PILIHAN SAJAK SEKOLAH RENDAH Flipbook PDF

PILIHAN SAJAK SEKOLAH RENDAH

7 downloads 104 Views 3MB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

1 HUJAN MERDEKA SAJAK 1 Di langit Ogos awan gembira mengkhabarkan hujan merdeka turun lagi untuk kesekian kalinya membasahi bumi keramat ini dinginnya merangkul perasaan nusa syahdunya menyelimuti hati pembela damainya bertakhta di tiap jiwa anak-anak bangsa. Telah kutemui mutiara yang tersembunyi dalam denai-denai usia yang menjanjikan kebahagiaan kukecapi aroma pembangunan kukucupi wangian pembebasan dan telah kuwarnai kanvas jati diri mengikut lakaran budaya dan potret bangsaku. Terima kasih, hujan merdeka walau langit Ogos berlalu titisnya membasahi sepanjang musim terbukti bila pohon cinta bangsa berbuah lebat, kuntuman bunga cinta mekar mewangi, manisnya mengharum menjadi payung anak-anak bangsa pertiwi Hujan merdeka turun lagi titisnya menjelajahi hati srikandi pertiwi tersenyum menerimamu memeluk janji yang termeterai harapan yang terkota teguh mengepung cinta.


2 SAJAK 2 WATIKAH DI DAERAH MERDEKA Telah berpesan Laksamana Hang Tuah kepada kita ‘Takkan Melayu Hilang di Dunia’ Ayuh! Mari kita susur pantai maknanya di negeri tempat darah pahlawan Melayu mengalir berselirat ke akar umbi buminya mencengkam lumat hasad dan dendam takkan sekalipun meracuni himpunan setia meski dimesrai penjajah bersilih ganti. Menjelang malam 31 Ogos aromanya bak kasturi menyusup ke tiap pelusuk empat belas negeri dengan sejuta harapan dan doa mengharum setiap nadi anak bumi gemilangnya daerah merdeka milik abadi! Di daerah merdeka yang permai ini kita berdiri teguh bercakap tentang maruah bangsa kedaulatan pertiwi dan gagasan mengangkat makna merdeka di bawah rahmat Yang Maha Esa siap siaga bukan sekadar sedar di mata halangan dan cabaran menuntut ketelusan menghayati tindakan dan kewajipan menyelinap ke tiap kerangka visi dan misi kemajuan dunia melangkah seiringan tegas mendepani perubahan! Dengan keyakinan dan iltizam bangsa jihad ke daerah merdeka menekuni perkongsian perjuangan dan kehidupan jangan sampai tergadai diselar petualangan yang sering datang bertandang mesra sedang hati diulit dengki khianat suka melihat kita tersungkur, memaut ehsan. Demikian terkenang pesan pahlawan terbilang gah! Suara anak Malaysia bergema di medan pembangunan lantang meningkat ekonomi dan martabat dunia menyaksi tamadun bergerak pantas lenyaplah kesedihan bangsa kita! Kini mendepani generasi bijak bestari pendengar dan ajarkan perjuangan silam jangan sampai terbiar hingga alpa harga diri bukan pada kemajuan semata kebebasan, keadilan dan teknologi canggih tetapi jua menuntut pertanggungjawapan di jiwa!


3 SUMPAH SETIA KAMI SAJAK 3 Sejarah tidak bermula disini tetapi bermula dari darah dan air mata dari semangat dan pengorbanan perjuangan bukan miliknya semata-mata tetapi milik semua Airmata dan darah berhamburan dari hujung tanjung hingga Bukit Kepong begitulah semangat dan pengorbanan setiap inci tanah ini dipijak itulah janji dan ikrar terbenam hujung kaki mencengkam hujut tumit bersumpah sekali melangkah berundur tidak hujung senapang menagih nyawa atas nama perjuangan bintang di dada bukan taruhan apatah lagi menggapai nama Tinggalkan rintihan anak biarkan esakan isteri ini tugas yang meminta pada negara telah diamanahkan mesti bukan untuk kita segala untuk megara negara yang berdiri megah dari darah dan airmata atas semangat dan pengorbanan perjuangan mereka yang gugur Ikrar dan janji tidak pernah berubah biru Sang saka tidak pernah pudar kibarannya tetap megah bermakna meskipun diduga berulang kali meskipun dicabar dia tidak pernah derhaka atas nilai hak dan kebebasan sumpah setia kami tumpah disini


4 DI HALAMAN KEMBANG SEPATU INI, SELAMANYA SEJAHTERALAH WARGA SAJAK 4 Ketika desar-desir suara angin menyentak rumput di halaman, Udara hitam dari sukma duka wangsa menyentuh gusar malam Bahtera kebanggaan yang selama ini teguh dan agam Tiba-tiba tercarik layar, tersasar haluan. Ketika angin serong menyusur ke lembah gersang Badai malam dari kalbu musykil murba menggigit sumsum alam Bangsa yang sekian lama megah dan padu Tiba-tiba menerka udara mahing kemarau silatur Menyeret ke musim silam yang kontang. Kau bangsaku, jangan lupa pada harumnya tubuh Sepumtum Kaku menjulur di tali gantung, demi mempertahankan sekangkang Pasir Salak. Kau saudara seagamaku, jangan lupa pada wanginya jenazah Tok Janggut, Terjerut songsang di pinggir jalan demi mendaulatkan seketing tanah Pasir Putih generasiku, jangan lupa akan manisnya darah leftenan Adnan yang terpercik di makam Tanjung Puteri demi menegakkan martabat nusa. Jangan sesaat pun kau lupa akan nyaringnya pekikan para katwal yang redha berputih tulang membentengi Rumah Pasung Bukit Kepong demi memelihara maruah pertiwi. Generasiku yang merdeka, Kita tidak pantas meneruskan nafas perjuangan ini Andai kita menjadi api yang marak diam merentungkan sekam Kita tidak pantas mengembangkan kuntum kemerdekaan ini Jika gunting dendam terus meracik licik dalam lipatan Kita tidak pantas merenjiskan madu kedamaian ini Kalau duri iri masih merodok setiap serat daging kita, Saudara sebangsa ku. Di sinilah halaman mesra kita, Halaman pusaka – pusaka pejuang terbilang Halaman merdeka – merdeka tanpa decitan darah, Halaman membangun – membangun dengan keringat kendiri, Mengorak maju bersama perbawa pemimpin, Menyantap damai berkat perpaduan warga, Moga kekal selamanya.


5 INI TANAH AIR, TEMPAT BERMULA DAN BERAKHIR SAJAK 5 Ini tanah air, tempat bermula dan berakhir, Di sini setia terukir, cinta pertama dan terakhir! Kita telusuri batas sejarah ke musim suram terjajah, Menguak hitam belenggu dalam durja yang gundah, Saat melangkah runduk di bawah serakah telunjuk, Suara pun hilang terpanar di tengah sorak petualang Ini tanah air, tempat bermula dan berakhir, Di sini setia terukir, cinta pertama dan terakhir! Malaysiaku, bumi mewangi seribu restu, Melimpah sejuta anugerah dari rahmat teguh bersatu, Menjulang wawasan gemilang Anak-anak bumiku tercinta, Hulurkan tangan memalu genta kelangsungan merdeka, Rapatkan barisan keramat berbekal azimat muafakat, Segera cantaskan pucuk angkuh rusuh dengan minda yang ampuh Ini negeri terbaik, bumi tercantik, rakyat terdidik, Jangan sampai berulang lagi diulet kehinaan. Ini tanah kita Tanah ini milik hakiki zaman berzaman,, padang permainan seluruh anak bangsa, Ini darah kita, nafas kita, roh dan jiwa generasi merdeka, Nusa ini maruah kita, citra kita, martabat daulat perkasa, Wilayah ini wadah wacana hitam putih pemangkin wibawa.


6 SAJAK 6


7 WASIAT RIMBA MERDEKA SAJAK 7 [Maka Raja Iskandar bertanya, “Apa nama kayu ini, tempat kita bersandar?”] mari kita elus makna akar dari sebatang pohon sebijaknya; dengan akar yang menujah bumi terfikir kita keakraban paling mutlak tanpa akar bumi takkan kejap tanpa bumi akar takkan hidup itulah akal asal bangsa menunjang batang ketamadunan gemilang meski dibadai petaka lapan penjuru angin meski digegar bencana tujuh jurus benua meski disimbah sengsara tujuh jirus samudera takkan goyah batang ini, takkan goyah! pohon apakah ini sebenarnya? mari kita gapai makna pucuk dari sebatang pohon sebijaknya; dengan pucuk yang melakar langit terfikir kita keinginan paling waja tanpa pucuk pohon mati segera tanpa pohon pucuk tiada bertunas itulah pucuk aspirasi bangsa menyegar batang ketamadunan gemilang! ini pucuk aspirasi bangsa mengaut gizi agung dari jagat terbuka gizi membentuk citra unggulan gizi membentuk naungan ikhlas gizi membentuk keindahan peribadi mari kita analisa pohon ini sebagai kita negara bangsa sepadu; pohon ini segak namanya ke seluruh rimba buana pohon ini rimbun keprihatinannya menaungi sengsara mergasatua pohon ini kukuh pendiriannya meski kerdil diukur mata ini bukan pohon Melaka, bukan ini pohon Malaysia! menjadi daunnya sahaja teramat agung untungnya bagaimana pula jika kita adalah buahnya? [Maka Raja Iskandar berseru, “ini kayu jangan tebangkan, ini rimba jangan hapuskan, semangat rimba harus ada pada anak cucu kita!”]


8 SUMPAH ANAK MERDEKA SAJAK 8


9 KITALAH TUAN SAJAK 9 Kita lari menggendong maruah diri resah cemas di bumi sendiri. Lalu berapakah harga kelangsungan nafas ketika kita tunduk tewas terkongkong dan tertindas? Betapa bosan dalam kehilangan tiada seri di mata, segala malap, tiada cahaya di jiwa, segala gelap, lalu mengeluh rintih bangsa bawahan, kerana pendatang berdiri, mempertidak hak dan menuding jari: “Kami sebenarnya tuan, kamu yang lemah adalah suruhan!” Tetapi segala sementara, segala sementara tidak terbenam inti keberanian tidak terkikis nadi kepahlawanan: bangkit Tok Janggut dengan kegagahan, bangkit Mat Kilau dengan kecekalan, bangkit bangsaku memaknakan pertuanan: berbadai di jiwa membela ibunda berapi di mata menuntut merdeka! Pengalaman adalah perisai sejati, tegap kita dengan mata waspada santun kita dengan telinga budi, kita bangunkan tiang yang lima, dalam rangka hidup bersama kita ukir hala tuju dengan agama, budaya dan ilmu. Kitalah tuan.


10 SAJAK 10 BAPA KEBEBASAN (Al-Fatihah Untuk Almarhum Tunku Abdul Rahman Putra) Dialah yang memugar rimba sejarah dan meletakkan batu tanda bertatah indah dialah yang membina sempadan gagah antara musim terjajah dan gerbang waktu melepas gundah. Dialah yang bergelar bapa mewariskan sebidang tanah menganjur, dengan bukit-bukau hijau mengimbau disuburi jernih air sungai masyhur bumi subur warisan leluhur. Dalam lembut bicara semanis kata-kata, dia menolak cengkam tajam dari kuku-kuku hitam yang kejam mengikis karat musibat dengan minda yang padat berkat lalu dia kembali melepaskan merpati melayah di mega pelangi. Dia yang meletakkan makna merdeka dalam kamus peradaban bangsa lalu kita meluaskan aksara mencanai istilah bertuah sehingga anak-anak warisanmu berdiri di persada mercu restu menjamah madu syahdu dari embun di rumput baldu 31 Ogos tanggal keramat dia meletak tapak kebebasan di bumi warisan tahun demi tahun kita kenang dalam insaf betapa hidup terjajah berbaur seribu masalah. Dialah bapa ! yang telah mewariskan pada kita sebuah kemerdekaan yang perlu dipertahankan.


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.