Story Transcript
NAMA :AJENG OKTAVIANI KUSUMA NIM : 932116919
KELAS : BK-E Tugas Individu Resume Semua Materi ☺
Kelompok 1 KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) A. PENGERTIAN BIMBINGAN KOSELING agar dapat secara luas dan komprehensif mengetahui definisi bimbingan, beberapa definisi dari para ahli sebagai berikut 1. Menurut Dewa Ketut Sukardi, bahwa "bimbingan adalah merupakan proses pemberian bantuan kepada seseorang atau kelompok orang secara terus menerus dan sistematik oleh guru pembimbing agar individu atau kelompok individu menjadi pribadi yang mandiri”. 2. Stoops dan Walquist mendefinisikan bahwa "bimbingan adalah proses yang terus menerus dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai kemampuannya secara maksimum dalam mengarahkan manfaat sebesarbesarnya bagi dirinya maupun bagi masyaraka Dari definisi yang telah di kemukakan para ahli di atas, mempunyai cara pandang yang berbeda-beda dan variasi yang mencolok satu dengan yang lain. Walaupun demikian tetap terdapat unsur dan tujuan yang menunjukkan kesamaan, di antaranya sebagai berikut 1. Bimbingan merupakan suatu proses, yang berkesinambungan, bukan kegiatan yang seketika atau kebetulan. Bimbingan merupakan: serangkaian tahapan kegiatan yang sistematis dan berencana yang terarah kepada pencapaian tujuan.
2. Bimbingan adalah usaha pemberian bantuan atau pertolongan, makna bantuan dalam hal ini menunjukkan bahwa pembimbing tidak memaksakan kehendaknya sendiri, tetapi hanya berperan sebagai fasilitator di mana yang aktif dalam mengembangkan diri, mengatasi masalah, atau mengambil keputusan adalah individu itu sendiri. 3. Individu yang dibantu adalah orang-orang dan berbagai usia baik pria ataupun wanita dalam perseorangan maupun kelompok dan individu dalam hal ini yaitu individu yang sedang berkembang . Tetapi bantuan yang berlaku umum bagi setiap individu disesuaikan dengan pengalaman, kebutuhan, dan masalah individu yang komprehensif. Kemudian istilah konseling mengalami perkembangan yang di kemukakan dengan berbeda-beda tapi 'intinya sama dan Burks dan Steffle mengartikan konseling adalah: Konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor terlatih dan seorang klien. Hubungan ini biasanya orang per orang, meskipun Sering kali melibatkan lebih dari dua orang, meskipun sering kali melibatkan lebih dari dua orang. Hubungan tersebut dirancang untuk membantu para klien memahami dan memperjelas pandangan hidupnya, dan belajar mencapai tujuan yang ditentukan sendiri melalui pilihan-pilihan yang bermakna dan penyelesaian masalah-masalah emosional atau antar pribadi".
Dari pengertian di atas menjelaskan bahwa adanya hubungan yang harmonis antara konselor dan klien yang nantinya tercipta proses yang dirancang atau direncanakan untuk membantu klien membuat pilihan-pilihan dalam mengarahkan. Berdasarkan uraian di atas, dapat diperjelas bahwa konseling merupakan satu saluran bagi pemberian bimbingan, Di samping itu istilah bimbingan selalu dirangkaikan dengan istilah konseling, hal ini dikarenakan bimbingan dan konseling itu merupakan suatu kegiatan yang integral, konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan. dengan pandangan ini bimbingan memiliki pengertian yang lebih luas dibandingkan dengan pengertian konseling, dan konseling merupakan bagian dari bimbingan.
B. TUJUAN BIMBINGAN KONSELING 1. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial konseli adalah: a. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya. b. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing. c. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), sertadan mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut. 2. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar) adalah: a.Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya. b.Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan. c.Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
3. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah : a. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan. b. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir. c. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama. d.Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
C. PRINSIP BIMBINGAN KONSELING 1. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli atau konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan (individual). 2. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok. 3. Bimbingan menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
D. FUNGSI BIMBINGAN KONSELING 1. Adapun fungsi bimbingan konseling disekolah adalah: Fungsi pemahaman adalah dalam fungsi pemahaman dalam bimbingan konseling akan menghasilkan pemahaman bagi pihak-pihak yang terkait yang sesuai dengan kepentingan pemgembangan peserta didik yang meliputi: a. Pemahaman tentang diri siswa terutama oleh siswa itu sendiri, orang tua, guru guru umum, dan guru pembimbing. b. Pemahaman tentang lingkungan peserta didik terutama oleh siswa itu sendiri, orang tua, guru guru umum, dan guru pembimbing. c. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas. 2. Fungsi pencegahan adalah fungsi yang mencegah peserta didik dari berbagai masalahmyang mungkin timbul yang dampaknya akan menghambat, mengganggu ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian dalam proses perkrmbangan. 3. Fungsi penuntasan adalah fungsi bimbingan konseling yang dapat mengatasi permasalahan yang dialami oleh siswa.
E. AZAS BIMBINGAN KONSELING 1. Asas kerahasian adalah merahasiakan data dan keterangan clien (peserta didik) menjadi sasaran layanan. 2. Asas kesukarelaan adalah kesukaan dan kerelaanbagi peserta didik mengikuti kegiatan yang diperuntukkan baginya. 3. Asas Keterbukaan adalah asas yang menghendaki agar peserta didik yang menjadi sasaran kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura. 4. Asas kegiatan adalah asas yang menghendaki peserta didik yang menjadi sasaran dapat berpartisipasi dan aktif dalam penyelenggaraan bimbingan konseling. 5. Asas kemandirian adalah asas yang menunjukkan tujuannbimbingan konseling merupakan peserta didikyang menjadi sasaran pelayanan menjadi pribadi yang mandiri, dengan ciri mengenal dirisendiri, lingkunfgan dan dapat mengambil keputusan yang tepat 6.Asas kekinian adalah asas yang menyelesikan permasalahan peserta didik yang ada dikondisi sekarang.
F. LANDASAN BIMBINGAN KONSELING
Landasan filosofis 2. Landasan psikologi 3. Landasan sosial budaya 4. Landasan Ilmu Pengetahuan dan teknologi (IPTEK) 5. Landasan berfikir a. Landasan Ontologis b. Landasan aksiologis 6. Landasan Epistimologis 1.
G. URGENSI BIMBINGAN KONSELING Urgensi Bimbingan dan konseling di sekolah akan semakin dirasa perlu jika pelayanan bimbingan dan konseling tersebut mampu memberikan kontribusi yang berarti terhadap upaya memperkuat fungsi-fungsi pendidikan. Bimbingan dan konseling adalah upaya pedagogis untuk memfasilitasi perkembangan individu dari kondisi apa adanya kepada kondisi bagaimana seharusnya sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Bimbingan dan konseling turut bertanggung jawab dalam merealisasikan ketiga fungsi pendidikan yaitu pengembangan, diferensiasi dan integrasiBimbingan dan konseling sebagai salah satu sub-bidang dari bidang pembinaan di sekolah mempunyai fungsi yang khas bila dibandingkan dengan sub-bidang lainnya meskipun semua sub-bidang tersebut merupakan pelayanan khusus kepada klien. Fungsinya yang khas bersumber dari corak pelayanan yang bersifat psikis. Peranan bimbingan dan konseling di sekolah untuk mengembangkan diri dan potensi klien secara optimal menuntut pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah secara efektif dan efisien serta pembinaan dan pengembangan sesuai dengan ketentuan dan pedoman yang berlaku. Mengingat hal-hal tersebut di atas jelaslah bahwa bimbingan dan konseling mempunyai arti yang sangat penting.
H. SASARAN BIMBINGAN KONSELING 1. 2. 3. 4.
Bimbingan Pribadi Bimbingan Sosial Bimbingan Belajar Bimbingan Karir
I. RUANG LINGKUP BIMBINGAN KONSELING Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah mempunyai ruang lingkup yang luas dan dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu fungsi, sasaran, layanan, dan masalah. Pertama, segi fungsi Dilihat darisegi fungsi, ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah mencakup fungsi-fungsi: (1) pencegahan, (2) pemahaman, (3) pengentasan, (4) pemeliharaan, (5) penyaluran, (6) penyesuaian, (7) pengembangan, (8) perbaikan. Kedua, segi sasaran. Dilihat dari segi sasaran ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah diperuntukan bagi semua siswa dengan tujuan agar siswa secara perorangan mencapai perkembangan yan optimal melalui kemampuan: pengungkapanpengenalan-penerimaan diri, pengenalan lingkungan, pengambilan keputusan, pengarahan diri dan perwujudan diri.
Ketiga, segi layanan. Dilihat dari segi layanan yang diberikan, ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah meliputi layanan-layanan: (1) pengumpulan data, (2) pemberian informasi, (3) penempatan, (4) konseling, (5) alih tangan kasus (referal), dan (6) penilaian dan tindak lanjut. Keempat, segi masalah. Dilihat dari segi masalah, ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah meliputi: (1) bimbingan pndidikan, (2) bimbingan karier, (3) bimbingan pribadi-sosial.
KELOMPOK 2 BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING (BK) A. PELAYANAN DASAR Depdiknas menyatakan bahwa pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseling melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap-tahap perkembangan yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupanya. Layanan dasar merupakan layanan bantuan bagi peserta didik (siswa) baik di kelas maupun diluar kelas yang disajikan secara sistematis, dalam rangka membantu siswa mengembangkan potensinya secara optimal. jadi, dari pendapat diatas bisa ditarik kesimpulan bahwasanya layanan dasar merupakan bantuan bagi peserta didik melalui kegiatan klasikal atau kelompok yang dilakukan oleh konselor sekolah dalam upaya membantu perkembangan diri siswa secara optimal.
B. PELAYANAN RESPONSIF Pelayanan responsive merupakan layanan bantuan bagi peserta didik atau konselor yang memiliki kebutuhan atau maslah yang memerlukan bantuan (pertolongan) dengan segera”. Layanan ini bertujuan untuk membantu siswa memenuhi kebutuhannya yang dirasakan pada saat ini atau para siswa yang dipandang mengalami hambatan dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya. Indicator dari kegagalan itu berupa ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri atau perilaku bermasalah. Strategi layanan responsive antara lain konseling indifidu, konseling kelompok, konsultasi, kolaborasi, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus C. PELAYANAN PEMINATAN DAN PERENCANAAN INDIVIDU Dalam pelayanan peminatan ini siswa memahami potensi dan kondisi diri sendiri, memilih dan mendalami mata pelajaran/kelompok peminatan mata pelajaran, memilih dan mendalami arah pengembangan karier, serta mimilih pendidikan lanjutan. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling upaya pelayanan ini merupakan salah satu bentuk layanan penempatan dan penyaluran dan keterkaitannya dengan jenis layanan lain serta kegiatan pendukung BK yang relevan
Tujuan dari pelayanan perencanaan individual adalah sebagai berikut: 1. Memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya 2. Mampu merumuskan tujuan, perencanaan atau pengelolaan terhadap pengembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar maupun karir, 3. Dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tuuan utama dari pelayanan perencanaan individual adalah sebagai upaya memfasilitasi konseli untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir dan pengembangan sosial-pribadi oleh dirinya sendiri. Melalui pelayanan perencanaan individual,konseli diharapkan dapat: 1. Mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan, merencanakan karir, dan mengembangkan kemampuan sosial-pribadi yang didasarkan atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah/madrasah, dunia kerja, dan masyarakatnya. 2. Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaian tujuannya. 3. Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya. 4. Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.
D. PELAYANAN DUKUNGAN SISTEM
Dukungan sistem adalah komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infrastruktur, dan pengembangan kemampuan profesionala konselor/guru bimbungan dan konseling secara berkelanjutan, memberikan bantuan kepada peserta didik/ konseli atau memfasilitasi terhadap kelancaran perkembangan dari peserta didik/konseli dan mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Terdapat aspek-aspek yang terdapat dalam dukungan sistem, yaitu: 1. Pengembangan Jaringan (networking) 2. Kegiatan Manajemen a. Pengembangan profesionalitas b.pemberian konsultasi dan kolaborasi c.manajemen program 3. Riset dan pengembangan
KELOMPOK 3 STRATEGI BK YANG DAPAT DITERAPKAN OLEH GURU MATA PELAJARAN A. Pengertian Strategi Bimbingan dan Konseling Strategi menurut kamus Besar Bahasa Indonesia adalah rencana yang cermat mengenai kegitan untuk mencapai sasaran khusus. Dapat disimpulkan strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan diterapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan dalam proses pencapaian tujuan. Dalam strategi bimbingan konseling diartikan sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk koseling baik individu atau kelompok agar bisa mandiri dan berkembang optimal melalui berbagai layanan berdasarkan norma yang berlaku Strategi dalam bimbingan konseling digunakan untuk mencapai sasaran khusus yang dalam lingkup bimbingan konseling dapat membantu memecahkan permasalahan baik secara individu maupun kelompok dan harus diterapkan oleh seorang konselor
B. Macam-macam Startegi Bimbingan dan Konseling 1. Konseling Individu 2. Bimbingan Kelompok 3. Konseling kelompok 4. Konsultasi 5. Layanan Mediasi 6. Pengajaran remedial C. Tujuan Strategi Bimbingan dan Konseling 1. Agar klien mampu untuk mencapai perkembangan diri sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Agar klien mampu mempersiapkan diri untuk menerima dan bersikap positif 3. serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri. 4. Agar klien mampu membangun pola hubungan yang baik dengan teman dalam peranannya sebagai pria atau wanita 5. Agar klien mampu untuk memahami kemampuan, bakat, minat serta arah kecendrungan karir dan apresiasi seni dalam dirinya.
D. Strategi BK Yang Dapat Diterapkan Oleh Guru Mata Pelajaran 1. Melaksanakan kan ke kegiatan diagnostik, dalam hal ini guru mata pelajaran mengidentifikasi sumber-sumber kesulitan belajar yang dialami oleh siswa 2. Guru memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan dan juga wewenang kepada murid dalam memecahkan masalah pribadinya. Masalah yang belum terpecahkan dan berada diluar batas kewenangan guru dapat dialih tangankan kepada konselor yang ada di sekolah ataupun kepada ahli lain yang dipandangnya tepat menangani masalah tersebut seperti psikolog. 3. Tugas guru dalam layanan bimbingan dan konseling tidak hanya ketika kegiatan proses belajar mengajar ataupun di dalam kelas saja namun juga kegiatan bimbingan di luar kelas. a. Tugas bimbingan dari guru yaitu : b. Memberikan pengajaran perbaikan, c. Memberikan pengayaan dan pengembangan bakat siswa, d. Melakukan kunjungan rumah, dan e. Menyelenggarakan kelompok belajar
KELOMPOK 4 TUGAS GURU BK PADA MASING-MASING JENJANG PENDIDIKAN A. TUGAS GURU BK PADA JENJANG TAMAN KANAK-KANAK (TK)
1) Mengajarkan anak supaya berkembang menjadi pribadi mandiri 2) Mengajarkan anak supaya belajar memberi, berbagi dan memperoleh kasih sayang 3) Mengajarkan anak supaya belajar bergaul dengan anak lain 4) Mengajarkan anak supaya dapat mengembangkan pengendalian diri 5) Mengajarkan anak supaya belajar bermacam peran dalam masyarakat 6) Mengajarkan anak supaya belajar mengenal tubuh masing-masing 7) Mengajarkan anak supaya belajar menguasai keterampilan motorik kasar dan halus 8) Mengajarkan anak supaya belajar mengenal lingkungan fisik dan mengendalikan diri 9) Mengajarkan anak supaya belajar menguasai kata-kata baru 10) Mengajarkan anak supaya dapat mengembangkan perasaan positif dalam berhubungan dengan lingkungan
B. TUGAS GURU BK PADA JENJANG SEKOLAH DASAR (SD)
1) Menanamkan serta mengembangkan kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung 3) Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari 4) Belajar bergaul dan bekerja dengan kelompok sebaya 5) Mengajarkan siswa belajar menjadi pribadi yang mandiri, 6) Mempelajari keterampilan fisik sederhana yang diperlukan, baik untuk permainan maupun kehidupan 7) Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku
C. PERAN GURU BK DI JENJANG SMP/MTs dan SMA/SMK/MAK
1. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2. Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan umat manusia; 3. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi; 4. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan masyarakat; 5. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas; 6. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria atau wanita
D. PERAN GURU BK DI PERGURUAN TINGGI
Pada jenjang perguruan tinggi, konseli telah difasilitasi baik penumbuhan karakter serta penguasaan hard skills maupun soft skills lebih lanjut yang diperlukan dalam perjalanan hidup serta dalam mempersiapkan karier. Maka dari itu, di jenjang Perguruan Tinggi pelayanan Bimbingan dan Konseling lebih difokuskan pada pemantapan karir, sebisa mungkin yang paling cocok baik dengan rekam jejak pendidikannya maupun kebutuhan untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai pribadi yang produktif, sejahtera dan berguna untuk orang lain. Beberapa masalah yang mungkin dihadapi mahaiswa sebagai berikut: a. Kesulitan ekonomi. b. Kesulitan menyesuaikan diri dengan teman sesama mahasiswa. c. Kesulitan menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar tempat tinggal. d. Masalah dalam keluarga.
KELOMPOK 5 PERSONIL BK DAN TUGAS MASING-MASING PERSONIL BK DI SEKOLAH A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
BIMBINGAN berarti : bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan, melalui interaksi, dan pemberian nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dan berdasarkan normanorma yang berlaku. KONSELING adalah kontak atau hubungan timbal balik antara dua orang (konselor dan klien) untuk menangani masalah klien, yang didukung oleh keahlian dan dalam suasana yang laras dan integrasi, berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi klien (siswa). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian Bimbingan dan Konseling (BK) adalah proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing (konselor) kepada individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya, agar konseli memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya serta mampu memecahkan masalahnya sendiri.
B. Struktur Personil Bimbingan Dan Konseling
Personil pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling adalah penyedia layanan bimbingan dan konseling tidak diragukan lagi, dengan koordinator dan Guru Pembimbing sebagai pelaksana utamanya. Struktur atau pola bk di sekolah adalah sebagai berikut: 1. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah 2. Koordinator Bimbingan dan Konseling 3. Guru Pembimbing (guru bk) 4. Guru bidang studi /Wali Kelas 5. Staf administrasi
C. Peran Personil BK 1. Peran Kepala Sekolah a) Memberikan support administratif, memberikan dorongan dan pimpinan untuk seluruh program bimbingan dan konseling. b) Menentukan staf yang memadai, baik segi profesinya maupun jumlahnya menurut keperluannya. 2. Tugas Koordinator BK Sebagai Personil BK Di Sekolah a) Mengkoordinasikan para guru pembimbing b. Membuat usulan kepada kepala sekolah dan mengusahakan terpenuhnya tenaga, sarana, dan perasarana. 3. Peran Guru BK Sebagai Personil BK a. Memahami konsep-konse bimbingan dan konseling. b. Memahami karakteristik pribadi siswa, khususnya yang mempengaruhinya. 4. Peran Staff Administrasi Sebagai Personil BK di Sekolah. a) Mengisi kartu pribadi siswa. b) Menyimpan catatan-catatan (record) dan data lainnya. c) Menyelesaikan laporan dan pengumpulan data tentang siswa.
KELOMPOK 6 WILAYAH KERJA GURU DAN GURU BK/KONSELOR A. Konteks Tugas Guru dan Guru BK Guru memiliki tanggung jawab untuk melihat sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa karena guru juga berperan sebagai pengarah dan pendorong siswa untuk senantiasa meningkatkan dan mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dan disiplin dalam kegiatan belajar mengajar. Guru adalah pemimpin bagi murid muridnya serta menjadi orang yang terdepan dalam memberi contoh sekaligus pemberi motivasi dan dorongan. Guru bimbingan dan konseling (BK) adalah unsur utama pelaksanaan bimbingan di sekolah. Guru BK adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, berwenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta didik. Dengan demikian, guru BK (Konselor) dan guru merupakan suatu tim yang sangat dibutuhkan agar siswa/i yang mempunyai masalah dapat terbantu, sehingga mereka adapat belajar dengan lebih baik lagi dan mampu menciptakan kondisi yang kondusif pada saat proses belajar mengajar berlangsung
B. Peran Guru dalam Pelaksanaan BK 1. Guru sebagai Informator 2. Guru sebagai Fasilitator 3. Guru sebagai Mediator 4. Guru sebagai Motivator 5. Guru sebagai Kolaborator C. Peran BK Bagi Mata Pelajaran Peran BK terhadap guru mata pelajaran meliputi: 1. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru dengan murid, murid dengan murid yang menunjang pelaksanaan pelayanan bimbingan konseling. 2. Memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa yang memerlukan layanan untuk mengikuti layanan atau kegiatan yang di maksud. 3. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan konseling serta upaya tindak lanjutnya
D. Guru Sebagai Pembimbing Setidak-tidaknya peran guru sebagai pembimbing ini dibedakan menjadi dua, yaitu pembimbing di dalam kelas dan pembimbing di luar kelas. 1. Layanan Bimbingan di kelas a. Memperlakukan dengan sikap yang baik dan wajar bagi setiap siswa dengan potensi yang ada dalam diri siswa itu. b. Memberikan kenyamanan kepada siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung c. Memberikan penghargaan yang proporsional kepada setiap siswa d. Menerima siswa apa adanya, tidak membeda-bedakan antara siswa yang satu dengan yang lainnya dalam memberikan pembelajaran 2. Layanan Bimbingan di Luar Kelas a. Memberikan pengajaran perbaikan (remedial teaching) b. Memberikan pengayaan dan pengembangan bakat siswa c. Melakukan home visit (kunjungan rumah) d. Menyelenggarakan kelompok belajar yang bermanfaat
KELOMPOK 7 PERMASALAHAN PESERTA DIDIK DI SEKOLAH BIDANG PRIBADI DAN SOSIAL A. Tujuan Pemberian Layanan
Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling di sekolah ialah agar peserta didik, dapat: a. mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin. b. mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri c. mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan kebudayaan d. mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalahnya e. mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan f. memperoleh bantuan secara tepat dari pihakpihak di luar sekolah untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah tersebut
B. Jenis-jenis Masalah 1. Bidang Pribadi 2. Bidang Sosial C. Strategi Pemberian Layanan a. Konseling individual dan kelompok b. Referal (rujukan atau alih tangan kasus) c. Kolaborasi dengan wali kelas d. Kolaborasi dengan orang tua e. Kolaborasi dengan pihak yang terkait f. Konsultasi g. Bimbingan Teman Sebaya (Peer Guidance/Peer Facilitation) h. Konferensi Kasus i. Kunjungan rumah
KELOMPOK 8 PERMASALAHAN PESERTA DIDIK DI SEKOLAH BIDANG BELAJAR DAN KARIR A. Tujuan Pemberian Layanan Tujuan pemberian layanan pada peserta didik di sekolah dalam bidang belajar dan karir yaitu: 1) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa mendatang. 2) Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin, 3) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya, 4) Mengatasi hambatan dan kusulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan di masyarakat maupun lingkungan kerja. Tujuan layanan bimbingan karir yaitu: untuk membantu siswa supaya memperoleh penyesuaian diri dan pemecahan masalah karir yang dihadapi. Siswa akan memperoleh bantuan melalui bimbingan karir, yaitu: (1) Pemahaman yang lebih tepat tentang dirinya; (2) Pengenalan terhadap berbagai jenis sumber-sumber kehidupan; (3) Persiapan matang untuk memasuki dunia pekerjaan dan kehidupan;
B. Jenis-Jenis Masalah pada peserta didik di sekolah dalam bidang belajar dan karir a. Masalah Pribadi b. Masalah Belajar c. Masalah Sosial d. Masalah Karir C. Strategi Pemberian Layanan Bimbingan Belajar dan Karir Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan dalam proses pencapaian tujuan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, subjek kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang pelaksanaan kegiatanAdapun strategi yang diterapkan dalam layanan bimbingan dan konselingdisebut dengan istilah strategi layanan bimbingan dan konseling, yang terdiri darilayanan konseling individu, konsultasi, konseling kelompok, bimbingan kelompok,dan pengajaran remedial
KELOMPOK 9 KOLABORASI GURU DAN GURU BK A. Menangani Masalah Kesulitan Belajar Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar seseorang. Hambatan tersebut salah satunya menyebabkan orang tersebut mengalami kegagalan atau setidak tidaknya kurang berhasil dalam mencapai tujuan belajar. Kesulitan belajar adalah kondisi dimana anak dengan kemampuan intelegensi rata-rata atau diatas rata-rata namun memiliki ketidak kemampuan atau kegagalan dalam belajar yang berkaitan dengan hambatan dalam belajar dalam proses persepsi, konseptualisasi, berbahasa , memori serta pemusatan perhatian , penguasaan diri dan fungs integrasi sensori motorik. 1) Ciri-Ciri Anak Kesulitan Belajar a. Nilai Pelajaran Yang Naik Turun b. Mudah Lupa c. Sering Melamun d. Tidak Termotivasi Untuk Belajar e. Gangguan Ingatan
2) Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Anak a. Gangguan Eksternal Gangguan Eksternal dikarenakan gangguan belajar dari luar yang berkaitan dengan indra , seperti halnya gangguan penglihatan, pendengaran, dan penciuman dsb. Ada beberapa penyebab kesulitan belajar pada siswa yang terjadi karena faktor eksternal, yaitu: 1) Situasi atau proses belajar yang tidak dapat merangsang sswa untuk aktif antispatif dalam pembelajaran 2) Sifat kurikulum yang kurang fleksibel 3) Beban studi yang terlampau berat untuk siswa 4)Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar 5)Metode mengajar yang kurang menarik bagi siswa 6)Situasi rumah yang kurang kondusif untuk belajar anak
b. Faktor Gangguan Internal Dalam belajar tentu juga mengalami kesulitan yang disebabkan faktor internal faktor dari dalam diri sendiri yang berasal dari gangguan fisik maupun psikis , tentunya faktor tersebut antara lain : a. Kesehatan jasmani b. Timbulnya perasaan yang negatif (Gelisah, tertekan, marah, takut, benci dan dendam ) c. Kemampuan Intelektual d. Kematangan Belajar e. Usia Adapun penyebab faktor kesulitan belajar yaitu: 1. Factor keturunan 2. Gangguan saat kehamilan , premature 3. Kondisi janin yang tidak menerima cukup oksigen atau nutrisi. Atau bayi yang terlahir dari ibu yang merokok 4. Trauma pasca kelahiran, seperti demam tinggi, trauma kepala dll
3) Penyelesaian Dalam Kesulitan Belajar
1. Mengetahui terlebih dahulu latar belakang anak tersebut. 2. Lakukan diagnosis kesulitan belajar untuk menentukan apakah seorang siswa mengalami kesulitan belajar atau tidak , untuk menentukan kesulitan belajar terlebih dahulu mengetahui indikasi-indikasi dari faktor faktor yang ada. 3. Memahami faktor- faktor apa saja yang sudah mempengaruhi keberhasilan belajar, selanjutnya melakukan analisis terhadap anak untuk mengetahui faktor faktor apa yang kiranya menjadi kesulitan belajarnya. 4. Jika sudah mengetahui latar belakang yang terjadi tentukan bimbingan yang perlu diberikan kepadanya sesuai dengan jenis kesulitan belajar yang dialami dan menentukan kepada siapa untuk dibimbing . 5. Lakukan evaluasi setelah ada penangan khusus apabila bimbingan khusus tersebut dapat diatasi . 6. Lingkungan belajar harus kondusif
B. Melakukan Bimbingan Belajar Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan yang penting diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabakan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sering kegagalan itu terjadi disebabakan mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang memadai. Dalam bidang layanan bimbingan belajar, yaitu untuk membantu siswa mengembangkan diri, sikap, dan kebiasaan belajar yang baik utuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkannya melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. C. Mereferal dan Direferal Mereferal atau mengalih tangan kasus merupakan kegiatan untuk memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami klien dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih kompeten, seperti kepada guru mata pelajaran atau konselor, dokter serta ahli lainnya. Alih tangan kasus biasanya dilakukan bila konselor yang sudah tidak mampu untuk menangani kasus tersebut, misalnya adalah jika ada seorang siswa yang melakukan tindak kriminal, maka konselor bisa mengalihtangankan pada polisi.
D. Konferensi Kasus Konferensi kasus merupakan forum terbatas yang dilakukan oleh pembimbing atau konselor guna membahas suatu permasalahan dan arah pemecahannya.Konferensi kasus direncanakan dan dipimpin oleh pembimbing atau konselor, dihadiri oleh pihak-pihak tertentu yang terkait dengan kasus dan upaya pemecahannya.Pihak-pihak yang terkait diharapkan memiliki komitmen yang tinggi untuk teratasinya kasus secara baik dan tuntas. Dalam konferensi kasus secara spesifik dibahas permasalahan yang dialami oleh siswa tertentu dalam suatu forum diskusi yang melibatkan pihak-pihak yang terkait (seperti koordinator bimbingan, guru pembimbing, wali kelas, guru mata pelajaran, kepala sekolah, orang tua, dan tenaga ahli lainnya) yang akan diharapkan dapat memberikan data dan keterangan lebih lanjut serta kemudahan-kenudahan bagi terpecahkannya permasalahan tersebut. tujuan konferensi kasus adalah untuk pengembangan dan pemeliharaan potensi-potensi individu (siswa) atau pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang dibahas dalam konferensi kasus (fungsi pengembangan dan pemeliharaan)
KELOMPOK 10 PEMBERIAN LAYANAN DIGITAL BAGI PESERTA DIDIK A. Media Pemberian Layanan Digital bagi Peserta Didik Bantuan penggunaan teknologi sebagai alat dalam layanan Bimbingan dan Konseling sangat penting dan dibutuhkan untuk dilakukan di zaman sekarang. Untuk itu perlu mengetahui konsep dasar mengenai teknologi dan media dalam layanan Bimbingan dan Konseling ini sebagai bentuk membantu meningkatkan keefektivan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Mulai dari persiapan, perencanaan,pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. Adapun beberapa media yang biasa digunakan diantaranya: 1. Website/ Situs 2. E-mail 3. Telephone/ Hand phone 4. Chat, Instant Messaging dan Jejaring Sosial 5. Konferensi Video (Video conference)
B. Jenis Layanan Yang Bisa Di Berikan Kepada Sisw Di Era DiGital 1) Layanan bimbingan dan konseling diselenggarakan untuk memberikan motivasi sukses kepada anak-anak era digital sehingga memiliki masa depan studi dan karir yang cemerlang. 2) Layanan bimbingan konseling yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi serta media interaktif yang mudah diakses oleh siswa, diantaranya film,video, macromedia flash, educative games, dan sebagainya. 3) Layanan bimbingan konseling yang bersifat kuratif dengan sistem e-counseling (electronic counseling). 4) Layanan BK yang menggunakan media/ sarana yang mendukung dan disukai siswa seperti LCD proyektor, laptop yang terkoneksi internet, MP3/MP4 player, pemanfaatan telepon. 5) Layanan bimbingan dan konseling komprehensif, sangat ditekankan adanya kolaborasi, yaitu kerjasama guru BK dengan stakeholder sekolah dan luar sekolah untuk menyelenggarakan layanan BK. Fokus utama dalam bimbingan dan konseling komprehensif adalah mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik secara optimal.
KELOMPOK 11 ASPEK PERKEMBANGAN DALAM STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK (SKKPD) JENJANG SMP A. Pengertian SKKPD Dalam Permendiknas No. 23/2006 telah dirumuskan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dicapai peserta didik, melalui proses pembelajaran berbagai mata pelajaran. Namun, sungguh sangat disesalkan dalam Permendiknas tersebut sama sekali tidak memuat Standar Kompetensi yang harus dicapai peserta didik melalui pelayanan Bimbingan dan Konseling. Oleh karena itu, Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) mengambil inisiatif untuk merumuskan Standar Kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik, mulai tingkat SD sampai dengan Perguruan Tinggi, dalam bentuk naskah akademik, untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan Depdiknas dalam menentukan kebijakan Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Indonesia. Dalam konteks pembelajaran Standar Kompetensi ini disebut Standar Kompetensi Lulusan (SKL), sementara dalam konteks Bimbingan dan Konseling Standar Kompetensi ini dikenal dengan istilah Standar Kompetensi Kemandirian peserta didik (SKKPD).
B. Aspek SKKB pada Jenjang SLTP/SMP 1. Landasan hidup religius 2. Landasan perilaku etis 3. Kematangan emosi 4. Kematangan intelektual 5. Kesadaran tanggung jawab sosial 6. Kesadaran gender 7. Pengembangan diri 8. Perilaku kewirausahaan (kemandirian perilaku ekonomis) 9. Wawasan dan kesiapan karier 10. Kematangan hubungan dengan teman sebaya
KELOMPOK 12 ASPEK PERKEMBANGAN DALAM STANDAR KOPENTENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK (SKKPD) PESERTA DIDIK JENJANG SMA A. Pengertian SKKPD Berdasarkan sntandar kopentensi kemandirian peserta didik (SKKPD) yang dirumuskan oleh asosiansi bimbingan dan konseling Indonesia (AKBKIN) menjelaskan terdapat sebelah aspek perkembangan individu janjang SMA/sederajat yamh harus dicapai oleh peserta didik Salah satunya aspek perkembangan tersebut adalah tercapainya wawasan dan kesiapan karir peserta didik yang didalamnya mengangkut tiga dimensi tujuan yaitu pada tahap pengenalan penyadaran peserta didik mempelajari kemanpuan diri peluang ragam perkerjaan pendidikan mengematilisis nilai-nilai yang melandasi pertimbangan pemilihan karir dan pada aspek tindakan peserta didik mengembangkan alternative perencanaan karier dengan pertimbangkan kemanpuan peluang dan ragam karier
B. Aspek dan perkembangan Aspek dalam jenjang SMA terdapat bebrapa aspek perkembangan tersebut adalah prilaku etis, emosi keatangan intelektual, kesadaran perkembangan diri tanggung jawab pengembangan diri prilaku kewirasaan, kemandirian prilaku ekonomis, wawasan dan kesiapan karir kematangan hubungan dengan teman sejnajang SMA dan prilaku sopan terhadap guru. Masing masing aspek perkembanga memiliki 3 dimensi tujuan a. Pengenalan/penyelengaraan memperoleh pengetahuan dan pahaman tentang aspek dan tugas perekmbangan b. Akomodasi memperoleh pemakaan interlasi atas aspej dan tugas perkembangan c. Tindakan prilaku nyata kehidupan sehari-hari dari aspek dan tugas perkembangan sntandar kopentesi yang di kuasiai
C. Standar Kompetensi Kemandirian (BK) Dalam konteks pembelajaran standar kompetensi ini disebut standar kompetensi lulusan (SKL), sementara dalam konteks bimbingan dan konseling standar kompetensi kemandirian (SKK), yang didalamnya mencakup kesebelasan aspek perkembangan tersebut adalah : a. Landasan hidup religius b. Landasan perilaku etis c. Kematangan emosi d. Kematangan intelektual e. Kesadaran tanggung jawab sosial f. Kesadaran gander g. Pengembangan diri h. Perilaku kewirausahaan i. Wawasan kesiapan karir j. Kematangan hubungan teman sebaya k. Kesiapan diriuntuk menikah dan berkeluarga (hanya untuk SLTA dan PT)
THANKS! Do you have any questions?
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
SEMOGA BERMANFAAT ☺