Ruang Imajinasi Flipbook PDF

Buku ini merupakan hasil dari pemikiran-pemikiran pengurus HIMAPTIKA pada periode 2019 dan 2020 yang dituangkan dalam se

9 downloads 110 Views 19MB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

Ruang Imajinasi Buku Kumpulan Puisi HIMAPTIKA HIMAPTIKA 2018-2019 | HIMAPTIKA 2019-2020 Polum\ Dinas Diklitbang\ Dinas Ekonomi\ Dinas Humas dan Publikasi\ Dinas IPTEK\ Dinas Kerohanian\ Dinas Senora\ Dinas Sosial


ii | R u a n g I m a j i n a s i Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan/denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).


161 hlm ISBN: 978-623-6222-26-3 Cetakan Pertama, Juli 2021 Hak Cipta © 2021 pada Penulis. Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfoto copy, merekam, atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit.


iv | R u a n g I m a j i n a s i - Kata Pengantar - Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya buku kumpulan puisi dari pengurus Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (HIMAPTIKA) Universitas Muhammadiyah Surabaya yang berjudul “Ruang Imajinasi” dapat selesai dengan baik dan lancar. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh ilmu. Buku ini merupakan hasil dari pemikiran-pemikiran pengurus HIMAPTIKA pada periode 2019 dan 2020 yang dituangkan dalam sebuah bait puisi. Buku ini disusun sebagai bentuk eksistensi para anggota HIMAPTIKA untuk selalu menciptakan karya. Tujuan penyusunan buku ini yaitu meningkatkan kreatifitas para pengurus HIMAPTIKA dalam bidang literasi. Semoga dengan diterbitkannya buku ini dapat menambah motivasi pembaca untuk lebih termotivasi membuat karya-karya yang lain. Kata PengantarPuji syukur dipanjatkan ke


v | R u a n g I m a j i n a s i Pada kesempatan ini, saya selaku ketua himpunan mahasiswa pendidikan matematika (HIMAPTIKA) 2020 mengucapkan terima kasih kepada pengurus HIMAPTIKA 2019 dan 2020 yang telah berpastisipasi dalam proses pembuatan buku kumpulan puisi ini. Buku ini tentu masih jauh dari kata sempurna, diharapkan saran dan kritik yang membangun agar buku-buku selanjutnya lebih baik. Lamongan, 1 Desember 2020 Walikota HIMAPTIKA 2019/2020 Elif Hidayah


vi | R u a n g I m a j i n a s i - Kata Pengantar - Alhamdulillah. Puji syukur kita panjatkan atas rahmat dan hidayah Allah SWT, karena itu kita masih diberikan nikmat untuk membaca buku ini dengan penuh semangat. Semangat ini selayaknya kita pompa terus dalam melakukan kebaikan. Agar nantinya budaya literasi yang dibangun menjadi benar terimplementasikan. Mencipta merupakan tahapan tertinggi dalam pengetahuan Ranah kognitif versi Bloom. Tahapan itu harus bisa kita gapai sebagai seorang Mahasiswa yang merupakan Agent of change, mencetak suatu perubahan untuk sebuah peradaban. Ada buku ini yang dicipta oleh HIMAPTIKA merpakan salah satu perwujudan dalam berliterasi bukan hanya membaca, tapi menuliskan sekumpulan kata-kata yang dibangun atas dasar pemikiran, pengalaman dari para penulisnya. Buku yang berada di tangan ini merupakan sekumpulan puisi yang bertema pendidikan dan matematika, sebuah gebrakan baru pada HIMAPTIKA periode 2018/2019 untuk menunjukkan esensi menulis, bukan hanya dibuat sebagai status, tapi juga sebuah produk yang nantinya akan membuat berarti untuk semua kalangan. Sebagai mahasiswa pendidikan matematika tentunya, tidak sama dengan himpunan lain. Karya ini merupakan sebuah ungkapan kecintaan terhadap dunia pendidikan, terkhusus pada dunia matematika yang penuh dengan logika berpikir. Mematahkan paradigma buruk tentang matematika bahwa matematika itu membosankan, sulit. Ternyata matematika juga merupakan seni. Seni untuk berpikir kreatif dan inovatif. Para penulis menunjukkan tanggungjawabnya untuk terus meningkatkan wawasan keilmuannya dengan selalu mengembangkan kosakata berpikirnya. Alhamdulillah. Puji syukur kita panjatkan atas rahmat dan hidayah Allah SWT, karena itu kita masih diberikan nikmat untuk membaca buku ini dengan penuh semangat. Semangat ini selayaknya


vii | R u a n g I m a j i n a s i Dengan ini HIMAPTIKA UMSurabaya berkumpul dan bersama-sama melahirkan buku pertamanya yang InSyaAllah dapat dinikmati khalayak umum. Dengan semangat kebersamaan dan tentunya atas kehendak tuhan yang maha kuasa, buku yang berjudul “Ruang Imajinasi” bisa terwujud. Buku ini menghadirkan sebuah imajinasi yang hadir dari berbagai sudut pandang penulis. Tentu dengan keberagaman pikiran ini menjadi menarik dan semakin meluas cara pandang kita terhadap sastra. Penulis buku ini adalah mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surabaya yang tergabung dalam HIMAPTIKA UMSurabaya. Maka kesalahan dan kekurangan kepenulisannya dapat dimaklumi, karena masih dalam proses menjadi manusia yang tercerahkan. Surabaya, 1 Desember 2020 Walikota HIMAPTIKA 2018/2019 Ianatuz Zukhrufah


viii | R u a n g I m a j i n a s i Walikota : Elif Hidayah Wakil Walikota : Erfanda Andi Mada Arectya Sekretaris Umum : Kalam Ilmiawan Bendahara Umum : Daniel Armando Ketua Dinas Diklitbang : Indah Rosidah Sekretaris Dinas Diklitbang : Ulfa Zulfia Anandini Anggota Dinas Diklitbang : Ermawati Samsiah Devita Permata Putri Renjani Almeyda Tsany Ululamrie Amanat Solikah Tria Amalia Ketua Dinas Kerohanian : Fitri Nazilatul Mukhlisoh Sekretaris Dinas Kerohanian : Dinillah Almafaz Anggota Dinas Kerohanian : M. Rois Rafiqurrahman Umi Hatanti Dwi Mega Lintang Sukma Dhea Nabila Tasya Ketua Dinas Sosial : Widyasri Bisono Sekretaris Dinas Sosial : Amanatus Sonia Nastolich Anggota Dinas Sosial : Ardiyani Sekarningrum Eka Seftiana Dewi Fira Syahrotin Khoiroh Maila Rosidatus Sayyidah Siti Robiatul Adawiyah Moch. Syakroni Muhdholifah Ketua Dinas IPTEk : Dharul Jannah Skretaris Dinas IPTEk : Alfina Damayanti Anggota Dinas IPTEk : Sagita Helmy Rachmanita Andrieany Setyawati Firda Ayu Safitri Desi Patmawati Nur Choirin Nisa Farda Hakimah Pengurus HIMAPTIKA 2019-2020 Pengurus HIMAPTIKA 2019-2020


ix | R u a n g I m a j i n a s i Ketua Dinas Senora : Muhammad Albi Ardiansyah Sekretaris Dinas Senora : Zulfa Tania Firdausy Anggota Dinas Senora : Zulfa Wida Dina Tinata Anggita Damarani Aliffiola Heraningrum Arin Aditya Agung Budiarto Rizka Dwi Darmawan Syarah Ulum Aprelia Setya Nur Laili Moch. Ambar Abi Rowo Ketua Dinas Ekonomi : Afrenda Miftahul Janna Sekretaris Dinas Ekonomi : Rohmala Zuwar diyah Anggota Dinas Ekonomi : Qur’ana Aulia Aida Maulidya Andista Mayangsurya Salsabila Faidah Paramita Wardani Iin Dwi Maulida Majidar Rizani Alvista Trisna Putri Ainur Rohmawati Kadarwati Ketua Dinas Humas dan Publikasi : Zul Hanifah Suwarno Sekretaris Dinas Humas dan Publikasi : Wisan Wahyu Khan Anggota Dinas Humas dan Publikasi : Nurusy Syahrotir Rohmah Aji Notonegoro Yusuf Nurmansyah Merdu Cyntami Dian Nurjannah Ayu Yulia Fitra Sari


x | R u a n g I m a j i n a s i Halaman Judul ............................................................................... i Kata Pengantar .............................................................................iv Pengur us HIMAPTIKA 2019-2020 ....................................................viii Daftar Isi .....................................................................................x Dinas Diklitbang 2018-2019 ............................................................. 3 Dinas Ekonomi 2018-2019 ............................................................. 25 Dinas Humas & Publikasi 2018-2019 ................................................ 39 Dinas IPTEK 2018-2019 ................................................................ 41 Dinas Kerohanian 2018-2019 .......................................................... 53 Polum 2018-2019 ....................................................................... 64 Dinas Senora 2018-2019 ............................................................... 75 Dinas Sosial 2018-2019 ................................................................ 87 Polum 2019-2020 ...................................................................... 98 Dinas Diklitbang 2019-2020 .......................................................... 101 Dinas IPTEK 2019-2020.............................................................. 108 Dinas Humas & Publikasi 2019-2020 ............................................... 117 Dinas Sosial 2019-2020............................................................... 123 Dinas Kerohanian 2019-2020 ........................................................ 133 Dinas Senora 2019-2020 ............................................................. 139 Dinas Ekonomi 2019-2020 ........................................................... 149 Daftar Isi


1 | R u a n g I m a j i n a s i RUANG IMAJINASI Himaptika present ...


2 | R u a n g I m a j i n a s i RUANG IMAJINASI HIMAPTIKA 2018-2019 . . .


3 | D i k l i t b a n g ’ 1 8 Matahari adalah aku, dulu pikirku Keseluruhan pusat galaxy ini Merkurius sampai neptunus disekelilingku Bahkan planet primadona bumipun ikut terpesona Padahal 149,6 juta kilo meter jaraknya Namun, Benarkah itu aku? Pusat Dunia


4 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 Ternyata Bukan Ternyata Bukan Pusat galaxy tak harus matahari ternyata Akupun tahu itu akhir-akhir ini Jangankan 149.6 juta kilo meter 5 cm pun tak terjangkau Kau tau arti angka-angka itu? Ya, Walau memang matematika sulit dipahami Sekarang nasi sudah menjadi bubur Sepertinya kau perlu menjadi pusat dunia baru


5 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 - Baru - - Baru - Kemarin limit Sekarang integral Mentaslah hari kemarin sudah Tapaki, pijaki dunia baru Banyak tangan siap tanggap Siap menunggu atau bahkan sigap meraih Begitulah hidup Kemarin berusaha Besok hasilnya


6 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 Orang Sibuk Orang Sibuk Semakin sering dia begadang Semakin rajin pula dia datang terlambat Bapak-ibu dosen, temannya pun juga Ikut bertanya-tanya Membuat artikel, mencari referensi, mengetik di word, atau sedang meng-edit PPT Tiba di kelas dengan satu pertanyaan Apakah ada tugas hari ini? Lalu ketika masalah menimpa Dia sibuk mencari kawan untuk disalahkan Siapakah dia?


7 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 Pendiam... Pendiam... Di tempat yang sama Namun dengan senyum yang sedikit berbeda Kau juga terlihat sedikit lebih dewasa Sudah berdamai dengan masalah rupanya Tak beda dengan masa SMA Saling kenal, tak sengaja saling menatap Tak bisa pula mengungkapkan


8 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 Pemburu Ilmu Pemburu Ilmu Pagi hari kuterbangun Diantara empat dinding yang berdekatan Dengan setengah sadar, kucoba mengingat mimpi yang baru saja kudapat Menatap tempat mencari bekal kehidupan Yang selalu mengirim cobaannya Seringkali harus menahan lapar Tak jarang pula untuk sepiring berdua Namanya juga jauh dari ayah ibu.


9 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 Jawab Matematika Jawab Matematika Mataku tampak tak kuat Melihat soal susah sangat Merasa diri sudah terlaknat Jawaban Tak kunjung dapat Matematika Kukerjakan satu soal yang jawabnya berjuta Tak kutemui hingga putus asa Hingga kuambil busur dan jangka Coretku pada kertas buram Hingga mata ingin memejam Saat waktu kurang setengah jam Wajah tampak muram Dengan jawaban yang kusam by : Ermawati Samsiah


10 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 GEO GEO Aku Menyayangimu bagaikan bilangan positif yang terus bertambah Aku belajar menyayangimu yang diawali dengan alas hingga terbentuk balok sempurna Rasa sayangku Aku hitung dan kugambar dengan bentuk grafik Aku menyelesaikan masalah hingga ujung akar dan titik penghabisan


11 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 Sisi Mahasiswa Sisi Mahasiswa Keluh membuat lesuh Peluh membuat nafsu Mahasiswa tidak hanya belajar terpelajar Tetapi juga mengajar apa yang diajar Mengais sampah Untuk uang yang tak seberapa Pandangan kita Menilai sebelah mata Yang tak diketahui dunia Mahasiswa sekarang terlena akan dunia Mahasiswa yang lupa IPK Dan hidupnya serba meminta Mau dibawa kemana kita punya negara? by : Ermawati Samsiah


12 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 Mahasiswa Mahasiswa Gejolak semangat membara dalam jiwa ini Berlari mengejar setiap impian Dari hati dalam diri Sejenak menengok ke belakang Terus menuju masa depan Hingga tercapai sebuah cita Kami mahasiswa Untuk Indonesia tercinta


13 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 Megah dan elok gedungnya Bersih dan luas halamannya Rapi dan berderet-deret kelasnya Terdapat perpustakaan pusat disana Dikampus inilah ku mencari ilmu Dari hari senin hingga sabtu Dikampus inilah ku banyak tahu Dikampus inilah awal dari masa depanku Kampus Kampus Tak hanya orang yang mencari ilmu Orang yang ingin mengembangkan bakatnya Orang yang senang berorganisasi Bahkan, orang yang hanya mencari gelar pun ada disini Disini... Dikampusku tercinta


14 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 Pendidikan Pendidikan Meski ku tak tahu sampai kapan ku berdiri Tapi yang ku tahu aku harus tetap maju Melangkah dan berjalan tiada henti Demi menyambung kehidupanku Meski banyak gelar Sarjana didepanku Namun ku tetap miris melihat negeriku Negeri dimana ku melangkah maju Negeri dimana telah membesarkanku Pendidikan untuk negeriku Dasar pedoman bagi penerus penerus bangsa Penerus negeriku Namun mengapa masih banyak anak yang putus sekolah Hanya untuk mecari sesuap nasi Nasi untuk keluarga sendiri Pendidikan semakin maju Namun mengapa masih banyak generasi anak muda putus sekolah Generasi yang nantinya akan menciptakan banyak hal Demi kemajuan bangsa Negeriku Pendidikan untuk anak anakmu Membuat masa depan cerah untuk generasi bangsamu Hingga anak cucumu


15 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 1-1=0 1-1=0 1-1=0 Matematika ibarat 0 Yang terus berlajan melingkar Bagai ilmu yang takkan pernah habis Walau termakan oleh detik detik waktu Bagai angka 0 Yang tak bisa dibagi, Jika kau paksa, ia tak terdefinisi Dan jika kau kalikan dengan unsur lain, Ia akan tetap menjadi dirinya sendiri


16 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 X=Matematika X=Matematika Memahamimu bukanlah hal yang mudah Alur likumu yang membuat mereka susah Teorema-teoremamu membuat orang mengangah Entah apa yang membuatku tergugah Mendekati apa yang mereka bantah Apalah daya melihat mereka yang pasrah Tak tau jika dirimu adalah ilmu yang berarah Ingatlah... Matematika ialah ilmu yang tak bercelah Kan terus tegak dan tak pernah goyah Abadi ilmu bagai anugerah


17 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 Mahasiswa Matematika Di dalam sebuah ruang berdimensi tiga Kau berjajar membentuk suatu barisan aritmatika Yang Berpegang pada teorema-teorema Dan bertutur bagai hipotesa Tiada hari yang kau lewati tanpa algoritma Sinus cosinus yang tak henti menyapa Inilah kehidupan mahasiswa Yang bangga akan matematika


18 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 Pengorbanan Yang Berujung Pengorbanan Yang Berujung Ini kisah dan perjalanan hidupku Tatkala kaki ku langkahkan begitu cepat Menatap lurus berharap tujuan itu kudapat Mengabaikan tatapan yang menganggapku laknat Tak menghiraukan nafas meskipun semakin tercekat Hingga aku tersadar, kurasa ada yang salah, aku tersesat. Tidak ketemukan cahaya, hanya ada petang Penglihatanku tak berfungsi, seperti terhalang Pada akhirnya, tubuhku terporosok jatuh ke jurang Kurasakan tanganku bertumpu pada ranting yang usang Hanya pasrah yang bisa kulakukan, berharap waktu bisa terulang Namun sayang, semuanya tampak nyata dan aku takkan bisa pulang Tidak ketemukan cahaya, hanya ada petang Penglihatanku tak berfungsi, seperti terhalang Pada akhirnya, tubuhku terporosok jatuh ke jurang Kurasakan tanganku bertumpu pada ranting yang usang Hanya pasrah yang bisa kulakukan, berharap waktu bisa terulang Namun sayang, semuanya tampak nyata dan aku takkan bisa pulang by: Indah Rosidah by: Indah Rosidah


19 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 Kugulingkan tubuhku ke tanah sambil memejamkan mata Bersiap akan rasa sakit yang menimpa tubuh hingga menderita Ternyata keliru, tak ada rasa sakit, ku coba untuk membuka mata Dan ternyata aku berada ditempat yang tak pernah sebelumnya kusangka Aku berhasil menggapai tujuan itu, Tuhan dan semesta mewujudkannya Iya, ternyata aku mampu membuktikan pada seluruh dunia, aku mampu melakukannya. by: Indah Rosidah by: Indah Rosidah


20 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 Sederhana Namun Menenangkan Sederhana Namun Menenangkan Lengkungan senyum saja tak cukup menggugah Raut muka cerah tak mewakilkan rasa Bukan tawa nyaring yang didamba Namun kebahagiaan hati yang utama Layaknya fajar yang menyajikan surga Gemuruh ombak yang menggulung indah Mentari terlukis sempurna di cakrawala Suasana alam yang menenangkan jiwa Sesempurna itu arti bahagia bagiku Kebahagiaan yang kudapat karena rasa tulus Bukan hanya topeng wajah yang palsu Pelukan sayang orang terkasih yang kubutuh Sebagai pelengkap bahagiaku hingga utuh Tak apa banyak rintangan yang kudapat Asalkanku selalu mendapat rasa hangat Dari orang-orang yang selalu ku ingat Serta selalu ada di setiap doa yang kupanjat


21 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 Tersembunyinya Suara Hati Tersembunyinya Suara Hati Kisah cinta ini bagaikan musim semi Tak ingin berlanjut dan juga berhenti Kamu yang telah berhasil menjalar di nadi Serta tak ingin pergi dari bayang-bayang imajinasi Mencoba kembali menguasai relung hati Hanya mampu menatap bola mata itu dari jauh Cukup menikmati senyummu dari balik tembok rapuh Tak mau membongkar rahasia yang telah bergemuruh Mencoba meredam hati yang mulai menggaduh Apa kabar kamu, tempat berlabuh? Rasa yang tak pernah padam walau ku pendam Rasa yang tak pernah pudar walau ku umbar Rasa yang tak pernah hilang walau tak berjuang Rasa yang tak pernah hanyut walau tak ku rajut Hanya dalam doaku namamu selalu ku sebut


22 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 Depan Depan Duduk depan fokus pada mata kuliah Perlahan teman bergantian datang Sampai saat dosen tiba Salam hangat ter pancarkan Senyuman indah dibalik pendidikan Terus menggema dalam kepala Yang diabadikan dengan sebuah tulisan Sajak ilmu telah dituliskan Mengingat semua apa yang telah diutarakan Hingga kuis datang butuh jawaban Dengan riang kutuliskan Perlahan mulai dikumpulkan Sampai menjadi satu bagian Senyum terpancar dibalik selesainya persoalan Jejak kaki mungil menghiasi jalan Mentari menyapa hangatnya senyuman Hiraukan cacian fokus pada tujuan Pintu masuk kelas memberi jawaban Untuk sebuah perubahan Untuk sebuah perbaikan Untuk sebuah pendidikan ke depan Jejak kaki mungil menghiasi jalan Mentari menyapa hangatnya senyuman Hiraukan cacian fokus pada tujuan Pintu masuk kelas memberi jawaban Untuk sebuah perubahan Untuk sebuah perbaikan Untuk sebuah pendidikan ke depan Meja Meja by: Ermawati Samsiah


23 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 Renjana Renjana Renjana yang tersesat Tersua sajak hendak berucap Memangku bibir nan bergeming Perihal khas aroma tubuhmu Menyulutkan acap tanggap akan hadirmu Dikaki jagat aku termangu Menatap bintang yang nampak semu Kalbu ini hendak menggapaimu, namun ragu Menderu ketika senyummu usah karenaku Kau sua berujar, hadirmu bak pelengkap kisah Kau jua berujar, romansa yakni kisah kita Arghhh, alih-alih hanya tutur kata penyejuk Aku tak ingin menjerit-jerit, berteriak bahkan mengamuk Biarkan semua tentangmu membelenggu hidupku Memasrahkan sanubariku kau sayat perlahan Logika hilang bersama jiwa yang lenyap Lima tahun lamanya, ku berkenankan renjanaku tersesat yang yang Tersesat


24 | D i k l i t b a n g ‘ 1 8 Zona Nyaman Zona Nyaman Pancaran yang timbul dari celah jendela kamarku Tak membuatku segera bangkit Seakan merasa akulah sang pemilik waktu Akulah penentu atas apa yang kulakukan Betapa sombongnya aku?! Aku murka ketika dinamai seorang pemalas Lalu apa yang kumau? Waktu sendiri.. Waktu berbagi keluhku.. Waktu yang mengiringi segala mauku Ah, sepertinya aku terlalu lama bermimpi Tak sadar.. bahwa hidup tak melulu tentang kemauanku


25 | E k o n o m i ‘ 1 8 Resah Sedari awal ku menggelutimu Banyak lika liku yang kutuju Meski begitu Aku tak pernah letih untuk melaju Namun kini ku tahu akan sesuatu Bahwa diriku tidak sepenuhnya untukmu Bahkan, Kadang kala diri lupa dengan Pikiran Pikiran yang tak bisa terfokus dengan satu tujuan Yang semakin lama semakin melamban Entah faktor usia atau faktor yang lainnya Semua berawal dari kebutuhan Yang membunuh secara perlahan Tapi keadaan terus memaksa untuk bertahan Karena masih ada yang harus diperjuangkan dan dibahagiakan


26 | E k o n o m i ‘ 1 8 Cahaya Masa Depan Cahaya Masa Depan Dari ufuk timur terlihatlah matahari yang menunggingkan kepalanya Ku pijakkan kakiku menyusuri lorong lorong sepi Aku hitam bahkan aku kelam akan cahayamu Dan saat aku hitam apakah aku harus berpura pura menjadi putih Apakah aku berpura pura seperti merpati yang bisa terbang dicakrawala Duniaku tanpa ada arti jika tidak ada gertakan dan eksperimen Kertas kertas yang sudah ku gores dengan pena Tak ada artinya jika ku tak paham apa makna semua goresanku Tanganku pun menyuarakan gemercik api yang menyarang dipembuluh darahku Dan langkah kakiku menyadarkanku akan sebuah gejolak jiwaku


27 | E k o n o m i ‘ 1 8 Angka Mumet aku memandangnya Angka bertebaran ada dimana-mana Terpikir dipikaranku untu menghapuskannya Entah dari mana pemikiran itu dating Mataku sakit melihatnya Angka rumit, muncul berkeliaran Tapi itu sebuah tantangan yang harus bisa dipecahkan Inginku bisa menguasainya Kemudian ku jadi mampu dalam matematika


28 | E k o n o m i ‘ 1 8 Anak Anak bungsu ibu pertiwi Terkurung lapar dan haus Diinjak dan dihina Dipandang sebelah mata Mereka tak tahu alfabet Mereka tak mengenal angka Satu hal yang meraka tahu, Harapan dan impian Bungsu


29 | E k o n o m i ‘ 1 8 Medan Perang Lama sudah Indonesia merdeka Sejak tak mengangkat bambu runcing Kini pensil dan kertas menjadi alat berperang tanpa darah tanpa teriakan Zaman kini sangat berbeda Perang darah sudah tiada, Saatnya perang melawan, Kebodohan dan kemalasan "Bermimpilah setinggi langit" Tidak, bangun dari mimpimu Wujudkan mimpimu Saatnya perang untuk kebahagiaan mu


30 | E k o n o m i ‘ 1 8 Siswa Siswa Kami berangkat saat fajar Kami datang untuk belajar Kami bodoh itu sudah wajar Maafkanlah kami duhai sang pengajar Jika perilaku kami masih kurang ajar Kami juga punya impian untuk dikejar Karena tuntutan hidup yg berjajar


31 | E k o n o m i ‘ 1 8 Sebuah Cinta Matematika Cintaku seperti lingkaran yang tak terhingga Jika dihitung dalam matematika satu ditambah satu dikurangi satu Dimakan detik detaik dan waktu Angka nol tidak akan bisa dibagi Jika akan dipaksa untuk dibagi akan menghasilkan minus Seperti cinta yang terpaksa tak akan bersatu selamanya Cinta Seperti angka dalam perkalian yang tak akan habis oleh sisanya waktu Cinta sejati adalah cinta yang se frekuensi Karena cinta sejati itu bagaikan lingkaran yang cintanya tak lekang oleh waktu


32 | E k o n o m i ‘ 1 8 Ujian Sekolah Saat hari tiba Aku merasa kebingungan , gugup Detik detik ujian Hanya ditentukan ketuntasan lulus dari ujian Jika ku gagal , akan terjadi kefatalan Mengulang kembali karena tak tercapai ketutantasan Meninggalkan , sama dengan menunda masa depan Karena ku punya mimpi Yang sudah ku rencanakan


33 | E k o n o m i ‘ 1 8 Cintaku adalah Tan90˚ Pikiranku terjebak dalam sebuah himpunan kalkulus Ku mencari titik koordinat dihatimu agar hatiku dapat dipertemukan dengamu Inginku hati tepat berpotongan dihatimu Diriku adalah sebuah sampel Yang akan berkompetisi dengan sampel lainnya Kau dan aku layaknya relasi Yang tak akan dapat dipisahkan Di antara kau dan aku tanpa adanya diskriminan Karena kisah cinta kau dan aku Bagaikan 2 gabungan kejadian yang terindah


34 | E k o n o m i ‘ 1 8 Pendidikan Pendidikan Membuka pemikiran tidaklah rumit bagi seorang pelajar Membuka kreatifitas bukanlah hal yang tabug untuk seorang pelajar Tidakah seorang pelajar perlu membuka pikiran Tidakah seorang wajib punya kreatifitas Yaaa semua perlu dimiliki pelajar di masa kini Ketika pendidikan yang hanya datang duduk dan menyatat bisa membenahi pemikiran Lalu bagaimana nasib pelajar yang memiliki jiwa kreatifitas tinggi Pendidikan bukanlah hal kecil dalam kehidupan Pendidikan perlu untuk dikedepankan Pendidikan adalah mahkota seorang pelajar untuk meraih citacitanya


35 | E k o n o m i ‘ 1 8 Sahabatku Sahabatku Aku beruntung mengenalmu Pertemuan yang tak pernah ku tahu Membuatku termenung membatu Menyisakan seiris senyum candu Namun kini aku tak seperti dahulu Kalbuku telah membeku dan bisu Tangisku menderu alufiru Maaf membuatmu terharu biru Semesta telah memisahkanku denganmu Terpisah ruang dan waktu Meninggalkan rindu yang terbujur kaku Aku yang tak pernah bosan menunggu by: Daniel A. by: Daniel A.


36 | E k o n o m i ‘ 1 8 Malaikat Terselimpat Malaikat Terselimpat Untukmu yang ada disana Lama kita tak bersua Aku masih mengingat lesung manismu itu Kau bak malaikat turun jatuh kepadaku Yang selalu menemani si manja ini yang selalu mendampingi kemanapun aku pergi Aku harap kau baik baik saja disana Tanpa ada luka dan lara Tahukah anak manjamu ini telah tumbuh dewasa Yang selalu berharap engkau hadir di sisinya Ingin sekali aku bertemu denganmu Memadu rindu menepis haru Walau hanya sebentar namun sangat berarti bagiku Entah kapan itu bisa terwujud Terkadang muncul rasa bersalah di benakku Rasa yang tak pernah ku mau Semoga setiap doa dapat mengobati semua rindu Aku menyayangimu selalu Engkau malaikat yang terselimpat by: Daniel A. by: Daniel A.


37 | E k o n o m i ‘ 1 8 Ta Katamu Menipu Ta Katamu Menipu Kemarin, langit malam kembali berduka Seakan ia juga tahu apa yang kurasa Cukup deras dan cukKAup keras kau beri luka Hati yang sudah lama mendamba Kau sudutkan seolah aku yang bersalah dan kau yang paling merana Ku akui kau cukup pandai merangkai kata Dengan kata, dulu kau buat aku terpana Dan dengan kata, kau buat aku terluka


38 | E k o n o m i ‘ 1 8 Memenangkan Kerinduan Interfrensi PemikiranMemenangkan Kerinduan Tuhan… Terimakasih untuk mala mini Terimakasih untuk pertemuan singkat tadi, dan.. Terimakasih untuk waktu yang telah merekam setiap Perkataan pada hembusannya Pertemuan tercipta antara 2 insan yang pernah menjalin cinta, Namun memilih tak searah karena keogoisan itu tercipta Mereka, 2 insan sedang merindu Sedang terbelenggu dan inginkan bertemu sekedar memberitahu tentang rindu itu Berat memang, ego selalu saja menang Karna rind uterus menerjang Ego pun mulai terbuang Dan mereka pun menang Memenangkan kerinduan itu dengan bertemu untuk sekedar ngobrol santai hingga larut malam


39 | H u m a s & P u b l i k a s i ‘ 1 8 Interfrensi Pemikiran Bagaimana bisa berkembang Senioritas masih berkesinambungan Pimpinan masih ikut-ikutan Bagaimana bisa maju Jika semuanya masih dianggap tidak bermutu Di saat orang-orang memiliki satu tujuan Tapi terhambat Kadang nasehat itu di perlukan Tapi jangan dengan interfrensi pemikiran


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.