evaluasi tiba, dan berusaha membantu Bu Dani mencari jalan keluar atas permasalahannya jika di perlukan. 9.

Lihat lagi keputusan dan refleksikan Keputusan Bu Azizah tepat, untuk menahan diri tidak bercerita kepada pihak lain karena memiliki keyakinan bu Dani dapat mengembalikannya sesuai dengan janjinya, memberikan waktu pada Bu Dani untuk mencarikan gantinya, dan membantu mencari jalan keluar atas permasalahan yang di alami Bu Dani jika diperlukan.

TUGAS MANDIRI 3.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 3.1 Tujuan Pembelajaran Khusus 





CGP dapat menjelaskan pentingnya konsep pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin dalam sekolah sebagai institusi moral. CGP dapat menjelaskan pentingnya pengambilan keputusan seorang pemimpin yang berdasarkan 3 unsur yaitu berpihak pada murid, bertanggung jawab, serta berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal. CGP bersikap reflektif, kritis, dan terbuka dalam menganalisis nilainilai kebajikan yang terkandung dalam sebuah pengambilan keputusan dilema etika.

OLEH WIWIN EKA WINARTI, S.Pd CGP ANGKATAN 7

Tugas Mandiri Sekarang, pilihlah 1 kasus dilema etika yang pernah Anda hadapi, kemudian terapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan pada studi kasus yang Anda pilih tersebut, berdasarkan tahapan berikut ini: 1. 2. 3. 4.

Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut? Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ? Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ? Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut. o

Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal)

o

Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi)

o

Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi)

o

Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik maupun viral di media sosial? Apakah anda merasa nyaman? (Uji Publikasi)

o

Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?

5. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? 6. Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai? 7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)? 8. Apa keputusan yang akan Anda ambil? 9. Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan.

Jawab: Kasus Pada bulan November 2022 teman saya sesama guru matematika bercerita beliaunya dipanggil keruang kepala sekolah dan mendapatkan teguran dari kepala sekolah. Sebap bapak kepala sekolah mendapat teguran langsung dari Pengawas sekolah yang pada waktu jadwal supervisinya teman saya ada pengawas datang ke sekolah. Sehingga pengawas langsung yang melakukan supervise mengajar. Pak pengawas tidak setuju dengan yang dilakukan teman saya, sebap pada saat mengajar teman saya menggunakan buku LKS yang di beli siswa dan tidak menggunakan buku teks . Pengaas sekolah menyarankan untuk menggunakan Modul daripada siswa membeli buku LKS. Ketika diingatkan pengawas teman saya menyampaikan bahwa dalam menyampaikan materi tetap mengacu pada kurikulum walupun menggunakan buku teks. Pengawas tersebut tampaknya tersinggung dan memberikan laporan tentang hal itu kepada kepala sekolah. Bagaimana Anda menyikapinya? Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut? Langkah 1. Nilai yang bertentangan pada kasus ini adalah 1. Prinsip teman saya bahwa mengajar tidak harus menggunakan buku paket , tetapi materi sama dengan kurikulum. Dan dengan buku LKS materi lebih mudah disampaikan karena ada soalsoalnya, sedangkan pengawas menganjurkan untuk selalu menggunakan buku teks dan menggunakan modul ajar yang dibuat oleh guru sendiri supaya sesuai dengan kebutuhan siswanya dan daripada harus membeli buku LKS. 2. Masukan yang diberikan oleh pengawas sepertinya tidak di hiraukan oleh teman saya, dan teman saya tetap beralasan walupun tidak menggunakan buku paket tetap sesuai dengan kurikulum dan menggunakan buku LKS lebih mudah. Langkah 2. Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut? Yang terlibat adakah rekan saya. Mengalami dilema etika antara teguh pendirian dalam mengajar dikelas atau mengikuti saran bapak pengawas untuk tetap memakai buku teks dan dengan menggunakan modul buatan guru sendiri..

Langkah 3: Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut? 1. Pengawas sekolah melakukan superfisi kepada teman saya. 2. Pengawas sekolah mempertanyakan kepada teman saya mengapa tidak menggunakan buku teks dan modul buatan sendiri? 3. Teman saya menjawab walaupun tidak menggunakan buku teks tetapi tetap mengajar sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan menggunakan LKS lebih mudah. 4. Pengawas sekolah merasa kecewa dengan jawaban teman saya, menganggap sarannya tidak dipakai. 5. Pengawas melaporkan hal ini kepada kepala sekolah Langkah 4: Pengujian benar atau salah Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.  Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji lega) Tidak ada aspek pelanggaran hokum yang dilakukan teman saya ketika mengajar menggunakan LKS bukan buku teks.  Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi) tidak ada pelanggaran peraturan atau kode etik profesi. Karena sumber belajar siswa tidak hanya terpaku pada satu sumber belajar  Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi) Berdasarkan perasaan dan intuisi saya, kasus ini terdapat kesalah pahaman antara Pengawas sekolah dan teman Guru saya. Saling mempertahankan prinsip yang dipegang, pengawas lebih percaya bahwa satu-satunya sumber belajar adalah buku teks dan berharap guru untuk membuat modul ajar sendiri sedangkan rekan saya percaya bahwa bukan hanya buku teks bisa dijadikan sumber belajar, masih banyak lagi contoh sumber belajar yang lain salah satunya buku LKS.  Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran? Apakah anda merasa nyaman? Saya akan merasa senang ketika keputusan yang saya ambil dapat membantu orang lain yang mungkin mengalami masalah yang sama. Sebab dengan berbagi dalam media social dapat membantu orang lain memperoleh inpirasi

dalam menyelasaikan.Saya akan merasa senang, jika keputusan saya tepat dan saya akan lebih senang lagi jika banyak yang memberikan komentar sebab dengan banyaknya komentar kita bias beriteraksi dengan orang yang membaca materi kita dan dapat dijadikan sebagai refleksi supaya bias lebih baik lagi.  Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini? Keputusan yang diambil adalah menggunakan banyak sumber belajar termasuk buku teks, mengikuti saran pengawas menggunakan modul ajar buatan sendiri sesuai kemampuan siswanya videi You Tube, artikel ilmiah, artikel di Blog, internet. Langkah 5: Pengujian Paradigma Benar lawan Benar Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? Paradigma yang terjadi mpada kasus ini adalah Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty). Kebenaran bahwa buku teks bukan satu-satunya sumber belajar yang bisa dipakai di pembelajaran. Dan Benar juga bahwa kita sebagai Guru harus mendengar masukan dari Pengawas Sekolah. Tidak membuatnya tersinggung, tetapi menerima dengan ikhlas, dan kita laksanakan kalau memang itu baik dan tidak merugikan buat kita. Langkah 6: Melakukan Prinsip Resolusi Prinsip penyelesaian yang dipilih adalah berpikir berbasis peraturan (rule based thingking). Karena adanya aturan bagaimana hubungan antara Pengawas Sekolah, dan Guru. Kita sebagai Guru harus menghormati dan menghargai saran dan nasehat dari Pengawas. Dan bila nasehatnya adalah sesuatu yang baik, kita tidak boleh menolaknya karena hal tersebut untuk kebaikan dan professional kita. Langkah 7: Investigasi Opsi Trilema Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)? Penyelesaian yang diambil adalah rekan saya memakai semua sumber belajar yang ada termasuk buku teks, modul ajar, video You Tube, artike ilmiah, internet. Dan penyelesaian kreatif adalah mengkombinasikan sumber belajar modul ajar yang dibuat sesuai dengan kemampuan murid,

buku teks dengan sumber belajar yang lain, dengan melihat profil belajar murid yang ada di kelas (pembelajaran diferensiasi). Dan tidak menggunakan buku LKS yang harus beli dan membebani murid. Sehingga ini menjadi penyelesaian yang tak terpikir sebelumnya, dari kasus teguran penggunakan buku teks dan modul ajar , teman saya dapat membuat pembelajaran diferensiasi di kelas nya, sehingga murid dapat belajar sesuai dengan profil belajar murid, tercapai pembelajaran yang berpihak pada murid. Langkah 8: Buat Keputusan Apa keputusan yang akan Anda ambil? Keputusan saya pada kasus ini adalah saya meminta untuk teman saya lebih menghargai Pengawas sekolah, bila diberi nasehatin, ikuti selagi nasehat itu baik buat kita, kalaupun memang nasehatnya kurang baik maka kita harus menggunakan bahasa yang lebih sopan untuk bisa menyampaikan supaya tidak akan membuat tersinggung lawan bicara kita. Kemudian saran dari Pengawas sekolah dipakai yaitu memakai buku teks dalam pembelajaran yang dikombinasikan dengan modul ajar dan sumber belajar lain dan disesuai juga dengan profil belajar murid di kelas (penerapan pembelajaran diferensiasi) Langkah 9: Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan. 

Keputusan yang diambil, dilaksanakan dengan baik, kemudian di evaluasi dan di refleksi



apakah pelaksanaannya sudah sesuai?



apakah keputusan tersebut sudah efektif dalam menjawab permasalahan yang dihadapi?



apakah kedua pihak yang berselisih sudah sama-sama bisa menerima dengan keputusan ini?



apakah masih ada sesuatu yang menghalangi dalam pelaksanaan keputusan tersebut?



apakah hasil pembelajaran lebih maksimal? Murid dan Guru bahagia?



Pengawas, kepala sekolah, rekan Guru semuanya sudah dapat menerima dengan ikhlas?