PROPOSAL P5 - ANTI KORUPSI Flipbook PDF


66 downloads 101 Views 529KB Size

Recommend Stories


PROPOSAL FOR PERU (2)
Adaptation Fund Board Project and Programme Review Committee Seventeenth Meeting Bonn, Germany, 6-7 October 2015 Agenda Item 6 m) PROPOSAL FOR PERU (

Business Proposal 2016
Business Proposal 2016 1 NUBE MOBILIDAD SOCIAL Microsoft Partner Network Microsoft Partner Network Microsoft Partner Network All Rights Reser

Anti-Microsoft
Health Warning. Software company. Windows Operating System. Money. Multitasking. Intelligent market industry. Files. Racism

Story Transcript

LAPORAN PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) “PEMBELIAN HAK PILIH DALAM PEMILU”

DISUSUN OLEH: NO.

NIS

NAMA

JABATAN

1. 2. 3. 4. 5. 6.

12759 12747 12748 12752 12756 12776

GILBERTUS AVELINO A. BERLYANO T.H.S BONIFASIUS A.D.M DEVIANI NUR AZIZAH D’PHITA FERRARIA A. SEKAR AYU ARINI PUTRI

Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 MUNTILAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH 2023

LAPORAN PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) “PEMBELIAN HAK PILIH DALAM PEMILU”

DISUSUN OLEH: NO.

NIS

NAMA

JABATAN

1. 2. 3. 4. 5. 6.

12759 12747 12748 12752 12756 12776

GILBERTUS AVELINO A. BERLYANO T.H.S BONIFASIUS A.D.M DEVIANI NUR AZIZAH D’PHITA FERRARIA A. SEKAR AYU ARINI PUTRI

Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 MUNTILAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH 2023

I

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA “PEMBELIAN HAK PILIH DALAM PEMILU” Diajukan untuk dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) SMA Negeri 1 Muntilan Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2022/2023. Disahkan di : Tanggal :

Magelang Januari 2023

Fasilitator Proyek Waka. Kurikulum

SUBAGIYO, S.Pd NIP.19701215 200501 1 009

TEGAR SETIADI, S.Pd. NIP. 19890717 201902 1 006

Mengetahui, Kepala Sekolah

MARJONO, S.Pd NIP.19640612 199001 1 003

II

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nyalah sehingga Laporan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan topik Pembelian Hak Pilih dalam Pemilu dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Laporan ini ditulis sebagai salah satu bukti pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada pihak-pihak yang telah mendukung serta membantu penulis selama proses pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila hingga penyelesaian laporan ini. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal. 2. Orang tua yang telah mendukung dan turut serta dalam membiayai selama

kegiatan proyek berlangsung. 3. Bapak Marjono, S.Pd., M. Pd., Kepala SMA Negeri 1 Muntilan atas bantuan,

motivasi, dan inspirasinya. 4. Bapak/Ibu guru koordinator dan fasilitator Proyek Penguatan Profil Pelajar

Pancasila SMA Negeri 1 Muntilan yang senantiasa mendukung dan membimbing selama pelaksanaan proyek di sekolah. 5. Seluruh Peserta Didik SMA Negeri 1 Muntilan yang turut serta mendukung

pelaksanaan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di sekolah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna serta kesalahan yang penulis yakini di luar batas kemampuan penulis. Maka dari itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Magelang,

Januari 2023

Penulis

III

DAFTAR ISI Halaman Judul…………………………………………………………………….. i Lembar Pengesahan……………………………………………………………….ii Kata Pengantar……………………………………………………………………iii Daftar Isi…………………………………………………………………………. iv Daftar Gambar.…………………………………………………………………….v Daftar Tabel..……………………………………………………………………..vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………………………….. 1 B.

Rumusan Masalah……………………………………………………. 2

C.

Tujuan…………………………………………………………………3

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemilu……………………………………………………………………..5 B.

Anti Korupsi…………………………………………………………..5

C.

Nilai-nilai Anti Korupsi………………………………………………6

D. Prinsip-prinsip Anti Korupsi………………………………………….8

BAB III PERENCANAAN PROYEK A. Waktu dan Tempat…………………………………………………….

11 B.

Desain Produk………………………………………………………. 12

C.

Bahan, Alat, dan Pembiayaan……………………………………….13

D. Tahapan dan Langkah-langkah Kegiatan Proyek……………………14

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………..18 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………20 DOKUMENTASI KEGIATAN………………………………………………….22

IV

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Lokasi Penelitian…………………………………………………11 Gambar 2. Lokasi Penelitian…………………………………………………11

V

DAFTAR TABEL Tabel 1. Daftar Bahan…………………………………………………………..13 Tabel 2. Daftar Alat…………………………………………………………….13 Tabel 3. Daftar Pembiayaan……………………………………………………14 Tabel 4. Langkah Kegiatan Proyek…………………………………………….14 Tabel 5. Dokumentasi Foto Kegiatan…………………………………………..22

VI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemilu atau Pemilihan Umum adalah sarana bagi masyarakat Indonesia untuk memilih siapa yang akan mereka percayai sebagai pemimpin. Setiap orang tentunya memiliki opini yang berbeda dan semua itu ditampung oleh badan pemilu. Calon pemimpin dengan suara terbanyak lah yang akan ditunjuk menjadi pemimpin, baik sebagai kepala daerah, lembaga legislatif, hingga seorang presiden. Sewajarnya setiap calon yang terpilih harus menjalankan visi misi mereka sesuai yang diucapkan saat masa kampanye. Namun, yang mereka terima tidak hanya beban tugas yang berat. Mereka tentu memiliki keuntungan besar apabila lolos pemilu. Tidak hanya kekuasaan untuk memegang kendali pemerintahan, tetapi juga gaji puluhan juta hingga milyaran dari pemerintah. Hal tersebutlah yang mengundang kericuhan dan ketidakadilan dalam sistem pemerintahan negara. Orang-orang yang dikuasai oleh keserakahan semakin egois. Mereka melakukan semua cara untuk dapat meraih jabatan tertinggi. Melontarkan visi misi yang indah namun hanya sekedar omong kosong belaka. Serta tak sedikit calon yang dengan sengaja melakukan politik uang untuk membeli suara para warga. Tindakan gratifikasi dengan tujuan yang buruk, tentunya mengotori ajang pemilihan umum. Para warga yang seharusnya dapat memilih sesuai hati nurani masing-masing, justru memilih calon hanya karena telah menerima uang dari suatu pihak. Dalam pemilu terdapat prinsip LUBER JURDIL. Jika semua prinsip itu terlaksana tentunya pemilu akan berjalan lancar, terutama pada bagian JURDIL. Para calon legislatif maupun pemimpin negara akan melakukan riset terhadap kondisi negaranya. Kemudian mereka membuat suatu visi misi yang benar-benar terpenuhi saat mereka menjabat. Penyampaian visi misi dilakukan secara pendekatan dengan masyarakat. Contohnya, visi untuk melakukan pembangunan SDM. Dalam masa kampanye setidaknya

1

dia sudah mengunjungi sekolah-sekolah yang kurang terpandang oleh negara. Saat terpilih nanti ia harus melaksanakan janjinya dengan memberi buku, melakukan pembangunan infrastruktur sekolah, dll. Dengan begitu, para guru dan mungkin para murid yang telah memilih calon tersebut merasa senang karena harapan mereka terwujud. a. Dalam kondisi ideal hak pilih setiap orang dapat dipergunakan sesuai hati nurani. Tetapi saat ini banyak terjadi politik uang dan pemaksaan suara yang membatasi hak setiap warga untuk memilih pemimpin sesuai keinginannya. b. Dalam kondisi ideal, calon yang terpilih menjalankan janji yang ia buat dan melayani rakyat. Namun kenyataannya, Pemimpin dan wakil rakyat justru mengambil/merampas semua yang telah dipercayakan oleh rakyat. Solusi yang dan saran yang kami berikan untuk kesenjangan tersebut, yaitu : a. Meskipun sudah banyak peraturan yang dibentuk untuk mencegah perilaku korupsi, masih banyak wakil rakyat dan beberapa pemimpin yang melakukan hal keji tersebut. Maka, penulis menyarankan sebaiknya peraturan lebih diketatkan. Seperti hukuman bagi para calon yang melakukan politik uang ditambah menjadi 20 tahun penjara. b. Pelaksanaan sosialisasi kepada masyarakat terutama bagi para pemuda untuk menolak adanya perampasan hak suara dalam politik. Dan sebaiknya sosialisasi diberikan langsung oleh lembaga pemerintahan yang sering menghadapi kasus kasus penyalahgunaan wewenang maupun korupsi.

2

B. Rumusan Masalah 1. Apa saja dampak negatif yang ditimbulkan akibat adanya hak pilih dalam PEMILU? 2. Bagaimana cara mencegah maupun menolak pembelian hak pilih warga?

C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah kami menetapkan tujuan, antara lain: 1. Untuk mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan akibat adanya Pembelian hak pilih dalam PEMILU. 2. Untuk mengetahui cara mengatasi, mencegah maupun menolak pembelian hak pilih warga.

Profil Pelajar Pancasila yang akan dikembangkan 1. Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pelajar Pancasila memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia adalah akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.

2. Gotong Royong Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong royong, yaitu kemampuan belajar Pancasila untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan sukarela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen kunci gotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.

3

3. Bernalar Kritis Pelajar yang bernalar kritis adalah pelajar Pancasila yang mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya. Elemen kunci bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, refleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.

4. Kreatif Pelajar yang kreatif adalah pelajar Pancasila yang mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci kreatif adalah menghasilkan gagasan yang orisinal dan menghasilkan karya serta tindakan yang original.

4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pemilu

Pemilihan umum adalah suatu proses untuk memilih orang-orang yang akan meduduki kursi pemerintahan. Pemilihan umum diadakan sebagai perwujudan negara yang menganut sistem demokrasi dan juga penerapan nyata proses pelaksanaan demokrasi itu sendiri. Salah satunya ialah menggunakan hak pilih sebagai masyarakat dalam pemilihan umum. Menurut Sarbaini (2015:107) menyatakan bahwa Pemilu merupakan arena pertarungan untuk mengisi jabatan politik di pemerintahan yang dilakukan menggunakan cara pemilihan yang dilakukan oleh warga negara bersyarat. Secara umum Pemilu merupakan cara yang dilakukan oleh rakyat untuk menentukan pemimpin atau wakil mereka di pemerintahan serta dapat dikatakan sebagai hak masyarakat sebagai warga negara untuk memilih wakilnya di pemerintahan. B. Anti Korupsi

Korupsi adalah merupakan tindakan yang sangat merugikan untuk semua pihak, istilah ini yang berasal dari bahasa Yunani yaitu "corruptio", yang berarti perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama material, mental dan hukum menurut Nurdjana (1990). Sedangkan anti korupsi sendiri merupakan tindakan untuk mengendalikan dan mengurangi korupsi secara keseluruhan yang berupaya untuk mendorong generasi mendatang demi mengembangkan sikap menolak secara tegas terhadap setiap bentuk korupsi. Anti korupsi tidak berhenti pada pengenalan nilainilai anti korupsi saja, akan tetapi, berlanjut pada pemahaman nilai, penghayatan nilai dan pengalaman nilai anti korupsi menjadi kebiasaan sehari-hari. Hari anti korupsi sedunia diperingati setiap tanggal 9 Desember.

5

C. Nilai-nilai Anti Korupsi

1. Kejujuran Dalam KBBI Kata Jujur berarti lurus hati, tidak berbohong, dan tidak curang. Sementara kejujuran berarti kelurusan hati atau ketulusan hati. Suparman (2011) mendefinisikan kata jujur sebagai kecenderungan untuk berbuat atau berperilaku yang sesungguhnya dengan apa adanya, tidak berbohong, tidak mengada-ada, tidak menambah dan tidak mengurangi, serta tidak menyembunyikan informasi. Sikap kejujuran ini kami lakukan dengan mencantumkan sumber informasi yang kami ambil tanpa melakukan rekayasa.

2. Tanggung Jawab Menurut KBBI, tanggung jawab adalah keadaan dimana suatu individu wajib menanggung segala sesuatu dan menanggung akibatnya. Tanggung Jawab adalah perilaku yang menentukan bagaimana bereaksi terhadap situasi setiap hari, yang memerlukan beberapa jenis keputusan yang bersifat moral, menurut Schiller & Bryan (2002). Kami mewujudkan sikap tanggung jawab dengan menyelesaikan tugas yang telah dibagikan dan disepakati bersama sesuai dengan pembagian tugas masing masing serta menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan.

3. Keadilan Kata “keadilan” berasal dari kata “adil” yang berasal dari bahasa Arab. Dalam bahasa Inggris disebut “justice”. Kata “justice” memiliki persamaan dengan bahasa Latin yaitu “justitia”, serta bahasa Prancis “ juge” dan “justice”. Kemudian dalam bahasa Spanyol adalah “gerechtigkeit” (Fuady, 2007 : 90). Sementara adil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak pada yang benar dan tidak sewenang-wenang. Sementara Keadilan diartikan sebagai

6

suatu sifat atau perbuatan atau perlakuan yang adil. Keadilan ini kami wujudkan dengan memberikan tugas sesuai dengan kemampuan individu.

4. Kerja Keras Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kerja keras adalah perjuangan. Yaumi (2016) menjelaskan bahwa kerja keras adalah perilaku atau sikap yang memperlihatkan upaya sungguhsungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas sebaik baiknya. Kerja keras ini kami wujudkan dengan menyelesaikan tugas dengan sebaik baiknya dan juga berusaha untuk melewati masalah yang kami hadapi.

5. Kemandirian Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kemandirian diartikan dengan hal atau keadaan seseorang dapat berdiri sendiri atau tidak bergantung kepada orang lain. Shaffer (2002) juga menjelaskan bahwa kemandirian merupakan kemampuan individu dalam mengambil keputusan dan menjadikan dirinya sebagai sumber kekuatan emosi diri sehingga individu tersebut tidak harus bergantung dengan orang-orang di sekitarnya. Kemandirian ini kami wujudkan dengan berusaha untuk melakukan sesuatu dengan diri sendiri dan berusaha secara optimal.

6. Kedisplinan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa disiplin berarti ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan, mengusahakan supaya menaati dan mematuhi tata tertib. Kedisiplinan memiliki dampak yang sama dengan nilai nilai anti korupsi lainnya yaitu dapat diwujudkan dalam membentuk kemampuan mengatur waktu dengan baik, kepatuhan kepada

7

seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku, serta mengerjakan segala sesuatu dengan tepat waktu.

7. Keberanian Budiyono mengatakan (2007:80) keberanian adalah kualitas jiwa yang tidak mengenal rasa takut pada kritik, tetapi membuat orang melanjutkannya

dengan

ketenangan

dan

ketabahan

dalam

menghadapinya. Untuk mencapai tujuan tersebut, dituntut adanya kematangan proses berpikir secara logis, kreatif, dan kritis berdasarkan pemahaman dan pengalaman siswa. Oleh karena itu, keberanian dalam menyatakan pendapat adalah salah satu cara dalam melatih kepercayaan diri.

D. Prinsip-prinsip Anti Korupsi

1. Akuntabilitas Akuntabilitas adalah kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan kerja. Semua lembaga mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai aturan main baik dalam bentuk konvensi (de facto) maupun konstitusi (de jure), baik pada level budaya (individu dengan individu) maupun pada level lembaga (Bappenas : 2002). Lembaga-lembaga tersebut berperan dalam sektor bisnis, masyarakat, publik, maupun interaksi antara ketiga sektor. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Depdiknas/Pusat Bahasa 2008:33), kata akuntabel dimaknai sebagai dapat dipertanggungjawabkan dan akuntabilitas didefinisikan sebagai perihal bertanggung jawab atau keadaan yang dapat dimintai pertanggungjawaban.

8

2. Transparansi Prinsip transparansi penting karena pemberantasan korupsi dimulai dari transparansi dan mengharuskan semua proses kebijakan dilakukan secara terbuka, sehingga segala bentuk penyimpangan dapat diketahui oleh publik. Transparansi menjadi pintu masuk sekaligus kontrol bagi seluruh proses dinamika struktural kelembagaan. Dalam bentuk yang paling sederhana, transparansi mengacu pada keterbukaan dan kejujuran untuk saling menjunjung tinggi kepercayaan karena kepercayaan, keterbukaan, dan kejujuran ini merupakan modal awal yang sangat berharga bagi semua orang untuk melanjutkan hidupnya di masa mendatang. Transparansi berasal dari kata transparan yang memiliki arti jelas,

nyata

dan bersifat terbuka.

3. Fairness Prinsip fairness atau kewajaran ini ditunjukkan untuk mencegah terjadinya manipulasi dalam penganggaran, baik dalam bentuk mark up maupun ketidakwajaran dalam bentuk lainnya. Sifat-sifat prinsip ketidakwajaran ini terdiri dari lima hal penting komprehensif dan disiplin, fleksibilitas, terprediksi, kejujuran dan informatif. Komprehensif dan disiplin berarti mempertimbangkan keseluruhan aspek yang saling berkesinambungan. Fleksibilitas yaitu adanya kebijakan tertentu untuk mencapai efisiensi dan efektifitas. Terprediksi berarti adanya ketetapan dalam perencanaan atas dasar. Kejujuran mengandung arti tidak adanya bias yang disengaja. Penerapan sifat informatif agar dapat tercapainya sistem informasi pelaporan yang teratur dan informatif.

4. Kebijakan Kebijakan anti korupsi akan efektif apabila didalamnya terdapat unsur-unsur yang terkait dengan persoalan korupsi dan kualitas dari

9

isi kebijakan tergantung pada kualitas dan integritas pembuatnya. Kebijakan yang telah dibuat dapat berfungsi apabila didukung oleh aktor-aktor penegak kebijakan yaitu kepolisian, kejaksaan, pengadilan, pengacara, dan lembaga pemasyarakatan. Eksistensi sebuah kebijakan tersebut terkait dengan nilai-nilai, pemahaman, sikap, persepsi dan kesadaran masyarakat terhadap hukum atau undang-undang anti korupsi. Lebih jauh lagi kultur kebijakan ini akan

menentukan

tingkat

partisipasi

masyarakat

dalam

pemberantasan korupsi.

5. Kontrol kebijakan Kontrol kebijakan partisipasi yaitu melakukan kontrol terhadap kebijakan dengan ikut serta dalam penyusunan dan pelaksanaannya. Kontrol kebijakan evolusi yaitu dengan menawarkan alternatif kebijakan baru yang dianggap lebih layak. Kontrol kebijakan reformasi yaitu mengontrol dengan mengganti kebijakan yang dianggap tidak sesuai.

10

BAB III PERENCANAAN PROYEK

A. Waktu dan Tempat Waktu : 24 Januari s.d 13 Februari 2023 Tempat : SMA Negeri 1 Muntilan, Rumah Berlyano Taufiqul H.S

Gambar 1. Lokasi Pelaksanaan

Gambar 2. Lokasi Pelaksanaan

11

B. Desain Produk Produk yang akan penulis hasilkan dengan bertemakan perampasan hak suara dalam pemilu adalah : 1. Video drama puisi. Salah satu cara untuk mengkampanyekan anti korupsi adalah dengan membuat suatu karya berupa video drama. Video drama yang akan kami buat dengan perpaduan puisi berisi tentang korupsi yang sering dilakukan oleh para calon legislatif dalam pemilihan umum, yaitu perampasan hak suara antara yang satu dengan lainnya. Video ini dibuat dengan tujuan agar bisa menjadi salah satu bentuk suara penolakan yang dikemukakan oleh masyarakat kepada para petinggi negara terkait dengan korupsi dalam lingkup pemilihan umum. Berikut merupakan rincian terkait produk video drama : ➢ Puisi : “Sang Pembual” Karya kelompok 3 Anti Korupsi Fase E4 ➢ Waktu : 30 Januari - 5 Februari 2023 ➢ Tempat : Rumah Berlyano Taufiqul H.S ➢ Tokoh : -

Berlyano Taufiqul Hakim Sudarso sebagai Pejabat

-

Gilbertus Avelino Arfiantoro sebagai Pembaca Puisi

-

Sekar Ayu Arini Putri sebagai Rakyat

➢ Durasi penayangan : Puisi dengan judul “Sang Pembual” ini penulis buat dengan tujuan untuk menyadarkan para pemimpin bangsa agar bersikap jujur, bertanggung jawab, dan adil dalam memimpin bangsa Indonesia. Dengan puisi tersebut, penulis juga berharap agar kesejahteraan masyarakat bangsa ini semakin terjamin apabila angka korupsi hak pilih semakin menurun.

12

2. Infografis Infografis adalah bentuk visualisasi data yang menyampaikan informasi kompleks kepada pembaca agar dapat dipahami dengan lebih mudah dan cepat. Infografis ini akan berisi tentang cara mengatasi, mencegah dan menolak pembelian hak pilih dalam Pemilihan Umum.

3. Poster Digital. Tujuan penulis membuat poster digital adalah untuk menunjukkan bahwa masih ada anak muda yang menggunakan poster sebagai bentuk pengimplementasian sikap kreatif. Poster digital yang penulis buat berisi tentang ajakan agar masyarakat Indonesia melakukan penolakan terhadap segala macam bentuk yang dijanjikan oleh calon legislatif. Poster tersebut diharapkan dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi anak-anak muda agar selalu menjunjung tinggi dan menumbuhkan integritas dalam diri.

C. Bahan, Alat, dan Pembiayaan 1. Daftar bahan yang digunakan Nama Bahan

Keterangan

Jas Hitam

Sebagai busana koruptor

Dasi

Sebagai pelengkap busana

Sepatu PDH

Sebagai properti alas kaki koruptor

Surjan

Sebagai busana tokoh lain dan deklamator

Blangkon

Sebagai pelengkap busana deklamator

13

Jarit

Sebagai pelengkap busana tokoh lain dan deklamator

Koper

Sebagai properti pelengkap yang digunakan oleh koruptor

Uang mainan

Sebagai properti yang menggambarkan uang milik koruptor yang digunakan untuk menyuap warga Tabel 1. Daftar Bahan

2. Daftar Alat Nama Alat

Keterangan

Kamera

Untuk merekam scene video

Clip-on

Merekam audio pembacaan puisi

Laptop

Membuat laporan, Mengedit video, Upload produk Tabel 2. Daftar Alat

3. Daftar Pembayaran

Alat & Bahan

Harga

Uang mainan

Rp 10.000 TOTAL: Rp 10.000

Tabel 3. Daftar Pembiayaan

D. Tahapan dan Langkah-langkah Kegiatan Proyek No 1

Hari/Tanggal Selasa, 24

Tahap Perencanaan

Kegiatan Sosialisasi Kegiatan

14

2

Januari 2023

P5

Rabu, 25 Januari

- Pembagian

2023

kelompok P5 - Pembagian tugas antaranggota - Penyusunan proposal - Pembuatan puisi - Pembuatan poster

3

Kamis, 26 Januari 2023

- Penyusunan proposal - Pembuatan puisi - Pembuatan poster - Pembuatan naskah drama

4

Jumat, 27 Januari 2023

- Penyusunan proposal - Pembuatan poster, puisi dan naskah drama

5

Sabtu, 28 Januari 2023

- Penyusunan proposal - Pembuatan poster, puisi dan naskah drama

6

Minggu, 29 Januari 2023

- Penyelesaian proposal, puisi, poster, dan naskah

15

drama. - Perencanaan take scene video 7

Senin, 30 Januari

- Pengambilan scene

2023 8

video - Editing video

Selasa, 31 Januari 2023

9

Rabu, 1 Februari 2023

10

Kamis, 2 Februari 2023

11

Pelaksanaan

Jumat, 3 Februari 2023

12

Sabtu, 4 Februari 2023

13

Minggu, 5

- Finishing

Februari 2023 14

video

Senin, 6 Februari

- Penyusunan laporan

2023 15

akhir

Selasa, 7

- Penyusunan laporan

Februari 2023 16

Rabu, 8 Februari 2023

17

Kamis, 9 Februari 2023

18

Jumat, 10

editing

akhir Publikasi

- Penyusunan laporan akhir - Penyusunan laporan akhir - Penyelesaian

16

Februari 2023 19

laporan akhir

Sabtu, 11

- Publikasi

Februari 2023

drama

video puisi

di

YouTube 20

Minggu, 12

- Publikasi

Februari 2023

drama

puisi

video dan

poster di Artsteps 21

Senin, 13 Februari 2023

Evaluasi

- Evaluasi

hasil

produk

Tabel 4. Langkah Kegiatan Proyek

17

BAB IV PENUTUP

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan proposal ini tepat waktu. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam pembuatan proposal ini, antara lain: 1. Sekolah kami, SMA Negeri 1 Muntilan yang telah memberikan fasilitas berupa Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). 2. Orang tua yang telah mendukung dan turut serta dalam membiayai selama kegiatan proyek berlangsung. 3. Bapak/Ibu guru koordinator dan fasilitator Proyek Penguatan Profil Pelajar

Pancasila SMA Negeri 1 Muntilan yang senantiasa mendukung dan membimbing selama pelaksanaan proyek di sekolah. 4. Pak Nurohman Widodo, S. Pd. selaku wali kelas Fase E.4. 5. Teman-teman anggota Anti Korupsi kelompok 3 Fase E.4 yang telah bekerja keras menyelesaikan proposal ini : -

Gilbertus Avelino Arfiantoro

-

Berlyano Taufiqul Hakim Sudarso

-

Bonifasius Alfanomega Destyan Martianswara

-

Deviani Nur Azizah

-

D’phita Ferraria Arseto

-

Sekar Ayu Arini Putri

6. Seluruh Peserta Didik SMA Negeri 1 Muntilan yang turut serta mendukung

pelaksanaan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di sekolah. 7. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Proposal ini telah penulis buat dan penulis selesaikan dengan sebaik-baiknya. Namun, penulis menyadari bahwa proposal ini masih memiliki banyak kekurangan.

18

Maka dari itu, penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Kritik dan saran tersebut semoga saja dapat menjadi acuan atau pelajaran bagi kami semua untuk dapat menjadi lebih baik lagi di hari esok. Semoga proposal ini dapat bermanfaat dan dapat diterima oleh semua pihak karena proposal ini merupakan tahap awal penulis dalam memulai kegiatan tugas proyek. Dengan terwujudnya proposal ini, penulis berharap dapat segera menyelesaikan tugas proyek yang telah diberikan oleh Bapak/Ibu guru. Demikian proposal ini telah penulis buat, atas segala waktu dan perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

19

http://eprints.umpo.ac.id/4698/2/BAB%20II.pdf diakses pada 25 Januari 2023, pukul 11.31 WIB https://id.berita.yahoo.com/pengertian-tanggung-jawab-menurut-para112510683.html?guccounter=1&guce_referrer=aHR0cHM6Ly93d3cuZ29vZ2xlL mNvbS8&guce_referrer_sig=AQAAABZGin0FjQJt7AKc_jNtB33zchj4yKOiwZE VTvbV61FZFdjR75Wid2Lo0ukh74BAxHtOCsYs5Y6yQnpvcWPY96ZCobsFKJfl OF19c2xZqRHpJyZzVTql8gpg0iP6vmLRb1IDf0zTJCcv3J8Gghd2llW5qJwNgbrpIvAu8A_CrGi diakses pada 25 Januari 2023, pukul 11.48 WIB https://www.haidunia.com/pengertian-jujur-dan-kejujuran/ diakses pada 25 Januari 2023, pukul 11.56 WIB https://repository.uin-suska.ac.id/2721/4/BAB%20III.pdf diakses pada 25 Januari 2023, pukul 12.02 WIB http://etheses.uin-malang.ac.id/2249/5/08410016_Bab_2.pdf diakses pada 25 Januari 2023, pukul 12.18 WIB https://nibiobank.org/kerja-keras/#Pengertian Kerja Keras Menurut Ahli , diakses pada 25 Januari 2023, pukul 12.33 WIB https://repository.ump.ac.id/4355/3/BAB%20II.pdf diakses pada 25 Januari 2023, pukul 12.41 WIB https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/11658/BAB%20II%20Tinjauan%20 Teoritis.pdf?sequence=3 is Allowed=y diakses pada 25 Januari 2023, pukul 12.45 WIB https://komunita.widyatama.ac.id/akuntabilitas-transparansi-dan-produktivitaskinerja/#:~:text=Dalam%20Kamus%20Besar%20Bahasa%20Indonesia,bertanggun gjawab%3B%20keadaan%20dapat%20dimintai%20pertanggungjawaban diakses pada 24 Januari 2023, pukul 13.34 WIB http://repository.stiewidyagamalumajang.ac.id/700/3/Bab%202_watermark.pdf diakses pada 25 Januari 2023, pukul 14.04 WIB http://fmiindo.com/index.php/id/corporate/index/slug/korupsi diakses pada 25 Januari 2023, pukul 14.14 WIB https://www.merdeka.com/jatim/pengertian-korupsi-dan-penyebabnya-penting-dipelajarikln.html diakses pada 25/01/2023 pukul 11.21

20

https://dindik.jatimprov.go.id/pak//blog/3/pendidikan-anti-korupsi-sejak-dini diakses pada 12.45 pada hari rabu 25/01/2023 https://www.kompasiana.com/dewilinasari31/62b7047309e13d06004c54e2/keberaniansiswa-mengungkapkan-pendapat diakses pada 13.12 hari rabu 25/01/2023 http://fmiindo.com/index.php/id/corporate/index/slug/korupsi diakses pada 14.14 pada hari rabu 25/01/2023

https://kumparan.com/inspirasi-kata/3-puisi-tentang-korupsi-yang-merajalela1y0sZSr6chK diakses pada 26 januari 2023, pukul 07.25

http://eprints.umpo.ac.id/5513/3/BAB%20II.pdf diakses pada 26 januari 2023, pukul 14.08

21

DOKUMENTASI KEGIATAN Dokumentasi

Keterangan

Kegiatan Sosialisasi

22

Kegiatan Diskusi dan Perencanaan Produk

Tabel 5. Dokumentasi Kegiatan

23

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.