SKRIPSI_102119120372_MELANI NURAENI Flipbook PDF

BAB 1,2,3,5

27 downloads 102 Views 1MB Size

Recommend Stories


Porque. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::
Porque tu hogar empieza desde adentro. www.avilainteriores.com PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Avila Interi

EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF
Get Instant Access to eBook Empresas Headhunters Chile PDF at Our Huge Library EMPRESAS HEADHUNTERS CHILE PDF ==> Download: EMPRESAS HEADHUNTERS CHIL

Story Transcript

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN RETURN ON ASSET SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2021)

SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh : Melani Nuraeni NIM 1021191272

PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS INDONESIA MEMBANGUN BANDUNG 2023

ABSTRAK

Melani Nuraeni, Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham dengan Return On Asset Sebagai Variabel Intervening Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2021 (Di bawah bimbingan: Ferry Kosadi, S.E., M.Kom) Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham dengan Return On Asset Sebagai Variabel Intervening. Penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif dan teknik pengumpulan data didapat melalui studi kepustakaan dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Analisis data dengan menggunakan analisis jalur (Path Analysis) dan pengolahan data menggunakan program IBM SPSS 25.0. Berdasarkan hasil penelitian pada uji t secara parsial dapat disimpulkan bahwa: (1)Current Ratio (X1) berpengaruh terhadap Harga Saham (Y) thitung -2,584 > ttabel 1,677 dengan nilai sig 0,013 < 0,05. (2) Debt to Equity Ratio (X2) Tidak berpengaruh terhadap Harga Saham (Y). thitung -0,057 < ttabel 1,677 dengan nilai sig 0,955 > 0,05. (3) Ukuran Perusahaan (X3) Tidak berpengaruh terhadap Harga Saham (Y). thitung 2,414 < ttabel 1,677 dengan nilai sig 0,020 > 0,05. (4) Current Ratio (X1) berpengaruh terhadap Return On Asset (Z). thitung 2,505 > ttabel 1,677 dengan nilai sig 0,016 < 0,05. (5) Debt to Equity Ratio (X2) berpengaruh terhadap Return On Asset (Z). thitung -0,039 > ttabel 1677 dengan nilai sig 0,759 < 0,05. (6) Diperoleh nilai koefisien determinasi 1 sebesar 13,8 % . Diperoleh nilai koefisien determinasi 2 sebesar 24,6%. Diperoleh nilai koefisien determinasi 3 sebesar 35,5%. (7) Ukuran Perusahaan (X3) berpengaruh terhadap Return On Asset (Z). thitung 1,463 > ttabel 1677 dengan nilai sig 0,150 > 0,05. (10) Return On Asset (Z) berpengaruh terhadap Harga Saham (Y) thitung 4,805 > ttabel 2,004 dengan nilai sig 0,023 < 0,05.Sedangkan hasil penelitian pada uji F secara simultan dapat disimpulkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel (6,823 > 2,76), maka Current Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2), dan Ukuran Perusahaan (X3) berpengaruh secara simultan terhadap Harga Saham (Y). Nilai Fhitung > Ftabel (4,775 > 2,76), maka Current Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2), Ukuran Perusahaan (X3) berpengaruh secara simultan terhadap Return On Asset (Z). Nilai Fhitung > Ftabel (5,923 > 2,76), maka Current Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2), Ukuran Perusahaan (X3) terhadap Harga Saham (Y) melalui Return On Asset (Z) sebagai variabel intervening.

Kata Kunci: Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan, Harga Saham dan Return On Asset

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala berkat, rahmat dan karuniaNya. Sholawat serta salam juga kami curah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada Bapak Ferry Kosadi, S.E., M.Kom. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan dorongan dan perhatian serta pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Selain itu, penulis sampaikan juga ucapan terima kasih kepada: 1.

Bapak Dr. Moch. Mukti Ali, S.T., M.M. selaku Rektor Universitas Indonesia Membangun.

2.

Ibu Dr. Erna Herlinawati, S.E, M.Si., selaku Wakil Rektor Bidang Akademik.

3.

Ibu Hj. Devyanthi Sjarif, S.E., M.Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi.

4.

Bapak Ridwan, S.E., M.E., selaku Wali Dosen yang telah memberikan dukungan dan meluangkan waktunya untuk membantu, memberi masukanmasukan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5.

Para Dosen dan Staff Pengajar Program Studi Akuntansi Universitas Indonesia Membangun yang telah mengajar, mengarahkan dan membantu penulis selama perkuliahan.

6.

Kedua orang tua penulis Bapak Jenal Irwan dan Ibu Lisdania yang senantiasa selalu memberikan doa dan dukungan yang tiada henti.

7.

Kepada Agus Setiawan yang tidak lain adalah pujaan hati, terima kasih telah sabar dan sering membantu kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini yang selalu memberikan doa, semangat dan dukungan kepada penulis.

8.

Kepada teman seperjuangan yaitu Desi Rohaeti, Nuri Andriyani, Putri Apriliya Utami dan Sinta Agustina yang selalu memberikan semangat, selalu bersama dan sharing ilmu kepada penulis.

9.

Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan v

proposal skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak.

Bandung, Februari 2023

Melani Nuraeni

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK iv KATA PENGANTAR ........................................................................................... v DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii DAFTAR TABEL................................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................8 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 10 1.4 Kegunaan Penelitian ...................................................................................... 11 1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................................... 11 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................................... 12 1.5.1 Lokasi Penelitian .................................................................................. 12 1.5.2 Waktu Penelitian .................................................................................. 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ............................................................................................ 13 2.1 Kajian Pustaka.................................................................................................13 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan.................................................................. 13

2.1.1.1 Definisi Analisis Laporan Keuangan .............................. 13 2.1.1.2 Tujuan dan Manfaat AnalisisLaporan Keuangan ............ 14 2.1.2 Laporan Keuangan ............................................................................... 16

2.1.2.1 Definisi Laporan Keuangan ............................................ 16 2.1.2.2 Tujuan Laporan Keuangan .............................................. 17 2.1.2.3 Pengguna Laporan Keuangan ......................................... 18 2.1.2.4 Komponen Laporan Keuangan ....................................... 18 2.1.3 Kinerja Keuangan ................................................................................. 19

2.1.3.1 Definisi Kinerja Keuangan .............................................. 19 2.1.3.2 Manfaat Pengukuran Kinerja Keuangan ......................... 19 2.1.3 Kinerja Perusahaan ............................................................................... 20

2.1.3.1 Pengertian Kinerja Perusahaan ....................................... 20 2.1.3.2 Indikator Kinerja Perusahaan .......................................... 21 2.1.3.3 Tujuan dan Manfaat Kinerja Perusahaan ........................ 21 2.1.3.4 Jenis-Jenis Kinerja Perusahaan ....................................... 22 2.1.4 Rasio Keuangan.................................................................................... 23

2.1.4.1 Definisi Rasio Keuangan ................................................ 23 2.1.4.2 Jenis-Jenis Rasio Keuangan ............................................ 24 2.1.4.3 Keunggulan dan Keterbatasan Rasio Keuangan ............. 25 2.1.5 Harga Saham ........................................................................................ 26

2.1.5.1 Definisi Harga Saham ..................................................... 26 2.1.5.2 Jenis-jenis Harga Saham ................................................. 27 2.1.5.3 Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ..................... 28 2.1.5.4 Indikator Harga Saham ................................................... 29 2.1.6 Return On Assets .................................................................................. 30

vii

2.1.6.1 Pengertian Return On Assets ............................................. 30 2.1.6.2 Fungsi Return On Assets ................................................... 30 2.1.7 Current Ratio ....................................................................................... 31

2.1.7.1 Pengertian Current Ratio ................................................ 31 2.1.7.2 Indikator Current Ratio ................................................... 32 2.1.8 Debt to Equity Ratio ............................................................................. 32

2.1.8.1 Pengertian Debt to Equity Ratio...................................... 32 2.1.8.2 Indikator Debt to Equity Ratio ........................................ 32 2.1.9 Ukuran Perusahaan ............................................................................... 33

2.1.9.1 Definisi Ukuran Perusahaan ............................................ 33 2.1.9.2 Indikator Ukuran Perusahaan .......................................... 33 2.2 Kerangka Pemikiran........................................................................................34 2.2.1 Definisi Kerangka pemikiran ................................................................ 34 2.2.2 Hubungan Current Ratio dengan Harga Saham.................................... 34 2.2.3 Hubungan Debt To Equity Ratio dengan Harga Saham ........................ 35 2.2.4 Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Harga Saham ........................... 35 2.2.5 Hubungan Current Ratio dengan Return On Aset................................. 36 2.2.6 Hubungan Debt to Equity Ratio dengan Return On Asset..................... 36 2.2.7 Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Return On Aset ........................ 37 2.2.8 Hubungan Return On Asset dengan Harga Saham ................................ 37 2.2.9 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 39 2.3 Hipotesis ........................................................................................................ 41

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................43 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan.................................................................43 3.2 Operasionalisasi Variabel.................................................................................44 3.3 Jenis dan Sumber Data.....................................................................................46 3.3.1 Jenis Data................................................................................................46 3.3.2 Sumber Data ......................................................................................... 46 3.3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 47 3.3.4 Teknik Penarikan Sampel ..................................................................... 48 3.3.5 Populasi Penelitian ............................................................................... 48 3.3.6 Sampel Penelitian ................................................................................. 49 3.4 Teknik Analisis Data Dan Pengujian Hipotesis50 3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif .................................................................. 51 3.4.2 Analisis Statistik Verifikatif ................................................................. 52

3.4.2.1 Uji Asumsi Klasik ........................................................... 53 3.4.2.2 Uji Analisis Jalur (Path Analysis) ................................... 56 3.4.2.3 Uji Koefisien Korelasi Product Moment......................... 62 3.4.2.4 Uji Koefisien Determinasi (R2 ) ...................................... 63 3.4.3 Pengujian Hipotesis .............................................................................. 64

3.4.3.1 Uji Statistik Parsial (Uji t) ............................................... 64 3.4.3.2 Uji Statistik Simultan (Uji F) .......................................... 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................68 4.1 Hasil Penelitian...............................................................................................68 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 68

4.1.1.1 PT Budi Starch & Sweetener Tbk ................................... 68 4.1.1.2 PT Siantar Top Tbk ......................................................... 69 4.1.1.3 PT Buyung Poetra Sembada Tbk .................................... 70 4.1.1.4 PT Delta Djakarta Tbk .................................................... 70 viii

4.1.1.5 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ................................ 71 4.1.1.6 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk ... 72 4.1.2 Analisis Deskriptif Variabel yang Diteliti ............................................ 73

4.1.2.1 Analisis Deskriptif Harga Saham .................................... 73 4.1.2.2 Analisis Deskriptif Return On Asset ............................... 76 4.1.2.3 Analisis Deskriptif Current Ratio ................................... 78 4.1.2.4 Analisis Deskriptif Debt to Equity Ratio ........................ 81 4.1.2.5 Analisis Deskriptif Ukuran Perusahaan .......................... 84 4.1.3 Analisis Verifikatif Variabel yang Diteliti ............................................ 87

4.1.3.1 Uji Asumsi Klasik ........................................................... 87 4.1.3.2 Hasil Analisis Regrensi Linier Model 1 .......................... 93 4.1.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda Model 2 ..................... 94 4.1.3.4 Hasil Uji Mediasi ............................................................ 96 4.1.3.5 Hasil Uji Koefisien Product Moment (Korelasi Pearson)98 4.1.3.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2).............................. 99 4.1.3.7 Hasil Perhitungan 1 Uji Koefisien Determinasi (R2) .... 100 4.1.3.8 Pengujian Hipotesis ....................................................... 101 4.1.3.9 Hasil Uji Simultan (Uji F) ............................................. 108 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian.........................................................................111 4.2.1 Pembahasan Hasil Penelitian Analisis Deskriptif ............................... 111

4.2.1.1 Deskriptif Harga Saham ................................................ 112 4.2.1.2 Deskriptif Return On Assets .......................................... 112 4.2.1.3 Deskriptif Current Ratio ............................................... 113 4.2.1.4 Deskriptif Debt to Equity Ratio..................................... 114 4.2.1.5 Deskriptif Ukuran Perusahaan ...................................... 114 4.2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Analisis Verifikatif ............................... 114

4.2.2.1 Pengaruh Current Ratio terhadap Harga Saham ........... 115 4.2.2.2 Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham 115 4.2.2.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham .. 116 4.2.2.4 Pengaruh Current Ratio terhadap Return On Asset Ratio .............................................................................. 116 4.2.2.5 Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return On Asset Ratio ..................................................................... 116 4.2.2.6 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Return On Asset Ratio. .................................................................... 117 4.2.2.7 Pengaruh Return On Asset Ratio terhadap Harga Saham ............................................................................ 117 4.2.2.8 Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham .................. 118 4.2.2.9 Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan terhadap Return On Asset Ratio .... 118 4.2.2.10 Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan terhadap Harga saham Melalui Return On Asset sebagai Variabel Intervening ............. 119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................120 5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 120 5.2 Saran ............................................................................................................ 124

ix

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 126 LAMPIRAN ....................................................................................................... 129

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perbandingan CR, DER, Ukuran Perusahaan ..................................... 3 Tabel 1.2 Perbandingan CR, DER, Ukuran Perusahaan, ROA............................. 6 Tabel 1.3 Data ROA dan Harga Saham ................................................................ 8 Tabel 1.4 Waktu Penelitian ................................................................................. 12 Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 39 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ................................................................... 45 Tabel 3.2 Populasi Penelitian .............................................................................. 48 Tabel 3.3 Kriteria Pemilihan Sampel .................................................................. 50 Tabel 3.4 Objek Penelitian .................................................................................. 50 Tabel 3.5 Kriteria Durbin-Watson ...................................................................... 56 Tabel 3.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ........... 63 Tabel 4.1 Data Harga Saham Periode 2014-2021 ............................................... 74 Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Harga Saham Periode 2014-2021 ........................ 76 Tabel 4.3 Data Return On Asset Tahun 2014-2021 ............................................ 76 Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Return On Asset Periode 2014-2021.................... 78 Tabel 4.5 Data Current Ratio Tahun 2014-2021 ................................................ 79 Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Current Ratio Periode 2014-2021 ....................... 81 Tabel 4.7 Data Debt to Equity Ratio Tahun 2014-2021...................................... 82 Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Debt to Equity Ratio Periode 2014-2021 ............. 84 Tabel 4.9 Data Ukuran Perusahaan Tahun 2014-2021 ....................................... 84 Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Ukuran Perusahaan Periode 2014-2021............... 86 Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Kolograv-Smirnov ............................................ 87 Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas.................................................................. 89 Tabel 4.13 Kriteria Durbin-Watson ...................................................................... 91 Tabel 4.16 Hasil Analisis Regresi Linier Model 2 ................................................ 94 Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi Linier Model 3 ................................................ 95 Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi ................................................. 98 Tabel 4.19 Hasil Perhitungan 1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................ 100 Tabel 4.20 Hasil Perhitungan 2 Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................ 100 Tabel 4.21 Hasil Perhitungan 3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................ 101 Tabel 4.21 Hasil Uji Parsial X-terhadap Y ......................................................... 102 Tabel 4.23 Hasil Uji Parsial (Uji t) X-terhadap Z ............................................... 104 Tabel 4.24 Hasil Uji Parsial (Uji t) Z terhadap Y ............................................... 107 Tabel 4.24 Hasil Uji Hipotesis Simultan (Uji F) Model 1 .................................. 109 Tabel 4.25 Hasil Uji Hipotesis Simultan (Uji F) Model 2 .................................. 109 Tabel 4.26 Hasil Uji Hipotesis Simultan (Uji F) Model 3 .................................. 110

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran ............................................................. 38 Gambar 2.1 Model Penelitian ............................................................................. 39 Gambar 3.1 Diagram Jalur .................................................................................. 57 Gambar 3.2 Sub Struktur Pertama: X1 terhadap Y ............................................. 58 Gambar 3.3 Sub Struktur Pertama: X2 terhadap Y ............................................. 58 Gambar 3.4 Sub Struktur Pertama: X3 terhadap Y ............................................. 58 Gambar 3.5 Sub Struktur Pertama: X1 terhadap Z ............................................. 58 Gambar 3.6 Sub Struktur Pertama: X2 terhadap Z ............................................. 59 Gambar 3.7 Sub Struktur Pertama: X3 terhadap Z ............................................. 59 Gambar 3.8 Sub Struktur Pertama: Y terhadap Z ............................................... 59 Gambar 3.9 Sub Struktur Kedua: X1 terhadap Y melalui Z ............................... 59 Gambar 3.10 Sub Struktur Kedua: X2 terhadap Y melalui Z ............................... 60 Gambar 3.11 Sub Struktur Kedua: X3 terhadap Y melalui Z ............................... 60 Gambar 3.12 Sub Struktur Ketiga: X1, X2, X3 terhadap Y ................................. 60 Gambar 3.13 Sub Struktur Ketiga: X1, X2, X3 terhadap Z .................................. 61 Gambar 3.14 Sub Struktur Ketiga: X1, X2, X3 melalui Z terhadap Y ................. 61 Gambar 4.1 Grafik Harga Saham Periode 2014-2021 ........................................ 75 Gambar 4.2 Grafik Return On Asset Periode 2014-2021 .................................... 78 Gambar 4.3 Grafik Current Ratio Periode 2014-2021........................................ 81 Gambar 4.4 Grafik Debt to Equity Ratio Periode 2014-2021 ............................. 83 Gambar 4.6 Grafik Normal P-P Regression Standardized Residual Awal ......... 88 Gambar 4.7 Uji Hesteroskedististas dengan menggunakan Scatterplot .............. 90 Gambar 4.8 Diagram Jalur .................................................................................. 92 Gambar 4.9 Uji Mediasi Model 1........................................................................ 96 Gambar 4.10 Uji Mediasi Model 2........................................................................ 97 Gambar 4.11 Uji Mediasi Model 3........................................................................ 97 Gambar 4.9 Kurva Uji t Current Ratio terhadap Harga Saham ........................ 102 Gambar 4.1 Kurva uji t Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham .............. 103 Gambar 4.14 Kurva Uji t Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham .............. 104 Gambar 4.15 Kurva Uji t Current Ratio terhadap Return On Asset.................... 105 Gambar 4.16 Kurva Uji t Debt to Equity Ratio terhadap Return On Asset ......... 106 Gambar 4.17 Kurva Uji t Ukuran Perusahaan terhadap Return On Asset .......... 106 Gambar 4.18 Kurva Uji t Return On Asset terhadap Harga Saham .................... 107 Gambar 4.16 Kurva Uji F CR, DER, FS terhadap Harga Saham ....................... 109 Gambar 4.17 Kurva Uji F CR, DER, FS terhadap ROA..................................... 110 Gambar 4.17 Kurva Uji F CR, DER, FS terhadap Harga Saham melalui ROA . 111

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rekapitulasi CR, DER, Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham, ROA ............................................................................................... 129 Lampiran 2 Data Laporan Keuangan ................................................................. 130 Lampiran 3 Output SPSS ................................................................................... 132

xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian Wabah covid-19 berdampak pada hampir seluruh sektor. Tak hanya sektor

kesehatan, sektor ekonomi juga mengalami dampak serius akibat pandemi virus corona. Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuarta II 2020 minus 5,32 persen. Sebelumnya, pada kuartal I 2020, BPS melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 2,97 persen, turun jauh dari pertumbuhan sebesar 5,02 persen pada periode yang sama 2019 lalu.(https://www.kompas.com, 1 Juni 2022) Pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) berpeluang terhambat selama pandemi corona (Covid-19) berlangsung akibat turunnya daya beli masyarakat. Para pelaku industri berharap pemerintah dapat mendorong konsumsi di tengah masyarakat dengan menyegerakan pemberian stimulus. (https://industri.kontan.co.id, 2022) Anggaraksa Arismunandar selaku Kepala Riset NH Korindo Sekuritas Indonesia pun menilai jika tingkat perminatan serta daya beli masyarakat masih rendah. Pada bulan Februari 2021 IHS Markit mencatat jika index manufaktur indonesia sebesar 50,9. Meski kembali mencetak level di atas 50, index PMI ini cenderung melambat dibandingkan dengan nilai index PMI Manufaktur pada Januari 2021 yang berada di angka 52,2. Nilai saham big caps sektor Makanan dan Minuman seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), pun terpantau masih berada dalam tren pelemahan. Berdasarkan data dari RTI sejak awal tahun UNVR, ICBP, INDF mengalami koreksi masing-masing sebesar 12,7%, 24,78%, 18,71%, 32,13%, dan 33,54% (www.investasi.kontan.co.idi, 2022) Kekuatan penawaran dan permintaan akan mempengaruhi harga saham sehingga menjadi hal yang lumrah ketika harga saham mengalami kenaikan atau penurunan. Terdapat faktor yang dapat menyebabkan naik turunnya harga saham diantaranya performa atau kinerja suatu perusahaan. Hal ini menjadi acuan investor dalam pengkajian terhadap saham perusahaan.(www.money.kompas.com, 2022) 1

2

Return On Asset merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan sehingga semakin besar Return On Asset maka, semakin baik dan hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor dan meningkatkan harga saham. (Adnyana dan Lambang, 2018) Menurut Kasmir (2019:204) Hasil pengembalian investasi “Lebih dikenal dengan nama return on investment atau return on total asset merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.” Menurut Kasmir (2019: 134), “Rasio lancar (Current Ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka 3 pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan”. Current Ratio berpengaruh terhadap harga saham. Hubungan Current Ratio dengan harga saham yaitu semakin tinggi Current Ratio maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gunawan (2020) Menurut Kasmir (2019:157), pengertian Debt to Equity Ratio merupakan “Rasio yang digunakan menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rassio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam dengan pemilik perusahaan”. Debt to Equity Ratio merupakan salah satu rasio yang dipakai untuk menganalisis laporan keuangan untuk menilai jumlah jaminan yang tersedia untuk kreditor dengan cara membandingkan antara total hutang dengan ekuitas. Dengan tingginya rasio Debt to Equity Ratio ada kemungkinan jika nilai harga saham menjadi rendah karena saat perusahaan mendapatkan laba, laba tersebut akan digunakan untuk membayarkan hutang dibandingkan dengan membagi deviden. Hal ini akan membuat harga saham menurun. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Adnyana dan Lambang (2018) Menurut Hery (2018:97) Ukuran Perusahaan adalah “Skala yang menunjukkan besar atau kecilnya suatu perusahaan”.Ukuran perusahaan secara umum dapat diartikan sebagai suatu perbandingan yang merupakan indikator besar atau kecilnya suatu objek.

3

Berdasarkan uraian dari peneliti terdahulu diatas, maka rasio-rasio yang dipakai untuk menganalisis dan diduga mempunyai pengaruh terhadap harga saham dan Return On Asset sebagai variabel intervening pada perusahaan antara lain Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan. Dalam penelitian ini akan melakukan sebuah pengujian menggunakan rasio keuangan pada perusahaan subsektor makanan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014- 2021 Penelitian ini akan dilakukan pengujian dengan menggunakan rasio keuangan pada perusahaan Sub sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan kinerja perusahaan dari tahun 2014-2021 yang disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 1.1 Perbandingan Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman Periode Tahun 2014-2021

No

Kode Perusahaan

1

BUDI

2

STTP

3

HOKI

0.24

FIRM SIZE (X3) LN 14.90

Harga Saham (Y) Rp 1880

479.71

0.22

14.91

1785

2020

349.85

1.20

28.7

4400

2021

280.90

0.30

28.9

2740

2020

225.76

1.06

27.53

9575

2021

179.92

1.16

27.62

8700

Tahun

CR (X1) %

DER (X2) kali

2020

466.27

2021

Sumber: https://www.idx.co..id (data diolah 2022)

Berdasarkan Tabel 1.1 PT Budi starch & Sweetener Tbk (BUDI) menunjukan variabel Current Ratio mengalami kenaikan pada tahun 2020-2021 sebesar 13.44 % dari 466.27% menjadi 479.71%, sedangkan variabel Harga Saham mengalami penurunan dari tahun 2020-2021 sebesar Rp 95 dari Rp 1880 menjadi Rp 1785. Hal ini bertolak belakang dengan teori yang dikemukakan oleh Kasmir (2019:134) bahwa “Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo Semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya maka akan semakin tinggi harga saham karna investor menilai jika

4

perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya. Jadi ketika Current Ratio tinggi maka harga saham pun akan meningkat. Pernyataan ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Gunawan (2020) yang menunjukan jika Current Ratio berpengaruh terhadap harga saham. PT Siantar Top Tbk (STTP) menunjukan variabel Debt to Equity Ratio mengalami penurunan pada tahun 2020-2021 sebesar 0.9 kali dari 1.20 kali menjadi 0.30 kali, variabel Harga Saham mengalami penurunan dari tahun 2020-2021 sebesar Rp 1660 dari Rp 4400 menjadi Rp 2540. Hal tersebut bertolak belakang dengan teori menurut Kasmir (2019:112) Debt to Equity Ratio merupakan “Rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Debt to Equity Ratio berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan”. Sehingga semakin besar nilai hutang dengan ekuitas maka harga saham akan semakin rendah begitu pun sebaliknya. Pernyataan ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Nordiana dan Budiyanto, 2018) yang menunujukan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap harga saham. PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) menunjukan variabel Ukuran Perusahaan mengalami kenaikan pada tahun 2020-2021 sebesar 0.99 dari 27.53 menjadi 27.62. Sedangkan variabel Harga Saham mengalami penurunan dari tahun 2020-2021 sebesar Rp 875 dari Rp 9575 menjadi Rp 8700. Hal ini bertolak belakang dengan teori Kasmir (2019:102) besarnya ukuran perusahaan dapat membuktikan bahwa perusahaan sedang dalam

proses kemajuan sehingga

penanam modal akan berinteraksi secara positif dengan meningkatkan kualitas perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Darmawan (2018) yang menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Tujuan utama berdirinya perusahaan yaitu memperoleh profitabilitas, Profitabilitas atau kemampulabaan perusahaan untuk memperoleh laba secara komprehensif, mengkonversi penjualan menjadi keuntungan dan arus kas. Siarit (2017: 139). Salah satu yang memiliki pengaruh terhadap tinggi rendahnya nilai

5

perusahaan adalah kinerja keuangan suatu perusahaan. Perusahaan dengan kinerja yang baik akan menghasilkan laba maksimal sehingga dapat memberikan pengembalian investasi yang tinggi. Meningkatnya nilai perusahaan dapat ditandai dengan meningkatnya harga saham perusahaan tersebut. Menurut Weston dalam Kasmir (2019: 139) Rasio Profitabilitas terdiri dari Profit Margin on Sale, Basic Earning Power, Return On Asset, dan Return on Equity. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rasio Return On Asset untuk mengukur profitabilitas perusahaan. Menurut Hery (2018:193) “Return On Asset digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total asset”. Current Ratio yang rendah yang berarti bahwa semakin produktifnya aset yang dimiliki perusahaan sehingga efektivitasnya meningkat ditandai dengan meningkatnya return (Wartono, 2018) Pencapaian keuntungan perusahaan sangat dipengaruhi oleh Debt to Equity Ratio yang mencerminkan kebijakan pendanaan. Pendanaan eksternal akan digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan melakukan ekspansi sehingga berdampak terhadap pencapaian ROA (Ardhefani dkk, 2021). Menurut Sugiyono (2019:39) variabel intervening (penghubung) adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antar variabel independen dan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak di antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen. Melihat adanya perbedaan dan inkonsistensi dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh Current Ratio,Debt to Equity Ratio, dan Firm Size terhadap Harga Saham, maka penulis menambahkan Return On Asset sebagai Variabel Intervening. Return On Asset dijadikan sebagai variabel intervening dikarena Return On Asset mempunyai peran penting untuk perusahaan dalam rangka mempertahankan kelangsungan usahanya dalam jangka Panjang . Semakin tinggi Return On Asset berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih, hal ini akan meningkatkan citra perusahaan dimata investor karena menunjukan

6

prospek perusahaan yang baik dimasa mendatang sehingga dapat berpengaruh positif terhadap harga saham. Oleh karena itu, penambahan Return On Asset sebagai variabel intervening dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh secara tidak langsung Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Firm Size terhadap Harga Saham. Berikut data perbandingan antara Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaann terhadap Return On Asset: Tabel 1.2 Perbandingan Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan, Return On Asset Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman Periode Tahun 2014-2021 No

Kode Perusahaan

1

DLTA

2

ROTI

3

ULTJ

2020

CR (X1) % 137.33

DER (X2) Kali 1.06

FIRM SIZE (X3) Ln 20.93

ROA (Z) % 6.76

2021

134.11

1.07

20.99

5.36

2020

383.03

0.38

29.12

13.79

2021

265.32

0.47

29.06

16.97

2020

340.34

0.53

15.99

12.68

2021

311.26

0.44

15.70

16.89

Tahun

Sumber: https://www.idx.co..id (data diolah 2022)

PT.Delta Djakarta Tbk (DLTA) pada tahun 2020-2021 yaitu menunjukkan bahwa tingkat Current Ratio mengalami penurunan sebesar 3.22% dari 137.33% menjadi 134.11% sedangkan prediksi Return On Asset mengalami Penurunan sebesar 1.39% dari 6.75% menjadi 5.36%. Hal tersebut bertolak belakang dengan teori menurut Kasmir (2019:134), “Rasio lancar atau Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.” Semakin tinggi Current Ratio suatu perusahaan berarti semakin kecil resiko kegagalan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya, artinya tingkat profitabilitas akan meningkat, Hal ini berarti semakin tinggi Current Ratio maka akan mengakibatkan tingkat profitabilitas bertambah. Penelitian ini didukung oleh Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tri Wartono (2018) menunjukkan Current Ratio berpengaruh positif terhadap Return On Asset.

7

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk (ULTJ) menunjukan variabel Debt to Equity Ratio mengalami kenaikan pada tahun 2020-2021 sebesar 0.09% dari 0.38% menjadi 0.47% sedangkan variabel Return On Asset mengalami kenaikan dari tahun 2020-2021 sebesar 3.18% dari 13.79% menjadi 16.97%. Hal ini bertolak belakang dengan teori menurut Kasmir (2019:112) Debt to Equity Ratio merupakan “Rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Debt to Equity Ratio berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan”. Sehingga semakin besar nilai hutang dengan ekuitas maka Return On Asset akan semakin rendah begitu pun sebaliknya. Pernyataan ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Mustaqim, 2020) yang menyatakan jika Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap Return On Asset. PT.Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) pada tahun 2020-2021 yaitu menunjukkan bahwa tingkat Ukuran Perusahaan mengalami Penurunan sebesar 0.29 dari 15.99 menjadi 15.70 sedangkan prediksi Return On Asset mengalami kenaikan sebesar 4.21% dari 12.68% menjadi 16.89 %. Hal tersebut bertolak belakang dengan teori menurut Hery (2018:97) Ukuran Perusahaan adalah “Skala yang menunjukkan besar atau kecilnya suatu perusahaan”.Ukuran perusahaan secara umum dapat diartikan sebagai suatu perbandingan yang merupakan indikator besar atau kecilnya suatu objek. Semakin besar Ukuran Perusahaan maka semakin besar jumlah kekayaan perusahaan yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan operasionalnya. Apabila kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan lebih baik maka produk yang dihasilkan akan lebih banyak sehingga mampu menghasilkan penjualan tinggi dan profitabilitas yang lebih tinggi pula. Di bawah ini adalah nilai Return On Asset dan Harga Saham perusahaan properti periode tahun 2014-2021 dan disajikan dalam bentuk tabel berikut

8

Tabel 1.3

Data Return On Asset dan Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman Periode Tahun 2020-2021

No

Kode Perusahaan

Tahun

ROA (Z) %

Harga Saham (Y) Rp

1

ULTJ

2020 2021

12.68 16.89

1.600 1.570

Sumber: https:// www.idx.co.id (data diolah 2022)

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk (ULTJ) menunjukan variabel Return On Aset mengalami kenaikan pada tahun 2020-2021 sebesar 4.21% dari 12.68% menjadi 16.89%, sedangkan variabel Harga Sahm mengalami penurunan dari tahun 2020-2021 sebesar 30 dari 1.600 menjadi 1.570. Hal ini bertolak belakang dengan teori Kasmir (2019:204) Hasil pengembalian investasi “Lebih dikenal dengan nama return on investment atau return on total asset merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan”. Semakin tinggi nilai perputaran aset maka semakin tinggi pula harga saham. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Nordiana dan Budianto, 2017) dimana Return On Asset berpengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan fenomena dan masalah-masalah yang telah disampaikan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham dengan Return On Assets sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2021)”

1.1.1

Rumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang diatas peneliti mengidentifikasikan rumusan

masalah sebagai berikut: 1.

Bagaimana Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021?

9

2.

Bagaimana Return on Asset pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021?

3.

Bagaimana Current Ratio pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021?

4.

Bagaimana Debt to Equity Ratio pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021?

5.

Bagaimana Ukuran Perusahaan pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021?

6.

Bagaimana Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021Secara Parsial?

7.

Bagaimana Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021Secara Simultan?

8.

Bagaimana Pengaruh Current Ratio,Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan terhadap Return on Asset pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021Secara Parsial?

9.

Bagaimana Pengaruh Current Ratio,Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan terhadap Return on Asset pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021Secara Simultan?

10.

Bagaimana pengaruh Return on Asset sebagai variabel intervening terhadap Harga Saham pada Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021?

11.

Bagaimana Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham melalui Return on Asset Ratio sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021Secara Simultan?

10

1.2

Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, dapat dijabarkan

tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1.

Untuk mengetahui Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021.

2.

Untuk mengetahui Return On Assets pada Perusahaan Sub Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021.

3.

Untuk mengetahui Current Ratio pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021.

4.

Untuk mengetahui Debt to Equity Ratio pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021.

5.

Untuk mengetahui Ukuran Perusahaan pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021.

6.

Untuk mengetahui Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021 secara parsial.

7.

Untuk mengetahui

Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran

Perusahaan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021 secara simultan. 8.

Untuk mengetahui Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan terhadap Return On Assets pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021 secara parsial.

9.

Untuk mengetahui Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan terhadap Return On Assets pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021 secara simultan.

10.

Untuk mengetahui Return On Assets terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 20142021.

11

11.

Untuk mengetahui Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham melalui Return On Assets sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021 secara simultan.

1.3

Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan teoritis maupun praktis yang diperoleh dari hasil

penelitian ini adalah: 1.3.1

Manfaat Teoritis Sebagai sarana memperluas wawasan bagi kajian ilmu akuntansi dalam

menilai kinerja keuangan perusahaan dan memperluas kajian ilmu akuntansi yang menyangkut Harga Saham. 1.4.2

Manfaat Praktis 1.Bagi Peneliti Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham dengan Return On Assets sebagai Variabel Intervening serta dapat membandingkan teori dengan kenyataan di lapangan. 2.Bagi Universitas INABA Penelitian ini dapat berguna untuk kelengkapan kepustakaan dan sebagai referensi untuk mengetahui data serta informasi mengenai Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham dengan Return On Assets sebagai Variabel Intervening 3.Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada investor untuk dijadikan bahan pertimbangan sebagai dasar pengambilan keputusan pada investasi dimasa yang akan datang.

12

1.4

Lokasi dan Waktu Penelitian

1.4.1

Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan

Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2021 yang berada di Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta Selatan 12190, Indonesia melalui website www.idx.co.id

1.4.2

Waktu Penelitian

Tabel 1.4 Waktu Penelitian No. 1 2 3 4 5 6 7

Kegiatan Pengajuan Judul Pengumpulan data Penyusunan UP Seminar UP Pengolahan Data Analisis Data Sidang Skripsi

Oktober 3 4

Waktu (Tahun 2022-2023) November Desember Januari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Februari 1 2 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1

Kajian Pustaka Menurut Sugiyono (2019:58) “Kajian Pustaka adalah suatu kegiatan

penelitian yang bertujuan melakukan kajian secara sungguh-sungguh tentang teoriteori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti”. Menurut Fitrah dkk (2017:138), bahwa kajian pustaka adalah: “Kegiatan mendalami, mencermati, menelaah dan mengidentifikasi pengetahuan. Kajian pustaka akan mengarah pada pandangan kritis terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan yang signifikan dengan penelitian yang sedang atau akan kita lakukan”. Berdasarkan pengertian diatas bahwa kajian pustaka adalah aktivitas untuk mendalami, mencermati, menelaah dan mengidentifikasi suatu topik yang telah dilakukan secara signifikan yang akan digunakan dalam suatu penelitian dan hubungan anatara variabel yang bersangkutan. Kajian pustaka perlu untuk diungkapkan sebagai kerangka acuan secara komprehensif mengenai konsep, prinsip atau teori yang digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

2.1.1

Analisis Laporan Keuangan

2.1.1.1 Definisi Analisis Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2019:66), “Analisis Laporan Keuangan adalah peyusunan laporan keuangan berdasarkan data yang relevan, serta dilakukan dengan prosedur akuntansi dan penilaian yang benar sehingga akan terlihat kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya.” Menurut Hery (2018:113), “Analisis Laporan Keuangan adalah suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur–unsurnya dan menelaah masing-masing dari unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.

13

14

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah suatu metode atau teknik yang digunakan untuk menelaah, mempelajari, memahami bahwa sebuah data laporan keuangan bisa dilihat untuk berbagai macam hubungan dan kecenderungan yang dapat dimengerti dengan mudah dan dapat digunakan untuk mengambil keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan akan memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan.

2.1.1.2 Tujuan dan Manfaat AnalisisLaporan Keuangan Menurut Sugiyono (2019:10) tujuan analisa laporan keuangan adalah: 1. Screening (sarana informasi), merupakan analisa yang dilakukan hanya berdasarkan laporan keuangannya.Dengan demikian seorang analisis tidak perlu turun langsung kelapangan untuk mengetahui situasi serta kondisi perusahaan yang dianalisa. 2. Understanding (pemahaman), merupakan analisa yang dilakukan analisa dengan cara memahami perusahaan, kondisi keuangannya dan bidang usahanya serta hasil dari usahanya 3. Forecasting (peramalan), merupakan analisa yang digunakan untuk meramalkan kondisi perusahaan pada masa yang akan datang. 4. Diagnosis (diagnosa), merupakan analisa yang memungkinkan untuk melihat kemungkinan terdapatnya masalah baik di dalam manajemen maupun masalah yang lain dalam perusahaan. 5. Evaluation (evaluasi), merupakan analisa yang digunakan untuk menilai serta mengvaluasi kinerja perusahaan termasuk manajemen dalam meningkatkan tujuan perusahaan serta efisiensi. Menurut Kasmir (2019:68) manfaat dari analisa laporan keuangan adalah: 1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik aset, kewajibanm ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode. 2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan. 3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki. 4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saha yang perku dilakukan ke depan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini. 5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke deoan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal. 6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.

15

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa manfaat dari adanya laporan keuangan adalah dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam proses pengambilan keputusan demi kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang.

2.1.1.3 Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan harus dilakukan dengan metode dan teknik analisa yang tepat. Tujuan dari penentuan metode dan teknik analisa yang tepat adalah untuk memaksimalkan hasil dari laporan keuangan. Menurut Kasmir (2019:68), dalam praktiknya terdapat Ada dua macam metode analisis laporan keuangan yang biasa dipakai, yaitu: 1. Analisa Vertikal (Statis) merupakan analisa yang dilakukan hanya terhadap satu periode laporan keuangan saja. Analisis dilakukan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan satu periode. 2. Analisa Horizontal (Dinamis) merupakan analisa yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisa ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang satu ke periode yang lain. Adapun menurut Hery (2018:115) teknik analisis laporan keuangan yang dapat dilakukan terdiri dari: 1. Analisa Perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisa dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih untuk menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah maupun dalam persentase. 2. Analisa Trend, merupakan teknik analisa yang digunakan untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan dan kinerja perusahaan, apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan. 3. Analisa Persentase per Komponen (Common Size), merupakan teknik analisa yang digunakan untuk mengetahui persentase masing-masing komponen aset terhadap total aset, persentase masing-masing komponen utang dan modal terhadap total aset, persentase masingmasing komponen laporan laba rugi terhadap penjualan bersih. 4. Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik analisa untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua periode waktu waktu yang dibandingkan. 5. Analisa Sumber dan Penggunaan Kas merupakan teknik analisa untuk mengetahui kondisi kas dan perubahan kas pada periode waktu tertentu.

16

6. Analisa Rasio Keuangan, merupakan teknik analisa yang digunakan untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba-rugi. 7. Analisa Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisa yang digunakan untuk mengetahui posisi laba kotor dari satu periode ke periode berikutnya, serta sebab-sebab terjadinya perubahan laba kotor. 8. Analisa Titik Impas, merupakan teknik analisa yang digunakan untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian. 9. Analisa Kredit, merupakan teknik analisa yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu permohonan kredit debitor kepada kreditor, seperti bank. Berdasarkan pengertian diatas dengan adanya metode dan teknik analisis laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti investor/pemegang saham, manajemen perusahaan, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, pelanggan, pemerintah dan masyarakat untuk mengetahui informasi keuangan perusahaan. Sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan.

2.1.2

Laporan Keuangan

2.1.2.1 Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun oleh perusahaan sebagai sarana dalam penyampaian sebuah informasi atas kegiatan selama tahun operasi yang bersangkutan. Aktivitas ini dapat disebut juga sebagai pelaporan keuangan perusahaan yang diperuntukkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Sebagian besar dari pihak yang berkepentingan ini, pada umumnya berfokus pada informasi laba yang ditunjukkan oleh laporan keuangan. Informasi laba dan komponennya berfungsi untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, mengestimasi daya melaba dalam jangka panjang, memprediksi laba di masa yang akan datang, dan menaksir risiko investasi atau pinjaman kepada perusahaan. Berikut ini ada beberapa pengertian laporan keuangan yang penulis kutip menurut para ahli:

17

Menurut Kasmir (2019:7) Laporan yang menunjukan“Kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan yang disajikan perusahaan sangat penting dan banyak pihak yang memerlukan dan berkepentingan terhadap laporan keuangan yang dibuat perusahaan tersebut, seperti para investor, kreditur, dan pihak manajemen sendiri”. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (2018: 2) laporan keuangan adalah: Bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya laporan arus kas atau laporan arus dana) catatan dan laporan lain serta penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan Dari beberapa pengertian laporan keuangan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah hasil suatu perusahaan pada jangka waktu tertentu yang digunakan sebagai alat pengambil keputusan atas kinerja keuangan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut yang hasilnya meliputi laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan.

2.1.2.2 Tujuan Laporan Keuangan Tujuan Laporan keuangan adalah dapat dikatakan sebagai suatu penyajian yang terstruktur untuk bisa melihat tentang bagaimana posisi keuangan dan kinerja keuangan dalam suatu entitas. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (2018:3) adalah “Memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi”. Menurut Kasmir (2019:11) tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu: 1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini, 2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini, 3. Memberikan informasi tentang jenis pendapatan dan jumlah pendapatan

18

yang diperoleh pada suatu periode tertentu, 4. Memberikan informasi tentang jenis biaya dan jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu, 5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan, 6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalamsuatu periode, 7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan, 8. Informasi keuangan lainnya. Dengan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan sebuah informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas. Selain itu, laporan keuangan juga memberikan informasi-informasi keuangan lainnya kepada pihak manajemen perusahaan dan pihak yang berkepentingan lainnya dalam proses pengambilan keputusan.

2.1.2.3 Pengguna Laporan Keuangan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (2018:23) pengguna laporan keuangan merupakan:“Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan atau disebut juga dengan stakeholder, yaitu meliputi: “1. Investor 2. Karyawan 3. Pemberi Pinjaman 4. Pemasok dan Kreditor Usaha Lainnya 5. Pelanggan 6. Pemerintah serta Lembaga-lembaganya 7. Masyarakat”.

2.1.2.4 Komponen Laporan Keuangan Komponen Laporan Keuangan yang lengkap menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (2018:2) adalah: “1. Neraca 2. Laporan Laba Rugi

19

3. Laporan Perubahan Ekuitas 4. Laporan Arus Kas 5. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)”

2.1.3

Kinerja Keuangan

2.1.3.1 Definisi Kinerja Keuangan Kinerja keuangan dalam konteks dunia usaha mengandung pengertian yang sanga luas. Pengertian Kinerja Keuangan menurut Fahmi (2018:142) adalah:“Suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar, kinerja keuangan perusahaan yang baik adalah pelaksanaan aturanaturan yang berlaku sudah dilakukan secara baik dan benar. Sedangkan menurut Hery (2018:217) Pengukuran kinerja merupakan “Salah satu komponen penting di dalam sistem pengendalian manajemen untuk mengetahui tingkat keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.” Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan kinerja keuangan adalah suatu gambaran yang dilakukan secara menyeluruh yang telah disusun dalam laporan keuangan untuk melihat sejauh mana kondisi keuangan suatu perusahaan sebagai prestasi yang telah dicapai perusahaan dalam periode tertentu.

2.1.3.2 Manfaat Pengukuran Kinerja Keuangan Menurut Sujarweni (2017:73) manfaat dari pengukuran kinerja keuangan, yaitu:

1. Untuk mengukur prestasi yang telah diperoleh suatu organisasi secara keseluruhan dalam suatu periode tertentu. 2. Untuk menilai pencapaian per departemen dalam memberikan kontribusi bagi perusahaan secara keseluruhan. 3. Sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan datang. 4. Untuk memberikan petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya. 5. Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

20

Menurut Munawir (2017:95), manfaat penilaian kinerja keuangan merupakan “Proses penilaian atau hasil penilaian akan memberikan manfaat yang sangat besar, karena dengan adanya hal tersebut menempatkan kegiatan yang tepat agar nantinya akan memberikan keuntungan yang diharapkan perusahaan.” Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa proses pengukuran kinerja akan memberikan manfaat yang sangat besar untuk memberikan keuntungan yang diharapkan perusahaan terutama dalam mengukur prestasi yang telah diperoleh suatu organisasi, menilai pencapaian per departemen dalam memberikan kontribusi bagi perusahaan, penentuan strategi dan kebijaksanaan penanaman modal secara efisien.

2.1.3

Kinerja Perusahaan

2.1.3.1 Pengertian Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan merupakan salah satu faktor yang menunjukan efektifitas dan efisiensi suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan efisiensi diartikan sebagai ratio perbandingan antara masukan dan keluaran yang optimal. Jadi yang dimaksud dengan kinerja adalah kemampuan kerja manajemen dalam mencapai persentasi kerja. Menurut Kasmir (2019:182) “Kinerja merupakan hasil kerja dan pelaku kerja telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam suatu periode tertentu”. Sedangkan menurut Afandi (2018:83), Kinerja perusahaan adalah Hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan organisasi secara illegal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan adalah kemampuan sebuah perusahaan dalam mengelola sumber daya yang ada sehingga dapat memberikan nilai kepada perusahaan tersebut.

21

2.1.3.2 Indikator Kinerja Perusahaan Indikator kinerja perusahaan sangat penting dalam pasang surut produktivitas setiap individu dan divisi kerja. Indikator ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana strategi yang telah digunakan untuk pencapaian visi dan misi perusahaan. Menurut Afandi (2018:89), indikator kinerja perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Kuantitas Hasil Kerja Segala macam bentuk satuan ukuran yang berhubungan dengan jumlah hasil kerja yang bisa dinyatakan dalam ukuran angka atau pendanaan angka lainnya. 2. Kualitas Hasil Kerja Segala macam bentuk satuan ukuran yang berhubungan dengan kualitas atau mutu hasil kinerja kerja yang dapat dinyatakan dalam ukuran angka atau pendanaan angka lainnya. 3. Efisiensi Dalam Melaksanakan Tugas Berbagai sumber daya secara bijaksana dan dengan cara yang hemat biaya 4. Disiplin Kerja Taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku. 5. Inisiatif Kemampuan untuk memutuskan dan melakukan sesuatu yang benar tanpa harus diberi tahu, mampu menemukan apa yang seharusnya dikerjakan terhadap sesuatu yang ada disekitar. 6. Ketelitian Tingkat kesesuaian hasil pengukuran kerja apakah kerja itu sudah mencapai tujuan atau belum. 7. Kepemimpian Proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kerja pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. 8. Kejujuran Salah satu sifat manusia yang cukup sulit untuk diterapkan. 9. Kreativitas Proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau yang melibatkan pemunculan gagasan” 2.1.3.3 Tujuan dan Manfaat Kinerja Perusahaan Memberikan sebuah motivasi kepada karyawan dalam mencapai sasasran organisasi dan merupakan sebuah standar prilaku berupa kebijakan manajemen yang telah ditetapkan sebelumnya merupakan tujuan utama dalam kinerja

22

perusahaan. Adapun tujuan umum dalam kinerja perusahaan yaitu: “1. Untuk melihat kondisi serta menentukan kontribusi dari suatu perusahaan terhadap organisasi secara keseluruhan. 2. Sebagai dasar untuk melakukan evaluasi kinerja setiap manajemen. 3. Memberikan motivasi masing-masing manajemen untuk menjalankan divisinya secara konsisten sehingga sesuai dengan tujuan tujuan perusahaan”. Menurut Kasmir (2019: 183) Kinerja adalah hasil yang dicapai dari apa yang diinginkan oleh organisasi atau perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, terdapat beberapa fungsi kinerja adalah: 1. Kapasitas untuk melakukan yang berkaitan dengan derajat hubungan proses dalam individu antara tugas dengan keahlian, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman 2. Kesempatan melakukan yang berkaitan dengan ketersediaan teknologi. 3. Kerelaan untuk melakukan yang berhubungan dengan hasrat dan kerelaan untuk menggunakan usaha mencapai kinerja. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa manfaat dan tujuan dari kinerja perusahaan sangatlah penting untuk perusahaan itu sendiri baik pihak internal ataupun eksternal.

2.1.3.4 Jenis-Jenis Kinerja Perusahaan Berbagai macam jenis pekerjaan yang dilakukan oleh para karyawan tentunya membutuhkan sebuah kriteria yang jelas, karena masing-masing dari pekerjaan tentunya mempunyai standar yang berbeda-beda tentang pencapaian hasilnya. Menurut Kasmir (2019:182) Kinerja dibagi ke dalam dua jenis yaitu “Kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja individu merupakan kinerja yang dihasilkan oleh seseorang, sedangkan kinerja organisasi merupakan kinerja perusahaan secara keseluruhan”. Menurut Rozarie (2017:65) penilaian kinerja terdiri dari pendekatan sikap, pendekatan perilaku, pendekatan hasil, pendekatan kontingensi. Adapun penjelasan mengenai jenis penilaian tersebut adalah sebagai berikut:

23

1. Pendekatan sikap, pendekatan ini menyangkut penilaian terhadap sifat atau karakteristik individu 2. Pendekatan perilaku, melihat bagaimana orang berperilaku. Kemampuan orang untuk bertahan meningkat apabila penilaian kinerja didukung oleh tingkat perilaku kerja. 3. Pendekatan hasil, perilaku memfokuskan pada proses, pendekatan hasil memfokuskan pada produk atau hasil usaha seseorang atau yang diselesaikan individu. 4. Pengekatan kontingensi, pendekatan ini selalu dicocokkan dengan situasi tertentu yang sedang berkembang. Pendekatan sikap cocok ketika harus membuat keputusan promosi untuk calon yang mempunyai pekerjaan tidak sama.

2.1.4

Rasio Keuangan

2.1.4.1 Definisi Rasio Keuangan Rasio keuangan adalah sebuah bentuk analisis untuk bisa mengukur kinerja perusahaan berdasarkan sebuah data perbandingan yang telah ditulis dalam laporan keuangan seperti laporan neraca, laba/rugi, dan arus kas dalam satu periode tertentu. Oleh karena itu pengertian analisis rasio keuangan ini dapat disebut dengan analisis laporan keuangan yang menggambarkan suatu hubungan antara jumlah tertentu dengan jumlah lainnya. Dengan alat rasio ini dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya posisi keuangan suatu perusahaan serta bertujuan untuk melihat sejauh mana ketepatan kebijakan manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan dalam setiap tahunnya. Menurut Kasmir (2019:104) Kegiatan membandingkan laporan keuangan “Dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada di antara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka angka dalam satu periode maupun beberapa periode” Menurut Fahmi (2017:108) Instrumen analisis prestasi perusahaan “Menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan”.

24

Menurut Hery (2018:138): “Angka yang diperoleh dari hasil perbandingan antara satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan”. Dapat disimpulkan bahwa analisis rasio keuangan adalah merupakan sebuah hubungan antara satu jumlah dengan jumlah yang lainnya dengan cara membandingkan angka angka yang terdapat pada laporan keuangan sehingga dapat memberikan gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan dalam jangka waktu pendek, menengah, maupun jangka panjang.

2.1.4.2 Jenis-Jenis Rasio Keuangan Menurut Hery (2018:142) Dalam praktik setidaknya ada 5 (lima) jenis rasio keuangan yang sering digunakan untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan yaitu: 1. Rasio Likuiditas Merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo. 2. Rasio Solvabilitas atau Rasio Struktur Modal atau Rasio Leverage Rasio Solvabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka Panjang 3. Rasio Aktivitas Rasio Aktivitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari serta mengukur tingkat efisiensi dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan. 4. Rasio Profitabilitas Rasio Rentabilitas atau Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. 5. Rasio Penilaian atau Rasio Ukuran Pasar Merupakan rasio yang digunakan untuk mengestimasi nilai intrinsik perusahaan (nilai saham) Penilaian atau Rasio Ukuran Pasar Menurut Kasmir (2019:106), bentuk-bentuk rasio keuangan adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas (Liquidity Ratio) a. Rasio Lancar (Curent Ratio) b. Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio atau Acid Test Ratio) 2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)

25

3.

4.

5.

6.

a. Total utang dibandingkan dengan total aktiva atau rasio utang (debt ratio) b. Jumlah kali perolehan bunga (Times Interest Ratio) c. Lingkup biaya tetap (Fixed Charge Coverage) d. Lingkup arus kas (Cash Flow Coverage) Rasio Aktivitas (Activity Ratio) a. Perputaran sediaan (Inverntory Turnover) b. Rata-rata jangka waktu penagihan/perputaran piutang (Average Collection Period) c. Perputaran aktiva tetap (fixed Asset Turnover) d. Perputaran total aktiva (Total Asset Turnover) Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) a. Margin laba penjualan (Profit Margin on Sale) b. Daya laba dasar (basic Earning Power) c. Hasil pengembalian total aktiva (Return on Total Asset) d. Hasil pengembalian ekuitas (Return on Equity) Rasio Pertmbuhan (Growth Ratio) a. Pertumbuhan penjualan b. Pertumbuhan laba bersih c. Pertumbuhan pendapatan per saham d. Pertumbuhan dividen per saham Rasio Penilaian a. Rasio harga saham terhadap pendapatan b. Rasio nilai pasar terhadap nilai buku.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan adalah kegiatan menganalisa laporan keuangan dengan cara membandingkan angka-angka, membagi satu angka dengan yang lainnya sehingga didapat hubungan yang relevan atas angka-angka tersebut untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang tetap sehingga tujuan memaksimumkan kemamkmuran pemegang saham dapat di capai.

2.1.4.3 Keunggulan dan Keterbatasan Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang paling sering dilakukan untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan dibandingkan alat analisis keuangan lainnya. Analisis rasio keuangan memiliki beberapa keunggulan sebagai alat analisis sebagaimana dikemukakan oleh Harahap (2018:289): 1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsikan.

26

2. Rasio merupakan pengganti yang sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit. 3. Rasio mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain. 4. Rasio sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model pengambilan keputusan dan model prediksi (Z-Score) 5. Rasio menstandarisis size perusahaan. 6. Dengan rasio lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series. 7. Dengan rasio lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang akan datang. Disamping keunggulan yang dimiliki analisis rasio, teknik ini juga memiliki keterbatasan. Adapun keterbatasan analisis rsaio menurut Harahap (2018:298-299): 1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya. 2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi a. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran dan judgement yang dapat dinilai bias atau subjektif. b. Nilai yang terkadung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan (cost) bukan harga pasar. c. klasidifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio. d. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda. 3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio. 4. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron. 5. Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang digunakan tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan dapat menimbulkan kesalahan.

2.1.5

Harga Saham

2.1.5.1 Definisi Harga Saham Menurut Hartanto (2018:22), pengertian harga saham adalah sebagai berikut: “satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan atau sebuah bentuk kepemilikan perusahan dipasar modal.”

27

Menurut Azis (2016:80), “Harga Saham adalah Harga pada pasar rill, dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar ditutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (Closing Price).” Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga saham merupakan harga yang bersedia dikeluarkan untuk memperoleh saham, dimana harga saham dapat berubah naik turun pada waktu tertentu yang disebabkan oleh permintaan dan penawaran antara pembeli dengan penjual saham.

2.1.5.2 Jenis-jenis Harga Saham Harga saham menurut Widiantmojo (2016:164), dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu: 1. Harga Nominal Harga nominal merupakan nilai yang ditetapkan oleh eminet untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkannya. Harga nominal ini tercantum dalam lembar saham tersebut. 2. Harga Perdana Harga perdana merupakan harga sebelum harga tersebut dicatat di bursa efek. Besarnya harga perdana ini tergantung dari persetujuan antara emiten dan penjamin emisi. a. Harga Pasar Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu ke investor yang lain. Harga pasar terjadi setelah saham tersebut dicatan di bursa efek. b. Harga Pembukaan Harga pembukaan adalah harga yang diminta penjual dari pembeli pada saar jam bursa dibuka. c. Harga Penutupan Harga penutupan merupakan harga pasar yang terjadi di BEI pada akhir tahun yang bersangkutan. d. Harga Tertinggi Harga saham tidak hanya sekali atau dua kali dalam satu hari, tetapi bisa berkali dan tidak terjadi pada harga saham yang lama. Dari harga harga yang terjadi tentu ada harga yang paling tnggi pada satu hari bursa tersebut, harga itu disebut harga tertinggi. e. Harga Terendah Harga terendah merupakan kebalikan dari harga tertinggim yaitu harga yang paling rendah pada satu hari bursa. f. Harga Rata-rata Harga rata-rata merupakan rata-rata dari harga tertinggi dan

28

terendah. Harga ini bisa dicatat untuk transaksi harian, bulanan, atau tahunan.

2.1.5.3 Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham Menurut Fahmi (2018:57) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu: 1. Kondisi mikro dan makro ekonomi. 2. Keputusan perusahaan untuk memperluas usaha seperti membuka kantor cabang, kantor cabang pembantu baik yang dibuka di dalam negeri maupun yang di luar negeri. 3. Pergantian direksi secara tiba-tiba. 4. Adanya pihak komisaris atau direksi yang terlibat dalam tindak pidana dan kasusnya sudah masuk ke pengadilan. 5. Kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunan dalam setiap waktunya. 6. Risiko sistematis, yaitu risiko yang terjadi secara menyeluruh dan telah ikut menyebabkan perusahaan terlibat. 7. Efek psikologi pasar yang ternyata mampu menekan kondisi teknikal jual beli saham Menurut Zulfikar (2016:91), faktor yang mempengaruhi harga sagam dapat berasal dari faktor internah dan eksternal perusahan, faktor-faktor yang memperngaruhi pergerakan harga saham yaitu 1. Faktor Internal a. Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan prduk, dan laporan penjualan. b. Pengumuman pendanaan (Financing announcements), seperti pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang. c. Pengumuman badan direksi manajemen (management board of director announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan struktur organisasi. d. Pengumuman pengambilan diversifikasi seperti llaporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi. e. Pengumuman investasi (investment announcements), melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan penutupan usaha lainnya. f. Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negosiasi baru, kontrak baru, dan lainnya. g. Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal

29

2. Faktor Eksternal a. Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah. b. Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya. c. Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan, pembatasan/penundaan trading. d. Gejolak politik dalam negeri dan Fluktuasi nilai tukas juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suartu negara. e. Berbagai isu baik dari dalam dan luar negeri. Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi harga saham terdapat dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal dari perusahaan, faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi harga saham disebabkan oleh perusahaan itu sendiri, sedangkan faktor eksternal yang memperngaruhi harga saham yaitu berasal dari luar perusahaan. Maka semakin baik kinerja suatu perusahaan akan berdampak pada laba yang diperoleh perusahaan dan keuntungan yang didapat oleh investor, sehingga akan mempengaruhi peningkatan harga saham.

2.1.5.4 Indikator Harga Saham Indikator harga saham merupakan salah satu ukuran pengelolaan perusahaan. Keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan akan memberikan kepuasan bagi investor yang rasional. Harga saham yang cukup tinggi akan memberikan keuntungan, yaitu berupa capital gain dan citra yang lebih baik bagi perusahaan sehingga memudahkan bagaimana manajemen untuk mendapatkan dana dari luar perusahaan. Menurut Hartono (2018:102), “Harga saham yang digunakan adalah harga saham akhir transaksi (closing price).” Harga Saham = Closing Price

30

2.1.6

Return On Assets

2.1.6.1 Pengertian Return On Assets Menurut Hery (2018:144), Return On Assets adalah”Rasio yang menunjukkan hasil atas penggunaan aset perusahaan dalam menciptakan laba bersih. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset.” Menurut Kasmir (2019:201), Return On Assets adalah“Rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Semakin tinggi mengenai rasio profitabilitasnya perusahaan maka semakin tinggi juga efisiensi perusahaan tersebut dalam memanfaatkan fasilitas perusahaan. Berdasarkan beberapa uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Return On Assets adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola aktiva perusahaan dalam upaya memperoleh laba dari kegiatan operasional perusahaan.

2.1.6.2 Fungsi Return On Assets Menurut Munawir (2017:91), kegunaan dari analisa Return On Assets adalah sebagai berikut: 1. Sebagai salah satu kegunaannya yang prinsipil ialah sifatnya yang menyeluruh. Apabila perusahaan sudah menjalankan praktek akuntansi yang baik maka manajemen dengan menggunakan teknik analisa Return On Assets dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi dan efisiensi bagian penjualan. 2. Apabila perusahaan dapat mempunyai data industri sehingga dapat diperoleh rasio industri,maka dengan analisa Return On Aseets dapat dibandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaannya dengan perusahaan lain yang sejenis, sehingga dapat diketahui apakah perusahaannya berada di bawah, sama, atau di atas rata-ratanya. Dengan demikian akan dapat diketahui dimana kelemahannya dan apa yang sudah kuat pada perusahaan tersebut dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis. 3. Analisa Return On Assets juga dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan yang dilakukan oleh bagian yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam bagian yang bersangkutan. 4. Analisa Return On Assets digunakan untuk mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan perusahaan dengan menggunakan product cost system yang baik, modal dan biaya dapat

31

dialokasikan kepada berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian manajemen akan dapat mengetahui produk mana yang mempunyai profit potential. 5. Return On Assets selain berguna untuk keperluan kontrol, juga berguna untuk keperluan perencanaan. Misalnya Return On Assets dapat digunakan sebagian dasar untuk pengembalian keputusan kalau perusahaan akan mengadakan ekspansi.

2.1.6.3 Indikator Return On Assets Adapun rumus Return On Asset menurut Kasmir (2019:204) : Return On Asset =

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑥 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡

𝑋 100%

Keterangan: Return on Asset Laba setelah pajak

Total aset

2.1.7

: rasio yang mengukur kekuatan perusahaan membuahkan keuntungan atau laba. : profitabilitas atau keuntungan perusahaan yang tidak termasuk bunga dan beban pajak penghasilan. : total asset yang dimiliki perusahaan.

Current Ratio

2.1.7.1 Pengertian Current Ratio Menurut Kasmir (2019:134) bahwa “Rasio lancar atau Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat tertagih secara keseluruhan”. Sedangkan menurut Sawir (2017:8) Current Ratio merupakan:“Ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditur jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo utang” Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Current Ratio merupakan salah satu rasio likuiditas yang menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan untuk dalam membayar hutang jangka pendek yang diukur dengan hasil

32

dari perbandingan harta lancar dan hutang lancar perusahaan.

2.1.7.2 Indikator Current Ratio Kasmir (2019:201) rumus untuk mencari rasio lancar atau current ratio adalah sebagai berikut: Aset Lancar

Current ratio=Hutang Lancar

2.1.8

Debt to Equity Ratio

2.1.8.1 Pengertian Debt to Equity Ratio Menurut Kasmir (2019:157) Debt to Equity Ratio adalah” Rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditur) dengan pemilik perusahaan”. Adapun menurut Hery (2018:143) Debt to Equity Ratio adalah “Rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas” Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana laporan keuangan dalam jangka Panjang maupun jangka pendek suatu perusahaan dalam kewajiban perusahaan tersebut.

2.1.8.2 Indikator Debt to Equity Ratio Menurut kasmir (2019:158) Rumus untuk mencari Debt to Equity Ratio dapat digunakan perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas

Total Utang (𝐷𝑒𝑏𝑡)

Debt to Equity Ratio = Ekuitas (𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦)

33

Debt to Equity Ratio adalah rasio yang sering digunakan para analisis dan para investor untuk menilai seberapa besar hutang perusahaan jika dibandingkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan atau para pemegang saham. semakin tinggi Debt to Equity Ratio maka semakin tinggi risiko terhadap perusahaan.

2.1.9

Ukuran Perusahaan

2.1.9.1 Definisi Ukuran Perusahaan Menurut Hery (2018:97) Ukuran Perusahaan adalah “Skala yang menunjukkan besar atau kecilnya suatu perusahaan”. Menurut Hartono (2018:254) Ukuran Perusahaan adalah, “Besar kecilnya perusahaan dapat diukur dengan total aktiva besar harta perusahaan dengan menggunakan penghitungan nilai logaritma total aktiva”. Dari uraian diatas, bahwa peneliti dapat menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan adalah suatu skala yang dapat dikelompokan bedasarkan besar kecilnya perusahaan, yang dapat dilihat dari total aset, total penjualan dan lainnya. Perusahaan yang termasuk dalam perusahaan besar merupakan memiliki sumber daya yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang memiliki skala lebih kecil.

2.1.9.2 Indikator Ukuran Perusahaan Ukuran Perusahan Menurut Hery (2018:97) ukuran perusahaan dapat dihitung dengan Logaritma natural (Ln) dari total Aset yang dirumuskan sebagai berikut: Ukuran Perusahaan = LN(Total Aset)

LN Total Aset

= Logaritma Natural = Total Asset dalam laporan keuangan (Aset lancar + Aset tidak lancar)

Ukuran perusahaan ditentukan melalui ukuran aset. Karena nilai total aset biasanya sangat besar dibandingkan variabel keuangan lainnya, maka dalam penelitian ini ukuran perusahaan yang diukur dengan logaritma natural dari total aset perusahaan akhir tahun.

34

2.2

Kerangka Pemikiran

2.2.1

Definisi Kerangka pemikiran Menurut Sugiyono (2019:52) kerangka pemikiran atau kerangka konseptual

adalah “Suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka pemikiran adalah narasi (uraian) atau pernyataan (proposisi) tentang kerangka konsep pemecahan masalah yang telah diidentifikasi atau dirumuskan.” Menurut Dalman (2016:184), “Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran adalah dasar pemikiran dari penelitian yang disintesiskan dari fakta-fakta, observasi, dan telaah kepustakaan.” Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa kerangka pemikiran adalah menjelaskan secara garis besar mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

2.2.2

Hubungan Current Ratio dengan Harga Saham Menurut Kasmir (2019:134), “Rasio lancar atau current ratio merupakan

rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang uang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.” Current Ratio diperoleh dari membandingkan aset lancar dengan kewajiban lancar perusahaan. Nilai Current Ratio yang tinggi pada suatu perusahaan akan menunjukan kinerja keuangan perusahaan tersebut semakin baik pula. Hal itu akan membuat risiko likuidasi yang dialami perusahaan akan semakin kecil atau dengan kata lain semakin kecil pula risiko yang ditanggung oleh pemegang saham perusahaan. Apabila nilai Current Ratio rendah maka harga saham perusahaan tersebut turun juga atau semakin tinggi nilai Current Ratio perusahaan maka harga saham perusahaan juga naik. Hal ini disebabkan karena Current Ratio juga mempengaruhi harga pasar dari harga saham yang bersangkutan. (Putra dkk, 2021) Hal tersebut didukung oleh temuan (Demor dkk, 2021) dapat diketahui bahwa Variabel Current Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham dan temuan (Jalil, 2020) menyatakan Current Ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap Harga Saham.

35

2.2.3

Hubungan Debt To Equity Ratio dengan Harga Saham Menurut Kasmir (2019:157), bahwa Debt to Equity Ratio adalah: Rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Semakin tinggi Debt to Equity Ratio, maka akan menunjukkan tingginya

ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar perusahaan sehingga menyebabkan beban perusahaan semakin berat. Hal ini akan menyebabkan berkurangnya hak pemegang saham (dalam bentuk deviden). Tingginya Debt to Equity Ratio juga mempengaruhi minat investor terhadap saham perusahaan, karena investor lebih tertarik dengan saham yang tidak terlalu menanggung beban hutang. Sehingga dengan kata lain bahwa Debt to Equity Ratio mampu mempengaruhi harga saham. (Fauziah, 2020) Hal tersebut didukung oleh temuan (Fauziah, 2020) yang menyatakan Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham dan temuan (Saputra, 2018) menyatakan Debt to Equity Ratio secara parsial tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham.

2.2.4

Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Harga Saham Ukuran perusahaan menggambarkan skala suatu perusahaan yang

diklasifikasikan menjadi perusahaan besar atau perusahaan kecil sesuai dengan kriteria. Menurut Nugraha & Riyadhi (2019) perusahaan besar dianggap memiliki resiko yang lebih kecil karena dianggap memiliki akses yang lebih mudah untuk masuk ke pasar modal. Selain itu perusahaan yang besar ditunjukkan dengan memiliki sumber daya yang melimpah, sehingga termasuk perusahaan yang sukses dalam menjalankan bisnisnya. Dengan begitu meningkatnya laba perusahaan, sehingga investor akan tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut dan harga saham akan meningkat pula.

36

Pada penelitian ini ukuran perusahaan menggunakan indikator total aset yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang besar, maka total aset yang dimiliki semakin besar pula serta cenderung memiliki reputasi dan propek yang baik. Oleh karena itu akan memberikan dividen yang besar bagi investor sehingga banyak diminati dan meningkatkan harga saham. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yuliza (2018) dan Nasarudin et al (2019) yang menunjukkan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham Sedangkan Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Rahma dkk (2022) menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

2.2.5

Hubungan Current Ratio dengan Return On Aset Menurut Kasmir (2019:134), “Rasio lancar atau Current Ratio merupakan

rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.” Rasio lancar atau biasa disebut likuiditas merupakan kapabilitas sebuah perusahaan untuk melengkapi kebutuhan finansial perusahaan. Current ratio merupakan tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancer yang dimilikinya, semakin besar current ratio maka semakin besar kemampuan perusahaan membayar kewajiban (Sunhaji,2019). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nanda Hadi Saputra (2019) menunjukkan Current Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Aset Sedangkan Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Septi Maulidiana Rahayu (2018) menyatakan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Aset.

2.2.6

Hubungan Debt to Equity Ratio dengan Return On Asset Menurut Kasmir (2019:157) “Debt to equity ratio adalah Rasio yang

digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingklan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas”. Debt to equity ratio menggambarkan perbandingan antara total utang

37

dengan total ekuitas yang dimiliki perusahaan. Jika nilai debt to equity ratio meningkat maka beban bunga yang ditanggung perusahaan juga meningkat, dan berdampak pada profitabilitas perusahaan yang akan menurun. Hal ini didukung oleh penelitian dari Budi Utami dan Prasetiono (2018) yang menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio bepengaruh signifikan terhadap return on asset. Namun berbanding terbalik dengan penelitian dari Setyaningsih (2018) yang menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset

2.2.7

Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Return On Aset Menurut Kasmir (2019:134), “Rasio lancar atau Current Ratio merupakan

rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.” Ukuran perusahaan nmerupakan ukuran yang menggambarkan besar kecilnya perusahaan yang dapat juga ditinjau dari lapangan usaha yang dijalankan (Danik dkk, 2017). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arimbawa dan I (2018) menunjukkan Ukuran Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas Sedangkan Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Danik, dkk (2018) menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

2.2.8

Hubungan Return On Asset dengan Harga Saham Menurut Kasmir (2019:204), Return On Asset digunakan “untuk

menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Semakin kecil (rendah) rasio ini, semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya.” Profitabilitas ini juga berpengaruh terhadap peningkatan harga saham. Hal ini menjadi faktor yang cukup diperhatikan oleh para investor dalam membeli saham yaitu apabila profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan tinggi maka ini akan mencerminkan prospek yang bagus ke depan sehingga permintaan yang tinggi akan menyebabkan harga saham menjadi naik.

38

Rasio ini merupakan rasio keuntungan yang menghubungkan laba dengan investasi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Faridhatun faidah, dkk.(2021) menunjukkan bahwa Return On Asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham. Namun berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Listiyowati (2020) Menyatakan bahwa Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap harga Saham. Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, maka penulis menetapkan gambaran mengenai kerangka pemikiran dan model penelitiannya adalah sebagai berikut Analisis Laporan keuangan

Laporan keuangan

Kinerja Keuangan

Kinerja Perusahaan

Rasio keuangan

Current Ratio

Debt to Equity Ratio

Ukuran Perusahaan

Return on Asset Harga Saham

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran

Maka variabel independen (Variabel X) yang penulis pilih yaitu: Current Ratio, Debt to Equity Ratio,Ukuran Perusahaan . Sedangkan Variabel dependennya (Variabel Y) terdiri satu variabel Yaitu Harga Saham. Dengan Variabel Intervening (Variabel Z) yaitu Return On Aset. Dan berdasarkan uraian pada kerangka pemikiran, maka model penelitian sebagai berikut:

39

Current Ratio

Debt to Equity Ratio

Return On Asset

Harga Saham

Ukuran Perusahaan

Gambar 2.1 Model Penelitian

2.2.9

Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berfungsi untuk memberikan gambaran dan penjelasan

singkat terhadap kerangka berpikir pada pembahasan ini,disamping itu juga bertujuan mendapatkan bahan perbandingan dan acuan mengenai pembahasan yang berkaitan tentang pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio,Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham dengan Return On Aset sebagai Variabel Intervening. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa dari beberapa jurnal yang terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis, diantaranya Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu No 1

Nama Penulis, Asal Universitas, Tahun dan Jenis Jurnal Agus Hermanto Dan Isra Dewi Kuntari Ibrahim. Universitas Teknologi Mataram Dan Universitas Bumigora. EISSN: 2715 – 9361 Desember (2020).

Judul Jurnal Analisis Pengaruh 1. Return On Equity, Earning per share Debt To Equity Ratio Dan 2. Dividend Payout Ratio Terhadap harga saham pada perusahaan 3. Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Hasil Penelitian

Perbedaan

Variabel ROE 1. Waktu berpengaruh positif penelitian signifikan terhadap 2. Sektor Harga Saham. Penelitian Variabel EPS 3. Variabel berpengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham Variabel DER berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap

40

No

Nama Penulis, Asal Universitas, Tahun dan Jenis Jurnal

Judul Jurnal

Hasil Penelitian

Indonesia Periode 2018 4.

2

Adriana Kundiman dan Lukmanul Hakim. Alumni Stie Totalwin Semarang, Dosen Stie Totalwin Semarang, EISSN:2774-5163, ISSN:1979-7400. (2018).

3

I Made Angga Adikerta Dan Nyoman Abundanti. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia.ISSN: 23028912.(2020)

4

Ircham Akbar dan Djawoto. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. eISSN: 2461-0593, Jurnal Ilmu dan Riset (2021).

Harga Saham Variabel DPR berpengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham Pengaruh Current 1. Variabel Current Ratio, Debt To Ratio (CR) Equity Ratio, berpengaruh positif Return On Asset, secara signifikan Return On Equity terhadap harga Terhadap Harga saham. Saham Pada 2. Variabel Debt To Indeks Lq 45 Di Equity Ratio (DER) Bei Periode 2010berpengaruh positif 2014 secara signifikan terhadap harga saham. 3. Variabel Return On Asset berpengaruh positif secara signifikan terhadap harga saham. 4. Variabel Return On Equity tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Pengaruh Inflasi, 1. Inflasi tidak Return On Assets berpengaruh Dan Debt To terhadap harga Equity Ratio saham Terhadap Harga 2. Return on Assets Saham berpengaruh positif terhadap harga saham 3. Debt to Equity Ratio berpengaruh positif terhadap harga saham Pengaruh Roa, 1. Return On Assets Der, Current (ROA) berpengaruh Ratio Terhadap positif dan Harga Saham signifikan terhadap Pada Perusahaan harga saham Real Estate Yang 2. Debt to Equity Ada Di Bursa Ratio (DER) Efek Indonesia berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham. 3. Current Ratio (CR) berpengaruh positif

Perbedaan

1. Waktu Penelitian 2. Sektor Penelitian 3. Variabel

1. Waktu Penelitian 2. Sektor Penelitian 3. Variabel

1.Waktu Penelitian 2. Sektor Penelitian 3. Variabel

41

No

5

2.3

Nama Penulis, Asal Universitas, Tahun dan Jenis Jurnal

Muhammad Irfan dan Fandi Charisma. Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Samarinda Indonesia. E ISSN: 2721-5727. (2020).

Judul Jurnal

Pengaruh Price Book Value Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

Hasil Penelitian

Perbedaan

dan tidak signifikan terhadap harga saham. Price Book Value 1. Waktu berpengaruh positif dan Penelitian signifikan terhadap 2. Sektor Harga Saham pada Perusahaan perusahaan manufaktur

Hipotesis Menurut Sugiyono (2019:99), “Hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan.” Menurut Nazir (2017:151),“Hipotesis adalah pernyataan yang akan diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi.” Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan data atau pun kuisoner. Berdasarkan teori dan latar belakang permasalah yang telah dikemukakan sebelumnya yang berjudul “Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham dengan Return On Assets sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2021)”, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini diantaranya: 1.

Terdapat pengaruh Current Ratio terhadap Harga Saham.

2.

Terdapat pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham.

3.

Terdapat pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham.

4.

Terdapat pengaruh Current Ratio terhadap Return On Assets.

5.

Terdapat pengaruh Debt to Equity terhadap Return On Assets.

42

6.

Terdapat pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Return On Assets.

7.

Terdapat pengaruh Return On Assets terhadap Harga Saham.

8.

Terdapat pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham secara simultan.

9.

Terdapat pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan terhadap Return On Assets secara simultan.

10.

Terdapat pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan melalui Return On Assets sebagai variabel intervening terhadap Harga Saham secara simultan.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1

Metode Penelitian Yang Digunakan Menurut Sugiyono (2019:2), Metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2019:16) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai : Menurut Sugiyono (2019:48) metode deskriptif adalah “Suatu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain.” Menurut Sugiyono (2019:36) metode verifikatif adalah “Metode verifikatif adalah suatu penelitian yang dilakukan terhadap populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Berdasarkan pengertian dan jenis metode penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan penelitian dibutuhkan data yang relevan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan keinginan tertentu. Tujuan dari pendekatan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan dan pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan: 1.

Metode deskriptif untuk menjawab rumusan masalah 1,2,3,4 dan 5

2.

Metode verifikatif untuk menjawab rumusan masalah 6,7,8,9,10 dan 11. Dalam penelitian ini metode verifikatif digunakan untuk mengetahui

hubungan antar variabel dan menguji hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antar variabel tersebut. Variabel yang dibahas adalah Current Ratio, Debt To Equity Ratio dan Ukuran perusahaan terhadap Harga Saham dengan Return On Assets Sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman 43

44

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2021.

3.2

Operasionalisasi Variabel Menurut Sugiyono (2019:55) Operasional variabel adalah, "Suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam sebuah penelitian terdapat beberapa variabel yang harus ditetapkan dengan jelas sebelum mulai pengumpulan data. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2019:57). Sedangkan menurut Sudaryono (2018:151): “Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai variansi antara satu dengan yang lainnya.” Sesuai dengan judul penelitian yang penulis teliti, yaitu Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Ukuran perusahaan terhadap Harga Saham dengan Return On Assets Sebagai Variabel Intervening Variabel tersebut merupakan variabel bebas (independen), variabel terikat (dependen) dan variabel penghubung (intervening). Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel (dependen) variabel terikat. Maka terdapat 5 (lima) variabel yang terdiri atas 3 (tiga) variabel independen, 1 (satu) variabel dependen, dan 1 (satu) variabel intervening dengan penjelasan sebagai berikut: 1.

Variabel Bebas / Independen (X) Definisi variabel independen menurut Sugiyono (2019:57) yaitu, “Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menyebabkan timbulnya variabel dependen (terikat)”. Variabel bebas yang diteliti pada penelitian ini adalah Current Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2) dan Ukuran Perusahaan(X3).

2.

Variabel Terikat / Dependen (Y) Definisi variabel dependen menurut Sugiyono (2019:57) yaitu, “Variabel Dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas, karena adanya variabel bebas”. Variabel Terikat yang

45

diteliti pada penelitian ini adalah Harga Saham(Y). 3.

Variabel Penghubung / Intervening (Z) Definisi variabel penghubung menurut Sugiyono (2019:39) yaitu, “Variabel Intervening yaitu, “Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur”. Variabel Penghubung yang diteliti dalam penelitian adalah Return On Assets (Z). Untuk memudahkan peneliti dalam pengukuran variabel-variabel yang akan

diteliti, maka objek penelitian ini diuraikan ke dalam tabel berikut: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel

Harga Saham (Y)

Return on Asset (Z)

Current Ratio (X1)

Debt to Equity Ratio (X2)

Konsep Variabel Harga Saham adalah sebagai berikut: “satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan atau sebuah bentuk kepemilikan perusahan dipasar modal Sumber : Hartanto (2018:22) “Menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki. Return On Asset menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Semakin kecil rasio ini semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya Sumber: Kasmir (2019:204) “Rasio lancar atau current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.” Menurut Kasmir (2019:134), Debt to equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.

Indikator

Skala

Harga saham = Cloasing Price

Nominal

Return on Asset 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑥

=

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =

X 100 %

Rasio

Aset Lancar Hutang Lancar Rasio

Debt to Equity Ratio

46

Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.

Ukuran Perusahaan (X3)

Sumber: Kasmir (2019:157) “Skala yang menunjukkan besar atau kecilnya suatu perusahaan”.

=

Total utang Ekuitas Rasio

Ukuran Perusahaan = Total asset(LN)

Rasio

Sumber: Hery (2018:97)

3.3

Jenis dan Sumber Data Adapun objek dalam penelitian ini yaitu Perusahaan Sub Sektor Makanan

dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2021, maka data yang digunakan sebagai dasar untuk penelitian ini yaitu:

3.3.1

Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

dikarenakan data yang diolah merupakan data rasio dan yang menjadi fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh antar variabel yang diteliti. Menurut Sugiyono (2019:18) data kuantitatif adalah “Data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (scoring).” Data kuantitatif didapatkan dari situs Bursa Efek Indonesia www.idxfinancials.co.id. Data tersebut merupakan data berupa laporan keuangan yang telah diaudit maupun laporan tahunan yang dikeluarkan oleh Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.3.2

Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data

sekunder. Sugiyono (2019:213): “Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen” Berdasarkan penjelasan diatas, maka sumber data yang diambil dalam penelitian ini adalah data sekunder, karena data yang diperoleh secara tidak

47

langsung yang artinya data-data tersebut berupa data primer yang telah diolah lebih lanjut dan data yang disajikan oleh pihak atau sumber lain. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data Laporan Keuangan selama 7 tahun dari tahun 2014– 2021 dan dari Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia yang dapat diakses melalui https://idx.co.id

3.3.3

Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2019:224): “Teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”.Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data sekunder dan studi kepustakaan dengan memperoleh data melalui berbagai literatur seperti buku, jurnal penelitian, artikel, dan skripsi. 1.

Metode Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2016:231). Laporan keuangan dan laporan tahunan yang dipublikasikan oleh Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2021 yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (https://idx.co.id) yang merupakan situs resmi perusahaan terkait.

2.

Studi Kepustakaan Menurut Sugiono (2019:291), studi kepustakaan adalah : Studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti, selain itu studi kepustakaan yaitu sangat penting dalam melakukan penelitian,hal ini dikarenakan penelitian tidak akan lepas dari literrature-litterature ilmiah.

48

3.3.4

Teknik Penarikan Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2019:81). Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Teknik non probability sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2019:84). Salah satu teknik dalam non probability sampling adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2019:85).

3.3.5

Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2019:130) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh

peneliti

untuk

dipelajari

dan

kemudian

ditarik

kesimpulannya”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia periode 2014 sampai 2021 yang bersumber dari https://idx.co.id Jumlah populasi sebanyak 30 perusahaan dan tidak semua populasi ini akan menjadi objek penelitian, sehingga perlu dilakukan pengambilan sampel lebih lanjut. Tabel 3.2 Populasi Penelitian No

Kode Emiten

Nama Emiten

1

ICBP

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

2

MYOR

PT. Mayora Indah Tbk

3

INDF

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

4 MLBI

PT. Multi Bintang Indonesia Tbk

5

ULTJ

PT. Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk

6

GOOD

PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk

7

DMND

PT. Diamond Food Indonesia Tbk

8

ROTI

PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk

9

CLEO

PT. Sariguna Primatirta Tbk

49

10

DLTA

PT. Delta Djakarta Tbk

11

AISA

PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

12

HOKI

PT. Buyung Poetra Sembada Tbk

13

BTEK

PT. Bumi Teknokultura Unggul Tbk

14

KEJU

PT. Mulia Boga Raya Tbk

15

CAMP

PT. Campina Ice Cream Industry Tbk

16

CEKA

PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk

17

ADES

PT. Akasha Wira International

18

ALTO

PT. Tri Banyan Tirta Tbk

19

PMMP

PT. Panca Mitra Multiperdana Tbk

20

SKBM

PT. Sekar Bumi Tbk

21

PCAR

PT. Prima Cakrawala Tbk

22

BUDI

PT. Budi Starch & Sweetener Tbk

23

COCO

PT. Wahana Interfood Nusantara Tbk

24

PSDN

PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk

25

IKAN

PT. Era Mandiri Cemerlang Tbk

26

FOOD

PT. Sentra Food Indonesia Tbk

27

PANI

PT. Pratama Abadi Nusa Industri

28

STTP

PT. Siantar Top Tbk

29

IIKP

PT. Inti Agri Resources Tbk

30

MGNA

PT. Magna Investama Mandiri Tbk

Sumber: www.idx.co.id (data diolah oleh peneliti)

3.3.6

Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2019:138), “Purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Menurut Sugiyono (2019:131) Sampel adalah: “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan nonprobability sampling, dengan teknik sampel purposive sampling”. Berdasarkan definisi diatas, maka teknik yang digunakan dalam penentuan sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling, jadi sampel tidak diambil secara acak melainkan ditentukan oleh peneliti. Adapun kriteria yang dijadikan dalam pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

50

1. Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2021. 2. Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman yang Annual Report serta di publikasikan selama periode tahun 2014-2021 secara berturut-turut. Tabel 3.3 Kriteria Pemilihan Sampel No.

Kriteria Pemilihan Sampel

Jumlah Perusahaan

1.

Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di

30

Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2021. Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang tidak

2

(24)

menerbitkan Annual Report serta di publikasikan selama periode tahun 2014-2021 secara berturut turut. Jumlah Sub Sektor Perusahaan Makanan dan Minuman yang

3

6

menjadi sampel sesuai kriteria.

Sumber: data diolah oleh peneliti (2022)

Berdasarkan kriteria diatas, maka dari populasi yang berjumlah 30 hanya ada 6 perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Objek Penelitian NO 1 2 3 4 5 6

KODE EMITEN BUDI STTP HOKI DLTA ROTI ULTJ

NAMA EMITEN PT . Budi Starch & Sweetener Tbk PT. Siantar Top Tbk PT . Buyung Poetra Sembada Tbk PT . Delta Djakarta Tbk PT . Nippon Indosari Corpindo Tbk PT . Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk

Sumber: www.idx.co.id (data diolah oleh peneliti)

3.4

Teknik Analisis Data Dan Pengujian Hipotesis Sugiyono (2019:285), “Teknik analisis data berkenaan dengan perhitungan

untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan. Kegiatan dalam analisis data menurut Sugiyono (2019:226) adalah “Mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan

51

perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan”. Setelah melakukan

pengumpulan

data,

tahap

selanjutnya

adalah

menganalisa data yang selanjutnya diproses sehingga dapat menjawab persoalan yang telah diajukan dalam penelitian. Teknik analisis data yang digunakan ada dua yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis statistik verifikatif.

3.4.1

Analisis Statistik Deskriptif Menurut Sugiyono (2019:226) statistik deskriptif adalah “Statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.” Menurut Ghozali (2018:19) Statistik deskriptif adalah “Memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness. Statistik deskriptif biasanya digunakan untuk menggambarkan profil data sampel sebelum memanfaatkan teknik analisis statistik yang berfungsi untuk menguji hipotesis.” Statistik deskriptif merupakan suatu bagian dari statistik yang mempelajari mengenai cara/prosedur pengumpulan dan penyajian data sehingga mudah untuk dipahami atau dimengerti. Sehingga pada penelitian ini, statistik deskriptif dengan melihat nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum pada masingmasing variabel yaitu Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham dengan Return on Asset sebagai variabel intervening tahun 2014-2021 dengan rumus sebagai berikut: a. Nilai Maksimum Menurut Robert (2019:8) Nilai Maksimum adalah: “Nilai tertinggi yang terdapat dari suatu data untuk memberikan ranking teratas dari suatu data”. b. Nilai Minimum Menurut Robert (2019:8) Nilai Minimum adalah: “Nilai terendah yang terdapat dari suatu data untuk memberikan ranking terbawah dari suatu data”.

52

c. Rata-Rata Hitung (Mean) Menurut Sugiyono (2019:49) Mean adalah “Teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut”. Rata-rata hitung (mean) dapat dirumuskan sebagai berikut: 𝜒̅ =

∑ 𝜒𝑖 𝑛

Keterangan: 𝜒̅ = Mean (Rata-rata) ∑ 𝜒𝑖 = Jumlah nilai X ke i sampai ke n 𝑛 = Jumlah sampel atau banyak data d. Standar Deviasi Menurut Sugiyono (2018:58) Standar deviasi adalah “Standar deviasi atau simpang baku dari data yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi atau data bergolong.” Standar deviasi atau simpang baku dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: ̅ )𝟐 ∑(𝒙𝒊 − 𝑿 𝑺= √ (𝒏 − 𝟏)

Keterangan: 𝑆 = Standar Deviasai 𝑥𝑖 = Nilai x ke I sampai ke n 𝜒̅ = Rata-rata 𝑛 = Jumlah Sampel

3.4.2

Analisis Statistik Verifikatif Menurut Sugiyono (2019:36) penelitian verifikatif adalah, “Penelitian yang

dilakukan terhadap populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian verifikatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh mengenai semua variabel yang diteliti dan yang utamanya menguji kebenaran suatu hipotesis. Analisis statistik verifikatif merupakan analisis untuk membuktikan dan mencari kebenaran

53

dari hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian ini analisis verifikatif bertujuan untuk mengetahui seberapa kuatnya pengaruh variabel bebas Current Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2),Ukuran Perusahaan (X3), terhadap variabel terikat yaitu Harga Saham (Y) dengan variabel intervening yaitu Return on Asset (Z).

3.4.2.1 Uji Asumsi Klasik Menurut Ghozali (2018:105) “Sebelum melakukan uji linier berganda, metode mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi, guna mendapatkan hasil yang terbaik.” Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS). Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar dapat menentukan model analisis yang paling tepat digunakan. Untuk mendapatkan model regresi yang efisien dan tidak bias, maka dilakukan pengujian terhadap asumsi-asumsi klasik dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS 25.0 dengan tingkat signifikan sebesar 0,05. Mengingat alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan data yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk memenuhi syarat yang ditentukan, perlu dilakukan pengujian beberapa asumsi klasik yang digunakan yaitu uji normalitas, uji multikoliniearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

3.4.2.1.1 Uji Normalitas Menurut Ghozali (2018:161) Tujuan dari uji normalitas sebagai berikut: “Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan membandingkan nilai Jarque Bera dengan X² tabel. Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal. Sedangkan

54

jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka data dikatakan tidak berdistribusi normal” Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu sebagai berikut: 1. Uji Kolmogorov Smirnov Menurut Sudarmanto (dalam Gunawan, 2017:93), dasar pengembalian keputusan dalam uji Kolmogorov-Smirnov Test adalah sebagai berikut: a. Jika probabilitas ≥ 0,05 maka data dapat dinyatakan berdistribusi normal. b. Jika probabilitas ≤ 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi tidak normal. 2. Uji Probability Plot Residual Menurut Gunawan (2017:95), dasar pengembalian keputusan uji grafik probability plot residual adalah sebagai berikut: “a. Jika probability plot residual berada di sekitar garis horizontal, maka eror dari model regresi sederhana tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal. b. Jika probability plot residual berada jauh dari garis horizontal, maka eror dari model regresi sederhana tersebut dapat dikatakan berdistribusi tidak normal.”

3.4.2.1.2 Uji Multikolinieritas Menurut Ghozali (2018:107) “Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.” Model regresi yang baik semestinya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Cara mendeteksi ada tidaknya Multikolonieritas yaitu dengan cara memperhatikan angka Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikoliniearitas adalah nilai tolerance > 0,1 atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2018:108).

3.4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

55

lainnya Jika nilai signifikansinya > 0,05 maka model regresi tidak terjadi heterokedastisitas. Uji heteroskedastisitas yang digunakan dalam model regresi ini adalah metode yang dilakukan dengan meregresikan residual kuadrat sebagai variabel dependen ditambah dengan kuadrat variabel independen, kemudian ditambahkan lagi dengan perkalian dua variabel. (Ghozali 2018:137). Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka model regresi tersebut termasuk homoskedastisitas. Sebaliknya jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda, maka model regresi termasuk heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang homoskedastisitas atau yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID (residual) dan ZPRED (variabel terikat) dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi –Y sesungguhnya) yang telah distudentized (Ghozali, 2018:138). Menurut Ghozali (2018:138) Dasar analisisnya adalah sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.4.2.1.4 Uji Autokorelasi Menurut Ghozali (2018:111) “Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1”. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan penganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena gangguan pada seseorang individu/kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu/kelompok yang sama pada

56

periode berikutnya. Pada data crossection (silang waktu), masalah autokorelasi relatif jarang terjadi

karena

gangguan

pada

observasi

yang

berbeda

berasal

dari

individu/kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen. (Ghozali, 2018:111). Untuk mendeteksi adanya auto korelasi dalam suatu model regresi, dapat dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin-Watson. Kriteria pengujian Durbin-Watson menurut Ghozali (2018:93) ditampilkan pada Tabel 3.5 Tabel 3.5 Kriteria Durbin-Watson Hipotesis Nilai Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negative Tidak ada korelasi negatif Tidak ada autokorelasi positif ataupun negative

Keputusan Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak

Jika 0 < dw < dl dl ≤ dw ≤ du 4 – dl < dw < 4 4 – du ≤ dw ≤ 4 – dl du < dw < 4 – du

Sumber: Ghozali (2018:112)

3.4.2.2 Uji Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk menguji pengaruh variabel intervening dalam penelitian ini digunakan metode analisis jalur (path analysis). Penggunaan metode analisis jalur bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung seperangkat variabel eksogen dan variabel endogen (Kuncoro dan Rudiawan, 2017:2) Menurut Ghozali (2018:245) analisis lajur adalah “Suatu perluasan dari analisis linear berganda atau analisis lajur juga disebut suatu penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kualitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori”. Penggunaan metode analisis jalur bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung seperangkat variabel eksogen terhadap variabel endogen (Kuncoro dan Riduwan, 2017:2).

57

a. Diagram jalur Menurut Ghozali (2018:246) menyatakan bahwa: Diagram jalur memberikan secara terus terang hubungan kualitas antar variabel berdasarkan teori. Diagram jalur dapat digunakan untuk menghitung pengaruh langsung dari variabel independen terhadap suatu variabel dependen. Pengaruh – pengaruh tersebut tercermin dalam apa yang disebut dengan koefisien jalur, dimana secara matematik analisis jalur dapat mengikuti mode struktural. Langkah pertama dalam analisis jalur adalah merancang diagram jalur sesuai dengan hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian. Berdasarkan judul penelitian, maka model analisis jalur dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: 𝜀2

𝜀1

X1 𝜌𝑦𝑥 2

X2

Y Z

X3

Gambar 3.1 Diagram Jalur Setelah dianalisis, maka penghitungan bisa dilakukan. Menurut Ghozali (2018: 246): “Terdapat tiga pengaruh yang harus dihitung, yaitu pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, dan pengaruh total”. b. Persamaan Struktural Menurut Juliansyah Noor (2018:84), “Persamaan struktural adalah persamaan yang menyatakan hubungan antar variabel pada diagram jalur yang ada”.

58

Berdasarkan diagram jalur pada Gambar 3.1 di atas, dapat diformulasikan ke dalam bentuk persamaan struktural, sebagai berikut: 1.

Persamaan Jalur Sub Struktur Pertama (Hubungan Langsung) 𝜀1 𝜌𝑧𝑥1

Y

X1 𝑌 = 𝜌𝑦𝑥1 𝑋1 + 𝜀1

Gambar 3.2 Sub Struktur Pertama: X1 terhadap Y 𝜀1 𝜌𝑧𝑥2

Y

X2 𝑌 = 𝜌𝑦𝑥2 𝑋2 + 𝜀1

Gambar 3.3 Sub Struktur Pertama: X2 terhadap Y 𝜀1 𝜌𝑧𝑥3

Y

X3 𝑌 = 𝜌𝑦𝑥3 𝑋3 + 𝜀1

Gambar 3.4 Sub Struktur Pertama: X3 terhadap Y 𝜀1 𝜌𝑦𝑥 1

Z

X1 𝑍 = 𝜌𝑧𝑥1 𝑋1 + 𝜀1

Gambar 3.5 Sub Struktur Pertama: X1 terhadap Z

59

𝜀1 𝜌𝑦𝑥 2

Z

X2 𝑍 = 𝜌𝑧𝑥2 𝑋2 + 𝜀1

Gambar 3.6 Sub Struktur Pertama: X2 terhadap Z 𝜀1 𝜌𝑦𝑥 3

Z

X3 𝑍 = 𝜌𝑧𝑥3 𝑋3 + 𝜀1

Gambar 3.7 Sub Struktur Pertama: X3 terhadap Z 𝜀1 𝜌𝑦𝑧

Z

Y 𝑌 = 𝜌𝑧𝑦 𝑍 + 𝜀1

Gambar 3.8 Sub Struktur Pertama: Y terhadap Z

2.

Persamaan Jalur Sub Struktur Kedua (Hubungan Tidak Langsung) 𝜀2 𝜌𝑧𝑥1

X1

𝜌𝑦𝑧

Z

Y

𝑌 = 𝜌𝑧𝑥1 𝑋1 + 𝜌𝑦𝑧 𝑍 + 𝜀2

Gambar 3.9 Sub Struktur Kedua: X1 terhadap Y melalui Z

60

𝜀2

Z

X2

Y

𝑌 = 𝜌𝑧𝑥2 𝑋2 + 𝜌𝑦𝑧 𝑍 + 𝜀2

Gambar 3.10 Sub Struktur Kedua: X2 terhadap Y melalui Z 𝜀2

Z

X3

Y

𝑌 = 𝜌𝑧𝑥3 𝑋3 + 𝜌𝑦𝑧 𝑍 + 𝜀2

Gambar 3.11 Sub Struktur Kedua: X3 terhadap Y melalui Z

3.

Persamaan Jalur Sub Struktur Ketiga (Hubungan Total) 𝜀1 X1

𝜌𝑦𝑥 2

X2

Y

X3

𝑌 = 𝜌𝑦𝑥1 𝑋1 + 𝜌𝑦𝑥2 𝑋2 + 𝜌𝑦𝑥3 𝑋3 + 𝜀1 + + 𝜀1

Gambar 3.12 Sub Struktur Ketiga: X1, X2, X3 terhadap Y

61

𝜀1 X1 𝜌𝑧𝑥2

X2

Z

X3

𝑍 = 𝜌𝑧𝑥1 𝑋1 + 𝜌𝑧𝑥2 𝑋2 + 𝜌𝑧𝑥3 𝑋3 + 𝜀2 + + 𝜀1

Gambar 3.13 Sub Struktur Ketiga: X1, X2, X3 terhadap Z

𝜀1

𝜀2

X1

𝜌𝑦𝑥 2

X2

Y Z

X3 𝑌 = 𝜌𝑧𝑥1 𝑋1 + 𝜌𝑧𝑥2 𝑋2 + 𝜌𝑧𝑥3 𝑋3 + 𝜌𝑦𝑥1 𝑋1 + 𝜌𝑦𝑥2 𝑋2 + 𝜌𝑦𝑥3 𝑋3 + 𝜌𝑦𝑧 + 𝜀1 + 𝜀2

Gambar 3.14 Sub Struktur Ketiga: X1, X2, X3 melalui Z terhadap Y

62

Keterangan: X1 = Current Ratio X2 = Debt to Equity Ratio X3 = Ukuran Perusahaan Z = Return on Asset Y = Harga Saham 𝜌𝑧𝑥1 𝑋1 = Koefisien Jalur Current Ratio terhadap Return on Asset 𝜌𝑧𝑥2 𝑋2 = Koefisien Jalur Debt to Equity Ratio terhadap Return on Asset 𝜌𝑧𝑥3 𝑋3 = Koefisien Jalur Ukuran Perusahaan terhadap Return on Asset 𝜌𝑦𝑥1 𝑋1 = Koefisien Jalur Current Ratio terhadap Harga Saham 𝜌𝑦𝑥2 𝑋2 = Koefisien Jalur Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham 𝜌𝑦𝑥3 𝑋3 = Koefisien Jalur Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham 𝜌𝑦𝑧 𝑍 = Koefisien Jalur Return on Asset Ratio terhadap Harga Saham 𝜀1 = Faktor lain yang mempengaruhi Return on Asset 𝜀2 = Faktor lain yang mempengaruhi Harga Saham 3.4.2.3 Uji Koefisien Korelasi Product Moment Menurut Sugiyono (2019:224), “Korelasi product moment merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih”. Arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besar koefisien korelasi. Koefisien korelasi positif terbesar = 1 dan koefisien korelasi negatif terbesar = -1, sedangkan koefisien yang terkecil adalah 0. Menurut Sugiyono (2019:305) Korelasi product moment digunakan “Untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio, dan sumber data dua variabel atau lebih tersebut adalah sama”. Teknik korelasi digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio, dan sumber data dua variabel atau lebih tersebut adalah sama. Menurut Sugiyono (2019:305) Rumus dari Korelasi Product Moment adalah: 𝑛(Σ𝑋𝑌) − (Σ𝑋Σ𝑌) √{𝑛∑𝛸2 − (Σ𝑋)2}{𝑛Σ𝑌2 − (Σ𝑋)2}

63

Keterangan: 𝑟𝑥𝑦 = Korelasi antara variabel X dan Y X = Variabel independen X Y = Variabel dependen Y n = Jumlah sampel/periode yang diteliti Untuk menentukan kuat atau lemahnya hubungan (korelasi) diantara kedua variabel, menggunakan interpretasi menurut Sugiyono (2019:231) sebagai berikut: Tabel 3.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval

Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

Sangat Lemah

0,20 – 0,399

Lemah

0,40 – 0,599

Sedang

0,60 – 0,799

Kuat

0,80 – 1,000

Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2019:278) 3.4.2.4 Uji Koefisien Determinasi (R2 ) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan modal dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antar 0 sampai 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuankemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuh kan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2018:179). Menurut Ghozali (2018:97) “Uji koefisien determinasi (R²) digunakan untuk memprediksi seberapa besar kontribusi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen”. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, nilai koefisien determinasi yang kecil menandakan kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Dalam penelitian ini, analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menerangkan variasi

64

variabel dependen. Untuk mengetahui nilai dari koefisien korelasi secara simultan K𝑑 = R2 x 100% pada model regresi logistik, maka menurut Ghozali (2018:333) dapat dilihat dari nilai Nagelkerke R Square pada hasil olah data statistik menggunakan SPSS, karena nilai tersebut diinterpretasikan seperti R2 pada multiple regression. Untuk mengetahui nilai dari koefisien determinasi, maka penulis menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: K𝑑 = Koefisien Determinasi R2 = Koefisien Korelasi

3.4.3

Pengujian Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Rancangan pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui korelasi dari kedua variabel yang diteliti. Tahap-tahap dalam rancangan pengujian hipotesis ini dimulai dengan penetapan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha). Pemilihan tes statistik, perhitungan nilai statistik dan penetapan nilai signifikan. Uji signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial menggunakan uji t dan secara simultan menggunakan uji F.

3.4.3.1 Uji Statistik Parsial (Uji t) Menurut Sugiyono (2019:223) Uji t merupakan “Jawaban sementara terhadap rumusan masalah, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Rancangan pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui korelasi dari kedua variabel yang diteliti”.

65

Menurut Ghozali (2018:88) “Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masingmasing variabel independen yang digunakan dalam penelitian terhadap variabel dependen secara parsial.” Korelasi parsial ini dapat dihitung dengan uji t yang digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh Current Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2) dan Ukuran Perusahaan (3) terhadap Harga Saham (Y) dengan Return On Asset sebagai variabel Intervening (Z). Rumus Uji t menurut Sugiyono (2019:278) adalah: 𝑡=

𝑟√𝑛 − 2 √1 − 𝑟2

Keterangan: t r n

= t hitung, nilai t dengan a = 0,05 = Korelasi parsial yang ditentukan = Jumlah sampel

Uji parsial t dilakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2018:98). Cara melakukan uji t dengan membandingkan antara nilai t hitung statistik dengan titik kritis menurut tabel dengan tingkat kesalahan 0,05. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: a.

thitung > ttabel, maka H1 diterima atau H0 ditolak (suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen). Maka terdapat pengaruh antara Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham.

b.

thitung > ttabel, maka H1 ditolak atau H0 diterima (suatu variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen). Maka tidak terdapat pengaruh antara Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham.

Dengan keputusan sebagai berikut:

66

H1 :

Terdapat pengaruh Current Ratio terhadap Return on Asset pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman

H2 :

Terdapat pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return on Asset pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman

H3 :

Terdapat pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Return on Asset pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman

H4 :

Terdapat pengaruh Current Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman

H5 :

Terdapat pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman

H6 :

Terdapat pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman

H7 :

Terdapat pengaruh Return on Asset terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman.

3.4.3.2 Uji Statistik Simultan (Uji F) Menurut Sugiyono (2019:284) “Uji F merupakan pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan”. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat di dalam model secara bersamasama (simultan) terhadap variabel dependen. Menurut Sugiyono (2019:284) Uji f dirumuskan sebagai berikut: 𝐹𝑛 =

𝑅 2 / (𝑘−1) (1− 𝑅 2 ) / (𝑛−𝑘−1)

Keterangan: R2 k n

= Koefisien korelasi berganda = Jumlah variabel independen = Jumlah data

F hasil perhitungan ini dibandingkan dengan Ftabel yang diperoleh dengan menggunakan tingkat risiko atau signifikan level 5% atau dengan degree freedom = k (n-k-1) dengan kriteria sebagai berikut:

67

H0 ditolak jika Fhitung>Ftabel atau sig 0,050 c. Ukuran Perusahaan (X3) berpengaruh terhadap Harga Saham (Y). Karena diperoleh nilai thitung untuk Ukuran Perusahaan (X3) sebesar 2,414 dan ttabel 1,677 dengan nilai sig 0,020 < 0,050 7.

Berdasarkan hasil penelitian pada Uji t X-Z diperoleh hasil sebagai berikut: a. Current Ratio (X1) berpengaruh terhadap Return On Asset (Z). Karena diperoleh

nilai thitung

untuk Current Ratio (X1) sebesar 2,501 dan ttabel

1,677 dengan nilai sig 0,016 < 0,050.

b. Debt to Equity Ratio (X2) berpengaruh terhadap Return On Asset (Z). Karena diperoleh nilai thitung untuk Debt to Equity Ratio (X2) sebesar 0,309 dan ttabel 1,677 dengan nilai sig 0,759 > 0,050. c. Ukuran Perusahaan (X3) berpengaruh terhadap Return On Asset (Z). Karena diperoleh nilai thitung untuk Ukuran Perusahaan (X3) sebesar 1,463 dan ttabel 1,677 dengan nilai sig 0,150 > 0,050. 8.

Berdasarkan hasil penelitian pada Uji t Z-Y diperoleh hasil bahwa Return On Asset (Z) berpengaruh terhadap Harga Saham (Y) nilai thitung untuk Retun On Asset (Z) sebesar -2,361 dan ttabel 1,677 dengan nilai sig 0,023 < 0,050.

9.

Berdasarkan hasil penelitian Uji F variabel X-Y diperoleh hasil bahwa Current Ratio (X1), Debtto Equity Ratio (X2), Ukuran Perusahaan (X3) berpengaruh secara simultan terhadap Harga Saham (Y) maka hipotesis ke delapan diterima. Keputusan diterimanya hipotesis berdasarkan hasil pengujian hipotesis simultan dimana diperoleh Fhitung sebesar 6,823 dengan p-value (sig) 0,001. dengan α = 5% serta derajat kebebasan dengan df pembilang k (jumlah variabel independen = 3) dan df penyebut = (n-k-1) =

123

(48-3-1) dengan taraf kesalahan 0,050, diperoleh nilai f tabel sebesar 2,76. Dikarenakan nilai Fhitung > Ftabel (6,823 > 2,76), maka H0 ditolak dan H8 diterima, artinya Current Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2), dan Ukuran Perusahaan (X3) berpengaruh dan signifikan secara simultan terhadap Harga Saham (Y). Selain itu, berdasarkan hasil koefisien determinasi sebesar 13,8% yang menunjukan arti bahwa Current Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2), Ukuran Perusahaan (X3) terhadap Harga Saham (Y) memberikan pengaruh simultan (bersama-sama) lemah sebesar 13,8%. Sedangkan sisanya sebesar 86,2% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian. 10.

Berdasarkan hasil penelitian Uji F variabel X-Z diperoleh hasil bahwa Current Ratio (X1), Debtto Equity Ratio (X2), dan Ukuran Perusahaan (X3) berpengaruh secara simultan terhadap Return On Asset (Z) maka hipotesis ke sembilan diterima. Keputusan diterimanya hipotesis berdasarkan hasil pengujian hipotesis simultan dimana diperoleh Fhitung sebesar 4,775 dengan p-value (sig) 0,006. dengan α = 5% serta derajat kebebasan dengan df pembilang k (jumlah variabel independen = 3) dan df penyebut = (n-k-1) = (48-3-1) dengan taraf kesalahan 0,050, diperoleh nilai f tabel sebesar 2,76 Dikarenakan nilai Fhitung > Ftabel (4,775 > 2,76), maka H0 ditolak dan H9 diterima, artinya bahwa Current Ratio X1), Debt to Equity Ratio ( (X2), dan Ukuran Perusahaan (X3) dan koefisien determinasi sebesar 24,6% yang menunjukan arti bahwa Current Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2), Ukuran Perusahaan (X3) berpengaruh dan secara simultan terhadap Return On Asset (Z) Selain itu berdasarkan hasil koefisien determinasi yang dilakukan, diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar sebesar 24,6%. Sedangkan sisanya sebesar 75,4% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian.

11.

Berdasarkan hasil penelitian Uji F variabel X-Z-Y diperoleh hasil bahwa Current Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2), dan Ukuran Perusahaan (X3) berpengaruh secara simultan terhadap Harga Saham (Y) melalui Return On Asset (Z) sebagai variabel intervening, maka hipotesis kesepuluh diterima.

124

Keputusan diterimanya hipotesis berdasarkan hasil pengujian hipotesis simultan dimana diperoleh Fhitung sebesar 19,960 dengan p-value (sig) 0,001. dengan α = 5% serta derajat kebebasan dengan df pembilang k (jumlah variabel independen = 4) dan df penyebut = (n-k-1) = (48-4-1) dengan taraf kesalahan 0,050, diperoleh nilai ftabel sebesar 2,76 Dikarenakan nilai Fhitung > Ftabel (5,928 > 2,76), maka H0 ditolak dan H10 diterima, artinya Current Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2), danUkuran Perusahaan (X3) berpengaruh dan signifikan secara simultan terhadap Harga Saham (Y) melalui Return On Asset (Z) sebagai variabel intervening. Selalin itu, dilakukan uji koefisien determinasi diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 35,5% yang menunjukan arti bahwa Current Ratio (X1), Debt toEquity Ratio (X2), Ukuran Perusahaan (X3) terhadap Harga Saham (Y) melalui Return On Asset (Z) sebagai variabel intervening memberikan pengaruh simultan (bersama-sama) sedang sebesar 35,5%. Sedangkan sisanya sebesar 64,5% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian.

5.2

Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang didapat, maka saran yang

dapat penulis sampaikan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1.

Bagi Universitas Indonesia Membangun Menambah kelengkapan kepustakaan dan sebagai referensi untuk mengetahui data serta informasi mengenai Pengaruh Current Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2), Ukuran Perusahaan (X3) terhadap Harga Saham (Y) melalui Return On Asset (Z) sebagai variabel intervening serta dapat membandingkan teori dengan kenyataan di lapangan

2.

Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian yang dilakukan oleh penulis masih memiliki keterbatasan, baik dalam pemilihan sampel maupun analisis permasalahannya. Pada penelitian selanjutnya, para peneliti yang akan menggunakan Harga Saham sebagai

125

variabel dependen, dianjurkan untuk menambah mengganti Sub Sektor serta mengganti indikator yang dapat mempengaruhi Harga Saham sehingga dapat diperoleh prediktor yang lebih baik. Dengan demikian, diharapkan akan memberikan hasil yang lebih berguna bagi perkembangan perekonomian di Indonesia, khususnya bagi perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 3.

Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada investor untuk dijadikan bahan pertimbangan sebagai dasar pengambilan keputusan pada investasi dalam membeli Harga Saham dengan mempertimbangkan rasio Current Ratio, Return On Assets, Ukuran Perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku : Arikunto. (2016). Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Dalman, (2016). Menulis karya ilmiah. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Darmawan, (2018). Menulis karya ilmiah. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Fahmi, I. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta. Ghazali, I. 2018. Aplikasi Anslisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25. Semarang: Badan. Gunawan, I. (2017). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara. Harahap (2017). Analisi Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi 1- 10. Jakarta: Rajawali Pers. Hartanto, W. (2018). Mahasiswa Investor. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Hartono..(2018).Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Edisi Kesepuluh. Yogyakarta:BPFE . Hery. (2018). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Grasindo. Kasmir. (2019). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kasmir. (2019).Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Jakarta: Raja Grafindo Persada. Nazir, M. (2017). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Sawir.. (2017). Analisa Kinerja keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.. Sudarmanto. (2017). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Edisi ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudaryono. 2018. Metodologi Penelitian. Depok: Raja Grafindo. Penerbit Universitas Diponogoro.

126

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D . Bandung: Alfabeta,CV. Robert. 2019. Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sumber Jurnal : Abdullah, H., & Hartati, A. (2018). Pengaruh EPS, DER, PER, ROA dan ROE Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di BEI untuk Periode 2011-2013. Dinamika Ekonomi-Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 5 No 1 ISSN 2337-5663. Akbar, Ircham dan Djawoto. (2021) Pengaruh ROA, DER, CR Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Yang Ada Di Bursa Efek Indonesia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Surabaya. e-ISSN: 2461-0593. Ardhefani, H., Pakpahan, R., & Djuwarsa, T. (2021). Pengaruh CR dan DER terhadap ROA pada Perusahaan Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga. Indonesian Journal of Economics and Management, 1(2), 341351. Bulutoding, L., Parmitasari, R. D. A., & Dahlan, M. A. (2018). Pengaruh ROA dan DER Terhadap Harga Saham dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ilmiah Akuntansi Peradaban, Vol IV No 2 PISSN:2442-3017 E-ISSN:2597- 9116. Gunawan, A. (2020). Pengaruh Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Plastik Dan Kemasan. Sosek: Jurnal Sosial DanEkonomi, 1(1), 29-40. ISSN: 2745-6153 Kudiman, Adriana dan Hakim. (2018) Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Asset, Return On Equity Terhadap Harga Saham Pada Indeks Lq 45 Di Bei Periode 2010-2014, Alumni Stie Totalwin Semarang, Dosen Stie Totalwin Semarang. Jurnal Ilmiah Akuntansi,E-ISSN: 27745163, ISSN:1979-7400. Mustaqim, M. (2020). Pengaruh ROE, DAR, DER, EAR Terhadap ROA Dengan Npm Dan Csr Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ilmu Manajemen (JIMMU), ISSN: 2621-6957. Nuraeni, R, Barnas dan Tripuspitorini. (2021). Pengaruh CR, DER, dan ROE terhadap Harga Saham Perusahaan LQ45 di BEI Program Studi D3 Keuangan dan Perbankan, Politeknik Negeri Bandung, Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung. ISSN: 2747-0695.

127

Nordiana, A., & Budiyanto, B. (2018). Pengaruh DER, ROA dan ROE terhadap harga saham pada perusahaan food and beverage. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen (JIRM), 6(2). ISSN: 2461-0593. Tri, W. 2018. Pengaruh Current Ratio dan Debt to equity Ratio Terhadap Return On Asset. Fakultas Ekonomi Pamulang. Jurnal Keuangan.Vol. 6 No. 2. E-ISSN : 2406-8616.

Wulandari, Bayu ,Irwanton Jaya Dael, Imelda Kristiany Br Bukit, Irwanton Jaya Daeli, dan Winda Novita Sari Sibaran. (2020). Pengaruh ROE, CR, TATO, NPM Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sub Customer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Universitas Prima Indonesia. Jurnal Akuntansi e–ISSN: 2548-9224, p–ISSN: 2548-7507.

Referensi Lainnya: www.idx.co.id Di akses pada 1 November 2022 Website:

https://investasi.kontan.co.id/news/indeks-manufaktur-turun-cermatirekomendasisaham-emiten-manufaktur-ini https://money.kompas.com/read/2021/05/20/080000326/ini-faktor-penyebabnaikturunnya-harga-saham?page=al https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/11/102500165/pandemi-covid-19apa-saja-dampak-pada-sektor-ketenagakerjaan-indonesia-?page=all https://industri.kontan.co.id/news/pertumbuhan-industri-makanan-danminumanterhambat-selama-pandemi-corona

128

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rekapitulasi Data Fenomena Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga saham dengan Return On Asset Sebagai Variabel Intervening Pada Sub Sektor Perusahaan Makanan Dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 20142021

NO

KODE

NAMA EMITEN

1

BUDI

PT . Budi Starch & Sweetener Tbk

2

STTP

PT. Siantar Top Tbk

3

HOKI

PT . Buyung Poetra Sembada Tbk

4

DLTA

PT . Delta Djakarta Tbk

PT . Nippon Indosari Corpindo Tbk

TAHUN

CR (X1)

DER (X2)

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2014 2015 2016 2017

146.56 153.47 218.93 222.44 511.30 479.97 466.27 479.71 447.32 642.37 760.39 863.78 719.83 805.05 749.85 480.90 218.32 232.60 240.68 242.83 195.17 253.57 225.76 179.92 181.01 170.53 153.33 152.27 106.63 127.21 137.33 134.11 136.64 205.34 296.23 225.86

1.39 1.32 0.61 0.54 0.20 0.23 0.24 0.22 0.31 0.22 0.18 0.17 0.19 0.18 0.20 0.30 0.72 0.62 0.56 0.56 0.51 0.45 1.06 1.16 1.14 1.13 0.87 0.88 0.93 0.77 1.06 1.07 1.23 1.28 1.02 0.62

129

FIRM SIZE (X3) 14,72 15,00 14,89 14,89 15,04 14,91 14,90 14,91 28,2 28,3 28,5 28,5 28,6 28,7 28,7 28,9 26,50 26,53 26,64 27,08 27,36 27,47 27,53 27,62 20,72 20,76 20,90 21,02 21,14 21,08 20,93 20,99 28,39 28,63 28,70 29,15

HARGA SAHAM (Y) 1500 675 1350 1290 1375 1670 1785 1880 7800 5200 5000 4590 5500 6800 4400 3740 6550 6738 8575 8900 10450 11150 9575 8700 6750 5175 7925 7625 7450 7925 6850 6325 1385 1265 1600 1275

ROA (Z) 3.04 7.17 17.51 7.71 7.93 15.47 11.61 11.02 29.04 18.50 21.25 20.87 22.19 23.00 10.84 14.55 10.16 11.01 12.56 11.21 13.56 13.85 7.16 7.22 6.08 4.04 6.37 5.77 5.14 6.14 5.36 6.76 8.80 10.00 9.58 2.97

NO

KODE

5

ROTI

6

ULTJ

NAMA EMITEN

TAHUN

CR (X1)

DER (X2)

2018 2019 2020 2021 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

357.12 169.33 383.03 265.32 334.46 374.55 484.36 419.19 439.81 444.41 240.34 311.26

0.51 0.51 0.38 0.47 0.29 0.27 0.21 0.23 0.16 0.17 0.83 0.44

PT . Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk

FIRM SIZE (X3) 29,11 29,17 29,12 29,06 28,70 28,90 29,08 15,46 15,53 15,71 15,99 15,70

HARGA SAHAM (Y) 1200 1300 1360 1360 3720 986 1142 1295 1350 1680 1600 1570

ROA (Z) 2.89 5.05 3.79 6.97 9.71 14.78 16.74 13.88 12.63 15.67 12.68 16.89

Lampiran 2 Data Laporan Keuangan TOTAL ASET KODE

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

BUDI

2.476.982

3.295.953

2.931.807

2.939.436

3.392.980

2.999.767

2.963.007

2.993.218

STTP

1.700.204

1.919.568

2.337.207

2.342.432

2.631.190

2.881.563

3.448.995

3.919.243

HOKI

320.141.00

332.153.66 370.245.14

576.963.42

DLTA

991.947

1.038.322

1.197.797

1.340.843

1.523.517

1.425.984

1.225.580

1.308.722

ROTI

2.142.894

2.706.324

2.919.640

4.559.573

4.393.810 4.682.083.

4.452.166

4.191.284

ULTJ

2,918,134

3,539,997

4,239,200

5,175,896

5,555,871

6,608,422

8,754,116

7,406,856

2019

2020

2021

758.846.556 848.676.035 906.924.214 989.119.315

ASET LANCAR KODE

2014

2015

2016

2017

BUDI

988.524

1.492.365

1.092.360

1.027.489

1.472.140

1.141.009

1.241.540

1.320.277

STTP

799.430

659.691

920.494

940.212

1.250.807

1.165.406

1.505.873

1.979.855

HOKI

990.654.71 996.789.219 188.294.74

402.492.12

DLTA

854.176.14 858.313.129

1.048.133

1.206.576

1.384.227

1.292.805

1.103.831

1.174.393

ROTI

765.009.85 812.990.646 949.414.38

2.319.937

1.876.409

1.874.411

1.549.617

1.282.057

3,439,990

2,793,521

3,716,641

5,593,421

4,844,821

ULTJ

1,642,102

2,103,565

2,874,822

2018

490.747.589 483.422.211 423.486.192 450.325.961

HUTANG LANCAR KODE BUDI

2014 945.117

2015 1.491.109

2016 1.090.816

2017 1.019.986

2018 1.467.508

2019 1.133.685

STTP

538.631

554.491

557.548

358.963

676.674

408.491

106.362.08 110.217.278 141.500.58

88.130.681

HOKI DLTA

190.953

140.419

137.842

139.685

130

2020 1.685.439

2021 1.131.686

626.131.204 475.372.154

183.224.424 161.901.915 188.719.266 280.958.063 192.300

160.587

147.207.676 244.206.806

ROTI ULTJ

397.657.00 395.920.006 320.501.84 490,967

561,628

1.027.176

593,526

525.422.150 1.106.938. 404.567.271 483.213.196

820,625

635,161

836,314

2,327,339

1,556,539

2019

2020

2021

1.640.851

1.605.521

TOTAL HUTANG KODE

2014

2015

2016

2017

BUDI

1.568.051

2.160.702

1.766.825

1.744.756

2.166.496

1.714.449

STTP

884.693

910.759

1.168.695

957.660

984.802

733.556

154.098.75 156.479.872 150.171.02

100.983.00

HOKI

2018

775.696.860 618.395.061

195.678.977 207.108.590 244.363.297 320.458.715

DLTA

227.474

188.700

185.423

196.197

239.353

212.420

205.681.950 298.548.048

ROTI

1.189.311

1.517.789

1.476.889

1.739.467

1.476.909

1.589.486

1.224.495

1.341.865

ULTJ

644,827

742,490

749,966

978,185

780,915

953,283

3,972,379

2,268,730

2019

2020

2021

1.226.484

1.285.318

1.322.156

1.387.697

1.646.388

2.148.007

2.673.298

3.300.849

EKUITAS KODE

2014

2015

2016

2017

BUDI

908.931

1.105.251

1.164.982

1.194.700

STTP

815.511

1.008.809

HOKI

1.168.512

1.384.772

145.098.97 175.673.744 220.074.11

475.980.51

2018

563.167.578 848.676.035 906.924.214 668.660.599

DLTA

764.473

849.621

1.012.374

1.144.645

1.284.164

1.213.563

1.019.898

1.010.174

ROTI

953.583

1.188.535

1.442.751

2.820.105

2.916.901

3.092.597

3.227.671

2.849.419

ULTJ

2,273,307

2,797,507

3,489,234

4,197,711

4,774,956

2,880,327

3,266,082

4,132,630

2019

2020

2021

64.021

67.093

91,723

LABA BERSIH SETELAH PAJAK KODE

2014

2015

2016

2017

BUDI

21.524

21.072

38,624

45,691

STTP

123.636

185.705

174.177

216.024

HOKI

50.347.896

53.277.179 43.822.031

47.964.112

DLTA

288.073

ROTI ULTJ

254.509

279.773

269.431.67 270.538.700 279.777.38

135.364.01

283.061.

192.045 523.100

709.826

711.681

2018 50.467

255.089 482.590.522 628.862.879 617.537.767 90.195.136 103.723.133 338.130

317.815

38.038.419

12.533.087

123.466

187.993

127.171.436 236.518.557 168.610.282 281.340.682 701.607

1.035.865

1.109.666

1.278.793

2019

2020

2021

CLOASING PRICE KODE

2014

2015

2016

2017

BUDI

107.00

64.00

87.00

94.00

96.00

103.00

99.00

179.00

STTP

2,880.00

3,015.00

3,190.00

4,360.00

3,750.00

4,500.00

9,500.00

7,550.00

HOKI

83.00

85.00

86.00

86.00

182.50

235.00

251.25

181.00

DLTA

7,800.00

5,200.00

5,000.00

4,590.00

5,500.00

6,800.00

4,400.00

3,740.00

ROTI

1,385.00

1,265.00

1,600.00

1,275.00

1,300.00

1,360.00

1,360.00

ULTJ

930.00

986.25

1,142.50

1,295.00

1,680.00

1,600.00

1,570.00

131

2018

1,200.00 1,350.00

Lampiran 3 Data dari tiap Variabel Data Harga Saham N o

Harga Saham Kode

Nama Perusahaan PT Budi Starch & Sweetener Tbk

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020 2021

1500

675

1350 1290

1375

1670 1785 1880

5500

3800 4400 2740

1

BUDI

2

STTP PT Siantar TopTbk

5800 3200

3000 4590

3

HOKI

PT Buyung Poetra Sembada Tbk

6550 6738

8575 8900

4

DLTA

PT Delta Djakarta Tbk

6750 5175

7925 7625

7450

7925 6850 6325

5

ROTI

PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

1385 1265

1600 1275

1200

1300 1360 1360

3720

986

1142 1295

1350

1680 1600 1570

1385

675

1142 1275

1200

1300 1360 1360

6

PT Utrajaya Milk Industry and ULTJ Trading Company Tbk Minimum

10450 11150 9575 8700

Maksimum

6750 6738

8575

8900

10450 11150 9575 8700

Rata-Rata

4284 3006

3932

4162

4554

5087 4261 3762

Data Return On Asset Return On Asset No

Kode

Nama Perusahaan

1

BUDI

2

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

PT Budi Starch & Sweetener Tbk

3.04

7.17

17.51

7.71

17.93

15.47

11.61

11.02

STTP

PT Siantar TopTbk

29.04

18.50

21.25

20.87

22.19

10.00

10.84

14.55

3

HOKI

PT Buyung Poetra SembadaTbk

10.16

11.01

12.56

11.21

13.56

13.85

7.16

7.22

4

DLTA

PT Delta DjakartaTbk

6.08

4.04

6.37

5.77

5.14

6.14

5.36

6.76

5

ROTI

PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

8.80

20.00

9.58

12.97

12.89

5.05

13.79

16.97

6

ULTJ

PT Utrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk

9.71

14.78

16.74

13.88

12.63

15.67

12.68

16.89

3.04

4.04

6.37

5.77

5.14

5.05

3.79

6.76

29.04

20.00 21.25 20.87

22.19

23

11.14

12.58 14.00 12.06

14.06 12.70 10.24 12.24

Minimum Maksimu m Rata-Rata

132

11.61 16.89

Data Current Ratio N o

Kode

Nama Perusahaan

1

BUDI

2

Current Ratio 2014

2015

2016

PT Budi Starch & Sweetener Tbk

246.56

153.47

218.93

STTP

PT Siantar Top Tbk

247.32

642.37

3

HOKI

PT Buyung Poetra SembadaTbk

218.32

4

DLTA

PT Delta DjakartaTbk

5

ROTI

6

ULTJ

2017

2018

2019

2020

2021

222.44

511.3

279.97

466.27

479.71

460.39

263.72

319.83

305.05

349.85

480.90

232.60

240.68

242.83

195.17

253.57

225.76

179.92

181.01

170.53

153.33

152.27

106.63

127.21

137.33

134.11

PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

136.64

205.34

296.23

225.86

357.12

269.33

383.03

265.32

PT Utrajaya Milk Industry and Trading CompanyTbk

334.46

374.55

384.36

419.19

339.81

444.41

340.34

311.26

Maksimum

334.46 642.37 460.39 419.19 511.30 444.41 466.27 479.71

Minimum

136.64 153.47 153.33 152.27 106.63 127.21 137.33 134.11

Rata-Rata

227.39 296.48 292.32 254.39 304.98 279.92 317.10 275.20

Data Debt to Equity Ratio

No

Kode

Debt to Equity Ratio

Nama Perusahaan PT Budi Starch & Sweetener Tbk

2014

201 5

2016

2017 2018 2019

202 0

2021

1.39

1.32

0.61

0.54

0.20 0.23

0.24

0.22

1.31

0.22

0.18

0.17

1.19 0.18

1.20

0.30

0.72

0.62

0.56

0.56

0.51 0.45

1.06

1.16

1

BUDI

2

STTP

3

HOKI

4

DLTA

PT Delta DjakartaTbk

1.14

1.13

0.87

0.88

1.93 0.77

1.06

1.07

5

ROTI

PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

1.23

1.28

1.02

0.62

0.51 0.51

0.38

0.47

6

ULTJ

PT Utrajaya Milk Industry and Trading CompanyTbk

0.29

0.27

0.21

0.23

0.16 0.17

0.53

0.44

PT Siantar TopTbk PT Buyung Poetra SembadaTbk

Minimum

0.29

0.22

0.18

0.17

0.16

0.17

0.24

0.22

Maksimum

1.39

1.32

1.02

0.88

1.93

0.77

1.

1.16

Rata-Rata

1.01

0.81

0.57

0.5

0.75

0.38

0.6

0.61

133

Data Ukuran Perusahaan No

Kode

Nama Perusahaan

Ukuran Perusahaan 2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

1

BUDI

PT Budi Starch & Sweetener Tbk

14.72 15.00 14.89 14.89 15.04 14.91

14.9

14.91

2

STTP

PT Siantar TopTbk

24.2

25.3

28.7

28.9

3

HOKI

PT Buyung Poetra SembadaTbk

26.5

26.53 26.64 27.08 27.36 27.47 27.53 27.62

4

DLTA

PT Delta DjakartaTbk

7

ROTI

PT Nippon Indosari Corporindo Tbk

28.39

ULTJ

PT Utrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk

28.70 22.90 22.08 15.46 15.53 15.71 15.99 15.70

8

28.5

28.5

28.7

28.7

20.72 20.76

20.9

21.02 21.14 21.08 20.93 20.99

28.63

22.7

29.15 29.11 21.17 29.12 29.99

14.72 15.00 14.89 14.89 15.04 14.91 14.9 28.70 28.63 28.50 29.15 29.11 28.70 29.12 23.87 23.18 24,75 22,64 22,79 22,84 22,86

Minimum Maximum Rata-Rata

14.91 29.06 22,86

Lampiran 4 Output SPSS Analisis Deskriptif N Harga Saham Valid N (listwise)

48 48

Std. Deviation 3097.29550

Mean 12.5858

Std. Deviation 5.41020

Descriptive Statistics Minimum Maximum 48 106.63 642.37 48

Mean 280.9721

Std. Deviation 115.51065

Return On Asset Valid N (listwise)

Current Ratio Valid N (listwise)

Mean 4068.8750

Descriptive Statistics Minimum Maximum 48 3.04 29.04 48

N

N

Descriptive Statistics Minimum Maximum 675.00 11150.00

N Debt to Equity Ratio Valid N (listwise)

N

Descriptive Statistics Minimum Maximum 48 .16 1.93 48 Descriptive Statistics Minimum Maximum

134

Mean .6731

Std. Deviation .43743

Mean

Std. Deviation

Ukuran Perusahaan Valid N (listwise)

48 48

14.72

29.15

22.7985

Uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 48 a,b Normal Parameters Mean .0000000 Std. Deviation 2486.61742025 Most Extreme Differences Absolute .066 Positive .066 Negative -.063 Test Statistic .066 Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.

Uji Normal P Plot

Uji Multikolinearitas

Uji Heteroskedastisitas

135

5.46746

Uji Autokorelasi Model Summaryb Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1 .455a .207 .132 2939.24696 1.821 a. Predictors: (Constant), Return On Asset, Ukuran Perusahaan, Debt to Equity Ratio, Current Ratio b. Dependent Variable: Harga Saham

Uji Regresi Berganda Coefficientsa Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 (Constant) Current .482 2.076 Ratio Debt to .554 1.806 Equity Ratio Ukuran .940 1.064 Perusahaan Return On .754 1.326 Asset a. Dependent Variable: HS Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.865 4.767 Current Ratio .021 .008 .442 Debt to Equity Ratio -.671 2.174 -.054 Ukuran Perusahaan .191 .131 .193 a. Dependent Variable: Return On Asset

t .601 2.505 -.309 1.463

Sig. .551 .016 .759 .150

Uji Koefisien Korelasi Harga Saham Harga Saham Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Current Ratio Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Debt to Pearson Equity Ratio Correlation Sig. (2-tailed) N Ukuran Pearson Perusahaan Correlation

Correlations Current Debt to Ratio Equity Ratio 1 -.476** .322*

Ukuran Return Perusahaan On Asset .356* -.329*

48 -.476**

.001 48 1

.026 48 -.667**

.013 48 -.120

.023 48 .455**

.001 48 .322*

48 -.667**

.000 48 1

.417 48 .076

.001 48 -.334*

.026 48 .356*

.000 48 -.120

48 .076

.606 48 1

.020 48 .136

136

Sig. (2-tailed) .013 .417 N 48 48 Return On Pearson -.329* .455** Asset Correlation Sig. (2-tailed) .023 .001 N 48 48 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

.606 48 -.334*

48 .136

.357 48 1

.020 48

.357 48

48

Uji Koefisien Determinasi Model Summary Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate 1 .596a .355 .295 2599.70263 a. Predictors: (Constant), Return On Asset, Ukuran Perusahaan, Debt to Equity Ratio, Current Ratio

Uji t Parsial Coefficientsa

Model 1

Unstandardized Coefficients B Std. Error 3379.947 2595.709 -11.632 4.502

(Constant) Current Ratio Debt to 67.666 Equity Ratio Ukuran 171.579 Perusahaan a. Dependent Variable: Harga Saham

Standardized Coefficients Beta -.434

t 1.302 -2.584

Sig. .200 .013

1183.696

.010

.057

.955

71.068

.303

2.414

.020

Mean Square 47717406.440 6993864.408

F 6.823

Sig. .001b

Uji F Simultan ANOVAa Model Sum of Squares df 1 Regression 143152219.319 3 Residual 307730033.931 44 Total 450882253.250 47 a. Dependent Variable: HS b. Predictors: (Constant), FS, DER, CR

137

Lampiran 5 Tabel Distrinusi t

138

Lampiran 6 Tabel Distribusi F

139

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.