Kerajaan sriwijaya by group eight

Candi Muara Takus : Salah satu peninggalan kerajaan sriwijaya di Riau.

awal kemun culan

Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan yang berdiri di pulau Sumatra sejak abad ke-7 dan banyak memberi pengaruh di Nusantara.

bUKTI bUKTI AWAL AWAL SRIWIJAYA SRIWIJAYA DI DI ABAD ABAD KE-7 KE-7

Kekuasaannya membentang sangat luas dari pulau Jawa, Sumatera, pesisir Kalimantan, hingga sebagian wilayah di Negara Malaysia, Kamboja, dan Thailand selatan. Sehingga kerajaan ini menjadi sangat kuat dan terkenal pada masa itu.

dua prasasti Sumatra dan Bangka sekitar

berkunjung ke Sriwijaya tahun I Tsing

671

&

menetap selama

6

berisi informasi adanya kerajaan Buddha yang perkasa, bernama Sriwijaya.

tahun

682

perkembangan Karena terletak di daerah lintasan pelayaran dan perdagangan antara India dan Cina, Sriwijaya menjadi pasar yang ramai, sehingga yang awalnya sebuah kampung, berkembang menjadi kerajaan yang besar. Menurut berita Arab, terdapat banyak pedagang Arab di Sriwijaya, bahkan ada perkampungan untuk orang-orang Arab. Runtuhnya kerajaan Funan di Vietnam akibat serangan Kamboja, juga menjadi kesempatan Sriwijaya untuk cepat berkembang sebagai kerajaan maritim.

Menurut I-Tsing (pendeta Tiongkok), pada akhir abad ke-7 masehi Sriwijaya menjadi pusat pembelajaran agama Buddha. Ia juga melaporkan bahwa di Sriwijaya terdapat 1000 pendeta yang sedang belajar agama Buddha pada Sakyakirti (pendeta paling terkenal di Sriwijaya).

Pada masa kekuasaan raja Dharmasetu, Kerajaan Sriwijaya telah meluas hingga Semenanjung Malaya. Untuk memperkuat pertahanannya, maka dibangunlah sebuah armada laut di wilayah Ligor.

keadaan sosial Kehidupan sosial masyarakat di Kerajaan Sriwijaya ditandai dengan kegiatan perniagaan di Selat Malaka yang menjadikan Sriwijaya sebagai kerajaan besar. Kerajaan Sriwijaya mengadakan hubungan dengan kerajaan di sekitarnya dan mengembangkan pendidikan. Agama Buddha sangat memengaruhi kehidupan masyarakatnya.

keadaan budaya Kebudayaan Kerajaan Sriwijaya dapat dilihat dari prasasti-prasasti yang ditemukan. Prasasti tersebut tidak lagi menggunakan bahasa Sanskerta, tetapi sudah menggunakan bahasa Melayu Kuno, yang menjadi dasar dari bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Kerajaan Sriwijaya tidak menerima budaya asing begitu saja, tetapi disesuaikan dengan budaya setempat. Prasasti Kedukan Bukit

keadaan politik Kerajaan sriwijaya menjadi kerajaan maritim yang sangat kuat dan besar serta kaya dan makmur melalui politik ekspansi (politik perluasan wilayah) yang digencarkan secara giat oleh raja pertama kerajaan ini, dimana beliau melakukan perluasan wilayah kerajaan ke wilayah-wilayah disekitar yang memiliki lokasi strategis bagi jalur perdagangan dan pelayaran seperti daerah malayu sekitar jambi, pulau bangka, lampung selatan, pulau jawa (tarumanegara), hingga daerah kedah yang meliputi Tanah Genting Kra. Usaha untuk mempertahankan kekuasaan kerajaan Sriwijaya, Balaputradewa mengembangkan kegiatan pelayaran dan perdagangan rakyat dengan melakukan hubungan diplomatik atau melakukan hubungan luar negeri terutama dengan India dan China.

bulan

keadaan ekonomi Sebagai kerajaan bercorak maritim yang letaknya strategis dekat Selat Malaka, masyarakat Sriwijaya menggantungkan hidupnya di pelayaran dan perdagangan. Hasil bumi yang diperdagangkan antara lain kemenyan, damar, lada, penyu, gading gajah, dan barang-barang logam. Untuk menjaga dominasi perdagangannya, kerajaan Sriwijaya sering melakukan ekspedisi militer untuk menaklukan bandar pelabuhan saingan mereka. Setelah berhasil ditaklukan, daerah tersebut menjadi wilayah Sriwajaya, dan harus mengirimkan upeti kepada Sriwijaya sebagai tanda takluk.

The

Kejayaan

Kemunduran abad ke- 11 Masa kemunduran hingga keruntuhan ini dialami sriwijaya setelah sepeninggalan Raja Balaputradewa.

Akhir Abad Ke-9

fAKTOR PENYEBABNYA Letak Kota Palembang Di akhir abad ke-9, Sriwijaya berhasil menguasai seluruh jalur perdagangan di Asia Tenggara. Hal ini merupakan bentuk kejayaan dari Kerajaan Sriwijaya.

Letak kota Palembang yang

A semakin jauh dari laut

SO

Berdasarkan prasasti Nalanda, Raja yang berhasil membawa kerajaan Sriwijaya mencapai masa keemasannya ini, yaitu Balaputradewa yang berkuasa sekitar tahun 850 masehi.

O

S

Hubungan Kerjasama

menghambat aktivitas kapal-k apal dagang untuk singgah dan berdaga ng

Raja Balaputradewa memiliki hubungan kuat dengan kerajaan Mataram Kuno, karena Balaputradewa merupakan anak dari Samaratungga, raja Mataram Kuno.



Di luar Nusantara, ia juga menjalin hubungan dengan kerajaan Benggala dan Cholamandala di India, serta kekaisaran Tiongkok.

Pendapatan kerajaan dari pajak kapal semakin menurun dan ekonomi semakin melemah

&Penyerangan

Ekonomi Melemah

Ekonomi yang semakin melemah berdampak memperkeruh situasi politik dan pertahanan kerajaan Banyak daerah kekuasaan kerajaan yang melepaskan diri

b

Kekuatan militer melemah

&

Agama Buddha Raja Balaputradewa memiliki asrama khusus untuk para pelajar Sriwijaya yang sedang belajar agama Buddha di India.

Dari Kerajaan Cholamandala Dari Kerajaan majapahit

Perkembangan Islam yang Pesat

c Informasi dari prasasti Nalanda

Agama Buddha berkembang sangat pesat sehingga Sriwijaya pernah menjadi pusat agama Buddha aliran Mahayana di Asia Tenggara dan Asia Timur.

Perkembangan agama islam yang semakin pesat membuat sebagian wilayah kekuasaan Sriwijaya diambil alih kerajaan islam

Kelompok 8/X7 : Annisa Astuti Chika Ayesha Firmansyah Rizqy Ammar Ghozalba