Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Flipbook PDF


0 downloads 113 Views 8MB Size

Story Transcript

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PENYUSUN TUMBUHAN BAHAN AJAR Oleh: Dominikus Roman N Lamapaha, S.Pd.


STUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN Pada bagian sebelumnya, kamu telah belajar tentang organ tumbuhan bukan? Organ tumbuhan tersusun atas berbagai jenis jaringan. Masih ingatkah kamu apa itu jaringan? Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki struktur yang sama yang membentuk suatu kesatuan untuk memberikan fungsi tertentu. Sel-sel pada tumbuhan yang memiliki struktur yang sama akan terintegrasi menjadi suatu jaringan dan memberikan fungsi tertentu pada tubuh tumbuhan. Berdasarkan aktivitas pembelahan sel penyusun jaringan selama masa pertumbuhan dan perkembangan, jaringan tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi jaringan meristem (jaringan embrional) dan jaringan permanen (jaringan dewasa). 1. Jaringan Meristem Jaringan meristem atau disebut juga jaringan embrional adalah jaringan yang sel-selnya aktif membelah diri secara mitosis. Hal ini menyebabkan sel-sel tumbuhan semakin bertambah dan menyebabkan tumbuhan mengalami pertambahan tinggi dan volume. Berdasarkan asal terbentuknya, jaringan meristem dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu meristem primer dan meristem sekunder. a. Jaringan Meristem Primer Jaringan meristem primer merupakan perkembangan lebih lanjut dar pertumbuhan embrio. Contoh jaringan meristem primer adalah ujung batang dan ujung akar. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal, perhatikan Gambar 1. Aktivitas jaringan meristem primer mengakibatkan batang dan akar bertambang panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer. Sumber: Campbell (2008), Buku IPA Kemdikbud (2017) Gambar 1. Jaringan Meristem di ujung batang b. Jaringan Meristem Sekunder Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa, yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan


jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan seperti ada Gambar 2. Sumber: Raven (2010), Buku IPA Kemdikbud (2017) Gambar 2. Jaringan Meristem Sekunder Berdasarkan posisi dalam tubuh tumbuhan, meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. a. Meristem apikal; terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, serta ujung akar. b. Meristem interkalar; terdapat di antara jaringan dewasa, contoh pada pangkal ruas suku rumput-rumputan. c. Meristem lateral; terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen). 2.Jaringan Dewasa Jaringan dewasa atau disebut juga jaringan permanen merupakan jaringan yang bersifat non-meristematik atau tidak aktif membelah. Jaringan ini berasal dari pembelahan sel-sel meristem primer dan sel-sel meristem sekunder, yang telah mengalami diferensiasi atau mengalami perubahan bentuk sehingga memiliki fungsi tertentu. Berdasarkan fungsinya jaringan dewasa dibedakan menjadi empat, yaitu jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut. a. Jaringan Pelindung Jaringan pelindung terdapat di seluruh permukaan luar tumbuhan. Tumbuhan membutuhkan jaringan pelindung untuk melindungi bagian dalam tumbuhan dari berbagai pengaruh luar yang merugikan, misalnya hilangnya air akibat suhu yang meningkat dan melindungi dari kerusakan mekanik. Contoh dari jaringan pelindung yaitu jaringan epidermis. Sel-sel epidermis dapat berkembang (mengalami modifikasi) menjadi alat pelindung tambahan, misalnya stomata (mulut daun), sisik, trikoma (rambut-rambut), dan duri (spina).


Sumber: Buku IPA Kemdikbud (2017) Gambar 3 (a) jaringan epidermis dan stomata pada tumbuhan Rhoeo discolor, (b) sisik pada Durian yang merupakan modifikasi dari Epidermis durian b. Jaringan Dasar Jaringan dasar merupakan jaringan yang hampir terdapat pada seluruh bagian tumbuhan. Jaringan dasar seringkali disebut jaringan pengisi. Jaringan ini berperan penting dalam semua proses fisiologi (metabolisme) pada tumbuhan. Contoh dari jaringan dasar ini yaitu jaringan parenkim. Jaringan parenkim dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis jaringan parenkim lain, misalnya pada buah dan umbi. Parenkim berdiferensiasi menjadi parenkim cadangan makanan yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan bagi tumbuhan. Pada daun, jaringan parenkim berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan bunga karang, yang berfungsi untuk proses fotosintesis. c. Jaringan Penyokong (Penguat) Jaringan penyokong merupakan jaringan yang memberi kekuatan bagi tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim. 1) Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang bagian sudut dinding selnya mengalami penebalan selulosa dan sel-selnya hidup. Jaringan ini terdapat pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. 2) Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh dindingnya mengalami penebalan sehingga memiliki sifat kuat. Jaringan ini hanya dijumpai pada bagian tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut (serat-serat sklerenkim) dan sklereid (sel batu). Sumber: Buku IPA Kemdikbud (2017) Gambar 4. Jaringan Parenkim pada batang kentang


Mungkin timbul pertanyaan di benak kita, Bagaimana struktur dan fungsi jaringan penyusun akar tumbuhan? Untuk mengetahuinya mari kita lakukan pengamatan yang ada pada LKPD 2. d. Jaringan Pengangkut (vaskuler) Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi berupa xilem dan floem 1) Xilem merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks yang terdiri atas berbagai macam bentuk sel. Umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati, dinding sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xilem berfungsi juga sebagai jaringan penguat. Xilem berfungsi mengangkut air dari akar melewati batang dan menuju ke daun. Unsur xilem terdiri atas unsur trakeal, serabut xilem, dan parenkim xilem. 2) Floem merupakan jaringan yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan. Floem terdiri atas buluh tapis, unsur-unsur tapis, sel pengiring, parenkim floem, dan serabut floem. Sumber: Raven et al dalam Buku IPA Kemdikbud (2017) Gambar 5. Jaringan xilem dan floem 3. Struktur dan Fungsi Jaringan Penyusun Akar Masih ingatkah kamu fungsi akar? Beberapa fungsi akar antara lain untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah, menyerap air dan mineral dalam tanah, dan pada beberapa tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Coba kamu pikirkan, mengapa akar tumbuhan mampu melakukan fungsi tersebut? Apakah ada keterkaitan antara struktur jaringan penyusun akar dengan fungsi akar? Untuk mengetahuinya, ayo lakukan aktivitas berikut. Ayo kita Amati!!


Jaringan meristem apikal inilah jaringan yang sel-selnya terus membelah membuat akar semakin panjang. Tudung akar berfungsi untuk melindungi selsel meristem tersebut saat membelah sehingga dapat menembus tanah tanpa mengalami kerusakan dan akar dapat menambatkan tubuh tumbuhan dengan kuat ke dalam tanah. Kamu sudah paham bukan bagaimana akar mampu memiliki fungsi untuk menambatkan tubuh tumbuhan ke tanah? Selain menambatkan tubuh tumbuhan ke tanah, akar juga berfungsi untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah. Mengapa akar mampu memiliki fungsi tersebut? Akar tersusun atas epidermis, korteks, dan silinder pusat. Epidermis merupakan bagian terluar akar. Sel-sel epidermis memiliki dinding yang tipis, sehingga air dan mineral mudah masuk ke dalam sel-sel epidermis yang kemudian diteruskan ke dalam korteks dan silinder pusat. Berikut Gambar penampang akar dikotil danmonokotil. Sumber: Campbell dalam buku IPA Kemdikbud (2017) Gambar 6. Penampang melintang akar, (a) Akar Tumbuhan Dikotil, (b) Akar Tumbuhan Monokotil a. Epidermis (kulit luar) akar merupakan selapis sel berdinding tipis, berkutikula dan tersusun rapat dan tidak terdapat ruang-ruang antarsel. Sejumlah sel epidermis yang letaknya di ujung akar mengalami modifikasi, membentuk rambut akar dengan pemanjangan ke arah lateral dari dinding luarnya. Sejumlah besar rambut-rambut akar berfungsi untuk memperluas permukaan sel sehingga penyerapan air dan unsur hara dari dalam tanah lebih efisien. b. Korteks merupakan susunan sel parenkim berdinding tipis dan tersusun longgar. Korteks menempati sebagian besar akar tumbuhan. Korteks secara keseluruhan menyerupai silinder. Di dalam korteks terdapat ruang antar sel yang memanjang di sepanjang akar. c. Endodermis adalah lapisan sel-sel korteks yang paling dalam tersusun rapat tanpa adanya ruang antar sel dan terdiri atas sel-sel berbentuk kotak. Sel-sel endodermis mengalami penebalan dinding sel radial dan vertikalnya dengan penambahan materi suberin (gabus) sehingga membentuk pita. Pita


ini disebut pita kaspari, sesuai dengan nama penemunya yaitu Caspary. Pita kaspari mencegah air masuk melintasi dinding sel, tetapi air dapat masuk melalui endodermis yang dindingnya tidak menebal atau disebut sel penerus. d. Silinder pusat (stele) merupakan bagian terdalam dari akar yang terdapat di sebelah dalam lapisan endodermis. Jaringan yang terdapat dalam stele meliputi jaringan perisikel, xilem, floem dan empulur. e. Berkas vaskuler (pembuluh angkut), terdiri atas xilem dan floem. Pada akar tumbuhan dikotil xilem primer terletak di pusat akar dan membentuk bintang, sedangkan floem primer terletak di sebelah luar xilem primer. Sebaliknya pada akar monokotil, xilem primer terletak berselang-seling dengan floem primer. Pada akar tumbuhan dikotil, diantara xilem dan floem terdapat kambium (tipe kolateral terbuka), sedangkan pada akar tumbuhan monokotil diantara xilem dan floem tidak ada kambium (tipe kolateral tertutup). Kambium merupakan titik pertumbuhan sekunder kearah dalam membentuk xilem dan kearah luar membentuk floem. f. Empulur merupakan jaringan parenkim yang terdapat diantara berkas vaskuler pada daerah stele. Tabel 1. Struktur Jaringan Penyusun pada akar Tumbuhan Monokotil dan Monokotil Jaringan Dikotil Monokotil Epidermis Bagian terluar akar Bagian terluar akar Korteks Daerah di sebelah dalam epidermis Daerah di sebelah dalam epidermis Endodermis Di sebelah dalam korteks Di sebelah dalam korteks Perisikel Di sebelah dalam endodermis Di sebelah dalam endodermis Xilem Berbentuk bintang di pusat, tersusun radial, atau membentuk jari – jari bersama dengan floem Berdekatan dengan floem dan tidak dipisahkan kambium Floem Di antara jari – jari yang dibentuk oleh xilem dipisahkan oleh kambium Berdekatan dengan xilem dan tidak dipisahkan kambium Empulur Terletak pada pusat akar Terletak pada pusat akar 4. Struktur dan Fungsi Jaringan Penyusun Batang Masih ingatkah kamu fungsi batang? Beberapa fungsi batang antara lain menyokong bagian-bagian tumbuhan yang berada di atas tanah, sebagai jalan pengangkutan air dan mineral dari akar menuju daun dan jalan pengangkutan makanan dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan, serta pada beberapa tumbuhan, batang juga berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Coba kamu pikirkan, mengapa batang mampu melakukan fungsi tersebut? Apakah


Untuk menjawab beberapa pertanyaan di atas mari kita lakukan pengamatan struktur dan fungsi jaringan penyusun batang tumbuhan yang ada pada LKPD 3. ada keterkaitan antara struktur jaringan penyusun batang dengan fungsi batang? Ayo kita Amati!! Batang (bahasa Latin: caulis) merupakan salah satu dari organ dasar tumbuhan berpembuluh. Batang adalah sumbu tumbuhan, tempat semua organ lain bertumpu dan tumbuh. Daun dan akar dianggap sebagai perkembangan lanjutan dari batang untuk menjalankan fungsi yang lebih khusus. Seperti halnya akar, batang juga tersusun atas berbagai jaringan, yaitu jaringan epidermis, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh. Jaringan dasar tersusun oleh korteks, sedangkan jaringan pembuluh terdapat berkas vaskuler yaitu xilem dan floem. batang memiliki beragam fungsi bagi tumbuhan. Namun, berbagai lapisan ini juga mempunyai beragam ciri khas. a. Epidermis tersusun atas selapis sel yang tersusun rapat dan berfungsi melindungi jaringan yang ada di bawahnya. Apabila batang tumbuhan bertambah besar epidermis akan pecah dan digantikan jaringan gabus di bawahnya (periderm) yang terbentuk dari jaringan korteks. Epidermis batang mengadakan modifikasi membentuk lentisel yang berfungsi sebagai pertukaran gas di batang. b. Korteks adalah jaringan parenkim yang mengisi bagian di bawah epidermis. Struktur sel korteks nampak seperti sel parenkim pada umumnya yakni cenderung bulat, serta memiliki ruang antar sel. Jaringan korteks berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Ruang antar sel pada jaringan korteks berisi jaringan penyokong yakni sklerenkim yang berfungsi menopang tubuh tumbuhan. c. Stele silinder pusat terdiri atas jaringan pengangkut yaitu xilem dan floem. Jaringan xilem berperan mengangkut air dan unsur hara ke seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar. Ketika air dan unsur hara masuk melalui akar kemudian akan diteruskan ke xilem dan diangkut naik ke organ tumbuhan lainnya. Sementara Jaringan floem atau disebut juga sebagai pembuluh tapis berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis di daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Melalui batang, floem daun akan menuju ke bagian akar setelah sebelumnya mendistribusikan makanan di sel – sel batang. d. Empulur merupakan daerah paling dalam dan terletak di bagian tengah batang tumbuhan. Jaringan ini tersusun atas sel – sel parenkim yang berperan sebagai sumbu tubuh tumbuhan. Beberapa batang tumbuhan tidak memiliki empulur.


Sumber: Campbell dalam buku IPA Kemdikbud (2017) Gambar 7. Penampang melintang Batang, (a) Batang Tumbuhan Dikotil, (b) Batang Tumbuhan Monokotil Pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae (tumbuhan berbiji tertutup), terdapat jaringan kambium yang terletak diantara jaringan pengangkut, floem dan xilem. Kambium berperan sebagai meristem sekunder yang mengatur pertumbuhan sekunder tumbuhan yaitu pertambahan besar (diameter batang) tumbuhan. Aktivitas kambium akan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke arah luar. Pertambahan jaringan pengangkut ini dipengaruhi oleh air sehingga pada musim panas, xilem yang sekunder tipis. Sementara pada musim hujan diameter xilem sekunder yang terbentuk lebih tebal. Lingkaran pertumbuhan xilem ini dikenal sebagai lingkaran tahun yang merupakan petunjuk untuk mengetahui usia tumbuhan. Tahukah Kamu? Kita dapat menentukan umur pohon dengan melihat lingkaran tahun (daerah gelap-terang) yang terbentuk pada batang pohon. Agar kamu mengetahuinya, perhatikan Gambar 8. Lingkaran tahun terbentuk karena aktivitas kambium vaskuler yang dipengaruhi oleh musim. Saat musim hujan banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan, menyebabkan pembelahan sel kambium vaskuler meningkat dan ukuran sel menjadi besar, akibatnya terbentuk daerah terang. Saat musim kemarau, air yang dapat diserap tumbuhan sedikit, sehingga pembelahannya lebih lambat. Sel-sel hasil pembelahan juga memiliki ukuran yang kecil dan rapat, sehingga terbentuk daerah gelap pada batang. Sumber: Recee (2009) Gambar 8. Lingkaran Tahun


Perbedaan yang terjadi antara dikotil dan monokotil akan jaringan kambium menyebabkan keduanya memiliki karakter yang berbeda. Perbedaan ini dapat dilihat dari aspek pertama yaitu tipe susunan berkas pengangkut pada dikotil ialah kolateral terbuka, sementara pada tumbuhan monokotil ialah kolateral tertutup. Selain itu, perbedaan lainnya ialah karakter batangnya. Tumbuhan monokotil bukan tumbuhan berkayu sementara tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berkayu karena memiliki kambium. Pada tumbuhan monokotil tidak terjadi pertumbuhan sekunder seperti yang dialami oleh tumbuhan dikotil serta gymnospermae. Tabel 2. Struktur Jaringan Penyusun Batang Tumbuhan Monokotil dan Dikotil Jaringan Dikotil Monokotil Morfologi Tidak beruas, bercabang, dan mengalami pertumbuhan sekunder Beruas, tidak bercabang, tidak mengalami pertumbuhan sekunder yang berupa pertambahan diameter Epidermis Bagian terluar batang Bagian terluar batang Korteks Daerah di sebelah dalam epidermis, dapat dibedakan Daerah di sebelah dalam epidermis, tidak dapat dibedakan Endodermis Pemisah antara korteks dan stele Pemisah antara korteks dan stele Stele Bagian terdalam dari batang Bagian terdalam dari batang Perisikel Lapisan terluar dari stele Lapisan terluar dari stele Parenkim Empulur Di tengah – tengah stele Di tengah – tengah stele Jaringan pembuluh Teratur dalam susunan lingkaran/ berseling radial, xilem dan floem dipisahkan oleh kambium xilem dan floem tersebar di seluruh jaringan tumbuhan 5. Struktur dan Fungsi Jaringan Penyusun Daun Masih ingatkah kamu fungsi daun? Daun memiliki beberapa fungsi, antara lain untuk mengambil gas karbon dioksida (CO2) yang digunakan untuk fotosintesis, mengatur penguapan air (transpirasi), dan pernapasan (respirasi) tumbuhan. Bagaimana daun tumbuhan mampu melakukan fungsi tersebut? Coba perhatikan Gambar 9 berikut ini.


Sumber: Raven, dalam Buku IPA Kemdikbud (2017) Gambar 9. Penampang Melintang Daun Berikut ini adalah beberapa jaringan penyusun daun: a. Epidermis Daun Pada permukaan atas dan bawah daun terdapat jaringan yang disebut epidermis. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan di dalam daun. Pada beberapa tumbuhan, daun juga dilapisi oleh lapisan lilin yang disebut kutikula yang berfungsi untuk mengurangi penguapan. Sel-sel epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi stomata, sisik, dan rambutrambut. Stomata dapat membuka dan menutup, menyesuaikan kondisi lingkungan. Pada tumbuhan umumnya, saat siang hari stomata membuka, sehingga karbon dioksida dapat masuk ke dalam daun untuk digunakan dalam fotosintesis. Pada tumbuhan yang hidup di daerah kering, misalnya kaktus, stomata menutup saat siang hari. Hal ini dilakukan agar tidak banyak air dalam tubuh yang hilang karena menguap lewat stomata. Pada tumbuhan tersebut stomata baru membuka saat malam hari. Tahukah Kamu bagaimana Kaktus Berfotosintesis? Kaktus tidak memiliki daun yang pipih dan lebar seperti tumbuhan pada umumnya. Daun kaktus bermodifikasi menjadi duri untuk mengurangi penguapan, karena kaktus hidup di tempat yang kering. Kaktus melakukan fotosintesis pada jaringan parenkim yang mengandung klorofil (klorenkim) yang ada pada batang. Sumber: Pinterest.com Gambar 10. Kaktus


b. Mesofil Daun (Jaringan dasar) terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun renggang dan banyak ruang antarsel. Pada kebanyakan daun Dikotil, mesofil terdiferensiasi menjadi parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (jaringan bunga karang). Sel-sel palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas yang berklorofil (zat hijau daun) dan tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak teratur, bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dan tersusun renggang. Proses fotosintesis terjadi di jaringan mesofil. c. Berkas Pengangkut Daun terdapat pada tulang daun yang berfungsi sebagai saluran utama transportasi dan sebagai penguat daun. Sama dengan akar dan batang, daun juga terdapt xilem (pembuluh kayu) yang mengangkut cairan, baik dari akar atau dari bagian yang lain, menuju daun. Selain itu terdapat juga floem (pembuluh tapis) yang mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian tumbuhan lainnya. Tabel 3. Struktur Jaringan Penyusun Daun tumbuhan Dikotil dan Monokotil Jaringan Dikotil Monokotil Epidermis Lapisan paling luar Lapisan paling luar Mesofil (Parenkim) Di sebelah bawah epidermis terdapat jaringan palisade dan jaringan spons Di sebelah bawah epidermis terdapat jaringan parenkim Jaringan Pengangkut Terdiri atas xilem dan floem yang terdapat di dalam urat daun yang tampak menonjol pada permukaan bawah daun Terdiri atas xilem dan floem yang terdapat di dalam urat daun yang tampak menonjol pada permukaan bawah daun


TES FORMATIF 1. Rambut atau bulu akar hanya terdapat pada bagian akar yang masih muda yang merupakan penonjolan atau diferensiasi dari jaringan .... A. korteks B. epidermis C. endodermis D. silinder pusat 2. Umur pohon dapat dilihat dari garis-garis yang menunjukkan hasil kegiatan dari suatu masa pertumbuhan. Garis-garis itu disebut .... A. xilem B. felogen C. parenkim kayu D.lingkaran tahun 3. Perbedaan berkas pengangkut pada batang monokotil dengan batang dikotil adalah .... A. berkas pengangkut pada dikotil tidak memiliki kambium B. berkas pengangkut pada monokotil tersusun beraturan C. berkas pengangkut pada dikotil tersusun tidak beraturan D.berkas pengangkut pada dikotil dipisahkan oleh kambium 4. Perhatikan gambar anatomi akar di samping! Berdasarkan gambar, fungsi dari struktur X adalah .... A. melindungi akar ketika menembus tanah B. mengangkut air dan unsur hara dari tanah C. menopang pohon untuk tetap dapat berdiri D.memperluas daerah penyerapan air dan unsur hara dari tanah 5. Berikut ini, bagian-bagian akar yang dilalui oleh air tanah secara berturut turut adalah .... A. epidermis rambut akar – parenkim – endodermis – xilem akar B. epidermis rambut akar – endodermis – parenkim – xilem akar C. epidermis rambut akar – kambium – parenkim – xilem akar D.kulit luar – kambium – endodermis – xilem akar 6. Sehelai daun ditutupi sebagian dengan kertas timah, lalu diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari selama 24 jam. Daun tersebut kemudian dipetik dan dilakukan uji iodium pada permukaan atas daun. Proses tersebut merupakan cara untuk .... A. mengetahui bahwa hasil fotosintesis adalah amilum B. mengetahui bahwa klorofil diperlukan dalam fotosintesis C. mengetahui bahwa pada fotosintesis terbentuk gas oksigen D.mengetahui bahwa amilum terdapat pada seluruh bagian daun


7. Perhatikan gambar di bawah ini: Bagian yang berfungsi sebagai jaringan pengangkut ditunjukkan pada bagian bernomor .... A. 1 dan 3 B. 2 dan 5 C. 3 dan 4 D.3 dan 5 8. Perhatikan anatomi daun berikut: Jaringan yang ditunjukkan oleh huruf X di atas merupakan salah satu jaringan penyusun daun. Jaringan X disebut jaringan ... dan berfungsi untuk .... A. palisade, berperan dalam fotosintesis B. palisade, berperan dalam pengangkutan air C. bunga karang, berperan dalam fotosintesis D.bunga karang, berperan dalam pengangkutan air


GLOSARIUM A Akar Organ tumbuhan vaskuler yang menambatkan dan memungkinkan tumbuhan untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah Akar Tunggang Akar vertikal utama yang berkembang dari akar embrionik dan memunculkan akar cabang Akar Serabut Sejumlah akar yang terdapat pada pangkal tumbuhan yang besar dan panjangnya hampir sama B Batang Organ tumbuhan vaskuler yang terdiri atas sistem ruas dan buku yang saling bergantian, berfungsi sebagai penyokong, jalan pengangkutan air dan garam mineral serta makanan. D Daun Organ fotosintetik utama dari tumbuhan vasikuler Dikotil Tumbuhan berbunga yang memiliki dua daun lembaga, dua kotiledon E Epidermis Lapisan terluar dari tumbuhan yang terdiri atas sel-sel yang tersusun rapat F Floem Jaringan pembuluh vaskuler yang terdiri atas sel-sel hidup yang tersusun menjadi saluran-saluran memanjang yang mengangkut gula dan nutrisi organik lain ke seluruh bagian tumbuhan Fotosintesis Perubahan energi cahaya menjadi energi kimia yang disimpan dalam gula dan senyawa-senyawa organik lainnya, terjadi pada tumbuhan, alga, dan prokariotik tertentu J Jaringan Kelompok sel yang terintegrasi dengan kesamaan fungsi, struktur, atau keduanya Jaringan dewasa Berasal dari pembelahan sel-sel meristem primer dan sel-sel meristem sekunder, yang telah mengalami diferensiasi Jaringan meristem Jaringan yang sel-selnya aktif membelah diri secara mitosis K Klorofil Pigmen hijau yang terletak di dalam kloroplas tumbuhan dan alga, berperan langsung dalam proses fotosintesis yang mengubah energi matahari menjadi energi kimia Kloroplas Organel yang ditemukan pada tumbuhan yang menyerap dan menggunakan cahaya matahari untuk mendorong sintesis senyawa-senyawa organik dari karbondioksida dalam air Korteks Jaringan dasar pada tumbuhan yang terletak diantara jaringan vaskuler dan jaringan dermis pada akar dan batang M Monokotil Tumbuhan berbunga yang memiliki satu daun lembaga atau satu kotiledon R Rambut Akar Penjuluran kecil sel epidermis akar, yang berfungsi meningkatkan luas permukaan untuk menyerap air S Stele Jaringan vaskuler dari batang atau akar Stomata Modifikasi epidermis yang merupakan celah sebagai tempat pertukaran gas antara lingkungan dan bagian dalam tumbuhan X Xilem Jaringan tumbuhan vaskuler yang terutama terdiri atas sel-sel mati berbentuk tabung yang mengantarkan sebagian besar air dan mineral dari akar ke atas ke seluruh tubuh tumbuhan


DAFTAR PUSTAKA Zubaidah, Siti, dkk. 2017. Buku Guru IPA Kelas VIII. Jakarta: Kemendikbud. Zubaidah, Siti, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/ MTs Semester 1. Jakarta: Kemendikbud Abadi, Rinawan, dkk. 2018. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas SMP/ MTs VIII Semester 1. Yogyakarta: Intan Pariwara


Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 MYDOKUMENT.COM - All rights reserved.