Story Transcript
Minggu ke-7 ini jurnal refleksi mingguan saya akan menerapkan model Driscoll. Model ini terdiri dari tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
ERY SOLIHATIN MUNIROH, S.PD.SD.
1) WHAT? Deskripsi dari peristiwa yang terjadi Apa yang terjadi? Apa yang saya lihat/dengar/alami? Apa reaksi saya pada saat itu? Apa yang orang lain lakukan pada saat peristiwa itu terjadi? 2) SO WHAT? Analisis dari peristiwa yang terjadi Bagaimana perasaan saya pada saat peristiwa itu terjadi? Apakah yang saya rasakan sama/berbeda dengan orang yang mengalami kejadian yang sama? Apakah saya masih merasakan perasaan/dampak yang sama jika dibandingkan dengan perasaan/dampak langsung setelah peristiwa? Kecenderungan apa yang saya amati dari diri saya ketika menghadapi peristiwa serupa? Mengapa saya bisa memiliki kecenderungan tersebut? Setelah mengalami peristiwa tersebut, apa hal yang berubah dari pendapat, pemikiran, atau apapun yang Anda yakini sebelumnya? 3) NOW WHAT? Tindak lanjut dari peristiwa yang terjadi Apakah kejadiannya akan berbeda jika pada saat itu saya mengambil langkah yang berbeda? Di mana saya bisa mendapatkan informasi tambahan agar bisa siap ketika menghadapi peristiwa serupa di masa depan? Dukungan apa yang saya butuhkan agar bisa menindaklanjuti refleksi saya? Bagian mana yang sebaiknya saya kerjakan lebih dulu? Setelah Anda melakukan pembelajaran ini, apa hal baru yang ingin Anda bagikan kepada rekan atau lingkungan Anda?
WHAT (DESKRIPSI PERISTIWA)
Pembelajaran minggu ini masih pada modul 1.3 Visi Guru Penggerak. CGP diminta membuat prakarsa perubahan yang akan dilakukan di sekolah, kemudian mengaplikasikan langkahlangkah BAGJA dalam penerapannya. Selain membuat Prakarsa perubahan, CGP juga diminta mengamati hasil karya rekan lain dan memberikan umpan balik. Pembelajaran berikutnya adalah Elaborasi Pemahaman bersama instruktur yang didahului dengan menuliskan refleksi mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan dan memberikan pertanyaan kepada instruktur. Koneksi Antar Materi merupakan pembelajaran terakhir, yaitu membuat rancangan aksi nyata yang akan dilaksanakan di sekolah berdasasrkan visi yang disusun. Dalam pembelajaran, saya berusaha mengikuti dengan baik semua tahapan, baik itu tugas mandiri, kegiatan tatap muka daring, maupun diskusi asinkron. Rekan CGP lainnya melaksanakan pembelajaran yang serupa dengan yang saya lakukan, dan kami saling memberikan umpan balik terhadap karya masing-masing.
SO
WH
AT
(AN
ALI
SIS
PER
IST
IWA
)
Dalam mengikuti pembelajaran, saya tetap merasa antusias, gembira, dan bersyukur bisa memperoleh pengetahuan dan pengalaman belajar. Dilihat dari tugas membuat prakarsa perubahan dan tahapan BAGJA yang diunggah, saling memberi umpan balik, dan tatap muka daring, rekan-rekan CGP terlihat antusian dan gembira mengikuti kegiatan ini. Setelah pembelajaran, dampak tersebut masih dialami, karena pengalaman belajar yang didapat memberikan kesan yang baik. Ketika menghadapi peristiwa serupa, saya cenderung akan berusaha mengikuti dengan baik setiap kegiatan. Saya akan mengambil pelajaran dari apa yang terjadi, dan akan menerapkan pengetahuan yang diperoleh pada pembelajaran di kelas maupun di sekolah. Hal ini saya lakukan karena pengetahuan dan pemahaman tentang inkuiri apresiatif dengan tahapan BAGJA yang didapat dalam pembelajaran sangat bermakna dan berguna untuk melakukan suatu perubahan di kelas dan di sekolah. Sebelum mengetahui tentang inkuiri apresiatif, saya memandang sesuatu dari sudut pandang masalah, kesalahan, dan kekurangan, sehingga saya hanya mencari solusi dari masalah, mencari siapa yang salah, dan mengapa terjadi kesalahan. Dengan mempelajari Inkuiri Apresiatif, sudut pandang saya berubah. Saya bisa melihat sesuatu dari kekuatan yang dimiliki, sehingga fokus saya adalah menggabungkan dan mengembangkan kekuatan itu melalui pencapaian visi.
NOW WHAT (TINDAK LANJUT)
Jika saya memandang sesuatu dari sudut pandang masalah, bukan kekuatan yang dimiliki, maka pengembangan potensi siswa tidak akan terjadi secara optimal. Siswa memiliki potensi, karakteristik, dan bakat yang unik. Pengembangan setiap potensi, karakteristik, maupun bakat siswa harus dilakukan dengan kekuatan yang dimiliki oleh semua aset, yaitu guru, siswa, kepala sekolah, tenaga kependidikan, komite sekolah, maupun dinas pendidikan. Informasi tambahan mengenai inkuiri apresiatif, BAGJA, maupun praktik baik menjalankan prakarsa perubahan berdasarkan inkuiri apresiatif bisa saya dapatkan melalui rekan CGP, rekan guru, kepala sekolah, maupun internet. Untuk menindaklanjuti refleksi ini, saya membutuhkan dukungan dari semua warga sekolah dalam bentuk dukungan moral, motivasi, maupun partisipasi aktif dalam kegiatan. Perubahan kecil yang bisa saya kerjakan terlebih dahulu adalah mengubah pembelajaran di kelas menjadi menyenangkan, menarik, sekaligus menantang siswa berpikir kritis dan kreatif. Setelah mampu melakukan perubahan di kelas, saya akan melakukan perubahan di lingkungan sekolah. Hal baru yang dapat saya bagikan kepada rekan adalah inkuiri apresiatif. Saya memiliki pemahaman bagaimana melihat siswa dari sudut pandang kekuatan yang dimiliki, membuat prakarsa perubahan, kemudian mengembangkannya berdasarkan tahapan BAGJA.
Salam dan Bahagia !
ERY SOLIHATIN M,S.PD.SD