggi. Bahan yang akan diolah ditarik mesin Scutcher oleh silinder penampung (1). Penghisapnya terpisah dan motornya dapat digunakan untuk melayani dua atau lebih silinder penampung. Apabila digunakan mesin Scutcher yang lebih dari satu untuk pembukaan dan pembersihan. Penyuapannya diatur secara otomatis. Silinder penampung bertugas menampung kapas untuk penyuapan dengan menggunakan pelat penahan yang bekerja pengatur penyuapan kepada pre opener beater. Pre opener beater menyuapkan kapas yang sudah benar-benar terbuka pada suatu daerah penyuapan yang dilengkapi dengan pelat penahan yang bekerja dengan baik. Kapas dinaikkan ke atas dengan perantaraan apron berpaku (5) untuk memperoleh hasil pencampuran yang baik. Seratserat yang sudah rata sekali kemudian disuapkan ke daerah pemukul yang terakhir. Selanjutnya akan dihasilkan gulungan lap seperti mesin Scutcher model lama. Gerakan pengaturan penyuapan mesin scutcher ini biasanya dilakukan oleh mesin penyuap yang ditempatkan sebelumnya. Gambar 1.18 Pengatur Penyuapan


18 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN Keterangan : 1. Kapas 2. Lattice penyuap 3. Rol penekan 4. Pedal penekan 5. Rol penyuap 6. Daerah pemukulan Bagian-bagian yang mengatur penyuapan pada scutcher seperti terlihat pada gambar di atas dan biasanya terdiri dari lattice penyuap (2), rol penekan (3) yang gunanya untuk memadatkan kapas, pedal penyuap (4) yang dapat bergerak sesuai dengan tebal tipisnya kapas yang disuapkan dan rol penyuap (5) yang menyuapkan dan menjepit kapas yang disuapkan. 75 Prinsip bekerjanya peralatan tersebut dapat diikuti pada uraian dan gambar x. Cara kerja alat pengatur penyuapan apabila keadaan lap yang dihasilkan itu normal maka belt yang menghubungkan kedua Cone drum kedudukannya harus ada di tengah-tengah dan tebal kapas yang terjepit oleh rol penyuap dan pedal juga tertentu. Apabila kapas yang masuk antara rol penyuap dan pedal mempunyai tebal yang berlainan dengan tebal kapas pada waktu kedudukan belt ada di tengahtengah, maka pedal yang dapat bergerak seperti timbangan itu akan bergerak keatas atau kebawah. Gambar 1.19 Pengatur Penyuapan (Feed Regulator) Gerakan ini diteruskan melalui b, c1 , c 2 , c 3 , d, o dan f sehingga menyebabkan terjadinya penggeseran belt pada cone drum sehingga rol penyuap akan berputar lebih lambat atau lebih cepat. Kalau penyuapan


19 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN kapas terlalu tebal, maka kapas akan menekan ujung pedal (a) kebawah sehingga ujung pedal yang lain (b) bergerak keatas dan gerakan ini akan menarik keatas berturut-turut c1 , c 2 , c 3 , d dan dengan perantaraan poros (e), batang (f) akan menggeserkan belt ke kiri sehingga cone drum (g 2 ) 76 berputar lebih lambat. Perputaran dari cone drum atas akan diteruskan ke rol penyuap (h) melalui roda-roda gigi S, T1 , T 2 , dan T3 , sehingga putaran dari rol penyuap juga menjadi lambat. Dengan demikian maka penyuapan kapas oleh rol penyuap juga menjadi lebih lambat. Demikian pula akan terjadi sebaliknya apabila kapas yang disuapkan terlalu tipis. x Pergerakan Pedal dan Perpindahan Belt Perpisahan kedudukan atau letak belt terjadi langsung dan sebanding dengan terbukanya atau tertutupnya gerakan pedal. Gambar 1.20 Pergerakan Pedal dan Perpindahan Belt Keterangan : 1. Kapas 2. Lattice penyuap 3. Pedal 4. Roda gigi 5. Rol penyuap 6. Roda gigi 7. Daerah pemukulan 8. Cone drum atas (pasif) 9. Belt 10. Cone drum bawah (aktif)


20 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN Pada proses pembukaan dan pemukulan serat di mesin scutcher. Untuk mendapatkan hasil pembukaan dan pemisahan kotoran yang terdapat pada kap maka jumlah pukulan oleh pemukul (beater) terhadap serat sangat menentukan. Semakin banyak pukulan batang pemukul terhadap serat semakin baik pula pembukaan dan pemisahan serat. Jumlah pukulan terhadap serat dapat memengaruhi kerusakan serat serta limbah yang terjadi. Jadi harus ada optimasi antara jumlah pukulan dan kerusakan serat. Pukulan terhadap serat dapat dihitung berdasarkan pukulan untuk panjang gumpalan serat yang disuapkan, misalnya panjang 1 inci. Dalam penentuan jumlah pukulan beater per inci serat, faktor-faktor yang harus diketahui adalah : 1) kecepatan putaran dari pemukul 2) jumlah lengan pemukul 3) kecepatan penyuapan . Kecepatan putaran dari pemukul dapat dihitung melalui susunan roda gigi Scutcher, apabila diketahui RPM motornya. Jumlah lengan pemukul bergantung dari jenis pemukul (beater) yang digunakan. Umumnya mesin Scutcher menggunakan pemukul yang mempunyai tiga lengan pemukul. Kecepatan penyuapan dapat dihitung melalui susunan roda gigi dimulai dari RPM motor, akan didapat RPM dari rol penyuap. Sedangkan kecepatan penyuapan adalah sama dengan kecepatan permukaan dari rol penyuapan. Misalkan putaran dari pemukul per menit setelah dihitung melalui susunan roda gigi adalah = n. Jumlah lengan pemukul yang digunakan = z. Kecepatan penyuapan per menit = 1 inci. Maka jumlah pukulan per inci = (z x n)/1. Untuk menentukan jumlah pukulan per serat, selain faktorfaktor pada pukulan per inci, harus diketahui pula panjang serat dan jarak antara titik jepit rol penyuap dengan ujung pemukul. Pada gambar terlihat bahwa panjang serat = f dan jarak antara titik jepit rol penyuap dengan ujung pemukul = a. Serat yang dipukul oleh lengan pemukul tidaklah seluruhnya, tetapi hanya bagian (f – a), karena setelah ujung serat yang terjepit oleh rol penyuap lepas, maka serat akan segera terlemparkan akibat dari pukulan dari lengan pemukul. Bila jumlah pukulan per inci = (z x n)/1 , maka untuk bagian serat sepanjang (f – a) inci, akan mendapat pukulan sebanyak (f – a) x ((z x n)/1). Bila jumlah pukulan per serat dinyatakan dengan P, maka : P = (f – a) x (( z x n)/1) Keterangan : P = jumlah pukulan per serat f = panjang serat dalam inci a = jarak antara titik jepit rol penyuap dengan ujung pemukul dalam inci z = jumlah lengan pemukul n = putaran pemukul per menit 1 = kecepatan penyuapan per menit dalam inci


21 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN Gambar 1.21 Bagian Penyuapan Mesin Scutcher Keterangan : 1. Apron penyuapan 2. Gumpalan kapas 3. Pedal 4. Rol penyuap 5. Pemukul (Beater) 6. Batang saringan (Grid Bars) 7. Silinder penampung (screen) Gambar 1.22 Pemisahan Kotoran di Mesin Scutcher Keterangan : 1. Lattice 2. Pedal pengantar kerataan 3. Rol penyuap 4. Batang saringan 5. Pemukul 6. Silinder penampung


22 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN Seperti telah diterangkan di depan bahwa kapas yang keluar dari rol penyuap terus mengalami pukulan pemukul sehingga kapas menjadi terbuka dan kotoran terlepas dari kapas kemudian keluar melalui celahcelah batang saringan dan kapasnya terlemparkan oleh pemukul dan oleh adanya hisapan angin dari kipas yang ada dibawah silinder saringan, maka kapas akan tertampung menempel pada permukaan silinder saringan. Mekanisme terjadinya pemisahan kotoran dari kapas kemudian jatuh melalui celah-celah batang saringan dapat dijelaskan sebagai berikut : Misalnya : K = gaya centrifugal r = jari-jari pemukul M = massa, massa = volume x berat jenis V = kecepatan keliling pemukul n = putaran per menit dari pemukul Z = jumlah lengan pemukul d = diameter pemukul M kp = massa kapal M kt = massa kotoran K kp = gaya centrifugal yang diderita kapas K kt = gaya centrifugal yang diderita kotoran BD = berat jenis BD kp = berat jenis kapas BD kt = berat jenis kotoran Pada waktu pemukul berputar, maka akan timbul gaya centrifugal pada pemukul besarnya. K = (M x V2)/r . 2. Jenis Baru a. Mesin Auto Bale Plucker Fungsi mesin ini untuk membuka gumpalan-gumpalan serat dari bentuk bal / padat menjadi gumpalan serat yang lebih kecil. Proses pengambilan material dilakukan oleh detacher. Proses ini berjalan dengan halus degan derajat pembukaan yang sama oleh mekanisme dari detacher. Prinsip kerja detacher adalah berjalan dengan arah putaran ke dalam. Material dihisap oleh fan motor melalui pipa material transpor.


23 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN Gambar 1.23 Mesin Auto Bale Plucker b. Mesin Bale Opener Mesin bale opener adalah mesin yang berfungsi untuk membuka gumpalan serat sehingga memudahkan fungsi-fungsi blowing lainnya yaitu pembersihan dan pencampuran. Selain berfungsi sebagai pembuka gumpalan serat, mesin ini juga dapat berfungsi untuk mencampur serat yang disuapkan terhadap mesin ini. 1) Bagian-Bagian Utama Mesin Bale Opener Gambar 1.24 Skema Bagian-bagian Utama Mesin Bale Opener


24 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN Bagian-bagian utama mesin bale opener konvensional terdiri dari : a) Lattice penyuap b) Lattice bawah Posisi latice bawah terletak secara horizontal, bagian mesin ini berfungsi untuk membawa gumpalan-gumpalan serat memasuki mesin. Penyuapan bahan baku terhadap lattice bawah bisa dilakukan secara manual maupun otomatis. c) Lattice berpaku Bagian ini terdiri dari lattice yang pada permukaannya terdapat paku-paku yang tersebar rata pada seluruh permukaannya, posisi bagian ini pada mesin adalah horizontal, lattice berpaku berfungsi mangambil bahan baku dari latice bawah kemudian membawanya ke atas secara bertahap. d) Pemukul (beater) Ada tiga jenis pemukul yang dipasang pada mesin bale opener: (1) Rol Pemukul, berfungsi untuk melepaskan serat-serat dari lattice berpaku (2) Rol Perata (Evener Beater), berfungsi untuk meratakan seratserat yang ada pada latice berpaku sebelum dilepaskan oleh striper beater sehingga serat yang diambil oleh stripper beater memiliki jumlah serat yang tetap (rata). (3) Rol Pembersih, berfungsi untuk membantu fungsi evener beater dalam meratakan jumlah serat pada permukaan lattice berpaku. 2) Mekanisme Kerja Mesin Bale Opener Serat-serat disuapkan pada lattice bawah menyebar merata pada seluruh permukaannya. Serat-serat tersebut dibawa memasuki mesin bale opener oleh lattice bawah. Serat-serat yang dibawa oleh lattice bawah selanjutnya diambil oleh lattice berpaku secara bertahap ke bagian atas mesin dengan posisi miring. Serat-serat yang terbawa oleh lattice berpaku sebelum diambil oleh stripper beater diratakan terlebih dahulu oleh beater perata (evener beater), setelah rata serat diambil oleh stripper beater dan disuapkan pada mesin selanjutnya pada proses blowing yang biasanya adalah mesin-mesin pembersih bahan baku. c. Multi Mixer Fungsi mesin ini untuk wadah atau tempat menampung material serat untuk dapat lebih tercampur / homogen sebelum disuplai ke mesin carding. Mesin ini memiliki beberapa ruangan (chamber).


25 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN Gambar 1.25 Mesin Multi Mixer d. Mesin Super Cleaner Bahan baku pemintalan yang berupa serat-serat dalam bentuk bal setelah mengalami proses pembukaan pada mesin bale opener harus dibersihkan lebih lanjut karena serat yang keluar dari bale opener masih mengandung kotoran yang masih menempel pada serat. Dengan telah terbukanya gumpalan serat oleh mesin bale opener maka pembersihan serat akan lebih mudah untuk dilakukan. Proses pembersihan pada rangkaian mesin blowing dilakukan oleh mesin yang disebut Super Cleaner. Untuk melakukan fungsinya, mesin super cleaner terdiri dari beberapa komponen utama yang memiliki fungsi yang saling mendukung untuk proses pembersihan. Mesin ini terdiri dari rol-rol penyuap, rolrol pemukul, mote knifes (pisau pembersih), dan peralatan listrik statis tegangan tinggi. Elemen-elemen utama tersebut disusun terstruktur membentuk sistem pembersihan bahan baku yang efisien sehingga kotoran yang melekat pada bahan baku yang berupa debu dan kotoran lainnya dapat terlepas dengan tanpa merusak serat yang sedang diproses. 1) Bagian-Bagian Utama Mesin Super Cleaner Struktur susunan komponen-komponen mesin super cleaner dapat dilihat pada gambar dibawah ini:


26 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN Gambar 1.26 Skema Mesin Super Cleaner Keterangan: 1. Rol-rol Penyuap Rol-rol penyuap terdiri dari tiga buah rol beralur yang terbuat dari aluminium campuran, berfungsi untuk menyuapkan bahan baku dari mesin sebelumnya yaitu mesin bale opener. 2. Rol Pengambil Rol ini berupa sepasang rol beralur yang terbuat dari baja yang dilengkapi dengan peralatan pegas untuk mengatur ketebalan serat yang diambil secara otomatis. 3. Rol Pemukul Berpaku Rol ini dipasang setelah rol pengambil dan berfungsi untuk membuka serat dengan pegangan yang baik sehingga mudah untuk disuapkan ke rol pemukul berikutnya. 4. Rol Permukaan Gigi Gergaji Rol ini terdiri dari dua buah dan dipasang sebagai rol pemukul yang kedua dan ketiga dengan fungsi sebagai pembuka, pembersih debu, dan pelurus serat-serat yang diproses. 5. Mote Knife Mote knife pada mesin ini terdiri dari dari delapan buah yang dipasang di bawah rol-rol pemukul. Dibawah rol pemukul pertama dipasang 4 buah mote knife dan dibawah rol pemukul kedua dan ketiga masing-masing 2 buah. Fungsi utama mote knife adalah untuk memisahkan antara kotoran dengan serat yang terlepas. Pada mesin ini, celah antara mote knife dengan rol pemukul serta kemiringannya dapat diatur sesuai dengan bahan baku yang diolah. 6. Peralatan Listrik Statis Tegangan Tinggi Peralatan ini dipasang diantara pemukul kesatu dan kedua dan diantara pemukul kedua dan ketiga. Peralatan ini berfungsi untuk


27 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN membantu dalam meluruskan serat dengan memanfaatkan gaya magnetic pada listrik statis, selain itu peralatan ini juga membantu gumpalan serat bergerak dengan lancar tanpa masalah. 7. Pengumpul Debu dan Kotoran Debu dan kotoran yang terpisahkan dari serat oleh mote knife dikumpulkan dalam tempat pengumpul dan dihudap keluar dari mesin oleh kipas penghisap debu dan kotoran. 2) Mekanisme Kerja Mesin Super Cleaner Serat-serat bahan baku dari mesin bale opener disuapkan kepada rol-rol penyuap mesin super cleaner kemudian diambil oleh pasangan rol pengambil, oleh rol ini ketebalan gumpalan serat yang masuk pada rol pemukul pertama diatur, kemudian serat-serat mengalami pembukaan dan pembersihan oleh rol pemukul pertama yang berupa rol pemukul berpaku yang dibawahnya terdapat mote knife. Dari rol pemukul pertama serat-serat bergerak ke pemukul kedua dan ketiga yang berupa rol pemukul gigi gergaji serta dibawahnya terdapat mote knife, pada kedua rol pemukul ini serat-serat mengalami pembersihan lebih lanjut sehingga debu dan kotoran yang melekat pada serat dapat terlepas dan serat menjadi lebih bersih. Ketika serat mengalami proses pembukaan dan pembersihan, pergerakan serat dibantu oleh peralatan listrik statis tegangan tinggi. Selain membantu pergerakan serat, peralatan ini juga membantu pelurusan serat. Kotoran yang terpisahkan dari serat oleh mote knife dikumpulkan pada suatu tempat dan dihisap oleh kipas penghisap keluar dari mesin. D. Sistem Penyuapan Bahan Baku ke Mesin Carding Sistem penyuapan bahan baku terhadap mesin carding telah mengalami perkembangan dari sistem lap feeding hingga sistem chute feed. Dengan pengembangan sistem penyuapan bahan baku ini kelancaran proses, tingkat produktivitas, dan mutu produk bisa ditingkatkan. 1. Penyuapan Bahan Baku Sistem Lap ( Sistem konvensional ) Penyuapan bahan baku pada mesin carding dalam bentuk lap scutcher memiliki beberapa keuntungan, salah satunya adalah kemudahan dalam mengontrol ketebalan lap, dan pemasangan yang lebih fleksibel. Selain itu proses blending bisa dilakukan dengan sistem ini, masing-masing mesin carding secara individual bisa disuapkan lap dari serat-serat yang berbeda. Namun dari keuntungan-keuntungan tersebut ada beberapa kekurangan yang ada dalam sistem penyuapan lap atau flock yang diantaranya adalah: a. lebih membutuhkan penangan secara manual dalam transportasi bahan dan pergantian lap b. ada kemungkinan keterlambatan pergantian lap ketika lap habis, jika lap dalam mesin carding habis harus segera diganti dengan lap baru . c. lebih banyak waste (limbah) yang terbuang karena pergantian lap dan perbaikan kesalahan penggantian lap. d. ada kemungkinan macet pada taker-in karena lap yang disuapkan terlalu tebal atau lebih tebal dari biasanya.


28 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN e. Sistem ini sudah mulai banyak ditinggalkan dan bahkan sudah hampir tidak ada lagi karena tidak efisien dan memerlukan banyak waktu dalam prosesnya. 2. Penyuapan Bahan Baku Sistem Chute feed Seksi Tunggal Pada sistem Chute Feed seksi tunggal kolom bahan baku dengan tinggi tertentu didorong ke depan menuju roll penyupan (feed roll). Pada sistem ini penyuapannya tidak dilengkapi dengan sistem pembukaan bahan baku, pembukaan bahan baku hanya terdapat pada peralatuan penyalur bahan baku pusat. Bentuk chute feed seksi tunggal adalah sederhana, tidak terlalu rumit, dan ekonomis, serta mudah dalam perawatannya, tetapi sistem ini tidak cukup baik untuk sebuah sistem penyuapan bahan baku carding. Pada sistem ini terdapat distributor pusat yang berfungsi untuk membuka dan dan menyalurkan bahan baku secara kontinu ke saluran bahan baku carding utama dan dilanjutkan ke cabang-cabang saluran bahan baku yang langsung menuju sistem penyuapan pada mesin carding. Instalasi penyuapan bahan baku sistem Chute feed seksi tunggal dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 1.27 Skema Sistem Penyuapan Chute Feed Seksi Tunggal 3. Penyuapan Bahan Baku Sistem Chute feed Seksi Tunggal Gambar 1.28 Penyuapan Bahan Baku Sistem Chute Feed Seksi Ganda Penyuapan bahan baku sistem chute feed seksi ganda lebih rumit


29 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN dibandingkan sistem chute feed seksi tunggal tetapi dapat menghasilkan penyaluran bahan baku carding yang lebih baik. Pada sistem ini bahan baku yang disalurkan dari mesin blowing sebelum memasuki taker-in pada mesin carding akan dibuka terlebih dahulu kemudian dikontrol ketebalannya sehingga bahan baku yang disuapkan pada mesin carding memiliki kerataan yang baik. Konstruksi penyuapan bahan baku sistem chute feed seksi ganda dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 1.29 Skema Sistem Penyuapan Chute Feed Seksi Ganda Bahan baku yang didistribusikan oleh saluran bahan baku utama masuk ke saluran sistem ini dan langsung disuapkan kepada rol pembuka (8) oleh satu pasang rol penyuap (6). Pada tahap ini bahan baku mengalami pembukaan dan pembersihan dari debu-debu yang masih terdapat pada bahan baku. Setelah mengalami pembukaan, bahan baku langsung disalurkan ke kolom bahan baku (11), pada kolom bahan baku terdapat photo cell (10) yang akan mengatur tinggi permukaan bahan baku dengan cara mengontrol putaran rol pemasukan bahan baku untuk rol pembukaan (14). Kolom bahan baku yang terbentuk selanjutnya akan memasuki mesin carding melalui tiga rol penyuap (12) yang digerakan langsung oleh mesin carding menuju rol penyuap di mesin carding (13).


30 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL MATERI PEMBELAJARAN Gambar 1.30 Gearing Diagram Mesin Scutcher Keterangan : puli A = Ø 5 inci puli B = Ø 15 inci puli C = Ø 6 inci puli D = Ø 8 inci puli E = Ø 10 inci puli F = Ø 24 inci Roda gigi R1 = 78 inci Roda gigi R 2 = 20 inci Roda gigi R 3 = 55 inci Roda gigi R 4 = 14 inci Roda gigi R 5 = 88 inci Roda gigi R 6 = 33 inci Roda gigi R 7 = 31 inci Roda gigi R8 = 47 inci Roda gigi R 9 = 19 inci Roda gigi R10 = 20 inci Roda gigi R11 = 91 inci Roda gigi R12 = 16 inci Roda gigi R13 = 14 inci Roda gigi R14 = 29 inci Roda gigi R15 = 9 inci Roda gigi R16 = 68 inci Roda gigi R17 = 180 inci


31 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL TUGAS MANDIRI A. Tugas Individu 1. Buatlah rangkuman mengenai mesin blowing ! 2. Apa yang kalian ketahui perbedaan antara blowing lines untuk serat alam dan serat buatan ? 3. Jelaskan jenis – jenis rangkaian mesin blowing ! 4. Sebutkan bagian – bagian utama mesin bale opener ! 5. Jelaskan jenis - jenis cara penyuapan ke- mesin carding ! B. Tugas Kelompok 1. Buatlah kelompok dengan 4 orang temanmu ! 2. Persiapkan kertas gambar dan alat tulis ! 3. Gambarkan skema urutan rangkaian mesin blowing untuk serat alam dan serat buatan ! 4. Tuliskan keterangan nama – nama bagian mesin di bawah gambar serta tujuan menggunakan urutan rangkaian tersebut! 5. Kumpulkan pada gurumu hasil gambar yang telah kamu buat! C. Tugas Projek 1. Selesaikan tugas projek ini dengan mengikuti langkah-langkah berikut! 2. Bentuklah kelompok dengan anggota 2-4 orang! 3. Persiapkan alat tulis dan kertas gambar! 4. Gambarkan urutan rangkaian mesin blowing jenis lama! 5. Gambarkan urutan rangkaian Mesin Blowing Jenis Baru ! 6. Rangkum perbedaan gambar dari kedua jenis urutan rangkaian Mesin Blowing di atas pada selembar kertas ! 7. Buatlah laporan projek dan kumpulkan kepada gurumu ! 8. Isilah tabel di bawah untuk mengetahui kemajuanmu dalam melakukan tugas ! Tabel 1.1 Proses Pengerjaan Tugas Projek Kegiatan Minggu 1 ( hari ke- ) Keterangan 1 2 3 4 5 6 Mempersiapkan alat dan bahan Menggambar urutan rangkaian Mesin blowing jenis lama Menggambar urutan rangkaian mesin blowing jenis baru M e r a n g k u m perbedaan gambar dari kedua jenis urutan rangkaian mesin blowing


32 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL PENILAIAN AKHIR BAB Soal Pilihan Ganda 1. Pada mesin bale opener terdapat tiga rol yaitu.... A. rol pemukul, rol perata, rol pembersih B. rol pemutar, rol penggilas, rol pemukul C. rol perata, rol penggilas, rol pemukul D. rol pemutar, rol perata, rol pembersih E. rol pemukul, rol perata, rol pemutar 2. Besarnya gaya sentrifugal pada proses pembersihan serat dipengaruhi oleh massa serat itu sendiri (M), kecepatan putaran beater (V) dan jari-jari beater (r), maka hubungan itu dapat dirumuskan .... A. K = (V x M 2)/r B. K = (M 2 x V)/r C. K = (M x V2)/r D. M = (K x V 2)/r E. V = (K x M 2)/r 3. Mesin bale opener konvensional terdiri dari beberapa bagian berpaku yang sangat penting, yaitu.... A. Lattice Penyuap, Lattice Pendorong, Lattice Bawah, Lattice Berpaku. B. Lattice Berpaku, Pemukul (beater), Lattice Pendorong. C. Lattice Penyuap, Lattice Bawah, Lattice Berpaku, Pemukul (beater). D. Lattice Bawah, Lattice Penyuap, Lattice Berpaku, Lattice Pendorong. E. Lattice Atas, Lattice Bawah, Pemukul (beater) 4. Kelebihan Chute feed sistem ganda jika dibandingkan dengan Chute feed sistem tunggal adalah.... A. Adanya pembukaan serat awal dan pengontrolan ketebalan penyuapannya. B. Tekanan angin lebih rendah. C. Proses lebih sederhana. D. Kapasitas penampungan serat terbatas. E. Memiliki pipa penyuapan yang lebih rumit. 5. Dalam penentuan jumlah pukulan beater per inci serat, faktor – faktor yang harus diketahui adalah.... A. Kecepatan penyuapan, kecepatan putaran pemukul, panjang lengan pemukul. B. Kecepatan putaran pemukul, jumlah paku pemukul, jumlah penyuapan. C. Jumlah paku pemukul, panjang serat, kekuatan serat. D. Kecepatan putaran pemukul, jumlah lengan pemukul, kecepatan penyuapan. E. Panjang serat, kekuatan serat, kecepatan putaran pemukul.


33 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL PENILAIAN AKHIR BAB Soal Uraian 1. Jelaskan perbedaan blowing lines untuk serat alam dan blowing lines untuk serat buatan ! 2. Jika diketahui panjang serat = 1,5 inci dan jarak antara titik jepit rol penyuap dengan ujung pemukul = 1 inci serta jumlah lengan pemukul = 10 lengan, putaran pemukul = 100 putaran per menit, maka hitunglah jumlah pukulan per serat ! 3. Di dalam mesin super cleaner terdapat alat listrik statis tegangan tinggi. Jelaskan fungsi dari peralatan ini! 4. Jelaskan kekurangan dari sistem penyuapan di mesin carding menggunakan lap (sesuai sistem konvensional ) ! 5. Jelaskan kekurangan sistem chute feed seksi tunggal ! REFLEKSI Setelah mempelajari uraian materi mengenai jenis – jenis , urutan serta fungsi dari rangkaian mesin blowing, kalian dapat merefleksikan beberapa hal antara lain : a. Dapatkah kalian mengerti, memahami dan menjelaskan alur proses di mesin blowing? b. Dapatkah kalian mengerti, memahami dan menjelaskan fungsi berbagai jenis mesin blowing? c. Dapatkah kalian mengerti, memahami dan menjelaskan urutan mesin blowing sesuai dengan tujuannya? d. Dapatkah kalian mengerti, memahami dan menjelaskan jenis – jenis cara penyuapan ke mesin carding? e. Dapatkah kalian mengerti, memahami dan menggambarkan skema masingmasing jenis mesin blowing?


34 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL BAB II KESELAMATAN KERJA DAN PROSEDUR PENGOPERASIAN MESIN BLOWING a. Kognitif 1) Peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan pengertian keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan. 2) Peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan persiapan pengoperasian mesin blowing. 3) Peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan prosedur pengoperasian mesin blowing. b. Afektif 1) Peserta didik dapat mengikuti kegiatan belajar dengan tertib 2) Peserta didik dapat mendengarkan penjelasan guru dengan seksama c. Kognitif 1) Peserta didik dapat menghindarkan diri dari potensi penyebab kecelakaan kerja. 2) Peserta didik dapat melaksanakan pengecekan sebelum pengoperasian mesin blowing. 3) Peserta didik dapat melaksanakan pengoperasian mesin blowing TUJUAN PEMBELAJARAN BAB II KESELAMATAN KERJA DAN PROSEDUR PENGOPERASIAN MESIN BLOWING KATA KUNCI K3L, mesin blowing, prosedur pengoperasian mesin blowing. KESELAMATAN KERJA DAN PROSEDUR PENGOPERASIAN MESIN BLOWING Urutan pada Mesin Blowing Jenis – jenis Rangkaian Mesin Blowing PETA KONSEP


35 PERSIAPAN PEMINTALAN SERAT STAPEL Keselamatan, kesehatan kerja dan menjaga lingkungan merupakan program yang harus dilaksanakan karena bertujuan melindungi serta mencegah terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Dengan adanya program diharapkan pada saat pengoperasian mesin blowing diharapkan tidak terjadi kecelakaan baik kecelakaan kecil maupun kecelakaan yang sampai menimbulkan korban jiwa. MATERI PEMBELAJARAN A. Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan (K3L) Sebelum melaksanakan pengoperasian mesin blowing ada beberapa hal secara umum dan paling penting yang perlu disiapkan yaitu tentang Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L). 1. Menggunakan Alat Pelindung Diri Secara garis besar harus mengikuti kaidah-kaidah K3L dan yang paling mendasar adalah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Beberapa contoh alat pelindung diri yang paling umum dan dipakai di semua tempat atau semua mesin dan mutlak harus ada adalah: topi, masker, penutup telinga (earplug), sepatu safety atau sepatu olahraga dan sebagainya. Berikut ini beberapa gambar contoh Alat Pelindung Diri yang biasa dipakai : Gambar 2.1 Topi Kerja Gambar 2.2 Masker Kain PENDAHULUAN


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.