PUISI YENI SDN 1 KRAJAN Flipbook PDF

PUISI YENI SDN 1 KRAJAN

86 downloads 98 Views 9MB Size

Story Transcript

i


ii PERSEMBAHAN Kami persembahkan kumpulan puisi ini untuk: 1. Siswa dan siswi SD Negeri 1 Krajan (Essakra) 2. Bapak dan Ibu Guru SD Negeri 1 Krajan 3. Bapak dan Ibu Guru Korwilcam Dindik Pekuncen 4. Bapak dan Ibu peserta POP


iii PRAKATA Puji Syukur alhamdulilah kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan terseok-seok akhirnya kami dapat merangkai diksi demi diksi sehingga terciptalah antologi puisi berjudul “Hujan Aksara Di Langit Essakra (SD Negeri 1 Krajan). Apresiasi setinggi tingginya kepada rekan sejawat dan ke 21 anakanak hebat kelas VI yang dapat berkolaborasi sehingga dapat menciptakan karya apiknya lewat berpuisi. Kami sadar bahwa karya yang telah tercipta ini jauh dari kata sempurna, namun dengan usaha dan semangat yang membara menjadikan proses kreatif dengan sentuh estetis ini akan dikenang. Seperti yang dikatakan oleh Subagio Sastrowardoyo, bahwa puisi kerap dianggap sebagai ucapan bayangan batin penyair. Ketika ia terlibat secara emosional dalam sebuah peristiwa, boleh jadi jiwanya tak tenang. Ada gejolak yang bergerak begitu saja. Dalam bayangan batin itu tercermin gambaran yang jernih suara hatinya dalam memaknai hidup yang tak pernah sepi dari berbagai persoalan. Dengan proses kreatif dan mengasah kepekaan akan semakin hidup puisi-puisi yang tercipta untuk dimaknai. Belajar dan terus belajar memaknai setiap peristiwa dalam kehidupan, lewat berpuisi. Banyumas, Juli 2022 Penulis


1 1| Laju cepat gawai gerus budaya Semakin canggih saja metodologinya Anak-anakku yang saleh dan salihah Sebentar lagi kita akan belajar bersama ‘Tak aka ada lagi drama Tentang kisah limit kuota, sinyal jelek, dan sebagainya ‘Tak akan ada lagi keluh kesah orang tua Tentang kisah, bagaimana mengerjakan Matematika dan temannya Skenario Ilahi, dibalik sepenggal kisah pandemi Menjadi sutradara yang melek digital Meramu mantra untuk disajikan pada generasi bangsa Ahhh…ironi Namun kini, akan teruntai kata-demi kata Tersaji pada metode pembelajaran di kelas Akan menjadi hujan aksara di sekolah Untuk cerita dan cita-cita yang lebih indah HUJAN AKSARA DI LANGIT ESSAKRA Oleh : Yeni Lestiarini, S.Pd.SD


2 2| Pada tiap jengkal tubuh lelahku Diriku hanya mampu berharap Kalian menjadi orang yang berguna Untuk diri sendiri, orang lain, bangsa, dan negara Pada tiap tetes keringatku Kusematkan doa Semoga kalian menjadi orang yang bahagia Bahagia di dunia dan alam sesudahnya Kelak, jika batang usiaku sudah tinggi Melihat kalian bisa mewujudkan cita-cita ‘Tak banyak harap dari seorang guru Hanyalah rasa bangga dan bahagia Teruslah bermimpi dan berharap Karena impian masih panjang Karena harapan haruslah diwujudkan Kejarlah…jangan lupa berdoa dan berusaha JIKA BATANG USIAKU SUDAH TINGGI Oleh : Yeni Lestiarini, S.Pd.SD


3 3| Mungkin inilah saatnya untuk bangkit Setelah dua tahun jiwa raga terbelit Selamat atas sebuah kehilangan Perginya telah memawa kedukaan Entah mengapa bulan bintang berjalan semakin jauh ‘Tak terkejar, seperti mimpi yang meninggalkan jejak Esok, sang arunika akan menyapa penuh pesona Menggugah, membangkitkan jiwa raga yang terbelit Belajar dengan penuh semangat Enyahkan langkah gontai yang akan menghambat Belajar dengan rajin Menjadi orang berbudi, berprestasi, dan juga berkarakter Membuka lembar baru lewat bangku sekolah Menemani setiap perjalanan dengan berpegang buku pelajaran Melukis pada kertas tentang indahnya angka-angka Menguntai pada asa tentang indahnya warna-warni kehidupan ARUNIKA Oleh : Yeni Lestiarini, S.Pd.SD


4 4| Mencium aroma sang surya Menjadi energi pada daksa yang mulai lungkrah Bangkit, sambut pagi yang penuh gelora Paksa retina untuk menatap dunia Pepohonan masih menggigil kala tersapu angin Hempaskan saja ketakutan, kerisauan, dan kegalauan Olah raga pagi yang ramah di kantong Ya…lari pagi Melewati pematang sawah yang hijau nan asri Menapaki jalan aspal yang bergelombang Banyaknya sapaaan selamat pagi dan senyum sabit di bibir Merangkai wujud menyentuh dengan lembut Dengan semangat lari pagi Semoga segala penyakit pergi dari daksa ini Lewat ruang mahligai Mens sana in corpore sano PEPOHONAN MENGGIGIL Oleh : Yeni Lestiarini, S.Pd.SD


5 5| Kini, puluhan bangku kosong itu Tidak akan lagi bisa berdansa Sarang laba-laba pun tidak akan lagi nyaman tidur di sudut baca Buku pelajaran akan terjamah dan terbaca Mari bersama-sama, gotong royong, bahu-membahu Membersihkan ruang kelas kita Menata kembali bangku, meja, dan white board Merangkai kembali bunga kertas di meja guru Menyapa sang surya lewat jendela Menghangatkan kembali ruang yang telah lama hampa Kita usir laba-laba, semut, nyamuk nakal Bahkan rayap yang setia menggerogoti jendela kayu Semangat kembali belajar di sekolah Melukis indahnya masa depan Membuka cakrawala dunia Karena belajar itu, sepanjang hayat BANGKU BERDANSA Oleh : Yeni Lestiarini, S.Pd.SD


6 6| Terdengar alunan merdu dari halaman sekolah Telah berbaris rapi siswa siswi yang saleh dan salihah Satu baris ada yang menepi ke kiri karena halaman becek Satu baris lagi menepi ke kanan karena tingginya rumput Dom-doman dari rumput yang menusuk kaos kaki kami ‘Tak menyurutkan semangat untuk olah raga pagi Ya…senam pada hari Rabu dan Sabtu yang lama pergi Kini hadir kembali Senam sehat yang ramah di kantong Mengikuti gerakan pak guru PJOK Meliukkan badan ke kanan dan ke kiri Maju mundur saling bertabrakan tak dihiraukan lagi Sebulir nasi penuh gizi Dengan telur dadar yang selalu menemani Menjadi energi saat kami senam pagi Menjadi pengganjal perut saat kami belajar nanti SENAM RAMAH DI KANTONG Oleh : Yeni Lestiarini, S.Pd.SD


7 7| Dari ke tujuh nama-nama hari Mengapa hanya di hari Jumat yang selalu bersih? Ah…itu hanyalah sebuah istilah Istilah mentereng pada sekian banyak program sekolah Tingginya rumput yang menjulang Sedapnya aroma sampah di depan kelas Puluhan plastik yang meronta-ronta terhempas angin Gundukan sampah yang berteriak kepanasan karena terbakar Mereka semua melambai-lambai Ingin sesekali kita belai Kita pungut, kita bersihkan Dengan ikhlas dan penuh semangat Biasakanlah hidup bersih agar sehat Sekolah bersih belajar pun terasa nyaman Pikiran tenang, pelajaran masuk otak dengan gampang PHBS…yes! JUMAT BERSIH Oleh : Yeni Lestiarini, S.Pd.SD


8 8| Jika semesta meridai Tak akan kutinggalkan jejak kemarahan dan kekecewaan Pada mereka, yang telah memberiku pendidikan Namun kini hanya sebuah penyesalan tak bermuara Jika bumantara merestui Kuingin hadirkan samudra kebahagiaan Seperti mosaik yang tersusun apik Pada mereka, yang telah memberiku makna kehidupan Pada seorang guru Yang batang usianya telah tinggi Maaf dan terima kasih saja takkan mampu Menggantikan gontai pada tubuhmu yang mulai lungkrah Bukan belas kasih, bukan pula balas budi Hanya setitik kebahagiaan untuk kami Yang kalian harapkan pada setiap jengkal napas Terima kasih telah mendidikku, dan menjadikan aku berbudi LUNGKRAH Oleh : Yeni Lestiarini, S.Pd.SD


9 9| Selalu kutaklukkan ketegaran ini Namun aku selalu gagal menaklukkannya Aku selalu kalah dalam mengenangmu Perpisahan… Hujan jatuh pada pipiku Walau hanya setahun aku membersamaimu Kepandaianmu, tawa candamu, juga kenakalanmu Akan kukenang menjadi memori manisku Maafkan aku jika selalu memberimu tugas Menyita waktumu untuk bermain gawai, bermain game Aku tahu kau sangat membenciku tatkala aku tegur Aku pun tahu kau sangat enggan saat menuruti nasihatku Tapi aku tak akan pernah putus asa membantumu Mengubah perilakumu juga kenakalanmu Menerangi langkahmu Menggapai bintang di langit yang biru HUJAN JATUH DI PIPIKU Oleh : Yeni Lestiarini, S.Pd.SD


10 10| Selamat pagi, bestie! Sapaan penuh lugu kami di setiap pagi Menjadi ramuan mustajab ketika akan melangkah menuju kelas Menyatukan pelangi yang pecah pada atap ruang kantor Gelak tawa, terkadang saling ejek Sering menjadi judul dalam kisah perjalanan kami Mencerdaskan anak bangsa Menjadi pemicu semangat ketika menapaki sudut kelas Bestie! Pelipur lara penghangat suasana Sebuah team work yang solid Dalam bingkai tugas negara Ya…ASN Aparatur Sipil Negara Dedikasi yang tinggi terlahir dari kami Untuk anak-anak, bangsa dan negara SELAMAT PAGI, BESTIE! Oleh : Yeni Lestiarini, S.Pd.SD


11 11| Pancasila lahir lima sila Terbungkus Bhineka Tunggal Ika Pedoman hidup bangsa Kokohkan cita ‘tuk kemajuan Indonesia Gotong-royong, toleransi penuh keaneka ragaman Rapatkan kaki tapaki mentari Genggam tangan erat sepenuh jiwa Bangkitlah anak bangsa, berikan ibu pertiwi senyuman Tanah pulau bentang laut ‘tak terkira Hutan hijau sejuk dipandang mata Tumpahan air hujan dimana-mana Anugrah dari Tuhan Yang Maha Kuasa Bergerak beranjak isi kemerdekaan bangsa Kemasi mimpi hadapi penuh suka cita Berlari, bermimpilah raih awan dibirunya angkasa Tarik lepas keluh kesah sandarkan kebangkitan BANGKIT ‘TUK IBU PERTIWI Oleh : Siti Nur’aini, S.Pd.SD


12 12| Kuingin mengikat tali sepatu Memakai baju merah putih, topi, juga dasi Menggendong tas di pundak Berpamitan dengan ayah dan ibu Aku ingin sekolah Ingin berjumpa dengan teman-teman dan bapak ibu guru Belajar dengan riang dan gembira Duduk sambil bercanda di kantin sekolah Aku ingin sekolah Pada sepasang meja dan kursi kutitipkan rindu Mengukir berjuta prestasi Membangun mimpi mencari masa depan yang berarti Pada dinding sekolah yang telah lama menantiku Bersabarlah, kita pasti akan bertemu Memetik rindu yang telah lama layu Hingga musim basah di ujung sepatu AKU INGIN SEKOLAH Oleh : Siti Nur’aini, S.Pd.SD


13 13| Belajar haruslah semangat Rajun tekun serta giat Agar mudah ilmu kita dapat Mantapkan hati bulatkan niat Langkahkan kakimu gendong tas di pundak Bermimpilah untuk segera beranjak Kemaslah semangat cepat bergerak Belajarlah agar esok hidup layak Semangat belajar menggapai asa Tuk masa depan yang nyata Buanglah rasa gundah gulana Kokohkan iman tingkatkan taqwa Belajar ilmu tuk dunia akhirat Kejarlah sampai akhir hayat Jangan lupa juga baca ayat-ayat Agar selamat dihari kiamat BELAJAR DUNIA AKHIRAT Oleh : Siti Nur’aini, S.Pd.SD


14 14| Bentangan cakrawala di atas sana Melambai-lambai penuh makna Melukiskan indahnya tiada tara Seperti aku yang menggapai cita-cita Di hari Senin yang penuh drama Bangun lebih awal karena akan upacara Tapi tak mengapa Karena itu semua tanggung jawab siswa Berlari, berebut barisan terdepan Memperhatikan amanat pembina upacara Berlatih, berdiri tegak walaupun tidak nyaman Namun kutahan karena melatih kedisiplinan Upacara, yes! Cerita dan bersenda gurau, no! Singkirkan rasa malas penuh cerita Agar menjadi pemimpin di masanya UPACARA, YES! Oleh : Siti Nur’aini, S.Pd.SD


15 15| Yang ibu mau dariku adalah Sarapan dengan nasi penuh gizi Tapi tidak bagiku Sarapan lezat itu ya Chicken Noodle Bukan mie ayam di pagi buta Tapi daging ayam lauk pauknya Kalau tidak, mie goreng juga tidak mengapa Tidak ada yang lebih lezat dari keduanya Chicken Noodle… Makanan favorit semua anak sekolah Mudah dibuat dan praktis Pengganjal perut dikala lapar melanda Belajar akan lebih mudah diterima Kata dan angka akan lebih mudah dicerna Raut wajah tampak segar dan ceria Jika sarapan dengan chicken noodle namanya CHICKEN NOODLE Oleh : Siti Nur’aini, S.Pd.SD


16 16| Dia hadir menyapa luka Geliat dunia tak seindah dulu kala Kabar berita tersebar di mana-mana Membuat hati bertanya-tanya Kapankah masa-masa mencekam seperti ini pergi? Sekolah dibatasi, mengaji ‘tak boleh, berwisata apa lagi Semua kegiatan harus dilakukan dari rumah Protokol Kesehatan harus ditaati dengan istiqamah Para ahli kesehatan lahirkan antisipasi Dengan vaksinasi yang bervariasi Moderna, Sinovac, Astrazelica Entah apa lagi sampai aku ‘tak bisa mengeja Kabarnya membuat hari berdebar Melihat ambulance dan nakes membawa alat kesehatan Dan APD yang membungkus badannya Seperti apakah rasanya, jika lenganku dimasukkan jarum suntik? SINOVAC Oleh : Siti Nur’aini, S.Pd.SD


17 17| Sayup-sayup terdengar ayam bernyanyi Menyambut hadirnya mentari Mengembun basah menempel di pipi Menerobos jendela ucapkan selamat pagi Langkah gontai memaksa daksa untuk berdiri Menggeliat kubuka retina sipit ini Pagi, chin! Sapaan ibu separuh baya setulus hati Segelas susu dan sepotong roti berbaris rapi Melambai penuh harap untuk dinikmati ‘Tak lupa berdoa dan berharap kepada rahmat Ilahi Untuk dapat mengukir berjuta prestasi Anak bangsa tegakkan badan, berdiri, dan berlari Mengukir mimpi untuk masa depan yang pasti Merangkai karya yang selalu dinanti Melukis cakrawala dunia dengan indahnya warna-warni PAGI, CHIN! Oleh : Siti Nur’aini, S.Pd.SD


18 18| Aku ‘tak tahu mengapa bulan berjalan semakin jauh Semakin kukejar, semakin tak terkejar Hanya meninggalkan jejak pesan pada langit Akan abadikah? Sekian purnama tak bertemu Terbelenggu jiwa yang semakin kaku Terbelit pada panorama semu Aku rindu… Karena rindu itu berat Mampu membuat hati tersayat-sayat Namun karena rindu juga Aku mampu bangkit menggeliat Aroma udara mengirim kenangan Pada malam yang semakin mencekam Apakah mata ini bisa terpejam ‘Tuk esok mencairkan rindu yang semakin berat KARENA RINDU ITU BERAT Oleh : Siti Nur’aini, S.Pd.SD


19 19| Tata krama semakin pudar Bayangan gadget yang selalu dipelupuk mata Bermain game online dan sebagainya Menjadi sepenggal kisah anak pandemi Belajar harus dioprak-oprak Jika akan ulangan seperti ‘tak ada beban Bercanda jika kutinggal sebentar saja Jika dikoreksi entah apa hasilnya Kids zaman now Apakah hanya dikelasku saja? Sikap santai yang tak bersemangat semakin membelenggu Menjadi tugasku merubah sikap itu Paparan negative dari cerita pandemi Belajar online menjadi candu gadget Belajarnya hanya sekejap Menjadi tugasku membangun cita dan asa KIDS ZAMAN NOW Oleh : Siti Nur’aini, S.Pd.SD


20 20| Bentangan cakrawala indah di sana Seperti luasnya ilmu yang kucita Belajar dengan semangat menggapai asa Pada pahlawan tanpa tanda jasa Pada semesta tercinta, kutitipkan rindu ini Jagalah dia saat aku lulus nanti Jika aku pergi menyusuri mimpi Pada pahlawan penabur budi Esok aku akan kembali Menorehkan catatan di dinding sekolah Bahwa aku bangga menjadi bagian dari mereka Pahlawan penyabar tiada batas Kesuksesanku Akan kutunjukkan pada mereka Yang telah menjadikanku berbudi Dan berprestasi PAHLAWANKU Oleh : Lana Ni’matul Kholidah


21 21| Indonesia Negeri sejuta keindahan Lautan luas terbentang Sawah pun terhampar luas Indonesia Beragam budaya kau punya Tersebar dimana-mana Dari Sabang sampai Merauke Indonesia Gunung menjulang tinggi Daratan subur ‘tak terkira Engkau elok dipandang dunia Indonesia Tanah airku Tumpah darahku Kubaktikan jiwaku untukmu INDONESIA Oleh : Anggun Atrah Tri Hazwa


22 22| Eloknya seni tari kuda lumping Melukiskan keindahan budaya Indonesia Eloknya rumah adat Tongkongan Melukiskan keberagaman Indonesia Panorama indah menjadi destinasi Makanan khas daerah semakin dijajaki Ragam budaya menjadi jati diri Kokohkan iman para pribumi Aku bangga negeri ini Berjuta pesona telah terukir Terpatri di hati Menjadi energi yang pasti Indonesia Padamu kugantungkan cita-cita Merangkai harapan suka cita Mewujudkan mahligai indahnya dunia KERAGAMAN INDONESIA Oleh : Anna Ataufun Nisa


23 23| Beragamnya suku bangsa Beragamnya bahasa Beragamnya rumah adat Beragam pula makanannya Lima pulau terluas terbentang Terdapat laut dan daratan Yang luas nan indah Itulah, Indonesiaku Pemeluk agama yang berbeda Bukan penghalang untuk berdoa Beribadah dengan cara yang tidak sama Namun pada hakikatnya tujuannya adalah sama Indonesia negeriku Aku bangga padamu Banyaknya perbedaan di negeriku Namun tetap bisa bersatu NEGERIKU BERSATU Oleh : Citra Kusuma Wardhani


24 24| Di sini… Aku bisa berdiri, berjalan, dan berlari Menyusuri mimpi-mimpi Sebagai anak yang berprestasi Di sini… Aku bisa bernapas Menghirup udara bebas Segar dan harum seperti rekah mawar merah Di sini… Aku bisa mengukir cita-cita Demi masa depanku Sebagai anak bangsa Indonesia Aku bangga padamu Selalu harum namamu Seharum rekah mawar HARUM REKAH MAWAR Oleh : Desty Hanum Tsabitah


25 25| Matahari tersenyum penuh suka Menghampiriku menyapa Cepat bangun! Hari sudah siang Menggeliat kubuka retina Suara merdu sang bunda Memaksa raga Untuk membuka jendela Hari ini, hari pertama aku sekolah Gembira tiada tara Belajar bersama sama Dengan kawan juga bu guru Segenggam asa berselimut doa Kupanjatkan kepada-Mu Semoga aku menjadi anak berguna Bagi nusa, bangsa, dan agama SEGENGGAM ASA Oleh : Dwi Gita Oktaviani Putri


26 26| Mengayunkan langkah kaki Menuju tanah lapang penuh duri Berbaris rapi Sambil bercanda dan bercerita tak tahu arti Sesekali mengusap keringat Yang mengguyur di pipi Baju basah beraroma wangi Sudah ‘tak dihiraukan lagi Hati riang gembira Menyambut pelajaran olah raga Membuat sehat jiwa raga Belajar pun penuh suka Bermain bola di lapangan Sahabatpun menjadi lawan Sembari memperhatikan arahan Dari pak guru yang menawan BERMAIN BOLA Oleh : Faisal Zanu Ardiansyah


27 27| Betapa mulianya dirimu Tanpa kenal lelah membagi ilmu Untuk kami anak-anakmu Yang tidak terlahir dari rahimmu Luasnya samudra Terkalahkan oleh kesabaranmu Hangatnya mentari Kalah hangat dengan kasihmu Rintik hujan yang tak dapat kuhitung Seperti ilmu yang kau beri Hembus angin di pagi hari Memeberi napas tentang budi pekerti Serupa semesta Kau beri kami kehidupan Laksana malam Kau beri kami ketenangan GURUKU Oleh : Fenny Anggraeny


28 28| Di ruang tua itu Kuambil sepeda warna merah muda Yang telah lama mati Kotor dan berkarat Sepeda hadiah ulang tahun Pemberian ayah dan ibu Di hari istimewaku Terlahir di dunia Kukayuh dengan penuh energi Di pagi buta ini Menggowes… Telah lama menanti Mengarungi jalanan pelosok negeri Dengan sepeda yang menemani Gowes pagi ini Sungguh menyenangkan hati GOWES Oleh : Ibnu Awal Saputra


29 29| Tanah hijau penuh jarum tajam menanti Pada sosok anak negeri Yang siap beraksi Mengukir berjuta prestasi Jutaan tetes keringat bukan penghalang Untuk melakukan aksi Melangkah penuh arti Berjalan dan berlari menggiring bola Aksi Shooting yang memukau Tendangan pinalti membuat jantung berdegup kencang Berebut bola ke arah gawang Menjadi pandangan yang menyenangkan Perjuangan menumbangkan lawan Dengan gocekan-gocekan lincah Sepak bola… Olah raga yang kusuka SEPAK BOLA Oleh : Kevin Adam


30 30| Tugas kami sangat berarti Menjadi pelajar yang hakiki Menorehkan harapan menyongsong masa depan pasti Demi wujudkan impian kami Kini maupun selamanya Tugas kami berteman kertas dan pena Tidak ada beban hanya semangat membara Tidak ada kesedihan dan kesusahan melanda Kertas dan pena Selalu setia menemani dalam suka Maupun duka Menerjang ombak dalam lautan aksara Menerjang badai demi satu kata Cita-cita Belajar sampai ke Negeri Cina Kita bisa! KERTAS DAN PENA Oleh : Khiqmatul Fauziah


31 31| Tercium aroma tak sedap Ketika memasukkan tinta Ke dalam kawah Candradimuka Tinta dan spidol itu Adalah sepasang sahabat Yang saling melengkapi Dan saling berbagi Melukiskan indahnya aksara Pada white board dengan spidol Spidol menari-nari di white board Karena gelincir sang tinta Terkadang mereka lelah Menemani kita belajar Namun mereka tetap istiqamah Menemani setiap celah kehidupan AROMA TINTA Oleh : Muhamad Hasan


32 32| Kuikat kencang tali sepatu Bersiap menyambut embun yang tersipu Udara pagi masih membisu Enggan untuk sekadar menyapaku Ini pagi, gaes… Kita sambut semesta dengan tawa Burung berkicau sambil menari tarian samba Aku ‘tak tahu maknanya apa Satu dua dan tiga Hitungan selesai diangka delapan Olah raga joging di pagi buta Membuat hati tenang dan nyaman Ini pagi, gaes… Ayo, kita joging Badan sehat dan kuat Hilangkan rasa gundah gulana INI PAGI, GAES! Oleh : Muhamad Rafa Afifudin


33 33| Gerbang terbuka Sambut generasi penerus bangsa Berlarilah, jemput mimpi dan asa Di ruang kelas sana Hilangkan belenggu pengikat jiwa Tidak ragu pemberi ilmu Pemantik berjuta asa Hormatilah dia Amati, cermati pesan yang diberi Terapkan tertuai simpan di hati Ikhlaskan rasa untuk mempelajari Agar kelak, tak lahir kata sesal nanti Ayo langkahkan kaki Susuri mimpi Gali potensi diri Anugerah Ilahi BELAJAR TANPA LELAH Oleh : Rahman Fuadi


34 34| Untuk seorang ibu Yang kupanggil, Bu Guru Sang pemberi ilmu Untuk kami yang haus ilmu Setiap hari engkau menciptakan mantra Agar kami terhipnotis untuk belajar Terkadang kami lelah Dengan ajian saktimu Namun kami tersadar Mantra itu sangatlah berarti Untuk kami bisa berjalan Pada roda kehidupan Terbuai dalam doa Termotivasi untuk terus berusaha Menguatkan kami yang tak berdaya Melukiskan indahnya cakrawala dunia PENCIPTA MANTRA Oleh : Salwa Khasanah


35 35| Engkau lahir terbungkus lima sila Dasar negara bangsa Indonesia Satu-satunya landasan paling utama ‘Tuk menjalankan kehidupan bernegara Pancasila Terlahir dari Bahasa Sansekerta Panca berarti lima Dan sila yang artinya prinsip Di dada Burung Garuda Terpampang lima sila Dengan simbol-simbolnya Bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, padi dan kapas Bhineka Tunggal Ika Itulah semboyannya Berbeda-beda tetapi tetap satu jua Dicengkram oleh Burung Garuda PANCASILA Oleh : Shafa Azmi Athaya


36 36| Pada sebuah dinding kelas Kutitipkan rindu Pada sebuah kursi kosong Kutitipkan rindu Rindu pada sesosok wajah ayu Terngiang tutur kata lembutmu Suaramu yang mendayu Mengusap rambut lusuhku Berkisah tentang kenangan Dari Juli hingga Juni Menguntai pada sebuah kisah Indahnya cerita di ruang kelas Dari jendela kelas Kulihat wajahmu selalu membayang Lentiknya jari-jari mu Melambaikan tangan mengucap selamat jalan KUTITIPKAN RINDU Oleh : Sila Kamal Fitria


37 37| Gemuruh terdengar Jeritan tak lantang Dari sisi kiri kananku Saat akan mengurai tugas sekolah Terdengar mengalun Dari sudut kelasku Suara lembut merayu Untuk menyudahi tugasku Ge-pe-el…ge-pe-el…ge-pe-el Teriakan sinis mengeroyok Seraya mencibir melukiskan kekesalan Apakah itu maknanya? Adalah Ga Pakai Lama Ungkapan kekecewaan atas keterlambatanku Saat mengerjakan tugas sekolah Karena telah tiba waktunya dilukiskan angka GE-PE-EL Oleh : Siska Dhiya Ulhaq Ma’ali


38 38| Lelahnya mencarimu pada ruang bercat merah kuning Terbatas oleh dinding dan jendela Berjajar meja dan kursi para siswa Terbatas waktu kumencari jejakmu Bahasa Indonesia muatan pelajarannya Belajar berpuisi lewat diksi yang indah dan tertata Menata pikiran mengolah hati Terus berlatih sekarang maupun nanti Melalui diksi yang sangat indah Melalui diksi yang penuh makna Melalui kerja keras dan tidak sebentar Akan menjadi teman dalam berwisata jiwa Berpuisi dengan berteman diksi Mengolah kata menjadi puitis Menyajikan rima dengan apik Menjadi bait-bait yang asik JEJAK DIKSI Oleh : Sofia Noor Fadhilah Arvi


39 39| Mencium aroma buku Membangkitkan semangat baru Yang telah lama layu Pada tiap hela napasku Sesekali merangkai wujud Menyentuhnya dengan lembut Membuka cakrawala dunia Menggenggam asa penuh suka Sampaikan salam perpisahan Pada negara yang bernama Wuhan Muasalnya virus kematian Selamat atas sebuah kehilangan Saatnya kini untuk bangkit Setelah dua puluh empat bulan terbelit Membuka lembaran baru di buku baru Bahwa penantian tak selamanya tentang kehadiran MERAYAKAN KEHILANGAN Oleh : Vennov Lian Najib


40 40| Kalimat perpisahan Yang enggan kuucapkan Pada teman dan juga guru Pada setiap jengkal langkahku Kutitipkan salam lewat bunga kertas Yang menghiasi setiap detik nyawa Berbaur dalam suka dan duka Merangkai kata menjadi bisa Hanya doa yang bisa kupanjatkan Sebagai tanda perpisahan Sebagai hadiah cinta dari kami Salam perpisahan Selamat tinggal sekolah tercinta Selamat tinggal adik-adik kelasku tersayang Selamat tinggal guru-guru hebatku Dadah…good bye! DADAH, GOOD BYE! Oleh : Yovana Aprilian Assaobi


41 SINOPSIS PUISI Karya ini merupakan kumpulan puisi yang dibuat oleh peserta didik kelas enam dan dua orang guru. Belajar merangkai diksi agar menjadi apik, dengan segala keterbatasan dan kekurangan terciptalah antologi puisi yang berjudul “Hujan Aksara Di Langit Essakra”. Dengan proses yang berliku-liku, agar dapat berpuisi dengan sentuhan estetis. Dengan proses yang terseok-seok namun tetap bersemangat menjadikan kami melawan arus deras agar dapat berpuisi pada jiwa yang berkelindan. Apresiasi kepada dua puluh satu karya anak bangsa dan sembilan belas karya guru. Semoga menjadi pemicu dan pemacu untuk terus selalu berkarya, selamat berpuisi!


42 Yeni Lestiarini, S.Pd.SD lahir di Banyumas. Telah menempuh studi di SDN Kranggan, SMPN 1 Ajibarang, SMUN 1 Ajibarang, dan S1 PGSD UT. Mulai mengajar sejak tahun 2003 di SDN Kranggan, kemudian pada tahun 2016 mengajar di SDN 1 Krajan sampai sekarang. Penulis beralamat di Desa Kranggan Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas. Penulis juga seorang anggota Bhayangkari. Salah satu hobi penulis adalah membaca puisi, dan hobi inilah yang menginspirasi dan memotivasi penulis untuk membuat buku kumpulan puisi. Penulis pernah menyabet juara 2 geguritan, juara 2 berbusana batik Banyumas, dan 8 besar lomba Guru Berprestasi. Beberapa siswanya juga pernah menyabet juara 3 lomba cipta puisi dan juara harapan 1 pidato. Penulis mengajar di kelas VI dan mendapat peringkat 2 USBN Tahun Pelajaran 2016/2017 tingkat Kecamatan dan juara 4 nilai IPA tingkat Kabupaten, Tahun Pelajaran 2017/2018 meraih juara 2 USBN tingkat Kecamatan dan Tahun Pelajaran 2018/2019 masih bertahan pada peringkat 2 USBN tingkat Kecamatan. Penulis ingin menciptakan sebuah buku dari hobinya membaca puisi. Tidaklah sebuah tulisan akan tercipta jika kita tidak belajar memulainya, karena tulisan adalah cara bijak untuk dikenang. Salam Literasi.


43 Siti Nuraini, S.Pd.SD, terlahir dari empat bersaudara. Beralamat di Krajan RT 01/04, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas. Mempunyai hobi bermain tenis meja dan memasak. Kegemarannya bermain tenis meja pernah menjadikannya juara 1 lomba tenis meja tingkat kecamatan. Dengan hobinya yang suka memasak, penulis pernah menjadi juri memasak dan menghias tumpeng dalam acara PPK di desanya.


44 DAFTAR NAMA SISWA No Nama Siswa Kelas Judul Karya 1 Lana Ni’matul Kholidah VI Pahlawanku 2 Anggun Atrah Tri Hazwa VI Indonesia 3 Anna Ataufun Nisa VI Keragaman Indonesia 4 Citra Kusuma Wardhani VI Negeriku Bersatu 5 Desty Hanum Tsabitah VI Harum Rekah Mawar 6 Dwi Gita Oktaviani VI Segenggam Asa 7 Faisal Zanu Ardiansyah VI Bermain Bola 8 Fenny Anggraeny VI Guruku 9 Ibnu Awal Saputra VI Gowes 10 Kevin Adam VI Sepak Bola 11 Khiqmatul Fauziah VI Kertas dan Pena 12 Muhamad Hasan VI Aroma Tinta 13 Muhamad Rafa Afifudin VI Ini Pagi, Gaes! 14 Rahman Fuadi VI Belajar Tanpa Lelah 15 Salwa Khasanah VI Pencipta Mantra 16 Shafa Azmi Athaya VI Pancasila 17 Sila Kamal Fitria VI Kutitipkan Rindu 18 Siska Dhiya Ulhaq Ma’ali VI Ge-Pe-El 19 Sofia Noor Fadhilah Arvi VI Jejak Diksi 20 Vennov Lian Najib VI Merayakan Kehilangan 21 Yovana Aprilian Assaobi VI Dadah, Good Bye!


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.